Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Metode Belajar Resourse Based Learning
PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM KOMPETENSI KESEIMBANGAN EKOSISTEM
MELALUI METODE BELAJAR RESOURSE BASED LEARNING
PADA SISWA KELAS VI SEMESTER I
SD NEGERI BULAKAN 02 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Sri Sumini Iriyanti
SD Negeri Bulakan 02 Sukoharjo
ABSTRAK
Permasalahan penelitian ini adalah: Bagaimana meningkatkan hasil belajar IPA Kompetensi keseimbangan ekosistem melalui melalui metode belajar Resource-Based Learning pada siswa kelas VI Semester I SD Negeri Bulakan 02 Sukoharjo? Tujuan Penelitian ini adalah: Meningkatan hasil belajar IPA Kompetensi keseimbangan ekosistem melalui Metode Belajar Resource-Based Learning pada siswa kelas VI semester I SD Negeri Bulakan 02 Sukoharjo. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang berisi alur penelitian meliputi empat tahapan, mulai dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Empat tahapan tersebut membentuk siklus, dan penelitian ini berlangsung dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas VI SD Negeri 02 Sukoharjo, yang berjumlah 36 siswa. Metode pengumpulan data dengan observasi dan tes, dilakukan dengan tahapan perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif komparatif dilanjutkan refleksi yaitu mulai pengumpulan data, reduksi data, pengujian data dan menarik kesimpulan dengan membandingkan kondisi awal dan kondisi setelah dilakukan tindakan yaitu siklus I, dan siklus II. Hasil penelitian tindakan kelas ini, melalui metode belajar Resource-Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA kompetensi keseimbangan ekosistem pada siswa. Hal ini ditandai dengan meningkatnya rata-rata hasil belajar siswa dari kondisi awal 64.86 setelah diadakan tindakan menjadi 77,64. Sedang mengenai ketuntasan belajar dari kondisi awal 47.22%, pada siklus II meningkat menjadi 66,66%, dan meningkat lagi 83,33% pada kondisi akhir. . Hal ini sudah mencapai indikaor yang di tetapkan yaitu Nilai Rata-rata siklus II = 77,64 > 75 (Indikator). Persentase Ketuntasan Belajar Siklus II = 83,33% > 75% (Indikator). Sehingga dapat disimpulkan dengan menggunakan metode belajar Resource-Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA kompetensi keseimbangan ekosistem pada siswa kelas VI semester I SD Negeri Bulakan 02 Sukoharjo tahun pelajaran 2015/2016.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Belajar Resource-Based Learning
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Untuk mencapai keberhasilan belajar maka perlu ditumbuhkan motivasi belajar seperti Hasil belajar IPA kompetensi keseimbangan ekosistem siswa kelas VI SD Negeri Bulakan 02 Sukoharjo semester 1 (satu) tahun 2015/2016 masih rendah dan belum maksimal dengan nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 45, rata-rata 64,84 serta 31.25% atau 10 siswa yang tuntas belajar, atau mencapai kriteria ketuntasan belajar. Hal ini disebabkan kemampuan belajar hiterogen, motivasi belajar terhadap pelajaran IPA masih rendah, metode pembelajaran yang kurang variatif, akibatnya pelajaran IPA kompetensi dasar keseimbangan ekosistem kurang efektif. Hal ini sangat berpengaruh terhadap proses dan hasil pembelajaran IPA kompetensi keseimbangan ekosistem hidup kelas VI.
Hasil obsevasi dan wawancara dengan siswa, serta guru sejawat yang juga wali kelas, serta melihat nilai harian dan nilai semester ganjil kelas VI, maka faktor utama yang dirasakan sebagai penyebab rendahnya motivasi dan hasil belajar dalam pembelajaran IPA kompetensi keseimbangan ekosistem adalah guru kurang menerapkan teknik pembelajaran yang variatif, kooperatif dan menarik sehingga siswa tidak aktif terlibat langsung dalam pembelajaran tersebut serta kurang memanfaatkan sarana pembelajaran khususnya untuk materi IPA kompetensi dasar keseimbangan ekosistem.
Melihat faktor tersebut di atas, maka perlu diadakan tindakan kelas (Classroom Action) yaitu dengan memanfaatkan sarana pembelajaran dan variasi pembelajaran yang menarik, kooperatif, menyenangkan serta yang melibatkan aktivitas siswa secara langsung. Model tindakan pemecahan yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode belajar resource based learning yang menekankan pada suatu perubahan konseptual yang menganggap bahwa pengetahuan tidak hanya di dapat di dalam kelas dengan guru sebagai salah satu sumber pembelajaran dengan melakukan tindakan-tindakan yang memanfaatkan satu atau beberapa sumber belajar lainnya, dengan cara belajar yang sesuai dengan kemampuannya, termasuk memanfaatkan jasa ahli sumber-sumber belajar seperti Librarian dan VCD Interaktif sehingga siswa menjadi lebih aktif dan kreatif memecahkan suatu masalah dalam rangka memahami konsep keseimbangan ekosistem.
Belajar dengan metode belajar Resource-Based Learning memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja menurut kecepatan dan kesanggupan masing-masing dan tidak dipaksa bekerja menurut kecepatan yang sama dalam hubungan kelas sehingga dapat juga meningkatkan prestasi belajarnya.
Dari uraian tersebut maka perlu diadakan penelitian terhadap penggunaan metode belajar Resource-Based Learning dalam meningkatakn hasil belajar siswa kelas VI semester I SD Negeri Bulakan 02 Sukoharjo tahun pelajaran 2015/2016.
Rumusan Masalah
Bagaimanakah peningkatan hasil belajar IPA kompetensi keseimbangan ekosistem melalui metode belajar Resource-Based Learning pada siswa kelas VI semester I SD Negeri Bulakan 02 Sukoharjo tahun pelajaran 2015/2016?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan bertujuan: Peningkatan hasil belajar IPA kompetensi keseimbangan ekosistem melalui metode belajar Resource-Based Learning pada siswa kelas VI semester I SD Negeri Bulakan 02 Sukoharjo tahun pelajaran 2015/2016.
LANDASAN TEORI
Hasil Belajar
Kunandar (2013:62) menegaskan bahwa “hasil belajar adalah kompetensi atau kemampuan tertentu baik kognitif, afektif, maupun psikomotorik yang dicapai atau dikuasai peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar.†Jihad dan Haris (2012:14) mengemukakan bahwa “hasil belajar merupakan pencapaian bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap di ranah kognitif, afektif, dan psikomotoris dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu.â€
Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan tindak lanjut dari evaluasi pembelajaran yang merupakan hasil dari proses pembelajaran yang telah dilakukan dalam waktu tertentu, untuk merubah perilaku peserta didik dalam memperoleh kopetensi dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotoris.
Metode Belajar Resource-Based Learning
Metode “resource-based learning†adalah segala bentuk belajar yang langsung menghadapkan murid dengan suatu atau sejumlah sumber belajar secara individual atau kelompok dengan segala kegiatan belajar yang bertalian dengan itu. Siswa dapat belajar dalam kelas, dalam laboratorium, dalam ruang perpustakaan, dalam “ruang sumber belajar†yang khusus atau bahkan diluar sekolah, bila ia mempelajari lingkungan berhubungan dengan tugas atau masalah tertentu. Jadi dalam “resource-based learning†guru bukan merupakan sumber belajar satu-satunya.
“Resource-based learning†biasanya bukan satu-satunya metode yang digunakan di suatu sekolah. Di samping itu masih dapat digunakan metode belajar mengajar lainnya. Metode belajar ini hanya merupakan salah satu diantara metode-metode lainnya, jadi metode yang lain tidak perlu ditiadakan sama sekali. Perubahan yang besar yang diakibatkan oleh metode belajar ini antara lain pentingnya peranan ahli perpustakaan dan mereka yang memproduksi bahan, media atau sumber belajar.
Sumber Belajar
Menurut Edgar Dale (1969) seorang ahli pendidikan mengemukakan sumber belajar ‘adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang.
Pendapat lain dikemukakan oleh Association Educational Comunication and Tehnology AECT (1977) yaitu ‘ berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar’ (www.edu.ac.id).
Pada hakikatnya sumber belajar begitu luas dan kompleks, lebih dari sekedar media pembelajaran. Segala hal yang sekiranya diprediksikan akan mendukung dan dapat dimanfaatkan untuk keberhasilan pembelajaran dapat dipertimbangkan menjadi sumber belajar. Dengan pemahaman ini maka guru bukanlah satu-satunya sumber tetapi hanya salah satu saja dari sekian sumber belajar lainnya.
Dari pengertian sumber belajar tadi melahirkan beberapa pembagian jenis sumber belajar. Ada yang membagi menjadi enam jenis dengan rincian: pertama, sumber berupa pesan; kedua manusia; ketiga peralatan; keempat bahan; kelima teknik/metode dan keenam lingkungan/setting. Sebagian lain membaginya menjadi dua jenis, pertama sumber belajar yang dirancang (by designed) yaitu sumber belajar yang sengaja dibuat dan dipergunakan dalam suatu proses pembelajaran dengan tujuan tertentu. Contohnya buku, slide, ensiklopedi dan film (VCD). Kedua, sumber belajar yang ada di lingkungan sekitar yaitu sumber belajar yang dapat dimanfaatkan/digunakan (by utilization) berada di masyarakat dan tidak dirancang secara khusus. Contohnya pasar, tokoh masyarakat, museum, lembaga pemerintahan dsb.
Kajian tentang Materi Pokok Keseimbangan Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara mahkluk hidup dengan lingkungannya. Keseimbangan ekosistem akan menciptakan kehidupan yang harmonis antara alam dengan mahkluk hidup penghuninya. Keseimbangan ekosistem ditandai dengan terdapatnya aliran rantai makanan yang tidak putus di dalamnya.
Tuhan menciptakan alam yang secara alami dapat mengontrol keseimbangan ekosistem melalui proses kelahiran, kematian, dan perpindahan energi suatu individu, akan tetapi baik secara sadar maupun tidak sadar beberapa aktivitas manusia dapat mengganggu kontrol alami terhadap keseimbangan ekosistem. Akibatnya ekosistem menjadi tidak seimbang, rusak atau musnah.
Tahapan Pembelajaran IPA dengan Metode “resource based learningâ€
Adapun langkah-langkah pelaksanaan Pembelajaran IPA dengan menggunakan metode belajar “resource based learningâ€adalah sebagai berikut:
1. Melaksanakan apersepsi dan motivasi. Kurang lebih 15 menit guru melakukan apersepsi dan motivasi terhadap siswa dan menginformasikan kepada siswa tentang indikator, dan tujuan pembelajaran.
2. Mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok sesuai dengan kelompok yang telah terbentuk sebelumnya dan mengintruksikan semua siswa untuk berkumpul berdasarkan kelompoknya.
3. Pengarahan tentang metode pembelajaran yang akan dilakukan. dimana guru menjelaskan metode pembelajaran yang akan digunakan.
4. Selama 10 menit guru memberikan pendahuluan tentang materi keseimbangan ekosistem. Kegiatan selanjutnya selama 25 menit siswa melengkapi LKS yang telah diberikan dengan memanfaatkan sumber belajar (learning resource) yang telah disediakan. Dalam kegiatan belajar siswa penilaian dilakukan oleh peneliti yang dibantu oleh satu orang observer dan juga guru, dengan cara mengamati aktivitas siswa dalam memanfaatkan buku-buku di perpustakaan.
5. Setelah pencarian informasi selesai guru menunjuk salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil kerjanya, merefleksikan dengan tujuan pembelajaran dan membuat kesimpulan. Siswa yang lain juga diberi kesempatan untuk meluruskan atau menambahkan informasi tentang materi yang dibahas, sehingga suasana yang terjadi seperti sebuah diskusi. Waktu yang diberikan kurang lebih 15 menit.
6. Kegiatan diakhiri dengan test untuk mengetahui perubahan yang terjadi setelah melalui siklus I sampai dengan jam pelajaran selesai. waktu yang diberikan kurang lebih 15 menit.
Kerangka Berpikir
Peningkatan hasil belajar tergantung pada banyak faktor diantaranya adalah faktor â€input†atau masukan dan faktor â€prosesâ€. Apabila “input†berkualitas, namun “proses†(Kegiatan Belajar Mengajar) tidak mendukung, maka “output†nya belum tentu berkualitas pula. Oleh karena itu “proses†berperan penting dalam menghasilkan “outputâ€.
Suatu permasalahan dalam “proses†adalah masalah metode penyampaian materi Ilmu Pengetahuan Alam yang bersifat pembelajaran (konsep dan prinsip) yang hanya dihafal, pengajaran berpusat pada guru dan siswa pasif dan pemanfaatan sarana sekolah yang kurang optimal. Metode tersebut memberikan dampak pada lemahnya pemahaman materi siswa. Upaya peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam dapat dilakukan dengan metode yang inovatif yaitu dengan pendekatan metode belajar “resource based learning†yang dapat mengubah suasana pembelajaran yang melibatkan siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Hasil yang diharapkan dari metode tersebut adalah pemahaman materi yang lebih kuat dan dampaknya “output†yang dihasilkan juga berkualitas.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan konsep tersebut, maka peneliti mengemukakan hipotesis penelitian yaitu sebagai berikut. “Melalui metode belajar “resource based learning†dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam kompetensi dasar keseimbangan ekosistem pada siswa kelas VI SD Negeri Bulakan 02 Sukoharjo Tahun pelajaran 2015/2016?â€
METODOLOGI PENELITIAN
Setting Penelitian
Tempat yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah SD Negeri Bulakan 02 Sukoharjo, yang dimungkinkan dengan menggunakan metode belajar Resource-Based Learning dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar IPA Kompetensi dasar keseimbangan ekosistem pada siswa kelas VI Semester I SD Negeri Bulakan 02 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2015/2016. Adapun waktu penelitian ini selama 4 bulan dimulai pada semester ganjil dari bulan Agustus sampai dengan November 2015.
Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian merupakan informan yang secara langsung maupun tidak lansung, subjek yang dietiliti adalah: siswa sebagai penerima tindakan, yaitu siswa kelas VI Semester I SD Negeri Bulakan 02 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 36 anak, terdiri dari 18 anak laki-laki, dan 18 anak perempuan yang pada tahun pelajaran 2015/2016 tercatat sebagai siswa kelas VI Semester I SD Negeri Bulakan 02 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2015/2016 dan peneliti sebagai pemberi tindakan penelitian. Sedang objeknya yaitu meningkatkan hasil belajar IPA keseimbangan ekosistem dengan menggunakan metode belajar Resource-Based Learning.
Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini adalah data tentang hasil belajar IPA Kompetensi keseimbangan ekosistem pada siswa kelas VI Semester I SD Negeri Bulakan 02 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2015/2016 pada pra siklus dan tindakan siklus I, Siklus II, yang diambil berdasarkan hasil tes individual setelah akhir kegiatan pembelajaran.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dapat dipertanggungjawabkan, maka data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari beberapa teknik, seperti teknik tes dan teknik observasi.
Validasi Data
Pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan Triangulasi data yaitu teknik pemeriksaan validitas data dengan memanfaatkan sarana diluar data itu untuk keperluan pengecekkan atau perbandingan data. Adapun triangulasi yang digunakan adalah triangulasi data yaitu mengumpulkan data yang sejenis dari sumber data yang berbeda.
Teknik Analis Data
Teknik analisis pada penelitian ini menggunakan teknik deskriptip komparatif dilanjutkan refleksi, Deskriptip komperatif yaitu membandingkan data dari kondisi awal dengan siklus I, dan siklus II. Sedang refleksi adalah membuat simpulan berdasar deskriptif komperatif kemudian memberi ulasan atas simpulan tersebut untuk perlu tidaknya tindakan berikutnya.
Indikator Keberhasilan
Sebagai ukuran dalam meningkatkan hasil belajar IPA Kompetensi keseimbangan ekosistem dengan menggunakan metode belajar Resource-Based Learning pada siswa kelas VI SD Negeri Bulakan 02 Sukoharjo tahun pelajaran 2015/2016, ditandai dengan 75% dari jumlah anak sudah memenuhi kriterima ketuntasan yang telah ditetapkan yang mencapai nilai ≥ 75.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktek pembelajaran di kelas. Adapun tahapan yang akan dilakukan dalam PTK ini menggunakan model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin seperti yang disebutkan dalam Dikdasmen (2003:18) bahwa tahap-tahap tersebut atau biasa disebut siklus atau putaran yang terdiri dari empat komponen yang meliputi: 1. Perencanaan (planning), 2. tindakan (acting), 3. observasi (observing), 4. Refleksi (reflecting).
HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Data Kondisi Awal
Sebelum melakukan tindakan, peneliti melakukan observasi kondisi awal yaitu dengan melakukan pengamatan untuk mengetahui hasil belajar siswa.
Berdasarkan pengukuran kondisi awal hasil belajar IPA pada siswa kelas VI SD Negeri Bulakan 02 Sukoharjo tahun pelajaran 2015/2016 dari 36 siswa di dapatkan:
Hasil Belajar Kondisi Awal |
Nilai |
Nilai terendah Nilai tertinggi Rerata Rentang Nilai Persentase tuntas |
50 80 64,84 30 47,22% |
Jika di konsultasikan pada kriteria tuntas yang telah ditetapkan sesuai indikator keberhasilan yaitu 75% siswa mencapai nilai minimal tuntas ≥ 70, berdasarkan hasil penelitian belum sesuai yang diharapkan. Oleh karena itu perlu diadakan suatu tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Deskripsi Data Siklus I
Dalam pelaksanaan tindakan ini yang memberi tindakan adalah peneliti, dan guru kolaborator sebagai pengamat dan evaluasi. Pelaksanaan tindakan diruang kelas VI SD Negeri Bulakan 02 Sukoharjo menggunakan metode belajar Resource-Based Learning.
1. Observasi Kegiatan Guru
Mitra kolaborasi melakukan pengamatan terhadap aktivitas peneliti sebagai guru selama proses pembelajaran berlangsung dan hasil pengamatan dicatat pada lembar observasi aktivitas guru. Hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus I dapat dideskripsikan sebagai berikut: dalam memberikan informasi atau penjelasan tentang materi sudah baik, guru telah menggunakan berbagai sumber referensi dalam pembelajaran di perpustakaan (buku pegangangan guru, buku diktat, beberapa modul pengayaan, lembar kerja siswa), guru belum dapat menggunakan waktu sesuai rencana terlihat dalam memberi pengantar penjelasan terlalu lama dan pada saat session tanya jawab terlalu singkat, perhatian guru belum menyeluruh hanya terbatas pada kelompok yang aktif bertanya yang umumnya didominasi oleh siswa yang pandai/cerdas, guru kurang memberi motivasi secara individu dan hanya memberi motivasi secara kelompok, guru telah memberikan umpan balik dengan komunikasi interaktif pada saat menyimpulkan materi bersama siswa.
2. Data Hasil Belajar IPA Materi Keseimbangan Ekosistem sub bahasan Aktivitas Manusia yang Mempengaruhi Keseimbangan Ekosistem dan Pemanfatan Hewan, Tumbuhan yang Merusak Ekosistem Melalui Metode Belajar Resource-Based Learning pada Siklus I
Berdasarkan data hasil tindakan, nilai terendah masih sama yaitu dari 50 menjadi 50, nilai tertinggi juga meningkat dari 80 menjadi 85. Nilai rata-rata mengalami peningkatan dari 64,86 menjadi 71,38, dan persentase tuntas juga mengalami peningkatan yaitu dari 47,22% menjadi 66,66%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode belajar Resource-Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri Bulakan 02 Sukoharjo tahun pelajaran 2015/2016 dari kondisi awal ke siklus I, namun demikian peningkatan ini belum memenuhi kriteria ketuntasan belajar siswa yang ditetapkan yaitu 75% siswa mendapatkan nilai ≥ 70, oleh karena itu dilaksanakan tindakan berikutnya.
Deskripsi Data Siklus II
Dalam pelaksanaan tindakan ini yang memberi tindakan adalah peneliti, guru kolaborator sebagai pengamat dan evaluasi dengan menggunakan metode belajar Resource-Based Learning.
1. Observasi Aktivitas Guru
Hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus II dapat dideskripsikan sebagai berikut: dalam memberikan informasi atau penjelasan tentang materi sudah baik, guru telah menggunakan berbagai sumber referensi dalam pembelajaran (buku pegangangan guru, buku diktat, beberapa modul pengayaan, lembar kerja siswa, dll), perhatian guru sudah menyeluruh pada setiap siswa, guru sudah memberi motivasi secara individu dan secara klasikal misalnya berupa himbauan untuk aktif dan mengoptimalkan media, guru sudah cakap dalam mengajar dan mengelola kelas, guru telah memberikan umpan balik dengan komunikasi interaktif pada saat menyimpulkan materi bersama siswa.
2. Data Hasil Belajar IPA sub Bahasan Hewan dan Tumbuhan yang Mendekati Kepunahan serta Pelestarian Hewan dengan Menggunakan metode belajar Resource-Based Learning Siklus II
Hasilbelajar Siklus I |
Hasilbelajar Siklus II |
Nilai terendah 50 Nilai tertinggi85 Rerata71,38 Rentang Nilai35 Persentase tuntas66,66% |
Nilai terendah60 Nilai tertinggi 90 Rerata 77,64 Rentang Nilai 30 Persentase tuntas 83,33% |
Nilai terendah meningkat sebesar 10 dari 50 menjadi 60, nilai tertinggi juga meningkat dari 85 menjadi 90. Nilai rata-rata mengalami peningkatan dari 71,38% menjadi 77,64%. Persentase tuntaspun juga mengalami peningkatan dari 66,66% menjadi 83,33%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui metode belajar Resource-Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas VI SD Negeri Bulakan 02 Sukoharjo tahun pelajaran 2015/2016.
Pembahasan Hasil Penelitian
Tabel Perbandingan Hasil Belajar Siswa dari Prasiklus ke siklus II
|
Pencapaian nilai |
||
Terendah |
Tertinggi |
Rata-rata |
|
Prasiklus |
50 |
80 |
64,86 |
Siklus I |
50 |
85 |
71.38 |
Siklus II |
60 |
90 |
77,64 |
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya, dimana dari kondisi awal rata-rata hanya 64,86 pada siklus I meningkat menjadi 71,38 dan meningkat menjadi 77,64 pada siklus II. Dengan demikian hasil belajar siswa mengalami peningkatan selama pembelajaran menggunakan metode belajar Resource-Based Learning.
Tabel Siswa Tuntas belajar
|
Persentase Siswa Tuntas Belajar (%) |
Keterangan |
KONDISI AWAL |
47,22% |
MENINGKAT |
SIKLUS I |
66,66% |
|
SKLUS II |
77,64% |
Berdasarkan data tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang tuntas belajar dapat ditingkatkan, dari kondisi awal yang hanya 47,22% (17 dari 36 siswa) pada siklus I siswa yang tuntas belajar meningkat menjadi 66,66% (24 dari 36 siswa) maka pada siklus II siswa yang tuntas belajar adalah 77,64% (30 dari 36 siswa). Dengan demikian jumlah siswa yang tuntas belajar mengalami peningkatan selama pembelajaran menggunakan metode belajar Resource-Based Learning. Nilai Rata-rata siklus II = 77,64 > 75 (Indikator). Persentase Ketuntasan Belajar Siklus II = 83,33% > 75% (Indikator). Jadi pada siklus II sudah mencapai Indikator yang telah ditetapkan dan tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan melalui metode belajar Resource-Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA kompetensi keseimbangan ekosistem pada siswa kelas VI SD Negeri Bulakan 02 Sukoharjo tahun pelajaran 2015/2016.
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Simpulan
Secara keseluruhan hasil penelitian telah mampu menjawab perumusan masalah, yaitu: Secara teoritis maupun empirik disimpulkan bahwa melalui metode belajar Resource-Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar IPA Kompetensi keseimbangan ekosistem pada siswa kelas VI SD Negeri Bulakan 02 Sukoharjo tahun pelajaran 2015/2016 dari kondisi awal rata-rata 64.86 ke kondisi akhir rata-rata siklus II = 77,64 > 75 (Indikator). persentase ketuntasan belajar siklus II = 83,33% > 75% (Indikator).
Implikasi
Penelitian dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas selain mampu menjawab perumusan masalah, mencapai tujuan penelitian dan membuktikan hipotesis juga sangat bermanfaat dalam:
1. Meningkatkan motivasi mengajar guru dan belajar siswa dalam setiap melaksanakankegiatan pembelajaran di sekolah, terbukti dengan nilai setiap siklus yang senantiasa mengalami perubahan secara signifikan.
2. Meningkatkan wawasan, pengetahuan, sikap dan keterampilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran kepada siswa, terbukti dengan guru senantiasa mengalami perkembangan dalam menyajikan pembelajaran yang lebih menarik dan berkualitas bagi para siswanya, dengan menggunakan metode belajar Resource-Based Learning.
3. Memecahkan setiap permasalahan pembelajaran yang terjadi pada setiap siklus berdasarkan analisis data dan pengkajian melalui perolehan nilai yang dianggap kurang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
Saran-saran
1. Siswa diharapkan lebih senang dalam pembelajaran dengan metode belajar Resource-Based Learning dan berharap dapat meningkatkan hasil belajar sisiwa khususnya pelajaran IPA.
2. Bagi Peneliti agar Selalu mengembangkan model pembelajaran dengan PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan pada materi pembelajaran dengan menggunakan metode belajar Resource-Based Learning sehingga siswa menjadi lebih mudah menyerap dan memahami materi pelajaran yang disampaikan.
3. Bagi Guru Agar peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya, meningkatkan kinerja yang lebih profesional dan penuh inovasi serta memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya.
4. Bagi Sekolah untuk mengembangkan kualitas sekolah yang lebih kondusif dan penuh dengan daya inovasi maupun motivasi.
DAFTAR PUSTAKA
Brown, H. Douglas. 2000. Teaching by Principles: An Interactive Approach to Language Pedagogy. Englewood Cliffs. New Jersey: Prentice Hall Regents
D. A. Pratiwi, dkk. 2000. IPA Untuk SD Kelas VI. Jakarta: Erlangga.
Ing. Masidjo. 1996. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.
Istamar Syamsuri, dkk. 2004. Biologi Untuk SMP Kelas 2. Jakarta: Erlangga.
Kartini Kartono, 1996. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: CV. Mandar Maju.
Kasihani Kasbolah ES. 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Universitas Negeri Malang
Kemmis, Stephen dan Robin McTaggart. 1998. The Action Research Planner. Victoria: Deakin University.
Nana Sudjana. 1996. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
Nasution, S. 2000. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Nawari Hadari. 2005. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Ngadiso. 2005. Implementasi Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta: FKIP Universitas Sebelas Maret.
Rochiati Wiraatmadja, 2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Rosda.
Sardiman. A.M. 1996. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press
Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi, 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Suharsimi Arikunto. 1996. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Suharsimi Arikunto. 2001. Prosedur Penelitian Dasar Teknik Pendekatan Prakik. Jakarta: Rineka Cipta.
Sumarwan, Sumartini, Kusmayadi. 2004. Sains Biologi Untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga.
Suyanto. 1996. â€Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Bagian Kesatu: Pengenalan Penelitian Tindakan Kelasâ€. Yogyakarta: UP3SD BP3GSD.
Winkel. W. S, 1996. Psikologi Pengajaran Edisi Revisi. Jakarta: PT. Grasindo
http://hemow.wordpress.com: Rabu, 12 Januari 2014
http://www.digilib.ui.ac.id