PENINGKATAN HASIL BELAJAR

MENGIDENTIFIKASI FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN

MELALUI METODE MIND MAP

SISWA KELAS V SD NEGERI DUKUH 01 MOJOLABAN

SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2013/2014

 

Surani

SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban, Sukoharjo

 

ABSTRAK

Rendahnya hasil belajar IPA khususnya materi pembelajaran mengidentifikasi fungsi organ manusia dan hewan disebabkan pembelajaran kurang bermakna, metode ceramah yang biasa diterapkan guru, catatan tradisional yang banyak dampaknya siswa sulit menghafal dan memahami materi.Sedangkan survey yang diadakan di kelas V, rendahnya nilai ulangan harian karena siswa kesulitan untuk berpendapat, maka dari itu perlu diterapkan penggunaan metode yang menarik dan memaksimalkan kemampuan berpendapatnya itu melalui Mind Map. Mind Map catatan dibuat kreatif, menarik dan memiliki daya ingat lama. Penelitian ini menerapkan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Pelaksanaannya melalui siklus-siklus.Tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.Siklus berhenti apabila siswa mampu berpendapat secara klasikal > 80% dan secara individual > 70% sesuai indikator kinerja.Penelitian ini berhasil mencapai indiator sebanyak 3 siklus. Mind Map diterapkan untuk membantu siswa, agar memiliki kemampuan berpendapat siswa kelas V yang berjumlah 26 orang. Informasi utama bersumber dari siswa dan guru.Sumber data yang mendukung berupa dokumen kegiatan, rekam arsip, foto kegiatan dan studi pustaka.Istrumen dalam penelitian ini menggunakan teknik tes dan nontes.Teknik tes untuk mengetahui hasil belajar sedangkan non tes berupa observasi, angket dan wawancara untuk mengetahui kemampuan berpendapat siswa.Data yang terkumpul dianalisis kritis, analisis interaktif dan analisis deskriptif. Hasil tindakan dari penelitian ini disimpulkan bahwa Mind Map dapat meningkatkan kemampuan berpendapat siswa, dibuktikan dengan perolehan hasil pengamatan pada kondisi awal 19,23% siswa mudah berpendapat menjadi 34,62% pada siklus I, pada siklus II 53,85â„… dan pada siklus III 69,23% siswa merasa mudah dalam berpendapat. Rata-rata kelas naik pada kondisi awal 65,38 pada siklus I 67,88 pada siklus II 73,27 dan pada siklus III 81,15. Sedangkan prosentase ketuntasan siswa kondii awal 30,77% pada siklus I53,85% pada siklus II 73,08% dan pada siklus III 100%.

Kata kunci: Kemampuan berpendapat, Mind Map

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Kegiatan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sering menggunakan metode ceramah dan diskusi tetapi hanya beberapa anak yang aktif dan hasil diskusinya tidak melekat lama diingatan. Catatan yang dibuat anak berupa tulisan-tulisan akan diingat satu belahan otak saja. Sementara otak akan kesulitan memproses informasi yang diterima sehingga menyebabkan kesulitan berpendapat terhadap materi hasil diskusi.

Keberhasilan pembelajaran ditandai dengan perolehan hasil belajar. Untuk mewujudkan pembelajaran aktif dan bermakna tersebut guru dituntut kreatif menggunakan metode, media, dan sumber belajar pada pembelajaran.Salah satu yang dapat dilakukan adalah mengajarkan metode mencatat yang mudah diingat.Selama ini guru masih menggunakan metode ceramah dan mengajarkan anak mencatat secara tradisional yaitu mencatat secara urut materi yang penting.

Pengalaman belajar yang diperoleh siswa dalam pembelajaran yang berpusat pada guru hanya mendengar dan mencatat. Pada akhirnya catatan yang banyak tidak semua terbaca, memiliki daya lekat lama atau justru membuat siswa merasa malas karena catatannya banyak. Dalam hal diskusi hanya sedikit informasi yang dapat dicatat sedangkan jika disuruh mencatat sendiri anak merasa bingung karena materi yang luas.

Dampak dari pembelajaran tersebut anak jarang berpendapat baik lisan maupun tertulis dan hasil belajar rendah ditunjukkan dari ulangan harian rata-rata 65,38 dan ketuntasan 30,77%. Bila kesulitan berpendapat anak merugikan kreatifitas dan potensi anaksunguh tidak berkembang dengan baik. Solusi agar dalam pembelajaran IPA dapat berlangsung secara aktif adalah dengan menggunakan metode eksperimen untuk mengembangan aspek akfektif dan psikomotorik. Sedangkan aspek kognitif akan teringat lebih lama dengan metode mind map / petapikiran.

Berdasarkan analisis hasil ulangan dan angket dari siswa kelas V SDN Dukuh 01 tahun pelajaran 2013/2014 rendahnya hasil belajar IPA, disebabkan karena rendahnya kemampuan siswa dalam berpendapat baik lisan maupun tertulis. Untuk itu, solusi mengatasi masalah tersebut digunakanlah metode mind map untuk meningkatkan kemampuan berpendapat.

Rumusan Masalah

1.     Bagaiamanakah proses pembelajaran mengidentifikasi fungsi organ manusia dan hewan melalui metode mind map siswa kelas V SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban semester I tahun pelajaran 2013/2014 ?

2.     Berapa persen peningkatan hasil belajar mengidentifikasi fungsi organ manusia dan hewan melalui metode mind map siswa kelas V SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban semester I tahun pelajaran 2013/2014 ?

Tujuan Penelitian

Untuk meningkatkan hasil belajar mengidentifikasi fungsi organ manusia dan hewan bagi siswa kelas V SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban semester I tahun pelajaran 2013/2014 melalui metode mind map.

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Kajian Teori

Hasil Belajar

Hasil belajar adalah pola – pola perbuatan, nilai – nilai, pengertian – pengertian, sikap – sikap, apresiasi, dan keterampilan. Hasil belajar berupa: 1). Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. 2). Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep atau lambang. 3). Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. 4). Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. 5). Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak obyek berdasakan penilaian terhadap objek tersebut.

Menurut Nana Sudjana, hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan menggunakan alat pengukuran, yaitu berupa tes yang disusun secara terencana, baik tes tertulis, tes lisan, maupun tes perbuatan. Sedangkan S. Nasution, berpendapat bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan pada individu yang belajar, tidak hanya mengenai pengetahuan, tetapi juga membentuk kecakapan dan penghayatan dalam diri pribadi individu yang belajar.

Menurut Bloom, untuk mengetahui hasil belajar dibedakan menjadi tiga ranah yaitu sebagai berikut: 1). Ranah Kognitif yaitu berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan, ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. 2). Ranah Afektif, berhubungan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yaitu penerimaan, jawaban, penilaian, organisasi, dan internalisasi. 3). Ranah Psikomotor, yaitu hasil belajar keterampilan, dan kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkatan keterampilan, yaitu: gerakan reflek, keterampilan gerakan – gerakan dasar, kemampuan perseptual, kemampuan dibidang fisik, gerakan – gerakan skill, dan kemampuan yang berkenaan dengan gerakan ekspresif dan interpreatif.

Lindgren juga mengemukakan bahwa hasil belajar dapat dilihat melalui kecakapan, informasi pengertian, dan sikap.

Metode Mind Map

Hakikat Metode

Untuk mencapai keberhasilan pembelajaran berbahasa diperlukan suatu metode mengajar. Menurut Hidayati dkk “Metode adalah cara yang dianggap efisien yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan suatu mata pelajaran tertentu kepada siswa agar tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya dalam proses kegiatan pembelajaran dapat tercapai dengan efektif “ (2008:7). Sedangkan pendapat Thoifuri “Metode adalah cara yang ditempuh guru dalam menyampaikan bahan agar kepada siswa secara tepat dan cepat berdasarkan waktu yang telah ditentukan sehingga diperoleh hasil yang maksimal” (2008:55)

Mind Map

Mind map atau peta pemikiran merupakan alternative metodel untuk meningkatkan kemampuan berpendapat. Menurut Teori Buzan sebagaimana disampaikan Bobbi DePother peta pemikiran adalah metode mencatat kreatif yang memudahkan kita mengingat banyak informasi (2009:175). Catatan berbentuk pola gagasan yang saling berkaitan dengan topic utama ditengah dan subtopic dan perinciannya menjadi cabnag-cabangnya. Peta pikiran ini menirukan proses berfikir direkam sebelum mempunyai symbol, gambar, arti emosional dan dengan warna persis seperti cara otak memproses data.

Keuntungan dari penggunaan metode mind map dalam proses pembelajaran antara lain:1). Lebih menghemat waktu karena hanya focus pada kata-kata yang relevan ‘lebih mudah dipahami karena uraian lebih singkat. 2). Lebih mudah dipahami karena uraian lebih singat. 3). Otak lebih mudah menerima dan mengingat karena catatan disajikan dalam bentuk yang lebih menarik, banyak warna dan bentuk dibandingkan dengan catatan biasa yang membosankan.

Metode Mind Map

Metode mind map adalah cara yang digunakan guru untuk menyampaikan pembelajaran dengan catatan yang dibuat kreatif diserta gambar, warna dan symbol agar lebih mudah diingat otak dan pembelajaran dapat berhasil dan bermakna.

Kerangka Berfikir

Pembelajaran IPA dengan metode ceramah, informasi didapat dan dicatat secara tradisional maka anak kesulitan, mengingat, mudah lupa, dan menjadi malas menyebabkan anak kesulitan berpendapat. Untuk itu harus dirubah agar terwujud pembelajaran IPA active learing jika menerapkan metode mind map sehingga kemampuan berpendapat dan hasil belajar IPA meningkat.

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berfikir diatas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Dengan penggunakan metode Mind Map diduga dapat meningkatkan hasil belajar fungsi organ manusia dan hewan pada siswa kelas V SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban semester I tahunpelajaran 2013/2014.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Tempat Dan Waktu

Penilitian Tindakan Kelas ini dilaksanakna di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Mojolaban yang terletak di Jl. Giri Jaya No. 3 Dukuh kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo, SDNegeri Dukuh 01 tergabung dalam Dabin IV gugus Pantai Popoh. Ruang yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah kelas V.

Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan pada semester I mulai bulan Juli sampai dengan Desember 2013.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Dukuh 01 Mojolaban sejumlah 26 orang dengan rincian 9 siswa perempuan dan 17 siswa laki-laki. Sebagaian besar umur siswwa 10 s.d 12 tahun. Sedangkan peneliti adalah guru kelas V, adapun yang bertindak sebagai observer adalah peneliti langsung.

Metodologi Penelitian

Metode Penelitian

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi: angket, observasi, wawancara, test, dokumen dan kegiatan. Angket digunakan untuk mengetahui penyebab kesulitan berpendapat yang dilaksanakn sebelum diadakan pembelajaran dengan model mind map. Observasi dilakukan saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran bentuk siklus-siklus. Observasi digunakan untuk mengetahui kemajuan suasana kegiatan pembelajran. Observasi atau yang disebut pengamatan meliputi pemungutan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Suharsini arikuntoro, 2006:156). Wawancara, dilakukan dengan mitra penelitian dalam menyusun analisis hasil penelitian beserta penafsirannya. Tes untuk mengukur hasil ygdiperoleh siswa setelah pemberian tindakan, mengidentifikasi kelemahan siswa, tingkat kemmapuan dan keberhasila proses pembelajaran. Dokumen yang dikaji adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan hasil belajar. Dokumen dikaji untuk melengkapi informasi yang ditemukan baik sebelum mempunyai wawancara maupun observasi. Rekaman foto kegiatan selama pembelajatan untuk membantu mengingatkan sehingga penelitian tidak menyimpang dari tujuan.

Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas ini direncanakan 3 siklus, tiap-tiap siklus dilaksanakan dua kali tatap muka dengan alokasi waktu 4 x 35 menit sesuai RPP.Tiap siklus dilaksanakan sesuai perubahan yang dicapai.Untuk mengetahui permasalahan yang menyebabkan rendahnya berpendapat dan hasil belajar IPA dilakukan observasi dan pengisian angket untuk diadakan refleksi awal.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Analisis hasil ulangan harian siswa yang dilakukan pada tanggal 9 Agustus 2013 dari 26 siswa baru 8 anak atau 69,23% siswa yang nilainya diatas Kriteria Ketuntasan Minimal. Rendahnya hasil belajar tersebut, disebabkan karena siswa kesulitan berpendapat baik secara lisan maupun tertulis.Dari hasil ini perlu adanya perubahan pembelajaran untuk memaksimalkan potensi siswa.

Deskripsi Tiap Siklus

Siklus I

Mengamati kemampuan berpendapat siswa dengan lembar pengamatan yang mencakup 5 aspek yaitu (a) Keberanian untuk bertanya, (b) ketepatan menjawab, (c) kerjasama, (d) menanggapi materi, (e) menyimpulkan materi. Untuk lebih jelasnya hasil kemampuan berpendapat dilihat pada table berikut:

No

Aspek

Frekuensi

Prosentase

1

Sangat sulit

3

11,55%

2

Sulit

10

38,46%

3

Mudah

9

34,62%

4

Sangat mudah

4

15,38%

 

Melalui penilaian ini akan tampak siswa yang kemampuannya sduah mencapai KKM yang ditetapkan pada mata pelajaran IPA adalah 70.

Berdasarkan hasil siklus I dinyatakan adanya peningkatan kemampuan berpendapat yaitu sudah ada 9 siswa atau 34,62% mudah dalam berpendapat secara lisan. Untuk hasil belajar berdasarkan tabel 4 di atas siswa yang belum tuntas 12 orang atau 46,15%. Karena belum mencapai penguasaan minimal 75% mampu berpendat secara lisan dengan baik dan 80% hasil belajar tuntas diatas KKM maka penelitian dilanjutkan ke siklus II.

Siklus II

Pengamatan

Mengamati kemampuan berpendapat siswa dengan lembar pengamatan yang mencakup 5 aspek yaitu (a) Keberanian untuk bertanya, (b) ketepatan menjawab, (c) kerjasama, (d) menanggapi materi, (e) menyimpulkan materi. Untuk lebih jelasnya hasil kemampuan berpendapat dilihat pada tabel berikut:

No

Aspek berpendapat

Frekuensi

Prosentase

1

Sangat sulit

0

0%

2

Sulit

8

30,77%

3

Mudah

14

53,85%

4

Sangat mudah

4

15,38%

 

Dari pelaksanaan tindakan test tertulis berbentuk uraian terstruktur untuk mengukur keberhasilan pembelajaran dengan metode mind map. Melalui penelitian ini akan tampak siswa yang kemampuannya sudah mencapai KKM yang ditetapkan pada mata pelajaran IPA adalah 70.

Berdasarkan hasil belajar siklus II dinyatakan adanya peningkatan kemampuan berpendapat yaitu sudah ada 14 siswa atau53,85% mudah berpendapat secara lisan. Untuk hasil belajar berdasarkan table 6 diatas siswa yang belum tuntas 7 orang atau 26,92%. Karena belum mencapai penguassaan minimal 75% mampu berpendapat secara lisan dengan baik dan 80% hasil belajar tuntas diatas KKM maka penelitian dilanjutkan ke siklus III.

Siklus III

Pengamatan

Mengamati kemampuan berpendapat siswa dengan lembar pengamatan yang mencakup 5 aspek yaitu (a) Keberanian untuk bertanya, (b) ketepatan menjawab, (c) kerjasama, (d) menanggapi materi, (e) menyimpulkan materi. Untuk lebih jelasnya hasil kemampuan berpendapat dilihat pada tabel berikut:

No

Aspek berpendapat

Frekuensi

Prosentase

1

Sangat sulit

0

0%

2

Sulit

2

7,69%

3

Mudah

20

76,92%

4

Sangat mudah

4

15,38%

 

Dari pelaksanaan tindakan test tertulis berbentuk uraian terstruktur untuk mengukur keberhasilan pembelajaran dengan metode mind map. Melalui penelitian ini akan tampak siswa yang kemampuannya sudah mencapai KKM yang ditetapkan pada mata pelajaran IPA adalah 70.

Berdasarkan hasil belajar siklus III, 76,92% siswa dapat dengan mudah berpendapat sehingga dapat mencapai indicator yang di tetapkan sebelum penelitian yaitu 75% siswa dapat berpendapat secara lisan dengan mudah. Hasil belajar siswa dapat dilihat dari table di atas bahwa seluruh siswa yang berjumlah 26 telah mencapai batas ketuntasan minimal / KKM yang di tetapkan yaitu 70.Demikian usaha meningkatkan berpendapat materi mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya.

Hasil Penilaian

Pembelajaran IPA dengan menerapkan metode mind map di kelas V SDN Dukuh 01 Mojolaban tahun pelajaran 2013/2014, dapat meningkatkan kemampuan berpendapat secara lisan yang disertai dengan naiknya hasil belajar dari siklus ke siklus.

Kemampuan berpendapat secara lisan meningkat setelah pembelajaran menggunakan model mind map.Hasil belajar IPA materi mengidentifikasi fungsi organ manusia dan hewan juga meningkat.Dengan demikian dapat disimpulkan pembelajaran dengan metode mind map sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan berpendapat secara lisan.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan penelitian kemampuan berpendapat melalui metode mind map pada siswa kelas V SDN Dukuh 01 Mojolaban semester I tahun pelajaran 2013/2014, maka kemampuan berpendapat secara lisan meningkat setelah dilakukan tindakan. Kemampuan berpendapat kondisi awal 19,23% siswa mudah berpendapat menjadi 34,62% pada siklus I, pada ssiklus II 53,85% dan pada siklus III 69,23% siswa merasa mudah Dalam berpendapat. Rata-rata kelas naik 65,38 pada kondisi awal, pada siklus I 67,88 pada siklus II 73,27 dan pada siklus III 81,15. Sedangkan presentase ketuntasan siswa kondisi awal 30,77% pada siklus I 53,85% pada siklus II 73,08% dan pada siklus III 100

Saran saran

Berrdasarkan hasil penelitian, maka penulis dapat menyarankan sebagai berikut:

Kepada guru:Diharapakan menggunakan metode mind map dalam meningkatkan kemampuan berpendapat secara lisan maupun tertulis karena sangat mudah diterapkan dan dapat meningkatkan hasil belajar. Mind map sangat efektif untuk pembelajaran IPA terutama materi hafalan atau untuk memaksimalkan ranah kognitif.

DAFTAR PUSTAKA

Rohim Abd dkk, 2009. Kebahasaan Suplemen Modul Pelatihan pada Program BERMUTU KKG Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan. Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa.

Buzan Toni, 1993. The Mind Map Book. London: BBC Books.

De porter B dkk, 2009. Quantum Teaching. Bandung: Kaifa.

Hidayati dkk, 2008. Pengembangan Pendidikan IPS SD. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Hery Guntur Taringan, 1993. Menulis Sebagai Salah Satu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Sutopo H.B, 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Silberman Mel, 2005. Active Learning.Yogyakarta: Yapendis.

Suwandi Sarwiji, 2009. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Penelitian Sertifikasi Guru rayon 13 FKIP UNS Surakarta.

Suharsini Arikunt, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.

Nuryanti Sri, 2008. Meningkatkan Kemampuan Mengungkapkan Pendapat Melalui Mind Map Mata Pelajaran IPS Sejarah Kelas IX SMP Negeri 2 Wonogiri Tahun 2008/2009.Wonogiri: Skripsi.

Taringan Djago dkk, 1998. Pengembangan Ketrampilan Berbicara. Jakata: Depdikbud, Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D III.

Thofiguri, 2007. Menjadi Guru Inisiator. Semarang: Rasall Media Group

Zulkarnain dkk, 2009. Pembelajaran Menulis. Jakarta: Depdiknas, Pusat pengembangan dan pemberdayan pendidik dan tenaga kependidikan bahasa.