PENINGKATAN HASIL BELAJAR BERBAGAI MACAM ATURAN MELALUI METODE PERMAINAN TEBAK KATA PADA SISWA KELAS I SDN 2 SAMBONGWANGAN SEMESTER 1 TAHUN 2018/2019

 

Muhinarti

Guru SDN 2 Sambongwangan Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Berbagai Macam Aturan Melalui Metode Permainan Tebak Kata Pada Siswa Kelas I SDN 2 Sambongwangan. Penelitian tindakan kelas ini menggunakan 3 siklus dan setiap siklus terdiri dari satu pertemuan dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas I SDN 2 Sambongwangan Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan Metode Permainan Tebak Kata dapat meningkatkan prose pembelajaran, baik aktivitas siswa dan hasil belajar siswa. Hal dapat terlihar dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Aktivitas siswa pada pelajaran PKn dengan menerapkan Metode Permainan Tebak Kata mengalami peningkatan setiap siklusnya dengan mendapat skor pada siklus I memperoleh skor 18,6 dengan rata-rata 2,32 dan masuk dalam kreteria baik. Dan hasil pada siklus II mendapat skor 21,4 dengan rata-rata 2,67 dan masuk dalam kreteria sangat baik, sedangkan pada siklus III mendapat skor 26,7 dengan rata-rata 3,51 dan masuk dalam kreteria sangat baik. Sehingga dapat dikategorikan bahwa aktivitas siswa pada penelitian ini meningkat setiap siklusnya. Selain itu dapat disimpulkan bahwa Metode Permainan Tebak Kata dapat meningkatkan aktivitas siswa. Hasil belajar siswa pada pelajaran PKn dengan menerapkan Metode Permainan Tebak Kata mengalami peningkatan yaitu rata-rata hasil belajar kelas I pada siklus I yaitu 68, pada siklus II yaitu 78, dan pada siklus III yaitu 90. Persentase siswa yang tuntas belajar pada siklus I hanya 13 siswa sebanyak 52%, pada siklus II yaitu 20 siswa sebanyak 80%, dan pada siklus III yaitu 27 siswa sebanyak 100%. Dengan demikian dapat disimpulkan hasil belajar siswa meningkat setiap siklusnya. Selain itu dapat disimpulkan bahwa Metode Permainan Tebak Kata dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan Metode Permainan Tebak Kata pada pembelajaran materi Berbagai Macam Aturan dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas I SDN 2 Sambongwangan Kecamaatan Randublatung Kabupaten Blora.

Kata kunci: Metode Permainan Tebak Kata

 

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Menurut Depdiknas, Mata pelajaran PPkn bertujuan agar siswa memiliki kemampuan berfikir secara kritis,rasional dan kreatif dalam menghadapi isu kewarganegaraan serta berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter – karakter masyarakat,berbangsa dan bernegara. Dari ulasan tersebut dalam pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai tentang materi kebangsaan serta melaksanakan hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara yang baik, namun juga diharapkan dapat mewuju-dkannya dalam kehidupan yang demokratis di dalam kehidupan sehari – hari di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, pemerintahan serta dalam kehi-dupan beragama dan dapat mengembangkan ilmu yang diperolehnya.

Pembelajaran yang bermakna ini dapat terlaksana bila pembelajaran pada kelas awal sekolah dasar yakni kelas satu, dua, dan tiga dikelola dalam pembelajaran terpadu melalui pendekatan pembelajaran tematikuntuk SD/MI kelas I hingga kelas III.(menurut Depdiknas,2006:5) Pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengkaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna pada siswa.

Namun seringkali dalam pelaksanaannya pembelajaran tematik kurang memperhatikan karakteristik siswa, Munandar (dalam http://-jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/-jurnal/2088993.pdf. 20 maret 18.30WIB) menya-takan bahwa anak kecil terutama kelas rendah pada dasarnya sangat kreatif namun kenyataannya semakin meningkatnya usia anak, kreativitasnya bukan meningkat justru makin lama di sekolah makin tidak kreatif. Hal yang sama juga didapati pada permasalahan pada penelitian yang dilakukan oleh Pekenaken Bangun Salah satu Dosen STKIP Riama, Medan. Dengan judul” Penerapan Model Pembelajaran Terpadu pada Mata Pelajaran PPKn pada Sekolah Dasar Kelas Awal di SD Swasta HKBP Kota Pematang Siantar. Berdasarkan refleksi awal penelitian tersebut guru belum mampu mengaktifkan siswa dan melakukan variasi pembelajaran, sehingga siswa menjadi kurang aktif hal ini ditunjukkan dengan, hanya 25 % dari 35 siswa yang menjawab pertanyaan dari guru. Pengoptimalan media pembelajaran pun belum dilakukan, ini tampak pada kurang besarnya media pembelajaran sehingga anak sulit memahami materi, hal ini berpengaruh pada pencapaian kualitas belajar tidak optimal.

Fenomena pembelajaran PPKn di atas merupakan gambaran yang terjadi pada siswa SDN 2 Sambongwangan. Gambaran umum yang dirasakan siswa pada pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sehingga minat dan pemahaman serta pencapaian kompetensi siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan masih berada dibawah standar KKM yang ditentukan yakni 70. Hal itu didukung data dari hasil ulangan harian PPKn yakni 14 dari 27 siswa kelas 1 SDN 2 Sambongwangan mendapatkan nilai dibawah KKM yang ditentukan oleh sekolah yakni 70.Pada ulangan pertama nilai terendah 50 dan tertinggi 90,sedang pada ulangan kedua nilai terendah 30 dan tertinggi 80. Dengan melihat hasil ulangan diatas perlu adanya peningkatan kualitas pembelajarannya,agar siswa dapat menguasai materi pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan guna peningkatan kualitas pembelajaran.

Berdasarkan diskusi dengan tim kolaborasi guru kelas I SDN 2 Sambongwangan untuk memecahkan masalah pembelajaran tersebut, tim kolaborasi menetapkan alternatif tindakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, yang dapat mendorong keterlibatan siswa dalam pembelajaran dan mening-katkan kreativitas guru. Maka peneliti menggunakan metode permainan tebak kata. Pemilihan alternatif metode permainan tebak kata dilandasi argumen pentingnya guru mendesain pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Perpaduan metode permainan tebak kata dan merupakan salah satu pembelajaran multimakna yang bermuara pada pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Tahapan dalam metode ini adalah proses permainantebak-tebakan soal dan jawaban yang sengaja dibuat dalam kartu dan siswa harus menjawab pertanyaan sesuai dengan isi jawaban dalam kartu.

Dari ulasan latar belakang tersebut maka peneliti akan mengkaji melalui penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Berbagai Macam Aturan Melalui Metode Permainan Tebak Kata Pada Siswa Kelas I SDN 2 Sambongwangan Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019”.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar PPKn materi Berbagai Macam Aturan pada siswa kelas I SDN 2 Sambongwangan?”

TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar PPKn materi Berbagai Macam Aturan melalui Metode permainan tebak kata pada Siswa Kelas I SDN 2 Sambongwangan.

MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan konstribusi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya yang berhubungan dengan inovasi pembelajaran. Selain itu dapat memberikan manfaat bagi:

Bagi Siswa

Dengan penerapan melalui Metode permainan tebak kata siswa dapat menerima pengalaman belajar yang bervariasi sehingga dapat meningkatkan keaktifan dalam memahami materi serta siswa lebih termotivasi dan berminat pada proses pembelajaran PKn.

Bagi Guru

Menumbuhkan kreativitas dalam proses pembelajaran PPKn khususnya dalam menerapkan model pembelajaran yang bermakna sehingga guru dapat menciptakan suasana belajar yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu usaha perbaikan dalam meningkatkan hasil belajar, serta dapat meningkatkan kinerja guru dan kinerja sekolah dalam upaya mewujudkan pendidikan yang bermutu dan berkualitas.

KAJIAN PUSTAKA

KERANGKA TEORI

Belajar

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi manusia.

Di bawah ini merupakan pengertian dari belajar, antara lain:

  • Morgan dalam Baharudin dan Esa Nur Wahyuni (2009: 14) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman.
  • Sardiman (2011: 20) mengungkapkan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.
  • Nana Sudjana (2009: 28) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.

Berdasarkan konsep di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah usaha yang dilakukan individu secara terus-menerus (kontinu) secara sadar serta berdasarkan pengalaman sehingga terjadi perubahan tingkah laku dari seorang individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan sekitarnya.

Hasil belajar

Anni, dkk (2007: 5) hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Bloom dalam Poerwanti (2008: 1-23) menge-lompokan kemampuan manusia ke dalam dua ranah (domain) utama yaitu ranah kognitif dan ranah non-kognitif. Ranah non-kognitif dibedakan menjadi dua yaitu ranah afektif dan ranah psikomotorik.

Berdasarkan definisi tentang hasil belajar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan sikap dan perilaku yang ditunjukkan oleh seorang individu setelah melakukan kegiatan belajar yang terwujud pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Penerapan Metode Pembelajaran Permainan Tebak Kata Dalam Pembelajaran PPKn di SD

Adapun Sintaks model Permainan Tebak Kata pembelajaran dalam pembelajaran di SD dapat dilihat pada tabel berikut ini:

  1. Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi 45 menit.
  2. Guru menyuruh siswa berdiri berpasangan di depan kelas.
  3. Sesorang siswa diberi kartu berukuran 10 x 10 cm, yang nanti akan dibacakan pada pasangannya.
  4. Seorang siswa yang lain diberi kartu yang berukuran 5 X 2 cm yang isinya tidak boleh dibaca (dilPKnt) kemudian ditempelkan didahi atau diselipkan ditelinga.
  5. Pada saat siswa membawa kartu 10 X 10 cm membacakan kata-kata yang tertulis didalamnya, pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10 X 10 cm.
  6. Jawaban tepat bila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan di dahi atau telinga.
  7. Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu), maka pasangan tersebut boleh duduk.
  8. Bila jawaban belum tepat, pada waktu yang telah ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain, asal jangan langsung memberi jawabanya.

 

 

METODE PENELITIAN

SETTING PENELITIAN

Waktu Penelitian dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlangsung pada semester II yang dimulai dari bulan Oktober hingga bulan Desember 2018. Penelitian ini berlangsung di kelas I SDN 2 Sambongwangan Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

SUBYEK PENELITIAN                 

Subyek penelitian ini adalah siswa dan guru. Penelitian dilaksanakan di kelas I SDN 2 Sambongwangan tahun pelajaran 2018/2019, dengan jumlah siswa 27 anak, yang terdiri dari siswa laki-laki 15 anak, dan siswa perempuan 12 anak.

PROSEDUR/LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

Rancangan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan (Subyantoro, 2009: 10). Menurut Arikunto, dkk (2008: 16), secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan kelas, yaitu (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi.

VALIDASI DATA

Peneliti berusaha melakukan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian. Penelitian yang telah mengikuti prosedur, kembali di uji keabsahan data yang dikumpulkan. Cara yang digunakan peneliti untuk memeriksa keabsahan data penelitian adalah menggunakan teknik trianggulasi. Teknik trianggulasi yang digunakan ada 3 (tiga) jenis yaitu trianggulasi metode, trianggulasi sumber, dan trianggulasi teori.

HASIL PENELITIAN

Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa pada tiap siklus juga menunjukkan adanya peningkatan. Untuk siklus I, persentase aktivitas siswa yaitu 58,16% dengan kriteria baik/B. Untuk siklus II, persentase aktivitas siswa yaitu 66,63% dengan kriteria baik/B. Dan untuk siklus III, persentase aktivitas siswa yaitu 86,3% dengan kriteria sangat baik/A.

 

 

 

 

 

 

 

Diagram Peningkatan Aktivitas Siswa Siklus I, Siklus II dan Siklus III

Hasil Belajar

Secara keseluruhan, hasil belajar siswa dalam pembelajaran PPKn melalui Metode Permainan Tebak Kata pada tiap siklus, akan diuraikan dalam diagram berikut:

Diagram Peningkatan Hasil Belajar Prasiklus Siklus I dan Siklus II

Dengan perolehan hasil tersebut, guru telah memenuhi indikator keberhasilan dalam penelitian ini, sehingga guru mengakhiri penelitian ini sampai siklus III.

PENUTUP

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan Metode Permainan Tebak Kata untuk meningkatkan hasil belajar PPKn pada siswa kelas I SDN 2 Sambongwangan peneliti dapat menarik kesimpulan:

  1. Aktivitas siswa pada pelajaran PPKn dengan menerapkan Metode Permainan Tebak Kata mengalami peningkatan setiap siklusnya dengan mendapat skor pada siklus I memperoleh skor 18,6 dengan rata-rata 2,32 dan masuk dalam kreteria baik. Dan hasil pada siklus II mendapat skor 21,4 dengan rata-rata 2,67 dan masuk dalam kreteria sangat baik, sedangkan pada siklus III mendapat skor 26,7 dengan rata-rata 3,51 dan masuk dalam kreteria sangat baik. Sehingga dapat dikategorikan bahwa aktivitas siswa pada penelitian ini meningkat setiap siklusnya. Selain itu dapat disimpulkan bahwa Metode Permainan Tebak Kata dapat meningkatkan aktivitas siswa.
  2. Hasil belajar siswa pada pelajaran PPKn dengan menerapkan Metode Permainan Tebak Kata mengalami peningkatan yaitu rata-rata hasil belajar kelas I pada siklus I yaitu 74, pada siklus II yaitu 77, dan pada siklus III yaitu 85. Persentase siswa yang tuntas belajar pada siklus I hanya 27 siswa sebanyak 71%, pada siklus II yaitu 28 siswa sebanyak 74%, dan pada siklus III yaitu 33 siswa sebanyak 92%. Dengan demikian dapat disimpulkan hasil belajar siswa meningkat setiap siklusnya. Selain itu dapat disimpulkan bahwa Metode Permainan Tebak Kata dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

SARAN

Berdasarkan penelitian dengan menerapkan Metode Permainan Tebak Kata pada siswa kelas I dalam pembelajaran PPKn di SDN 2 Sambongwangan, maka peneliti menyarankan sebagai berikut:

  1. Bagi Guru, dapat menggunakan model pembelajaran inovatif lainya agar siswa tidak merasa bosan dan jenuh dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran masih banyak metode atau model lainnya yang dapat di gunakan untuk menunjang aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa.
  2. Bagi Siswa, melalui Metode Permainan Tebak Kata yang menuntut keterlibatan aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran, sehingga aktivitas siswa dalam pembelajaran PPKn menjadi meningkat. Hal ini bisa diterapkan pada mata pelajaran yang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arikunto, S.dkk. 2007. Penelitian Timdakan Kelas.Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Asma N. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Depdiknas

Aqib, Z. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV. Yrama Widya

Adi.S,Sriyadi Dwijo,dkk.2011.Fokus Tematik.Solo: CV.Sindunata.

Anni, catharina tri.2006.Psikologi belajar. Semarang UPT MKK UNNES.

Dedidwitagama.wordpress.com/…/laporan-penelitian-tindakan-kelas-pkn/

Hamalik,Dr.Oemar.Psikologi BelajarMengajar.Bandung:Sinar Baru Algensindo.

Http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASH06b4/8d6063a0.dir/doc.pdf Oleh Penenaken Bangun,Dosen STKIP.Riama.Medan.

Http://klikhimabio.blogspot.com/2009/01/observasi-sebagai-alat-evaluasi.html

http://www.slideshare.net/budi2/penggunaan-media-tik-dalam-pengajaran-pendidikan-kewarganegaraan.

http://www.slideshare.net/budi2/penggunaan-media-tik-dalam-pengajaran-pendidikan-kewarganegaraan.”

H4dyme.wordpress.com/…/hakikat-fungsi-dan-tujuan-pendidikan-kewarganegaraan-di-sd/

Ian43.wordpress.com/…/hakikat-fungsi-dan-tujuan-pendidiksan-kewarganegaraan-di-sd/ –

Indrastuti,dkk.2008.Ilmu Pengetahuan Sosial.Bogor:Yudistira.

Kartadinata,Sunaryo.Prof.2002.Bimbingan di Sekolah Dasar.Bandung: CV.Maulana.

Mudjito.2009.Model pembelajaran Tematik Kelas 1 Sekolah Dasar.Jakarta: Depdiknas.

Mudjito.2009.Pedoman Penilaian Hasil Belajar Dan Kalender Pendidikan di Sekolah Dasar.Jakarta: Depdiknas.

Peraturan menteri pendidikan nasional.nomor 22 tahun 2006.Depdiknas.

Permadi,Gilang.2008. Bahasa Indonesia.Bogor:Yudistira.

Poerwanti,Endang,dkk.2008.Asesmen Pembelajaran SD.Derektorat Jendral Pendidikan Tinggi: Depdiknas.

Sardiman A.M.2011.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

Subagyo,Drs.2007.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.Semarang:UPT MKU UNNES.

Suharmanto,Puguh,S.Pd.2011.Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas 3.Surabaya:CV.Mia.

Sugandi.Achmad.Drs.20007.Teori Pembelajaran. Semarang:UPT MKU UNNES.

Sukamto.2004.Peningkatan Kualitas Pembelajaran.Jakarta:Depdiknas Perguruan Tinggi.

Trianto,M.Pd.2010.Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik.Jakarta:Prestasi pustaka.

Wahab,Abdul Aziz.1987.Pendidikan Pancasila dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.Jakarta: Dikti Depdikbud.

Witarsa,dkk.2010. Ilmu Pengetahuan Sosial.Bandung:Yrama Widya.

www.ripiu.com/article/…/laporan-hasil-ptk- -sma “