PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI IKLAN MELALUI METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

BAGI SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 3 SUKOHARJO

PADA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2018/2019

 

Sri Aryani

SMP Negeri 3 Sukoharjo

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia materi memahami iklan pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019 melalui penerapan metode Problem Based Learning (PBL). Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus, dilaksanakan di SMP Negeri 3 Sukoharjo dengan subjek penelitian seluruh siswa kelas VIII D SMP semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 32 siswa. Metode penelitian menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi dan tes. Analisis data dilakukan dengan 3 (tiga) tahapan meliputi: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Dari data empirik menyatakan melalui penerapan metode Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia materi memahami iklan dari kondisi awal nilai rata-rata 73 dengan ketuntasan 53% ke kondisi akhir pada siklus II nilai rata-rata 84 dengan ketuntasan 91% pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019. Sehingga dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan metode Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia materi memahami iklan pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo semester 1Tahun Pelajaran 2018/2019.

Kata kunci: prestasi belajar bahasa Indonesia, Iklan, Problem Based Learning (PBL)

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pelajaran Bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib diikuti oleh siswa di sekolah pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dipandang sebagian siswa sebagai mata pelajaran yang sulit dan kurang diminati. Cara belajar yang akan dialami oleh siswa sepenuhnya ditentukan oleh pertimbangan professional guru mengenai sifat, tujuan, materi, kemampuan awal siswa (entry behavior), sifat sumber materi dan suasana belajar. Jika seorang pendidik mampu menguasai dan menentukan metode belajar yang sesuai dengan kebutuhan siswa maka proses belajar mengajar di kelas akan berlangsung dengan baik. Hal tersebut juga akan berdampak baik terhadap Hasil belajar yang dicapai siswa (Djamarah, 2000:24). Dengan demikian peranan seorang pendidik (guru) dalam kegiatan belajar mengajar sangat penting, karena berhasil atau tidaknya kegiatan belajar mengajar tersebut sangat ditentukan oleh kreativitas guru dalam mengemas suatu mata pelajaran sehingga dapat menarik minat siswa untuk lebih mendalami dan mempelajari mata pelajaran tersebut.

Proses belajar mengajar yang bermakna, keterlibatan siswa sangatlah penting, hal ini sesuai dengan pendapat Ilyas (2008: 12) yang menyebutkan bahwa kadar pembelajaran akan bermakna apabila: (1). Adanya keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar; (2). Adanya keterlibatan intelektual-emosional siswa baik melalui kegiatan menganalisa, berbuat dan pembentukan sikap; (3). Adanya keikutsertaan siswa secara kreatif dalam menciptakan situasi yang cocok untuk berlangsungnya proses belajar mengajar.

Nilai rata-rata Hasil belajar siswa adalah 70, di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu 75. Hanya 12 siswa (54, 54%) yang mencapai nilai KKM dari total 22 siswa kelas VIII D. Sedangkan 10 siswa yang lain nilainya masih di bawah KKM. Hal ini menunjukan bahwa Hasil belajar Bahasa Indonesia materi memahami iklan siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019 masih rendah dan jauh dari yang diharapkan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti berharap melalui penelitian tindakan kelas dengan penerapan metode Problem Based Learning (PBL) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi memahami iklan dapat meningkatkan Hasil belajar siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu:Bagaimanakah proses dan hasil belajar materi memahami iklan dengan metode Problem Based Learning (PBL) bagi siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019?

Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah meningkatkan Hasil belajar Bahasa Indonesia materi memahami iklan pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019 melalui penerapan metode Problem Based Learning (PBL).

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Kajian Teori

Iklan adalah sebuah informasi yang tujuannya untuk mendorong, membujuk/memberikan pengaruh kepada khalayak ramai atau banyak orang agar tertarik pada barang/jasa yang ditawarkan. Iklan adalah sebuah pengumuman yang berisi informasi produk dan di sebarkan kepada khalayak ramai. Dalam melakukan pengiklanan tentunya memiliki tujuan, tujuan iklan antara lain adalah sebagai berikut: (1) Memberitahukan kepada khalayak ramai tentang suatu produk. (2) Mempengaruhi khalayak ramai tentang suatu produk. (3) Menyarankan seseorang untuk membeli suatu produk yang di iklankan. (4) Memberikan informasi tentang produk. (5) Menarik khalayak ramai. Dalam melakukan pengiklanan tentunya memiliki syarat-syarat yang harus dilakukan. Syarat iklan dari segi isi iklan antara lain (1) Harus objektif dan jujur. (2) Singkat, jelas dan mudah dipahami. (3) Tidak menyinggung pihak lain. (4) Menarik perhatian orang banyak

Metode Pemecahan Masalah (Problem Based Learning/PBL). Menurut Marpaung (2002) paradigma belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Pengetahuan itu dianggap kontruksi dari mereka yang belajar dibentuk oleh pengalaman individual. (1) Siswa harus aktif mengolah informasi dengan berbagai cara, misalnya melalui interaksi dengan sesama siswa atau dengan guru. (2) Pengetahuan tidak ditransfer dari pikiran seseorang ke pikiran orang lain. (3) Guru mengalami perbedaan individual dan berusaha mengembangkan kemampuan siswa tersebut mengikuti alur proses kognitif siswa. (4) Lingkungan belajar dan belajar itu sendiri bersifat komperatif, koloboratif dan suportif. (5) Menghendaki siswa yang aktif, bukannya guru yang aktif. Metode yang dipergunakan dalam pembelajaran dengan mempergunakan metode pemecahan masalah sebagai berikut: (1) Tahap pertama: Pengantar, (2) Tahap kedua: Mempelajari materi. (3) Tahap ketiga: Latihan soal. (4) Tahap keempat: diskusi kelas. (5) Tahap kelima: Kesimpulan dan tanggapan guru.

Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya.

Menurut Keraf (1984:6) proses sosialisasi dapat dilakukan dengan cara: mempunyai keahlian bicara, membaca dan menulis; bahasa saluran utama dalam memberikan kepercayaan kepada anak-anak yang sedang tumbuh; bahasa menjelaskan dan melukiskan perasaan anak untuk mengidentifikasi dirinya, supaya dapat mengambil tindakan-tindakan yang di perlukan; dan bahasa menawarkan dasar keterlibatan pada si anak tentang masyarakat bahasanya.

Menurut Arif Gunarso (1993: 77), mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. S. Nasution (1996: 17), prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berpikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga criteria tersebut. ”

Kerangka Berpikir

Dalam pembelajaran ini guru yang aktif menyampaikan materi pelajaran, sedangkan siswa hanya pasif mendengarkan. Untuk mengatasi kesulitan dalam pembelajaran ini, maka peneliti merasa perlu untuk menerapkan metode pembelajaran yang sesuai, metode yang menuntut siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo untuk menemukan konsep pembelajaran secara utuh. Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti akan menerapkan metode Problem Based Learning (PBL).

Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Diduga melalui penerapan metode Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan Kualitas proses dan hasil hasil bahasa Indonesia materi memahami iklan bagi siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo pada semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019. Hasil belajar bahasa Indonesia materi memahami iklan bagi siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo pada semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Pada kondisi awal sebelum pelaksanaan tindakan kelas, metode yang digunakan guru dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi memahami iklan pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019 adalah metode ceramah. Aktifitas pembelajaran dilakukan sederhana karena terbatasnya saran dan prasarana juga keterbatasan intaks siswa yang rata-rata berkemampuan rendah mengingat siswa yang mendaftar di SMP Negeri 3 Sukoharjo relative bisa diterima semua. Pelajaran memahami Bahasa Indonesia materi memahami iklan kebanyakan hanya berupa teori yang dihafalkan siswa tapi kurang dihayati. Padahal dalam pelajaran Bahasa Indonesia materi memahami iklan bukan hanya bertujuan siswa hafal atau tahu tentang materi yang diajarkan didalamnya, tetapi diharapkan siswa lebih bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada waktu diadakan tanya jawab hanya ada 1 atau 2 siswa yang bertanya sedangkan yang lainnya ada yang tidak memperhatikan dan ada juga yang bercanda. Data prestasi belajar pada kondisi awal diambil dari nilai ulangan harian siswa kelas VIII D, dan berikut ini adalah data prestasi belajar Bahasa Indonesia materi memahami iklan pada kondisi awal.

Dari data nilai prestasi belajar Bahasa Indonesia materi memahami iklan pada kondisi awal di atas, nilai rata-rata siswa kelas VIII D adalah 73, masih di bawah nilai KKM yang ditetapkan yaitu 75. Nilai tertinggi siswa 80, nilai terendah 60 dan jumlah siswa kelas VIII D yang mencapai nilai KKM hanya 17 siswa (53) dari total 32 siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo.

Melihat kondisi rendahnya prestasi belajar Bahasa Indonesia materi memahami iklan siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo tersebut, maka peneliti sebagai guru di kelas VIII D akan melaksanakan suatu penelitian tindakan kelas melalui penerapan metode Problem Based Learning (PBL).

Deskripsi Hasil Siklus I

Kegiatan pada tahap perencanaan meliputi: Guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan materi memahami iklan. Guru menyusun instrumen penelitian, yaitu: daftar hadir siswa, lembar observasi dan soal tes siklus I. Guru menyusun jadwal pelaksanaan siklus I. Guru menyiapkan media gambar yang akan digunakan dalam pembelajaran siklus I.

Siklus I dilaksanakan pada bulan September 2018 dalam 2 kali pertemuan, 1 kali pertemuan untuk kegiatan penyampaian materi pembelajaran, dan 1 kali pertemuan untuk tes tertulis siklus I. Kegiatan Awal: Guru memberi salam kepada siswa, mengecek kehadiran siswa dan membuka pelajaran. Guru menanyakan kesiapan seluruh siswa dalam menerima pelajaran. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan indikator yang dicapai.

Pada pertemuan akhir siklus I dilaksanakan tes tertulis, dan diperoleh data nilai prestasi belajar Bahasa Indonesia materi memahami iklan siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo sebagai berikut,

Pada siklus I diterapkan metode Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi memahami iklan. Nilai rata-rata prestasi belajar Bahasa Indonesia materi memahami iklan siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo adalah 76, nilai tertinggi 90 dan nilai terendah adalah 66. Sedangkan jumlah siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 22 siswa (69%) dari total 32 siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo.

Pada kondisi awal nilai rata-rata siswa kelas VIII D adalah 73, masih di bawah nilai KKM yang ditetapkan yaitu 75. Nilai tertinggi siswa 80, nilai terendah 60 dan jumlah siswa kelas VIII D yang mencapai nilai KKM hanya 17 siswa (53%) dari total 32 siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo.

Pada siklus I guru peneliti sudah menerapkan metode Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi memahami iklan. Nilai rata-rata prestasi belajar Bahasa Indonesia materi memahami iklan siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo adalah 76, nilai tertinggi 90 dan nilai terendah adalah 66. Sedangkan jumlah siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 22 siswa (69%) dari total 32 siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo. Jadi, melalui penerapan metode Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia materi memahami iklan dari kondisi awal nilai rata-rata 73 dengan ketuntasan 53% ke kondisi siklus I nilai rata-rata 76 dengan ketuntasan 69% pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Walaupun terjadi peningkatan prestasi belajar pada siklus I, namun hasil yang dicapai belum memenuhi indikator kinerja yang ditetapkan, sehingga peneliti memutuskan untuk melanjutkan tindakan pada siklus II dengan tetap menerapkan metode Problem Based Learning (PBL).

Deskripsi Hasil Siklus II

Pada tahap perencanaan tindakan siklus II, peneliti menerapkan pemanfaatan media kartu gambar. Hal-hal yang harus di persiapkan dalam pembelajaran siklus II. Menyusun Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan metode Problem Based Learning (PBL). Menyiapkan materi Bahasa Indonesia materi memahami iklan yang terangkum dalam modul pembelajaran. Membuat instrumen penelitian, yaitu: daftar hadir siswa, lembar observasi dan soal tes siklus II.

Siklus II dilaksanakan dalam bulan Oktober 2018 dalam 3 kali pertemuan, 2 kali pertemuan untuk kegiatan penyampaian materi pembelajaran, dan 1 kali pertemuan terakhir untuk tes tertulis siklus II. Pada pelaksanaan siklus II di bagi tiga tahap, yaitu apersepsi, kegiatan inti, dan penutup berupa evaluasi.

Kegiatan Awal; Guru memberi salam kepada siswa. Guru mengabsen siswa satu persatu kemudian menanyakan kesiapan seluruh siswa dalam menerima pelajaran. Guru menyampaiakn tujuan pembelajaran dan indikator yang akan dicapai. Guru menyampaikan evaluasi singkat hasil tindakan penelitian siklus I kepada siswa.

Kegiatan Inti; Guru menggali pengetahuan siswa tentang materi Bahasa Indonesia materi memahami iklan dengan bertanya kepada siswa. Siswa yang tahu menjawab pertanyaan guru. Guru menjelaskan Bahasa Indonesia materi memahami iklan kepada siswa dengan menggunakan media gambar. Siswa mendengarkan penjelasan guru. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, tiap kelompok beranggotakan 4 – 5 siswa. Guru menutup pelajaran dengan salam. Pada pertemuan terakhir siklus II dilaksanakan tes tertulis siklus II tentang Bahasa Indonesia materi memahami iklan.

Hasil observasi peneliti saat pembelajaran pada siklus II melalui penerapan metode Problem Based Learning (PBL) adalah: Pembelajaran dilaksanakan dalam bentuk diskusi kelompok dengan kemampuan siswa yang heterogen. Kegiatan pembelajaran kondusif, siswa berperan serta aktif dalam diskusi kelompok mereka. Umpan balik dari setiap anggota kelompok dalam wujud pertanyaan dan penjelasan sangat terlihat. Guru membimbing dan membantu siswa memecahkan masalah yang tidak dapat dipecahkan sendiri. Siswa lebih mudah memperoleh penguasaan materi pembelajaran dan lebih baik. Terjadi perubahan perilaku dan sikap dalam diri siswa pada waktu dan setelah mengikuti pembelajaran.

Pada siklus II peneliti menerapkan metode pembelajaran metode Problem Based Learning (PBL). Nilai rata-rata prestasi belajar Bahasa Indonesia materi memahami iklan siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo adalah 84, nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 74. Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 29 siswa (91%) dari total 32 siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo. Peningkatan prestasi belajar Bahasa Indonesia materi memahami iklan pada siklus II ini sudah mencapai indikator kinerja penelitian.

Refleksi

Tindakan siklus II beberapa kali terlihat siswa saling berdiskusi serius membahas materi dan tugas kelompok yang diberikan guru. Dalam diskusi, siswa saling memberikan argumen menurut pendapat mereka. Sesekali guru memberikan arahan supaya diskusi tetap pada jalurnya. Setelah dilakukan tes tertulis pada pertemuan akhir siklus II, diperoleh data peningkatan prestasi nilai rata-rata prestasi belajar adalah 76, nilai tertinggi 90 dan nilai terendah adalah 66. Sedangkan jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 22 siswa (69%) dari total 32 siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo.

Pada siklus II, nilai rata-rata prestasi belajar Bahasa Indonesia materi memahami iklan siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo adalah 84, nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 74. Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 29 siswa (91%) dari total 32 siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo. Jadi, terdapat peningkatan melalui penerapan metode Problem Based Learning (PBL) dari kondisi siklus I nilai rata-rata 76 dengan ketuntasan 69% ke kondisi siklus II nilai rata-rata 84 dengan ketuntasan 91% pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo semester I Tahun Pelajaran 2018/2019. Peningkatan prestasi belajar Bahasa Indonesia materi memahami iklan pada siklus II ini sudah mencapai indikator kinerja penelitian. Sehingga peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian tindakan kelas ini. .

Pembahasan

Setelah tindakan penelitian ini maka prestasi belajar Bahasa Indonesia materi memahami iklan pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo semester I Tahun Pelajaran 2018/2019 dari kondisi awal, siklus I dan siklus II: Nilai rata-rata siswa kelas VIII D adalah 73, masih di bawah nilai KKM yang ditetapkan yaitu 75. Nilai tertinggi siswa 80, nilai terendah 60 dan jumlah siswa kelas VIII D yang mencapai nilai KKM hanya 17 siswa (53%) dari total 32 siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo. Pada siklus I guru peneliti sudah menerapkan metode Problem Based Learning (PBL) dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi memahami iklan. Nilai rata-rata prestasi belajar Bahasa Indonesia materi memahami iklan siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo adalah 75, nilai tertinggi 90 dan nilai terendah adalah 66. Sedangkan jumlah siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 22 siswa (69%) dari total 32 siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo. Pada siklus II, nilai rata-rata prestasi belajar Bahasa Indonesia materi memahami iklan 32 siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo adalah 84, nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 74. Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM sebanyak 29 siswa (91%) dari total 32 siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo. Jadi, melalui penerapan metode Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia materi memahami iklan dari kondisi awal nilai rata-rata 73 dengan ketuntasan 53% ke kondisi akhir pada siklus II nilai rata-rata 84 dengan ketuntasan 91% pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo semester I Tahun Pelajaran 2018/2019.

Simpulan

Berdasarkan pada hasil dan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan metode Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia materi memahami iklan dari kondisi awal nilai rata-rata 73 dengan ketuntasan 53% ke kondisi akhir pada siklus II nilai rata-rata 84 dengan ketuntasan 91% pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019 berarti terdapat peningkatan prestasi belajar Bahasa Indonesia materi memahami iklan pada siswa kelas VIII D SMP Negeri 3 Sukoharjo semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019.

 DAFTAR PUSTAKA

Dalyono. 2005. Prestasi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2005. Proses Belajar mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.

Ilyas, T. 2008. Fungsi dan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Keraf, Gorys. 1984. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Nasution S. 1990. Pengertian Belajar. Bandung: Bumi Aksara

Poerwanto, Ngalim. 1986. Prinsip-prinsip dan Tehnik Evaluasi Pengajaran.
Bandung: Remaja Karya

Pribadi, Benny A. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat

Sagala, Saiful. 2008. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta

Undang-Undang Dasar 1945 (Bab XV Pasal 36)

Winkel, W. S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.