PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGIDENTIFIKASI

UNSUR CERITA RAKYAT MELALUI METODE STAD

(STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) BERBANTUAN KARTU BAGI SISWA KELAS V SDN 3 KEDUNGJAMBAL

KECAMATAN TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO

PADA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2015/2016

 

Anik Dwi Prasetyaningsih

SDN 3 Kedungjambal Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo

 

ABSTRAK

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk Meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar bahasa Indonesia dalam mengidentifikasi unsur cerita rakyat melalui metode STAD (Student Teams Achievement Divisions) bagi siswa kelas V SD Negeri 3 Kedungjambal, Tawangsari, Sukoharjo tahun pelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Kedungjambal, Tawangsari, Sukoharjo selama enam bulan, yaitu dari bulan Juli 2015 sampai Desenber 2015. Subjek penelitian adalah kelas V SD Negeri 3 Kedungjambal, Tawangsari, Sukoharjo yang berjumlah 9 siswa. Sumber data primer dari subjek penelitian adalah nilai ulangan Bahasa Indonesia siswa, dan sumber data sekunder adalah berasal dari kolaborator berupa hasil obsercasi/pengamatan terhadap proses pembelajaran bahasa Indonesia mengunaan metode STAD. Teknik pengumpulan data adalah observasi dan tes tertulis, dengan prosedur: perencanaan, pelaksanaan tidnakan, observasi dan refleksi. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan data komulatif menggunakan analisis yang dilakukan adalah dengan deskriptif komparatif, yaitu membandingkan nilai hasil tes dari kondisi awal, nilai tes setelah tidnakan perbaikan 1 (siklus I) dan nilai hasil tes setelah tindakan perbaikan 2 (siklus II), kemudian direfleksikan. Dan untuk data kualitatif yang berasal dari pengamatan, maka analisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus perbandingan juga terdapat jalannya proses pembelajaran bahasa Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah guru menerapkan metode STAD (Student Teams Achievement Divisions) dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan prestasi belajar siswa pada standar kompetensi Mengidentigikasi unsur cerita rakyat bagi siswa kelas V SD Negeri 3 Kedungjambal, Tawangsari, Sukoharjo pada semester ganjil tahun 2015/2016. Bukti kesimpulan ini adalah (1) Kualitas pembelajaran pada akhir siklus II dengan kualifikasi Baik dari 9 siswa ada 8. Jadi persentasenya 88%. (2) Hasil evaluasi pada kondisi awal ke kondisi siklus 1, nilai rata-rata 63,9 menjadi 84,4 jadi meningkat 24,3%; Pada kondisi siklus 1 menuju sikus 2, nilai rata-rata dari 84,4 mecapai 97,8 jadi meningkat sebesar 13,6%.

Kata kunci : cerita rakyat; kartu; STAD (Student Teams Achievement Divisions)

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pembelajaran Bahasa Indonesia mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan peserta didik. Melalui pembelajaran Bahasa Indonesia diharapkan peserta didik dapat mencapai perkembangan intelektual, sosial, dan emosional sebagai penunjang keberhasilan dalam mempelajari mata pelajaran yang lain.

Kondisi nyata yang terjadi bahwa pembelajaran bahasa Indonesia materi mendengarkan cerita rakyat bersifat membaca. Selain itu, dalam proses pembelajaran, strategi yang digunakan tidak tepat, dalam membaca cerita rakyat, suara guru datar saja kurang berirama dan siswa kurang memahami aspek-aspek yang harus diperhatikan waktu mendengarkan cerita rakyat. Akibatnya hasil belajar siswa kurang optimal, kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas V semester 1 (satu) tahun pelajaran 2015/2016 di SD Negeri 3 Kedungjambal Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo, hasil pembelajaran bahasa Indonesia dengan materi pokok “mengidentifikasi unsur cerita rakyat” menunjukkan masih sangat rendah, dari 9 siswa yang mencapai persentase kreativitas belum ada siswa memperoleh nilai Kreteria Minimal 75. Hal ini menunjukkan bahwa siswa masih banyak yang kurang menguasai materi tentang mendengarkan cerita rakyat. Untuk itu penulis mengadakan perubahan strategi pembelajaran dan mencari permasalahan jalan keluar melalui PTK (Penelitian Tindakan Kelas).

Berdasarkan pada pernyataan di atas maka dilakukan penelitian dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Mengidentifikasi Unsur Cerita Rakyat melalui Metode STAD (Student Teams Achievement Divisions) berbantuan Kartu bagi Siswa Kelas V SD Negeri 3 Kedungjambal Kecamatan Tawangsari Sukoharjo pada semester 1 tanun pelajaran 2015/2016.

Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian tindak kelas ini adalah: Bagaimanakah kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar Mengidentifikasi Unsur Cerita Rakyat melalui Metode STAD (Student Teams Achievement Divisions) berbantuan Kartu bagi Siswa Kelas V SD Negeri 3 Kedungjambal Kecamatan Tawangsari Sukoharjo pada semester 1 tanun pelajaran 2015/2016?

LANDASAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

Landasan Teori

Hasil Belajar

Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik berasal dari dirinya sendiri (internak) maupun dari luar dirinya (eksternal). Prestasi belajar yang dicapai sisa pada hakikatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor tersebut. Oleh karena itu, pengenalan guru terhadap faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar sisaw penting sekali artinya dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi belajar yang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Jadi prestasi yang dimaksud tidak lain adalah kemampuan, ketrampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal. Dalam penulis ini, prestasi hanya dibatasi dalam bidang pendidikan, khususnya pengajar.

Metode STAD dalam Cooperative Learning

Menurut Wiwik Indriyani dalam Forum MGMP Bahasa Indonesia di Bantul, Selasa22 Januari 2008, ada beberapa teknik pembelajaran dalam metode cooperative learning, yaitu: (1) Mecari pasangan (Make a match), (2) Kancing Gemerincing, (3) Bercerita Berpasangan (Paired storytelling), (4) Metode STAD (Student Temas Achievement Division), (5) JIGSAW, dan (6) Cooperative Integrated Reading and Competition (CIRC)

Menurut Slavin (2008: 145), STAD merupakan salh satu pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang menggunakan kooperatif. STAD merupakan pembagian pencapaian secara tim siswa, dimana tiap sisa dan tim tim diberi skor atas penguasaannya terhadap bahan ajar, dan kepada siswa secara individual atau tim yang meraih prestasi tinggi atau memperoleh skor sempurna diberi penghargaan (Wiwik Indriyani, 2008: 16). STAD terdiri atas lima komponen utama, yaitu (1) Prestasi kelas, (2) Tim, (3) Kuis, (4) Skor kemajuan individual, dan (5) Rekognisi tim (Slavin, 2008: 143).

Langkah-langkah pembelajaran cooperative learning model STAD: (1) Membentuk kelompok yang anggotannya 4-5 orang secara heterogen; (2) Guru menyajikan materi pelajaran; (3) Guru memberi tugas pada anggota kelompok untuk dikerjakan oleh semua anggota kelompok; (4) Guru memberi kusi atau pertanyaan kepada seluruh siswa, pada saat menjawab kuis, antara nggota kelompok tidak boleh saling membantu; (5) Guru memberikan soal untuk evaluasi; (6) Guru menarik kesimpulan (Wiwik Indriyani, 2008: 16).

Penelitian yang Relevan

Penelitian terdahulu yang mendorong/memotivasi dilakukan penelitian tindakan kelas ini penelitian yang menggunakan metode STAD yang pernah dilakukan oleh: Yusman Bakri pada tahun 2014 dengan judul: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Dalam Memahami Isi Cerita Pendek Pada Siswa Kelas V SDN 25 Ampana. Dari hasil belajar yang diperoleh baik pada siklus I maupun pada siklus II dapat disimpulkan bahwa dengan memanfaatkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 25 Ampana pada pelajaran bahasa Indonesia khususnya tema membaca.

Hipotesis

Berdasarkan paparan kerangkan teoretis dan kerangka berpikir, dapat dikemukakan hipotesis tindakan sebagai berikut diduga: Dengan menerapkan metode STAD (Student Temas Achievement Divisions) dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar Bahasa Indonesia unsur cerita rakyat bagi siswa kelas V SD Negeri 3 Kedungjambal, Tawangsari, Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016.

METODOLOGI PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian tindakan ini dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 3 Kedungjambal, Tawangsari. Waktu Penelitian tindakan kelass ini dilakukan selama 6 bulan, yaitu pada bulan Juli sampai dengan Desember 2015.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 3 Kedungjambal tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 9 anak.

 

 

Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini berasal dari subjek penelitian dan dari objek penelitian. Sumber data primer dari subjek penelitian adalah nilai tes Bahasa Indonesia siswa dan berasal dari kolaborator berupa nontes hasil observasi/pengamatan terhadap proses pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan metode STAD. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh sebelum melakukan tindan penelitian yang berupa nilai awal dan dokumen-dokumen seperti Perangkat pembelajaran dan data nilai serta video pembelajaran atau catatan jurnal.

Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk memperoleh data adalah teknik tes dan non tes.

Teknik Analisis Data

Deskriptif komparatif, yaitu membandingkan nilai tes dari kondisi awal, nilai tes setelah tindakan perbaikan I (siklus I) dan nilai hasil tes setelah tindakan perbaikan 2 (Siklus II), kemudian direfleksikan. Dan untuk data kualitatif yang berasal dari pengamatan, maka analisis menggunakan analisis deskritif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap – tiap siklus.

Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan PTK ini adalah: (1) Terdapat peningkatan kualitas proses pembelajaran minimal 75% dari jumlah siswa,(2) Hasil belajar minimal 85% dari jumlah siswa tentang unsur cerita rakyat memiliki nilai minimal 75 melalui metode STAD bagi siswa kelas V SD Negeri 3 Kedungjambal Twangsari pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016.

Prosedur Penelitian

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan metode STAD dilakukan dengan dua siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Perencanaan; Pada tahap ini dibuat rencana pembelajaran Bahasa Indonesia. Tindakan; Pelaksanaan tindakan pada tahap ini didasarkan pada perencanaan yang telah disusun, yaitu menerapkan metode STAD.;Observasi; Observasi dilakukan guna mengetahui kondisi siswa, baik dalam perilaku, nilai/hasil ulangan, penerimaan materi, suasana pembelajaran, maupun aktivitass siswa; Refleksi; Refleksi bertujuan memperoleh dasar yang mengarah pada perbaikan dilihat dari proses pembelajaran Bahasa Indonesia yang telah berlangsung.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Deskripsi tindakan pada siklus I

Perencanaan Tindakan; Kegiatan pendahuluan pada perencanaan ini adalah koordinasi dengan teman kolaborator yaitu Ibu Endang Siswati, S.Pd. Hal yang disiapkan adalah Perangkat Pembelajaran dan Instrumen Proses pembelajaran. Pelaksanaan Tindakan; Siklus I, pertemuan petama hari Rabu, 19 Agustus 2015. Pada pertemuan kedua siklus I yaitu hari Rabu, 26 Agustus 2015, kegiatan pembelajaran adalah presentasi hasil diskusi yang telah dilakukan pada pertemuan pertama. Observasi; Hal itu dilakukan untuk menambah data hasil observasi proses pembelajaran dan dilaksanakan pada hari Rabu, minggu I bulan September 2015. Tuntas pada pembelajaran pada siklus I Tuntas = 66,7% Rata-rata nilai kelas yang diperoleh adalah 84,4. Refleksi; Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar, melainkan menjadi mitra belajar bagi siswa.

Deskripsi Hasil Kegiatan pada Siklus II

Perencanaan; Kegiatan pendahuluan pada perencanaan ini adalah koordinasi dengan teman sejawat sebagai kolaborator yaitu Ibu Endang Siswati, S.Pd. yang membantu tindakan kelas; Pelaksanaan Tindakan; Pertemuan pertama adalah hari Rabu, 7 Oktober 2015 jam 4 dan 5. Pada pertemuan kedua siklus II yaitu hari Rabu tanggal 14 Oktober 2015, kegiatan pembelajaran adalah presentasi hasil diskusi. Hasil observasi; hasil evaluasi belajar Bahasa Indonesia pada materi “Mengidentifikasi unsur cerita rakyat” Hal ini terlihat dari meningkatnya hasil belajar siswa dari 66,7% kondisi siklus I dan 100% pada kondisi akhir (Siklus II), rata-rata nilai siswa pada siklus I adalah 97,8. Sehingga naik 13,6% dari rata-rata kondisi siklus I; Refleksi; Kegiatan refleksi yang dilakkan dengan membandingkan hasil kondisi pada siklus I dengan hasil pada tindakan perbaikan pada siklus II. Nilai hasil evaluasi belajar pada materi mengidentifikasi unsur cerita rakyat memuaskan hingga mencapai lebih dari 75 ke atas.

Pembahasan

Pada kondisi awal, siklus I dan siklus II Dari kondisi awal hingga kondisi akhir terdapat peningkatan hasil belajar pada kompetensi mengidentifikasi unsur cerita rakyat siswa kelas V SD Negeri 3 Kedungampel, Tawangsari, Sukoharjo tahun pelajaran 2015/2016, yaitu dari rata-rata pada kondisi awal 63,9 meningkat 34,6% menjadi 97,8 pada kondisi siklus II. Kualitas proses belajar mengajar pada standar kompetensi “mengidentifikasi unsur cerita rakyat”. Siswa dapat bekerja sama dengan baik dalam kelompok, satu sama lain saling menghargai, satu sama lain merasa saling membutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan. Siswa kooperatif dalam pembelajaran, tidak lagi tergantung pada guru namun tergantung pada kebersamaan dalam kelompok, guru bukan lagi sebagai satu-satunya sumber belajar, melainkan sebagai salah satu sumber belajar, dan guru dimanfaatkan sebagai fasilisator dan motivator dalam pembelajaran.

Simpulan

  1. Kualitas proses pembelajaran unsur cerita rakyat pada akhir siklus II mencapai 88% dari 9 siswa telah mencapai kriteria Baik melalui metode STAD bagi siswa kelas V SD Negeri Kadungjambal Tawangsari pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016.
  2. Hasil evaluasi pada kondisi awal ke kondisi siklus I, nilai rata-rata 63,9 menjadi 84,4 jadi meningkat 24,3%; Pada kondisi siklus I menuju siklus II, nilai rata-rata dari 84,4 mencapai 97,8 jadi meningkat sebesar 13,6%, jadi dari kondisi awal sampai kondisi akhir meningkat 34,6% yaitu dari 63,9 menjadi 97,8. Penerapan metode STAD (Student Teams Achievement Division) dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V SD Negeri 3 Kedungjambal, Tawangsari, Sukoharjo tahun 2015/2016.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal, 1991, Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikumto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Iskandarwassid. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Khoirul Fathoni 2012. Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Metode Kooperatif Tipe STAD Siswa kelas V SD negeri Purwodiningratan, Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kunandar.2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:PT.Radja Grafindo Persada.

Maria Novitasari. 2012 Peningkatan kreativitas belajar bahasa Indonesia materi mendengarkan cerita rakyat dengan metode bermain peran pada siswa kelasv semester i sdn pati wetan 02 Kec. Pati Kab. Pati tahun 2012-2013. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Mulyana. 2006. Menjadikan Bahasa Indonesia Sebagai Mata Pelajaran Favorit Mengapa Tidak? (Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Saat Ini) Jurnal. Universitas Negeri Yogyakarta.

Nurzuldiantan. 2013. Peningkatan Kemampuan Siswa Menyimak Cerita rakyat Melalui Metode Tanya Jawab di kelas V SDN Watutinonggo Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.

Purwanto, Ngalim 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung PT Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, Wina 2008. Kurikulum pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sharan, Shlomo, 2008 (Terj. Sigit Prawoto) handbook of Cooperative Earning. Yogyakarta: IMPERIUM.

Slavin, Robert. 2008 Cooperative Learning. Teori Riset dan Praktik Bandung Nusa Media.

Wajyuni, Bayu Sr. Tahun 2014. Peningkatan Keterampilan Membaca Wacana Berhuruf Jawa Dengan Metode Staf (Student Teams Achievement Divisions) Siswa kelas X SMK Pancasila 1 Kutoarjo tahun Ajaran 2013/2014, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Yamin, Martinis, 2007. Strategi pembelajaran Berbasis Kompetensi Jakarta Gaung Persada Press.

Yusman bakri. 2014. Penerapan Model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Kemampuan membaca Dalam Memahami Isi Cerita Pendek Pada Siswa Kelas V SDN 25 Ampana. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako.