PENINGKATAN HASIL BELAJAR PELANGGARAN

HAK ASASI MANUSIA DALAM PERSPEKTIF PANCASILA

MELALUI MODEL KOOPERATIF MIND MAPPING

 DENGAN MEDIA GAMBAR BAGI SISWA KELAS XI DPIB A

SMK NEGERI 4 SUKOHARJO

PADA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2020/2021

 

Sutarti

SMK Negeri 4 Sukoharjo

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan: kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar PKn materi Pelanggaran Hak Asasi Manusia Dalam Perspektif Pancasila Melalui Model Kooperatif Mind Mapping Dengan Media Gambar bagi Siswa Kelas XI DPIB A SMK Negeri 4 Sukoharjo. Hasil belajar PKn materi Hak Asasi Manusia Dalam Perspektif Pancasila Melalui Model Kooperatif Mind Mapping Dengan Media Gambar bagi Siswa Kelas XI DPIB A SMK Negeri 4 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2020/2021. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus, dimana tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI DPIB A Semester 1 SMK Negeri 4 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2020/2021 yang berjumlah 32 siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara, dan analisis data. Validitas data menggunakan metode triangulasi. Analisis data menggunakan teknik deskripsi komparatif dan analisis kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model Pembelajaran Kooperatif Mind Mapping dengan Media Gambar dapat meningkatkan Hak Asasi Manusia Dalam Perspektif Pancasila dalam proses pembelajaran dan menimbulkan rasa ingin tahu siswa yang berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil belajar yang diperoleh siswa dan tingkat ketuntasan belajar siswa pada setiap siklus tindakan yang dilakukan. Nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari 70 pada akhir tindakan pembelajaran Siklus I, menjadi 80 pada akhir tindakan pembelajaran Siklus II. Ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan dari 69% pada akhir tindakan Siklus I, meningkat menjadi 88% pada akhir tindakan pembelajaran Siklus II.

Kata Kunci: Hasil belajar; Mind Mapping; Media Gambar; HAM

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Proses untuk menemukan fakta-fakta dan konsep-konsep melalui kegiatan-kegiatan ilmiah seperti observasi dan eksperimen akan membiasakan siswa berpikir tingkat tinggi dan menumbuhkan sikap ilmiah siswa. Rendahnya nilai pelajaran PKn juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah rendahnya motivasi siswa dalam proses pembelajaran serta dan kemampuan berpikir abstrak siswa yang berbeda-beda. Melalui model Kooperatif Mind Mapping diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan melalui serangkaian kegiatan-kegiatan ilmiah sehingga siswa lebih cepat memahami suatu konsep. Pengetahuan yang diperoleh siswa berdasarkan pengalaman menjadi lebih bermakna dan kuat dalam memori jangka panjang, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar kognitif, afektif,dan psikomotorik,

Untuk mengatasi hal tersebut perlu diupayakan langkah-langkah yang dapat dilaksanakan baik oleh siswa maupun guru. Berdasarkan permasalahan yang ada, guru perlu melakukan inovasi pembelajaran dengan menerapkan dan mengembangkan berbagai model, metode, dan strategi mengajar yang sesuai dengan hakikat PKn

Penelitian oleh Hadi Wahyanto (2012) menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Mind Mapping dapat penerapan metode mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Demikian juga dengan penelitian Hattarina, Shofia (2014) penerapan model pembelajaran Mind Mapping (Peta Pikiran) dapat meningkatkan hasil belajar PKn kelas XI SMK

 Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan penelitian tindakan kelas dengan judul: Peningkatkan Hasil Belajar Pelanggaran Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila melalui model Kooperatif Mind Mapping dengan Media Gambar bagi Siswa Kelas XI DPIB A SMK Negeri 4 Sukoharjo pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah proses pembelajaran dan hasil belajar materi Pelanggaran Hak Asasi Manusia Dalam Perspektif Pancasila melalui model Kooperatif Mind Mapping Dengan Media Gambar bagi siswa kelas XI DPIB A SMK Negeri 4 Sukoharjo pada semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021?

KAJIAN TEORI,PENELITIAN YANG RELEVAN,KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

Kajian Teori

Belajar dan Pembelajaran PKn

Belajar PKn

Galloway dalam Sukamto (1997:27) juga mengemukakan pendapat yang sama yaitu belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan faktor-faktor lain berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya.

Menurut Skinner (dalam Syaiful Sagala, 2012:14) belajar adalah suatu proses dan perubahan adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progessif yang disengaja dilakukan oleh individu agar terjadi perubahan kemampuan mandiri, dengan belajar siswa yang tadinya tidak mampu melakukan sesuatu menjadi mampu melakukan sesuatu atau siswa yang tadinya tidak terampil menjadi terampil.

Pembelajaran PKN

Pendidikan kewarganegaraan adalah sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan, watak dan karakter warganegara yang demokratis dan bertanggung jawab. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelajaran PKn dalam rangka “nation and character building”:PKn merupakan bidang kajian kewarganegaraan yang ditopang berbagai disiplin ilmu yang releven.PKn mengembangkan daya nalar (state of mind). PKn sebagai suatu proses pencerdasan. PKn sebagai laboratorium demokrasi.

 

Pembelajaran PKn di SMK

Sesuai pasal 39 UU No. 2 Tahun, 1989, tentang Sitem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan usaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antarwarga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara (Taniredja, 2013:1-2)

Model Pembelajaran

Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para guru dalam merancang serta melaksanakan pembelajaran.

Model Pembelajaran Mind Mapping (Peta Pikiran)

Konsep Mind Mapping asal mulanya diperkenalkan oleh Tony Buzan tahun 1970-an. Teknik ini dikenal juga dengan nama Radiant Thinking. Sebuah Mind Mapping memiliki sebuah idea tau kata sentral, dan ada 5 sampai 10 ide lain yang keluar dari ide sentral tersebut. Mind Mapping bisa disebut sebuah peta rute yang digunakan ingatan, bisa menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja otak yang alami akan dilibatkan sejak awal sehingga mengingat informasi akan lebih mudah dan bisa diandalkan daripada menggunakan teknik mencatat biasa.

Mind Mapping merupakan teknik penyusunan catatan demi membantu siswa menggunakanseluruh potensi otak agar optimum. Caranya menggabungkan kerja otak kiri dan kanan.Dengan Model Mind Mapping siswa dapat meningkatkan daya ingatan hingga 78% (Buzan, 2009:15).

Hasil Belajar

Menurut Dimyati dan Mudjiono, (2009:17) hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan sisi guru.Hasil belajar adalah merupakan pengalaman, perkembangan mental dari seseoarang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.

Pelanggaran Hak Asasi Manusia dalam Persfektif Pancasila

Konsep Hak Asasi Manusia; HAM/Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun. Sebagai warga negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia tanpa membeda-bedakan status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya.

Penelitian yang Relevan

Terdapat penelitian lain yang mempunyai beberapa kemiripan dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini, di antaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Hadi Wahyanto (2012) menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Mind Mapping dapat penerapan metode mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Akibatnya, penerapan model pembelajaran Mind Mapping dapat meningkatkan aktivitas belajar servistransmisi siswa kelas XI BTKR sebanyak 36 siswa SMK 1 Sedayutahun ajaran 2011/2012 sesuai dengan target pencapaian yang diharapkan yaitu mencapai 86% untuk setiap aspek aktivitas belajar.

Kerangka berpikir

Kerangka berfikir dalam penelitian ini mengikuti skema sebagai berikut:

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran, penerapan model Mind Mapping diduga Dapat meningkatkan kualitas dalam proses pembelajaran dan hasil belajar materi HAM bagi siswa kelas XI DPIB semester 1 SMK Negeri 4 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2020/2021.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SMK Negeri 4 Sukoharjo beralamat di Jalan Raya Baki No 5, Kelurahan Jetis, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Di sekolah ini penelitian dilakukan pada Kelas XI DPIB A. Penelitian dilaksanakan pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2020/2021. Tahap persiapan sampai dengan pelaporan hasil penelitian dilakukan selama enam bulan, yakni bulan Juli sampai dengan Desember 2020. Kegiatan perencanaan (penyusunan proposal) dilaksanakan pada bulan Juli 2020, pelaksanaan tindakan pembelajaran pada bulan Agustus sampai September 2020, penyusunan laporan hasil penelitian pada bulan Oktober 2020, seminar hasil penelitian pada bulan Desember 2020.

Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI DPIB A semester 1 SMK Negeri 4 Sukoharjo tahun pelajaran 2020/2021 yang terdiri dari 32 orang siswa.

 

 

Bentuk dan Strategi Penelitian

Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas, yaitu sebuah penelitian yang merupakan kerja sama antara peneliti, guru, siswa, dan staf sekolah lainnya untuk menciptakan suatu kinerja sekolah yang lebih baik. Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk memecahkan masalah yang terjadi di dalam Kelas.

Data dan Sumber Data

Data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian tindakan Kelas ini antara lain: (1). Tempat dan peristiwa berlangsung di dalam kelas. Informan dalam penelitian ini adalah guru PKn dan siswa Kelas XI DPIB A SMK Negeri 4 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2020/2021. (2). Dokumen yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), hasil belajar siswa berupa tes tertulis, catatan lapangan selama pembelajaran berlangsung setiap siklus.

 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, tes, dan analisis data.

Uji Validitas Data

Data diuji validitasnya dengan menggunakan beberapa teknik yaitu dengan triangulasi sumber data dan triangulasi metode.

Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kritis dan teknik analisis deskriptif komparatif. Analisis kritis berkaitan dengan data yang bersifat kualitatif. Data dalam analisis kritis berupa hasil observasi dan wawancara. Teknik ini mencakup kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses belajar mengajar.

Indikator

Untuk mengukur keberhasilan tindakan, penelitian merumuskan indikator-indikator ketercapaian hasil belajar. Berdasarkan prosedur yang dilakukan selama pembelajaran PKn materi Pelanggaran Hak Asasi Manusia dalam perspektif Pancasila menggunakan model Kooperatif Mind Mapping pada siswa Kelas XI DPIB A SMK Negeri 4 Sukoharjo, indikator keberhasilan tindakan penelitian Kualitas proses pembelajaran siswa dalam pembelajaran materi Pelanggaran HAM 85% (Baik) dan Peningkatkan hasil belajar siswa materi Pelanggaran HAM 88% dengan KKM 72.

Prosedur Penelitian

Prosedur PTK ini mengikuti prinsip-prinsip PTK, yaitu terdiri dari beberapa tahap diantaranya; tahap planning (rencana tindakan), implementing (tindakan), observing (observasi), dan reflecting (refleksi) yang kemudian diikuti dengan perencanaan ulang pada siklus kedua, dan seterusnya.

Prosedur analisisnya menggunakan model alur dari Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja, 2006: 62) yang intinya mengidentifikasi perkembangan dan perkembangan dan perubahan subjek setelah subjek sampel diberi perlakuan khusus atau dikondisikan pada situasi tertentu dengan pembelajaran tindakan dalam kurun waktu tertentu dan berulang-ulang sampai program dinyatakan berhasil. Prosedur penelitian merupakan rangkaian tahapan penelitian dari awal hingga akhir penelitian. Prosedur penelitian ini melalui tahap berikut. 1.Tahap Persiapan; Mengidentifikasi, menganalisis masalah pembelajaran, menyusun jadwal, dan menyiapkan sarana. 2. Tahap Tindakan (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) pengamatan; dan (4) refleksi (dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Sapardi, 2007: 104).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Siklus I

Tindakan pembelajaran Siklus I dilakukan dalam empat tahapan kegiatan. Keempat tahapan tersebut meliputi: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, serta (4) analisis dan refleksi. Perencanaan; dengan menyusun perangkat pembelajaran, angket, lembar observasi, pedoman wawancara.Tindakan; Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 17 Pebruari 2021 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 24 Pebruari 2021. Observasi; Kegiatan observasi dilaksanakan hari Rabu, 17 Pebruari 2021 pukul 08.30-10.00 wib untuk pertemuan pertama dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 24 Pebruari 2021 pukul 08.00-10.00 WIB di ruang kelas XI DPIB A. Refleksi; Kegiatan refleksi dilaksanakan oleh guru bersama kolabolator pada hari Rabu, 3 Pebruari 2021 pukul 07.00-08.30 WIB di meeting SMK Negeri 4 Sukoharjo.

Siklus II

Perencanaan; Rabu, 3 Maret 2021 di ruang guru SMK Negeri 4 Sukoharjo. Tindakan perbaikan yang dilakukan pada tahap ini adalah untuk meningkatkan aktivitas siswa, mengubah perilaku siswa, serta tingkat ketuntasan belajar siswa sehingga dapat mencapai 76% dari jumlah siswa. Tindakan; hari Rabu, 10 Maret 2021 dan hari Rabu, 17 Maret 2021.

Observasi; Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh siswa sebesar 80> KKM yang ditetapkan dengan KKM > 72. Refleksi; Ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan dari 38% pada kondisi awal meningkat menjadi 69% pada akhir tindakan Siklus I, kemudian meningkat menjadi 88% pada akhir tindakan pembelajaran Siklus II. Hasil pembelajaran tindakan Siklus I berupa indikator penguasaan penuh dengan tingkat ketuntasan belajar siswa > 69%, sudah tercapai pada tindakan Siklus II yaitu dengan tercapainya ketuntasan kelas sebesar 88% dari jumlah siswa. yaitu pada siklus I adalah 72%, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 90%.

Pembahasan Hasil Tindakan

Penggunaan model Mind Mapping pada siswa Kelas XI DPIB A berjalan efektif karena dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran.

Diagram Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa dari Kondisi Awal hingga Akhir Tindakan Siklus II

Simpulan

Berdasarkan hasil temuan yang telah dideskripsikan dan dibahas sebagai hasil analisis data: (1) Proses pembelajaran berjalan efektif karena dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaranyang semula sebesar 67% pada siklus I, meningkat menjadi sebesar 87% pada siklus II. (2) Hasil belajar pada nilai rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari 70 pada akhir tindakan pembelajaran Siklus I, menjadi 80 pada akhir tindakan pembelajaran Siklus II. Ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan dari 69% pada akhir tindakan Siklus I, menjadi 88% pada akhir tindakan pembelajaran Siklus II.

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Z. (2013). Model-mode, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (Inovatif). Bandung: Yrama Widya.

Kemendikbud, 2017, Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Jakarta: Kemendikbud.

Sugiarto, Iwan. 2004. Mengoptimalkan Daya Kerja Otak dengan Berfikir Holistik dan Kreatif.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sudjana, N. (2014). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sugiyanto, (2009). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS.

Wina Sanjaya, 2006, Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana Prima Wiriatmadja,Rochati, 2005, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Rosdakarya.

Windura, Sutanto. 2010. Brain Management Series For Learnng Strategy MIND MAP         Langkah           Demi Langkah            Cara     Paling   MUDAH &BENAR Mengajarkan dan Membiasakan Anak Menggunakan Mind Map untuk Meraih Prestasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.