PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM PADA SISWA KELAS IV SDN GEDANGAN

 

Sri Noer Khamidah

SD N Gedangan Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang

 

ABSTRAK

Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tentang peningkatan hasil belajar IPA materi energi bunyi dan perambatan bunyi melalui model pembelajaran kuantum pada siswa kelas IV semester genap SD N Gedangan kecamatan Rembang kabupaten Rembang tahun pelajaran 2014/2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswadan hasil belajar siswa dengan penggunaan model pembelajaran Kuantum pada materi pembelajaran energi bunyi dan perambatan bunyi. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas mempunyai empat tahapan yaitu; Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi dan Refleksi. Teknik pengumpul data adalah observasi langsung dan alat pengumpul data adalah lembar observasi. Penelitian dilakukan dua siklus. Satu siklus dua kali pertemuan. Siklus pertama mencapai ketuntasan 70,37%. Siklus kedua mencapai ketuntasan 96,3%. Ini membuktikan adanya peningkatan sebesar 25,93%. Dapat disimpulkan dengan menggunakan model pembelajaran Kuantum dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SD N Gedangan Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang.

Kata Kunci: Hasil Belajar dan Model Pembelajaran Kuantum

 

PENDAHULUAN                                                  

Salah satu mata pelajaran yang ada di SD yang perlu ditingkatkan kualitasnya adalah IPA. Sekolah Dasar merupakan tempat pertama siswa mengenal konsep-konsep dasar IPA, karena itu pengetahuan yang diterima siswa hendaknya menjadi dasar yang dapat dikembangkan di tingkat sekolah yang lebih tinggi di samping mempunyai kegiatan praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pada pembelajaran IPA sangat berkaitan dengan dunia nyata dalam kehidupan sehari-hari. Guru dapat membuka berbagai pikiran dari siswa yang bervariasi sehingga siswa dapat mempelajari konsep-konsep dalam penggunaannya pada aspek yang terkandung dalam mata pelajaran IPA untuk memecahkan suatu masalah atau persoalan serta mendorong siswa membuat hubungan antara materi IPA dan penerapannya yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari.

IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupana manusia. Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga perkembangan teknologi, karena IPA memiliki upaya untuk membangkitkan minat siswa serta kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang alam semesta yang mempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan masih bersifat rahasia sehingga fakta penemuannya dapat dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan alam yang baru dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai guru IPA kelas IV SD Negeri Gedangan Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang, penulis merasa masih ada kekurangan dalam pembelajaran IPA pada standar kompetensi memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Kekurangan dalam pembelajaran IPA ini terlihat dari dari hasil belajar dapat dilihat dari kurangnya nilai kriteria ketuntasan minimal yang diperoleh yaitu 70.

Ditinjau dari sisi proses pembelajaran di kelas, penulis menyadari kesalahan-kesalahan yang penulis lakukan. Antara lain penggunaan metode yang tidak sesuai, kurangnya kemampuan guru untuk menggali pengalaman siswa yang berhubungan dengan materi pembelajaran, kurangnya penggunaan media sebagai proses adaptasi pengalaman siswa dengan konsep yang dipelajari, serta proses pembelajaran yang berpusat pada guru. Hanya masalah yang terkait dengan proses pembelajaran di kelas yang dapat penulis perbaiki, untuk meningkatkan hasil belajar siswa penulis menumbuhkan minat siswa terhadap pembelajaran IPA terlebih dahulu sehingga timbul perhatian dan rasa suka terhadap IPA. Terkait belum optimalnya hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Gedangan, maka penulis berupaya menerapkan model pembelajaran Kuantum sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang bermakna yang bermuara pada pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Pembelajaran Kuantum adalah mengorganisasikan berbagai interaksi proses pembelajaran menjadi cahaya yang melejitkan prestasi siswa menyingkirkan hambatan belajar melalui penggunaan cara dan alat yang tepat. Seperti memanfaatkan ikon-ikon sugesti yang membangkitkan semangat belajar siswa, penyajian materi yang prima sehingga siswa belajar secara mudah dan alami (Bobbi De Porter dan Mark Reardon, 2005). Pembelajaran Kuantum merupakan refleksi pentingnya guru mengelola proses pembelajaran melibatkan siswa secara aktif dan kreatif baik dari segi fisik, mental dan emosional.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah penggunaan model pembelajaran Kuantum dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi pembelajaran energi bunyi dan perambatan bunyi?, 2) Apakah penggunaan model pembelajaran Kuantum dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pembelajaran energi bunyi dan perambatan bunyi?

Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1) Ingin mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa setelah diterapkannya model pembelajaran Kuantum pada materi pembelajaran energi bunyi dan perambatan bunyi. 2) Ingin mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah setelah diterapkannya model pembelajaran Kuantum pada materi pembelajaran energi bunyi dan perambatan bunyi.

KAJIAN PUSTAKA

Hasil Belajar

Menurut Suharsimi, Arikunto (2007) Hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan belajar dan merupakan penilaian yang dicapai seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana materi pelajaran yang diajarkan sudah diterima siswa.

Menurut Abdurrahman dalam Samino dan Marsudi (2011) Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar. Belajar merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.

 

Hakikat Pembelajaran Kuantum

Kuantum adalah interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Pembelajaran Kuantum dengan demikian adalah orkestrasi bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan sekitar momen belajar. Semua unsur yang menopang kesuksesan belajar harus di ramu menjadi sebuah akumulasi yang benar-benar menerapkan suasana belajar. Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mempengaruhi kesuksesan siswa. Interaksi-interaksi ini mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi cahaya yang akan bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. (Bobbi De Porter dan Mark Reardon, 2005). Berbagai kecerdasan majemuk baik kecerdasan linguistik, matematis, logis, spasial, kinetis, jasmani, musikal, interpesonal dan naturalis harus bersinergi dalam meggerakkan belajar siswa. (Bobbi De Porter dan Mark Reardon, 2005).

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada tahun pelajaran 2014/2015 semester genap, tepatnya dimulai pada bulan Pebruari sampai dengan bulan Mei tahun 2015, sesuai kalender pendidikan (Kaldik) dan program semester (Promes) yang bertepatan dengan penyampaian materi pembelajaran energi bunyi dan perambatan bunyi di SD Negeri Gedangan Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang.

Subjek Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini (PTK) ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri Gedangan Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang dengan jumlah 27 siswa, banyaknya siswa laki-laki 14 siswa dan banyaknya siswa perempuan 13 siswa.

Sumber Data

Siswa kelas IV dengan segala macam bentuk kegiatan yang dilaksanakan di kelas. Selain itu sumber data diperoleh dari teman guru sebagai pengamat (kolaborator) dalam penelitian.

Jenis Data

Jenis data yang diperoleh adalah data kualitatif dan kuantitatif yang terdiri dari tes hasil belajar berupa tes hasil belajar dan lembar obsevasi siswa.

Validasi Data

Aktivitas belajar siswa divalidasi dengan lembar observasi kerjasama antar siswa yang memuat kerjasama dalam diskusi kelompok, bertanya teman, bertanya guru, presentasi, serta menjawab pertanyaan baik lesan atau tertulis.

Hasil belajar pada setiap siklus divalidasi dengan instrumen yang berupa: Soal tes, Lembar Jawab, Kunci Jawaban, Soal Tes, Hasil atau Nilai Tes, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada setiap siklus.

Analisis Data

Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, yaitu untuk analisis hasil belajar dengan membandingkan nilai tes, meliputi nilai tes sebelum tindakan, Siklus I, Siklus II dan Siklus III dengan indikator kerja. Analisis aktivitas belajar siswa dengan memaparkan hasil observasi.

Prosedur Penelitian

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran IPA kelas IV semester genap ini dilaksanakan dalam 3 siklus masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengumpulan data, dan tahap refleksi.

Adapun kegiatan merancang dan melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan Penelitian Tindakan Kelas mata pelajaran IPA kelas IV semester genap adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Siklus I

1.   Observasi terhadap guru

Dari data observasi dalam siklus I selama 3 kali pertemuan diperoleh hasil observasi sebagai berikut:

Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus I

No

Aspek yang diamati

Pertemuan 1

Pertemuan 2

Pertemuan 3

K

C

B

K

C

B

K

C

B

1

Penampilan guru di depan kelas.

 

 

x

 

 

x

 

 

x

2

Cara menyampaikan materi pelajaran.

 

x

 

 

x

 

 

 

x

3

Cara penggunaan alat dan media pelajaran.

 

x

 

 

x

 

 

x

 

4

Cara pengelolaan kelas.

x

 

 

x

 

 

 

x

 

5

Cara merespon pertanyaan dan pendapat siswa.

 

x

 

 

x

 

 

x

 

6

Memberi pujian dan perayaan keberhasilan siswa.

 

x

 

 

x

 

 

 

x

7

Interaksi dengan siswa.

 

x

 

 

x

 

 

 

x

8

Memotivasi siswa.

 

x

 

 

x

 

 

 

x

9

Memberi bimbingan individu/kelompok.

 

x

 

 

 

 

 

x

x

10

Pengelolaan waktu.

x

 

 

x

 

 

x

 

 

Keterangan: K: kurang C: cukup B: baik

2.   Observasi terhadap siswa

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Siswa Kelas IV SD N Gedangan

No

Aspek yang diamati

Siklus I

R

S

T

1

Kemauan untuk menerima pelajaran dari guru.

√

 

 

2

Perhatian siswa terhadap apa yang dijelaskan oleh guru.

 

√

 

3

Penghargaan siswa terhadap guru.

 

√

 

4

Kemauan untuk menerapkan hasil pelajaran

 

√

 

5

Hasrat untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat

√

 

 

6

Semangat dalam KBM

 

√

 

7

Kemauan berdiskusi dengan teman kelompok

√

 

 

            Keterangan:

R: Rendah S: Sedang T: Tinggi

 

Secara umum aktivitas siswa dalam pembelajaran masih pada kategori rendah dalam hal kemauan untuk menerima pelajaran dari guru, hasrat untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat dan kemauan berdiskusi dengan teman kelompok. Sedangkan untuk indikator yang lain masih dalam kategori sedang

Dari hasil analisa data perkembangan prestasi belajar siswa pada tes siklus I dapat disimpulkan bahwa persentasi hasil tes siswa yang tuntas naik 14,82% dengan nilai batas tuntas 70 ke atas, siswa yang tuntas belajar di siklus I sebesar 48,15%, yang semula pada tes awal hanya terdapat 33,33% siswa mencapai batas tuntas. Besarnya nilai terendah yang diperoleh siswa pada saat tes awal sebesar 40 dan pada siklus I menjadi 50. Untuk nilai tertinggi dari 90 menjadi 100 dan nilai rata-rata kelas yang pada tes awal sebesar 60,74 naik ada tes siklus I menjadi 70,19 nilai tersebut sudah di atas rata-rata nilai yang diinginkan dari pihak guru sebagai peneliti.

Siklus II

1.   Hasil observasi guru.

Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus II

No

Aspek yang diamati

Pertemuan 1

Pertemuan 2

Pertemuan 3

K

C

B

K

C

B

K

C

B

1

Penampilan guru di depan kelas.

 

 

x

 

 

x

 

 

x

2

Cara menyampaikan materi pelajaran.

 

x

 

 

 

x

 

 

x

3

Cara penggunaan alat dan media pelajaran.

 

x

 

 

x

 

 

 

x

4

Cara pengelolaan kelas.

 

x

 

 

x

 

 

x

 

5

Cara merespon pertanyaan dan pendapat siswa.

 

x

 

 

x

 

 

 

x

6

Memberi pujian dan perayaan keberhasilan siswa.

 

x

 

 

x

 

 

 

x

7

Interaksi dengan siswa.

 

x

 

 

x

 

 

 

x

8

Memotivasi siswa.

 

x

 

 

x

 

 

 

x

9

Memberi bimbingan individu/kelompok.

 

x

 

 

 

 

 

x

x

10

Pengelolaan waktu.

 

x

 

 

x

 

 

x

 

Keterangan:

K: kurang          C: cukup           B: baik

2.   Hasil Observasi TerhadapSiswa

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II

No

Aspek yang diamati

Siklus I

R

S

T

1

Kemauan untuk menerima pelajaran dari guru.

 

√

 

2

Perhatian siswa terhadap apa yang dijelaskan oleh guru.

 

√

 

3

Penghargaan siswa terhadap guru.

 

√

 

4

Kemauan untuk menerapkan hasil pelajaran

 

√

 

5

Hasrat untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat

 

√

 

6

Semangat dalam KBM

 

√

 

7

Kemauan berdiskusi dengan teman kelompok

 

√

 

Dari hasil analisis data perkembangan prestasi belajar siswa pada tes siklus II dapat disimpulkan bahwa prosentase hasil tes siswa yang tuntas naik 18,52% dengan nilai batas tuntas 70 ke atas, siswa yang tuntas belajar di siklus I sebesar 48,15%, dan siklus II menjadi 66,67%. Besarnya nilai terendah yang diperoleh siswa pada saat tes siklus I sebesar 50 dan pada siklus II menjadi 55. Untuk nilai tertinggi 100 dan nilai rata-rata kelas yang pada tes siklus I sebesar 70,19 naik pada tes siklus II menjadi 74,63.

 

Siklus III

1.   Hasil observasi guru.

Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Siklus III

No

Aspek yang diamati

Pertemuan 1

Pertemuan 2

Pertemuan 3

K

C

B

K

C

B

K

C

B

1

Penampilan guru di depan kelas.

 

 

x

 

 

x

 

 

x

2

Cara menyampaikan materi pelajaran.

 

 

x

 

 

x

 

 

x

3

Cara penggunaan alat dan media pelajaran.

 

 

x

 

 

x

 

 

x

4

Cara pengelolaan kelas.

 

x

 

 

 

x

 

 

x

5

Cara merespon pertanyaan dan pendapat siswa.

 

x

 

 

 

x

 

 

x

6

Memberi pujian dan perayaan keberhasilan siswa.

 

 

x

 

 

x

 

 

x

7

Interaksi dengan siswa.

 

 

x

 

 

x

 

 

x

8

Memotivasi siswa.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9

Memberi bimbingan individu/kelompok.

 

x

 

 

 

x

 

 

x

10

Pengelolaan waktu.

 

 

x

 

 

x

 

 

x

Keterangan:

K: kurang          C: cukup           B: baik

2.   Hasil observasi siswa.

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus III

No

Aspek yang diamati

Siklus I

R

S

T

1

Kemauan untuk menerima pelajaran dari guru.

 

√

 

2

Perhatian siswa terhadap apa yang dijelaskan oleh guru.

 

 

√

3

Penghargaan siswa terhadap guru.

 

 

√

4

Kemauan untuk menerapkan hasil pelajaran

 

√

 

5

Hasrat untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat

 

 

√

6

Semangat dalam KBM

 

 

√

7

Kemauan berdiskusi dengan teman kelompok

 

√

 

 

Dari hasil analisa data perkembangan prestasi belajar siswa pada tes siklus III dapat disimpulkan bahwa persentasi hasil tes siswa yang tuntas naik 29,63% dengan nilai batas tuntas 70 ke atas, siswa yang tuntas belajar di siklus II sebesar 66,67%, dan siklus III menjadi 96,3%. Besarnya nilai terendah yang diperoleh siswa pada saat tes siklus I sebesar 50 dan pada siklus II sebesar 55 dan pada siklus III tetap sebesar 55. Untuk nilai tertinggi 100 dan nilai rata-rata kelas yang pada tes siklus I sebesar 70,19 naik pada tes siklus II menjadi 74,63, dan naik pada siklus III menjadi 79,26. Dilihat dari hasil observasi baik guru maupun siswa dan hasil belajar siswa maka peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian sampai pada siklus III sedangkan untuk siswa yang tidak tuntas 1 orang akan dilakukan pendampingan khusus.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian penerapan model pembelajaran Kuantum pada siswa kelas IV SD Negeri Gedangan tahun pelajaran 2014 / 2015, maka dapat dianalisis kesimpulan sebagai berikut:

Hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Gedangan pada materi energi bunyi meningkat dengan menerapkan model pembelajaran Kuantum baik dilihat dari aspek kognitif maupun aspek afektifnya. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas terjadi peningkatan yaitu pada tes awal sebesar 60,74, siklus I 70,19; siklus II 74,63 dan pada siklus III 79,26. Untuk siswa tuntas belajar (nilai ketuntasan 70) pada tes awal 33,33%, tes siklus I 48,15% , siklus II 66,67% dan siklus III 96,3%.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: PT Bumi Aksara.

BNSP. 2006. Standar Isi Kelas IV. Jakarta: Badan Standar Pendidikan Nasional.

De Porter, Bobbi dan Mike Henarchi. 2003. Quantum Learning. Terjemahan Aliyah Abdurrahman Cetakan ke-18, Bandung: Kaifa.

De Porter, Bobbi dan Mark Readon. 2005. Quantum Teaching. Terjemahan Ary Nilandari Cetakan ke- 18, Bandung: Kaifa.

Samino & Marsudi. 2011. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta: Fairuz Media.

Srini M. Iskandar. 2001. Pendidikan IPA. Bandung: Maulana. Sri Sulistyorini. 2007. Pembelajaran IPA