PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBUAT POLA BUSANA

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING

DENGAN MEDIA FLIPCHART BAGI SISWA KELAS X A SEMESTER 1 TATA BUSANA SMK NEGERI 4 SUKOHARJO

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

 

Supatmi

SMK Negeri 4 Sukoharjo

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran pembuatan dan hasil belajar pola Busana menggunaan model kooperatife learning dengan media Flipchart bagi siswa kelas X A Tata Busana semester 1 SMK Negeri 4 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2019/2020. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas secara kolaborasi dengan model spiral dari Kemmis dan Taggart. Subjek dalam penelitian ini adalah 36 siswa kelas X A Busana. Teknik pengumpulan data menggunakan catatan lapangan dan lembar penilaian unjuk kerja. Data yang diperoleh berupa kuantitatif yang dianalisis dengan teknik analisis statistik deskriptif. Validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan validitas isi (content validity), dan validitas konstrak (construct validity). Reliabilitas instrumen menggunakan teknik antarrater. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan pembelajaran menggunakan media cooperatif Learning dengan flipchart, pengamatan selama berlangsungnya tindakan menggunakan catatan lapangan dan pengamatan mengenai peningkatan kompetensi dalam membuat pola siswa menggunakan lembar penilaian unjuk kerja, refleksi pada siklus I, peningkatan kompetensi membuat pola busana mengalami peningkatan tetapi belum stabil dengan rata-rata kelas 65 menjadi 70. Pada siklus II mengalami peningkatan rata-rata kelas 70 telah meningkat menjadi 74 (2) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kompetensi membuat pola busana kelas X A Tata Busana semester 1 SMK Negeri 4 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2019/2020 dari 65 menjadi 74.

Kata kunci: Cooperatif; Flipchart; pola

 

Latar Belakang Masalah

Pembuatan pola dasar ini merupakan salah satu materi yang didapatkan oleh siswa kelas X Program Keahlian Busana di SMK Negeri 4 Sukoharjo. Penguasaan kompetensi dalam membuat pola merupakan kompetensi dan materi yang sangat penting terutama untuk siswa kelas X SMK Negeri 4 Sukoharjo. Adapun pembuatan pola dasar badan yang diajarkan kelas X yaitu sistem meyneke, sistem So En, sistem praktis, sistem danckaerts, dressmaking.

Menurut guru pola, di SMK Negeri 4 Sukoharjo pembuatan pola dasar sistem praktis pada kompetensi dasar membuat pola masih rendah. Hasil pembuatan pola pada materi pembelajaran membuat pola dasar sistem praktis, dari 36 siswa diketahui masih ada yang mendapat nilai dibawah KKM sebesar 91,2% dan yang telah mencapai KKM sebesar 8,8%, dengan nilai rata-rata kelas masih mencapai 63,7. Menurut guru, meskipun ada siswa telah mencapai nilai KKM, nilai tersebut belum bisa dikatakan optimal karena nilai masih berada pada batas KKM, sehingga guru perlu mencari cara yang efektif untuk meningkatkan hasil kompetensi siswa.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas secara kolaboratif, sehingga antara peneliti dan guru melakukan kerjasama dan saling melengkapi dalam proses belajar mengajar di kelas. Dengan penggunaan media flipchart pada proses belajar mengajar di kelas guru tidak hanya ceramah dan berdiri di depan kelas, melainkan membimbing siswa dalam melakukan proses pembelajaran sehingga tidak ada lagi siswa yang pasif atau mengalami kesulitan dalam belajar. Selain itu, adanya interaksi yang baik antara guru dengan siswa. Dengan perhatian, arahan dan bimbingan guru kepada siswa dalam proses belajar mengajar akan menciptakan situasi belajar yang aktif. Dengan alasan tersebut, menjadi suatu ketertarikan peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul peningkatan kompetensi siswa dalam membuat pola dasar busana wanita menggunakan dengan metode kooperatif learning dengan media flipchart Di SMK Negeri 4 Sukoharjo.

Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah, rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar pembuatan pola busana dengan metode kooperatif learning dengan media flipchart pada kelas X A Tata Busana semester gasal di SMK Negeri 4 Sukoharjo?

 KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

Kajian Teori

Media Pembelajaran Flipchart

Flipchart dalam pengertian sederhana adalah lembaran-lembaran kertas menyerupai album atau kalender berukuran 50×75 cm, atau ukuran yang lebih kecil 21×28 cm sebagai flipbook yang disusun dalam urutan yang diikat atau di jepit pada bagian atasnya. Dalam penggunaannya dapat dibalik jika pesan pada lembaran bagian depan sudah ditampilkan dan digantikan dengan lembaran berikutnya. Flipchart merupakan salah satu media cetakan yang sederhana dan cukup efektif. Sederhana dilihat dari proses pembuatannya dan penggunaannya yang relatif mudah. Efektif karena flipchart dapat dijadikan sebagai pengantar pesan pembelajaran secara terencana ataupun secara langsung disajikan. Penyajian informasi ini dapat berupa denah, bagan, skema, gambar-gambar, diagram, dan angka-angka.

Cooperatif Learning

Cooperative leraning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang mempunyai kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran.

Dalam pembelajaran cooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.

Pola Dasar Busana

Menurut Pratiwi (2002: 3) pola dasar adalah kutipan bentuk badan manusia yang asli atau yang belum diubah. Pola dasar terdiri pola badan bagian atas yaitu dari bahu sampai pinggang yang biasa disebut dengan pola dasar bagian muka dan belakang. Salah satu pola dasar yang dicontohkan adalah: Pola dasar Bunka

Pola dasar konstruksi sistem Bunka adalah salah satu sistem membuat pola dasar yang memiliki kelebihan tersendiri pada pembuatannya, yaitu dengan menggunakan tiga ukuran sudah dapat digunakan untuk membuat pola dengan menggunakan pola dasar sistem Bunka dapat menyesuaikan semua bentuk badan, dari pendek gemuk, tinggi gemuk, pendek kurus, tinggi gemuk.

Penelitian yang Relevan

Terdapat beberapa penelitian lain yang mempunyai beberapa kemiripan dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian ini, salah satu di antaranya adalah Penelitian yang dilakukan oleh Rabiatul Adawiyah Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 4 Banjarmasin Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Menentukan Titik dan Garis Tubuh dengan Pendekatan Kooperatif

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran, penerapan model Cooperatif Learning diduga:Dapat meningkatkan kualitas dalam proses pembelajaran dan hasil belajar materi membuat pola busana pada siswa kelas X A Tata Busana Semester Gasal SMK Negeri 4 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2019/2020.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SMK Negeri 4 Sukoharjo beralamat di Jalan Raya Baki Nomor 5, Kelurahan Jetis, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Penelitian dilakukan pada Kelas X A Tata Busana pada Semester 1 Tahun Pelajaran 2019/2020.

Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X A Tata Busana semester 1 SMK Negeri 4 Sukoharjo tahun pelajaran 2019/2020 yang terdiri dari 36 orang siswa. Pemilihan subjek dilandasi adanya alasan bahwa siswa kelas X A Tata Busana memiliki nilai hasil belajar lebih rendah dibandingkan kelas X Tata Busana B.

Bentuk dan Strategi Penelitian

Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas, yaitu sebuah penelitian yang merupakan kerja sama antara peneliti, guru, siswa, dan staf sekolah lainnya untuk menciptakan suatu kinerja sekolah yang lebih baik. Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk memecahkan masalah yang terjadi di dalam Kelas.

Data dan Sumber Data

Data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian tindakan Kelas ini antara lain: kegiatan pembelajaran dasar pola materi membuat pola dan dokumen yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), hasil belajar siswa berupa unjuk kerja, catatan lapangan.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, tes, dan analisis data.

Uji Validitas Data

Data diuji validitasnya dengan menggunakan beberapa taknik yaitu dengan triangulasi sumber data dan triangulasi metode.

Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kritis dan teknik analisis deskriptif komparatif.

Indikator

Untuk mengukur keberhasilan tindakan, penelitian merumuskan indikator-indikator yang dirumuskan sebagai berikut.

Indikator Keberhasilan dalam Penelitian

ASPEK Siklus Terakhir Cara mengukur
Kualitas proses pembelajaran siswa dalam pembelajaran materi membuat pola busana wanita 80%

(Baik)

Diamati saat proses pembelajaran dan dihitung dari jumlah siswa yang aktif,,kreatif, dan inovatif dalam pembelajaran materi membuat pola dasar wanita
Peningkatkan hasil belajar siswa materi membuat pola busana wanita 80%

(7.50)

Diukur dari hasil belajar siswa materi membuat pola busana wanita dan tingkat ketuntasan siswa.

 

Prosedur Penelitian

Prosedur PTK ini mengikuti prinsip-prinsip PTK, yaitu terdiri dari beberapa tahap diantaranya; tahap planning (rencana tindakan), implementing (tindakan), observing (observasi), dan reflecting (refleksi) yang kemudian diikuti dengan perencanaan ulang pada siklus kedua, dan seterusnya.

Prosedur analisisnya menggunakan model alur dari Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja, 2006: 62) yang intinya mengidentifikasi perkembangan dan perkembangan dan perubahan subjek setelah subjek sampel diberi perlakuan khusus atau dikondisikan pada situasi tertentu dengan pembelajaran tindakan dalam kurun waktu tertentu dan berulang-ulang sampai program dinyatakan berhasil.

Siklus I

  1. Tahap Persiapan; Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah, menyusun jadwal, menyiapkan sarana pendukung.
  2. Tahap Tindakan; Penelitian ini merupakan penelitian tindakan Kelas yang akan dilaksanakan dalam siklus-siklus. Setiap siklus dalam penelitian ini mencakup 4 kegiatan, yaitu: (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) pengamatan; dan (4) refleksi (dalam Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Sapardi, 2007: 104).
  3. Observasi; Observasi dilakukan saat pembelajaran yang berupa kegiatan pemantauan, pencatatan, serta pendokumentasian segala kegiatan selama pelaksanaan pembelajaran.
  4. Refleksi; Pada tahap ini, data-data yang telah terkumpul dari hasil observasi dianalisis kemudian didiskusikan antara guru dengan kolaborator.

 

 

Siklus II

Dalam siklus II ini tahap yang dijalankan sama seperti yang dilakukan pada siklus I. Akan tetapi didahului dengan perencanaan ulang berdasarkan hasil yang telah diperoleh pada siklus I, sehingga kelemahan yang sudah terjadi tidak terjadi pada siklus II. Setelah itu dikembangkan berdasarkan hasil Refleksi di siklus I.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Siklus I

Pada siklus I ini dilakukan pada hari Senin, tanggal 12 Agustus 2019, di Lab Tata Busana. Tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus pertama adalah sebagai berikut: (1) Perencanaan (planning); Menyusun perangkat pembelajaran, instrumen observasi, angket, dan pedoman wawancara.(2)Tindakan (acting); Kegiatan Pendahuluan, Kegiatan Inti, Kegiatan Menutup Pelajaran.(3) Pengamatan (observing); pengamatan dilakukan terhadap persiapan, proses dan hasil belajar siswa pada pembuatan pola dasar sistem praktis. Data menunjukkan bahwa dari 36 siswa yang mengikuti materi pembelajaran membuat pola busana wanita dengan menggunakan metode Cooperative Learning dengan media flipchart bahwa siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal dengan kategori baik sebesar 5,5 %. Sebagian besar siswa yaitu sebanyak 28 siswa atau 77,78 % berada dalam kategori cukup, dan hanya 6 siswa saja atau 16,73 % yang berada dalam kategori kurang.

Refleksi (reflecting)

Berdasarkan refleksi tersebut maka dilakukan kolaborasi dengan guru dengan melakukan perbaikan tindakan pada siklus kedua.

Siklus II

Tindakan pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2019, adapun tahapan-tahapan dalam siklus II ini adalah sebagai berikut: Perencanaan (planning); Membuat rencana pembelajaran sesuai dengan hasil refleksi pada siklus I, perencanaan pada siklus II. Tindakan (acting) Kegiatan Pendahuluan, Inti dan Penutup.Pengamatan (observing); Pada siklus kedua ini telah melalui perbaikan pada siklus pertama.Pada siklus II ini kompetensi siswa meningkat 30,20 % dari nilai rata-rata siklus pertama 72,53 menjadi 82,33. Refleksi (reflecting); Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan, maka refleksi pada kompetensi pada siklus II adalah dengan tindakan melalui metode Cooperative Learning dengan media flipchart berbantuan jobsheet dalam penyampaian materi di kelas, maka guru tidak perlu menggambarkan/mendemonstrasikan pembuatan pola dasar sistem praktis di papan tulis.

Pembahasan Hasil Penelitian

Tahapan dalam penelitian tindakan kelas tersebut adalah sebagai berikut:

Siklus I

Berdasarkan hasil penilaian yang diperoleh dari 36 siswa yang mengikuti materi pembelajaran membuat pola busana wanita menggunakan metode Cooperative Learning dengan media flipchart menunjukkan bahwa siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal dengan kategori baik sebanyak 2 siswa. Sebagian besar siswa yaitu sebanyak 28 dalam kategori cukup, dan hanya 6 siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal dengan kategori kurang. Hasil pola busana siswa sudah menghasilkan perubahan yang lebih baik. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi siswa sudah muali mengalami peningkatan tetapi masih belum seperti yang diharapkan.

 Siklus II

Berdasarkan hasil penilaian yang diperoleh dari 36 siswa yang mengikuti materi pembelajaran membuat pola busana wanita menggunakan metode Cooperative Learning dengan media flipchart menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal dengan kategori baik sebanyak 28 siswa dan banyaknya siswa yang mencapai kriteria ketuntasan minimal dengan kategori cukup hanya sebanyak 8 siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Amjid. 2007. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Burhan Nurgiyantoro. (2004). Buku Statistik Terapan; Untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial.UGM Yogyakarta.

Dimyati dan Mujiono. (2006). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: PT.rineka Cipta

Ernawati, dkk. (2008). Tata Busana untuk SMK Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.

Riti Suwita. (2010). Peningkatan Pencapaian Kompetensi Siswa Dalam Belajar Kontruksi Pola Dasar Sistem So En Dengan Menggunakan Media Flipchart di SMK Negeri 4 Yogyakarta.

Erni Setianingsih. (2010). Pengembangan Media Pembelajaran Flipchart untuk Pencapaian Kompetensi Pembuatan Pola Kemeja Di SMK Negeri 3 Klaten.