PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA AYAT – AYAT AL QURAN TENTANG TOLERANSI MELALUI METODE READING GUIDE

BAGI SISWA KELAS XII IPS 2 PADA SEMESTER 1

SMA NEGERI 1 NGUTER TAHUN PELAJARAN 2018/2019

 

Nur Bani Khoiriyah

SMA Negeri 1 Nguter

 

ABSTRAK

Masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah metode Reading Guide dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Membaca ayat – ayatAl Quran Tentang Toleransi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, hasil belajar dan perubahan perilaku sebagai dampak hasil belajar Membaca ayat – ayat Al Quran tentang Toleransi bagi siswa kelas XII IPS 2 SMA Negeri 1 Nguter pada semester 1 tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Nguter. Subjek penelitian berjumlah 32 siswa yang berada di kelas XII IPS 2 dengan pertimbangan bahwa aktivitas dan hasil belajar membaca ayat – ayat Al Qurantentang Toleransi bagi siswa di kelas tersebut sangat rendah. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan tes.Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dimana setiap siklus terdiri atas dua kali pertemuan. Tahapan tiap siklusnya adalah perencanaan, tindakan, observasi, refleksi. Hasil penelitian ini adalah (1) Proses pembelajaran dengan metode Reading Guide mampu meningkatkan kualitas belajar Membaca ayat – ayat Al Quran Tentang Toleransi. (2).Proses pembelajaran dengan metode Reading Guide mampu meningkatkan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan ketuntasan belajar siswa sudah mencapai 85% dan nilai rata-rata setelah siklus II sudah mencapai 85.ketercapaian indikator kinerja pra siklus 52,94%, setelah siklus I mencapai 75,53% dan setelah siklus II 85% dengan peolehan rata – rata 83. (3) Peningkatan perubahan perilaku siswa dalam belajar, kondisi awal penelitian 15% siswa yang beraktivitas baik, setelah siklus I ada 76,31% siswa yang beraktivitas baik, setelah siklus II ada 90,25% siswa beraktivitas baik. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode Reading Guidedapat meningkatkan kualitas pembelajaran, hasil belajar, dan perubahan perilaku siswa dengan Membaca Ayat – Ayat Al Quran tentang Toleransi bagi siswa kelas XII IPS 2 pada semester 1 SMA Negeri 1 Nguter tahun pelajaran 2018/2019

Kata kunci: Al Quran, hasil belajar, reading guide

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Strategi dan metode pembelajaran yang sering digunakan oleh guru terkadang belum mampu memberikan pemahaman kepada peserta didik.Hal ini ditandai dengan hasil belajar siswa yang rendah.Kejenuhan siswa dalam kelas dan tidak aktifnya siswa,menjadi sebuah indikator tidak berhasilnya suatu pembelajaran.Belajar merupakan suatu proses terpadu yang berlangsung pada diri seseorang dalam upaya memperoleh pemahaman dan struktur kognitif baru, atau untuk mengubah pemahaman dan struktur kognitif lama. Secara umum, belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan (Sumiati dan Asra, 2008:40).Namun, proses pembelajaran tidak semudah membalikkan telapak tangan.Diantara problematika dan indikator masalah tersebut adalah penerapan metode dalam proses pembelajaran.

Tugas utama metode pembelajaran adalah mengadakan aplikasi prinsip- prinsip psikologis dan pedagogis sebagai kegiatan antar hubungan pendidikan yang terealisasi melalui penyampaian keterangan dan pengetahuan agarsiswa mengetahui, memahami, menghayati dan meyakini materi yang diberikan,serta meningkatkan keterampilan olahpikir.Selain itu tugas utama metode tersebut adalah membuat perubahan dalam sikap dan minat serta memenuhi nilai dan norma yang berhubungan dengan pelajaran dan perubahan dalam pribadi dan bagaimanafaktor-faktor tersebut diharapkan menjadi pendorong keperbuatan nyata (Mahfudz Salahuddin, 1987: 28).

Fenomena kesulitanbelajar seorang siswa biasanya tampak jelas dari menurunnya kinerjaakademik atau prestasi belajarnya. Secara garis besar, faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar terdiri atas dua macam, yakni:faktor intern siswa,yaitumeliputi hal-hal atau keadaan yangmuncul dari dalam diri siswa, dan factor ekstern siswa meliputi keadaan-keadaan yang dating dari luar diri siswa (Muhibbin Syah, 2001:165).

Rendahnya kemampuan peserta didik dalam membaca ayat – ayat Al Qur’an ditunjukkan dengan rendahnya tingkat ketuntasan belajar peserta didik.Di antara kelas paralel yang ada, siswa di kelas XII IPS 2 merupakan kelas dengan rata-rata kemampuan membaca ayat – ayat Al Qur’an yang paling rendah. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya tingkat ketuntasan belajar siswa. Dari sejumlah 32 siswa, yang telah tuntas belajar 17 siswa atau 52,94%, belum tuntas 15 siswa atau 47,06%, nilai rata-rata kelas 57,37, nilai tertinggi 80, dan nilai terendah 27 dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar 76. Berdasarkan hasil pengukuran aktivitas bahwa aktivitas belajar siswa adalah sebesar 59,76% termasuk dalam kategori sedang.

Metode Reading Guide (Jalasamiun, 2017) dijelaskan bahwa Metode pembelajaran ReadingGuide adalah metode yang memandu peserta didik untuk membaca panduan yang disiapkan oleh guru sesuai dengan materi yang akan diajarkan dengan waktu yang sudah ditentukan, disisi lain guru juga akan memberi pertanyaan yang membahas seputar materi yang telah dibaca peserta didik.

Berdasarkan uraian di atas, dilakukan tindakan dengan menggunakan metode pembelajaran reading guide untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas XII IPS 2. Melalui pembelajaran reading guide tersebut diharapkan hasil belajar dan aktivitas siswa akan meningkat.

RUMUSAN MASALAH

Berdasar dari latarbelakang di atas maka yang menjadi inti permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana proses pembelajaran melalui metode Reading Guide dalam Meningkatkan Hasil Belajar Membaca Al Quran Tentang Toleransi Bagi Siswa Kelas XII IPS 2 Semester 1 SMA Negeri 1 Nguter Semester 1 Tahun Pelajaran 2018 / 2019? (2) Berapa persenkah peningkatan Hasil Belajar Membaca Al Quran Tentang Toleransi Melalui Metode Reading Guide Bagi Siswa Kelas XII IPS 2 Semester 1 SMA Negeri 1 Nguter Semester 1 Tahun Pelajaran 2018 / 2019? (3). Bagaimana perubahan perilaku siswa sebagai dampak Hasil Belajar Membaca Al Quran Tentang Toleransi Bagi Siswa Kelas XII IPS 2 Semester 1 SMA Negeri 1 Nguter Semester 1 Tahun Pelajaran 2018 / 2019?

 

 

TUJUAN

Secara Umum Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan: (1). Untuk mengetahui proses pembelajaran melalui metode Reading Guide dalam Meningkatkan Hasil Belajar Membaca Al Quran tentang Toleransi bagi Siswa Kelas XII IPS 2 pada Semester 1 SMA Negeri 1 Nguter Tahun Pelajaran 2018 / 2019.(2). Untuk mengetahui berapa persen peningkatan Hasil Belajar Membaca Al Quran Tentang Toleransi Melalui Metode Reading Guide Bagi Siswa Kelas XII IPS 2 Semester 1 SMA Negeri 1 Nguter Tahun Pelajaran 2018 / 2019. (3). Untuk mengetahui perubahan perilaku siswa sebagai dampak Hasil Belajar Membaca Al Quran Tentang Toleransi Melalui Metode Reading Guide Bagi Siswa Kelas XII IPS 2 Semester 1 SMA Negeri 1 Nguter Tahun Pelajaran 2018 / 2019.

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

LANDASAN TEORI

Pemahaman Belajar

Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu, individu dan lingkungannya (Usman, 2002: 5).Perubahan tersebut meliputi berbagai ranah salah satunya adalah ranah kognitif dimana pemahaman merupakan bagian didalamnya.Indikator dari pemahaman belajar adalah menjelaskan, mendefinisikan dengan kata-kata sendiri oleh anak didik yang diungkapkan melalui pertanyaan guru (Rusyan, 1989: 22).Pengertian belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam competencies, skills, and attitude. Kemampuan (competencies), keterampilan (skills), dan sikap (attitude) tersebut diperoleh secara bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang hayat. (Bell-Gredler, Udin S. Winataputra:2008).

Kemampuan Belajar

Kemampuan berarti kesanggupan atau kecakapan yang dimiliki oleh seorang anak.Sehingga kemampuan belajar berarti kecakapan seorang anak dalam menguasai materi pembelajaran.Ahli-ahli yang menganut aliran Kognitif berpendapat bahwa belajar adalah peristiwa internal, artinya belajar baru dapat terjadi bila ada kemampuan dalam diri orang yang belajar.Kemampuan tersebut ialah kemampuan mengenal yang disebut dengan istilah kognitif. Berbeda dengan kosep belajar behavioristik, yang sangat mengandalkan pada lingkungan (stimulus), penganut aliran Kognitif memandang orang yang belajar sebagai makhluk yang memiliki potensi untuk memahami obyek-obyek yang berada di luar dirinya (stimulus) dan mempunyai kemampuan untuk melakukan suatu tindakan (respons) sebagai akibat pemahamannya itu. Perubahan dapat terjadi bila ada proses berfikir lebih dahulu dalam diri seseorang, yang kemudian menimbulkan respon berupa tindakan (Yamin, 2005: 118).

Hasil Belajar

Hasil belajar siswa harus dapat menunjukkan tingkat pencapaian standar kompetensi yang ditetapkan secara nasional. Penilaian pencapaian kompetensi siswa harus dilakukan secara komprehensif selama proses pembelajaranberlangsung antara lain melalui ujian/ulangan harian, mingguan, bulanan atau akhir semester. Hasil pencapaian kompetensi siswa perlu dianalisis secara berkesinambungan, yang hasilnya digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan program tindak lanjut berupa program pembelajaran remidial atau program pengayaan.Penggunaan sistem penilaian berkelanjutan diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan secara menyeluruh.Hal ini dapat diartikan bahwa setiap peserta didik harus belajar tuntas untuk mencapai kompetensi yang diharapkan (Yamin; 2005, 127-113).

Metode Pembelajaran Reading Guide

Menurut Hisyam (2008: 8). Langkah-langkah pembelajaran metode reading guide adalah mentukan bacaan yang akan dipelajari, menentukan pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab oleh peserta didik atau kisi-kisi dan boleh juga bagan atau skema yang dapat diisi oleh mereka dari bahan bacaan yang telah dipilih tadi, membagikan bahan bacaan dengan pertanyaan atau kisi-kisinya kepada peserta didik, tugas peserta didik adalah mempelajari bahan bacaan dengan menggunakan pertanyaan atau kisi-kisi yang ada, batasi aktifitas ini sehingga tidak akan memakan waktu yang berlebihan kemudian bahas pertanyaan atau kisi-kisi tersebut dengan menanyakan jawabannya kepada peserta didik, akhir pelajaran beri ulasan secukupnya.

Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Melalui penerapan metode reading guide diduga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran,hasil belajar dan perubahan perilaku siswa sebagai dampak hasil belajar membaca ayat – ayat Al Qur’an tentang toleransi melalui metode reading guide bagi siswa kelas XII IPS 2 pada semester 1 SMA Negeri 1 Nguter tahun pelajaran 2018 / 2019.

METODE PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK)yang terbagi menjadi 2 siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2.Setiap siklus dilakukan dalam tahapan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XII IPS 2 SMA Negeri 1 Nguter tahun pelajaran 2018/2019. Siswa kelas XII IPS 2 SMA Negeri 1 Nguter berjumlah 32 orang siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan.Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah penerapan meode reading guideuntuk meningkatkan hasil belajar membaca ayat – ayat Al Quran bagi siswa kelas XII IPS 2 pada semester 1 SMA Negeri 1 Nguter.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini dikumpulkan oleh peneliti dan guru melalui tes, observasi, dan dokumentasi. Indikator pencapaian pembelajaran metode reading guide dalam penelitian ini dikatakan berhasil apabila: (1) Persentase aktivitas proses pembelajaran siswa meningkat setiap siklusnya, dan mencapai predikat sangat baik atau ≥ 80% dari kriteria keberhasilan yang digunakan; (2) Adanya peningkatan rata-rata nilai setiap siklusnya; (3) Tingkat keberhasilan siswa secara klasikal mencapai ≥ 80% dari total jumlah siswa telah lulus KKM dengan nilai sekurang-kurangnya 76.

 

 

 

 

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Kondisi Awal Penelitian

Hari Senin tanggal 26 Juli 2018 peneliti mengamati aktivitas siswa pra siklus proses pembelajaran di kelas XII IPS 1, diperoleh dari lembar observasi keaktifan siswa yang terdiri dari 10 indikator. Skoring keaktifan siswa pada tahap awal tindakan diperoleh nilai dengan presentase sebesar 54,94%. Dengan demikian maka keaktifan siswa dalam pembelajaran PAI dapat dikatakan dalam kategori sedang.

Dari hasil tes pra siklus diperoleh data sebagai berikut: (1) Jumlah peserta tes 32 orang siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan; (2) Siswa yang telah tuntas belajardenganmemperoleh nilai di atas atau sama dengan indikator kinerja sebesar 76, adalah 17 orang atau 52,94%; (3) Siswa belum tuntas dan harus mengikuti pembelajaran remedial atau perbaikan 15 siswa atau 47,06%; (4) Nilai tertinggi 85, nilai terendah 55, dan nilai rata-rata kelas 57,37; dengan standar deviasi Berdasarkan data di atas, maka secara klasikal dapat dikatakan bahwa siswa kelas XII IPS2 semester 1 SMA Negeri 1 Nguter tahun pelajaran 2018/2019 belum mencapai batas tuntas belajar. Hasil belajar PAIpra siklus dapat diringkaskan ke dalam tabel berikut:

Hasil Belajar Siswa PraSiklus

No Uraian Hasil
1 Nilai Tertinggi 85
2 Nilai Terendah 55
3 Nilai Rata-rata 57,37
4 Standar Deviasi 24,72

 

Hasil belajar pra siklus

Siklus I

Hasil Belajar Siswa Siklus I

No Keterangan Hasil Tes Pra Siklus Siklus I
1 Jumlah Siswa 32 32
2 Nilai Tertinggi 85 86
3 Nilai Terendah 55 70
4 Nilai Rata-rata 57,37 78,00
5 Standar Deviasi 6,55 6,72
6 Jumlah Siswa yang Tuntas 17 23
7 Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas 15 9
8 Persentase Ketuntasan 52,94% 75,53%
9 Persentase Ketidaktuntasan Belajar 47,06% 27,38%

 

Berdasarkan tabel di atas, terlihat adanya peningkatan hasil belajar pada siklus I dibandingkan dengan hasil belajar pra siklus. Nilai rata-rata hasil belajar meningkat dari 57,37 menjadi 78,00 dan ketuntasan klasikal meningkat dari 52,94% menjadi 75,53%; dengan standar deviasi menurun dari 6,55 menjadi 6,72. Akan tetapi, ketuntasan belajar siklus I belum memenuhi kriteria indikator keberhasilan ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan yaitu 80% sehingga perlu perbaikan pada siklus berikutnya.

Dari refleksi yang dilaksanakan diperoleh hasil sebagai berikut: (1) masih banyak siswa pasif dalam proses pembelajaran yakni mencapai 72% sehingga belum mencapai kriteria ketuntasan klasikal yang telah diterapkan yakni 76% siswa aktif dalam pembelajaran; (2) guru masih canggung dalam menerapkan strategi pembelajaran dengan metode reading guide. Hal ini memungkinkan siswa masih pasif dalam proses pembelajaran karena baru pertama kali menerapkan strategi pembelajaran ini. Proses pembelajaran di dalam kelas masih didominasi oleh guru. Berdasarkan lembar observasi, persentase kinerja guru mencapai 65,37%; (3) berdasarkan hasil tes yang diberikan oleh guru pada siklus I siswa yang tuntas baru mencapai 75,53% sehingga belum mencapai kriteria ketuntasan klasikal yang telah diterapkan yaitu 80% siswa belajar tuntas.

Belum tercapainya aktivitas dan hasil belajar siswa pada siklus I dikarenakan strategi pembelajaran dengan metodereading guide yang diterapkan cenderung baru, sehingga terdapat beberapa kekurangan, yaitu sebagai berikut: (1). Kebingungan siswa dalam mencari jawaban pada saat proses pembelajaran berlangsung, karena penerapan strategi pembelajaran dengan metodereading guidemasih pertama kali dilakukan. (2). Siswa cenderung tidak terkondisi karena lebih ditekankan untuk membaca dan menjawab soal dalam waktu yang terbatas. (3). Kurang mengoptimalkan waktu dan suasana belajar di kelas yang ramai pada saat pelaksanaan strategi pembelajaran dengan metodereading guide.

Berdasarkan kekurangan pada siklus I, maka kolaborator dan guru sebagai sumber belajar berkolaborasi untuk menyusun rencana tindak lanjut (RTL), dalam perbaikan pada siklus berikutnya. Rencana tindak lanjut tersebut antara lain: (1). Kesiapan siswa untuk membaca materi selanjutnya dengan cara mencari sumber belajar selain buku paket pedoman belajar dan lembar kerja siswa (LKS). (2). Memotivasi siswa untuk lebih percaya diri dalam membaca ayat – ayat Al Quran dan menjawab soal – soal yang diberikan oleh guru serta memberikan reward berupa nilai. (3). Guru harus mampu mengoptimalkan waktu dengan baik dan mengkondisikan siswa secara keseluruhan, agar pelaksanaan strategi pembelajaran dengan metode reading guide lebih sistematis.

Siklus II

Dalam pelaksanaan siklus I, indikator penelitian yang telah diterapkan belum tercapai, sehingga dilanjutkan ke siklus II. Siklus II dilaksanakan pada bulan September 2018 minggu ke-3 sampai dengan bulan Oktober 2018 minggu ke-4 dengan alokasi waktu pertemuan 2 x 45 menit setiap minggunya.

Kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran pada siklus II meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

Tabel Hasil Belajar Siswa Siklus II

No Keterangan Hasil Tes Siklus I Siklus II
1 Jumlah Siswa 32 32
2 Nilai Tertinggi 86 87
3 Nilai Terendah 70 67
4 Nilai Rata-rata 78,00 75,59
5 Standar Deviasi 6,72 4,85
6 Jumlah Siswa yang Tuntas 23 26
7 Jumlah Siswa yang Tidak Tuntas 9 6
8 Persentase Ketuntasan 75,53% 81,25%
9 Persentase Ketidaktuntasan Belajar 27,38% 18,75%

 

Berdasarkan tabel di atas, diketahui adanya peningkatan hasil belajar pada akhir siklus II. Nilai rata-rata dari presentase ketuntasan belajar sudah meningkat dari data siklus I yaitu dari nilai rata-rata dan presentase ketuntasan belajar sudah meningkat dari data awal yaitu dari nilai rata-rata 75,53 menjadi 85,00 dan ketuntasan secara klasikal dari 75,53% menjadi 85,00% serta dengan standar deviasi dari 6,72 menjadi 3,85. Ketuntasan belajar siklus II sudah mencapai 85,00% sudah memenuhi kriteria indikator keberhasilan ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan yaitu 80%.

Pada siklus II, keaktifan siswa dalam pembelajaran PAI khususnya materi membaca Al Quran tentang toleransi melalui metode reading guidesecara menyeluruh mencapai rata-rata 90,24%. Hal ini sudah memenuhi kriteria indikator keberhasilan ketuntasan klasikal yaitu 76%. Berdasarkan hasil observasi dan dilakukan analisis data, maka diperoleh data bahwa pada siklus II secara keseluruhan tingkat keaktifan siswa sebesar 90,24% termasuk dalam kategori aktivitas baik dengan jumlah skor 88 dari skor maksimal 92.

Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi pada siklus I dapat diketahui bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan metode tersebut siswa belum terlibat aktif, dari hasil observasi pengamatan aktivitas siswa baru mencapai 76,32%. Masih banyak siswa yang belum bisa membaca ayat – ayat Al Quran dan belum bisa menjawab pertanyaan dari guru dengan maksimal. Siswa juga belum bisa bekerjasama secara maksimal dalam diskusi kelompokdengan metode reading guide pada saat pelaksanaan pembelajaran meskipun secara keseluruhan siswa merasa senang dan antusias mengikuti pembelajaran ini. Aktivitas belajar yang kurang maksimal disebabkan karena siswa belum terbiasa dengan metodereading guideyang baru pertama kali diterapkan pada pembelajaran PAI khususnya materi membaca ayat – ayat Al Quran dikelas XII IPS 2 di SMA Negeri 1 Nguter Sukoharjo. Dari latar belakang tersebut kemudian peneliti melanjutkan pembelajaran siklus II.

Dari hasil aktivitas siswa pada siklus II diperoleh presentase tingkat keaktifan siswa meningkat menjadi 90,24%. Berdasarkan pengamatan pada siklus II siswa lebih aktif mengikuti proses pembelajaran dikelas, antusias untuk membaca dan menjawab pertanyaanyang diberikan oleh guru. Ada kerjasama yang baik diantara anggota kelompok masing – masing sehingga dapat kesulitan – kesulitan yang mereka temukan bisa terselesaikan dengan baik pula.Dengan metode reading guide menjadikan siswa merasa senang dan semangat dalam mengikuti proses pembelajaran.

Hasil penilaian observasi kinerja guru sebelum menerapkan metodereading guide yakni sebesar 65,37%. Selama proses pembelajaran siklus I guru terlihat belum terbiasa menerapkan metode pembelajaran tersebut. Kinerja guru pada siklus I mencapai 73,75%, hal ini menunjukkan pembelajaran yang berlangsung termasuk dalam kriteria baik. Namun hal ini perlu ditingkatkan lagi dengan perbaikan dalam siklus selanjutnya.Hal ini disebabkan kendala yang dihadapi pada saat pelaksanaan diskusi yaitu suasana kelas menjadi ramai sehingga pengelolaan kelas yang baik sangat dibutuhkan.Oleh karena itu, guru harus mampu membimbing dan mengkondisikan siswa dengan lebih baik. Pada siklus II, hasil observasi kinerja guru menunjukkan peningkatan menjadi 89,47%. Guru sudah lebih memahami dalam menerapkan metode pembelajaran reading guide yang telah dilaksanakan pada siklus I. Hasil observasi siklus II menunjukkan kinerja guru termasuk dalam kriteria sangat baik.

Peningkatan hasil belajar menggunakan metode reading guide juga diikuti tanggapan yang positif dari siswa. Hal ini ditunjukkan dengan siswa tampak senang dan antusias mengikuti diskusi serta semangat untuk bisa membaca dengan baik dan benar. Berdasarkan hasil rekapitulasi dari hasil pengamatan dan data yang diperoleh selama penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode reading guide dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa kelas XII IPS 2pada semester 1 SMA Negeri 1 Nguter tahun pelajaran 2018/2019.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, selanjutnya dapat diperoleh simpulan sebagai berikut: (1)Pembelajaran dengan metode Reading Guide dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Motivasi belajar siswa mengalami peningkatan dari skor rata-rata sebesar 57,37 pada kondisi awal menjadi sebesar 82,00 pada tindakan Siklus II. Motivasi belajar siswa mengalami peningkatan pada tindakan pembelajaran Siklus II yang ditunjukkan dengan skor rata-rata sebesar 34.21.(2) Pembelajaran dengan metode reading guide dapat meningkatkan hasil belajar membaca ayat – ayat Al Quran. Ditinjau dari nilai rata-rata hasil belajar, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil belajar mengalami peningkatan dari sebesar 75,53 pada akhir tindakan Siklus I menjadi sebesar 85 pada akhir tindakan Siklus II. Ditinjau dari ketuntasan belajar siswa, tingkat ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan dari 76.47% pada akhir tindakan Siklus I menjadi sebesar 94,12% pada akhir tindakan Siklus II.(3) Pembelajaran dengan metode reading guide dapat meningkatkan perilaku positif sebagai dampak dari hasil belajar membaca Al Quran pada siswa kelas XII IPS 2 SMA Negeri 1 Nguter semester 1 tahun pelajaran 2018/2019.

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal.,dkk,2009 Penelitian Tindakan Kelas Untuk SD, SLB, dan TK. Bandung: RamaWidya.

Arief, Armai. 2002. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Pers

Arifin, Zainal. 1991. Evaluasi Instruksional Prinsip Tehnik Prosedur. Bandung: Remaja Rosda Karya

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik. Jakarta: PT RinekaCipta,

Asra, Sumiati. 2008.Metode Pembelajaran. Bandung: CV.Wacana Prima.

Asrori, Mohammad, 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: WacanaPrima

Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, 2010.Teori Belajar dan Pembelajaran, Jogjakarta: Ar-Ruzz

Djamarah, SyaifulBahri. 2008. PsikologiBelajar Jakarta: Rineka Cipta

SM, Ismail. 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Menarik. Semarang: Pustaka Rasail

Sudjana, Nana, 1991. Penilaian HasilProses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sukmadinata, Nana, Syaodih. 2010.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja RosdaKarya.

Suryabrata, Sumadi. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada,