UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN

MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

BERBANTUAN PERMAINAN KARTU DOMINO

PADA SISWA KELAS VIII C SMP KRISTEN SATYA WACANA

PADA SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2019/2020

 

Vinolya Sarempa

Sunardi

Emy Wuryani

Program Studi Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Kristen Satya Wacana

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan meggunakan model pembelajaran Think Pair Share berbantuan permainan kartu domino pada siswa Kelas VIII C SMP Kristen Satya Wacana. Penelitian tindakan ini dilakukan di SMP Kristen Satya Wacana. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII C di SMP Kristen Satya Wacana sebenyak 22 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar IPS, hal ini terlihat pada siklus I dan siklus II. Pada kondisi awal atau prasiklus hasil belajar siswa masih rendah yaitu nilai rata-rata 76,2 dengan presentasi ketuntasan 72% dan terdapat 5 siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM. Setelah dilakukan tindakan hasil belajar siswa meningkat pada siklus I nilai rata-rata menjadi 82,5 dengan presentasi ketuntasan sebanyak 85,7%. peningkatan tersebut telah mencapai indikator keberhasilan ≥80%, akan tetapi masih terdapat 3 siswa yang memperoleh hasil belajar kurang dari KKM maka, peneliti melanjutkan tindakan ke siklus II. Pada siklus II hasil belajar siswa meningkat dan seluruhnya telah mencapai KKM. Hasil tindakan yang dilakukan pada siklus II yaitu nilai rata-rata 84,5 dengan presentasi ketuntasan 100% dan telah mencapai indikator keberhasilan ≥80%. Kesimpulannya bahwa penggunaan media pembelajaran Think Pair Share berbantuan permainan kartu domino dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas VIII C SMP Kristen Satya Wacana pada Semester II TahunPelajaran 2019/2020.

Kata Kunci: Hasil Belajar, IPS, Think Pair Share, Kartu Domino.

 

PENDAHULUAN

Dalam mengajar pelajaran IPS guru harus menggunakan berbagai model pembelajaran serta media. Hal ini dikarenakan mata pelajaran IPS dianggap membosankan, sehingga banyak siswa yang kurang menyukai pelajaran IPS. Oleh karena itu guru memiliki peran penting dalam meningkatkan hasil belajar IPS siswa dan guru dituntut untuk dapat menguasai berbagai macam model-model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa di kelas dengan menggunakan berbagai media maupun alat bantu lainnya agar dapat menciptakan suasana beajar yang efektif.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada bulan September di kelas VIII C SMP Kristen Satya Wacana Tahun Pelajaran 2019/2020, peneliti menemukan 70% siswa di kelas tidak memperhatikan materi yang dipaparkan guru. Siswa lebih banyak diam dan tidak ada yang bertanya dan di saat guru bertanya siswa hanya diam kemudian guru memaksa siswa untuk menjawab dengan mencari jawabannya dalam buku paket tetapi hanya 2-3 orang saja yang mencari jawaban dalam buku paket serta membacakan jawabannya. Hal ini dikarenakan kelas VIII C memiliki siswa yang sanggat aktif. Mereka lebih suka berbicara, tetapi guru hanya menggunakan metode ceramah sehingga pembelajaran hanya berpusat pada guru saja. Penggunaan metode ceramah untuk kelas yang siswanya sangat aktif menurut peneliti hal tersebut kurang efektif karena seara tidak langsung guru menjadikan siswa diam dan hanya mendengarkan.

Kondisi tersebut membuat hasil belajar siswa menjadi rendah sehingga tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal. Oleh karena itu penulis termotivasi untuk menggunakan model pembelajaran Think Pair Share dengan berbantuan permainan kartu domino. Model pembelajaran Think Pair Share merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan materi pembelajaran (Ibrahim dalam Sidawanga 2018:3). Sedangkan Permainan kartu domino bukanlah kartu yang digunakan orang untuk berjudi melainkan suatu media untuk pembelajaran yang bentuknya dibuat seperti kartu domino untuk menarik minat siswa dalam belajar (Herawati 2017:72).

Penggunaan model pembelajaran Think Pair Share dengan berbantuan permainan kartu domino diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa hingga mencapai kriteria ketuntasan minimal dan secara klasikal minimal mencapai 80%. Dari permasalahan di atas maka peneliti merumuskan beberapa maslah sebagai berikut: 1) Apakah penggunaan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) berbantuan permainan kartu Domino dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas VIII C SMP Kristen Satya Wacana Salatiga semester I tahun pelajaran 2019/2020. 2) Bagaimanakah Penggunaan model pembejalan Think Pair Share (TPS) berbantuan permainan kartu Domino dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas VIII C SMP Kristen Satya Wacana Salatiga semester I tahun pelajaran 2019/2020

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah 1) Untuk meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas VIII C SMP Kristen Satya Wacana Salatiga semester I tahun pelajaran 2020/2021 dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) berbantuan permainan kartu domino. 2) Untuk mengetahui apakah model pembelajaran Think Pair Share berbantuan permainan kartu Domino dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas VIII C SMP Kristen Satya Wacana Salatiga semster I tahun pelajaran 2020/2021.

KAJIAN TEORI

Hasil Belajar

Hasil belajar merumakan hasil yang diperoleh siswa sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya yang diterima pada akhir pembelajaran. Rusman (2017:129) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Belajar tidak hanya pengguasaan konsep teori mata pelajaran saja, tetapi juga penguasaan kebiasaan, persepsi, minat-bakat, penyesuaian sosial, jenis-jenis keterampilan, cita-cita, keinginan, dan harapan. Hal yang senada di ungkapkan oleh Oemar Hamalik dalam Rusman (2017:130) bahwa hasil belajar itu dapat terlihat dari terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga berbaikan perilaku.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh pengalaman belajar, jika siswa mengalami pengalaman belajar yang baik dan menarik tentu juga akan memiliki hasil belajar yang baik, selain itu hasil belajar juga merupakan suatu tamabahan pengetahuan akan keterampilan dan berbaikan perilaku. Setelah belajar seseorang akan mendapatkan pengetahuan yang baru baik yang telah diketahui maupun yang tidak diketahui hal tersebut dapat mengasah kemampuan atau keterampilannya juga berperilaku semakin baik.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Ilmu Pengetahuan Sosial atau disingkat dengan IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Menurut Sapriya (2011:7) IPS merupakan sebuah nama mata pelajaran integrasi dari mata pelajaran Sejarah, Geografi, dan Ekonomi serta mata pelajaran ilmu sosial lainnya. Lebih lanjut Sumaatmaja dalam Rudy Gunawan (2011:19) mengemukakan, bahwa: secara mendasar pelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan dengan cara mabusia menggunakan usaha memenuhi kebutuhan materialnya, memenuhi kebutuhan budayanya, kebutuhan kejiwaannya, pemanfaatan sumber daya yang ada di permukaan bumi, mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya, dan lain sebagainya. Pokoknya mempelajari, menelaah, mengkaji sistem kehidupan manusia di permukaan bumi ini. Itulah hakikat yang dipelajari pada pelajaran IPS. Dengan dimikian, ruang lingkup IPS pada dasarnya adalah mempelajari manusia pada konteks sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat di mana ilmu sosial lebih bersifat teoritis-akademis.

Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

Think Pair Share (TPS) merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dikembangkan oleh Profesor Frank Lyman pada tahun 1981 kemudian diadopsi oleh banyak para penulis di bidang pembelajaran kooperatif ungkapan dari Miftahul Huda (2013:206). Strategi pembelajaran ini untuk memperkenalkan gagasan tentang waktu “tunggu atau berpikir” pada interaksi pembelajaran kooperatif yang merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan respon siswa terhadap pertanyaan. Menurut Miftahul Huda (2013:206) model pembelajrajan Think Pair Share memiliki beberapa manfaat antara lain: 1) Memungkinkan siswa untuk bekerja sendiri dan bekerja sama dengan orang lain. 2) Mengoptimalkan partisipasi siswa. 3) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan partisipasi mereka kepada orang lain. Dalam hal ini siswa lebih berperan penuh pada proses pembelajaran sehingga guru memberikan keempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan dari guru dengan mencari informasi atau jawaban kemudian diolah oleh siswa. Pada umumnya skill-skill yang diperlukan dalam strategi ini adalah sharing informasi, bertanya, meringkas gagasan orang lain, dan paraphrasing.

Pemaianan Kartu Domino Pembelajaran

Rakhma dalam Wardani (2017:24) mengatakan bahwa kartu domino adalah kartu permainan dimana bentuk kartunya mirip dengan kartu domino dan cara bermainnya sama seperti kita bermain kartu domino dengan bentuk setiap kartu persegi panjang dan dibagi dua sisi yaitu sisi kanan dengan nilai bilangan pecahan dan sisi kiri dengan nilai pecahan gambar. Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa permaianan kartu domino dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan karena siswa dapat bermain sambil belajar dengan menggunakan kertas tebal berbentuk persegi panjang yang dibagi menjadi dua bagian kiri pertanyaan dan bagian kanan adalah jawaban.

Pada umumnya kartu domino berupa kartu yang terbuat dari kertas sedikit tebal berukuran kecil biasa berbentuk persegi panjang dan pada setiap kartunya terbagi menjadi dua bidang dengan setiap bidangnya memiliki nilai tertentu dengan jumlah angka 1-6 dalam bentuk bulatan. Menurut Darmaswari dalam Wardani (2017: 27) penggunaan kartu domino pada umumnya terdapat cara-cara penggunannya sebagai berikut: 1) Permainan ini dimainkan oleh 2, 3 atau 4 orang pemain. 2) Bagikan kartu domino yang khusus dibuat untuk permainan ini, sampai habis terbagi untuk masing-masing pemain. 3) Pemain pertama meletakkan sebuah kartu di meja undilah terlebih dahulu siapa yang jadi pemain pertama. 4) Dengan urutan sesuai jarum jam para pemain menjatuhkan satu kartu pada setiap gilirannya. 5) Nilai kartu yang dipasangkan dijatuhkan disesuaikan dengan nilai kartu yang ada yang dijatuhkan sampai pemain tidak memiliki kartu lagi. 6) Jika pemain tidak dapat berjalan maka ia kehilangan satu giliran dan menaruh setiap kartu yang tidak bisa dijalankan. 7) Pemenangnya adalah pemain yang habis kartunya terlebih dahulu atau jika para pemain semuannya tidak dapat berjalan dan kartunya masih tersisa maka pemenangnya ditentukan oleh pemain yang kartu matinya paling sedikit.

Berikut ini merupakan permainan kartu domino yang telah peneliti modifikasi menjadi pertanyaan dan jawaban. Permainan kartu domino yang telah dimodifikas untuk digunakan sebagai media pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil berlajar pada siswa SMP Kristen Satya Wacana Salatiga kelas VIIIC dalam pelajaran IPS. Adapun beberapa aturan permainan kartu domino modifikasi sebagai berikut: 1) Dalam permainan kartu domino modifikasi ini dimainkan oleh 5-6 siswa yang telah dibagi ke dalam beberapa kelompok. 2) Setiap kelompok diberikan 21 kartu yang dibagikan secara merata kepada setiap anggota kelompok dengan 1 kartu sebagai kartu pembuka “MULAI” pada bagian kiri dan pertanyaan pada bagian kanan untuk memulai permainan dan 1 kartu sebagai kartu penutup “SELESAI” pada bagian kanan dengan jawaban pada bagian kiri. 3) Siswa yang mendapatkan kartu “MULAI” berhak untuk menaruh kartu pertama dan sambil mengisi LKS. 4) Setelah kartu dikeluarkan siswa mencocokan pertanyaan pada kartu bagian kanan dengan jawababan pada kartu yang sebelah kiri hingga kartu habis dengan waktu yang telah ditentukan. 5) Begitu seterusnya, dimainkan oleh pemain selanjutnya hingga semua anggota melakukan permainan dan mengisi LKS secara berkelompok. Hipotesis Tindakan adalah penerapan model pembelajaran TPS dengan berbantuan permainan kartu domino pembelajaran diduga dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi Penguatan Ekonomi dan Agrikultur di Indonesia, Pendistribusian Kembali Pendapatan Nasional bagi siswa kelas VIII C SMP Kristen Satya Wacana Salatiga semester II Tahun Pelajaran 2019/2020.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi (2013:3) penelitian tindakan merupakan pengembangan penelitian terpakai (applied research). Dalam hal ini, peneliti biasa bertindak sebagai pemeran aktif kegiatan pokok, agen perubahan (change agence), dan subjek atau objek yang diteliti memperoleh manfaat dari hasil tindakan yang diberikan secara terencana oleh si peneliti. Jenis Penelitian ini menggunakan model spiral yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin McTaggart tahun 1988. Model ini menggunakan empat komponen penelitian tindakan, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dalam suatu system spiral yang saling terkait antara langkah satu dengan langkah berikutnya (Sukardi. H. M. 2013:7-8). Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di SMP Kristen Satya Wacana pada semester II tahun pelajaran 2019/2020 yang berlokasi di Jalan Diponegoro No. 52-60, Salatiga. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari tahun 2020 dengan dua kali pertemuan dalam 1 minggu yaitu pada hari Senin dan hari Kamis. Subjek penelitian adalah siswa SMP Kristen Satya Wacana kelas VIII C yang berjumlah 21 siswa, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Objek penelitian dalam tindakan kelas ini adalah hasil belajar siswa dan penerapan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dengan berbantuan permainan kartu domino. Sumber data di bagi menjadi 2 yaitu sumber data primer dan sumber dapat sekunder. Sumber dapat primer diperoleh dari hasil evaluasi pembelajaran sedangkan sember data sekunder diperoleh dari guru ataupun teman pengamat. Ada dua macam data yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil belajar siswa setelah dilakukan evaluasi. Sedangkan data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan akitivitas belajar siswa di kelas. Data yang di perolah dalam penelitian ini adalah sebanyak 3, yaitu data kondisi awal atau prasiklus tentang hasil belajar, siklus I tentang efektivitas permainan kartu domino pembelajaran dan hasil belajar, siklus II tentang efektivitas permainan kartu domino pembelajaran dan hasil belajar.

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti meliputi teknik observasi, teknik tes dan dokumentasi. Teknik tes yang digunakan oleh peneliti adalah tes objektif. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini meliputi dua hal yaitu lembar observasi dan butir-butir soal dari imprementasi RPP. Pada prores kegiatan analisis dapat peneliti melakukan pemeriksaan data terus-menerus agar dalam menganalisis tetap berdasarkan data yang diperoleh dan bukan berdasarkan asumsi peneliti. Untuk itu dalam menganalisis data peneliti menggunakan teknik analisis data kuantitatif dan kualitatif. Analisis data kuantitatif di gunakan untuk mendeskripikan hasil belajar IPS dan analisis data kualitatif di gunakan untuk mengetahui nilai hasil belajar IPS. Dalam penelitian tindakan dengan upaya peningkatan hasil belajar siswa. Pada tahap ini apabila siswa memperoleh nilai IPS ≥ 71, yaitu mencapai Kriteria Ketuntasam Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh sekolah, maka siswa tersebut dinyatakan tuntas/lulus mata pelajaran IPS. Penelitian ini akan dinyatakan berhasil apabila 80% siswa mencapai KKM.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal atau Prasiklus

Pada kondisi awal atau prasiklus peneliti melakukan observasi terhadap siswa kelas VIII C yang berjumlah 21 siswa. Peneliti melihat kondisi siswa di kelas VIII C terdapat 70% siswa bersikap pasif hal tersebut terjadi karena pada proses pembelajaran IPS lebih berpusat pada guru dan siswa lebih banyak diam dan hanya mendengarkan materi yang di paparkan oleh guru. Metode pembelajaran yang di gunakan adalah metode ceramah, metode ini cenderung akan membuat siswa bosan pada pelajaran IPS hal ini dapat mempengaruhi hasil belajar IPS sehingga terdapat siswa yang nilainya tidak mencapai KKM. Oleh karena itu perlu dilakukan tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS hingga dapat mencapai KKM.

Hasil belajar IPS Prasiklus

Hasil belajar siswa kelas VIII C pada kondisi awal (prasiklus) dapat dilihat pada tabel berikut;

Tabel 1 Hasil belajar siswa Prasiklus

No Aspek Nilai
1 Nilai tertinggi 94
2 Nilai terendah 65
3 Rata-rata 76,2
4 Rentang nilai 29
5 Presentasi ketuntasan 72%
6 Jumlah anak kurang dari KKM 5
7 Jumlah anak mencapai KKM 16

 

            Hasil belajar siswa pada prasiklus masih terdapat siswa yang memiliki nilai rendah dan belum mencapai KKM. Oleh karena itu peneliti akan melakukan tindakan untuk meningkatkan hasil belajar hingga mencapai KKM.

Deskripsi Siklus I

Pada siklus I peneliti memberikan pembelajaran IPS dengan materi pokok pembahasan tentang Penguatan Ekonomi Maritim dan Agrikultur di Indonesia dan telah menerapkan model pembelajaran Think Pair Share dengan berbantuan pemainan kartu domino. Hasil belajar siswa dapat dilihat pada data berikut:

Tabel 2 Perbandingan Hasil Belajar IPS Prasiklus dan Siklus I

No Aspek Nilai

Prasiklus

Nilai

Siklus I

1 Nilai tertinggi 94 95
2 Nilai terendah 65 68
3 Nilai rata-rata 76,2 82,5
4 Rentang nilai 29 27
5 Presentasi ketuntasan 72% 85,7%
6 Jumlah anak kurang dari KKM 5 3
7 Jumlah anak mencapai KKM 16 18

 

 

 

 

 

 

Berdasarkan data di atas, terlihat nilai tertinggi meningkat yaitu dari 94 menjadi 95, nilai terendah juga dari 65 meningkat menjadi 68. Nilai rata-rata meningkat dari 76,2 menjadi 82,5 dengan presentasi ketuntasan sebanyak 72% meningkat menjadi 85,7%. Dengan demikian dapat disimpilkan bahawa model pembelajaran Think Pair Share berbantuan permainan kartu domino dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas VII C SMP Kristen Satya Wacana Semester II Tahun Pelajaran 2019/2020. Dari prasiklus ke siklus I dapat dilihat bahwa peningkatan tersebut telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan, akan tetapi masih terdapat 3 siswa yang memperoleh hasil belajar kurang dari KKM maka, peneliti melanjutkan tindakan ke siklus II.

Deskripsi Data Siklus II

Berdasarkan pengamatan pada hasil belajar IPS materi tentang Pendistribusian Kembali Pendapatan Nasional dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share berbantuan permainan kartu domino diketahui bahwa hasil belajar siswa meningkat, pada siklus I nilai rata-rata 82,5 dengan presentasi ketuntasan 87,7%dan pada siklus II nilsi rata-rata sebanyak 84,5 dengan presentasi ketuntasan 100%. Hasil belajar siswa pada siklus II telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan sehingga tidak perlu dilakukan tindakan selanjutnya

No Aspek Nilai

Siklus I

Nilai

Siklus II

1 Nilai tertinggi 95 100
2 Nilai terendah 68 72
3 Nilai rata-rata 82,5 84,5
4 Rentang nilai 27 28
5 Presentasi ketuntasan 85,7% 100%
6 Jumlah anak kurang dari KKM 3
7 Jumlah anak mencapai KKM 18 21

Tabel 3. Perbandingan hasil belajar IPS Siklus I dan Siklus II

 

 

 

 

 

Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan materi pembahasan tentang Pendistribusian Kembali Pendapatan Nasional mengalami peningkatan. Di lihat dari siklus I sampai siklus II terdapat peningkatan pada beberapa aspek berikut yaitu, untuk nilai tertinggi dari 95 mencapai nilai 100 meningkat sebanyak 5 dijid dan untuk nilai terindah 68 mencapai 72 meningkat sebanyak 4 dijid, sedangkan untuk rata-rata klasikal 82,5 mencapai 84,5 meningkat sebanyak 2 dijid dengan prosentasi ketuntasan dari 85,7% mencapai 100% meningkat sebanyak 14,3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahawa penerapan model pembelajaran Think Pair Share berbantuan permainan kartu domino pada siswa kelas VIII C SMP Kristen Satya Wacana terbukti dapat meningkatkan hasil belajar IPS.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas VIII C SMP Kristen Satya Wacana Salatiga dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Think Pair Share dengan berbantuan permainan kartu domino dapat meningkatkan hasil belajar siswa hingga dapat mencapai Kriterian Ketuntasan Minimal (KKM).

Saran

Bagi Sekolah

  1. Sekolah diharapkan untuk meninjau kembali jadwal mengajar guru IPS agar guru dapat menerapkan pembelajaran yang lebih inovatif.
  2. Sekolah diharapkan dapat memperbaiki maupun menunjang fasilitas di setiap kelas agar tercipta suasana belajar yang kondusif.

Bagi Guru

  1. Guru diharapkan dapat memberikan model pembelajaran yang inovatif atau mencoba menggunakan model pembelajaran Think Pair Share.
  2. Guru harus mampu menjadikan proses pembelajaran menarik sehingga membuat siswa tidak merasa bosan.

Bagi Peneliti

  1. Diharapkan dapat mempelajari model pembelajaran inovatif lainnya.
  2. Memperhatikan alokasi waktu sehingga waktu yang digunakan cukup untuk memberikan pembelajaran menggunakan model Think Pair Share berbantuan permainan kartu domino.

DAFTAR PUSTAKA

Desty, Dyah, Wardani. 2017. Pengertian Kartu Domino Media Pembelajaran Kartu Domino: https://text-id.123dok.com/document/myjj67o2y-pengertian-kartu-domino-media-pembelajaran-kartu-domino.html Akses: 01 September 2020 Jam 19:38

Herawati, Eti. 2017. Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Media Pembelajaran Kartu Domino Matematika pada Matematika Pangkat Tak Sebenarnya dan Bentuk Akar Kelas IX SMP Negeri Unggul Sindang Kabupaten Indramayu:https://core.ac.uk/download/pdf/229998164.pdf Akses: 15 Desember 2020 Jam 09:14

Sidawanga, Fitriani. 2018. Meningkatkan Hasil Pembelajaran IPS Siswa Kelas VIII A SMP Negeri 1 Kambowa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif TipeThink Pair Share pada Materi Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan: http://ojs.uho.ac.id/index.php/ppg/article/view/4824 Akses: 15 Desember 2020 Jam 09:25

Gunawan, Rudy. 2011. Pendidikan IPS: Filosofi, Konsep, dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta

I’is, Utami, Nurhidayati. 2017. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Think Pair Share Dengan Bantuan Media Gambar Pada Siswa Kelas 4 SDN Sumogawe 04 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017

Miftahul, Huda. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran (Isu-Isu Metodis dan Paradigmatis). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Mudyahardjo, Redja. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Rajagfarindo Persada

Rusman. 2017. Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia Group

Sapriya. 2011. Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sukardi. 2013. Metode Penelitian Tindakan Kelas: Implementasi dan Pengembangannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Sundayana, Rostina. 2018. Media dan Alat Peraga dalam Pembelajaran Matematika. Bandung: Alfabeta