Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Pemanfaatan Media Slide Power Point
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV
SDN 1 PASAR BANGGI
DENGAN PEMANFAATAN MEDIA SLIDE POWER POINT
DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
TENTANG PENGGOLONGAN HEWAN
Dwi Supriyono
Guru Kelas IV SDN 1 Pasar Banggi
ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah 1) mendeskripsikan pemanfaatan media slide power point dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang Penggolongan Hewan pada peserta didik Kelas IV SDN 1 Pasar Banggi dan 2) menganalisis hasil belajar peserta didik Kelas IV SDN 1 Pasar Banggi dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang Penggolongan Hewan dengan pemanfaatan media slide power point. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tempat dalam penelitian adalah SDN 1 Pasar Banggi, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, tepatnya di Kelas IV. Waktu dalam penelitian ini adalah dua bulan, mulai bulan September sampai bulan Oktober yang bertepatan dengan pertengahan Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik Kelas IV SDN 1 Pasar Banggi, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang pada Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 sebanyak duapuluh empat peserta didik. Sumber data dalam penelitian ini adalah aktifitas belajar dan hasil belajar peserta didik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan teknik tes dan teknik nontes. Teknik analisis data dalam penelitian ini dengan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Validasi data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi metode. Prosedur dalam penelitian ini menggunakan Model Siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu Perencanaan, Tindakan, Pengamatan dan Refleksi. Hasil penelitian ini adalah 1) Pemanfaatan media slide power point dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang Penggolongan Hewan berfungsi sebagai sumber belajar, media pembelajaran dan ringkasan materi maupun tugas individual, 2) Pemanfaatan media slide power point dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang Penggolongan Hewan meningkatkan aktifitas belajar peserta didik dengan memperhatikan tampilan slide, menjawab, bertanya dan berpendapat, 3) Pemanfaatan media slide power point dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang Penggolongan Hewan meningkatkan kualitas pembelajaran menjadi konkrit, menarik dan efektif dan 4) Pemanfaatan media slide power point dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang Penggolongan Hewan meningkatkan hasil belajar.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Pembelajaran, Slide Power Point, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
PENDAHULUAN
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang mulai diajarkan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah. Sesuai dengan Standar Isi, pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara ilmiah dan mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung.
Pada kenyataannya, pembelajaran IPA cenderung berlangsung klasikal dengan penjelasan dari guru dan bersumber pada buku teks dimana peserta didik hanya mendengarkan dan menerima penjelasan materi tanpa pemahaman materi yang kuat. Pembelajaran hanya berlangsung teoritis dan tidak menarik. Bahkan, pembelajaran menjadi pasif karena peserta didik enggan bertanya lebih lanjut dan hanya terdiam bilamana guru bertanya tentang materi.
Hal tersebut di atas terjadi dalam pembelajaran IPA di Kelas IV SDN 1 Pasar Banggi, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Pembelajaran IPA tentang Penggolongan Hewan memang mengandalkan buku teks sebagai sumber belajar dan penjelasan lisan dari guru sebagai pelengkap materi. Pembelajaran hanya berlangsung klasikal, teoritis dan pasif. Pembelajaran memang tidak ditunjang dengan media pembelajaran karena materi tersebut tergolong mudah. Selain itu, sekolah memang tidak mempunyai media pembelajaran yang relefan dengan materi tersebut, misalnya poster hewan dan aneka satwa. Akibatnya adalah peserta didik memperoleh hasil belajar yang tidak memuaskan dengan nilai rata-rata hanya sebesar 57,91 dan ketuntasan hanya sebesar 33,33%. Nilai rata-rata masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minmal (KKM) sekolah sebesar 63 dan ketuntasan belum memenuhi minimal sebesar 75%.
Power Point adalah software yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan Microsoft dan merupakan salah satu program berbasis multi media. Program ini dirancang khusus untuk menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan, pemerintahan, pendidikan maupun perseorangan, dengan berbagai fitur menu yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik. Yang menjadikan media ini menarik untuk alat presentasi adalah kemampuan pengolahan teks, warna dan gambar serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai dengan kreatifitas penggunanya (Indriana, 2011: 147).
Penelitian Afrina Akbarleni pada tahun 2013 berjudul Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA dengan Media Power Point pada Siswa Kelas III SDN 2 Bringin. Jenis penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas III SDN 2 Bringin. Penngumpulan data mengggunakan tes, pengamatan, catatan lapangan dan dokumentasi. Penelitian dilaksanakan dalam dua sikus dan setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Hasil penelitian adalah aktifitas siswa termasuk kategori sangat baik dan ketuntasan belajar klasikal mencapai 87%.
Sesuai dengan pembelajaran dan hasil belajar tersebut di atas, maka guru melakukan tindakan dalam pembelajaran dengan pemanfaatan media slide power point. Dalam pembelajaran tersebut, peserta didik belajar dengan prinsip pengamatan terhadap gambar yang muncul pada tayangan slide power point. Dengan demikian, peserta didik menganalisis gambar sesuai dengan materi dengan tampilan yang konkrit dan menarik. Dalam pembelajaran tersebut, peserta didik juga mengerjakan tugas individual sebagai tindak lanjut dari pengamatan dan analisis terhadap gambar. Pemanfaatan media slide power point dalam pembelajaran diharapkan menjadikan pembelajaran aktif, konkrit, menarik dan efektif, sehingga hasil belajar meningkat.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasinya dapat dimanfaatkan sebagai alat pengembangan kurikulum, pengembangan sekolah, pengembangan keahlian dalam mengajar dsb (Sukidin, dkk, 2002: 14).
Tempat dalam penelitian adalah SDN 1 Pasar Banggi, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, tepatnya di Kelas IV. Tempat penelitian merupakan unit kerja penulis sebagai guru Kelas IV yang beralamat di Desa Pasar Banggi, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Waktu dalam penelitian ini adalah dua bulan, mulai bulan September sampai bulan Oktober yang bertepatan dengan pertengahan Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017. Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik Kelas IV SDN 1 Pasar Banggi, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang pada Semester I Tahun Pelajaran 2016/2017 sebanyak duapuluh empat peserta didik.
Sumber data dalam penelitian ini adalah aktifitas belajar dan hasil belajar peserta didik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan teknik tes dan teknik nontes. Teknik analisis data dalam penelitian ini dengan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Validasi data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi metode.
Prosedur dalam penelitian ini menggunakan Model Siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu Perencanaan, Tindakan, Pengamatan dan Refleksi. Penulis menyusun prosedur penelitian selama dua siklus.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Siklus I
Pembelajaran pada Siklus I memanfaatkan media slide power point sebagai sumber belajar, media pembelajaran dan ringkasan materi. Peserta didik memperhatikan tampilan dalam slide power point dengan tenang dan fokus karena menarik. Namun, diskusi kelas terpusat pada beberapa peserta didik saja dan sebagian besar peserta didik masih malu bertanya maupun berpendapat, sehingga aktifitas belajar hanya termasuk kategori cukup aktif.
Sesuai dengan analisis data hasil pengamatan, aktifitas belajar peserta didik dalam memperhatikan tampilan dalam slide power point dengan termasuk kategori tenang dan fokus karena menarik, diskusi kelas sesuai dengan tampilan dalam slide power point termasuk kategori cukup aktif karena terpusat pada beberapa peserta didik saja dan sebagian besar peserta didik masih malu bertanya maupun berpendapat dan diskusi kelas tentang tugas individual termasuk kategori tidak aktif karena peserta didik lebih cenderung mengoreksi, bukan mengikuti pembahasan.
Hasil belajar pada Siklus I dengan nilai rata-rata sebesar 68,75 dan ketuntasan sebesar 70,83%. Hasil belajar mengalami peningkatan. Nilai rata-rata sebesar 68,75 lebih besar daripada KKM sekolah sebesar 63. Sedangkan ketuntasan sebesar 70,83% lebih kecil daripada ketuntasan minimal 75%.
Deskripsi Siklus II
Pembelajaran pada Siklus II memanfaatkan media slide power point sebagai sumber belajar, media pembelajaran dan ringkasan materi maupun tugas individual, termasuk soal individual dengan lembar kerja yang tersedia. Peserta didik sangat memperhatikan tampilan dalam slide power point karena soal individual dikerjakan secara tertulis dalam waktu selama dua menit. Begitu juga dengan diskusi kelas berlangsung sangat aktif karena peserta didik sangat aktif dalam menjawab, bertanya maupun berpendapat sesuai dengan pemahaman dan pengalaman maupun kesulitan belajar yang dialami. Hal yang sama juga terjadi dalam diskusi kelas tugas individual. Peserta didik tidak lagi terkonsentrasi dalam koreksi, tetapi dalam pembahasan, sehingga diskusi kelas dalam pembahasan tugas individual juga berlangsung aktif.
Sesuai dengan analisis data hasil pengamatan, aktifitas belajar peserta didik dalam memperhatikan tampilan dalam slide power point dengan termasuk kategori sangat tenang dan sangat fokus karena soal individual dikerjakan secara mandiri dalam lembar kerja, diskusi kelas sesuai dengan tampilan dalam slide power point termasuk kategori sangat aktif karena terkonsentrasi dalam pembahasan, bukan koreksi dan diskusi kelas tentang tugas individual termasuk kategori aktif karena peserta didik bertanya lebih lanjut maupun berpendapat sesuai dengan pemahaman dan pengalaman maupun kesulitan belajar yang dialami, seperti pada diskusi kelas tentang soal individual.
Hasil belajar pada Siklus II dengan nilai rata-rata sebesar 80,625 dan ketuntasan sebesar 91,67%. Hasil belajar mengalami peningkatan. Nilai rata-rata sebesar 80,625 lebih besar daripada KKM sekolah sebesar 63. Sedangkan ketuntasan sebesar 91,67% lebih besar daripada ketuntasan minimal 75%.
Pembahasan
Pada Siklus I, pembelajaran dengan slide power point menjadi menarik dan diskusi kelas cukup aktif. Namun, diskusi kelas dalam pembahasan tugas individual tidak aktif karena peserta didik lebih cenderung mengoreksi, bukan mengikuti pembahasan.
Pada Siklus II, pembelajaran dengan slide power point semakin menarik dan terfokus karena peserta didik mengerjakan soal individual yang ditampilkan dalam slide tersebut. Begitu juga dengan diskusi kelas termasuk kategori sangat aktif karena terkonsentrasi dalam pembahasan, bukan koreksi. Hal yang sama juga terjadi dalam diskusi kelas tentang tugas individual termasuk kategori aktif karena peserta didik bertanya lebih lanjut maupun berpendapat sesuai dengan pemahaman dan pengalaman maupun kesulitan belajar yang dialami. Dengan demikian, peserta didik lebih mengutamakan penguasaan materi, bukan hasil tugas individual yang tidak dinilai walaupun termasuk dalam indikator kinerja dalam penelitian ini.
Sesuai dengan data hasil pengamatan aktifitas belajar dan pembahasan, penulis menganalisis aktifitas belajar sebagai berikut:
Tabel 6. Analisis Pengamatan pada Siklus I dan Siklus II.
No |
Tahap Pembelajaran dan Aspek Pengamatan |
Siklus I |
Siklus II |
|
|
Memperhatikan slide power point |
|
|
|
1 |
Tenang |
70 (B) |
90 (A) |
|
2 |
Fokus |
65 (B) |
80 (B) |
|
|
Rata-rata / Kategori |
67,5 (B) |
85 (A) |
|
|
|
|||
|
Diskusi kelas sesuai media slide power point |
|||
3 |
Menjawab |
7 (B) |
11 (A) |
|
4 |
Bertanya |
4 (C) |
9 (A) |
|
5 |
Berpendapat |
2 (D) |
7 (B) |
|
|
Rata-rata / Kategori |
4,33 (C) |
9 (A) |
|
|
|
|||
|
Diskusi kelas tentang tugas individual |
|||
6 |
Bertanya lebih lanjut |
3 (D) |
8 (A) |
|
7 |
Berpendapat |
2 (D) |
7 (B) |
|
|
Rata-rata / Kategori |
2,5 (D) |
7,5 (B) |
Sesuai dengan tabel di atas, aktifitas belajar peserta didik semakin aktif. Perhatian terhadap slide power point semakin aktif, meningkat dari aktif menjadi sangat aktif. Aktifitas dalam diskusi kelas terhadap slide power point semakin aktif, meningkat dari cukup aktif menjadi sangat aktif. Aktifitas dalam diskusi kelas terhadap tugas individual semakin aktif, meningkat dari tidak aktif menjadi aktif.
Sesuai dengan hasil penelitian dan pembahasan, penulis menganalisis hasil belajar sebagai berikut:
Tabel 7. Analisis Hasil Belajar pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II.
No |
Aspek Analisis |
Kondisi Awal |
Siklus I |
Siklus II |
1 |
Nilai terendah |
50 |
60 |
60 |
2 |
Nilai rata-rata |
57,91 |
68,75 |
80,625 |
3 |
Nilai tertinggi |
70 |
80 |
100 |
4 |
Tuntas |
8 |
17 |
22 |
5 |
Ketuntasan |
33,33% |
70,83% |
91,67% |
Sesuai dengan tabel di atas, hasil belajar peserta didik semakin meningkat dan termasuk memuaskan. Bahkan pada Siklus I, hasil belajar sudah memenuhi indikator kinerja karena nilai rata-rata lebih besar daripada KKM sekolah sebesar 63 dan ketuntasan lebih besar daripada ketuntasan minimal 75%. Pada Siklus II, hasil belajar semakin meningkat dan memuaskan. Beberapa peserta didik juga mencapai nilai sempurna, diantaranya Farel Faiz Pahlevi, Ibra Tohsanti, Miftakhul Janah, Moch. Hilario Saputra, M. Aufal Marom dan Vio Ade Irawan.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Pemanfaatan media slide power point dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang Penggolongan Hewan pada peserta didik Kelas IV SDN 1 Pasar Banggi berfungsi sebagai sumber belajar, media pembelajaran dan ringkasan materi maupun tugas individual.
2. Pemanfaatan media slide power point dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang Penggolongan Hewan pada peserta didik Kelas IV SDN 1 Pasar Banggi meningkatkan aktifitas belajar peserta didik dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
3. Pemanfaatan media slide power point dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang Penggolongan Hewan meningkatkan hasil belajar peserta didik Kelas IV SDN 1 Pasar Banggi dengan nilai rata-rata sebesar 80,625 dan ketuntasan sebesar 91,67%.
Saran
1. Bagi peserta didik supaya mengerjakan soal individual dan tugas individual secara mandiri, sehingga kesulitan belajar dapat diketahui dan aktif dalam diskusi kelas, sehingga memperkuat penguasaan materi
2. Bagi guru supaya menampilkan hewan-hewan unik yang beraneka ragam dari berbagai wilayah Indonesia, sehingga memperluas wawasan dan pengetahuan peserta didik terhadap keanekaragaman dan kekayaan hayati, khususnya fauna.
3. Bagi sekolah supaya memanfaatkan media slide power point dalam pembelajaran lainnya dengan mempertimbangkan materi, tujuan belajar dan karakteristik peserta didik, sehingga meningkatkan kualitas pembelajaran dan aktifitas belajar dan hasil belajar peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, Sa’dun. 2008. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Malang: Surya Pena Gemilang.
Akbarleni, Afrina. 2013. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPA dengan Media Power Point pada Siswa Kelas III SDN 2 Bringin. Semarang: Skripsi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.
Aqib, Zainal. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Media.
Atmadja, Rochiyati Wira. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Indriana. 2011. Ragam Alat Bantu dan Media Pengajaran. Yogyakarta: Diva Press.
Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama.
Makhrus, Muhammad dkk. 2008. Metode Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Jakarta: Azka.
Rifa’i, Ahmad dan Anni, Catharina Tri. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES Press.
Purwanti, Endang.2008. Assemen Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.
Sudjana, Nana. 2004. Penelitian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sukidin, dkk. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Insan Cendekia.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.