UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

MATERI RUMUS-RUMUS TRIGONOMETRI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA

PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI MIA1 SEMESTER 1

MAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Umi Farida

MAN Tengaran

 

ABSTRAK

Penggunaan metode ceramah nilai ulangan harian semester 1 tahun pelajaran 2016/2017 peserta didik kelas XI MIA 1 sebanyak 83,33% tidak tuntas KKM dengan rata-rata UH sebesar 54. Penggunaan metode ini ternyata kurang efektif karena peserta didik lebih banyak mendengarkan materi dari guru sehingga sebagian besar peserta didik cenderung pasif, bosan, mengantuk ketika diberi soal latihan yang mengerjakan hanya peserta didik yang pandai saja, sedangkan yang lain hanya menyalin jawaban dari teman. Hasil yang dicapai pada siklus I adalah rata-rata UH meningkat menjadi 63 dan jumlah peserta didik yang tuntas KKM meningkat menjadi 38,71%. Pada siklus II dilakukan pengurangan jumlah anggota kelompok dan penambahan tutor agar keterlibatan peserta didik dalam diskusi lebih efektif. Perubahan ini menunjukkan adanya peningkatan hasil di siklus II. Rata-rata UH meningkat menjadi 76, sedangkan jumlah peserta didik yang mencapai tuntas KKm 87,1%. Dari hasil yang dicapai pada siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tutor sebaya pada materi rumus-rumus trigonometri dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

 Kata Kunci: Hasil belajar, model pembelajaran kooperatif tutor sebaya

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat khusus bertujuan melatih berfikir siswa secara sistematis, logis, kritis, kreatif. Dan konsisten (Wahyudi:2008:3). Salah satu karakteristik matematika adalah mempunyai objek yang bersifat abstrak. Begitu kompleksnya unsur – unsur yang ada dalam rumus matematika, banyaknya definisi, penggunaan simbol – simbol yang bervariasi dan rumus – rumus yang beraneka ragam, menuntut siswa untuk lebih memusatkan pikiran agar dapat menguasai konsep dalam matematika tersebut. Hal ini menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam matematika.

Peningkatan hasil belajar peserta didik yang maksimal merupakan salah satu tujuan dari pendidikan. Namun kenyatannya banyak peserta didik yang belum mampu untuk mencapai hasil belajar maksimal sebagaimana harapan tersebut. Keadaan tersebut dapat terlihat pada kenyataan di lapangan yang menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik masih rendah salah satunya dalam pelajaran matematika yang cenderung semakin menurun.

Rendahnya semangat peserta didik dalam pembelajaran terindikasi dari peserta didik cenderung pasif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dimana sebagian peserta didik terlihat bosan, mengantuk, tidak gembira,ketika diberi tugas, yang mengerjakan hanya peserta didik pandai saja, sementara peserta didik yang lain hanya menyalin jawaban dari temannya.Hal ini menunjukkan aktivitas belajar peserta didik masih rendah.

Kondisi tersebut peneliti peroleh dari pengamatan pada saat mengajarkan materi Rumus – Rumus Trigonometri pada peserta didik MAN Tengaran kelas XI MIA 1 semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017. Hasil evaluasi yang peneliti peroleh dari Ulangan Harian menunjukkan nilai beberapa peserta didik belum mencapai KKM yaitu 70. Rata – rata nilai ulangan harian 54. Dari 30 peserta didik 5 peserta didik (16,67.%) yang tuntas dan 25 peserta didik (83,33%) belum tuntas Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik masih rendah.

Rumusan Masalah

Apakah hasil belajar peserta didik materi rumus – rumus trigonometri dapat ditingkatkan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tutor sebaya pada mata pelajaran matematika kelas XI MIA 1 semester 1 MAN Tengaran tahun pelajaran 2017/2018 dapat ditingkatkan?

Tujuan Penelitian

Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik materi rumus – rumus trigonometri melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tutor sebaya pada mata pelajaran matematika kelas XI MIA 1 semester 1 MAN Tengaran tahun pelajaran 2017/2018

Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis

Untuk mengembangkan teori baru tentang upaya peningkatan hasil belajar peserta didik melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tutor sebaya

Manfaat Praktis

  1. Untuk Peserta Didik

Peserta didik akan mendapatkan pengalaman pembelajaran yang menyenangkan, menantang, menarik, dan sekaligus meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran Matematika.

  1. Untuk Guru

Guru memperoleh pengalaman yang bisa memberikan inspirasi dan dorongan kepadanya akan pentingnya menerapkan model pembelajaran yang menarik, menantang, dan menyenangkan.

 

 

 

 

 

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

Kajian Teori

Hasil Belajar Matematika

  1. Hakekat Belajar

Menurut James O. Whittaker (dalam Aunurrahman, 2014) belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri di dalam interaksi dengan lingkungannya.Beberapa ciri belajar, dikutip oleh Darsono (2000:30) adalah sebagai berikut:

  • Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan ini digunakan sebagai patokan arah kegiatan sekaligus tolok ukur keberhasilan belajar
  • Belajar merupakan pengalaman pribadi, tidak dapat diwakilkan kepada orang lain
  • Belajar merupakan proses interaksi antara individu dengan lingkungan
  • Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar
  1. Hasil Belajar Matematika

Hasil belajar pada dasarnya terjadi proses perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu, dari sikap yang kurang baik menjadi lebih baik, dari tidak terampil menjadi terampil pada peserta didik. (Supardi,2015).

Menurut Nasution dalam buku Penilaian Autentik (Supardi, 2015), Keberhasilan belajar adalah suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar, bukan saja perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga pengetahuan untuk membentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penguasaan, dan penghargaan dalam diri individu yang belajar.

  1. Materi Rumus – Rumus Trigonometri

Trigonometri (dari bahasa Yunani, trigonon = tiga sudut dan metro = mengukur) adalah sebuah cabang matematika yang berhadapan dengan sudut segitiga dan fungsi trigonometriks seperti sinus, cosinus, dan tangen. Materi rumus – rumus trigonometri merupakan materi pembelajaran yang memuat rumus – rumus yang cukup kompleks. Materi ini meliputi:

  • rumus jumlah dan selisih dua sudut
  • rumus sudut ganda
  • rumus sudut paruh
  • rumus perkalian sinus dan cosinus
  • rumus penjumlahan dan selisih sinus dan cosinus.
  1. Model Pembelajaran Kooperatif Tutor Sebaya

Menurut Slavin dalam buku Model – Model Pembelajaran Inovatif (M. Fathurrohman,2015) model pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran di mana upaya – upaya berorientasi pada tujuan tiap individu menyumbang pencapaian tujuan lain guna mencapai tujuan bersama. Dengan kata lain, pembelajaran kooperatif adalah bentuk pembelajaran yang menggunakan pendekatan melalui kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dan memaksimalkan kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar.Keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan setiap anggota kelompok itu sendiri.

Hasil Penelitian yang Relevan/terdahulu

Peningkatan hasil belajar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tutor sebaya ternyata dapat diterapkan pada beberapa mata pelajaran. Hal ini terbukti dari hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti antara lain: Nur Rokhman dalam PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI LIMIT MELALUI MODEL TUTOR TEMAN SEBAYA PLUS-PLUS PADA SISWA KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 1 KRAMAT TEGAL TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Penelitian ini menunjukkan berdasarkan keaktifan peserta didik, siklus I sampai dengan siklus II telah mencapai kategori cukup aktif dan sangat aktif. Nilai post tes yang dicapai peserta didik pada setiap akhir pertemuan setiap siklus baik. Sebelum tindakan 39,13. Setelah tindakan menunjukkan peningkatan dari siklus I: 71,17 dan siklus II: 88,13. Sebelum tindakan persentase KKM ulangan harian adalah 3,33%. Setelah tindakan persentase peserta didik yang mencapai KKM (mendapatkan nilai ≥ 70) meningkat, siklus I: 50% dan siklus II: 80.

Pendapat Peneliti

Fathurrohman (2015) menjelaskan beberapa teori pendukung model pembelajaran kooperatif tutor sebaya dari beberapa ahli sebagai berikut:

Slavin menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran siswa harus terlibat aktif dan menjadi pusat kegiatan pembelajaran di kelas. Guru dapat memfasilitasi proses ini dengan mengajar menggunakan cara – cara yang membuat sebuah informasi menjadi bermakna dan relevan bagi siswa.

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, peneliti menetapkan hipotesis tindakan penelitian ini adalah: diduga melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik materi rumus – rumus trigonometri pada mata pelajaran matematika kelas XI MIA 1 semester 1 MAN Tengaran Tahun Pelajaran 2017/2018.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  1. Deskripsi Kondisi Awal

Kondisi awal sebelum dilakukan tindakan kelas, hasil belajar peserta didik MAN Tengaran kelas XI MIA 1 untuk kegiatan pembelajaran matematika masih sangat rendah. Hasil observasi menunjukkan sebanyak 83,33% peserta didik belum mencapai KKM. Nilai tertinggi 97 sedangkan nilai terendah 13 dengan rata – rata nilai ulangan harian 54,

 

 

  1. Hasil Penelitian Siklus I
  1. Perencanaan

Pada tahap ini guru menyusun rencana pembelajaran materi rumus – rumus trigonometri menggunakan model pembelajaran kooperatif tutor sebaya untuk dua kali pertemuan (lampiran 3). Guru membuat instrumen untuk kegiatan pembelajaran meliputi lembar diskusi siswa (LDS), soal tes sesuai indikator yang akan dicapai serta lembar pengamatan

  1. Pelaksanaan tindakan
    • Hari pertama, Senin 23 Oktober 2017
      1. Pendahuluan (10 menit)

Guru memberi salam kemudian meminta peserta didik berdoa terlebih dahulu dilanjutkan tadarus, guru menanyakan kabar peserta didik dan mengecek kehadiran peserta didik (lampiran 5). Guru mengajukan pertanyaan apersepsi kepada peserta didik “ Berapa nilai sin 30º sin 60º? Beberapa peserta didik dengan antusias menjawab pertanyaan apersepsi dari guru. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta garis besar cakupan materi. Guru menjelaskan skenario pembelajaran hari ini. Peserta didik menunjukkan rasa ketertarikan dan semangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran

  1. Kegiatan inti

Guru membagi para peserta didik menjadi 4 kelompok.berdasarkan sub materi. Peserta didik dengan semangat mengatur tempat duduk agar dapat berkumpul dengan kelompoknya. Guru memanggil para peserta didik yang telah ditunjuk menjadi tutor kemudian memberikan penjelasan singkat mengenai pembelajaran hari ini, tutor kembali ke kelompoknya.

Guru membagikan LDS kepada masing-masing kelompok. Masing-masing kelompok berdiskusi mengerjakan LDS yang sudah dibagikam dengan dibimbing tutor. Guru memberikan proses pembimbingan selama proses diskusi.Dalam kelompoknya setiap peserta didik berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa setiap peserta didik sudah memahami jawaban dari LDS yang sudah dikerjakan.

Setelah diskusi satu sub materi selesai, setiap kelompok menukar LDSnya dengan kelompok lain dan mendiskusikan lagi sampai semua sudah saling menukar LDSnya.

  1. Penutup

Guru bersama peserta didik membuat simpulan materi pelajaran. Guru memberikan apresiasi terhadap kelompok terbaik pada kegiatan pembelajaran hari ini. Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya yaitu pembahasan tugas kelompok hari ini dan post test. Pembelajaran diakhiri dengan salam penutup.

  • Hari kedua, Rabu 25 Oktober 2017
    1. Pendahuluan

Guru memberi salam kemudian meminta peserta didik untuk berdoa terlebih dahulu dilanjutkan tadarus, guru menanyakan kabar peserta didik dan mengecek kehadiran peserta didik (lampiran 6)

  1. Kegiatan inti

Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi pertemuan yang lalu urut sub materi dan kelompok lain menanggapi. Guru bersama peserta didik menyimpulakan jawaban akhir dari semua pertanyaan. Guru memberikan penjelasan tambahan berkaitan dengan materi diskusi hari ini. Kemudian guru membagi lembar soal tes kepada para peserta didik. Peserta didik mengerjakan lembar soal dengan tenang dan tidak mencontek

  1. Penutup

Setelah waktu tes berakhir semua lembar jawab dikumpulkan. Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. Guru memberikan penugasan membaca materi pertemuan yang akan dating. Pembelajaran diakhiri dengan salam penutup.

  1. Pengamatan

Hasil belajar menunjukkan rata-rata ulangan harian peserta didik sebesar 63. Dengan perolehan nilai tertinggi 93 dan nilai terendah 30 Sebanyak 12 peserta didik tuntas (38,71%), 19 peser

  1. Refleksi

Guru dibantu teman sejawat melakukan analisis hasil pengamatan. Guru juga bertanya jawab dengan peserta didik tentang proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Hasil refleksi siklus I:

  • Tindakan penerapan model pembelajaran kooperatif tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, peserta didik juga lebih bersemangat mengikuti pembelajaran.
  • Terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik rata – rata nilai 63
  • Peserta didik tuntas KKM sebanyak 38,71%, sehingga dikatakan belum berhasil
  • Adanya peserta didik yang sibuk sendiri saat diskusi kelompok
  • Diperlukan tindakan pada siklus II, dengan melakukan beberapa perubahan strategi pembelajaran yaitu menambah peserta didik yang ditunjuk menjadi tutor, mengurangi jumlah anggota kelompok atau menambah kelompok sesuai jumlah tutor agar peran serta peserta didik lebih optimal dan lebih aktif.
  1. Hasil Penelitian Siklus II
    1. Perencanaan

Pada tahap ini guru menyusun rencana pembelajaran materi rumus-rumus trigonometri menggunakan model pembelajaran kooperatif tutor sebaya untuk satu kali pertemuan (lampiran 4). Guru membuat instrument untuk kegiatan pembelajaran meliputi lembar diskusi siswa (LDS), soal tes sesuai indikator yang akan dicapai serta lembar pengamatan

 

 

 

 

  1. Pelaksanaan tindakan

1) Hari pertama, Senin 6 November 2017

  1. a) Pendahuluan

Guru memberi salam kemudian meminta peserta didik untuk berdoa terlebih dahulu, guru menanyakan kabar peserta didik dan mengecek kehadiran (lampiran 7). Guru mengajukan pertanyaan apersepsi kepada peserta didik. Beberapa peserta didik dengan antusias menjawab pertanyaan – pertanyaan apersepsi dari guru. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta garis besar cakupan materi. Guru menjelaskan skenario pembelajaran hari ini. Peserta didik menunjukkan rasa ketertarikan dan semangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

  1. b) Kegiatan inti

Guru membagi para peserta didik menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3 – 4 peserta didik berdasarkan dengan kemampuan belajarnya. Peserta didik dengan semangat mengatur tempat duduk agar dapat berkumpul dengan kelompoknya.

Guru memanggil tutor ke depan untuk diberi pengarahan tentang pembelajaran hari ini, guru membagikan LDS kepada masing – masing tutor, kemudian masing – masing tutor kembali ke kelompoknya. Masing – masing kelompok berdiskusi mengerjakan LDS yang sudah dibagikan. Guru memberikan proses pembimbingan selama proses diskusi. Dalam kelompoknya setiap peserta didik berpikir bersama dengan dibimbing tutor untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa setiap peserta didik sudah memahami jawaban dari LDS yang sudah dikerjakan.

Setelah diskusi selesai, masing – masing kelompok saling menukar LDS sampai semua kelompok sudah saling menukar LDSnya.

  1. Penutup

Guru bersama peserta didik membuat simpulan materi pelajaran. Guru memberikan apresiasi terhadap kegiatan pembelajaran hari ini. Guru menyampaikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya. Pembelajaran diakhiri dengan salam penutup.

Pembahasan

  1. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus I

Hasil refleksi siklus I disimpulkan bahwa: perencanaan tindakan mulai dari penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi rumus-rumus trigonometri, Lembar Diskusi Siswa (LDS) serta lembar observasi dilaksanakan dengan baik.

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tutor sebaya dalam pembelajaran matematika kelas XI MIA 1 semester 1 tahun pelajaran 2017/2018 terdapat peningkatan hasil belajar. Dari indikator rata-rata ulangan harian terdapat peningkatan dari 54 menjadi 63.

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tutor sebaya dalam pembelajaran matematika kelas XI MIA 1 semester 1 tahun pelajaran 2017/2018 dapat meningkatkan hasil prosentase ketuntasan klasikal dari 16,67% menjadi 38,71%. Hal ini menunjukkan peningkatan yang sedikit.Karena terjadi peningkatan hanya sedikit maka perlu dilakukan tindakan pada siklus II karena ketuntasan klasikal belum mencapai 75%.

Diperlukan tindakan pada siklus II, dengan melakukan beberapa perubahan strategi kegiatan pembelajaran yaitu menambah tutor dan mengurangi jumlah anggota perkelompok agar peran serta peserta didik lebih optimal.

  1. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus II

Tindakan siklus II diawali dari penyusunan Rencana Pelakanaan Pembelajaran (RPP) materi rumus-rumus trigonometri,Lembar Diskusi Siswa (LDS) serta lembar observasi dilaksanakan dengan baik. Dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

Hasil refleki siklus II disimpulkan bahwa:

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tutor sebaya dalam pembelajaran matematika kelas XI MIA 1 semester 1 tahun pelajaran 2017/2018 terdapat peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II. Dari indikator rata-rata ulangan harian terdapat peningkatan dari 63 menjadi 76.

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tutor sebaya dalam pembelajaran matematika kelas XI MIA 1 semester 1 tahun pelajaran 2017/2018 dapat meningkatkan hasil prosentase ketuntasan klasikal dari 38,71% menjadi 87,1%. Hal ini menunjukkan peningkatan yang luar biasa.

  1. Penerapan Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat

Berdasarkan tabel 7 dan gambar 8 maka penelitian tindakan kelas menggunakan model pembelajaran kooperatif tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar kelas XI MIA 1 semester 1 tahun pelajaran 2017/2018 dari rata – rata ulangan harian 54 sebelum tindakan meningkat menjadi 76. Ketuntasan klasikal juga mengalami peningkatan dari 16,67% peserta didik sebelum tindakan menjadi 87,1% peserta didik setelah tindakan.

Menurut Slameto dalam Supardi (2015:2) salah satu prinsip keberhasilan proses belajar adalah perubahan belajar secara positif. Salah satunya adalah perubahan mengenai pengetahuan. Dari penelitian tindakan kelas ini dapat dikatakan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tutor sebaya menunjukkan perubahan belajar secara positif berupa peningkatan hasil belajar materi rumus-rumus trigonometri mata pelajaran matematika peserta didik kelas XI MIA 1 MAN Tengaran Tahun Pelajaran 2017/2018.

Perubahan positif lainnya dapat diamati dari antusiasme peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, peserta didik juga lebih aktif sehingga pencapaian hasil belajar peserta didik lebih maksimal.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik dapat ditingkatkan melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tutor sebaya dalam pembelajaran matematika kelas XI MIA 1 MAN Tengaran Tahun Pelajaran 2017/2018. Peningkatan tersebut ditunjukkan oleh hasil belajar peserta didik berupa rata – rata nilai ulangan harian yang meningkat dari 54 sebelum tindakan menjadi 63 pada siklus I dan 76 pada siklus II. Pencapaian ketuntasan klasikal meningkat dari 16,67% sebelum tindakan menjadi 38,71% pada siklus I dan 87,1% pada siklus II.

Saran

  1. Kepada peserta didik, untuk lebih meningkatkan semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
  2. Kepada guru, hendaknya lebih berkreasi dan berinovasi pada pembelajarannya sehingga bisa lebih efektif dan efisien dalam peranannya sebagai fasilitator dan mediator.
  3. Bagi perpustakaan madrasah, hasil penelitian ini sebaiknya disimpan atau didokumentasikan di perpustakaan madrasah sehingga bisa menambah referensi dan khasanah bagi kepustakaan madrasah.

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. 2014. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Darsono, Max. 2000.Belajar dan pembelajaran. Semarang.CV. IKIP. Semarang Press

Fathurrohman, Muh.2015. Model-model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Arruzz Media

Hamdani. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia

Nur Rokhman. 2015. Peningkatan ktivitas dan Prestasi Belajar Matematika Materi Limit Melalui ModelL TTS Plus-Plus pada Siswa Kelas XI IPS 4 SMAN 1