PENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI BERMAIN KASBOLI PADA SISWA KELAS V

SDN 1 DERMOLO KECAMATAN KEMBANG KABUPATEN JEPARA

 

Supriyati

SDN 1 Dermolo

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar servis bawah bola voli melalui bermain kasboli pada siswa kelas V SDN 1 Dermolo Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Dermolo Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara pada semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019. Subyek penelitian ini adalah siswa Kelas V SDN 1 Dermolo yang berjumlah 21 orang siswa. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus, setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan dan tes. Simpulan penelitian ini bahwa melalui bermain kasboli dapat meningkatkan hasil belajar servis bawah bola voli pada siswa kelas V SDN 1 Dermolo Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara.

Kata kunci: servis bawah, kasboli

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang digemari di dunia tak terkecuali di Indonesia. Banyak sekali lapangan bola voli yang ada di kampung-kampung. Permainan bola voli selain digemari oleh kaum laki-laki juga dilakukan oleh perempuan, anak-anak maupun dewasa. Permainan bola voli masuk dalam jenis olahraga bola besar. Di sekolah-sekolah materi bola voli masuk dalam kurikulum muatan pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Pada kegiatan pembelajaran di sekolah materi bola voli diajarkan dengan keterbatasan jam pembelajaran yang sudah diterapkan di sekolah, mengingat cabang olahraga yang diajarkan sangat banyak sehingga kemungkinan siswa untuk dapat menguasai teknik bermain sangat jauh dari yang diharapkan. Ditambah lagi jumlah pemain bola voli yang di batasi 6 orang setiap tim, sehingga banyak siswa yang tidak bisa ikut melakukan permainan bola voli dengan baik.

Hal yang serupa dijumpai pada kegiatan pembelajaran materi bola voli di SDN 1 Dermolo, sebagian besar siswa belum menguasai cara bermain voli dengan benar. Dari permasalahan tersebut, sehingga siswa-siswa kurang bersemangat melaksanakannya. Pada kenyataannya pembelajaran bola voli hanya di dominasi oleh siswa yang mahir dalam bermain bola voli sedangkan yang belum mahir melakukannya tidak aktif dalam kegiatan atau hanya duduk-duduk saja di pinggir lapangan. Banyak sekali alasan yang disampaikan murid di antaranya adalah takut dengan terkena bola, panas, dan yang paling klasik yaitu tidak bisa. Siswa hanya melakukan perintah dari guru saja, tetapi belum dapat melaksanakan dengan kesadaran sendiri untuk bisa melaksanakan permainan dengan baik. Pada kegiatan penilaian juga belum maksimal, rata-rata siswa mendapatkan nilai 67.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu adanya modifikasi permainan yang dilakukan guru agar kompetensi dasar bermain bola voli dapat dikuasai oleh siswa. Adapun modifikasi yang dilakukan guru dalam pembelajaran siswa kelas V di SDN 1 Dermolo dengan menggunakan modifikasi permainan kasboli. Permainan kasboli merupakan permainan hasil inspirasi penulis yaitu perpaduan permainan kasti dengan bola voli. Dengan permainan kasboli tersebut diharapkan semua siswa menjadi aktif dalam melakukan permainan voli. Dengan bermain kasboli semua siswa dapat mengikuti permainan kasboli mengingat jumlah pemainnya sesuai kebutuhan. Dengan bermain kasboli regu pemukul bisa berlatih untuk melakukan servis, sedangkan regu jaga bisa berlatih pasing dengan benar. Setelah melakukan permainan baru di uji menggunakan permainan bola voli yang sesungguhnya. Untuk melakukan kegiatan itu penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul, “ Peningkatan hasil belajar servis bawah bola voli melalui bermain kasboli pada siswa kelas V SDN 1 Dermolo Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara.”

Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah seperti berikut: 1) Masih banyaknya siswa yang belum tuntas dalam pembelajaran servis bawah permainan bola voli sesuai KKM yang telah ditentukan; 2) Siswa takut melakukan servis bawah dikarenakan takut terjadi cedera; 3) Siswa dalam melakukan servis bawah masih belum sesuai dengan gerakan tangan teknik servis yang sesungguhnya; 4) Masih banyak siswa yang belum bisa melakukan servis melewati net atau tepat sasaran pada daerah lawan.

Batasan Masalah

Dari latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang dilakukan penulis, maka penulis batasi penelitian ini pada: Peningkatan hasil belajar servis bawah bola voli melalui bermain kasboli pada siswa kelas V SDN 1 Dermolo Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara.

Permasalahan

Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah melalui bermain kasboli dapat meningkatkan hasil belajar servis bawah bola voli pada siswa kelas V SDN 1 Dermolo Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara?

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar servis bawah bola voli melalui bermain kasboli pada siswa kelas V SDN 1 Dermolo Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara

Manfaat Penelitian

Melalui kegiatan penelitian yang dilakukan, manfaat yang ingin diperoleh adalah: Manfaat teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang pengembangan materi pelajaran bola voli khususnya pada servis bawah dalam permainan bola voli.

Manfaat praktis 1) Bagi Siswa diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar servis bawah dalam permainan bola voli karena adanya penggunaan pendekatan bermain kasboli; 2) Bagi guru diharapkan dapat menambahan pengetahuan dan keterampilan mengajar agar lebih inovatif dalam melaksanaan pembelajaran; 3) Bagi Sekolah diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan referensi kajian dalam pengembangan kualitas pendidikan sekolah.

KAJIAN TEORI

Belajar

Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Oemar Hamalik, 2008: 36). Dengan belajar melalui pengalaman-pengalaman yang telah dialami sendiri akan memperteguh atau memantapkan keputusan yang akan diambil. M. Ngalim Purwanto (2014: 84) mendefinisikan belajar, yaitu bahwa: 1) belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk; 2) belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman; dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar; seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada seorang bayi; 3) untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap; 4) tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis. Dengan demikian belajar dapat kita artikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan untuk berubah menjadi lebih baik atau bahkan bisa jadi sebaliknya. Sedangakn Hamsah B. Uno (2017: 22) merumuskan belajar adalah proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan interaksi antara individu dan lingkungannya yang dilakukan secara formal, informal, dan nonfprmal.

Hasil Belajar

Dalam dunia pendidikan tidak bisa lepas dengan istilah hasil belajar yang merupakan suatu akibat dari sebuah proses belajar itu sendiri. Dengan hasil belajar sebagai perubahan dalam kapasitas (kemampuan tertentu) sebagai akibat belajar, maka Jetkins dan Unwin menyatakan bahwa hasil akhir dari belajar (learning outcomes) adalah pernyataan yang menunjukkan tentang apa yang mungkin dikerjakan siswa sebagai hasil dari pekerjaannya (Hamsah B. Uno, 2017: 17). Lebih lanjut lagi Hamsah B. Uno, 2017: 17) menyimpulkan bahwa hasil belajar merupakan pengalaman-pengalaman belajar yang diperoleh siswa dalam bentuk kemampuan-kemampuan tertentu. Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh melalui pengalaman-pengalaman belajar yang diperoleh siswa. Senada dengan pendapat di atas bahwa upaya lain yang dapat meningkatkan kualitas hasil belajar, yaitu meningkatkan suatu daya pendukung proses pembelajaran (Nurhasan, 2008: 2.5). Dengan demikian untuk memperoleh hasil belajar yang kita inginkan harus menggunakan metode atau media belajar yang sesuai dengan tujuan yang akan kita harapkan sehingga hasil belajar yang diperoleh akan bisa maksimal.

 

 

Permainan Bola Voli

Permainan bola voli merupakan jenis permainan bola besar yang dilakukan secara beregu dengan masing-masing regu berjumlah 6 orang pemain. Permainan bola voli adalah permainan beregu yang menuntut adanya kerja sama dan saling pengertian dari masing-masing anggota regu (Toto Subroto, dkk, 2008: 1.33). Lebih lanjut Toto Subroto, dkk, 2008: 1.31) sebagai salah satu sarana pendidikan, penguasaan keterampilan bermain bola voli bagi anak-anak sekolah, khususnya anak sekolah dasar, bukan merupakan satu-satunya tujuan yang hendak dicapai dalam proses pembelajaran, namun ada tujuan-tujuan pendidikan lain yang harus ditumbuh kembangkan dalam diri siswa sebagai individu yang sedang tumbuh dan berkembang. Tujuan-tujuan pendidikan tersebut adalah pengembangan seluruh potensi yang dimiliki siswa baik yang melibatkan aspek-aspek kognitif, efektif, psikomotor, maupun sosial dalam pengertian yang lebih luas.

Untuk dapat melaksanakan seluruh keterampilan dasar bermain bola voli, minimal pemain memiliki enam keterampilan teknik, yaitu a) sikap penjagaan dan cara bergerak ke arah bola, b) pas dan umpan, c) spike, d) bendungan, e) servis, f) penyelamatan bola.

Servis Bawah

Pada penelitian ini untuk lebih memfokuskan kegiatan penelitian maka peneliti bermaksud mengamati salah satu keterampilan bermain bola voli yaitu servis. Servis adalah pukulan pertama untuk mengalawali permainan. Lebih lanjut servis dilakukan dari daerah servis masuk ke bidang lapangan lawan melewati atas net (Toto Subroto, dkk, 2008: 2.26). Sedangkan pada perkembangannya servis merupakan serangan pertama untuk memperoleh angka dari lawan. Adapun macam-macam servis yang banyak dilakukan pada pemain bola voli adalah sebagai berikut: 1) servis bawah merupakan servis yang paling sederhana, dan banyak dilakukan oleh pemain pemula; 2) servis atas merupakan servis yang paling banyak digunakan oleh pemain bola voli saat ini; 3) change-up service banyak digunakan oleh para pemain putra; 4) jumping service.

Bermain Kasboli

Bermain menurut Herman Subarjah (2007: 1.5) merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar, sukarela tanpa paksaan, dan tak sungguhan dalam batas waktu, tanpa ikatan permainan. Bermain dapat kita artikan suatu kegiatan yang dilakukan dengan senang hati dengan peraturan yang tidak mengikat atau bisa dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan. Bermain Kasboli merupakan permainan yang merupakan perpaduan antara permainan kasti dan bola voli. Kasboli singkatan dari Kasti Bola Voli. Permainan ini merupakan bentuk inspirasi dari penulis dalam usaha meningkatkan hasil belajar permainan bola voli di sekolahnya. Dalam permainan kasboli mengingat lapangan kasti berbentuk persegi panjang, sehingga menggunakan lapangan bola voli untuk bermain. Bola yang digunakan merupakan bola voli dengan teknik pemukulannya menggunakan teknik servis pada permainan bola voli. Adapun tiang hinggap berada di luar lapangan voli. Permainan terbagi menjadi 2 regu dengan regu pemukul dan penjaga.

 

 

Kerangka Berpikir

Pada kegiatan prasiklus guru belum menggunakan metode bermain kasboli dalam pembelajaran bola voli. Pembelajaran masih berpusat kepada guru, siswa belum mampu melakukan servis bawah dengan baik, sehingga belum percaya diri dalam bermain bola voli dan hasil belajar siswa belum memenuhi KKM yang telah ditentukan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut guru mencoba menggunakan metode bermain kasboli dengan modifikasi permainan kasti dan bola voli. Dengan bermain kasboli siswa diharapkan dapat aktif untuk melakukannya karena permainan bola voli terasa mudah mengingat fokus yang diterapkan hanya pada kegiatan servis bawah saja. Dengan peningkatan aktivitas dan proses pembelajaran yang dialami siswa diharapkan hasil belajar servis bawah bola voli siswa dapat meningkat.

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis penelitian ini adalah melalui bermain kasboli dapat meningkatkan hasil belajar servis bawah bola voli pada siswa kelas V SDN 1 Dermolo Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran di kelas, sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan (Daryanto, 2014: 4). Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SDN 1 Dermolo Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara. Pemeilihan tempat penelitian ini didasarkan bahwa SDN 1 Dermolo merupakn sekolah tempat peneliti mengajar sebagai Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Penelitian ini berlansung selama 4 bulan dimulai bulan Agustus sampai dengan bulan November Tahun 2018. Subjek dalam penelitian ini adalah para siswa kelas V SDN 1 Dermolo yang berjumlah 21 orang siswa.

Sumber data dalam penelitian ini berasal dari sumber data primer dan sekunder. Sumber data primer berasal dari nilai hasil ulangan siswa yang terdiri dari aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik. Sementara data sekunder berasal dari catatan-catatan dan temuan teman sejawat selama pengamat kegiatan pembelajaran selama berlangsungnya proses penelitian yang dilakukan oleh penulis.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan proses pembelajaran siswa, pengamatan sikap dan tes hasil belajar siswa. Setelah perbaikan pembelajaran dilaksanakan maka diadakan tes pada tiap akhir siklus. Berdasarkan hasil ulangan harian diperoleh data tentang tingkat pemahaman terhadap materi pembelajaran. Data yang diperoleh kemudian disajikan dalam tabel dan grafik untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang perkembangan hasil belajar siswa.

HASIL PENELITIAN

Pra Siklus

Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Dermolo Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara pada semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019. Subyek penelitian ini adalah siswa Kelas V SDN 1 Dermolo yang berjumlah 21 orang siswa. Proses penelitian ini diawali dengan peneliti melakukan observasi terhadap proses pembelajaran servis bawah bola voli pada Kelas V SDN 1 Dermolo, dari hasil penilaian pembelajaran tersebut diketahui bahwa masih banyak siswa yang belum bisa melaksanakan servis bawah permainan bola voli dengan benar. Hal tersebut didapat masih banyak siswa yang memperoleh penilaian keterampilan servis bawah dibawah KKM dengan rincian sebagai berikut: dari 21 siswa di kelas V 14 orang siswa belum tuntas belajar, sedangkan sisanya 7 orang siswa sudah memenuhi ketuntasan yang diharapkan, rata-rata nilai kelas materi servis bawah hanya mencapai 67. Dengan kenyataan tersebut peneliti selaku guru mapel PJOK bermaksud meningkatkan hasil belajar servis bawah bola voli siswa melalui permainan kasboli. Dengan menggunakan metode bermain tersebut diharapkan hasil belajar servis bawah bola voli meningkat. Adapun tabel data hasil belajar servis bawah bola voli pra siklus sebagai berikut:

Tabel Hasil Belajar Servis Bawah Bola Voli Pra Siklus

Rentang Nilai

Jumlah

Persentase

Katerangan

Kurang dari 70

14

67%

Belum Tuntas

Lebih dari 70

7

33%

Tuntas

Jumlah

21

100%

Rata-rata Nilai

67

 

Siklus I

Setelah diadakan perbaikan pembelajaran servis bawah bola voli menggunakan metode bermain kasboli. Siswa sangat bersemangat melakukan pembelajaran bola voli, hal tersebut dikarenakan siswa merasa tertantang dengan hal baru. Namun demikian peneliti masih perlu melakukan inovasi dalam hal aturan permainan sehingga siswa menjadi tambah semangat dan tidak takut ketika melakukan pembelajaran servis bawah bola voli. Adapun hasil pembelajaran pada siklus I tersaji sebagai berikut:

Tabel Hasil Belajar Siklus I

Rentang Nilai

Jumlah

Persentase

Katerangan

Kurang dari 70

8

38%

Belum Tuntas

Lebih dari 70

13

62%

Tuntas

Jumlah

21

100%

 

Rata-rata Nilai

78

 

Pada penelitian siklus 1 dari 21 orang siswa yang berada di kelas V diketahui, siswa yang mendapatkan hasil belajar servis bawah bola voli kurang dari 70 sebanyak 8 orang dengan prosentase 38% dengan keterangan belum tuntas belajar. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai hasil belajar servis bawa bola voli lebih besar dari 70 sebanyak 13 orang dengan prosentase 62% dengan keterangan tuntas belajar. Sedangkan rata-rata nilai hasil belajar siklus 1 ini mencapai 78. Mengingat jumlah siswa yang tuntas belajar belum mencapai 80% dari jumlah peserta sehingga perbaikan pembelajaran dilanjutkan pada siklus II.

 

 

Siklus II

Berangkat hasil belajar siklus I permainan bola voli siswa kelas V SDN 1 Dermolo di atas, setelah melakukan refleksi bersama dengan teman guru selaku pengamat, penulis melakukan inovasi dalam peraturan permainan agar permainan yang dibuat oleh peneliti menjadi menarik. Siswa dimotivasi oleh peneliti dan didorong untuk lebih aktif dalam melakukan kegiatan. Guru memanfaatkan siswa yang mahir untuk membing siswa yang masih belum mahir melakukan servis bawah. Dalam kegiatan siklus II ini mendapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel Hasil Belajar Siklus II

Rentang Nilai

Jumlah

Persentase

Katerangan

Kurang dari 70

4

19%

Belum Tuntas

Lebih dari 70

17

81%

Tuntas

Jumlah

21

100%

 

Rata-rata Nilai

82

 

Pada penelitian siklus II ini siswa yang mendapatkan hasil belajar servis bawah bola voli kurang dari 70 sebanyak 4 orang dengan prosentase 19% dengan keterangan belum tuntas belajar. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai hasil belajar servis bawa bola voli lebih besar dari 70 sebanyak 17 orang dengan prosentase 81% dengan keterangan tuntas belajar. Sedangkan rata-rata nilai hasil belajar siklus 1 ini mencapai 82. Dengan melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus I tersebut penulis mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan sehingga penelitian bisa diakhiri.

Pembahasan

Dari hasil penelitian pada pra siklus, siklus I, dan siklus II diperoleh data hasil penelitian sebagai berikut:

Hasil Belajar Siswa

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Belum Tuntas

67%

38%

19%

Tuntas

33%

62%

81%

Rata-rata Nilai

67

78

82

 

Dari data pada tabel di atas tingkat ketuntasan belajar siswa meningkat dari pra siklus, siklus I, dan siklus II. Pada pra siklus siswa yang tuntas belajar hanya mencapai 33%, sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 62%, selanjutnya pada siklus II meningkat menjadi 81%. Demikian juga dengan rata-rata nilainya mengalami peningkatan dari pra siklus sebesar 67, siklus I meningkat menjadi 78, dan di siklus II mencapai 82. Dengan menggunakan metode bermain kasboli siswa tidak lagi takut untuk melaksanakan servis bawah, sehingga intensitas siswa dalam melakukan servis bawah semakin banyak. Siswa mulai terbiasa melakukan servis bawah bola voli, dengan demikian merangsang keterampilan servis bawah pada siswa dan hasil belajar untuk bisa meningkat lebih baik.

 

PENUTUP

Simpulan

Dari hasil penelitian dapat kita simpulkan bahwa melalui bermain kasboli dapat meningkatkan hasil belajar servis bawah bola voli pada siswa kelas V SDN 1 Dermolo Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara.

Saran

Agar pembelajaran menjadi menarik para Guru PJOK disarankan untuk melakukan modifikasi pembelajaran sendiri. Para siswa diharapkan melakukan pembelajaran dengan rasa senang dan aktif bergerak agar tujuan pembelajaran yang dilakukan dapat tercapai dan mendapatkan hasil belajar yang meningkat. Sekolah diharapkan selalu mendorong kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan prestasi sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 2014. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah Beserta Contoh-contohnya. Yogyakarta: Gava Media

Hamsah B. Uno. 2017. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Herman Subarjah. 2007. Permainan Kecil di Sekolah Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka.

M. Ngalim Purwanto. 2014. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nurhasan. 2008. Pendidikan Pembelajaran Penjas. Jakarta: Universitas Terbuka.

Oemar Hamalik. 2008. Kurikulum & Pembelajaran. Jakarta: Oemar Hamalik.

Totok Subroto, Dkk. 2008. Permainan Besar (Bola Voli dan Bola Sepak). Jakarta: Universitas Terbuka.