Peningkatan Hasil Penilaian Pengetahuan Melalui Modeling The Way Dengan Flashcard
PENINGKATAN HASIL PENILAIAN PENGETAHUAN MUATAN LOKAL BAHASA JAWA TENTANG CERITA WAYANG RAMAYANA
RESI JATHAYU MELALUI MODELING THE WAY DENGAN FLASHCARD PADA PESERTA DIDIK KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 BRATI
SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Sasminah
Guru SMP Negeri 1 Brati
ABSTRAK
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatkan Hasil Penilaian Pengetahuan Muatan Lokal Bahasa Jawa peserta didik Kelas VIIIA di SMP Negeri 1 Brati Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019 pada tentang Cerita Wayang Ramayana Resi Jathayu. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan sejak tanggal, 10 Januari 2019 sampai 11 Mei 2019 bertempat di SMP Negeri 1 Brati Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan. Sumber data berasal dari peneliti dan peserta didik Kelas VIII.A yang berjumlah 28. Validasi data dilakukan menggunakan teknik triangulasi data yang bersumber dari Hasil Penilaian Pengetahuan peserta didik pada pra siklus, siklus I, dan Siklus II. Penelitian ini terdiri dari dua siklus yang masing-masing terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan menerapkan model pembelajaran Modeling The Way dengan Flashcard dapat meningkatkan hasil penilaian pengetahuan Bahasa Jawa peserta didik Kelas VIIIA di SMP Negeri 1 Brati Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019 pada tentang Mengenal Sandangan Swara. Hal ini diindikasikan dari pencapaian target peningkatan Hasil Penilaian Pengetahuan Muatan Lokal Bahasa Jawa Peserta didik pada Pra Siklus rata-rata Hasil Penilaian Pengetahuan peserta didik sebesar 59,56, meningkat pada siklus I setelah Menerapkan Model Pembelajaran Modeling The Way dengan Flashcard menjadi 76,52, dan akhirnya bisa di tingkatkan lagi pada siklus II menjadi 86,06. Dengan hasil yang telah dicapai pada Siklus II menunjukkan bahwa indikator keberhasilan yang ditetapkan dalam penelitian ini sudah tercapai. Adapun saran yang dapat diajukan antara lain: (1) Peneliti sebaiknya menggunakan media atau alat peraga dalam menyampaikan materi pelajaran, agar peserta didik lebih mudah dalam menerima materi pelajaran yang disampaikan; (2) Peneliti harus aktif dan kreatif agar dapat mengembangkan kualitas profesinya.
Kata Kunci: Hasil Penilaian Pengetahuan, Cerita Wayang Ramayana Resi Jathayu, Media Pembelajaran Modeling The Way, Media Flashcard.
PENDAHULUAN
Kurikulum 2013 Muatan Lokal Bahasa Jawa telah disahkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor 423.5/14995 tentang Kurikulum Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Jawa untuk Jenjang Pendidikan SD/SDLB/MI; SMP/SMPLB/MTs; SMA/SMALB/MA/SMK Negeri dan Swasta di Provinsi Jawa Tengah tertanggal 4 Juni 2014. Kurikulum tersebut dikembangkan dengan mempertimbangkan tantangan internal dan eksternal.
Aksara Jawa merupakan bagian dari Muatan Lokal bahasa Jawa, bagi peserta didik pelajaran bahasa Jawa cukup sulit untuk dipelajari. Keadaan di atas terjadi pula pada peserta didik Kelas VIIIA pada SMP Negeri 1 BratiKecamatan Brati Kabupaten GroboganSemester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019.Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi, catatan lapangan, wawancara dengan guru kelas serta Hasil Penilaian Pengetahuan peserta didik dalam Cerita Wayang Ramayana Resi Jathayu yang belum optimal.
Selain itu aktivitas peserta didik rendah dalam pembelajaran bahasa Jawa, hal ini ditunjukkan oleh kurang adanya interaksi aktif antara guru dengan peserta didik.Peserta didik juga kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran.Peserta didik cenderung tidak peduli ketika guru bercerita Wayang Ramayana Resi Jathayu. Keadaan peserta didik di atas dipengaruhi oleh pengetahuan guru yang kurang optimal.Guru dalam melakukan pembelajaran masih menggunakan hafalan Aksara Jawa kepada peserta didik sehingga pembelajaran menjadi kurang menarik.
Guru belum optimal dalam menggunakan media. Pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher center) sehingga belajar peserta didik kurang bermakna. Upaya yang dilakukan guru untuk membangkitkan minat belajar peserta didik dalam Cerita Wayang Ramayana Resi Jathayu dengan cara peserta didik ditunjuk secara acak untuk mengerjakan soal yang ada di papan tulis. Akan tetapi, peserta didik bukannya dapat mengerjakan tetapi takut untuk ditunjuk guru karena peserta didik belum hafal Aksara Jawa.
Keadaan tersebut juga didukung dengan data kuantitatif berdasarkan data Hasil Penilaian Pengetahuan peserta didik Kelas VIII.A pada SMP Negeri 1 Brati Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019 dalam tentang Cerita Wayang Ramayana Resi Jathayu dengan KKM 73, pra siklus dari 28 peserta didik, hanya 16 (57,14%) peserta didik yang sudah Tuntas dengan nilai lebih dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu sebesar 73, berarti masih ada 12 peserta didik atau (42,86%) yang Tidak Tuntas, pada Siklus I ada 22 peserta didik (78,58%) yang sudah Tuntas nilai lebih dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dan hanya ada 6 peserta didik (21,42%) yang tidak tuntas. Pada Siklus II sudah 28 peserta didik (100%) Tuntas.
Berdasarkan hasil observasi terhadap Hasil Penilaian Pengetahuan peserta didik Kelas VIII.A pada SMP Negeri 1 Brati Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019 mendorong peneliti sebagai Kepala Sekolah untuk memecahkan masalah pembelajaran tersebut, dengan menetapkan alternatif tindakan untuk meningkatkan pengetahuan Cerita Wayang Ramayana Resi Jathayu khususnya dalam aspek pengetahuan dapat mendorong keterlibatan peserta didik secara aktif dalam pembelajaran dan meningkatkan pengetahuan guru menggunakan dengan media.
Model Pembelajaran Modeling The Way dengan Media Flashcard adalah media pembelajaran dalam bentuk kartu ber-gambar yang berukuran 25 x 30 cm (Nurseto 2012:8). Gambar yang ditampilkan dalam kartu adalah gambar atau foto yang sudah ada dan ditempelkan pada lembaran kartu-kartu tersebut.Kegunaan gambar pada media ini adalah rangkaian pesan yang disajikan dengan keterangan pada bagian belakangnya. Kelebihan media Flashcard sebagai berikut: 1) mudah dibawa kemana-mana; 2) praktis dalam membuat dan menggunakannya; 3) mudah diingat karena menarik perhatian; 4) sangat menyenangkan sebagai media pembelajaran dan bisa digunakan dalam bentuk permainan (Indriana 2011:68).
Pembelajaran bahasa Jawa menggunakan Model Pembelajaran Modeling The Way dengan Media Flashcard akan meningkatkan pengetahuan Cerita Wayang Ramayana Resi Jathayu bagi peserta didik. Peserta didik dapat mendemonstrasikan materi yang diperoleh dari guru dengan menggunakan berbagai macam Flashcard yang dapat diisi dengan Aksara Jawa ataupun menjawab soal yang terdapat dalam Flashcard.
Berdasarkan uraian di atas, maka perbaikan yang peneliti lakukan adalah dengan melakukan penelitian tindakan kelas yang berjudul: “Peningkatan Hasil Penilaian Pengetahuan Peserta didik Kelas VIII.A dalam Cerita Wayang Ramayana Resi Jathayu melalui Model Pembelajaran Modeling The Way dengan Media Flashcard pada SMP Negeri 1 Brati Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019” sehingga Hasil Penilaian Pengetahuan Kelas VIII.A SMP Negeri 1 Brati pada Muatan Lokal Bahasa Jawa tentang Cerita Wayang Ramayana Resi Jathayu dapat meningkat.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di Kelas VIII.A SMP Negeri 1 Brati Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan Brati.Peneliti menentukan lokasi ini sebagai tempat penelitian karena masalah terjadi di kelas tersebut dan peneliti sebagai Guru SMP Negeri 1 Brati juga, lokasi sekolah terletak dekat jalan antar Kabupaten Kudus dengan Kabupaten Grobogan. Lingkungan masyarakatnya merupakan lingkungan yang hiterogen, tapi mendukung pendidikan
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui peningkatan, adalah observasi. Observasi digunakan untuk mengamati keterlaksanaan kegiatan pembelajaran melalui menerapan Model Pembelajaran Modeling The Way dengan Flashcard. Dalam menggunakan teknik observasi cara yang paling efektif adalah melengkapi dengan dengan format atau blangko pengamat sebagai instrument. Arikunto (2009:156) menyimpulkan format yang sesuai item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Teknik ini digunakan untuk mengetahui proses pembelajaran yang dilakukan melalui media Bagan dalam menerapan Model Pembelajaran Modeling The Way dengan Flashcard dalam pembelajaran.
Kedua, Hasil Penilaian Pengetahuan. Arikunto (2009:198) menyimpulkan tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes digunakan untuk mengetahui atau mendapatkan data tentang Hasil Penilaian Pengetahuan Muatan Pelajaran Bahasa Jawa peserta didik Kelas VIII.A SMP Negeri 1 Brati sebelum/sesudah memperoleh tindakan.
Validitas Data.Untuk menjamin kebenaran data yang sudah dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian, peneliti menggunakan teknik triangulasi untuk memperoleh data yang dijamin kebenarannya. Triangulasi dalam teknik pengumpulan data dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang ada. Bila peneliti mengumpulkan data dengan triangulasi maka peneliti sebenarnya mengumpulkan data sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai data.
Arikunto (2009) menyimpulkan triangulasi yaitu tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi dalam penelitian ini yaitu teknik triangulasi sumber. Triangulasi sumber yaitu untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama. Dalam peneltian ini peneliti juga menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.
Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah penelitian dikatakan berhasil dan ada peningkatan apabila hasil penilaian pengetahuan muatan pelajaran bahasa jawa peserta didik pada muatan pembelajaran yang mencapai nilai KKM 73 pada siklus Iminimal mencapai 70% dan pada siklus II mencapai 100%. Kinerja Peneliti dalam pembelajaran dengan menerapan model pembelajaran Modeling The Way dengan Flashcard meningkat dengan persentase pengamatan pada siklus I minimal mencapai 75% dan siklus II mencapai 85%.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilaksanakan oleh peneliti pada peserta didik kelas VIII.A SMP Negeri 1 Brati Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan, diperoleh gambaran awal bahwa media yang digunakan peneliti masih belum efektif dan optimal penerapannya, sehingga keaktifan peserta didik dalam pembelajaran belum optimal. Muatan lokal bahasa Jawa tentang Cerita Wayang Ramayana Resi Jathayu sebelum diadakan tindakan masih banyak peserta didik yang hasil penilaian pengetahuannya tidak tuntas.
Hasil penilaian pengetahuan muatan Lokal Bahasa Jawa tentang Cerita Wayang Ramayana Resi Jathayu peserta didik Kelas VIII.A SMP Negeri 1 Brati sebelum diadakan tindakan masih banyak peserta didik yang hasil penilaian pengetahuannya tidak tuntas. Ketuntasan klasikal belajar peserta didik kelas VIII pada Cerita Wayang Ramayana Resi Jathayu hanya 57,14% dengan nilai rata-rata kelas hanya 71,43. Peserta didik dinyatakan berhasil atau tuntas jika nilai Cerita Wayang Ramayana Resi Jathayu memperoleh di atas KKM yaitu 73.Sehingga peserta didik yang belum memperoleh nilai rata-rata 73 dikategorikan tidak tuntas belajarnya.
Hasil penilaian pengetahuan muatan lokal Bahasa Jawa tentang Cerita Wayang Ramayana Resi Jathayu Peserta Didik Kelas VIII.A SMP Negeri 1 Brati yang dilakukan pada siklus I, sebelum diadakan perbaikan setelah memperoleh tindakan meningkat dibandingkan Hasil Penilaian Pengetahuan pra siklus. Hasil penilaian pengetahuan muatan lokal Bahasa Jawa tentang Cerita Wayang Ramayana Resi Jathayu Peserta didik kelas VIII.A pada indikator: mengetahui Cerita Wayang Ramayana Resi Jathayu.
Hasil penilaian pengetahuan muatan lokal bahasa Jawa tentang Cerita Wayang Ramayana Resi Jathayu Peserta Didik Kelas VIII.A SMP Negeri 1 Brati setelah diadakan tindakan yaitu Siklus I. Ketuntasan klasikal belajar peserta didik Kelas VIII pada Cerita Wayang Ramayana Resi Jathayu hanya 78,58% dengan nilai rata-rata kelas hanya 82,50. Peserta Didik dinyatakan berhasil atau tuntas jika nilai Cerita Wayang Ramayana Resi Jathayu memperoleh di atas KKM yaitu 73.
Jumlah peserta didik yang tuntas belajarnya pada siklus I meningkat menjadi 22 peserta didik, sementara pada pra siklus hanya 16 peserta didik.Nilai tertinggi yang diperoleh peserta didik pada siklus I sudah ada yang mencapai nilai maksimum. Nilai penilaian yang diperoleh peserta didik pada siklus I yaitu 5 peserta didik dengan kategori nilai istimewa, 6 peserta didik dikategori baik sekali, 11 peserta didik dikategori baik dan 22 peserta didik dikategori cukup. Sedangkan peserta didik yang nilainya dibawah KKM berjumlah 6 peserta didik yang memperoleh nilai dikategori kurang berjumlah 3 dan dikategri nilai kurang berjumlah 3 peserta didik.
Hasil penilaian pengetahuan peserta didik kelas VIII.A SMP Negeri 1 Brati setelah diadakan tindakan yaitu siklus II. Ketuntasan klasikal belajar peserta didik Kelas VIII pada pelajaran Cerita Wayang Ramayana Resi Jathayu sudah 100% dengan nilai rata-rata kelas hanya 91,78. Peserta Didik dinyatakan berhasil pada Cerita Wayang Ramayana Resi Jathayu memperoleh di atas KKM yaitu 73.
Hasil penilaian pengetahuan yang diperoleh peserta didik kelas VIII.A SMP Negeri 1 Brati pada Siklus II sudah mencapai standar yang telah ditetapkan pada indikator kinerja pada penelitian ini. Indikator keberhasilan penelitian ini dianggap berhasil apabila 85% Peserta didik dalam kelas tuntas hasil penilaian pengetahuannya.Dari data tersebut dapat diperoleh informasi bahwa peserta didik yang telah tuntas pada Siklus II sudah mencapai 100%atau 28peserta didik. Dari hasil data Siklus II tersebut menunjukkan keberhasilan pemberian tindakan dengan penerapan Media Flashcarddengan memperoleh hasil ketuntasan belajar Cerita Wayang Ramayana Resi Jathayu peserta didik sudah sesuai dengan indikator keberhasilan penelitian.
Pada akhir kegiatan Siklus II diadakan refleksi proses pembelajaran yang telah dilakukan. Refleksi diadakan dengan melibatkan teman sejawat selaku observer.Kegiatan refleksi bertujuan untuk mendapatkan kritik dan saran dari teman sejawat selaku observer. Hasil refleksi tersebut adalah pembelajaran dengan penerapan Model Pembelajaran Modeling The Way dengan Flashcard Siklus II pertemuan pertama sudah baik sekali, untuk pertemuan berikutnya peneliti harus mengoptimalkan seluruh kegiatan yang direncanakan agar hasilnya lebih baik lagi. Dalam proses pengamatan peneliti membantu Peserta Didik yang mengalami kesulitan dan menjelaskan kembali materi yang dibahas.
Pada pertemuan pertama siklus II peserta didik sudah terbiasa terhadap pembelajaran menggunakan Media Flashcard sehingga pembelajaran yang dilakukan kelihatan aktif dan peserta didik tidak ramai sendiri.Peserta didik yang sebelumnya tidak berani bertanya menjadi berani bertanya terhadap kesulitan yang ditemui.Pada pertemuan kedua yang dilakukan peneliti sudah bisa dikatakan berhasil, yang dapat ditunjukkan dari meningkatnya ketuntasan ketuntasan belajar peserta didik yaitu 28 peserta didik atau 100%peserta didik tuntas.
Pada pertemuan Siklus II masalah-masalah tersebut sudah berkurang, yang ditunjukkan antara lain: peserta didik sudah berani bertanya kepada peneliti, peserta didik sudah terbiasa menempatkan diri sesuai kelompok berdasarkan hasil penilaian pengetahuannya sehingga kondisi kelas tidak ramai. Dari hasil pengamatan kegiatan peneliti dalam pembelajaran pada siklus II diperoleh nilai 87 dikatakan baik sekali pada pertemuan pertama, dan pada pertemuan kedua memperoleh nilai 96 dikatakan baik sekali. Peneliti berusaha memperbaiki kegiatan-kegiatan yang belum dilakukan pada Siklus I. Semua rencana kegiatan peneliti dilakukan pada pembelajaran di Siklus II dengan baik.
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan Media Flashcard yang dilakukan peneliti pada peserta didik kelas VIII.A SMP Negeri 1 Brati dari Siklus I ke Siklus II ada peningkatan yang baik. Ini berarti bahwa pembelajaran menggunakan Media Flashcard dapat meningkatkan Hasil Penilaian Pengetahuan Muatan Lokal Bahasa Jawa tentang Cerita Wayang Ramayana Resi Jathayu.
Berdasarkan hasil analisis data penelitian, pembelajaran dengan menerapkan media flashcard pada pelajaran Bahasa Jawa dapat meningkatkan Hasil Penilaian Pengetahuan Muatan Lokal Bahasa Jawa tentang Cerita Wayang Ramayana Resi Jathayu Peserta Didik Kelas VIII.A SMP Negeri 1 Brati Kecamatan Brati Kabupaten Grobogan. Hal ini dapat dilihat meningkatnya ketuntasan klasikal Peserta Didik sebelum dan sesudah dilaksanakan pembelajaran dengan menerapkan Media Flashcard. Tampak pada tabel di bawah ini.
Tabel Peningkatan Ketuntasan Hasil Penilaian Pengetahuan
Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan dalam dua siklus dapat disimpulkan bahwa melalui model pembelajaran modeling the way dengan flashcard dapat meningkatkan hasil penilaian pengetahuan pada peserta didik kelas VIII.A SMP Negeri 1 Brati Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019 Muatan Lokal Bahasa Jawa tentang Cerita Wayang Ramayana Resi Jathayu.
Pada pra siklus dari 28 peserta didik, hanya 16 (57,14%) peserta didik yang sudah mendapat nilai lebih dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu sebesar 73, berarti masih ada 12 peserta didik atau (42,86%), pada Siklus I ada 22 peserta didik (78,58%) yang sudah mendapat nilai lebih dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dan hanya ada 6 peserta didik (21,42%) yang tidak tuntas. Pada Siklus II sudah 28 peserta didik (100%) yang sudah mendapat nilai lebih dari Kriteria Ketuntasan Minimal yang telah ditetapkan 70 maka ketuntasan belajar peserta didik telah tercapai, sehingga penelitian ini tidak dilanjutkan lagi ke siklus berikutnya.
Melalui model pembelajaran modeling the way dengan flashcard dapat meningkatkan nilai rata-rata Hasil Penilaian Pengetahuan peserta didik secara klasikal. Hal ini diindikasikan dari pencapaian target peningkatan Hasil Penilaian Pengetahuan peserta didik pada Pra Siklus rata-rata Hasil Penilaian Pengetahuan peserta didik sebesar 61,42, meningkat pada Siklus I setelah menggunakan Model Pembelajaran Modeling The Way dengan Flashcard menjadi 75,35, dan akhirnya bisa di tingkatkan lagi pada Siklus II menjadi 84,28. SMP Negeri 1 Brati.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui Model Pembelajaran Modeling The Way dengan Flashcard dapat meningkatkan Hasil Penilaian Pengetahuan peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 1 Brati Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019 pada Muatan Pelajaran Bahasa Jawa tentang Cerita Wayang Ramayana Resi Jathayu.
Berdasarkan simpulan di atas penulis memberikan saran sebagai berikut:guru sebaiknya menerapkan metode pembelajaran yang sesuai dalam kegiatan pembelajaran.Guru sebaiknya menggunakan media atau alat peraga dalam menyampaikan tentang pelajaran, agar peserta didik lebih mudah dalam menerima tentang pelajaran yang disampaikan.Guru harus aktif dan kreatif agar dapat mengembangkan kualitas profesinya.
Bagi peserta didik harus senantiasa mampu menyalurkan kemampuan berpikir kritis.Untuk itu maka partisipasi aktif peserta didik sangat menentukan keberhasilan pembelajaran. Sedangkan bagi sekolah dalam interaksi belajar mengajar, guru memegang kendali utama untuk keberhasilan tercapainya tujuan. Oleh sebab itu guru harus memiliki keterampilan mengajar serta metode mengajar yang tepat. Sehingga hasil penilaian pengetahuan peserta didik semakin meningkat dan secara langsung akan berpangaruh positif pada penilaian masyarakat terhadap sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara
Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Yogyakarta: Diva Press.
Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Nomor 423.5/14995 tentang Kurikulum Mata Pelajaran Muatan Lokal Bahasa Jawa untuk Jenjang Pendidikan SD/SDLB/MI; SMP/SMPLB/MTs; SMA/SMALB/MA/SMK Negeri dan Swasta di Provinsi Jawa Tengah tertanggal 4 Juni 2014.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.