PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI PENGALAMAN MELALUI METODE PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING SISWA KELAS IV SEMESTER 1 DI SDN PENGKOK 4 KECAMATAN KEDAWUNG

KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2018/2019

 

Sunardi

SDN Pengkok 4 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berbicara dan hasil belajar siswa kelas IV semester 1 pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pengalaman di SD Negeri Pengkok 4 melalui metode pembelajaran Guided Note Taking tahun pelajaran 2018/2019. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus yang terdiri dari 2xpertemuan dengan 4 tahapan setiap siklus yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan kemampuan berbicara dan hasil belajar siswa kelas IV semester 1 pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pengalaman di SD Negeri Pengkok 4 melalui metode pembelajaran Guided Note Taking tahun pelajaran 2018/2019.

Kata kunci:     metode pembelajaran Guided Note Taking, Kemampuan berbicara belajar, hasil belajar, Bahasa Indonesia materi Pengalaman

 

PENDAHULUAN

Keterampilan berbicara harus dikuasai oleh para siswa Sekolah Dasar karena keterampilan ini secara langsung berkaitan dengan seluruh proses belajar siswa di Sekolah Dasar. Keberhasilan belajar siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar-mengajar di sekolah sangat ditentukan oleh penguasaan kemampuan berbicara mereka. Siswa yang tidak mampu berbicara dengan baik dan benar akan mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran untuk semua mata pelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran bahasa Indonesia yang terjadi dibanyak sekolah-sekolah dari jenjang Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah masih terkesan guru menyuapi siswa dengan materi-materi guru kurang mengajak siswa untuk aktif berbicara, menyimak, membaca maupun menulis. Proses pembelajaran yang demikian mengakibatkan kemampuan siswa berbicara di kelas menjadi rendah.

Berdasarkan hasil observasi sebelum penelitian (pra siklus) siswa kelas IV semester 1 di SD Negeri Pengkok 4 tahun pelajaran 2018/2019 pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pengalaman diperoleh hasil nilai kemampuan berbicara dan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa yang masih rendah. Hal ini terbukti dari rata-rata prosentase pada tiap-tiap indikator kemampuan berbicara siswa kelas IV yaitu 1) Kenyaringan suara sebesar 46,15%, 2) Kinesik (mimik dan gerak anggota badan) sebesar 46,15%, 3) Kelancaran dalam berbicara sebesar 42,31%, dan 4) Penguasaan topik sebesar 42,31%. Selain itu berdasarkan hasil belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata hasil belajar Bahasa Indonesia siswa 69,62 dengan prosentase 42,31%. Dan rata-rata nilai akhir yang diperoleh dari rata-rata nilai kemampuan berbicara dan nilai hasil belajar Bahasa Indonesia pada tiap siklus adalah 72,43 dengan prosentase 46,15%.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih luas permasalahan yang timbul, yaitu dengan judul penelitian “Peningkatan Kemampuan Berbicara Dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Pengalaman Melalui Metode Pembelajaran Guided Note Taking Siswa Kelas IV Semester 1 Di SDN Pengkok 4 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2018/2019”.

Berdasarkan permasalahan yang penulis temukan di lapangan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: (1) “Apakah penggunaan metode pembelajaran Guided Note Taking dapat meningkatkan kemampuan berbicara Bahasa Indonesia materi Pengalaman siswa kelas IV semester 1 SD Negeri Pengkok 4 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2018/2019?” (2) “Apakah penggunaan metode pembelajaran Guided Note Taking dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Pengalaman siswa kelas IV semester 1 SD Negeri Pengkok 4 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2018/2019?”

Tujuan yang diharapkan dari penulisan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran Guided Note Taking terhadap peningkatan kemampuan berbicara siswa kelas IV semester 1 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi Pengalaman di SD Negeri Pengkok 4 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2018/2019. (2) Untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran Guided Note Taking terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas IV semester 1 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi Pengalaman di SD Negeri Pengkok 4 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2018/2019.

LANDASAN TEORI

Tinjauan Tentang Kemampuan berbicara

Berbicara menurut Tarigan (1986:15) adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan. Berbicara merupakan suatu sistem tanda-tanda yang dapat didengar (audible) dan yang kelihatan (visible) yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan otot tubuh manusia demi maksud dan tujuan gagasan-gagasan atau ide-ide yang dikombinasikan.

Menurut Burhan Nurgiyantoro (2001:276) Berbicara adalah aktivitas berbahasa kedua yang dilakukan manusia dalam kehidupan berbahasa, yaitu setelah aktivitas mendengarkan. Berdasarkan bunyi-bunyi yang didengar itu, kemudian manusia belajar untuk mengucapkan dan akhirnya terampil berbicara.

Untuk menjadi pembicara yang baik, seseorang selain harus memberikan kesan bahwa ia menguasai masalah yang dibicarakan, juga harus memperhatikan keberanian dan kegairahan. Selain itu pembicara juga harus berbicara dengan jelas dan tepat.

Dari aspek yang telah disebutkan di atas, guru dapat mengefektifkan penggunaan serta mengontrol kesalahan yang terjadi pada siswa. Sehingga siswa dalam melaksanakan tindakan berbicara dapat menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi. Aspek keterampilan berbicara menurut Siti Halidjah (2010:263) yang dimuat dalam Jurnal Visi Ilmu Pendidikan adalah sebagai berikut: (1) Aspek kebahasaan, (2) Pemahaman isi pembicaraan, (3) Organisasi pembicaraan, (4) Kinesik (mimik muka dan gerak anggota badan).

Tinjauan Tentang Hasil belajar

Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 77) menyatakan bahwa “hasil belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang siswa untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran atau materi yang diajarkan yang sudah diterima oleh siswa”. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 3) “hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.” Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa hasil belajar merupakan berakhirnya puncak proses belajar.

Dari devinisi diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalah prestasi belajar yang dicapai siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar dengan membawa suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku seseorang.

Metode Pembelajaran Guided Note Taking

Metode guided note taking adalah suatu metode yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan cara guru menyiapkan bagan/skema atau yang lain yang dapat membantu siswa dalam membuat catatan-catatan sesuai materi yang telah disampaikan, ada banyak bentuk atau pola yang dapat dilakukan untuk strategi ini salah satunya yang paling sederhana adalah mengisi titik-titik (Silberman, 2009: 108).

Pembelajaran guided note taking adalah pembelajaran yang menuntut siswa untuk dapat memahami masalah dan memecahkan masalah, siswa diharapkan mampu untuk menyimpulkan, mendefinisikan, merumuskan, dan berfikir general.

Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia

Menurut Ngalim Purwanto, dkk (1997:19) bahasa dalam arti luas ialah alat yang dipakai manusia untuk memberi bentuk kepada sesuatu yang hidup dijiwanya, sehingga diketahui jiwanya. Jadi disini termasuk juga mimiek (gerak muka), pantho mimiek (gerak anggota), dan menggambar. Sedangkan dalam arti umum, bahasa ialah pernyataan perasaan jiwa dengan kata yang dilisankan atau yang ditulis.

Djago, dkk (1986:22) mengungkapkan bahwa pengajaran keterampilan berbahasa, sesuai dengan namanya, bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berbahasa siswa. Terampil berbahasa berarti terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca dan terampil menulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Sedangkan menurut Ngalim Purwanto, dkk (1997:20) Tujuan pembelajaran bahasa yang terpenting adalah membentuk pengertian; yang berarti: mengajarkan perkataan-perkataan baru dengan artinya sekaligus kepada anak. Oleh karena itu, pada saat anak belajar membaca permulaan, jangan mulai dari menghafal huruf, tetapi mulai dari pola kalimat sederhana.

Kerangka Berpikir

 Kerangka pemikiran pada hakekatnya bersumber dari kajian teoritis dan sering diinformasikan dalam bentuk anggapan dasar. Menurut Arikunto (2010: 104), anggapan dasar adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti harus dirumuskan secara jelas. Kerangka pemikiran pada hakekatnya bersumber dari kajian teoritis dan sering diinformasikan dalam bentuk anggapan dasar. Menurut Arikunto (2010: 104), anggapan dasar adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti harus dirumuskan secara jelas.

 Dalam suatu penelitian sangat penting akan adanya kerangka berpikir, karena dengan adanya kerangka berpikir maka pemikiran si peneliti sudah terarah untuk mencapai tujuan dari penelitian tersebut. Sehingga dalam proses penelitian dan hasil yang akan dicapai tidak akan menyebar kemana-mana.

Hipotesis Tindakan

Hipoteis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (Suharsimi Arikunto, 2002: 165). Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

1.     Dengan metode pembelajaran Guided Note Taking dapat meningkatkan kemampuan berbicara pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pengalaman siswa kelas IV semester 1 di SD Negeri Pengkok 4 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2018/2019.

2.     Dengan metode pembelajaran Guided Note Taking dapat meningkatkan hasil belajar pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pengalaman siswa kelas IV semester 1 di SD Negeri Pengkok 4 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2018/2019.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pengkok 4 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2018/2019. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Pengkok 4 Tahun 2018/2019 selama ± 5 bulan yaitu pada 01 Agustus 2018 sampai 29 Desember 2018. Subjek penelitian dibagi menjadi dua, sebagai berikut: subjek pelaku tindakan yaitu guru sebagai peneliti dan subjek penerima tindakan adalah siswa kelas IV semester 1 di SD Negeri Pengkok 4 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2018/2019 dengan jumlah 26 siswa yang terdiri 10 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Menurut Rubiyanto (2011: 47) penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang menghasilkan data deskriptif (kata-kata tertulis/lisan dari orang-orang yang diamati) dan digunakan untuk meneliti kondisi alamiah. Penelitian kualitatif ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Rubiyanto (2011: 97) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk pencermatan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas untuk meningkatkan suatu hal di mana guru telah menentukan fokus permasalahan, tindakan yang harus dilakukan, dan menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan tersebut.

Prosedur Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam beberapa siklus dan setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection), begitu seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (indikator keberhasilan).

Jenis Dan Sumber Data

Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data berupa kemampuan berbicara dan hasil belajar Bahasa Indonesia materi Pengalaman. Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan sebagai instrument untuk melakukan observasi, tes, dan dokumentasi.

Sumber Data

Menurut Arikunto (2010: 172) sumber data dalam penelitian adalah “subyek dari mana data diperoleh”. Data penelitian ini dikumpulkan dari berbagai sumber yang meliputi:

1.     Sumber data pokok (primer) yaitu:

2.     Siswa kelas IV semester 1 SD Negeri Pengkok 4 tahun pelajaran 2018/2019 sebagai subyek penelitian.

3.   Data hasil pengamatan kemampuan berbicara dan hasil belajar siswa kelas IV semester 1 SD Negeri Pengkok 4 pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pengalaman.

4.     Sumber data sekunder, antara lain: dokumentasi dan arsip berupa informasi yang tertulis seperti RPP, daftar nilai prestasi belajar atau hasil belajar siswa, kemampuan berbicara, dan aktivitas belajar siswa.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian, alat pengumpulan data akan menentukan kualitas penelitian. Agar memperoleh data yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, maka penelitian ini menggunakan teknik untuk mengumpulkan data yaitu observasi, dokumentasi, lembar kerja dan tes.

Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1.     Butir soal, digunakan sebagai instrumen pengakuan hasil belajar siswa kelas IV semester 1 pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pengalaman melalui tes pada tiap akhir siklus pembelajaran.

2.     Lembar pedoman observasi, digunakan untuk mengamati jalannya kegiatan pembelajaran.

3.     Lembar unjuk kerja, digunakan untuk menilai kemampuan berbicara dan hasil belajar siswa ketika dalam pembelajaran.

Validitas Data

Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan Triangulasi. Moleong (2012:330) mengemukakan bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Sedangkan Sukardi (2006:106) mengemukakan bahwa triangulasi dapat diartikan sebagai kombinasi beberapa metode atau sumber data dalam sebuah studi tunggal. Untuk menjadikan data yang akurat dan tepat maka dalam penelitian ini digunakan triangulasi: (1) Triangulasi Sumber, (2) Triangulasi Teknik.

Indikator Keberhasilan

1.    Indikator Keberhasilan Hasil belajar

Hasil belajar Bahasa Indonesia materi Pengalaman siswa kelas IV semester 1 mencapai ketuntasan mencapai nilai ketuntasan sesuai KKM yaitu ≥ 75. Dengan jumlah siswa yang tuntas harus ≥ 75%.

2.    Indikator Keberhasilan Kemampuan berbicara

Penelitian ini akan diakhiri setelah 75% siswa telah mengalami peningkatan kemampuan berbicara Bahasa Indonesia yang berdampak pada peningkatan nilai atau hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas IV semester 1 di dalam kelas. Dengan mencapai nilai ketuntasan sesuai KKM yaitu ≥ 75.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara dan hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV semester 1 SD Negeri Pengkok 4 Tahun Pelajaran 2018/2019.

Pada kondisi awal sebelum penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada hari Sabtu, 18 Agustus 2018 kemampuan berbicara dan hasil belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV semester 1 SD Negeri Pengkok 4 masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari beberapa indikator yaitu:

1.     Masih terdapat permasalahan yang ditemui pada diri siswa, antara lain: Siswa menunjukkan sikap jenuh dan bosan saat pembelajaran berlangsung, ditunjukkan dengan siswa mengobrol sendiri dan mengganggu temannya, masih ragu-ragu untuk bertanya dan menjawab pertanyaan, tidak berani tampil di depan kelas, dan kurang antusias saat merespon tindakan guru.

2.     Hal ini terbukti dari rata-rata prosentase pada tiap-tiap indikator kemampuan berbicara siswa kelas IV yaitu 1) Kenyaringan suara sebesar 46,15%, 2) Kinesik (mimik dan gerak anggota badan) sebesar 46,15%, 3) Kelancaran dalam berbicara sebesar 42,31%, dan 4) Penguasaan topik sebesar 42,31%.

3.     Selain itu berdasarkan hasil belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata hasil belajar Bahasa Indonesia siswa 69,62 dengan prosentase 42,31%. Dan rata-rata nilai akhir yang diperoleh dari rata-rata nilai kemampuan berbicara dan nilai hasil belajar Bahasa Indonesia pada tiap siklus adalah 72,43 dengan prosentase 46,15%.

Deskripsi Hasil Per Siklus

Hasil Penelitian Dan Pembahasan Siklus I

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat dideskripsikan bahwa ada peningkatan kemampuan berbicara dan hasil belajar siswa kelas IV semester 1 pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pengalaman di SD Negeri Pengkok 4 tahun pelajaran 2018/2019 dari pra siklus ke siklus I. Dari hasil analisis dan hasil observasi siklus I diperoleh hasil penilaian tiap indikator kemampuan berbicara siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pengalaman yang dilakukan siklus I diketahui 1) Kenyaringan suara sebesar 65,38%, 2) Kinesik (mimik dan gerak anggota badan) sebesar 65,38%, 3) Kelancaran dalam berbicara sebesar 65,38%, dan 4) Penguasaan topik sebesar 61,54%. Selain itu berdasarkan hasil belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata hasil belajar Bahasa Indonesia siswa 76,15 dengan prosentase 61,54%.

Hasil Penelitian Dan Pembahasan Siklus II

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat dideskripsikan bahwa ada peningkatan kemampuan berbicara dan hasil belajar siswa kelas IV semester 1 pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pengalaman di SD Negeri Pengkok 4 tahun pelajaran 2018/2019 dari siklus I ke siklus II. Dari hasil analisis dan hasil observasi siklus II diperoleh hasil penilaian tiap indikator kemampuan berbicara siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pengalaman yang dilakukan siklus II diketahui 1) Kenyaringan suara sebesar 96,15%, 2) Kinesik (mimik dan gerak anggota badan) sebesar 96,15%, 3) Kelancaran dalam berbicara sebesar 92,31%, dan 4) Penguasaan topik sebesar 92,31%. Selain itu berdasarkan hasil belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata hasil belajar Bahasa Indonesia siswa 87,31 dengan prosentase 96,15%.

elajar Bahasa Indonesia materi Pengalaman Siswa Kelas IV Siklus II. Dan rata-rata nilai akhir pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pengalaman yang diperoleh dari rata-rata nilai kemampuan berbicara dan nilai hasil belajar pada kegiatan siklus II adalah 92,45 dengan prosentase 100%. Dan terjadi peningkatan kemampuan berbicara dan hasil belajar siswa kelas IV semester 1 pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pengalaman dari siklus I ke siklus II.

Berdasarkan data pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat diketahui bahwa setiap siklus mengalami peningkatan. Dan dari data akhir yang diperoleh dari siklus II prosentase kemampuan berbicara dan hasil belajar siswa kelas IV pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pengalaman di SD Negeri Pengkok 4 adalah 100% sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu sebesar 75%.

Dari data yang diperoleh dari pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan berbicara dan hasil belajar siswa kelas IV semester 1 pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pengalaman di SD Negeri Pengkok 4 pada tahun 2018/2019. Hal ini dikarenakan penggunaan metode pembelajaran Guided Note Taking pada siswa kelas IV semester 1 dan ternyata kemampuan berbicara dan hasil belajar siswa meningkat. Sehingga siswa lebih memahami pembelajaran dan pengetahuan siswa menjadi lebih luas dan terarah.

Dengan penerapan metode pembelajaran Guided Note Taking , pengetahuan itu diperoleh anak bukan dari informasi yang diberikan oleh orang lain temasuk guru, akan tetapi dari proses penemukan dan mengontruksinya sendiri, maka guru harus menghindari mengajar sebagai proses penyampaian informasi. Guru perlu memandang siswa sebagai subjek belajar dengan segala keunikannya. Siswa adalah peserta didik yang aktif yang memiliki potensi untuk membangun pengetahuannya sendiri. Kalaupun guru memberikan informasi kepada siswa, guru harus memberi kesempatan untuk menggali informasi itu agar lebih bermakna untuk kehidupan mereka.

PENUTUP

Simpulan

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.     Penerapan pendekatan metode pembelajaran Guided Note Taking dapat meningkatkan kemampuan berbicara dan hasil belajar siswa kelas IV semester 1 pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pengalaman di SD Negeri Pengkok 4 tahun pelajaran 2018/2019. Peningkatan terjadi untuk masing-masing indikator kemampuan berbicara dan untuk nilai hasil belajar Bahasa Indonesia materi Pengalaman.

2.     Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata kemampuan berbicara dan hasil belajar siswa kelas IV pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pengalaman dari rata-rata nilai dasar 72,43 naik menjadi 82,31 pada siklus I dan 92,31 pada siklus II. Dilihat dari rata-rata kenaikan pada setiap siklus maka dapat dikatakan bahwa prosentase peningkatan dari pra siklus 46,15% naik menjadi 65,38% pada siklus I, dan naik menjadi 100% pada siklus II.

3.     Dengan demikian melalui metode pembelajaran Guided Note Taking maka kemampuan berbicara dan hasil belajar siswa kelas IV pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pengalaman semester 1 di SDN Pengkok 4 tahun pelajaran 2018/2019 mengalami peningkatan.

Implikasi

Berdasarkan kesimpulan diatas maka implikasi dari penelitian ini adalah:

1.     Memberi implikasi bahwa pendekatan metode pembelajaran Guided Note Taking dapat meningkatkan kemampuan berbicara dan hasil belajar siswa kelas IV pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pengalaman, maka akan berpengaruh positif pada guru dalam mempertimbangkan metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran selanjutnya.

2.     Memberikan implikasi yang menggambarkan adanya peningkatan kemampuan berbicara dan hasil belajar siswa kelas IV pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pengalaman, maka hal ini menunjukan bahwa penggunaan pendekatan metode pembelajaran Guided Note Taking merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kemampuan berbicara dan hasil belajar siswa.

3.     Secara praktis hasil penelitian digunakan sebagai masukan bagi guru dan calon guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada siswa kelas atas dengan pendekatan metode pembelajaran Guided Note Taking.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian kelas IV semester 1 tahun pelajaran 2018/2019 di SD Negeri Pengkok 4 yang telah dilaksanakan dalam peningkatan kemampuan berbicara dan hasil belajar siswa kelas IV semester 1 melalui pendekatan metode pembelajaran Guided Note Taking , maka diajukan sejumlah saran sebagai berikut:

 

 

1.     Bagi kepala sekolah

Kepala sekolah perlu mengikutsertakan guru dalam program-program pelatihan yang lebih spesifik dengan mengacu pada kompetensi-kompetensi guru yang selalu disesuaikan dengan kebutuhan guru dan perkembangan dalam strategi dan metode pembelajaran.

2.     Bagi guru

a.     Guru hendaknya mampu memilih metode mengajar yang tepat dan menarik agar proses pembelajaran dikelas dapat berlangsung secara efektif dan efisien dan menyenangkan salah satunya adalah pendekatan metode pembelajaran Guided Note Taking.

b.     Sebelum menjelaskan materi hendaknya guru memberikan kemampuan berbicara, memberitahukan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan serta dalam menjelaskan materi hendaknya guru mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.

3.     Bagi Peneliti Berikutnya

Mengingat dalam penelitian tindakan kelas IV ini masih banyak kekurangan maka kepada peneliti berikutnya sebaiknya melakukan penelitian lebih lanjut lagi dengan materi dan metode yang tertentu guna mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran. Hal ini dilakukan agar proses pembelajaran di sekolah di masa yang akan datang lebih bermutu, berjalan efektif tanpa hambatan, sesuai dengan yang diinginkan sehingga dihasilkan lulusan yang handal.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsjad, Maidar G dan Mukti. 2005. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga

Halidjah, Siti. 2010. Evaluasi Keterampilan Berbicara dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan:259-268

Hetty Sulistyowati. 2001. Pengalaman. Majalah Bobo. Semarang.

Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Rosda Karya.

Purwanto, M. Ngalim, dan Djeniah Alim. 1997. Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Resmini, Novi, dkk. 2009. Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI Press

Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP PGSD.

Sugiyono, 2010.Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Tarigan, Djago dan Henry Guntur Tarigan. 1986. Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa