PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI PANTUN MELALUI METODE

TIME TOKEN ARENDS SISWA KELAS IV DI SD NEGERI WONOKERSO 1

KECAMATAN KEDAWUNG KABUPATEN SRAGEN

SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2018/2019

 

Sukarno

SD Negeri Wonokerso 1 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa kelas IV Semester 1 pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pantun di SD Negeri Wonokerso 1 melalui metode pembelajaran Time Token Arends tahun pelajaran 2018/2019. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus yang terdiri dari 2xpertemuan dengan 4 tahapan setiap siklus yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sebagai subyek penelitian adalah siswa kelas IV Semester 1 di SD Negeri Wonokerso 1 yang berjumlah 15 siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Observasi meliputi tindak mengajar guru dan tindak belajar siswa selama pelaksanaan siklus. Tes yang digunakan adalah tes uraian baik secara individu maupun secara kelompok yang dilaksanakan pada unjuk kerja setiap siklusnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis model Interaktif Milles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa kelas IV Semester 1 pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pantun di SD Negeri Wonokerso 1 melalui metode pembelajaran Time Token Arends tahun pelajaran 2018/2019.

Kata kunci:   metode pembelajaran Time Token Arends, kemampuan menulis, prestasi belajar, Bahasa Indonesia materi Pantun

PENDAHULUAN

Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Dengan bahasa, kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina dan dikembangkan serta dapat dituntunkan kepada generasi-generasi mendatang. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakekatnya merupakan salah satu sarana mengupayakan pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia secara terarah.

Keterampilan menulis merupakan keterampilan berbahasa yang sangat penting bagi siswa. Keterampilan ini sangat besar artinya bagi siswa selama ia mengikuti kegiatan pendidikan di bangku sekolah. Banyak kegiatan yang berhubungan erat dengan keterampilan menulis yang harus diselesaikan siswa, yaitu membuat ikhtisar, membuat catatan, menulis notulen, menulis berbagai macam surat, menulis proposal penelitian, menulis rancangan kegiatan, sampai pada kemampuan menulis karya ilmiah. Akhaidah (2002:2) mengungkapkan bahwa menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara sistematis serta mengungkapkannya secara tersurat.

Berdasarkan hasil observasi sebelum penelitian (pra siklus) siswa kelas IV Semester 1 di SD Negeri Wonokerso 1 tahun pelajaran 2018/2019 pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pantun diperoleh hasil nilai kemampuan menulis dan prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa yang masih rendah. Hal ini terbukti dari rata-rata prosentase pada tiap-tiap indikator kemampuan menulis siswa kelas IV yaitu 1) kata dalam kalimat secara tepat makna sebesar 46,67%, 2) merangkaikan kata dalam frasa sebesar 40,00%, 3) menyusun klausa atau kalimat sebesar 46,67%, dan 4) merangkai kalimat dengan tepat sebesar 40,00%. Selain itu berdasarkan prestasi belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa 73,33; dengan prosentase 53,33%. Dan rata-rata nilai akhir yang diperoleh dari rata-rata nilai kemampuan menulis dan nilai prestasi belajar Bahasa Indonesia pada tiap siklus adalah 74,17; dengan prosentase 60,00%.

Dari kondisi kelas yang telah dipaparkan, dapat dilihat sebagian besar siswa kelas IV tidak terlibat secara mental dalam proses pembelajaran berbicara. Selain itu, rendahnya kemampuan menulis siswa tersebut disebabkan karena guru masih menerapkan strategi pembelajaran konvensional dalam pembelajaran. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan dalam pembelajaran keterampilan menulis siswa di Sekolah Dasar adalah penggunaan metode pembelajaran yang interaktif.

Maka dari itu diperlukan metode pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menarik bagi peserta didik. Salah satu model pembelajaran yang mampu meningkatkan prestasi belajar siswa adalah penggunaan metode pembelajaran Time Token Arends dengan pemberian tugas berupa latihan soal kepada siswa. Metode pembelajaran Time Token Arends merupakan salah satu contoh kecil dari penerapan pembelajaran yang demokratis di sekolah. Proses pembelajaran yang demokratis adalah proses belajar yang menempatkan siswa sebagai subyek.

Berdasarkan permasalahan yang penulis temukan di lapangan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: (1) “Apakah penggunaan metode pembelajaran Time Token Arends dapat meningkatkan kemampuan menulis Bahasa Indonesia materi Pantun siswa kelas IV Semester 1 SD Negeri Wonokerso Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2018/2019?” (2) “Apakah penggunaan metode pembelajaran Time Token Arends dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia materi Pantun siswa kelas IV Semester 1 SD Negeri Wonokerso 1 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2018/2019?”

Tujuan yang diharapkan dari penulisan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran Time Token Arends terhadap peningkatan kemampuan menulis siswa kelas IV Semester 1 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi Pantun di SD Negeri Wonokerso 1 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2018/2019. (2) Untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran Time Token Arends terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV Semester 1 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi Pantun di SD Negeri Wonokerso 1 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2018/2019.

LANDASAN TEORI

Tinjauan Tentang Kemampuan menulis

Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan sesorang untuk menghasilkan sebuah tulisan. Sebuah tulisan yang baik memiliki ciri dianatarannya bermakna, jelas, merupakan satu-kesatuan, singkat dan padat, serta memenuhi kaidah kebahasaan. Menulis adalah mengespresikan pikiran atau persaan kepada orang lain dengan menggunakan media bahan tulis dengan harapan dapat di baca oleh pembaca, memberikan pengertian mengenai menulis, yaitu menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang di pahami seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut jika memahami bahsa dan lambang grafis tadi. Pengertian bahwa menulis adalah berkomunikasi mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara tertulis.

Graves (dalam Akhadiah dkk., 1998:1.4) berkaitan dengan manfaat menulis mengemukakan bahwa: (1) menulis menyumbang kecerdasan, (2) menulis mengem-bangkan daya inisiatif dan kreativitas, (3) menulis menumbuhkan keberanian, dan (4) menulis mendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.

Tinjauan Tentang Prestasi belajar

Menurut Tirto Negoro (2001) menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil daripengukuran dan penilaian usaha belajar, prestasi belajar ini dapat dinyatakan dalam bentuk angka, huruf maupun simbol pada priode tertentu. Misalnya tiap caturwulan atau semester hasil belajar siswa dinyatakan dalam bentuk raport. Prestasi hasil belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam individu sebagai hasil dari aktivitas belajar.

Metode Pembelajaran Time Token Arends

Metode pembelajaran Time Token Arends merupakan salah satu contoh kecil dari penerapan pembelajaran yang demokratis di sekolah. Proses pembelajaran yang demokratis adalah proses belajar yang menempatkan siswa sebagai subyek. Mereka harus mengalami sebuah perubahan ke arah yang lebih positif. Dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari tidak paham menjadi paham, dan dari tidak tahu menjadi tahu.

Menurut Agus Suprijono (2012:133) langkah-langkah secara umum dari metode pembelajaran Time Token Arends adalah sebagai berikut: (1) Guru mengkondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi (cooperative learning / CL) mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan atau inquiri dengan anggota kelompok 4 orang siswa. (2) Guru memberikan setiap siswa kupon berbicara dengan waktu 30 detik, dan setiap siswa diberi sejumlah nilai sesuai waktu keadaan. (3) Bila telah selesai bicara kupon yang dipegang siswa diserahkan pada guru. Setiap berbicara satu kupon. (4) Siswa yang telah habis kuponnya tidak boleh bicara lagi, dan siswa yang lain yang masih memegang kupon harus bicara sampai kuponnya habis. (5) Sehingga semua siswa memiliki hak bicara yang sama, dan sampai semua siswa berbicara ( berpendapat). (6) Guru dan siswa membuat kesimpulan bersama dari hasil diskusi dan guru menutup pelajaran.

Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia

Djago, dkk (1986:22) mengungkapkan bahwa pengajaran keterampilan berbahasa, sesuai dengan namanya, bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berbahasa siswa. Terampil berbahasa berarti terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca dan terampil menulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto, dkk (2007:20) Tujuan pembelajaran bahasa yang terpenting adalah membentuk pengertian; yang berarti: mengajarkan perkataan-perkataan baru dengan artinya sekaligus kepada anak. Oleh karena itu, pada saat anak belajar membaca permulaan, jangan mulai dari menghafal huruf, tetapi mulai dari pola kalimat sederhana.

Pembelajaran bahasa Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam membentuk kebiasaan, sikap, serta kemampuan siswa untuk tahap perkembangan selanjutnya. Selain itu, pembelajaran harus dapat membantu siswa dalam pengembangan kemampuan berbahasa di lingkungannya, bukan hanya untuk berkomunikasi, namun juga untuk menyerap berbagai nilai serta pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui bahasa, siswa mampu mempelajari nilai-nilai moral atau agama, serta nilai-nilai sosial yang berlaku di masyarakat, melalui bahasa, siswa juga mampu mempelajari berbagai cabang ilmu.

Pengertian Pantun

 Pantun adalah jenis puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empak baris serta memiliki sampiran dan isi. Sebelum mengenal apa saja jenis dari pantun, ada baiknya teman-teman memahami dengan baik dulu ciri-ciri dari jenis puisi lama yang satu ini. Tentu saja ini agar kalian dapat dengan mudah mengklasifikasikan sebuah puisi lama itu layak disebut pantun atau tidak. Memahami ciri-ciri pantun juga membuat kalian akan lebih mudah membuat jenis puisi yang satu ini.

1.     Ciri-ciri Pantun

Jenis puisi lama yang asal bermula dari kata patuntun ini pada dasarnya diharapkan dapat menjadi penuntun hidup bagi orang yang mendengar maupun membacanya. Tidak hanya sekadar berisi nasihat dan imbauan, penyampaiannya pun memiliki cirri khas yang begitu kental, seperti berikut ini.

Tiap Bait Terdiri atas Empat Baris

Jika prosa mengenal ada paragraf untuk tiap rangkaian kalimat yang berada dalam satu gagasan utama, jenis puisi lebih akrab menyebutnya sebagai bait. Tiap bait biasanya berisi untaian kata-kata yang berada dalam satu gagasan dan umumnya mempunyai ciri khas tersendiri bergantung jenis puisinya. Khusus untuk pantun, puisi lama yang satu ini memiliki ciri khas kuat, yaitu tiap baitnya selalu terdiri atas empat baris. Barisan kata-kata pada pantun dikenal juga dengan sebutan larik.

Suku Kata di Tiap Baris

Mulanya pantun cenderung tidak dituliskan, melainkan disampaikan secara lisan. Karena itulah, tiap baris pada pantun dibuat sesingkat mungkin, namun tetap padat isi. Oleh karena alasan inilah, tiap baris pada pantun umumnya terdiri atas 8—12 suku kata.

Memiliki Sampiran dan Isi

Salah satu keunikan pantun yang membuatnya menjadi begitu mudah diingat adalah jenis puisi lama yang satu ini tidak hanya padat berisi, melainkan juga memiliki pengantar yang puitis hingga terdengar jenaka. Pengantar tersebut biasanya tidak berhubungan dengan isi, namun menjabarkan tentang peristiswa ataupun kebiasaan yang terjadi di masyarakat. Pengantar isi pantun inilah yang kerap dikenal sebagai sampiran. Untuk masalah penempatannya di dalam pantun, sampiran akan selalu berada di baris pertama dan kedua. Sementara itu, isi pantun menyusul di posisi baris ketiga sampai keempat.

Berima a-b-a-b

Rima atau yang juga biasa disebut dengan sajak adalah kesamaan bunyi yang terdapat dalam puisi. Biasanya, jenis-jenis puisi lama kental akan rima, termasuk dengan pantun. Khusus untuk pantun, jenis puisi yang satu ini memiliki ciri khas yang begitu kuat, yakni rimanya adalah a-b-a-b. Yang dimaksud dengan rima a-b-a-b adalah ada kesamaan bunyi antara baris pertama dengan ketiga pantun dan baris kedua dengan baris keempat. Jadi, kesamaan bunyi pada pantun selalu terjadi antara sampiran dan isi.

2.     Jenis-jenis Pantun

Setelah memahami ciri-ciri pantun, kini saatnya teman-teman juga mengenal jenis-jenis pantun yang biasa diujarkan ataupun dituliskan seseorang. Berikut ini adalah jenis-jenis pantun berdasarkan tema isinya. (1) Pantun Nasihat, (2) Pantun Jenaka, (3) Pantun Agama.

Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran pada hakekatnya bersumber dari kajian teoritis dan sering diinformasikan dalam bentuk anggapan dasar. Menurut Arikunto (2010: 104), anggapan dasar adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti harus dirumuskan secara jelas. Kerangka pemikiran pada hakekatnya bersumber dari kajian teoritis dan sering diinformasikan dalam bentuk anggapan dasar. Menurut Arikunto (2010: 104), anggapan dasar adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti harus dirumuskan secara jelas.

 Proses pembelajaran yang dilaksanakan di kelas secara sistematis dengan tindakan pengelolaan kelas melalui strategi, pendekatan, metode, dan teknik pengajaran yang tepat dan cermat dengan penerapannya kondisional yang mengacu perencanaan tindakan yang telah tersusun sebelumnya. Metode ceramah yang sering dipandang sudah biasa bahkan cenderung membuat siswa merasa bosan dengan apa yang disampaikan oleh gurunya sehingga membuat siswa menjadi pasif.

Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (Suharsimi Arikunto, 2002: 165). Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: (1) Dengan metode pembelajaran Time Token Arends dapat meningkatkan kemampuan menulis pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pantun siswa kelas IV Semester 1 di SD Negeri Wonokerso 1 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2018/2019. (2) Dengan metode pembelajaran Time Token Arends dapat meningkatkan prestasi belajar pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pantun siswa kelas IV Semester 1 di SD Negeri Wonokerso 1 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2018/2019.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Wonokerso 1 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Wonokerso 1 Semester I Tahun Pelajaran 2018/2019 selama ± 5 bulan yaitu pada tanggal 18 Juli 2018 sampai 30 Nopember 2018. Subjek penelitian dibagi menjadi dua, sebagai berikut: subjek pelaku tindakan yaitu guru sebagai peneliti dan subjek penerima tindakan adalah siswa kelas IV Semester 1 di SD Negeri Wonokerso 1 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2018/2019 dengan jumlah 15 siswa yang terdiri 9 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Menurut Rubiyanto (2011: 47) penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang menghasilkan data deskriptif (kata-kata tertulis/lisan dari orang-orang yang diamati) dan digunakan untuk meneliti kondisi alamiah. Penelitian kualitatif ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Rubiyanto (2011: 97) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk pencermatan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas untuk meningkatkan suatu hal di mana guru telah menentukan fokus permasalahan, tindakan yang harus dilakukan, dan menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan tersebut.

Prosedur Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam beberapa siklus dan setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection), begitu seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (indikator keberhasilan). Prosedur penelitian ini menggunakan model Kurt Lewin (dalam Rubiyanto, 2011: 109) dengan modifikasi.

Jenis Dan Sumber Data

Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data berupa kemampuan menulis dan prestasi belajar Bahasa Indonesia materi Pantun. Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan sebagai instrument untuk melakukan observasi, tes, dan dokumentasi.

Sumber Data

Menurut Arikunto (2010: 172) sumber data dalam penelitian adalah “subyek dari mana data diperoleh”. Data penelitian ini dikumpulkan dari berbagai sumber yang meliputi: (1) Sumber data pokok (primer), (2) Data hasil pengamatan kemampuan menulis, (3) Sumber data sekunder.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian, alat pengumpulan data akan menentukan kualitas penelitian. Agar memperoleh data yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, maka penelitian ini menggunakan teknik untuk mengumpulkan data yaitu observasi, dokumentasi, lembar kerja dan tes.

 

Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1.   Butir soal, digunakan sebagai instrumen pengakuan prestasi belajar siswa kelas IV Semester 1 pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pantun melalui tes pada tiap akhir siklus pembelajaran.

2.   Lembar pedoman observasi, digunakan untuk mengamati jalannya kegiatan pembelajaran.

3.   Lembar unjuk kerja, digunakan untuk menilai kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa ketika dalam pembelajaran.

Validitas Data

Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan Triangulasi. Moleong (2012:330) mengemukakan bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Sedangkan Sukardi (2006:106) mengemukakan bahwa triangulasi dapat diartikan sebagai kombinasi beberapa metode atau sumber data dalam sebuah studi tunggal. Untuk menjadikan data yang akurat dan tepat maka dalam penelitian ini digunakan triangulasi: (1) Triangulasi Sumber, (2) Triangulasi Teknik.

Indikator Keberhasilan

1.   Indikator Keberhasilan Prestasi belajar

Prestasi belajar Bahasa Indonesia materi Pantun siswa kelas IV Semester 1 mencapai ketuntasan mencapai nilai ketuntasan sesuai KKM yaitu ≥ 75. Dengan jumlah siswa yang tuntas harus ≥ 75%.

2.   Indikator Keberhasilan Kemampuan menulis

Penelitian ini akan diakhiri setelah 75% siswa telah mengalami peningkatan kemampuan menulis Bahasa Indonesia yang berdampak pada peningkatan nilai atau prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa kelas IV Semester 1 di dalam kelas. Dengan mencapai nilai ketuntasan sesuai KKM yaitu ≥ 75.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Pada kondisi awal sebelum penelitian tindakan kelas dilaksanakan, pada hari Sabtu, 21 Juli 2018 kemampuan menulis dan prestasi belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV Semester 1 SD Negeri Wonokerso 1 masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari beberapa indikator yaitu:

1.     Masih terdapat permasalahan yang ditemui pada diri siswa, antara lain: Siswa menunjukkan sikap jenuh dan bosan saat pembelajaran berlangsung, ditunjukkan dengan siswa mengobrol sendiri dan mengganggu temannya, masih ragu-ragu untuk bertanya dan menjawab pertanyaan, tidak berani tampil di depan kelas, dan kurang antusias saat merespon tindakan guru.

2.     Hal ini terbukti dari rata-rata prosentase pada tiap-tiap indikator kemampuan menulis siswa kelas IV yaitu 1) kata dalam kalimat secara tepat makna sebesar 46,67%, 2) merangkaikan kata dalam frasa sebesar 40,00%, 3) menyusun klausa atau kalimat sebesar 46,67%, dan 4) merangkai kalimat dengan tepat sebesar 40,00%.

3.     Selain itu berdasarkan prestasi belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa 73,33; dengan prosentase 53,33%. Dan rata-rata nilai akhir yang diperoleh dari rata-rata nilai kemampuan menulis dan nilai prestasi belajar Bahasa Indonesia pada tiap siklus adalah 74,17; dengan prosentase 60,00%.

 

Deskripsi Hasil Siklus I

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat dideskripsikan bahwa ada peningkatan kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa kelas IV Semester 1 pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pantun di SD Negeri Wonokerso 1 tahun pelajaran 2018/2019 dari pra siklus ke siklus I. Dari hasil analisis dan hasil observasi siklus I diperoleh hasil penilaian tiap indikator kemampuan menulis siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pantun yang dilakukan siklus I diketahui 1) kata dalam kalimat secara tepat makna sebesar 66,67%, 2) merangkaikan kata dalam frasa sebesar 66,67%, 3) menyusun klausa atau kalimat sebesar 66,67%, dan 4) merangkai kalimat dengan tepat sebesar 60,00%. Selain itu berdasarkan prestasi belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa 81,33 dengan prosentase 73,33%.

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat dideskripsikan bahwa ada peningkatan kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa kelas IV Semester 1 pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pantun di SD Negeri Wonokerso 1 tahun pelajaran 2018/2019 dari siklus I ke siklus II. Dari hasil analisis dan hasil observasi siklus II diperoleh hasil penilaian tiap indikator kemampuan menulis siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pantun yang dilakukan siklus II diketahui 1) kata dalam kalimat secara tepat makna sebesar 93,33%, 2) merangkaikan kata dalam frasa sebesar 93,33%, 3) menyusun klausa atau kalimat sebesar 86,67%, dan 4) merangkai kalimat dengan tepat sebesar 86,67%. Selain itu berdasarkan prestasi belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa 89,33 dengan prosentase 93,33. Dan rata-rata nilai akhir pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pantun yang diperoleh dari rata-rata nilai kemampuan menulis dan nilai prestasi belajar pada kegiatan siklus II adalah 92,79 dengan prosentase 100%. Dan terjadi peningkatan kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa kelas IV Semester 1 pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pantun dari siklus I ke siklus II.

Dari data yang diperoleh dari pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa kelas IV Semester 1 pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pantun di SD Negeri Wonokerso 1 pada tahun 2018/2019. Hal ini dikarenakan penggunaan metode pembelajaran Time Token Arends pada siswa kelas IV Semester 1 dan ternyata kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa meningkat. Sehingga siswa lebih memahami pembelajaran dan pengetahuan siswa menjadi lebih luas dan terarah.

PENUTUP

Simpulan

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.     Penerapan pendekatan metode pembelajaran Time Token Arends dapat meningkatkan kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa kelas IV Semester 1 pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pantun di SD Negeri Wonokerso 1 tahun pelajaran 2018/2019. Peningkatan terjadi untuk masing-masing indikator kemampuan menulis dan untuk nilai prestasi belajar Bahasa Indonesia materi Pantun.

2.     Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa kelas IV pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pantun dari rata-rata nilai dasar 74,17 naik menjadi 85,04 pada siklus I dan 92,79 pada siklus II. Dilihat dari rata-rata kenaikan pada setiap siklus maka dapat dikatakan bahwa prosentase peningkatan dari pra siklus 60,00% naik menjadi 80,00% pada siklus I, dan naik menjadi 100% pada siklus II.

3.     Dengan demikian melalui metode pembelajaran Time Token Arends maka kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa kelas IV pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pantun Semester 1 di SDN Wonokerso 1 tahun pelajaran 2018/2019 mengalami peningkatan.

 

Implikasi

Berdasarkan kesimpulan diatas maka implikasi dari penelitian ini adalah:

1.     Memberi implikasi bahwa pendekatan metode pembelajaran Time Token Arends dapat meningkatkan kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa kelas IV pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pantun, maka akan berpengaruh positif pada guru dalam mempertimbangkan metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran selanjutnya.

2.     Memberikan implikasi yang menggambarkan adanya peningkatan kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa kelas IV pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Pantun, maka hal ini menunjukan bahwa penggunaan pendekatan metode pembelajaran Time Token Arends merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa.

3.     Secara praktis hasil penelitian digunakan sebagai masukan bagi guru dan calon guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada siswa kelas atas dengan pendekatan metode pembelajaran Time Token Arends.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian kelas IV Semester 1 tahun pelajaran 2018/2019 di SD Negeri Wonokerso 1 yang telah dilaksanakan dalam peningkatan kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa kelas IV Semester 1 melalui pendekatan metode pembelajaran Time Token Arends , maka diajukan sejumlah saran sebagai berikut:

1.     Bagi kepala sekolah

Kepala sekolah perlu mengikutsertakan guru dalam program-program pelatihan yang lebih spesifik dengan mengacu pada kompetensi-kompetensi guru yang selalu disesuaikan dengan kebutuhan guru dan perkembangan dalam strategi dan metode pembelajaran.

2.     Bagi guru

a.     Guru hendaknya mampu memilih metode mengajar yang tepat dan menarik agar proses pembelajaran dikelas dapat berlangsung secara efektif dan efisien dan menyenangkan salah satunya adalah pendekatan metode pembelajaran Time Token Arends.

b.     Sebelum menjelaskan materi hendaknya guru memberikan kemampuan menulis, memberitahukan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan serta dalam menjelaskan materi hendaknya guru mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.

3.     Bagi Peneliti Berikutnya

Mengingat dalam penelitian tindakan kelas IV ini masih banyak kekurangan maka kepada peneliti berikutnya sebaiknya melakukan penelitian lebih lanjut lagi dengan materi dan metode yang tertentu guna mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Rosda Karya.

Ngalim Purwanto.2007.Psikologi Pendidikan.Bandung:PT. Remaja Rosda Karya.

Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP PGSD.

Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sufanti, Main, dkk. 2012. Teori Evaluasi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. FKIP: Universitas Muhammadiyah Surakarta.