Peningkatan Kemampuan Menulis dan Prestasi Belajar Melalui Metode Examples Non Examples
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI PERISTIWA MELALUI METODE EXAMPLES NON EXAMPLES SISWA KELAS V SEMESTER 1
SD NEGERI BENDUNGAN 3 KEDAWUNG SRAGEN
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Sri Hastuti
SD Negeri Bendungan 3 Kedawung Sragen
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa kelas V semester 1 pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Peristiwa di SD Negeri Bendungan 3 melalui metode pembelajaran Examples Non Examples tahun pelajaran 2018/2019. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus yang terdiri dari 2 x pertemuan dengan 4 tahapan setiap siklus yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Sebagai subyek penelitian adalah siswa kelas V semester 1 di SD Negeri Bendungan 3 yang berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Observasi meliputi tindakan mengajar guru dan tindakan belajar siswa selama pelaksanaan siklus. Tes yang digunakan adalah tes uraian baik secara individu maupun secara kelompok yang dilaksanakan pada unjuk kerja setiap siklusnya. Teknikan alisis data yang digunakan adalah analisis model Interaktif Milles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa kelas V semester 1 pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Peristiwa di SD Negeri Bendungan 3 melalui metode pembelajaran Examples Non Examples tahun pelajaran 2018/2019.
Kata kunci: metode pembelajaran Examples Non Examples, kemampuan menulis, prestasi belajar, Bahasa Indonesia materi Peristiwa.
PENDAHULUAN
Pembelajaran menulis sebagai suatu proses di sekolah dasar mengisyaratkan kepada guru untuk memberikan bimbingan nyata dan terarah yang dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa. Hal ini dilakukan guru melalui tahap-tahap proses menulis, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan (pra menulis, menulis, pasca menulis), dan evaluasi. Dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan berbahasa tercermin dalam empat aspek keterampilan berbahasa, yakni keterampilan menyimak, berbicara, membaca,dan menulis
Berdasarkan hasil observasi sebelum penelitian (pra siklus) siswa kelas V semester 1 SD Negeri Bendungan 3 tahun pelajaran 2018/2019 pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Peristiwa diperoleh hasil nilai kemampuan menulis dan prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa yang masih rendah. Hal ini terbukti dari rata-rata prosentase pada tiap-tiap indikator kemampuan menulis siswa kelas V yaitu 1) kata dalam kalimat secara tepat makna sebesar 57,89%, 2) merangkaikan kata dalam frasa sebesar 47,37%, 3) menyusun klausa atau kalimat sebesar 52,63%, dan 4) merangkai kalimat menjadi paragraf sebesar 52,63%. Selain itu berdasarkan prestasi belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa 71,58 dengan prosentase 47,37%. Dan rata-rata nilai akhir yang diperoleh dari rata-rata nilai kemampuan menulis dan nilai prestasi belajar Bahasa Indonesia pada tiap siklus adalah 74,44 dengan prosentase 52,63%.
Maka dari itu diperlukan metode pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menarik bagi peserta didik. Salah satu model pembelajaran yang mampu meningkatakan prestasi belajar siswa adalah metode pembelajaran Examples Non Examples adalah metode pembelajaran yang suatu metode yang memberikan gambaran dari baik dari sesuatu yang menjadi contoh sesuai materi yang sedang dibahas ataupun bukan. Metode pembelajaran Examples Non Examples merupakan metode pembelajaran yang mempersiapkan dan menggunakan gambar baik ditempel maupun ditayangkan sesuai dengan materi yang diajarkan. Sehingga dengan metode pembelajaran Examples Non Examples siswa menjadi lebih memahami materi pembelajaran dengan baik dan juga terbangun pemahaman yang benar, prestasi belajar yang baik, dan aktivitas belajar yang menyenangkan.
Berdasarkan permasalahan yang penulis temukan di lapangan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: (1) “Apakah penggunaan metode pembelajaran Examples non examples dapat meningkatkan kemampuan menulis Bahasa Indonesia materi Peristiwa siswa kelas V semester 1 SD Negeri Bendungan 3 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2018/2019 ?†(2) “Apakah penggunaan metode pembelajaran Examples non examples dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia materi Peristiwa siswa kelas V semester 1 SD Negeri Bendungan 3 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2018/2019 ?â€
Tujuan yang diharapkan dari penulisan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran Examples non examples terhadap peningkatan kemampuan menulis siswa kelas V semester 1 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi Peristiwa di SD Negeri Bendungan 3 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2018/2019.
2. Untuk mengetahui penggunaan metode pembelajaran Examples non examples terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas V semester 1 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi Peristiwa di SD Negeri Bendungan 3 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen tahun pelajaran 2018/2019.
LANDASAN TEORI
Tinjauan Tentang Kemampuan menulis
Kemampuan menulis adalah kemampuan seseorang untuk menuangkan buah pikiran, ide, gagasan, dengan mempergunakan rangkaian bahasa tulis yang baik dan benar. Kemampuan menulis seseorang akan menjadi baik apabila dia juga memiliki: (a) kemampuan untuk menemukan masalah yang akan ditulis, (b) kepekaan terhadap kondisi pembaca, (c) kemampuan menyusun perencanaan penelitian, (d) kemampuan menggunakan bahasa Indonesia, (e) kemampuan memulai menulis, dan (f) kemampuan memeriksa karangan sendiri. Kemampuan tersebut akan berkembang apabila ditunjang dengan kegaiatan membaca dan kekayaan kosakata yang dimilikinya.
Graves (dalam Akhadiah dkk., 1998:1.4) berkaitan dengan manfaat menulis mengemukakan bahwa: (1) menulis menyumbang kecerdasan, (2) menulis mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas, (3) menulis menumbuhkan keberanian, dan (4) menulis mendorong kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi.
Pengertian Prestasi belajar
Menurut Kamus Bahasa Indonesia bahwa “Prestasi belajar adalah pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guruâ€. Dengan mengetahui prestasi belajar anak, kita dapat mengetahui kedudukan anak di dalam kelas, apakah anak termasuk anak pandai, sedang atau kurang. Prestasi belajar ini dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, maupun tindakan sebagai hasil belajarnya dalam periode tertentu yang sudah ditentukan.
Prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran dan penilaian usaha belajar, prestasi belajar ini dapat dinyatakan dalam bentuk angka, huruf maupun simbol pada periode tertentu. Prestasi hasil belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam individu sebagai hasil dari aktivitas belajar.
Metode Pembelajaran Examples Non Examples
Model Pembelajaran Examples Non Examples Eureka Pendidikan “Model pembelajaran ialah suatu pola yang digunakan untuk penyusunan kurikulum, mengatur materi dan memberi petunjuk kepada guru di kelas†(Agus Suprijono, 2009: 46). Joyce (dalam Trianto, 2009: 22) berpendapat bahwa “model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lainâ€.
Hary Kurniadi (2010: 1) menyatakan bahwa “model pembelajaran examples non examples atau juga biasa disebut examples and non-examples merupakan model pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media pembelajaran. “Penggunaan model pembelajaran examples non examples ini lebih menekankan pada konteks analisis siswaâ€. Dengan memusatkan perhatian siswa terhadap examples dan non examples diharapkan akan dapat mendorong siswa untuk menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai materi yang ada.
Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia
Menurut Ngalim Purwanto, dkk (1997:19) bahasa dalam arti luas ialah alat yang dipakai manusia untuk memberi bentuk kepada sesuatu yang hidup dijiwanya, sehingga diketahui jiwanya. Jadi disini termasuk juga mimiek (gerak muka), pantho mimiek (gerak anggota), dan menggambar. Sedangkan dalam arti umum, bahasa ialah pernyataan perasaan jiwa dengan kata yang dilisankan atau yang ditulis.
Djago, dkk (1986:22) mengungkapkan bahwa pengajaran keterampilan berbahasa, sesuai dengan namanya, bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berbahasa siswa. Terampil berbahasa berarti terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca dan terampil menulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Sedangkan menurut Ngalim Purwanto, dkk (1997:20) Tujuan pembelajaran bahasa yang terpenting adalah membentuk pengertian; yang berarti: mengajarkan perkataan-perkataan baru dengan artinya sekaligus kepada anak. Oleh karena itu, pada saat anak belajar membaca permulaan, jangan mulai dari menghafal huruf, tetapi mulai dari pola kalimat sederhana.
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang harus diajarkan di sekolah dasar. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dihasilkan dari alat ucap (artikulasi) yang bersifat sewenang-wenang dan konvensional (melalui kesepakatan) yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran. Selain itu, bahasa juga merupakan percakapan atau alat komunikasi dengan sesama manusia. Sedangkan bahasa Indonesia merupakan alat komunikasi yang menjadi salah satu ciri khas bangsa Indonesia dan digunakan sebagai bahasa nasional. Hal ini yang merupakan salah satu sebab mengapa bahasa Indonesia harus diajarkan pada semua jenjang pendidikan, terutama di SD karena merupakan dasar dari semua pembelajaran.
Kerangka Berpikir
Kerangka pemikiran pada hakekatnya bersumber dari kajian teoritis dan sering diinformasikan dalam bentuk anggapan dasar. Menurut Arikunto (2010: 104), anggapan dasar adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti harus dirumuskan secara jelas. Kerangka pemikiran pada hakekatnya bersumber dari kajian teoritis dan sering diinformasikan dalam bentuk anggapan dasar. Menurut Arikunto (2010: 104), anggapan dasar adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti harus dirumuskan secara jelas. Berdasarkan kajian teoritis maka penelitian ini perlu mengajukan kerangka pemikiran sebagai berikut: Kondisi awal, guru tidak menggunakan metode pembelajaran kreatif, inovatif dan menarik, akibatnya kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa rendah. Untuk mengatasi kondisi tersebut, guru menerapkan metode pembelajaran yang inovatif, efektif, dan kreatif.
Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (Suharsimi Arikunto, 2002: 165). Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Dengan metode pembelajaran Examples non examples dapat meningkatkan kemampuan menulis pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Peristiwa siswa kelas V semester 1 di SD Negeri Bendungan 3 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2018/2019.
2. Dengan metode pembelajaran Examples non examples dapat meningkatkan prestasi belajar pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Peristiwa siswa kelas V semester 1 di SD Negeri Bendungan 3 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2018/2019.
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Bendungan 3 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2018/2019. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Bendungan 3 Tahun 2018/2019 selama ± 5 bulan yaitu pada 17 Juli 2018 sampai 30 Nopember 2018. Subjek penelitian dibagi menjadi dua, sebagai berikut: subjek pelaku tindakan yaitu guru sebagai peneliti dan subjek penerima tindakan adalah siswa kelas V semester 1 di SD Negeri Bendungan 3 Kecamatan Kedawung Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2018/2019 dengan jumlah 19 siswa yang terdiri 12 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Menurut Rubiyanto (2011: 47) penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang menghasilkan data deskriptif (kata-kata tertulis/lisan dari orang-orang yang diamati) dan digunakan untuk meneliti kondisi alamiah. Penelitian kualitatif ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Rubiyanto (2011: 97) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk pencermatan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas untuk meningkatkan suatu hal di mana guru telah menentukan fokus permasalahan, tindakan yang harus dilakukan, dan menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan tersebut.
Prosedur Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam beberapa siklus dan setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection), begitu seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (indikator keberhasilan). Prosedur penelitian ini menggunakan model Kurt Lewin (dalam Rubiyanto, 2011: 109) dengan modifikasi.
Jenis Dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data berupa kemampuan menulis dan prestasi belajar Bahasa Indonesia materi Peristiwa. Dalam penelitian ini peneliti langsung terjun ke lapangan sebagai instrument untuk melakukan observasi, tes, dan dokumentasi.
Sumber Data: Menurut Arikunto (2010: 172) sumber data dalam penelitian adalah “subyek dari mana data diperolehâ€. Data penelitian ini dikumpulkan dari berbagai sumber yang meliputi: (1) Sumber data pokok (primer), dan (2) Sumber data sekunder, antara lain: dokumentasi dan arsip berupa informasi yang tertulis seperti RPP, daftar nilai hasil belajar atau prestasi belajar siswa, kemampuan menulis, dan aktivitas belajar siswa.
Teknik Pengumpulan Data
Dalam suatu penelitian, alat pengumpulan data akan menentukan kualitas penelitian. Agar memperoleh data yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan, maka penelitian ini menggunakan teknik untuk mengumpulkan data yaitu observasi, dokumentasi, lembar kerja dan tes.
Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Butir soal, digunakan sebagai instrumen pengakuan prestasi belajar siswa kelas V semester 1 pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Peristiwa melalui tes pada tiap akhir siklus pembelajaran.
2. Lembar pedoman observasi, digunakan untuk mengamati jalannya kegiatan pembelajaran.
3. Lembar unjuk kerja, digunakan untuk menilai kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa ketika dalam pembelajaran.
Validitas Data
Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan Triangulasi. Moleong (2012:330) mengemukakan bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Sedangkan Sukardi (2006:106) mengemukakan bahwa triangulasi dapat diartikan sebagai kombinasi beberapa metode atau sumber data dalam sebuah studi tunggal. Untuk menjadikan data yang akurat dan tepat maka dalam penelitian ini digunakan triangulasi:
Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis model Interaktif Milles dan Huberman. Milles dan Huberman dalam Sugiyono (2010: 337) mengemukakan aktivitas atau kegiatan pokok dalam analisis data model interaktif meliputi: reduksi data, penyajian data, kesimpulan-kesimpulan: penarikan / verifikasi.
Indikator Keberhasilan
Indikator Keberhasilan Prestasi Belajar: Prestasi belajar Bahasa Indonesia materi Peristiwa siswa kelas V Semester 1 mencapai ketuntasan mencapai nilai ketuntasan sesuai KKM yaitu ≥ 75. Dengan jumlah siswa yang tuntas harus ≥ 75%.
Indikator Keberhasilan Kemampuan menulis: Penelitian ini akan diakhiri setelah 75% siswa telah mengalami peningkatan kemampuan menulis Bahasa Indonesia yang berdampak pada peningkatan nilai atau prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa kelas V Semester 1 di dalam kelas. Dengan mencapai nilai ketuntasan sesuai KKM yaitu ≥ 75.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Kondisi Awal
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis dan prestasi belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas V semester 1 SD Negeri Bendungan 3 Tahun Pelajaran 2018/2019. Pada kondisi awal sebelum penelitian tindakan kelas dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 Juli 2018 kemampuan menulis dan prestasi belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas V Semester 1 SD Negeri Bendungan 3 masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari beberapa indikator yaitu:
1. Masih terdapat permasalahan yang ditemui pada diri siswa, antara lain: Siswa menunjukkan sikap jenuh dan bosan saat pembelajaran berlangsung, ditunjukkan dengan siswa mengobrol sendiri dan mengganggu temannya, masih ragu-ragu untuk bertanya dan menjawab pertanyaan, tidak berani tampil di depan kelas, dan kurang antusias saat merespon tindakan guru.
2. Hal ini terbukti dari rata-rata prosentase pada tiap-tiap indikator kemampuan menulis siswa kelas V yaitu 1) kata dalam kalimat secara tepat makna sebesar 57,89%, 2) merangkaikan kata dalam frasa sebesar 47,37%, 3) menyusun klausa atau kalimat sebesar 52,63%, dan 4) merangkai kalimat menjadi paragraf sebesar 52,63%.
3. Selain itu berdasarkan prestasi belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa 71,58 dengan prosentase 47,37%. Dan rata-rata nilai akhir yang diperoleh dari rata-rata nilai kemampuan menulis dan nilai prestasi belajar Bahasa Indonesia pada tiap siklus adalah 74,44 dengan prosentase 52,63%
Rendahnya kemampuan menulis dan prestasi belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas V semester 1 SD Negeri Bendungan 3 Tahun Pelajaran 2018/2019. Dari penilaian kemampuan menulis dan prestasi belajar Bahasa Indonesia materi Peristiwa siswa kelas V Semester 1 yang dilakukan sebelum pelaksanaan siklus (pra siklus) diketahui bahwa hasilnya masih rendah.
Deskripsi Pelaksanaan Siklus
Deskripsi Siklus I
Kegiatan observasi dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Observasi digunakan untuk memperoleh data kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam perencanaan sebelumnya.
Pada siklus I ini banyak siswa yang masih kaku dan malu untuk berbicara dalam presentasi. Selain itu, kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan masih banyak yang kurang. Tidak sedikit juga siswa yang jawabannya tidak sesuai yang ditanyakan. Namun pada siklus I ini terlihat lebih ada peningkatan dari sebelum dilakukan tindakan. Pada akhir siklus dilaksanakan evaluasi secara individu untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Banyak siswa yang masih bekerjasama dalam mengerjakan soal evaluasi.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan tersebut diatas, dapat diketahui bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia materi Peristiwa yang dilaksanakan dengan menerapkan metode pembelajaran Examples non examples pada siklus I dapat ditarik kesimpulan meskipun masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam menyampaikan materi presentasi, tetapi kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari sebelum dilakukan tindakan sampai pada tindakan siklus I.
Deskripsi Siklus II
Berdasarkan pengamatan/observasi kegiatan pembelajaran pada siklus II sudah banyak peningkatan dibandingkan siklus I, dan hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Pada siklus II ini sudah banyak siswa yang mengalami peningkatan kemampuan menulis dan prestasi belajar. Banyak siswa yang sudah tidak malu ataupun kaku dalam menanyakan materi, bertanya hal-hal yang belum jelas, mengerjakan tugas dengan baik, dalam berbicara menyampaikan pendapat ketepatan, kelancaran, dan kenyaringan berbicara sudah semakin meningkat, dan melaksanakan kerjasama kelompok dengan baik. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran sehingga membuat kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan dan mengasyikkan.Selain itu juga terjadi hubungan lebih baik antar siswa, mereka lebih menghargai temannya dan membantu dalam melaksanakan tugas kelompok.
Pada akhir siklus dilaksanakan evaluasi secara individu untuk mengetahui prestasi belajar pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Peristiwa. Banyak siswa yang sudah percaya diri dan mandiri dalam mengerjakan soal evaluasi, tidak bekerjasama dengan temannya lagi. Sehingga hasil belajar siswa juga meningkat atau lebih baik dari siklus sebelumnya.
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Hasil Penelitian Dan Pembahasan Siklus I
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat dideskripsikan bahwa ada peningkatan kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa kelas V Semester 1 pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Peristiwa di SD Negeri Bendungan 3 tahun pelajaran 2018/2019 dari pra siklus ke siklus I. Dari hasil analisis dan hasil observasi siklus I diperoleh hasil penilaian tiap indikator kemampuan menulis siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Peristiwa yang dilakukan siklus I diketahui 1) kata dalam kalimat secara tepat makna sebesar 73,68%, 2) merangkaikan kata dalam frasa sebesar 63,16%, 3) menyusun klausa atau kalimat sebesar 68,42%, dan 4) merangkai kalimat menjadi paragraf sebesar 68,42%. Selain itu berdasarkan prestasi belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa 79,47 dengan prosentase 68,42%.
Rata-rata nilai akhir yang diperoleh dari rata-rata nilai kemampuan menulis dan nilai prestasi belajar Bahasa Indonesia pada tiap siklus adalah 84,31 dengan prosentase 78,95%. Dan terjadi peningkatan kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa kelas V pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Peristiwa dari pra siklus ke siklus I.
Hasil Penelitian Dan Pembahasan Siklus II
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat dideskripsikan bahwa ada peningkatan kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa kelas V Semester 1 pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Peristiwa di SD Negeri Bendungan 3 tahun pelajaran 2018/2019 dari siklus I ke siklus II. Dari hasil analisis dan hasil observasi siklus II diperoleh hasil penilaian tiap indikator kemampuan menulis siswa pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Peristiwa yang dilakukan siklus II diketahui 1) kata dalam kalimat secara tepat makna sebesar 94,74%, 2) merangkaikan kata dalam frasa sebesar 89,47%, 3) menyusun klausa atau kalimat sebesar 89,47%, dan 4) merangkai kalimat menjadi paragraf sebesar 94,74%. Selain itu berdasarkan prestasi belajar siswa diperoleh data tiap siklus, rata-rata prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa 88,42 dengan prosentase 94,74%.
Rata-rata nilai akhir pembelajaran Bahasa Indonesia materi Peristiwa yang diperoleh dari rata-rata nilai kemampuan menulis dan nilai prestasi belajar pada kegiatan siklus II adalah 93,22 dengan prosentase 100%. Dan terjadi peningkatan kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa kelas V Semester 1 pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Peristiwa dari siklus I ke siklus II.
Berdasarkan data pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat diketahui bahwa setiap siklus mengalami peningkatan. Dan dari data akhir yang diperoleh dari siklus II prosentase kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa kelas V pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Peristiwa di SD Negeri Bendungan 3 adalah 100% sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu sebesar 75%.
Dari data yang diperoleh dari pra siklus, siklus I, dan siklus II dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa kelas V Semester 1 pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Peristiwa di SD Negeri Bendungan 3 pada tahun pelajaran 2018/2019. Hal ini dikarenakan penggunaan metode pembelajaran Examples non examples pada siswa kelas V Semester 1 dan ternyata kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa meningkat. Sehingga siswa lebih memahami pembelajaran dan pengetahuan siswa menjadi lebih luas dan terarah.
PENUTUP
Simpulan
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan pendekatan metode pembelajaran Examples non examples dapat meningkatkan kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa kelas V Semester 1 pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Peristiwa di SD Negeri Bendungan 3 tahun pelajaran 2018/2019. Peningkatan terjadi untuk masing-masing indikator kemampuan menulis dan untuk nilai prestasi belajar Bahasa Indonesia materi Peristiwa.
2. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan rata-rata kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa kelas V pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Peristiwa dari rata-rata nilai dasar 74,44 naik menjadi 84,31 pada siklus I dan 93,22 pada siklus II. Dilihat dari rata-rata kenaikan pada setiap siklus maka dapat dikatakan bahwa prosentase peningkatan dari pra siklus 52,63% naik menjadi 78,95% pada siklus I, dan naik menjadi 100% pada siklus II.
3. Dengan demikian melalui metode pembelajaran Examples non examples maka kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa kelas V pada pembelajaran Bahasa Indonesia materi Peristiwa Semester 1 di SD Negeri Bendungan 3 tahun pelajaran 2018/2019 mengalami peningkatan.
|
Saran
Berdasarkan hasil penelitian kelas V Semester 1 tahun pelajaran 2018/2019 di SD Negeri Bendungan 3 yang telah dilaksanakan dalam peningkatan kemampuan menulis dan prestasi belajar siswa kelas V Semester 1 melalui pendekatan metode pembelajaran Examples non examples, maka diajukan sejumlah saran sebagai berikut:
1. Bagi kepala sekolah:Kepala sekolah perlu mengikutsertakan guru dalam program-program pelatihan yang lebih spesifik dengan mengacu pada kompetensi-kompetensi guru yang selalu disesuaikan dengan kebutuhan guru dan perkembangan dalam strategi dan metode pembelajaran.
2. Bagi guru: a) Guru hendaknya mampu memilih metode mengajar yang tepat dan menarik agar proses pembelajaran dikelas dapat berlangsung secara efektif dan efisien dan menyenangkan salah satunya adalah pendekatan metode pembelajaran Examples non examples. b) Sebelum menjelaskan materi hendaknya guru memberikan motivasi, memberitahukan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan serta dalam menjelaskan materi hendaknya guru mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari.
3. Bagi Peneliti Berikutnya: Mengingat dalam penelitian tindakan kelas V ini masih banyak kekurangan maka kepada peneliti berikutnya sebaiknya melakukan penelitian lebih lanjut lagi dengan materi dan metode yang tertentu guna mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran. Hal ini dilakukan agar proses pembelajaran di sekolah di masa yang akan datang lebih bermutu, berjalan efektif tanpa hambatan, sesuai dengan yang diinginkan sehingga dihasilkan lulusan yang handal.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Rosda Karya.
Ngalim Purwanto.1997.Psikologi Pendidikan.Bandung:PT. Remaja Rosda Karya.
Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP PGSD.
Sugiyono, 2010.Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
|