Peningkatan Kemampuan Pembelajaran Melalui Supervisi Akademik
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMBELAJARAN BERBASIS ICT
DALAM KEGIATAN KKG MELALUI SUPERVISI AKADEMIK
BAGI GURU SD DI DABIN I UPTD TK/SD KECAMATAN JATI
SEMESTER I TH 2014/2015
Trisno
UPT TK/SD Kecamatan Jati
ABSTRAK
Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan guru dalam pembelajaran berbasis ICT di dabin I UPTD TK/SD Kecamatan Jati Kabupaten Blora. Kemampuan guru yang rendah dalam pembelajaran berbasis ICT bukan semata karena kesalahan guru, tetapi juga karena kesalahan pengawas sekolah. Tugas pengawas sekolah adalah berkenaan dengan pelaksanaan tugas pembinaan, pemantauan, penilaian, dan pembimbingan dan pelatihan profesional guru pada aspek kompetensi guru dan tugas pokok guru. Oleh karena hal tersebut peneliti selaku pengawas sekolah melakukan pembinaan yang berkaitan dengan aspek kompetensi guru dan tugas pokoknya khususnya dalam pelaksanaan pembelajaran. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran berbasis ICT melalui supervisi Akademik lewat pemberdayaan KKG di Dabin I UPTD TK/SD Kec. Jati Kab. Blora Tahun Pelajaran 2014/2015.Penelitian Tindakan sekolah ini terdiri dari 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi, dengan subjek penelitian adalah guru-guru SD kelas 4 dan 5 yang tergabung di dalam forum KKG gugus “Ki Hajar Dewantara†dengan jumlah 22 guru SD. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer yang diperoleh dari subyek penelitian sedangkan sumber sekunder diambil dari selain subyek penelitian. Dalam penelitian ini mengambil dari sumber primer melalui test yang berbentuk nilai/angka yang diambil dari nilai: kondisi awal anak sebelum penelitian, siklus I, dan siklus II. Sedangkan sumber sekunder diambil dari proses pembinaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa melalui supervisi Akademik dapat meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran berbasis ICT dimana tiap-tiap siklus mengalami peningkatan Untuk lebih jelasnya data hasil penelitian terlihat pada Kondisi Awal: Nilai terendah 30, Nilai tertinggi 70, Rata-rata kelas 51 Tuntas 0 %, Tidak tuntas 100 %, Daya seraf 55 %.Siklus I: Nilai terendah 40, Nilai tertinggi 80, Rata-rata kelas 62, Tuntas13,6 %, Tidak tuntas 86,4 %, Daya seraf 62 %. Siklus II: Nilai terendah 60, Nilai tertinggi 90, Rata-rata kelas 81.7,5, Tuntas 82 %, Tidak tuntas 18 %, Daya seraf 81 %.
Kata Kunci : Pembelajaran Berbasis ICT, Supervisi Akademik
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Teknologi informasi saat ini berkembang dengan pesat seiring dengan penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang informasi dan komunikasi yang mampu menciptakan alat-alat yang mendukung kegiatan yang dilakukan manusia saat ini, kalau guru dengan komputer akan mendukung dalam penyusunan bahan ajar yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar namun kenyataannya belum banyak guru yang memanfaatkan media teknologi informasi dengan optimal. Padahal kalau guru mau memanfaatkan kemajuan teknologi unformasi yang ada pembelajaran lebih efektif, menarik dan menyenangkan.
Kegiatan pembelajaran kurang efektif apabila didalamnya tidak dibarengi dengan adanya media sebagai pendukug proses kegiatan tersebut. Karena media pembelajaran merupakan alat untuk menyampaikan materi-materi kepada siswa dan mempermudah dalam proses pembelajaran. Sering kali dalam proses pembelajaran terjadi kejenuhan dalam menyimak materi yang disampaikan oleh guru, hal tersebut berakibat pada nilai yang menjadi tidak terlalu bagus. Untuk mengatasi hal tersebut agar tidak terjadi, maka kreativitas dari seorang pendidik harus diperhatikan. Melalui media pembelajaran berbasis ICT proses pembelajaran akan memnacing semangat para siswa. Kenyataan di lapangan khususnya guru-guru SD belum banyak yang memanfaatkan media ICT sebagai media dalam pembelajaran. Melihat hal tersebut menunjukan bahwa kemampuan guru dalam penggunaan media ICT sebagai media pembelajaran sangat rendah, hal ini terjadi juga pada guru-guru SD yang ada di Dabin I UPTD TK/SD Kecamatan Jati Kabupaten Blora.
Kemampuan guru yang rendah dalam pembelajaran berbasis ICT bukan semata karena kesalahan guru, tetapi juga karena kesalahan pengawas sekolah. Peneliti selaku pengawas dalam melakukan supervise atau pembinaan akademik hanya bersifat pembinaan secara umum yaitu tentang kehadiran, kedisiplinan, administrasi sekolah maupun adaministrasi kelas, tidak pernah menyinggung pelaksanaan pembelajaran apalagi sampai pada penggunaan alat peraga atau media pembelajaran.
Tugas pengawas sekolah adalah berkenaan dengan pelaksanaan tugas pembinaan, pemantauan, penilaian, dan pembimbingan dan pelatihan profesional guru pada aspek kompetensi guru dan tugas pokok guru. Oleh karena hal tersebut peneliti selaku pengawas sekolah melakukan pembinaan yang berkaitan dengan aspek kompetensi guru dan tugas pokoknya khususnya dalam pelaksanaan pembelajaran. Peneliti berusaha untuk meningkatkan kemampuan pelaksanaan pembelajaran guru khususnya dalam penggunaan media pembelajaran dalam model pembelajaran berbasis ICT.
Berdasarkan uraian permasalahan pada latar belakang tersebut di atas, maka dipandang perlu ada penelitian tindakan sekolah dengan judul: “Peningkatan kemampuan pembelajaran berbasis ICT Dalam Kegiatan KKG melalui Supervisi Akademik bagi Guru SD di Dabin I UPTD TK/SD Kecamatan Jati Semester I Tahun 2014/2015â€
Rumusan Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, maka dalam penelitian ini di batasi pada masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah dengan supervisi akademik dapat meningkatkan kemampua pembelajaran berbasis ICT pada guru SD di Dabin I UPTD TK/SD Kec. Jati Kab. Blora Tahun Pelajaran 2014/2015 ?
Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah: Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran berbasis ICT melalui supervisi Akademik dalam pemberdayaan KKG di Dabin I UPTD TK/SD Kec. Jati Kab. Blora Tahun Pelajaran 2014/2015.
Kajian Teori
Hakikat Kemampuan
Kemampuan adalah daya untuk melakukan sesuatu, yang mana harus ditunjang dengan apa yang namanya kreativitas. Secara operasional kreativitas merupakan kemampuan yang menceerminkan kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas dalam berfikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (memperkaya, mengembangkan, dan merinci) suatu gagasan. Kemampuan kreatif seseorang sangat tergantung dari faktor dalam diri dan luar diri, oleh karena itu sebagaimana layaknya bakat dan minat, kemampuan kreativitas seseorang juga perlu dikembangkan. Kemampuan atau kompetensi berkaitan dengan ketrampilan yang dinamakan profesional. Profesional ialah pengetahuan, keahlian, dan persiapan akademik yang dimiliki oleh seseorang ( Jumali dkk: 2007: 71).
Hakekat Pembelajaran
Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu sistem atau proses membelajarkan subyek didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis sehingga subyek didik/pembelajar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.(2003: 8). Dengan demikian, jika pembelajaran dipandang sebagai suatu sistem, maka bearti pembelajaran terdiri dari sejumlah komponen yang terorganisir antara tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode pembelajaran, media pembelajaran/alat peraga, pengorganisasian kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran. Sebaliknya bila pembelajaran dipandang sebagai proses, maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka siswa belajar. Dalam pembelajaran guru harus selalu memberi dorongan / motivasi kepada siswa serta mampu menciptakan suasana kelas yang baik dan kondusif. Hal ini didukung oleh pendapat Orstein (Dalam Suciati. 2005: 3.21) menegaskan bahwa dalam pembelajaran faktor kunci yang akan mengembangkan dan memelihara motivasi siswa adalah pengajaran yang baik serta guru mengusahakan pengembangan pribadi dan sosial siswa secara total.
ICT (Information and Communication Technology)
ICT (Information and Communication Technology) atau yang lebih dikenal dengan TIK teknologi informasi dan komunikasi) adalah berbagai aspek yang melibatkan teknologi, rekayasa dan teknik pengolahan yang digunakan dalam pengendalian dan pemrosesan informasi serta penggunaannya, hubungan computer dengan manusia dan hal yang berkaitan dengan social, ekonomi dan kebudayaan [British Advisory Council for applied Research and Development: Report on Information Technology; H.M. Stationery Office. 1980] (http://www.gogle.id).
Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Jadi Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, pemindahan informasi antar media. Jadi dengan adanya ICT guru dapat mengakses berbagai macam informasi yang berkaitan dengan materi pelajaran sehingga sesuai dengan fungsi teknologi asas praktis, efektif dan efisien menjadi acuan utama.
Kemampuan Pembelajaran Berbasis ICT
Kemampuan guru dalam pembelajaran ICT di lingkungan sekolah merupakan hal yang sangat penting. Hal ini dikarenakan semakin meningkatnya kebutuhan informasi dan komunikasi dalam berbagai keperluan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). ICT yang secara sederhana disimbolkan oleh perangkat computer dan jaringan internet serta perangkat komunikasi telah banyak dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas kerja para pelajar mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Secara umum, perangkat yang diperlukan untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Pada saat ini tersedia banyak pilihan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis ICT. Software pengembangan media pembelajaran sangat beragam, mulai dari software umum sampai software khusus pengembangan media.
Hakikat Supervisi
Supervisi adalah usaha memberi bantuan kepada seseorang untuk menuju kemajuan, dalam hal ini bantuan diberikan kepada guru untuk memperluas pengetahuan, meningkatkan ketrampilan mengajar dan menumbuhkan sikap profesional sehingga guru menjadi lebih ahli mengelola kegiatan belajar mengajar (KBM) dalam membelajarkan anak didik (Depdikbud Dirjen dikdas dan menengah, 1996: 5). Supervisi akademik adalah kemampuan pengawas dalam melaksanakan pengawasan akademik yakni menilai dan membina guru dalam rangka mempertinggi kualitas proses pembelajaran yang dilaksanakannya, agar berdampak terhadap kualitas hasil belajar siswa.
Kelompok Kerja Guru (KKG)
Yang dimaksud dengan KKG atau Kelompok Kerja Guru adalah wadah (forum ) kegiatan bagi guru-guru Sekolah Dasar yang berbasis di tingkat kecamatan. Pengelolaannya ditangani oleh pengurus dengan anggota yang terdiri dari guru-guru Sekolah Dasar se- Kecamatan.(DepDikNas dalam LPMP Jateng, 2006: 2). Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, peneliti mengemukakan hipotesis tindakan sebagai berikut: Melalui supervisi akademik dalam kegiatan KKG dapat meningkatkan kemampuan pembelajaran berbasis ICT bagi guru di Dabin 1 UPTD TK/SD Kec.jati, Kab.Blora semester 1 Th 2014/2015.
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
Penelitian yang peneliti lakukan kali ini dilakukan selama 4 bulan atau 1 semester, peneliti memulai penelitian pada bulan Juli – bulan Oktober 2014. di Dabin I UPTD TK/SD Kecamatan Jati Kabupaten Blora dengan alasan tempat peneliti bekerja yang secara langsung mengetahui kondisi guru-guru SD yang dalam pelaksanaannya tidak mengganggu jam dinas.
Subjek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah Guru SD yang ada di KKG Gugus “Ki Hajar Dewantara†Dabin I UPTD TK/SD Kec. Jati Kab. Blora tahun pelajaran 2014/2015.
Sumber Data
Dalam penelitian ini mengambil dari sumber primer melalui test yang berbentuk nilai/angka yang diambil dari nilai: kondisi awal anak sebelum penelitian, siklus I, dan siklus II. Sedangkan sumber sekunder diambil dari proses pembinaan.
Tehnik Dan Alat Pengumpulan Data
Data dari kondisi awal tentang kemampuan menyusun bahan ajar dengan menggunakan media ICT dalam pembelajaran yang dikumpulkan menggunakan teknik dokumentasi, alatnya / intrumennya berupa dokumen lembar observasi/pengamatan. Data dari Siklus I dan Siklus II tentang kemampuan menyusun bahan ajar dengan menggunakan ICT yang dikumpulkan menggunakan teknik tes dengan menggunakan alat penilaiannya lembar soal soal tes praktik dan untuk memantapkan kemampuan guru-guru diadakan tes tertulis dan menilai hasil tes tertulis.
Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan sekolah ini dilakukan dengan 2 sikus yang tiap siklusnya terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Kondisi Awal
Kemampuan guru dalam pembelajaran berbasis ICT masih rendah bisa dilihat pada kondisi awal sebelum penelitian, rata-rata kelas nilai kemampuan guru 54,5 (55 pembulatan) dengan nilai tertinggi 70 dan nilai terendah 30 dan dari jumlah 22 peserta KKG, tidak ada satupun yang mendapat nilai sesuai dengan kriteria kinerja (75) yang telah ditetapkan. Adapun rincian kemampuan pembelajaran berbasis ICT yang dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut: 5 guru mendapatkan nilai 30, 3 guru (nilai 40), 4 guru (nilai 50), 6 guru (nilai 60), dan 4 guru mendapatkan (nilai 70).
Deskripsi Siklus I
Dalam pelaksanaan siklus I ini guru-guru ternyata sudah memiliki kemampuan dalam menyusun pengembangan bahan ajar dengan menggunakan ICT dengan baik dilihat pada saat pengamatan dan juga dari hasil test siklus I terlihat ada peningkatan dari tahap kondisi awal data nilai tes kemampuan guru siklus I: Nilai Tertinggi: 80 Nilai Terendah: 40.Daya Seraf: 62%.Tuntas: 13,6 % Belum Tuntas: 86,4 %
Deskripsi Siklus II
Dalam pelaksanaan siklus II ini guru-guru ternyata sudah memiliki kemampuan dalam menyusun pengembangan bahan ajar dengan menggunakan ICT juga terlihat guru-guru dapat mempresentasikan materi pelajaran dengan ICT program MS powerpoint dengan sangat baik, hasil test siklus II terlihat ada peningkatan dari tahap kondisi awal, siklus I dan siklus II, data nilai tes kemampuan guru siklus II: Nilai Tertinggi: 90. Nilai Terendah: 60. Daya Seraf: 81% Tuntas: 82% Belum Tuntas: 18%
Hasil Tindakan
Melalui pembinaan akademik ternyata benar-benar dapat meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran berbasis ICT bagi guru-guru SD di Dabin I UPTD TK/SD Kecamatan Jati.Terlihat penigkatannya masing masing dari kondisi awal nilai tertinggi 70 nilai terendah 30 rata-rata 51 daya seraf 51 % tuntas 0% dan belum tuntas 100% , Siklus I nilai tertinggi 80 nilai terendah 40 rata-rata 62 daya seraf 62 % tuntas 13,6% dan belum tuntas 86,4% dan Siklus II nilai tertinggi 90 nilai terendah 60 rata-rata 81 daya seraf 81 % tuntas 82 % dan belum tuntas 18%
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan Penelitian
Dengan berdasarkan hipotesis melalui pembinaan akademik dapat meningkatkan kemampuan pembelajaran berbasis ICT bagi guru-guru SD Di KKG Gugus “ Ki Hajar Dewantaraa†Dabin I UPTD TK/SD Kecamatan Jati Kabupaten Blora pada semester I tahun 2014 / 2015.
Saran
Kepada guru diharapkan selalu mengikuti perkembangan jaman, terutama dengan membaca hasil karya para akhli sehingga tidak ketinggalan dengan daerah lain, dalam meningkatkan mutu pendidikan, sebagai tanggung jawab bersama memajukan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Razaq, 2002. Microsof PowerPoint 2002. Surabaya: Indah
Dep. Dik. Bud, 1993.Pedoman Metode Pengajaran PMP dan Penerapannya. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
………………, 1993.GBPP. Jakarta: Drektorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
………………, 2004.Kurikulum 2004 Standar Kompetensi. Jakarta: Drektorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menegah.
Dep. Dik. Nas, 2006.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Gatot dkk, 2007.Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Hamzah B. Uno, 2006. Teori motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Jumali dkk, 2008. Landasan Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Rustopo, Sutrisno, 1994. Strategi Belajar Mengajar Pendidikan Moral Pancasila. Semarang: FPIPS.
Rahmat Putra, 2009. Microsof Powerpoint. Jakarta: Erlangga.
Supardi, 2011. Publikasi Ilmiah Non Penelitian. Yogyakarta: Andi Press.
Supardi, Suharjono. 2011. Strategi Menyusun Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Andi Press.
Winataputra, 1997.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Dep. Dik. Bud Universitas Terbuka.
Winataputra dkk.2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Yuli Haryanto, 2007. Materi Work Shop TIK Sekolah Dasar Angkatan 2. Semarang: LPMP.