PENINGKATAN KINERJA GURU DALAM PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SAINTIFIK MELALUI PEMBINAAN TEKNIK CLASSROOM VISITATION DI SD NEGERI 1 KISMOYOSO

KOORDINATOR PAUD DIKDAS DAN LS KECAMATAN NGEMPLAK

KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2020/2021

 

Dwi Paryanti

Pengawas PAUD Dikdas dan LS Kecamatan Ngemplak

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peningkatan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran saintifik melalui pembinaan teknik Classroom Visitation bagi guru di SD Negeri 1 Kismoyoso Koordinator Paud Dikdas dan LS Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali semester I Tahun Pelajaran 2020/2021. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Kismoyoso Kecamatan Ngemplak pada semester I tahun pelajaran 2020/2021. Subjek penelitian sebanyak 10 (sepuluh) guru. Hasil penelitian dikatakan berhasil apabila kinerja guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran saintifik semua subjek penelitian telah mencapai kategori baik, dengan nilai rata-rata lebih dari 32,1 (≥ 32,1), dengan prosentase penguasaan indikator telah mencapai lebih dari ≥ 85%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa classroom visitation sebagai upaya peningkatan kinerja guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 bagi guru semester I tahun pelajaran 2020/2021 di SD Negeri 1 Kismoyoso Kecamatan Ngemplak sudah meningkat dengan maksimal. Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh guru yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata dari prasiklus ke siklus I meningkat dari 19,1 menjadi 36,2. Nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II dari 36,2 menjadi 43,4. Secara keseluruhan nilai rata-rata dari prasiklus ke siklus II dari 19,1 menjadi 43,4. Dari sisi penguasaan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013, yang dilihat dari peningkatan prosentase ketercapaian indikator terjadi peningkatan dari prasiklus sebesar 39,79% pada siklus I meningkat menjadi 75,42%. Dari siklus I sebesar 75,42% meningkat pada siklus II menjadi 90,42%. Secara keseluruhan prosentase ketercapaian indikator dari prasiklus ke siklus II, meningkat dari 39,79% menjadi 90,42%.

Kata Kunci: kinerja guru,pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013, classroom visitation

 

PENDAHULUAN

Semua Sekolah Dasar harus sudah menerapkan pelaksanaan Pembelajaran Kurikulum 2013. Pembelajaran kurikulum 2013 berlaku di semua tingkat pendidikan. Mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga tingkat SMA-SMK harus menerapkan pembelajaran Kurikulum 2013. Kebijakan tentang pembelajaran kurikulum 2013 seperti tercantum dalam dokumen regulasi Permendikbud No. 81A tahun 2013 yang diperbaharui dengan Permendikbud No. 104 tahun 2014 tentang Pembelajaran. Sudah barang tentu membawa konsekwensi yang harus ditindaklanjuti oleh semua pemangku kepentingan pendidikan. Semua pihak yang terkait dengan dunia pendidikan khususnya guru harus mulai dengan memahami pembelajaran kurikulum 2013. Tanpa pemahaman yang baik, guru tidak akan dapat melaksanakan pembelajaran kurikulum 2013 yang sesuai harapan.

Kurikulum 2013, yang dikenal dengan pembelajaran yang mengimplementasikan pendekatan scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan keterampilan (psikomotor). Dengan proses pembelajaran yang demikian maka diharapkan hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.

Berdasarkan lampiran Permendikbut Nomor 103 Tahun 2014, terdiri dari kegiatan: (1) pendahuluan yang meliputi aspek: mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan, mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan, menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan, menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan, (2) kegiatan inti terdiri dari: mengamati, menanyakan, mengumpulkan informasi eksperimen, menalar asosiasi, mengkomunikasikan hasil, dan (3) penutup terdiri dari aspek: membuat rangkuman simpulan pelajaran, melakukan refleksi, memberikan umpan balik, melakukan penilaian, merencanakan kegiatan tindak lanjut, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Guru di SD Negeri 1 Kismoyoso Koordinator Paud Dikdas dan LS Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali, langkah-langkah tersebut di atas, belum sepenuhnya dapat dilaksanakan dengan baik. Hal ini terlihat saat dilakukan pemantauan awal semester I Tahun pelajaran 2020/2021, terhadap 10 (sepuluh) guru, menunjukkan bahwa pada kegiatan pendahuluan sebagian besar guru tidak menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, pada kegiatan inti, guru tidak melakukan kegiatan menanya, menalar, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan dengan baik. Pada kegiatan penutup, guru tidak melakukan evaluasi sesuai dengan standart penilaian yang ditentukan.

Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa secara garis besar guru di SD Negeri 1 Kismoyoso Koordinator Paud Dikdas dan LS Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali belum memiliki kemampuan yang baik dalam menerapkan langkah pembelajaran saintifik. Untuk mensikapi masalah tersebut perlu adanya pembinaan khusus, yaitu pembinaan yang difokuskan pada pemahaman dan ketrampilan menerapkan langkah pembelajaran saintifik.

Permasalahan yang dihadapi oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran saintifik antara guru satu dengan yang lainya berbeda, maka pembinaan yang tepat adalah dengan melakukan pembinaan individual yaitu pembinaan dengan cara pribadi dan dilakukan secara langsung terhadap guru. Adapun teknik yang dipilih untuk menigkatkan kinerja guru dalam menerapkan langkah pembelajaran saintifik tersebut adalah Classroom visitation, yaitu suatu teknik pembinaan yang dilakukan secara langsung dengan cara mengunjungi kelas untuk mengamati proses pembelajaran agar diperoleh gambaran yang nyata sebagai bahan pembinaan selanjutnya berupa percakapan individu.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikemukakan bahwa pembinaan teknik Classroom visitation, dilaksanakan sebagai upaya perbaikan kinerja guru, khususnya dalam melaksanakan proses pembelajaran saintifik, untuk itu agar tindakan ini lebih efektif, maka pembinaan tersebut dirancang dalam sebuah penelitian tindakan sekolah (PTS), yang diawali dengan perencanaan, dilanjutkan dengan pelaksanaan, observasi dan refleksi yang terangkum dalam siklus penelitian. Adapun judul yang sesuai dengan permasalahan tersebut di atas, adalah: “Peningkatan Kinerja Guru Dalam Proses Pelaksanaan Pembelajaran saintifk Melalui Pembinaan Teknik Classroom Visitation Di SD Negeri 1 Kismoyoso Koordinator Paud Dikdas dan LS Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Semester I Tahun Pelajaran 2020/2021.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, dan identifikasi masalah tersebut di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah melalui pembinaan teknik Classroom Visitation dapat meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran saintifik bagi guru SD Negeri 1 Kismoyoso Koordinator Paud Dikdas dan LS Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali semester I Tahun Pelajaran 2020/2021?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peningkatan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran saintifik melalui pembinaan teknik Classroom Visitation bagi guru di SD Negeri 1 Kismoyoso Koordinator Dikdas dan LS Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali semester I Tahun Pelajaran 2020/2021.

KAJIAN TEORI

Kinerja Guru

Menurut Prawirasentono (2011: 2) “Performance adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral ataupun etika”. Dessler (2011: 513) menyatakan pengertian kinerja hampir sama dengan prestasi kerja ialah perbandingan antara hasil kerja aktual dengan standar kerja yang ditetapkan. Dalam hal ini kinerja lebih memfokuskan pada hasil kerja.

Menurut Sardiman (2010: 125) guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar yang turut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Guru adalah semua orang yang mempunyai keahlian khusus dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik serta mempunyai jabatan profesional di mana dia mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap peserta didiknya.

Pembelajaran Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 adalah pengembangan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dirintis pada tahun 2004 maupun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun 2006 yang mulai diterapkan pada tahun ajaran 2013/2014 (Fadlillah, 2014: 16). Kurikulum 2013 lebih menekankan pada peningkatan dan keseimbangan antara soft skill dan hard skill melalui kompetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan.

Supervisi teknik Classroom Visitation

Classroom Visitation merupakan salah satu teknik supervisi individu, yaitu teknik supervisi yang dilakukan dengan cara mengunjungi kelas, ketika guru sedang melaksanakan pembelajaran, supervisor secara aktif mengikuti jalannya proses pembelajaran yang sedang berlangsung untuk memperoleh data sebagai bahan pembinaan berikutnya. Menurut Purwanto (2010: 120) bahwa kunjungan kelas adalah kunjungan sewaktu-waktu yang dilakukan oleh seorang supervisor (kepala sekolah, penilik, pengawas) untuk mengamati seorang guru yang sedang mengajar. Menurut Priansa dan Somad (2014: 99) kunjungan kelas yakni kunjungan yang dilakukan kepala sekolah ke dalam kelas pada saat guru yang bersangkutan menghadapi masalah/kesulitan selama mengadakan kegiatan pembelajaran.

Kerangka Berpikir

Pelaksanaan kuriklulum 2013 telah diterapkan, termasuk di SD Negeri 1 Kismoyoso Koordinator Paud Dikdas dan LS Kecamatan Ngemplak. Sehingga setiap guru di SD Negeri 1 Kismoyoso diharuskan memiliki kemampuan yang baik dalam menerapkan berbagai model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered learning) yang merupakan implementasi pembelajaran saintifik.

Hasil pengamatan awal pelaksanaan pembelajaran saintifik terhadap guru di SD Negeri 1 Kismoyoso Koordinator Paud Dikdas dan LS Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali pada awal semester I Tahun Pelajaran 2020/2021, belum dapat dilaksanakan dengan baik. Untuk itu perlu dilakukan upaya nyata berupa pembinaan individu teknik classroom visistation, yaitu teknik pembinaan individu untuk memperoleh gambaran nyata dari aktivitas guru melalui kunjungan kelas, yang selanjutnya berdasarkan data yang diperoleh dilakukan pembinaan lanjutan secara individu. Melalui Classroom Visitation, guru akan memperoleh masukan-masukan perbaikan dari supervisor, sehingga pada akhirnya kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran saintifik pada siklus I dapat meningkat tetapi belum maksimal. Selanjutnya diadakan pembinaan individu tehnik Classroom Visitation pada siklus II, dengan adanya pembinaan dari supervisor guru dapat melaksanakan pembelajaran saintifik sesuai dengan langkah-langkah yang benar.

Hipotesis Tindakan

Melalui Classroom Visitation dapat meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran saintifik bagi guru di SD Negeri 1 Kismoyoso Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali semester I Tahun Pelajaran 2020/2021.

METODE PENELITIAN

Subjek dan Obyek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru SD Negeri 1 Kismoyoso sebanyak 10 (sepuluh) guru seperti daftar terlampir. Dalam penelitian ini yang menjadi titik perhatian (objek penelitian) adalah peningkatan kinerja guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran saintifik.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kismoyoso Kecamatan Ngemplak. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2020/2021 selama 6 (enam) bulan mulai bulan Juli sampai dengan bulan Desember 2020.

Prosedur Penelitian

Tiap-tiap siklus penelitian terdiri dari 4 langkah: yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

 

 

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi langsung, dan melakukan penilaian terhadap kinerja guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran pembelajaran saintifik.

Teknik Analisa Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif. Teknik ini digunakan dengan cara membandingkan hasil yang diperoleh dari kegiatan prasiklus, siklus pertama, dan siklus kedua, dan seterusnya, sehingga akan diperoleh gambaran kemajuan kinerja guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 (pembelajaran saintifik). Analisis data tersebut dilakukan selama proses tindakan dan sesudah penelitian. Penyajian hasil penelitian selain berbentuk narasi juga berbentuk angka dan bilangan. Jadi, dalam pengolahan data peneliti menggunakan analisis kuantitatif. Analisis data kuantitatif ini dilakukan terhadap hasil penilaian kinerja guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran saintifik dengan menggunakan pendekatan presentase. Pendekatan ini dimaksudkan untuk menganalisis tingkat penguasaan subjek penelitian terhadap aspek penilaian, dan prosentase ketercapaian keseluruhan aspek penilaian.

Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah kriteria yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan tindakan. Hasil penelitian dikatakan berhasil apabila kinerja guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran saintifik semua subjek penelitian telah mencapai kategori baik, dengan nilai rata-rata lebih dari 32,1 (≥ 32,1), dengan prosentase penguasaan indikator telah mencapai lebih dari ≥ 85%.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Prasiklus

Hasil pengamatan prasiklus seperti terlampir. Rekapitulasi hasil pengamatan seperti terlampir. Ringkasan hasil pengamatan prasiklus, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran saintifik sebesar 19,1 (cukup), nilai tertinggi 25 (cukup), nilai terendah 15 (kurang). Jumlah guru yang memperoleh nilai kategori baik belum ada, kategori cukup sebanyak 6 guru (60%) dan kategori kurang sebanyak 4 guru (40%).

Berdasarkan hasil observasi tersebut, selanjutnya dilakukan perhitungan prosentase penguasaan indikator. Perhitungan prosentase ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana guru telah menguasai langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran saintifik, dengan asumsi bahwa semakin besar prosentase ketercapaian menunjukkan bahwa guru semakin baik dalam pelaksanaan pembelajaran saintifik.

Hasil perhitungan prosentase ketercapaian indikator kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran saintifik menunjukkan bahwa rata-rata prosentase ketercapaian yang diperoleh guru adalah 39,79%. Hal ini berarti bahwa kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran saintifik di SD Negeri 1 Kismoyoso Kecamatan Ngemplak masih rendah. Secara keseluruhan langkah pelaksanaan pembelajaran saintifik belum dapat dilaksanakan secara maksimal, hal ini terlihat dari prosentase ketercapaian tiap-tiap indikator masih tergolong kecil (dibawah 50%), sehingga perlu diupayakan langkah perbaikan melalui pembinaan teknik kunjungan kelas yang dilanjutkan dengan percakapan pribadi. Pembinaan individual ini dipilih karena masing-masing guru mempunyai permasalahan dan kekurangan yang berbeda-beda.

Siklus I

Berdasarkan hasil penilaian siklus I, diketahui bahwa skor rata-rata sebesar 36,2 (baik), dengan prosentasi penguasaan indikator rata-rata sebesar 75,42%. Hal ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan pembinaan berupa teknik kunjungan kelas dan percakapan pribadi, kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran saintifik telah meningkat. Peningkatan tersebut disebabkan oleh tambahnya pengetahuan guru dan pemahaman guru terhadap langkah penilaian yang benar yang disampaikan oleh peneliti.

Walaupun terjadi peningkatan, namun jika dibanding dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, skor rata-rata dan prosentase ketercapaian indikator tersebut belum mencapai indikator kinerja yang ditetapkan yaitu lebih dari 85%, sehingga perlu dilakukan tindakan lanjutan dengan memperbaiki kekurangan guru melalui pembinaan teknik kunjungan kelas dan percakapan pribadi siklus berikutnya.

Siklus II

Berdasarkan hasil penilaian kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran saintifk siklus II, diketahui bahwa skor rata-rata sebesar 43,4 (baik), dengan prosentasi penguasaan indikator rata-rata sebesar 90,42%. Hal ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan pembinaan berupa observasi kelas dan rapat guru sebagai kelanjutan pembinaan siklus I, kinerja guru telah meningkat. Dibanding dengan hasil penilaian siklus sebelumnya telah terjadi peningkatan, dan dibanding dengan indikator keberhasilan telah mencapai indikator keberhasilan tindakan yang ditentukan, yaitu nilai rata-rata telah mencapai 43,4 (≥ 32,1), dengan prosentase penguasaan indikator telah mencapai 90,42% artinya telah lebih dari 85%, dengan demikian tindakan tidak perlu dilanjutkan.

PEMBAHASAN

Perbandingan Nilai Rata-Rata kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran saintifik

Perbandingan nilai kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran saintifk prasiklus dengan siklus I, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata dari prasiklus ke siklus I mengalami peningkatan sebesar 17,1. nilai tertinggi meningkat dari 25 menjadi 41, nilai terendah meningkat dari 15 menjadi 32. Peningkatana tersebut disebabkan oleh semakin bertambahnya pengetahuan guru sebagai dampak masukan dari peneliti, selain melalui percakapan pribadi berdasarkan pencatatan selama kunjungan kelas, guru dapat memahami kekurangan-kekurangan yang harus diperbaiki.

Perbandingan nilai kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran saintifk siklus I dengan siklus II, menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 7,2, yaitu dari siklus I sebesar 36,2 siklus II meningkat menjadi 43,4. Nilai tertinggi meningkat dari 41 menjadi 45, nilai terendah meningkat dari 32 menjadi 41.

Perbandingan nilai kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran saintifk prasiklus dengan siklus II, menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari prasiklus ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 24,3, yaitu dari prasiklus sebesar 19,1 siklus II meningkat menjadi 43,4. nilai tertinggi meningkat dari 25,00 menjadi 45,00, nilai terendah meningkat dari 15 menjadi 41.

Perbandingan Prosentase Penguasaan Indikator

Perbandingan prosentase penguasaan indikator kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran saintifik pada prasiklus dengan siklus I, menunjukkan bahwa prosentase ketercapaian indikator prasiklus mencapai 39,79%, setelah dilakukan tindakan siklus I meningkat menjadi 75,42%, artinya setelah dilakukan pembinaan siklus I, pemahaman guru terhadap langkah-langkah pembelajaran saintifik mengalami peningkatan sebesar 35,63%.

Perbandingan prosentase penguasaan indikator kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran saintifik pada siklus I dengan siklus II, menunjukkan bahwa prosentase ketercapaian indikator siklus I mencapai 75,42%, setelah dilakukan tindakan siklus II meningkat menjadi 90,42%, artinya setelah dilakukan pembinaan siklus II, pemahaman guru terhadap langkah-langkah pembelajaran saintifik mengalami peningkatan sebesar 15%%.

Perbandingan prosentase penguasaan indikator kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran saintifik pada prasiklus dengan siklus II, menunjukkan bahwa prosentase ketercapaian indikator prasiklus mencapai 39,79%, setelah dilakukan tindakan siklus I dan siklus II meningkat menjadi 90,42%, artinya setelah dilakukan pembinaan siklus I dan siklus II, pemahaman guru terhadap langkah-langkah pembelajaran saintifik mengalami peningkatan sebesar 50,63%.

Berdasarkan perbandingan yang disajikan dalam bentuk tabel maupun grafik seperti tersebut di atas, dapat dikemukakan bahwa melalui observasi kelas dan rapat guru dapat meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran saintifik. Hal ini menunjukkan bahwa dengan tindakan berupa observasi kelas dan rapat guru mampu meningkatkan pemahaman guru terhadap komponen/aspek-aspek penilaian kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran saintifik.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran saintifik melalui pembinaan teknik kunjungan kelas (classroom visitation), bagi guru di SD Negeri 1 Kismoyoso Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali semester I tahun pelajaran 2020/2021 sudah meningkat dengan maksimal. Peningkatan terjadi pada seluruh guru dijadikan subjek penelitian, peningkatan dibuktikan dengan meningkatnya nilai rata-rata dari prasiklus ke siklus I dari 19,1 meningkat menjadi 36,2 (terjadi peningkatan sebesar 17,1). Nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II dari 36,2 meningkat menjadi 43,4 (terjadi peningkatan sebesar 7,2). Secara keseluruhan nilai rata-rata dari prasiklus ke siklus II meningakt dari 19,1 menjadi 43,4 (terjadi peningkatan sebesar 24,3).

Dari segi penguasaan guru dalam melaksanakan langkah-langkah pembelajaran saintifik, yang dilihat dari prosentase ketercapaian indikator terjadi peningkatan dari prasiklus sebesar 39,79% pada siklus I meningkat menjadi 75,42% (terjadi peningkatan sebesar 35,63%). Dari siklus I sebesar75,42%, pada siklus II meningkat menjadi 90,42% (terjadi peningkatan sebesar 15,00%). Secara keseluruhan prosentase ketercapaian indikator dari prasiklus ke siklus II, meningkat dari 39,79% menjadi 90,42% (terjadi peningkatan sebesar 50,63%). Hal ini membuktikan bahwa upaya perbaikan kinerja guru yang dilaksanakan dalam bentuk pembinaan teknik classroom visitation, terbukti dapat meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran saintifik.

Saran

Untuk Koordinator Paud Dikdas dan LS Kecamatan Ngemplak

Sebaiknya supervisi terhadap guru lebih difokuskan pada pelaksanan pembelajaran sainfitik, dengan menggunakan model-model pembelajaran yang berpusat pada siswa, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang distandarkan dalam kurikulum 2013.

Untuk Kepala Sekolah Lain

Sebaiknya kepala sekolah selalu melakukan monitoring terhadap guru dalam pelaksanaan pembelajaran saintifik, dan apabila dijumpai pelaksanaan yang tidak sesuai dengan langkah pembelajaran yang benar, maka kepala sekolah sesegera mungkin untuk melakukan upaya-upaya perbaikan.

Untuk Guru

Sebaiknya guru mulai membiasakan diri untuk berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran, artinya setiap pelaksanaan pembelajaran lebih ditekankan pada keaktifan siswa dengan melakukan langkah: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan.

DAFTAR PUSTAKA

Dessler, Gary. 2011. Management Sumber Daya Manusia. Terjemahan. Benyamin. Molan. Edisi Bahasa Indonesia. JakartaL PT Prenhallind.

Fadlillah, M. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran SD/MI,. SMP/MTs, & SMA/MA. Yogyakarta: PT Ar-ruzz Media

Prawirosentono, Suyadi. 2011. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE

Priansa, Donni Juni dan Rismi Somad. 2014. Manajemen Supervisi dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung: CV Alfabeta

Purwanto, Ngalim, 2010, Atministrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada