Upaya Peningkatan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Alat Peraga Jam Dinding
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA K. D 3. 6 MENJELASKAN WAKTU DALAM SATUAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA JAM DINDING BAGI SISWA
KELAS II SD NEGERI 1 NGESREP KECAMATAN NGEMPLAK,
KABUPATEN BOYOLALI SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Sartini
SD Negeri 1 Ngesrep Kecamatan Ngemplak
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah “Melalui Penggunaan Alat Peraga Jam dinding pada Pembelajaran Matematika K. D 3. 6 Menjelaskan Makna watu dalam satuan Baku Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa kelas II SD Negeri 1 Ngesrep Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali Semester Genap Tahun Pelajaran 2019/2020”. Prosedur penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian tindakan kelas yaitu dengan cara melakukan tindakan perbaikan dalam proses belajar mengajar dalam rangka meningkatkan penguasaan kompetensi yang terukur dengan menggunakan alat peraga Sedotan Warna warni. Penilaian Kognitif (Ki. 3), pada siklus I ini hasil belajar pengetahuan bahwa terjadi peningkatan untuk rata-rata hasil belajar siswa di mana para Pra Tindakan sebesar 64,11 di siklus I menjadi 71,17 terjadi peningkatan sebesar 7,06. Dan untuk tingkat ketuntasan juga terjadi peningkatan dimana pada Pra Tindakan sebesar 47,16% di Siklus I menjadi 64,70%, terjadi kenaikan sebesar 17,55%. Dari Siklus I ke Siklus II, dari 64,70 menjadi 88,23 terjadi peningkatan sebesar 23,52%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui penggunaan alat peraga jam dinding pada pembelajaran Matematika Tema 1 K. d. 3. 6 Menjelasakan waktu dalam satuan baku dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SD Negeri 1 Ngesrep Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Semester Genap Tahun Pelajaran 2019/2020
Kata Kunci: Alat Peraga Jam dinding, Matematika K. d 3. 6. , Hasil Belajar
PENDAHULUAN
Pelajaran matematika adalah pelajaran yang sering dianggap sulit oleh sebagian besar siswa, hal ini karena pelajaran matematika memerlukan pemikiran, berkaitan dengan angka-angka yang rumit. Jadi dalam pelajarannya anak sering mengalami tasa takut, malas untuk mengikuti pelajaran, hal ini juga yang dirasakan oleh guru kelas II SD Negeri 1 Ngesrep Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali dalam belajar mengajar matematika K. D. 3. 6 menjelaskan waktu dalam satuan baku tampak siswa kurang antusia, malas dan merasa bosan.
Hal ini juga tampak pada rendahnya minat siswa untuk belajar, jadi dari 17 siswa yang mengikuti kegiatan belajar di kelas setelah dilakukan evaluasi diperoleh nilai rata-rata yang rendah yaitu 64,11 dan banyaknya siswa yang belum tuntas. Siswa yang belum tuntas sebanyak 9 siswa (52,90%), sedangkan siswa yang tuntas ada 8 anak dengan persentase ketuntasan sebesar 47,10%.
Pembelajaran Matematika Tema I K. d. 3. 6 memang membahas materi yang cukup luas yang meliputi panjang, berat, waktu yang masing-masing materi tersebut sangat dekat dengan anak. Namun karena proses kegiatan belajar mengajar yang sesuai dengan materi dan karakter anak kelas II sehingga materi waktu yangs eharusnya akarab di dunia anak serasa sulit dan rumit.
Guru kelas II SDN 1 Ngesrep Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Semester Genap Tahun Pelajaran 2019/2020 dalam pembelajarannya belum menggunakan alat peraga sehingga pembelajaran terasa membosankan tidak aktif selama kegiatan belajar mengajar, hal ini kemudian disadari oleh guru kelas II SDN 1 Ngesrep Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali dengan melakukan usaha perbaikan dengan memilih dan menggunakan alat peraga yangs esuai dan relevan dengan materi nyata yaitu alat peraga jam dinding.
Pemilihan alat peraga jam dinding dirasa sangat tepat karena telah memperhtikan aspek-aspek sebagai berikut: (1) kesesuaian antara alat peraga dengan materi; (2) Penyediaan alat peraga cukup mudah hamper disetiap rumah ada; (3) Alat peraga jam dinding murah harganya; (4) Aman bagi siswa; (5) Penggunaannya juga mudah; (6) Dapat mengaktifkan siswa; dan (7) Pembelajaran lebih menyenangkan.
Dengan persiapan dan pemilihan alat peraga jam dinding ini diharapkan dapat meningkatkan haisl belajar matematika K. d. 3. 6 Menjelaskan waktu dalam satuan baku siswa kelas II SDN 1 Ngesrep Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Semester Genap Tahun Pelajaran 2019/2020.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian ini adalah “Bagaimanakah penggunaan alat peraga jam dinding pada pembelajaran Matematika K. d. 3. 6. dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SD N 1 Ngesrep Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Semester GenapTahun Pelajaran 2019/2020?
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan untuk: (1) Membuktikan apakah penggunaan alat peraga jam dinding dapat meningkatkan hasil belajar. (2) Memberi gambaran yang jelas bagi guru supaya dapat menerapkan dan memilih alat peraga yang sesuai dengan kondisi siswa. (3) Meningkatkan kreatifitas guru dalam menemukan hal-hal yang baru/inovatif dalam pendidikannya. (4) meningkatkan profesionalisme guru; (5) Meningkatkan mutu pendidikan SD dn pendidikan pada umumnya.
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
Pengertian Belajar
Gagne menyatakan belajar terjadi apabila suatu stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya berubah dan waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi itu tadi (M. Ngalim Purwanto, 1997:84). Menurut Howard Kingskey yang ditulis Drs. Syaiful Bachri Djumaroh (2002) mengatakan bahwa belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktik dan latihan.
Hasil Belajar/prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah sesuatu yang telah didapat melalui keuletan kerja yang telah dilakukan seseorang. Dalam kamus khusus Bahasa Indonesia (WJS Poerwodarminto, 1985:729) dikemukakan pengertian prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dikerjakan, dilakukan, dsb. Hadari Nawawi (1981:100) mengemukakan pengertian prestasi sebagai kebreprestasian murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai/skor dari prestasi tes mengenai sejumlah pelajaran tertentu.
Alat Peraga
Alat peraga merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan sesuatu atau isi pelajaran, mempelajari dan menarik perhatian suara sehingga dapat mendorong proses pembelajaran yang ada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar. Alat peraga sebaiknya mudah cara menggunakannya, tidak berbahaya mudah dicari, murah harganya dan lebih utama lagi siswa dapat membuat sendiri (Achmad Ds, 1996: 1). Tentu saja penggunaan media tersebut akan mempengaruhi ketercapaian tujuan belajar mengajar. Brown (1973) mengatakan bahwa media yang digunakan secara baik dalam kegiatan belajar mengajar dapat mempengaruhi efektivitas program instruksional.
Alat peraga jam dinding
Jam dinding menurut Wikipedia jam dinding adalah jam yang difungsikan secara letak atau biada dipajang di dinding. Jam dinding bisa digunakan sebagai pajangan atau hiasan di dalam ruangan. Jam dinding merupakan suatu benda yang digunakan sebagai petunjuk waktu yang biasanya dipasang didinding baik di dinding rumah, dinding sekolah, dinding kantor atau dimanapun itu, biasanya bervariasi.
Alat penunjuk waktu sudah ada sejak lima atau enam ribu tahun lalu pada penduduk Timur Tengah dan Afrika Utara. Orang Mesir pada Tahun 3500 SM. mempunyai cara menuntukkan waktu dalam bentuk Obelisk/monument rmaping yang mempunyai 4 sisi, meruncing yang bayang-bayangnya jatuh di pasir dan menunjukkan waktu. Pada awal tahun 1580an ilmuwan Galileo membuat jam bandul pertama kalinya, pukulan bandul selalu berurutan selalu terjadi dalam jumlah waktu yang sama. Pada sekitar tahun 147 – 127 SM. seorang ahli astronot Yunani bernama Hipporechus menyarankan agar banyaknya jam dalam satu hari dibuat tetap saja yaitu 24 jam disebut dengan sistem waktu wquinocatial.
Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir disini menjelaskan tentang kondisi awal dimana dalam kondisi awal ini guru belum mempergunakan alat peraga sehingga hasil belajar rendah, kondisi yang demikian itu maka peneliti mengambil tindakan dengan mengadakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan dengan 2 Siklus dengan menggunakan alat peraga jam dinding dan dengan penelitian dua siklus ini diharapkan 1) Minat siswa terhadap pembelajaran meningkat, 2) Hasil prestasi belajar siswa meningkat, 3)Siswa aktif dalam proses pembelajaran. Dan kondisi akhir dapat terwujud bahwa dengan menggunakan alat peraga Jam dinding untuk meningkatkan Hasil belajar siswa.
Hipotesa Tindakan
Menurut Suharsimi Arikunto (1996: 67) Hipotesis adalah sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan peneliti dan sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah “Melalui penggunaan alat peraga jam dinding pada pembelajaran Matematika KD. 3. 6. Menjelaskan waktu dalam satuan baku dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SD N 1 Ngesrep Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Semester Genap Tahun Pelajaran 2019/2020
METODOLOGI PENELITIAN
Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam waktu 6 bulan yaitu pada bulan Januari 2020 sampai dengan Juni 2020 Pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2019/2020. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ni dilakukan di Kelas II SD Negeri 1 Ngesrep Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun pelajaran 2019/2020. Kelas ini dipilih karena merupakan guru kelas II SD tersebut yang sudah mengenal sifat siswa dan lingkungan kelas tersebut.
Subjek Penelitian
Sesuai dengan pembatasan masalah yang telah ditetapkan pada Bab I, maka subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SD Negeri 1 Ngesrep Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali pada semester Genap tahun pelajaran 2019/2020 dengan rincian jumlah siswa sebanyak 17 siswa.
Prosedur Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan dalam 2 siklus penelitian yang tiap siklusnya terdiri dari Tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan tahap analisis/refleksi.
Tehnik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain menggunakan: Pengamatan, wawancara dan diskusi, kajian dokumen, dan angket.
Validasi Data
Suatu informasi yang dijadikan data penelitian perlu divalidasi sehingga dapat dipertanggung jawabkan dan dapat dijadikan dasar yang kuat untuk menarik kesimpulan. Teknik validasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi dan perbandingan triangulasi adalah teknik pemeriksaan validasi data dengan memanfaatkan sarana dari luar data untuk keperluan pengecekan atau pembanding data itu (Lexy J. Moleong, 1995: 178). Perbandingan adalah teknik pemeriksaan validasi data dengan membandingkan hasil tes siswa antara sebelum menggunakan Alat peraga dengan setelah menggunakan Alat peraga.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif Data ini dapat langsung dianalisis karena berupa angka yang tidak memerlukan pengolahan lagi. Kemudian data yang terkumpul disajikan dalam bentuk tabel, gambar/grafik.
Indikator Kinerja
Indikator kinerja pada penelitian ini adalah meningkatnya hasil belajar siswa baik secara individual maupun klasikal. Nilai individu 70 sedangkan klasikal yang bernilai 70 harus mencapai 80%. Penilaian menggunakan PAP (Penilaian Acuan Patokan) dengan tingkat penguasaan materi 70% dengan demikian siswa yang dianggap kompetensi adalah siswa yang mmepunyai nilai 70 dan apabila secara klasikal dianggap berhasil secara klasikal tingkat ketuntasan mencapai 80%.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Pra Siklus
Materi yang diberikan pada awal penelitian ini adalah Pembelajaran Matematika K. d. 3. 6. menjelaskan waktu dalam satuan baku tanpa menggunakan alat peraga yang kongkrit yaitu Jam dinding dalam pembelajarannya. Setelah melalui proses evaluasi dan pengawasan yang dilakukan oleh guru di perleh nilai hasil belajar siswa dapat dijelaskan bahwa siswa yang mendapat nilai 40 sebanyak 2 siswa (11,76%), Nilai 50 sebanyak 2 siswa (11,76%), sedngkan siswa yang menpadat nilai 60 sebanyak 5 siswa (29,41%) sedangkan siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 4 siswa (23,52%) dn nilai 90 sebanyak 1 siswa (5,88%). Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 64,11. Sedangkan berdasarkan tingkat ketuntasan yang dicapai adalah baru mencapai 47,10%.
Dekripsi Siklus 1
Setelah melakukan pengamatan Siklus I maka dapat direfleksikan hasil perbandingan antara kondisi awal dan kondisi Siklus I terdapat perbedaan-perbedaan. Dan terdapat peningkatan-peningkatan baik untuk penilaian Ki. 3 yaitu terlihat bahwa terjadi peningkatan untuk rata-rata hasil belajar siswa di mana para Pra Tindakan sebesar 64,11 di siklus I menjadi 71,17 terjadi peningkatan sebesar 7,06, Dan untuk tingkat ketuntasan juga terjadi peningkatan dimana pada Pra Tindakan sebesar 47,10%di Siklus I menjadi 64,70% terjadi kenaikan sebesar 17,60%.
Dikarenakan pada siklus I ini nilai rata-rata hasil belajar telah mencapai target yaitu sebesar 71,17 dimana nilai rata-rata yang dipatok sebesar 70 namun untuk tingkat ketuntasan yang dicapai belum mencapai yang diinginkan yaitu sebesar 80% dari jumlah siswa sedangkan ketuntasan yang dicapai baru mencapai 64,70% maka dilanjutkan ke siklus berikutnya atau siklus II.
Dekripsi Siklus 1I
Setelah melakukan pengamtan Siklus II maka dapat direfleksikan hasil perbandingan antara kondisi awal Siklus I dan Siklus II terdapat perbedaan-perbedaan. Dan terdapat peningkatan-peningkatan baik untuk penilaian Ki. 3 yaitu terlihat bahwa terjadi peningkatan untuk rata-rata hasil belajar siswa di mana para Pra Tindakan sebesar 64,11 di siklus I menjadi 71,17 terjadi peningkatan sebesar 7,06, dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan dari rata-rata 71,17 menjadi 78,82 terjadi peningkatan sebesar 7,65. Dan untuk tingkat ketuntasan juga terjadi peningkatan dimana pada Pra Tindakan sebesar 47,16% di Siklus I menjadi 64,70%, terjadi kenaikan sebesar 17,55%. Dari Siklus I ke Siklus II, dari 64,70 menjadi 88,23 terjadi peningkatan sebesar 23,52%. Sedangkan untuk penilaian Ki. 2 (Sikap) terjadi peningkatan hal itu bisa dilihat bahwa terjadi peningkatan tingkat rata-rata yang diperoleh di mana pada siklus I sebesar 77,65 di Siklus II sebesar 83,47 terjadi peningkatan sebesar 5,82
PEMBAHASAN
Kondisi Awal
Pada kondisi awal hasil belajar masih rendah karena belum menggunakan alat peraga jam dinding sehingga diperoleh rata-rata 64,11 dan dari 17 siswa, siswa yang belum tuntas sebanyak 9 orang (52,90%) dan siswa yang tuntas baru 8 anak (47,10%). Dengan keadaan yang demikian maka perlu diadakan Penelitian Tindakan Kelas.
Siklus I
Pada siklus I ini hasil belajar pengetahuan bahwa terjadi peningkatan untuk rata-rata hasil belajar siswa di mana para Pra Tindakan sebesar 64,11 di siklus I menjadi 71,17 terjadi peningkatan sebesar 7,06. Dan untuk tingkat ketuntasan juga terjadi peningkatan dimana pada Pra Tindakan sebesar 47,16% di Siklus I menjadi 64,70%, terjadi kenaikan sebesar 17,55%. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 77,65 yang meliputi penilaian dari aspek semangat, kekatifan dan kejujuran. Dari observasi yang dilakukan oleh teman sejawat didapat haisl rata-rata sebesar 80,39 dengan kategori cukup.
Siklus II
Pada siklus I ini hasil belajar pengetahuan bahwa terjadi peningkatan untuk rata-rata hasil belajar siswa di mana para Pra Tindakan sebesar 64,11 di siklus I menjadi 71,17 terjadi peningkatan sebesar 7,06. Dan untuk tingkat ketuntasan juga terjadi peningkatan dimana pada Pra Tindakan sebesar 47,16% di Siklus I menjadi 64,70%, terjadi kenaikan sebesar 17,55%. Dari Siklus I ke Siklus II, dari 64,70 menjadi 88,23 terjadi peningkatan sebesar 23,52%. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 77,65 yang meliputi penilaian dari aspek semangat, kekatifan dan kejujuran. Dan pada siklus II penilaian sikap menjadi rata-rata sebesar 83,47 terjadi kenaikan sebesar 5,82.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan kajian teori yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya serta hasil penelitian dan analisa yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: Pada siklus I ini hasil belajar pengetahuan bahwa terjadi peningkatan untuk rata-rata hasil belajar siswa di mana para Pra Tindakan sebesar 64,11 di siklus I menjadi 71,17 terjadi peningkatan sebesar 7,06. Dan untuk tingkat ketuntasan juga terjadi peningkatan dimana pada Pra Tindakan sebesar 47,16% di Siklus I menjadi 64,70%, terjadi kenaikan sebesar 17,55%. Dari Siklus I ke Siklus II, dari 64,70 menjadi 88,23 terjadi peningkatan sebesar 23,52%. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 77,65 yang meliputi penilaian dari aspek semangat, kekatifan dan kejujuran. Dan pada siklus II penilaian sikap menjadi rata-rata sebesar 83,47 terjadi kenaikan sebesar 5,82.
Saran
Bagi siswa
Siswa diharapkan mampu menggunakan dan memanfaatkan alat peraga yang terhadap penggunaan alat peraga yang disediakan di bawah pengaawasan dan bimbingan guru. Siswa harus terlibat aktif mencoba alat peraga.
Bagi Guru
Guru lebih kreatif dalam memilih alat peraga yangs esuai/relevan dengan materi dan karakteristik siswa. Guru harus mampu memanfaatkan alat peraga untuk menyampaikan materi agar siswa lebih paham dengan materi, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad DS. 1996. Pengelolaan Kegiatan Belajar Mengajar Sekolah Dasar. Jakarta: Depdikbud.
Brown dan Brown. 1973. Pengertian Disiplin dan Penerapannya bagi Siswa. http://Arisandi. com/pengertian Disiplin dan Penerapannya bagi Siswa. (6 maret 2011)
Hadari, Nawawi. 1981. Metode-Metode Mengajar. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Lexy J. Moleong, 1995. Metode penelitian. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Ngalim Purwanto. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Suharsimi Arikunto, Suhardjono, dan Supardi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Syaiful Bahri Djamarah. 2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: Rineka Cipta.
- J. S. Poerwadarminta. 1985. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.