Peningkatan Kompetensi Guru Menyusun Rubrik Penilaian Melalui Pembinaan Terstruktur
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MENYUSUN RUBRIK PENILAIAN MELALUI PEMBINAAN TERSTRUKTUR
DI GUGUS BINAAN KECAMATAN PRACIMANTORO
KABUPATEN WONOGIRI
Priyatmi
Pengawas Gugus Binaan Kecamatan PracimantoroKabupaten Wonogiri
ABSTRAK
Salah satu tugas guru yang penting yaitu melakukan penilaian. Penilaian yang dikembangkan saat ini adalah Model Penilaian Kelas. Namun kenyataan di lapangan, penilaian hasil pembelajaran masih sangat kurang memuaskan. Hal ini disebabkan penilaian yang dilakukan guru saat ini belum menggunakan rubrik pe-nilaian. Oleh karena itu perlu adanya suatu upaya untuk meningkatkan kompeten-si guru dalam menyusun rubrik penilaian hingga penilaian memenuhi persyaratan yang diharapkan. Masalah dalam penelitian ini adalah, bagaimanakah cara meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian? Untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian tersebut, perlu ada pembinaan yang terstruktur. Pembinaan terstruktur adalah yang pembinaan dilaksanakan secara terencana dan berkelanjutan. Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian tindakan sekolah. Pada penelitian tindakan ini menggunakan siklus berulang. Setiap siklus ada empat tahapan, yaitu perencana-an, pelaksanaan tindakan, observasi – evaluasi, dan refleksi. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa peningkatan kompetensi guru menyusun rubrik penilaian dapat ditingkatkan melalui pembinaan terstruktur. Pembinaan terstruktur yang dimaksud dalam penelitian ini, adalah pembinaan da-lam kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG). Berdasarkan hasil observasi dan eva-luasi dari setiap siklus, dapat diperoleh hasil bahwa rubrik penilaian yang disusun oleh guru semakin meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan rerata nilai hasil penyu-sunan rubrik penilaian.
Kata kunci: peningkatan, kompetensi, rubrik penilaian, pembinaan terstruktur, kelompok kerja guru
Pendahuluan
Salah satu tugas yang harus dilakukan guru untuk mengetahui hasil belajar peserta didik yaitu melakukan penilaian hasil belajar. Penilaian hasil belajar peserta didik bertujuan untuk memantau proses, kemajuan, perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki dan kemampuan yang diharapkan secara berkesinambungan. Penilaian juga dapat memberikan umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses pembelajaran. (Lampiran PP No.19, 2005)
Penilaian kelas merupakan bagian dari penilaian internal (internal assesment) terhadap proses dan hasil peserta didik yang dilakukan oleh pendidik, da-lam hal ini guru kelas atas nama satuan pendidikan. Penilaian kelas untuk menilai kompetensi peserta didik pada saat dan akhir pembelajaran ( BSNP, 2006: 1)
Penilaian yang dilakukan guru perlu memperhatikan beberapa prinsip-prinsip. Di antara prinsip-prinsip penilaian tersebut antara lain validitas, reliabilitas, menyeluruh, berkesinambungan, obyektif, dan mendidik. Berpijak dari prinsip-prinsip penilaian di atas, maka penilaian kelas harus obyektif. Penilaian yang dilakukan guru harus adil bagi semua peserta didik, terencana, dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor. Oleh karena itu guru perlu menyusun rubrik penilaian.
Penyusunan rubrik penilaian merupakan kegiatan untuk memperjelas deskripsi kriteria-kriteria yang akan dinilai. Melalui jabaran deskripsi kriteria yang jelas tersebut, maka guru makin cermat dalam memberikan penilaian dan peserta didik lebih teliti dalam memenuhi kriteria pencapaian kompetensi dasarnya.
Berdasarkan hasil pemantauan pelaksanaan penilaian kelas yang dilakukan oleh guru selama ini, 96 % guru di Gugus Binaan Kecamatan Pracimantoro melakukan penilaian tanpa instrumen (rubrik) yang memadai. Guru-guru tersebut melakukan penilaian hanya memperhatikan aspek penilaian, itupun jarang sekali. Belum ada guru yang melakukan penilaian pembelajaran menggunakan rubrik penilaian. Oleh karena itu, sangat dipandang perlu adanya penelitian tentang penyusunan rubrik penilaian secepat mungkin.
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian tindakan ini berjudul: Peningkatan Kompetensi Guru Menyusun Rubrik Penilaian Melalui Pembinaan Terstruktur di Gugus Binaan Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Pracimantoro. Sedangkan penyusunan materi rubrik penilaian difokuskan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV,V, dan VI sekolah dasar.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimanakah upaya meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian melalui pembinaan terstruktur di gugus binaan Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan ini mendeskrepsikan upaya meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian melalui pembinaan terstruktur di gugus binaan Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri.
Kajian Teori
Standar Kompetensi Guru
Salah satu dari unsur Standar Kompetensi Pedagogik, pada butir ke-8 di-nyatakan bahwa guru harus memiliki kompetensi menyelenggarakan penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar. Penyelenggaraan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar ini dirinci menjadi tujuh butir yang secara garis besar terdiri dari prinsip-prinsip penilaian, aspek proses dan hasil pembelajaran, prosedur, instrumen, pengadministrasian, analisis, evaluasi proses dan hasil belajar.
Kompetensi pedagogik adalah kompetensi guru dalam perencanaan, pe-ngembangan, pelaksanaan, evaluasi kegiatan pembelajaran. Secara garis besar kompetensi pedagogik terdiri dari: Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kul-tural, emosional, dan intelektual; (2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prin-sip pembelajaran yang mendidik; (3) Mengembangkan kurikulum yang ter-kait dengan bidang pengembangan yang diampu; (4) Menyelenggarakan ke-giatan pengembangan yang mendidik; (5) Memanfaatkan teknologi infor- masi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengem-bangan yang mendidik; (6) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta di-dik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki; (7) Berkomu-nikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik; (8) Menye-lenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar; (9) Memanfaat-kan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran, dan (10) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran ( Permendiknas No.16 Th. 2007).
Penilaian Kelas
Penilaian hasil belajar yang merupakan implementasi dari PP 19 Tahun 2005 adalah penilaian kelas. Penilaian kelas adalah satu model penilaian yang di-sesuaikan dengan kurikulum berbasis kompetensi dan dikembangkan menjadi kurikulum sekolah. Penilaian kelas memiliki prinsip-prinsip penilaian yang di antaranya ada-lah validitas, reliabilitas, menyeluruh, berkesinambungan, obyektif, dan mendidik. Penilaian kelas dikelompokkan atas: (1) penilaian kelompok mata pel-ajaran agama, akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, (2) Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengeta-huan dan teknologi, (3) Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika , dan (4) Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olah-raga dan kesehatan ( BSNP, 2007: 28 ).
Rubrik Penilaian
Dalam Paket Pelatihan 4 dijelaskan bahwa rubrik penilaian adalah kunci penskoran yang menggambarkan berbagai tingkat kualitas kemampuan dari yang sempurna sampai yang kurang untuk menilai satu tugas, keterampilan, proyek, esai, laporan penelitian, atau kinerja spesifik. Tujuan penyusunan rubrik adalah untuk memberikan umpan balik tentang kemajuan siswa dan memberikan evaluasi yang rinci mengenai produk akhir ( Depdiknas, 2006: 57 )
Rubrik penilaian biasanya mempunyai 2 ciri yang sama, yaitu: satu daftar dan gradasi/tingkat pencapaian. Kriteria dipilih untuk memberi pedoman belajar-mengajar. Setiap kategori di dalam rubrik memuat acuan kinerja dan dijadikan dasar untuk menilai respon siswa. Kategori-kategori juga memuat definisi-definisi dan contoh-contoh untuk memperjelas makna da-ri setiap tingkat. Rubrik adalah pedoman kerja untuk siswa dan guru. Idealnya, rubrik diberikan kepada siswa sebelum tugas dilakukan agar sis-wa memahami kriteria yang digunakan untuk menilai hasil kerja mereka ( Depdiknas, 2006: 59 )
Rubrik penilaian sangat bermanfaat bagi peserta didik dan guru. Manfaat bagi peserta didik yakni rubrik penilaian mampu memberikan gambaran kele-bihan dan kekurangan yang telah dilakukan, dan cara meningkatkan kemampuan-nya. Selain itu peserta didik diharapkan mampu membuat rencana belajar dengan menentukan target yang akan dicapai, dan dapat kesempatan melakukan asesmen diri. Hal ini akan berakibat peserta didik menjadi pembelajar aktif dan kompeten-si dasarnya lebih cepat dicapai ( RTI-Usaid, 2005).
Rubrik penilaian juga sangat penting bagi guru, dan orang tua. Melalui rubrik penilaian, guru segera mengetahui kriteria-kriteria yang lebih rinci dalam pembelajaran, dan orang tua lebih mengetahui perkembangan anak dengan kriteria yang jelas, sehingga mendorong orang tua lebih berperan dalam pembelajaran di rumah. ( Depdiknas, 2006: 10-11).
Pembinaan Terstruktur
Pembinaan terstruktur merupakan pembinaan kepada guru yang dilakukan melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi. Tahapan-tahap-an pembinaan tersebut akan memudahkan untuk melakukan kegiatan, sekaligus memiliki dampak yang luas dan memberikan tantangan untuk meningkatkan kom-petensi profesionalisme guru.
Pembinaan terstruktur dapat diimplementasikan secara terpadu dalam ke-giatan kelompok kerja guru. Dalam kegiatan kelompok kerja guru, pengawas se-kolah berkesempatan untuk memantau, membina guru, dan melakukan evaluasi kompetensi guru. Hal ini sesuai dengan Permendiknas Nomor 12 Tahun 2007 ten-tang Standar Kompetensi Pengawas Sekolah TK / SD / SDLB, di mana pengawas sekolah harus memiliki standar kompetensi dalam mengembangkan kompeten-sinya untuk melakukan evaluasi pembelajaran ( Lamp. Permendiknas 12, 2007).
Pembinaan terstruktur menggunakan teknik One Input Many Output dan Do talk Record adalah pembinaan menggunakan teknik yang diadobsi dari model pembelajaran kelas rangkap. One Input Many Output maksudnya bahwa dengan satu masukan akan diperoleh banyak keluaran. Sedangkan Do talk Record mak-
sudnya mengerjakan, membicarakan dan merekam. Dalam kegiatan pembinaan ini teknik One Input Many Output digunakan untuk memancing kompetensi guru de-ngan memberikan satu masukan, dan diharapkan guru mampu menghasilkan ke-luaran yang bervariasi. Sedangkan teknik Do Talk Record, guru diajak untuk me-ngerjakan tugas, mendiskusikan, memperbaiki dalam bentuk produk akhir.
( Depdiknas, 2007: 11-13 dan 35-37 )
Kerangka Pikir
Untuk memecahkan masalah yang telah diuraikan dalam Bab I, maka be-rikut ini peneliti menguraikan langkah-langkah pemecahannya .
1. Berdasarkan kenyataan di lapangan 98 % lebih penilaian yang dilakukan guru terhadap hasil belajar siswa tidak menggunakan rubrik penilaian. Hal ini di-sebabkan guru belum mengenal, belum pernah menggunakan dan belum mampu menyusun rubrik penilaian.
2. Guru perlu dibina, didampingi agar mampu menyusun rubrik penilaian, se-kaligus mampu menggunakannya.
3. Pembinaan, pendampingan kepada guru kelas sekolah dasar ini, dilakukan melalui kegiatan Kelompok Kerja Guru ( KKG ) yang dilakukan secara ter-struktur, terarah dan berkesinambungan.
4. Agar kegiatan KKG menarik dan menantang perlu menggunakan teknik yang tepat antara lain: One Input Many Output dan Do Talk Record yang diadobsi dari Pembinaan Model Pembelajaran Kelas Rangkap ( Multi Grade )
5. Hasil rubrik penilaian yang dibuat guru dicobakan kemudian digunakan untuk menilai kinerja dan produk siswa, sehingga guru memperoleh pengalaman langsung bagaimana penggunaan rubrik di kelasnya.
6. Pemantapan hasil penyusunan rubik penilaian, dilakukan dalam diskusi ketika pembinaan berlangsung, dan hasilnya dapat disebarkan kepada guru lainnya.
METODE PENELITIAN TINDAKAN
Desain Penelitian Tindakan
Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan yang dilakukan secara mandiri. Dalam penelitian tindakan ini menggunakan siklus berulang yang terdiri dari tiga siklus. Tiap siklus dilakukan empat kegiatan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi / evaluasi dan refleksi.
Subyek dan Obyek Penelitian
Subyek penelitian dari penelitian tindakan sekolah ini adalah guru sekolah dasar kelas IV, V, dan VI di Gugus Binaan Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, sebanyak 6 orang guru kelas. Obyek penelitian adalah kompetensi guru menyusun rubrik penilaian, khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi Penelitian di SD Negeri 1 Pracimantoro I dan SD Negeri 4 Pracimantoro, Gugus Binaan Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. Penelitian dilakukan pada bulan September 2015.
Kriteria guru yang sudah dapat menyusun rubrik penilaian
Adapun kriteria guru yang sudah dapat menyusun rubrik penilaian meliputi: (1) Rubrik yang dibuat sudah menampilkan aspek/ kriteria dari kompetensi dasar. Batasan skor minimal: 15. (2) Rumusan dari deskripsi aspek dan tingkatan aspek disajikan dengan je-las, bahasa mudah dipahami, dan mampu memberikan gambaran tingkat pencapaian kompetensi dasar yang dimaksud. Batasan skor minimal: 45. (3) Rentangan bobot skor / nilai dari setiap aspek sesuai. Rentangan skor / nilai setiap tingkatan sudah sesuai. Batasan minimal 15. (4) Jumlah skor minimal secara keseluruhan adalah: 75.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Siklus I
Pada tahap kegiatan ini dilaksanakan observasi dan evaluasi terhadap rubrik penilaian yang dibuat oleh guru. Evaluasi rubrik yang dibuat guru menggu-nakan rubrik penilaian untuk menilai rubrik buatan guru (Lampiran 10). Hasil penilaian penyusunan rubrik penilaian pada siklus I yang dilaksanakan pada tanggal 8 September 2015 diperoleh hasil bahwa nilai rerata hasil penilaian terhadap produk rubrik penilaian oleh guru pada siklus I ini masih rendah yakni: 70,3 dari skor maksimal adalah 100. Berikut ini deskripsi hasil penilaian rubrik penilaian pada siklus I: Bobot tiap aspek / kriteria sebagian besar belum ada /belum ditampilkan oleh guru. Deskripsi masing-masing tingkatan masih bersifat global, belum memiliki daya pembeda yang jelas. Pemberian rentangan nilai pada tiap tingkatan kriteria belum ada. Berdasarkan data hasil refleksi dari Siklus I, rancangan tindakan ulang pada siklus II nanti difokuskan pada penulisan bobot aspek, deskripsi tingkatan, dan skor / nilai pada tingkatan.
Siklus II
Pengamatan pada siklus II ini dilakukan pada penyusunan hasil rubrik peni-laian yang telah dibuat guru. Aspek yang diamati adalah aspek penilaian, des-kripsi tingkatan aspek, dan pemberian nilai / skor pada tiap aspek. Hasil penilaian penyusunan rubrik penilaian pada siklus II yang dilaksanakan pada tanggal 11 September 2015 diperoleh nilai rerata hasil penilaian terhadap produk rubrik penilaian oleh guru pada siklus I ini masih rendah yakni: 78,3 dari skor maksimal adalah 100. Berikut ini deskripsi hasil penilaian rubrik penilaian pada siklus II: Bobot tiap aspek/kriteria sebagian kecil belum ditampilkan oleh semua guru. Deskripsi masing-masing tingkatan belum lengkap dan masih ada sebagian yang hanya mengurangi kalimat deskripsi tingkat sebelumnya. Pemberian rentangan nilai pada tiap tingkatan kriteria belum lengkap. Berdasarkan data retata hasil refleksi siklus II di atas, maka rencana tin-dakan ulang pada siklus III, difokuskan pada penulisan melengkapi ke-tepatan aspek, melengkapi deskripsi tingkatan, dan melengkapi bobot skor pada setiap tingkatan.
Siklus III
Pada tahap kegiatan ini dilaksanakan observasi dan evaluasi terhadap kom-petensi guru menyusun rubrik penilaian. Hasil penilaian penyusunan rubrik penilaian pada siklus III yang dilaksanakan pada tanggal 15 September 2015 diperoleh nilai rerata hasil penilaian terhadap produk rubrik penilaian oleh guru pada siklus III cukup baik yakni: 82,6 dari skor maksimal adalah 100. Berikut ini deskripsi hasil penilaian rubrik penilaian pada siklus III: Bobot tiap aspek / kriteria sebagian kecil belum ada / belum ditampilkan oleh guru. Deskripsi masing-masing tingkatan belum lengkap dan masih ada se-bagian yang hanya mengurangi kalimat deskripsi tingkat sebelumnya. Pemberian rentangan nilai pada tiap tingkatan kriteria belum lengkap.
Pembahasan
Berdasarkan observasi dan evaluasi awal yang mendahului diadakannya penelitian tindakan sekolah ini, ditemukan bahwa di sekolah dasar pada umumnya guru belum mengenal rubrik penilaian, apa lagi mampu membuatnya. Penilaian yang dilakukan sangat sederhana, bersifat holistik, dan kurang dapat dipertanggungjawabkan.
Setelah dilakukan pendampingan dan bimbingan melalui kegiatan terstruktur dalam KKG, guru memperoleh pengalaman baru dalam menyusun rubrik pe-nilaian dan menggunakannya dalam pembelajaran di kelas. Pengalaman baru bagi guru tersebut antara lain mengenal aspek / kriteria penilaian dari kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam bentuk penilaian unjuk kerja, dan peni-laian produk. Kompetensi dasar yang ditulis rubriknya ini sering diabaikan peni-laiannya karena guru belum memahami teknik penilaiannya.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa melalui pembinaan pengembangan rubrik penilaian, guru makin memahami tingkatan kriteria penilaian dari penyusunan indikator pencapaian suatu kompetensi dasar peserta didik yang diajarnya. Dengan demikian guru makin tahu arah dan jabaran kriteria pencapai-an kompetensi dasar yang diharapkan.
Pelaksanaan tindakan dalam pembinaan guru menyusun rubrik penilaian ada yang cepat dan lambat. Kegiatan guru dalam siklus I yang menggunakan teknik One Input Many Output memiliki keunggulan yakni guru dengan cepat menyampaikan model rubrik penilaian yang pernah dipahami. Namun hasilnya keba-nyakan masih belum mengacu pada ketentuan model penilaian kelas yang seka-rang dikembangkan. Aspek / kriteria penilaian hanya bersumber dari apa yang di-ketahui oleh guru, belum mengacu pada panduan yang lebih baik/baku.
Kelambatan guru dalam menyusun rubrik penilaian terdapat pada menyusun deskripsi tiap tingkatan. Meskipun telah diberi kata kunci untuk pencapaian kriteria maksimal, namun guru masih kesulitan mendeskripsikan tingkatan di bawahnya. Akibatnya deskripsi tingkatan kriteria penilaian harus diubah dengan menggunakan teknik Do Talk Record pada siklus II dan III.
Setelah dilakukan pembinaan pada Siklus II dan III yang menggunakan Teknik Do Talk Record ( mengerjakan-membicarakan dan merekam ) nampak perubahan yang signifikan dalam penyusunan rubrik penilaian pembelajaran di sekolah dasar ini.
Ditinjau dari segi guru, pelaksanaan penelitian tindakan yang berfokus pada Pembinaan Akademik guru, mendukung tercapainya kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian. Hal ini nampak pada siklus I yang menggunakan Teknik One Input Many Output. Pada siklus I ini, guru diberi kesempatan untuk me-nyusun berbagai rubrik penilaian dengan diberi masukan berupa format rubrik penilaian. Setiap guru bebas menentukan model aspek penilaian yang diinginkan, yang diketahui, beserta seluruh skor tingkatan penilaian. Hasilnya kemudian didiskusikan, dianalisis bersama, dikaji kelebihan dan kekurangan. Kekurangan ha-sil guru diperbaiki oleh guru lain yang setingkat, kemudian dicatat dan guru yang bersangkutan memperbaikinya secara mandiri. Pengalaman bimbingan terstruktur ini diharapkan senantiasa dapat dilaksanakan di sekolahnya masing-masing me-lalui KKG di gugusnya.
Salah satu kekurangan yang perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak: (1) guru belum merasakan bahwa kegiatan KKG merupakan kebutuhan untuk menyusun kompetensinya; (2) kemampuan guru dalam berinisiatif masih sangat rendah, yang berakibat kualitas pembelajaran di sekolahnya juga cenderung lemah; (3) sikap proaktif guru untuk senantiasa belajar, meningkatkan kemampuan profesionalnya perlu senantiasa mendapatkan perhatian dari berbagai pihak yang terkait, agar penjaminan mutu pendidikan makin optimal.
Penutup
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: Kompetensi guru mengembangkan rubrik penilaian dapat ditingkatkan melalui pembinaan terstruktur. Pembinaan terstruktur yang cukup efektif dilakukan melalui kegiatan Kelompok Kerja Guru.
Penelitian ini menyarankan bahwa Kompetensi guru menyusun rubrik penilaian pada penelitian ini baru pada pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya kelas IV s.d. VI namun dapat dikembangkan untuk mata pelajaran bahasa Indonesia dari kelas I s.d III, dan untuk mata pelajaran yang lain. Diharapkan semua guru mampu menyusun rubrik penilaian, menggunakan, dan menganalisis hasilnya hingga mampu melakukan refleksi untuk mem-perbaiki sikap profesionalnya dalam pembelajaran. Rubrik Penilaian sebaiknya diberikan juga kepada siswa, agar siswa mengetahui batasan-batasan aspek dari indikator pencapaian kompetensi dasar yang diharapkan. Pengembangan rubrik penilaian sebaiknya dapat menjadi salah satu bagian dari program kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) di Gugus sekolah yang direncanakan secara terpadu, berkesinambungan, dan senantiasa me-libatkan pengawas sekolah sebagai implikasi tugas pokok dan fungsinya dalam penjaminan mutu pendidikan.
Daftar Pustaka
BSNP . 2006. Standar Isi. Jakarta: Depdiknas.
BSNP. 2007. Model Penilaian Kelas SD/MI/SDLB. Jakarta. Depdiknas
Depdiknas . 2007. Paket Pelatihan 2 Pembelajaran Kelas Rangkap. Bahan Penunjang untuk Fasilitator. Jakarta: Depdiknas
Depdiknas. 2006. Paket Pelatihan 4 Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar melalui Manajemen Berbasis Sekolah, Peran Serta Masyarakat dan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Jakarta: Depdiknas
Depdiknas. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Depdiknas
Depdiknas. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, Nomor 12 tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/ Madrasah. Jakarta: Depdiknas.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun. 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan, Jakarta: Depdiknas