Peningkatan Kompetensi Menulis Melalui Pendekatan Kontekstual Berbasis Konstruktivisme
PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS
SURAT LAMARAN PEKERJAAN MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS KONSTRUKTIVISME BAGI SISWA
KELAS XII M A SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA
PADA SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Sukatmini
SMK Muhammadiyah Kartasura
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,hasil belajar,dan perubahan perilaku positif siswa yang menyertai peningkatan hasil belajar menulis surat lamaran pekerjaan melalui pendekatan kontekstual berbasis konstruktivisme. pada siswa Kelas XII M A SMK Muhammadiyah Kartasura. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas XII M A SMK Muhammadiyah Kartasura yang berjumlah 28 siswa. Sumber belajar berupa peristiwa pembelajaran, informan, dan dokumen. Teknik pengumpulan data adalah melalui observasi, wawancara, dan analisis data. Validasi data menggunakan teknik triangulasi metode. Analisis data menggunakan teknik deskripsi komparatif dan analisis kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pendekatan kontekstual berbasis konstruktivisme dapat meningkatkan motivasi, hasil belajar, dan kualitas surat lamaran pekerjaan dari siklus I ke siklus II. Hal tersebut bisa dilihat dari persentase sebagai berikut: (1) siswa yang termotivasi untuk menulis surat lamaran pekerjaan dengan sungguh-sungguh yaitu 72% pada siklus pertama, dan 94% pada siklus kedua; (2) siswa aktif yaitu 68% pada siklus pertama, dan 89% pada siklus kedua; dan (3) siswa mampu menulis mencapai nilai 75 ke atas mengalami peningkatan dari siklus ke siklus, yaitu 63% pada siklus pertama, dan 85% pada siklus kedua atau meningkatnya jumlah siswa yang mencapai batas ketuntasan dalam menulis deskripsi, yaitu siklus 1 sebesar 63% atau 18 siswa, dan siklus 2 sebesar 85% atau 24 siswa. Simpulan penelitian ini adalah penerapan pendekatan kontekstual berbasis konstruktivisme dapat meningkatkan kualitas, hasil belajar, dan perubahan perilaku dalam menulis surat lamaran pekerjaan pada siswa kelas XII M A SMK Muhammadiyah Kartasura.
Kata kunci: konstruktivisme, pendekatan kontekstual, surat lamaran pekerjaan
PENDAHULUAN
Pembelajaran menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Bahwa menulis adalah suatu kegiatan yang aktif dan produktif serta memerlukan cara berpikir yang teratur yang diungkapkan dalam bahasa tulis. Keterampilan seseorang untuk mengungkapkan ide, pikiran, gagasan, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman sebagai suatu keterampilan yang produktif. Seperti pada kegiatan Peningkatan Kompetensi Menulis Surat Lamaran Pekerjaan melalui Pendekatan Kontekstual Besbasis Konstruktivisme pada Siswa Kelas XII MA SMK Muhammadiyah 1 Kartasura Semester 2 Tahun Pelajaran 2018/2019 adalah upaya menulis dan mengungkapkan gagasannya kepada pembaca melalui tulisan tentang surat lamaran pekerjaan agar dapat dianalisis berdasarkan kebutuhan peserta didik. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menggambarkan objek secara lebih rinci dan runtut diperlukannya objek secara nyata.
Oleh karena itu, perlu diterapkan model pembelajaran yang membawa situasi nyata ke dalam kelas yaitu metode pendekatan kontekstual berbasis konstruktivisme. Pendekatan kontekstual adalah sebuah konsep pembelajaran yang membantu guru menghubungkan kegiatan dan bahan ajar mata pelajarannya dengan situasi nyata. Situasi nyata yang disajikan dalam pembelajaran adalah situasi yang benar-benar dialami dalam kehidupan siswa. Maka dari itu, dengan digunakannya metode pendekatan kontekstual ini diharapkan agar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis Surat Lamaran Pekerjaan. Persentase siswa yang mampu mencapai nilai ketuntasan minimal dalam pembelajaran menulis Surat Lamaran Pekerjaan sebesar 23,52%.
Rumusan Masalah
Bagaimanakah kualitas pembelajaran,hasil belajar,dan perubahan perilaku positif siswa yang menyertai peningkatan hasil belajar menulis surat lamaran pekerjaan melalui pendekatan kontekstual berbasis konstruktivisme. pada siswa Kelas XII M A SMK Muhammadiyah Kartasura?
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
Menulis
Pengertian Menulis
Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang paling tinggi tingkatannya. Puspita (2007: 145) mengemukakan bahwa keterampilan menulis siswa masih rendah. Rendahnya keterampilan menulis siswa tersebut, menurut Tompkins dan Hoskisson (dalam Puspita, 2007: 145) bukan disebabkan keterbatasan siswa melainkan disebabkan oleh pendekatan yang dipergunakan guru tidak mengarahkan siswa belajar dengan baik.
Pengertian Menulis Surat Lamaran Pekerjaan
Surat Lamaran Pekerjaan adalah paparan tentang persepsi yang ditangkap oleh pancaindera, Sujanto, 1988:11. Surat Lamaran Pekerjaan adalah semacam bentuk tulisan yang berusaha menyajikan suatu objek atau suatu hal sedemikian rupa, sehingga objek itu seolah-olah berada di depan mata kepala pembaca, seakan-akan para pembaca melihat sendiri objek itu (Keraf 1995:16). Menurut Tarigan (2003: 7) tulisan adalah suatu bahasa terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi tinggi yang berkesinambungan yang mempunyai awal dan akhir nyata disampaikan secara lisan atau tertulis. Kita melihat, mendengar, mencium, dan merasa melalui alat-alat sensori kita, dan dengan kata-kata kita mencoba melukiskan apa-apa yang kita tangkap dengan panca indera itu agar dapat dihayati oleh orang lain.
Menurut Mukayat (1985: 69) menulis Surat Lamaran Pekerjaan ialah menceritakan tentang sesuatu sampai bagian-bagiannya dengan maksud semata-mata memberi informasi, atau informasi dan impresi, sesuai yang diinginkan pembaca. Surat Lamaran Pekerjaan memberi satu citra mental mengenai sesuatu hal yang dialami, misalnya pemandangan, orang atau sensasi. Karangan Surat Lamaran Pekerjaan berhubungan dengan pengalaman panca indera seperti penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, dan perasaan. Surat Lamaran Pekerjaan memberikan satu gambaran yang baik, seorang penulis dalam rangka berkomunikasi secara intensif.
Secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu Surat Lamaran Pekerjaan eksploratif yang bertujuan untuk memberikan informasi yang menimbulkan penerima surat bisa melihat, mendengar, merasakan apa yang ditulis itu kepada orang lain. Deskribsi eksploratif pada umumnya bersifat logis, disusun seperti satu katalog dalam urutan yang logis. Dan yang kedua disebut Surat Lamaran Pekerjaan impresionistik, tujuan Surat Lamaran Pekerjaan ini ialah membuat pembaca memancainderakannya dan membuat beraksi secara emosional apa yang telah didengarkannya. Pada Surat Lamaran Pekerjaan impresionistik ini berlangsung lain. Karena penulisingin mendapatkan jawaban atau reaksi pembaca, maka mula pertama penulisharus menentukan dahulu jawaban atau reaksi apa yang ia kehendaki. Misalnya penulis ingin menulis Surat Lamaran Pekerjaan dengan tujuan untuk mencirikan pribadi yang menulisnya. Kemudian mencari impresi yang dominan.
Pendekatan Kontekstual
Menurut Chaedar, 2007:67, Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong para siswa melihat makna di dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara menghubungkan subjek-subjek akademik dengan konteks dalam kehidupan keseharian mereka. Menurut Nurhadi dan Senduk, (2003:13)
Komponen Pendekatan Kontekstual
Trianto (2008: 20) Pembelajaran dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran kontekstual, yakni: konstruktifisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi dan penilaian yang sebenarnya.
Salah satu landasan teoritik pendidikan modern termasuk CTL adalah teori pembelajaran konstruktivisme. Pendekatan ini pada dasarnya menekankan pentingnya siswa membangun sendiri pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif proses belajar-mengajar. Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosifi) pendekatan kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan member makna melalui pengalaman nyata.
Kerangka Berpikir
Keterampilan menulis memberikan makna yang penting untuk berkomunikasi secara tidak langsung dalam kehidupan. Pembelajaran akan lebih optimal jika pendekatan atau metode yang digunakan tepat. Kondisi awal pembelajaran menulis di SMK Muhammadiyah Sukoharjo. Pembelajaran dimulai dengan membaca dalam hati dilanjutkan dengan berdiskusi kelompok, dan pembahasan teori dilanjutkan dengan pesan berantai. Sebagai catatan dari hasil pengamatan adalah siswa masih tampak egois, pesan yang dimiliki kurang terkomunikasikan, siswa asyik dengan dirinya sendiri dan kegiatan membaca dari materi bacaan yang masih terbatas, dan siswa cenderung menulis dengan mengembangkan materi umum.
Metode yang digunakan melalui Pembelajaran Kontekstual Berbasis Konstruktivisme. Guru membimbing siswa dalam kegiatan menulis, guru menggunakan pendekatan kontekstual berbasis Konstruktivisme, Kegiatan pembelajaran berlangsung menyenangkan dan kegiatan menulis lebih terarah. Siswa mampu mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan yang utuh dan berkesinambungan
Hipotesis Tindakan
Penerapan pendekatan kontekstual berbasis Konstruktivisme diduga: Dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran (2) Dapat meningkatkan hasil belajar, dan (3) Dapat memberikan gambaran perubahan perilaku siswa dalam pembelajaran menulis Surat Lamaran Pekerjaan siswa Kelas XII semester 2 M A SMK Muhammadiyah Sukoharjo tahun pelajaran 2018/2019.
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah Sukoharjo pada kelas XII M A. Tahap persiapan sampai dengan pelaporan hasil penelitian dilakukan selama enam bulan, yakni antara bulan Januari sampai dengan Juni 2019.
Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas XII M A SMK Muhammadiyah Sukoharjo Tahun Pelajaran 2018/2019. Seperti siswa Kelas lain, masing-masing siswa kelas ini mendapat pinjaman buku pelajaran Bahasa Indonesia. Adapun jumlah siswa Kelas XII M A adalah 28 siswa yang merupakan kelas besar.
Bentuk dan Strategi Penelitian
Suwandi (2017:12) menyatakan bahwa PTK merupakan penelitian yang bersifat relatife. Hal penting dalam PTK adalah tindakan nyata yang dilakukan guru (dan bersama pihak lain) untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran. Tindakan tersebut dilaksanakan dalam 2 siklus dengan tahapan, diantaranya yaitu: (1) tahap perencanaan, pada tahap ini guru dan peneliti menyusun rencana untuk melaksanakan tindakan. (2) tahap pelaksanaan, pada tahap pelaksanaaan ini guru yang berperan penuh dalam pembelajaran (3) observasi, observasi ini dilakukan untuk mengamati keaktifan siswa. (4) refleksi, pada tahap refleksi ini guru berdiskusi tentang kekurangan dan kelemahan selama pembelajaran.Data dan Sumber Data
Data dan sumber data yang digunakan antara lain:
- Tempat dan peristiwa yang menjadi sumber data dalam penelitian yaitu kegiatan pembelajaran menulis Surat Lamaran Pekerjaan
- Dokumen berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), hasil belajar siswa berupa tulisan atau karangan siswa, catatan lapangan selama pembelajaran berlangsung setiap siklus.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data ini menggunakan teknik observasi, wawancara, tes, dan analisis data, a.l.: (1) Observasi,.(2) Wawancara. (3) Tes, (4) Analisis.
Uji Validitas Data
Data diuji validitasnya dengan menggunakan beberapa taknik yaitu dengan triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Triangulasi sumber data, misalnya data tentang kesulitan-kesulitan guru dalam mengajarkan materi tentang menulis Surat Lamaran Pekerjaan. Selain diperoleh melalui observasi langsung (pengamatan) terhadap sikapnya selama pembelajaran juga diperoleh dari hasil wawancara, dan analisis dokumen yang berupa pekerjaan siswa atau hasil tulisan.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kritis dan teknik analisis deskriptif komparatif. Analisis kritis berkaitan dengan data yang bersifat kualitatif. Data analisis kritis berupa hasil observasi dan wawancara.
Data yang berupa deskriptif komparatif yaitu teknik yang digunakan untuk data kuantitatif yakni membandingkan antarsiklus. Data ini berupa hasil tes yang sudah dikerjakan oleh siswa. Peneliti membandingkan hasil sebelum penelitian dengan hasil di setiap siklusnya.
Indikator Kinerja Penelitian
Keaktifan siswa dalam pembelajaran 75%, Kemampuan siswa yang berupa hasil belajar untuk meningkatkan dalam pembelajaran menulis 75%, dan Perubahan tingkah laku siswa sebagai dampak dari peningkatan prestasi menulis. 75%.
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian ini melalui tahap-tahap sebagai berikut.
Tahap Awal, Penyusunan Proposal dan Penerbitan Surat Izin Penelitian
Tahap Tindakan
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam siklus-siklus. Setiap siklus dalam penelitian ini mencakup 4 kegiatan, yaitu: (1) perencanaan tindakan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi; dan (4) refleksi (dalam Arikunto, Suhardjono, dan Sapardi, 2007: 104).
- Rancangan siklus I; (1) Perencanaan
Pengajuan alternatif pemecahan masalah dengan menerapkan pendekatan. Penyusunan skenario pembelajaran yang menerapkan pendekatan kontekstual berbasis Konstruktivisme. Penyiapan perangkat yang diperlukan selama pembelajaran dan perangkat yang diperlukan untuk observasi seperti lembar observasi dan dokumentasi. (2) Pelaksanaan;Tahap ini dilakukan dengan melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Pada siklus pertama, ada dua kali pertemuan dengan alokasi waktu masing-masing 2×45 menit. Tahap ini dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap dampak tindakan. (3) Observasi; Observasi dilakukan saat pembelajaran diskusi berlangsung. Observasi berupa kegiatan pemantauan, pencatatan, serta pendokumentasian segala kegiatan selama pelaksanaan pembelajaran. Kolaborator mengamati keaktifan siswa selama apersepsi dan pembelajaran menulis. Selain itu, mengamati aktivitas guru selama pembelajaran. Refleksi ; Analisis data yang telah terkumpul dari hasil observasi kemudian disajikan. Dari hasil analisis berupa kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran, untuk menentukan langkah-langkah perbaikan yang akan dilakukan pada siklus berikutnya. Dari tahapan inilah diketahui berhasil tindakan yang telah diberikan.
- Rancangan siklus II
Dalam siklus II ini tahap yang dijalankan sama seperti yang dilakukan pada siklus I. Akan tetapi didahului dengan perencanaan ulang berdasarkan hasil yang telah diperoleh pada siklus I, sehingga kelemahan yang sudah terjadi tidak terjadi pada siklus II.Setelah itu dikembangkan berdasarkan hasil Refleksi di siklus 1.
Tahap Penyusunan Laporan
Pada tahap ini, Guru menyusun laporan berdasarkan hasil penelitian. Sebagai acuan penelitian ini adalah jadwal penelitian yang telah dirumuskan di Bab ini yaitu mulai dari penyusunan proposal sampai dengan seminar hasil penelitian. Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan yaitu pada bulan Januari sampai Juni 2019 di semester 2 tahun pelajaran 2018/2019.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Hasil Survai Awal
Kegiatan survai awal ini dilaksanakan guru dengan kolaborator melalui diskusi tentang rancangan dalam proses penelitian. Sebagai hasil kesepakatan adalah pelaksanaan tindakan dua jam pelajaran.
Surat Lamaran Pekerjaan yang sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal dalam mengikuti pelajaran sebanyak 6 siswa atau sebanyak 23,52% sedangkan 22 siswa atau sebesar 76,47% lainnya kurang memperhatikan penjelasan guru. Siswa yang mampu menulis Surat Lamaran Pekerjaan dengan cukup baik atau mencapai 75 ke atas sebanyak 5 siswa sedangkan yang 23 siswa masih perlu adanya perbaikan lagi. Hal ini disebabkan siswa belum paham tentang menulis Surat Lamaran Pekerjaan.
Dari kegiatan observasi terhadap kegiatan belajar mengajar di kelas yang dilakukan oleh kolaborator melalui wawancara dengan guru di kelas sebagai berikut:
- Siswa kurang tertarik mengikuti pelajaran menulis. (2) Guru mengalami kesulitan dalam membangkitkan minat belajar siswa. (3) Guru kesulitan menemukan metode yang tepat dalam pembelajaran materi menulis.
- Persentase siswa dalam pembelajaran menulis wacana Surat Lamaran Pekerjaan tahap prasiklus.
No. | Kinerja Siswa | Persentase |
1. | Motivasi siswa dalam menulis | 29,41% |
2. | Prestasi siswa dalam pembelajaran menulis | 29,41% |
3. | Perubahan perilaku siswa sebagai dampak peningkatan hasil belajar menulis |
23,54% |
SURAT LAMARAN PEKERJAAN HASIL PENELITIAN
Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing terdiri atas empat tahap, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi.
Siklus I Pertemuan Pertama
Perencanaan
Dilaksanakan pada hari Rabu,7 Februari 2019 di kelas XII M A mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini. Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I pada hari Rabu, 21 Februari 2019 (dua jam pelajaran).
Tindakan
Guru menerapkan skenario dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menulis Surat Lamaran Pekerjaan dengan menggunakan metode pendekatan kontekstual berbasis Konstruktivisme.
Langkah-langkah yang dilakukan
Sesuai dengan perencanaan, tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 21 Februari 2019 selama dua jam pelajaran ( 2 X 45 menit ) di ruang Kelas XII M A SMK Muhammadiyah Sukoharjo.
Pada saat proses pembelajaran menulis, guru menjelaskan materi yang berkaitan dengan menulis, langkah-langkah yang harus dilakukan siswa yaitu sebagai berikut: (1) siswa dipersiapkan sudah melihat ataupun mengalami kejadian yang akan dideskripsi ke dalam Teks Eksplanasi Kompleks, (2) siswa menentukan judul, (3) siswa membuat kerangka karangan, (4) siswa mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan yang utuh.
Observasi
Observasi dilaksanakan pada saat pembelajaran menulis Surat Lamaran Pekerjaan dengan menggunakan pendekatan kontekstual berbasis Konstruktivisme yang berlangsung pada hari Rabu, 7 Maret 2019 pukul 07.30-09.00 WIB di ruang kelas XII M A SMK Muhammadiyah Sukoharjo, a.l.(1) Siswa yang memiliki motivasi tinggi atau termotivasi dalam mengikuti pembelajaran menulis sebanyak 22 siswa atau sebesar 70,58%, sedangkan 6 siswa atau 29,41%. (2) Siswa yang terlihat aktif dalam mengikuti pembelajaran menulis sebanyak 23 siswa atau sebesar 73,52% sedangkan 5 siswa atau sebesar 26,47 % siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru. Hal ini disebabkan karena siswa tersebut lebih memilih berdiam diri. (3) Siswa (dapat merinci detail isi karangan, organisasi isi, tata bahasa, gaya: struktur dan kosakata, dan ejaan secara tertulis) didapat 23 siswa atau sebesar 64,70% sudah mampu menulis dengan cukup baik atau mencapai nilai 75 ke atas. Sedangkan 9 siswa atau sebesar 35,29% masih butuh perbaikan.
Refleksi
Berdasarkan hasil observasi dan tindakan pada siklus 1, guru dan peneliti melakukan analisis dan refleksi pada tanggal 14 Maret 2019: (1) Ketika guru memberikan apersepsi siswa banyak yang tidak memperhatikan. (2) Pada umumnya siswa masih mengalami kesulitan dalam membuat tulisan. Dilihat dari segi hasilnya 18 siswa yang sudah memenuhi kiriteria menulis.(3) Guru bersama siswa selalu melakukan analisis dan evaluasi bersama.
Siklus II
Perencanaan
Pada hari Rabu ,4 April 2019 di Ruang Guru, guru Bahasa Indonesia Kelas XII M A SMK Muhammadiyah Sukoharjo. Guru yang bersangkutan mengadakan diskusi untuk membahas tentang rencana kegiatan siklus II yang akan dilaksanakan pada hari Rabu, 4 April 2019. Pada kesempatan ini guru menyampaikan analisis hasil observasi terhadap siswa kelas XII M A yang sudah dilaksanakan pada siklus I.
Tindakan
Tindakan II yaitu pada hari Rabu, 18 April 2019 di ruang kelas XII M A SMK Muhammadiyah Sukoharjo. Pada pelaksanaan tindakan II dilaksanakan selama 2×45 menit. Dalam tindakan II ini, guru mengaplikasikan solusi yang telah disepakati dengan kolaborator untuk mengatasi kekurangan pada siklus I.
Observasi dan Interpretasi
Pada pelaksanaan tindakan II ini, Rabu, 18 April 2019 kolaborator mengamati jalannya proses pembelajaran dengan menjadi partisipan pasif dan duduk dibangku paling belakang. Tindakan II ini dilaksanakan satu kali pertemuan yang berlangsung selama 2 x 45 menit. Siswa yang termotivasi dalam mengikuti sebanyak 26 siswa atau sebesar 94,11% sedangkan 2 siswa atau sebesar 05,88% masih terlihat ramai.
Analisis dan Refleksi
Pelaksanaan siklus II secara umun semua kekurangan dapat dikuasai dengan baik. Guru telah berhasil membangkitkan semangat siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan baik. Dari tugas menulis siswa dapat disimpulkan bahwa metode kualitatif berbasis gambar dapat meningkatkan keterampilan menulis Surat Lamaran Pekerjaan siswa. Simpulan ini diambil dari hasil perbandingan antara hasil pekerjaan siswa pada saat observasi,prasiklus, siklis I, dan siklus II.
Pembahasan
Pembahasan hasil ini meliputi: penerapan pendekatan kontekstual yang dapat meningkatkan menulis kelas XII M A SMK Muhammadiyah Sukoharjo, penerapan pendekatan kontekstual berbasis Konstruktivisme yang dapat meningkatkan kualitas karangan siswa, dan prosedur dan cara menerapkan pendekatan kontekstual berbasis Konstruktivisme yang dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa kelas XII M A SMK Muhammadiyah Sukoharjo.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan empat tahap. Yaitu (1) tahap perencanaan tindakan, (2) tahap pelaksanaan tindakan, (3) tahap observasi dan interpretasi, (4) refleksi.
Dari wawancara dengan guru, guru belum menemukan media pembelajaran yang tepat dalam menulis Surat Lamaran Pekerjaan. Siswa langsung disuruh menulis karangan dengan tema bebas sehingga siswa kurang memuaskan.
Siklus I merupakan tindakan awal memperbaiki pembelajaran menulis dengan pendekatan kontekstual berbasis gambar.
Siklus II dilaksanakan untuk mengatasi kelemahan dan kekurangan pada siklus I. Pada siklus ini guru berupaya memperkecil kelemahan yang terjadi selama pembelajaran menulis. Pada siklus II siswa yang mampu menulis Surat Lamaran Pekerjaan dengan baik sebanyak 25 siswa atau sekitar 88,23% dari jumlah keseluruhan siswa (28).
Berdasarkan tindakan tersebut, guru telah berhasil melaksanakan pembelajaran menulis dengan menggunakan pendekatan kontekstual berbasis Konstruktivisme yang membantu siswa dalam menyusun ide gagasannya dan mengembangkannya menjadi satu karangan Surat Lamaran Pekerjaan yang utuh dengan optimal.
Hal itu terlihat adanya peningkatan dalam setiap siklusnya, pada siklus ke II motivasi siswa mencapai 94,11% meningkat dari pertemuan sebelumnya yang hanya mencapai 70,58%.
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
SIMPULAN
- Proses pembelajaran berlangsung secara aktif dalam mengikuti kergiatan pembelajaran. Nilai tambah bagi siswa yang aktif. Peningkatan tersebut tampak dari siklus ke siklus, yaitu 67,64% pada siklus I, dan 88,23% pada siklus II.
- Hasil belajar menulis mengalami peningkatan yaitu 64,70 % pada siklus I, dan 85,29% pada siklus II, serta nilai rata-rata yang mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus I, nilai rata-rata siswa mencapai 73,52, dan pada siklus II, nilai rata-rata siswa mencapai 79,41.
- Perubahan perilaku positif siswa yaitu pada siklus I adalah 73,52%, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 94,11%.
IMPLIKASI
Penelitian ini berimplikasi pada terbentuknya wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan tentang manfaat metode dalam pembelajaran, terutama untuk pembelajarn menulis Surat Lamaran Pekerjaan. Penelitian ini telah membuktikan keberhasilan metode dalam meningkatkan kualitas pembelajaran menulis baik dari segi perilaku, keaktifan maupun dalam keterampilan menulis. Metode merupakan suatu prosedur yang dilakukan dalam merancang, menyelesaikan, dan menghasilkan sesuatu yang diinginkan.
Pembelajaran menulis Surat Lamaran Pekerjaan dengan menggunakan pendekatan kontekstual berbasis Konstruktivisme dapat meningkatkan perilaku, keaktifan dan perhatian siswa dalam pembelajaran. Adapun dari segi keterampilan, terdapat peningkatan nilai menulis Surat Lamaran Pekerjaan pada siswa dari siklus I sampai siklus II setelah dilakukannya tindakan pemanfaatan pendekatan kontekstual berbasis Konstruktivisme.
Peningkatan tersebut diiringi dengan langkah-langkah efektif yang dilakukan oleh peneliti untuk mengoptimalkan metode ini, antara lain: (1) memilih subjek/objek yang tepat dengan tema pada materi pembelajarn dan dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa., (2) memberi kesempatan kepada siswa untuk lebih memahami tentang konsep dan contoh tentang penggunaan pendekatan kontekstual berbasis metode gambar dalam menulis, dan (3) dengan adanya pendekatan kontekstual berbasis gambar memberi kesempatan kepada siswa untuk menggali ide, menyusun dan mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan yang utuh berdasarkan apa yang mereka lihat pada gambar.
SARAN
Berdasarkan hasil simpulan dan implikasi di atas, saran disampaikan kepada beberapa pihak berikut ini:
- Bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia,a.l: (1) Guru harus memonitor dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan menulis surat lamaran pekerjaan. (2) Guru membimbing siswa untuk aktif selama proses pembelajaran menulis. (3) Guru memperkaya khasanah metode dan strategi dalam pembelajaran menulis dan memperbaiki metode
- Bagi siswa, a.l: (1) Siswa lebih berlatih dalam melakukan praktik menulis, khususnya menulis Surat Lamaran Pekerjaan. (2) Siswa mengembangkan tulisan Surat Lamaran Pekerjaan. (3) Siswa harus selalu aktif menulis.
- Bagi Sekolah, a.l; (1) Sebaiknya sekolah dapat menyediakan model ruangan yang bervariasi. (3) Sebaiknya sekolah memfasilitasi untuk pengembangan penelitian yang identik. (4) Sebaiknya sekolah memberi iklim kerja yang kondusif dalam peningkatan karir guru.
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, Sri. 2009. Media Pembelajaran. Sukoharjo: LPP UNS dan UNS Press.
Arsyad, A. 2017. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Akhadiah, S. Arsjad, M.G, & Ridwan, S. H. 1996. Pembinaan Kemampuan menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Daryanto. 2017. Media Pembelajaran. Bandung: CV. Yrama Widya.
Halim, Abdul. 2010. Pembagian Wacana Surat Lamaran Pekerjaan. Dalam http://halim9082.wordpress.com/2010/06/26/. Diunduh pada 2 Januari 2018.
Johnson, Elaine B. 2007. Contextual Teacing & Learning. California: Corwin Press.
Keraf, G. 2003. Argumentasi dan narasi. Jakarta: gramedia Pustaka Utama.
Keraf, Gorys. 1981. Eksposisi dan Surat Lamaran Pekerjaan. Jakarta: Nusa Indah.
Nurhadi. 2002. Pendekatan Kontekstual. Jakarta: Depdiknas.
Nurhadi. 1995. Tata Bahasa Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press.
Nurgiantoro, B. 2009. Penilaian Dalam Mengajar Bahasa Dan Sastra. Yogyakarta: BPFE.
Puspita, L. 2007. Peningkatan Pembelajaran Menulis Melalui Strategi Directed Writing Activity Bagi Siswa Sd N 51 Palembang. Palembang: FKIP Universitas Sriwijaya.
Pardo, Laura S. 2006. ”The Role Of Context In Learning To Teach Writing”. Jurnal Of Teacher Education. Vol 57. No 4. PP. 378-394.
Sumantri, M. & Permana, Jr. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV Maulana.
Suwandi, S. 2005. Pendidikan (Suatu Pengantar). Sukoharjo: LPP dan UNS press.
_________. 2017. Model-Model Asesmen dalam Pembelajaran. Sukoharjo: Yuma Pustaka.