PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA DIORAMA

 

Budiyanto

Guru SD Negeri Sumogawe 03, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian: meningkatkan kualitas pembelajaran PKn siswa kelas V di SD Negeri Sumogawe 03, Kec. Getasan, Kabupaten Semarang melalui model pembelajaran kooperatif Course Review Horay dengan media diorama. Jenis penelitian: penelitian tindakan kelas terdiri dari tiga siklus, setiap siklus satu pertemuan dengan empat tahapan (perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi). Teknik pengumpulan data: non-tes dan tes. Analisis data: deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian meningkat setiap siklus: (1) keterampilan guru, siklus 1 nilai 22 (cukup), siklus 2 nilai 30 (baik) dan siklus 3 nilai 35 (sangat baik), (2) aktivitas siswa, siklus 1 nilai 13,8 (cukup), siklus 2 nilai 15,9 (cukup) dan siklus 3 nilai 20,8 (baik), (3) perolehan skor pada penelitian telah memenuhi indikator keberhasilan hasil belajar siswa yaitu ≥ 75% siswa mengalami ketuntasan belajar. Simpulan: melalui model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay dengan media pembelajaran diorama dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PKn siswa kelas V SD Negeri Sumogawe 03, Kec. Getasan, Kabupaten Semarang.

Keywords: diorama; kualitas; model course review horay; PKn

 

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan nasional. Melalui sektor pendidikan, dapat dibentuk manusia yang berkualitas sehingga berpengaruh terhadap kemajuan bangsa. Sebagaimana dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menerangkan bahwa yang dimaksud dengan pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah bahwa mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.

Berdasarkan refleksi peneliti dengan tim kolaborator, ditemukan permasalahan dalam pembelajaran PKn. Permasalahan dalam penelitian ini adalah pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) pada kelas V di SD Negeri Sumogawe 03, Kec. Getasan, Kabupaten Semarang yang diterapkan masih kurang optimal. Faktor penyebabnya adalah guru dalam menerapkan strategi pembelajaran kurang inovatif. Pembelajaran cenderung berpusat pada guru sehingga kurang melibatkan siswa dalam pembelajaran. Pembelajaran belum menunjukkan suasana menyenangkan dan menantang. Selain itu, media dan sumber belajar belum dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Hal ini berpengaruh pada siswa, yaitu siswa kurang terlibat aktif dan antusias dalam pembelajaran. Data yang diperoleh menunjukkan dari jumlah siswa 17, siswa yang mendapatkan nilai di atas 71 hanya 7 siswa (40%) dan yang lainnya sejumlah 10 siswa (60%) mendapat nilai di bawah KKM KTSP yang ditetapkan (≥71). Dengan melihat data hasil belajar dan pelaksanaan mata pelajaran tersebut perlu sekali untuk ditingkatkan kualitas pembelajarannya agar siswa bersemangat dalam mengikuti aktivitas belajarnya sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Alternatif pemecahan masalah yang peneliti gunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay dengan media pembelajaran diorama. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: bagaimanakah penerapan adalah model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay dengan media pembelajaran diorama untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PKn pada siswa kelas V SD Negeri Sumogawe 03, Kec. Getasan, Kabupaten Semarang?

Menurut Huda (2013:229) memaparkan bahwa Course Review Horay merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat menciptakan suasana kelas menjadi meriah dan menyenangkan, karena setiap siswa atau kelompok yang dapat menjawab soal dengan benar diwajibkan berteriak “horee!!” atau yel-yel lainnya yang disukai. Menurut Shoimin (2014:55) kelebihan model pembelajaran ini yaitu: (1) strukturnya yang menarik dapat mendorong siswa terlibat di dalamnya; (2) model yang tidak monoton, karena diselingi sedikit hiburan sehingga suasana tidak menegangkan; (3) semangat belajar yang meningkat karena suasana pembelajaran berlangsung menyenangkan; (4) kemampuan kerja sama siswa yang semakin terlatih.

Menurut Sudjana (1997:170) diorama adalah sebuah pemandangan tiga dimensi mini bertujuan menggambarkan pemandangan sebenarnya. Diorama biasanya terdiri dari bentuk-bentuk sosok atau objek-objek ditempatkan di pentas yang berlatar belakang lukisan yang disesuaikan dengan penyajian. Kelebihan media diorama yang digunakan oleh guru dalam proses belajar adalah: (1) dapat dibuat dengan bahan yang murah dan mudah didapat; (2) dapat dipakai berulang-ulang; (3) dapat melukiskan bentuk keadaan sebenarnya; (4) dan dapat memperlihatkan bagian dari sesuatu yang sukar dilihat; (4) mampu mentransfer pemahaman atau informasi dengan cepat terhadap suatu masalah dibanding hanya menggunakan tulisan; (5) penerapan media diorama ini juga dapat melatih siswa belajar kreatif; (6) meningkatkan keterampilan berpikir siswa; (7) media diorama berperan menciptakan minat belajar peserta didik.

Tujuan penelitian: meningkatkan kualitas pembelajaran PKn pada siswa kelas V di SD Negeri Sumogawe 03, Kec. Getasan, Kabupaten Semarang melalui model pembelajaran kooperatif Course Review Horay dengan media diorama.

METODE PENELITIAN

Rancangan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang akan dilaksanakan dalam tiga siklus, setiap siklus satu kali pertemuan dengan empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi (Arikunto 2009:16). Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri Sumogawe 03, Kec. Getasan, Kabupaten Semarang, dengan jumlah siswa laki-laki 10 dan perempuan sebanyak 17 siswa. Variabel masalah penelitian ini adalah rendahnya kualitas pembelajaran PKn di kelas V SD Negeri Sumogawe 03, Kec. Getasan, Kabupaten Semarang. Variabel tindakan penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran kooperatif Course Review Horay dengan media diorama pada siswa kelas V SD Negeri Sumogawe 03, Kec. Getasan, Kabupaten Semarang. Sumber data meliputi siswa, guru, data dokumen, catatan lapangan, dan lembar observasi. Jenis data yang digunakan berbentuk data kualitatif dan data kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan non tes dan tes. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis data kualitatif berupa data dari hasil observasi keterampilan guru, observasi aktivitas siswa, catatan lapangan dianalissi dengan deskriptif kualitatif. Data kualitatif dianalisis menggunakan proses koding untuk memperoleh kesimpulan. Teknik analisis data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif siswa yang diperoleh dengan menentukan skor yang diperoleh siswa, rerata kelas, dan persentase ketuntasan belajar klasikal dianalisis dengan teknik analisis statistik deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keterampilan Guru

Peningkatan keterampilan guru dalam pembelajaran PKn siswa kelas V dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1 Peningkatan Keterampilan Guru pada Siklus I, Siklus II, dan Siklus III

No.

Indikator Keterampilan Guru

Skor Siklus

I

II

III

1.

Melaksanakan pra pembelajaran (keterampilan membuka pelajaran)

2

2

3

2.

Membuka pembelajaran (Keterampilan membuka pelajaran, keterampilan variasi)

2

2

4

3.

Menyajikan materi (Keterampilan menjelaskan)

2

3

4

4.

Menggunakan media diorama dalam pembelajaran (keterampilan variasi)

2

4

4

5.

Menyajikan soal (Keterampilan guru dalam bertanya)

2

3

4

6.

Membimbing siswa dalam mengerjakan LKS (keterampilan mengajar kelompok kecil)

3

3

4

7.

Mengorganisir kelompok (keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil)

2

3

2

8.

Menerapkan model pembelajaran kooperatif Course Review Horay (Keterampilan menggunakan variasi)

2

3

3

9.

Melaksanakan evaluasi pembelajaran (Keterampilan menutup kegiatan pembelajaran)

3

4

4

10.

Melaksanakan kegiatan tindak lanjut (keterampilan menutup pelajaran)

2

3

3

Total Skor

22

30

35

Kriteria

Cukup

Baik

Sangat Baik

 

Tabel 1 Peningkatan Keterampilan Guru pada Siklus I, Siklus II, dan Siklus III menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan guru pada setiap siklusnya. Total skor keterampilan guru meningkat dari siklus I ke siklus II sebesar 8 poin dan pada siklus II ke siklus III mengalami peningkatan lagi sebesar 5 poin. Indikator keterampilan guru sesuai dengan delapan keterampilan mengajar yang dikemukakan oleh Hasibuan dan Moedjiono (2009:58) adalah: (1) keterampilan memberi penguatan; (2) keterampilan bertanya; (3) keterampilan menggunakan variasi; (4) keterampilan menjelaskan; (5) keterampilan membuka dan menutup pelajaran; (6) keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan; (7) keterampilan mengelola kelas; (8) keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil.

 

 

Aktivitas Siswa

Peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn siswa kelas V dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 2 Peningkatan Aktivitas Siswa pada Siklus I, Siklus II, dan Siklus III

No.

Indikator

Rata-rata Skor Siswa

Siklus I

Siklus II

Siklus III

1.

Keaktifan siswa mengikuti pembelajaran

2,3

2,7

2,8

2.

Sikap siswa dalam pembelajaran

2,7

3

3,2

3.

Memperhatikan guru saat menyajikan materi

2

2,1

3

4.

Keaktifan siswa dalam kegiatan berkelompok

1,3

2

3,2

5.

Kemampuan siswa menjawab pertanyaan guru

1,5

2,3

3,2

6.

Kemampuan siswa mengerjakan tugas kelompok.individu

2,5

2,5

3,7

7.

Kemampuan menyimpulkan kegiatan pembelajaran

1,5

1,3

1,7

Total rata-rata skor siswa

13,8

15,9

20,8

Kriteria

Cukup

Cukup

Baik

 

            Tabel 2 menunjukkan peningkatan aktivitas siswa pada pembelajaran PKn menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Course Review Horay dengan media pembelajaran diorama kelas V pada siklus I, II dan III. Siklus I memperoleh skor 13,8 dan berhasil meningkat sebanyak 2,1 poin pada siklus II menjadi 15,9. Kemudian berhasil ditingkatkan lagi dari siklus II ke siklus III sebanyak 4,9 poin menjadi 20,8. Indikator aktivitas siswa sesuai dengan delapan kelompok aktivitas siswa menurut Diedrich (dalam Sardiman, 2011:101) adalah: (1) kegiatan visual, (2) kegiatan lisan, (3) kegiatan mendengarkan, (4) kegiatan menulis, (5) kegiatan menggambar, (6) kegiatan gerak, (7) kegiatan mental, (8) kegiatan emosional.

Hasil Belajar

Peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Siklus I, Siklus II, dan Siklus III

No.

Keterangan

Siklus I

Siklus II

Siklus III

1.

Rata-rata kelas

66,47

75,3

95,3

2.

Nilai tertinggi

80

100

100

3.

Nilai terendah

40

50

80

4.

Siswa yang memenuhi KKM

9

11

17

5.

Siswa yang belum memenuhi KKM

8

6

0

6.

Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal

52,94 %

64,7%

100%

 

Tabel 3 menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar. Peningkatan pada siklus I ke siklus II pada persentase ketuntasan belajar klasikal sebesar 11,76 dan pada siklus II ke siklus III sebesar 35,3.

Penelitian ini juga didukung penelitian yang dilakukan oleh Anggraeni, 2011, dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sekaran 01 Semarang (Inproving Social Instructional Quality By Cooperative Model, Course Review Horay Type At Fourth) SDN Sekaran 01 Semarang”. Dengan adanya perbaikan pembelajaran, keterampilan guru dalam pembelajaran mengalami peningkatan. Pembelajaran lebih berpusat pada siswa dan guru berperan sebagai pembimbing, fasilitator, dan dinamisator dalam pembelajaran. Keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar mengalami penigkatan setiap siklus. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kualitas pembelajaran IPS mengalami peningkatan.

Penelitian oleh Pandansari, 2012 dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Diorama Terhadap Kreativitas Menggambar Busana Pesta Siswa Kelas XI di SMK Karya Rini Yogyakarta”. Hasil penelitian menunjukan bahwa 16.084 (16%) kreativitas menggambar busana pesta siswa kelas XI SMK Karya Rini dipengaruhi oleh media diorama.

Dengan demikian data dari hasil penelitian tersebut dapat dijadikan peneliti sebagai pendukung untuk menguatkan hipotesis dan menguatkan temuan-temuan yang sudah ada.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian terhadap keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar pembelajaran PKn melalui penerapan model pembelajaran kooperatif course review horay dengan media diorama dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PKn pada siswa kelas V di SD Negeri Sumogawe 03, Kec. Getasan, Kabupaten Semarang. Peningkatan skor keterampilan guru pada setiap siklusnya ditunjukkan dengan skor siklus I sebesar 22 dengan kriteria cukup, siklus II sebesar 30 dengan kriteria baik, dan siklus III sebesar 35 dengan kriteria sangat baik. Peningkatan skor aktivitas siswa pada setiap siklusnya ditunjukkan dengan skor siklus I sebesar 13,8 dengan kriteria cukup, siklus II sebesar 15,9 dengan kriteria cukup, dan siklus III sebesar 20,8 dengan kriteria baik. Peningkatan persentase ketuntasan belajar klasikal pada setiap siklusnya ditunjukkan dengan skor siklus I sebesar 52,94 %, siklus II sebesar 64,7 %, siklus III sebesar 100%. Perolehan skor pada siklus III telah memenuhi indikator keberhasilan hasil belajar siswa yaitu ≥75% siswa mengalami ketuntasan belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Dessy. 2011. Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sekaran 01 Semarang (Inproving Social Instructional Quality By Cooperative Model, Course Review Horay Type At Fourth) SDN Sekaran 01 Semarang. Kreatif: Jurnal Kependidikan Dasar. 1 (2):194-205.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Aqib, Zainal, dkk. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Darmawati, dkk. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay (CRH) untuk Meningkatkan Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII.1 SMP Negeri 2 Pekanbaru Tahun Pelajaran 2011/2012. Jurnal Biogenesis. 8 (1): 41-53.

Depdiknas. 2014. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah RI Tahun 2013. Bandung: Citra Umbara.

Faslikhah, Yanna, dkk. 2012. Penerapan Metode Pembelajaran Course Review Horay Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Pada Pembelajaran IPS Kelas VIII F SMP N 1 Pengasih Kulon Progo. Social Studies. 1 (6): 1-11.

Hasibuan dan Moedjiono. 2009. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Hendratno. 2013. Penggunaan Media Diorama untuk Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 1 (2): 1-10.

Hermawan, Puput, dkk. 2014. Pengaruh Model Kooperatif Tipe Course Review Horay (CRH) Terhadap Hasil Belajar IPA. Jurnal Didaktika Dwija Indria (Solo). 2 (1):1-6.

Herrhyanto, dkk. 2008. Statistika Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Huda, Miftahul. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kurniawan, Fredy, dkk. 2012. Penerapan Metode Course Review Horay (CRH) dan Media Video untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Persiapan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Jurnal Didaktika Dwija Indria (Solo). 2 (3): 1-7.

Liliana, dkk. 2013. Efektivitas Model Pembelajaran Course Review Horay Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran. 2 (8): 1-11.

Poerwanti, Endang, dkk. 2008. Assesmen Pembelajaran SD. Jakarta: DIKTI.

Pandansari, Purwosiwi. 2012. Pengaruh Penggunaan Media Diorama Terhadap Kreativitas Menggambar Busana Pesta Siswa Kelas XI di SMK Karya Rini Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Teknik Busana. 1(1): 1- 11.

Rizki, Arya. 2014. Pemanfaatan Media Diorama Beraudio pada Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Kelas 5 Sekolah Dasar Sumokembangsri II di Sidoarjo”. Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan. 2 (3): 1-10.

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta:Ar-Ruzz Media.ges

Sudjana, Nana, dkk. 2011. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Susilowati, Ani, dkk. 2014. Penerapan Metode Course Review Horay (CRH) dengan Media Benda Konkret dalam Peningkatan Pembelajaran Matematika pada Siswa Kelas V SDN Tanjungmeru Tahun Ajaran 2014/2015. Kalam Cendekia. 3 (2.1): 199-203.