PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn

MELALUI PENDEKATAN INKUIRI MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SUGIHAN 03 SEMESTER GENAP

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Sri Nuryani Widyastuti

Sekolah Dasar Negeri Sugihan 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang

 

ABSTRAK

Berdasarkan observasi awal di SD N Sugihan 03 ditemukan masalah dalam pembelajaran Pkn di kelas IV. Guru belum menerapkan pembelajaran yang inovatif, hanya mengembangkan aktualisasi konsep tanpa diimbangi pengalaman konkret dan eksperimen aktif dalam siswa memperoleh pengetahuan. Hal tersebut mengakibatkan rendahnya aktivitas siswa dan hasil belajar yang rendah. Solusi dari pemecahan masalah tersebut melalui pendekatan inkuiri dengan media video. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah melalui pendekatan inkuiri menggunakan media video dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar PKn pada siswa kelas IV SD N 04 Kemujan?” tujuan penelitian adalah pendekatan inkuiri menggunakan media video untuk meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar PKn pada siswa kelas IV di SD N Sugihan 03. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan 3 siklus. Setiap siklusnya 1 pertemuan, dengan 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini terdiri dari guru dan siswa SD N Sugihan 03. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes, dokumentasi, dan catatan lapangan. Teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) keterampilan guru mengalami peningkatan. Pada siklus I memperoleh skor 27 dengan kategori baik, siklus II memperoleh skor 30 dengan kategoti baik sekali dan siklus III menjadi skor 34 dengan kategori baik sekali. (2) hasil aktivitas mengalami peningkatan. Pada siklus I memperoleh skor 22,92 dengan kategori baik, siklus II menjadi 26,43 dengan kategoti baik dan siklus III menjadi 29,52 dengan kategori sangat baik sekali. (3) hasil ketuntasan belajar siswa siklus I 56%, siklus II 78%, siklus III 100%. Ini menunjukkan indikator keberhasilan yang ditetapkan sebesar 80% telah terpenuhi sehingga penelitian ini dinyatakan berhasil. Kesimpulan bahwa pendekatan inkuiri menggunakan media video dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar PKn siswa kelas IV SDN Sugihan 03. Saran bagi guru sebaiknya pendekatan inkuiri dan media video dapat diterapkan dalam pembelajaran yang lain atau kelas yang lain.

Kata kunci: Kualitas Pembelajaran PKn, Pendekatan Inkuiri, Media Video

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 (2003:4), pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pencapaian tujuan pendidikan tersebut hendaknya dilakukan secara sadar dan terencana, terutama dalam hal mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran yang memungkinkan peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri yang dimilikinya.

Mata pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga Negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk menjadi warga Negara yang cerdas,terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945 ( Depdikanas,2006 ).

Tujuan pembelajaran PKn dalam ( Depdiknas,2006 ) adalah untuk memberikan kompetensi sebagai berikut: (1) berfikir kritis,rasional,dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan. ( 2 ) berprestasi secara cerdas dan tanggung jawab serta bertindak secara sadar dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. ( 3 ) berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat di Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lain. ( 4 ) berinteraksi dengan bangsa- bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Mengutip salah satu tujuan pendidikan di atas yaitu memberikan keterampilan dasar bagi siswa sekolah dasar, maka dalam proses pembelajaran hal-hal yang berkaitan dengan penanaman konsep suatu pembelajaran harus benar-benar di pahami oleh siswa. Dalam proses pembelajaran sangat ditekankan bagaimana aktivitas seorang guru dalam menyampaikan pelajaran sehingga siswa mampu memahami secra tepat dan memperoleh hasil pembelajaran yang maksimal.

Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti didapatkan bahwa masih ada hambatan dalam pembelajaran PKn kelas IV di SD N 04 Kemujan, hal ini yang berkaitan dengan ketepatan penggunaan model atau pendekatan pembelajaran. Dalam pembelajaran PKn guru belum menerapkan pembelajaran yang inovatif sehingga aktivitas pembelajaran lebih didominasi guru, serta kurang memanfaatan media yang menarik bagi siswa. Guru hanya mengembangkan aktualisasi konsep tanpa diimbangi pengalaman konkret dan eksperimen aktif oleh siswanya dalam memperoleh pengetahuan. Akibat dari proses pembelajaran yang demikian itu siswa belum diaktifkan dalam pembelajaran untuk memecahkan masalah pelajaran yang dipelajari, siswa menerima sumber belajar hanya dari guru dan buku tetapi belum mengembangkan keterampilan proses. sehingga aktivitas siswapun belum maksimal. Hal demikian ini, membuat kualitas pembelajaran PKn kurang maksimal juga, ditunjukkan dengan hasil belajar yang rendah.

Hal itu didukung dari data hasil analisis nilai ulangan harian siswa kelas IV Sugihan 03 masih dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 70. Data hasil belajar ditunjukkan dengan nilai terendah yaitu 60, nilai tertinggi 72, dengan rerata kelas 65. Dari 40 siswa, yang mencapai KKM hanya 2 siswa (22%) sedangkan sisanya 7 siswa (78%) belum mencapai KKM.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas perlu penerapan pendekatan/ model pembelajaran yang inovatif diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn. Berdasarkan kolaborasi tim peneliti dengan guru kelas IV menetapkan penggunaan pendekatan inkuiri dengan media video untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Pembelajaran PKn sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu, pembelajaran PKn di SD/MI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Menurut Sudjana (2008:154) pendekatan inkuiri merupakan pendekatan mengajar yang berusaha meletakkan dasar dan mengembangkan cara berpikir ilmiah. Pendekatan ini menempatkan siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan ke kreatifan dalam memecahkan masalah. Sedangkan bahan pembelajaran video merupakan bahan pembelajaran tampak dengar (audio visual) yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan/materi pelajaran. Bahan pembelajaran video ini akan menjadi lebih menarik perhatian siswa karena mampu menyajikan objek-objek nyata yang lokasinya jauh, berbahaya, dan mungkin belum pernah dilihatnya (Djauhar, 2008:5.16).

Guru sebaiknya menerapkan pendekatan inkuiri karena pendekatan inkuiri itu: (1) memungkinkan untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif, (2) pengetahuan yang ditemukan sendiri melalui pendekatan inkuiri akan betul-betul dikuasai, (3) siswa dapat menguasai salah satu metode ilmiah yang sangat berguna dalam kehidupannya, (4) siswa dibiasakan berpikir analitis dan mencoba memecahkan masalah yang akan ditransfer dalam kehidupan masyarakat (Abimanyu, 2008:7.10). Menurut Wibawa (2001:92) media video dan film dapat digunakan untuk menyajikan bagian-bagian dari suatu proses dan prosedur secara utuh sehingga memudahkan siswa dalam mengamati, dan menirukan, langkah- langkah suatu prosedur yang harus dipelajari.

Dari ulasan latar belakang tersebut, untuk memecahkan masalah pada pembelajaran PKn perlu diadakan tindakan-tidakan yang mengacu pada penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Melalui Penelitian Tindakan Kelas peneliti menyusun suatu pembelajaran yang inovatif dengan menggunakan Pendekatan Inkuiri Menggunakan Media Video untuk meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas IV SD N Sugihan 03 dengan judul “Peningkatan Kualitas Pembelajaran PKn Melalui Pendekatan Inkuiri Menggunakan Media Video Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sugihan 03 Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimanakah cara meningkatkan kualitas pembelajaran PKn melalui pendekatan inkuiri menggunakan media video pada siswa kelas IV SD N Sugihan?

Adapun rumusan masalah tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

a.     Apakah pendekatan inkuiri menggunakan media video dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran PKn pada siswa kelas IV SD N Sugihan 03?

b.     Apakah pendekatan inkuiri menggunakan media video dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn kelas IV SD N Sugihan 03?

c.     Apakah pendekatan inkuiri menggunakan media video dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn kelas IV SD N Sugihan 03?

Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian:

Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PKn melalui pendekatan inkuiri menggunakan media video pembelajaran pada siswa kelas IV SD N Sugihan 03.

Tujuan khusus penelitian:

a.     Meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran PKn melalui pendekatan inkuiri menggunakan media video.

b.     Meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran Pkn melalui pendekatan inkuiri menggunakan media video.

c.     Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn melalui pendekatan inkuiri menggunakan media video.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik bersifat teoritis maupun praktis.

Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang pendekatan inovatif yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PKn serta sebagai bahan masukan untuk kegiatan-kegiatan penelitian selanjutnya.

Manfaat praktis

Bagi Siswa

Dengan penerapan pendekatan inkuiri menggunakan media video, siswa dapat lebih mudah dan semangat dalam memahami materi pembelajaran PKn, serta aktif sehingga dapat meningkatkan kualitas dan hasil belajar siswa.

Bagi Guru

Untuk memperkaya wawasan dalam rangka peningkatan kualitas sebagai tenaga profesional dalam bidang pendidikan dan mampu berupaya melakukan inovasi pembelajaran serta mengevaluasi hasil pembelajaran.

Bagi Sekolah

Dari hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini nantinya tentu ada suatu harapan yang dapat memberikan informasi dan dapat dijadikan sebagai acuan di dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, terutama pembelajaran mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan, sehingga hasilnya akan berdampak pada kemajuan dan perkembangan belajar siswa dalam memperoleh nilai hasil belajarnya.

LANDASAN TEORI DAN DAN HIPOTESIS TINDAKAN

LANDASAN TEORI

Para ahli berbeda pendapat dalam mendefinisikan belajar. Namun pada hakikatnya memiliki pengertian yang sama. Menurut Hilgrad dan Bower ( Fudyartono 2002 ) belajar memiliki pengertian memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman dan mendapatkan informasi atau menemukan.

Morgan dan kawan- kawan ( 1986 ) yang menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative tetap terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman.

10

 

Gagne dalam Anni ( 2007: 2 ) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan kecakapan atau disposisi pembelajaran yang berlngsung dalam periode waktu tertentu, dan yang tidak di anggapberasal dari proses pertumbuhan belajar memegangperanan penting di dalam perkembangan , kebiasaan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi manusia.

Dari berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada peserta didik kea rah tujuan yang lebih baik dan bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.

Pembelajaran menuntut kesadaran dari subyek, yaitu pendidik dan pesrta didik , untuk terlihat secara utuh dan penuh dalam memahami realitas dunia, sehingga proses pembelajaran tidak bermakna hanya sekedar mengumpulkan pengatahuan, mencatat, dan menghafalkanya. Menurut gagne

, Briggs, dan wager ( dalam Winataputra , 2008: 1.19 ) menyatakan pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar siswa. Selain itu Hamalik ( 2001: 54) bahwa pengajaran adalah interaksi belajar dan mengajar. Pengertian berlangsung sebagai suatu proses saling mempengaruhi antara guru dan siswa. Diantaranya dapat hubungan atau komunikasi interaksi.

Dari berbagai pendapat tentang pembelajaran tersebut, dapat di tarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah proses belajar yang terjadi melalui interaksi antara peserta didik, guru dan lingkunganya supaya terjadi perubahan ke arah yang lebih baik.

Pendekatan Inkuiri

Inkuiri berasal dari bahasa Inggris inquiry yang dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaaan ilmiah yang diajukan. Menurut Sund (dalam Abimanyu, 2008:7.9) inkuiri adalah perluasan proses penemuan yang digunakan lebih mendalam, artinya proses inkuiri mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya: merumuskan masalah, merancang eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan data, menganalisis data, menarik kesimpulan dan sebagainya.

Sudjana (2008:154) menyatakan pendekatan “inquiry” merupakan pendekatan mengajar yang berusaha meletakkan dasar dan mengembangkan cara berpikir ilmiah. Pendekatan ini menempatkan siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan ke kreatifan dalam memecahkan masalah.

Pengajaran berdasarkan inquiri adalah suatu strategi yang berpusat pada siswa, dimana kelompok siswa mencari jawaban-jawaban terdapat isi pertanyaan melalui suatu prosedur yang digariskan secara jelas dan struktural kelompok (Hamalik, 2008:220).

Aqib (2011:54) mengemukakan bahwa inkuiri adalah proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman yang diawali dengan pengamatan dari pertanyaan yang muncul. Jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut di dapat melalui siklus menyusun dugaan (hipotesis), mengembangkan cara pengujian hipotesis, membuat pengamatan lebih jauh dan menyusun teori serta konsep yang berdasar pada data dan pengamatan.

Pendekatan inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Dalam pendekatan inkuri siswa yang terlibat lebih aktif dalam mencari, menemukan dan memecahkan masalah, guru sebagai fasilitator dalam mencapai tujuan pembelajaran.

KERANGKA BERPIKIR

Rendahnya kualitas pembelajaran PKn yang disebabkan siswa belum aktif pembelajaran, dan pembelajaran konvensional masih dilaksanakan sampai saat ini di sekolah-sekolah, guru lebih mendominasi pembelajaran sehingga keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran masih kurang.

Di dalam pembelajaran PKn diperlukan berbagai pengetahuan dan kreativitas guru dalam membelajarkan materi tentang globalisasi sehingga dapat melakukan kegiatan pembelajaran dengan baik dan optimal, karena pembelajaran PKn wajib diajarkan, PKn tidak hanya berbicara tentang alam, sifat, struktur, perubahan, dan energi yang terjadi, tetapi PKn harus mampu membangun karakter dan sikap yang dicontohkan oleh saintis. Namun model pembelajaran yang sering digunakan oleh guru SD N Sugihan 03 masih bersifat konvensional dan masih didominasi oleh metode ceramah dimana kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru, biasanya kalau guru kurang variatif dalam mengelola pembelajaran biasanya kelas menjadi tidak kondusif dan membuat siswa menjadi bosan.

 Didalam materi globalisasi guru dapat mengajar menggunakan pendekatan inkuiri menggunakan media video karena pendekatan inkuiri adalah kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri dan dengan menggunakan media video akan membantu siswa menkonstruksi pengetahuannya. Dengan adanya pendekatan inkuiri menggunakan media video diharapkan kualitas pembelajaran PKn akan meningkat sehingga berdampak pada hasil belajar siswa.

METODE PENULISAN

Setting Penelitian

Penelitian direncanakan pada hari Senin tanggal 2 Maret 2015 untuk siklus 1, siklus 2 pada hari Senin tanggal 9 Maret 2015, dan siklus 3 pada hari Senin tanggal 16 Maret 2015.

Penelitian dilakukan di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sugihan 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, yang merupakan objek Penelitian.

Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Sugihan 03 Desa Sugihan Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang sebanyak 9 orang yang terdiri dari 7 orang laki-laki dan perempuan sebanyak 2 orang.

 

Sumber Data

Sumber data yang diperoleh peneliti adalah berdasarkan penelitian guru dalam proses Pembelajaran PKn dari hasil ulangan yang diperoleh hanya mencapai rata-rata 65 ketika ditanyakan pada siswa ternyata hampir 78% siswa menjawab kesulitan.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENULISAN

Deskripsi Kondisi Awal

Gambaran Sekolah

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Sugihan 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, dengan subyek penelitian siswa Kelas IV sebanyak 9 siswa. Letak Sekolah Dasar Negeri Sugihan 03 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang.

Sekolah Dasar Negeri Sugihan 03 terletak di desa Sugihan Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Suasana Sekolah Dasar Negeri Sugihan 03 masih asri dengan suasana pedesaan, Sekolah Dasar Negeri Sugihan 03 dikelilingi oleh perumahan warga.

Keadaan Siswa

Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah, keadaan siswa Kelas IV SD Negeri Sugihan 03 Desa Sugihan pada semester II diperoleh data yaitu dari 9 siswa yaitu 7 laki-laki dan 2 perempuan.

Aktivitas siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, siswa kurang antusias dalam menghadapi pelajaran, hal ini salah satu penyebabnya adalah guru belum menggunakan model pembelajaran yang tepat.

Ketrampilan Siswa

Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 7 siswa atau 78%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 2 siswa dengan persentase 22%.

Deskripsi dan Pembahasan Siklus 1

Tindakan pembelajaran yang akan dilaksanakan adalah dengan menggunakan , siswa dalam kegiatan belajar akan diajak mencari pengalaman belajar yang lebih bermakna dengan media yang kongkrit, dengan tujuan agar siswa dalam kelompok memperoleh kesempatan untuk bertukar pikiran tentang materi yang dipelajari dan memperoleh pengalaman belajar yang lebih bermakna.

Ketuntasan belajar siswa siklus I dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70), sebanyak 4 siswa dengan persentase 44%sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 5 siswa atau 56%.

Deskripsi dan Pembahasan Siklus 2

Tindakan pembelajaran yang akan dilaksanakan adalah dengan menggunakan , siswa dalam kegiatan belajar akan diajak mencari pengalaman belajar yang lebih bermakna dengan media yang kongkrit, dengan tujuan agar siswa dalam kelompok memperoleh kesempatan untuk bertukar pikiran tentang materi yang dipelajari dan memperoleh pengalaman belajar yang lebih bermakna.

Ketuntasan belajar siswa siklus II dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 2 siswa dengan persentase 22% sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 7 siswa atau 78%,.

Deskripsi dan Pembahasan Siklus 3

Ketuntasan belajar siswa siklus III dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 0 siswa atau 0%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 9 siswa dengan persentas0 10-%.

Berdasarkan deskripsi data perlaksanaan tindakan siklus 2 pada pembelajaran PKn melalui pendekatan inkuiri menggunakan media video pada kelas IV SD Negeri Sugihan 03 diperoleh kesimpulan bahwa keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa telah mengalami peningkatan dan memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Sehingga peneliti menetapkan bahwa penelitian tindakan kelas ini dicukupkan pada siklus 3. Namun penelitian tindakan kelas masih dimungkinkan untuk dilanjutkan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) menciptakan suasana yang kondusif sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar, 2) memberikan bantuan dan bimbingan secara individu, 3) selalu memotivasi siswa untuk percaya diri terhadap jawaban maupun pendapat yang dimiliki.

Berikut ini akan disajikan peningkatan hasil keterampilan guru, aktivitas siswa, prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan melalui pendekatan inkuiri menggunakan media video dengan pada pra siklus, Siklus 1, siklus 2 , dan siklus 3 yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Rekapitulasi Hasil Observasi Pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan inkuiri menggunakan media video pada Siswa Kelas IV dalam Pembelajaran PKn

No

Aspek yang diamati

Sebelum Perbaikan

Siklus 1

Siklus 2

 

Siklus 3

 

1

Ketrampilan Guru

Cukup

Baik

Baik

Sangat Baik

2

Aktivitas Siswa

Cukup

Baik

Baik

Sangat Baik

4

Hasil Belajar

22% Tuntas

56% Tuntas

78% Tuntas

100%

 Tuntas

 

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa keterampilan guru sebelum perbaikan termasuk dalam kriteria cukup, pada siklus 1 menjadi baik, dan mengalami peningkatan lagi menjadi lebih baik pada siklus 2 dan mengalami peningkatn lagi menjadi sangat baik pada siklus 3. Aktivitas siswa sebelum perbaikatermasuk dalam kriteria cukup, pada siklus 1 menjadi baik, dan mengalami peningkatan lagi menjadi lebih baik pada siklus 2 dan mengalami peningkatn lagi menjadi sangat baik pada siklus 3. Persentase ketuntasan klasikal hasil belajarsebelum perbaikan 22%, siklus I 56%dan siklus II 78% dan pada siklus 3 meningkat lagi menjadi 100%. Pelaksanaan tindakan dari siklus 1 sampai dengan siklus 3 menunjukkan adanya peningkatan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa.

 

 

 

PENUTUP

SIMPULAN

Berdasarkan analisis hasil penelitian dengan judul “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar PKn melalui pendekatan inkuiri menggunakan media video pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sugihan 03”, dapat diambil simpulan bahwa penggunaan pendekatan inkuiri menggunakan media video dapat meningkatkan performansi guru, aktivitas belajar siswa, dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Sugihan 03. Hal ini ditunjukan dengan:

1)                Keterampilan guru dalam pembelajaran PKn melalui pendekatan inkuiri menggunakan media video pada siswa kelas IV SD N Sugihan 03 mengalami peningkatan, dibuktikan dengan peningkatan keterampilan guru pada tiap siklus. Siklus I keterampilan guru mendapat skor 27 kategori baik, dan terjadi peningkatan pada siklus II memperoleh skor 30 kategori lebih baik dan pada siklus III memperoleh skor 34 dengan kriteria sangat baik. Hasil penelitian tersebut telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan, yaitu keterampilan guru dalam pembelajaran PKn melalui pendekatan inkuiri menggunakan media video meningkat kriteria sekurang- kurangnya baik.

2)                Aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn melalui pendekatan inkuiri menggunakan media video pada siswa kelas IV SD N Sugihan 03 mengalami peningkatan. Pada siklus I aktivitas siswa mendapat skor 23,92 kategori baik, dan pada siklus terakhir yaitu siklus II meningkat dengan skor , 26,43 termasuk dalam kategori lebih baik dan pada siklus III memperoleh skor 29,12 dengan kriteria sangat baik. Hasil penelitian tersebut telah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan, yaitu aktivitas siswa dalam pembelajaran PKn melalui pendekatan inkuiri menggunakan media video meningkat kriteria sekurang-kurangnya baik.

3)                Hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn melalui pendekatan inkuiri menggunakan media video pada siswa kelas IV SD N Sugihan 03 mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari siklus I memperoleh presentase ketuntasan belajar 56%, kemudian siklus II mengalami peningkatan kembali dengan perolehan presentase ketuntasan sebesar 78% dan pada siklus III presentanya menjadi 100%. Hasil penelitian pembelajaran PKn melalui pendekatan inkuiri menggunakan media video telah mencapai indikator keberhasilan secara klasikal yaitu 80% dan ketuntasan individual sekurang-kurangnya baik mendapatkan nilai ≥ 70.

SARAN

Saran yang dapat diberikan peneliti berdasarkan simpulan hasil penelitian sebagai berikut:

1.                 Agar pembelajaran dapat berjalan dengan kondusif, maka guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran harus memilih model/ pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

2.                 Di harapkan setiap guru dapat memanfaatkan segala media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran sehingga siswa lebih tertarik dan lebih mudah memahami pelajaran.

3.                 Guru dalam memberikan pertanyaan-pertanyaan sebaiknya menggunakan bahasa yang lebih mudah dipahami oleh siswa.

4.                 Melalui pendekatan inkuiri, siswa diharapkan dapat menemukan, memecahkan persoalan dengan suatu proses percobaan untuk menemukan suatu jawaban sehingga siswa mengalami langsung dalam memperoleh ilmu pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu, Soli. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti

Ahmadi, Faried. 2009. Komputer dan Media Pembelajaran. Semarang: PGSD Unnes

Anisak, Siti. 2009. Penerapan Pendekatan contextual Teaching And Learning Dengan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas IV MI AL-Itihad Saronggi Sumeneb.

Ali, Muhammad. 2008. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Amri, Sofan dan Ahmadi,Iif K. 2010. Proses Pembejaran Kreatif dan Inovatif dalam Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka

Aqib, Zainal dan Sujak. 2011. Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter. Bandung: Yrama Widya

Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Aunurrahman. 2009. Penelitian Pendidikan SD. Jakarta: Dirjen Dikti

BSNP. 2006. Standar Isi dan Standar Kompetensi Kelulusan untuk Satuan

Pendidikan Dasar SD/MI. Jakarta: BP. Cipta Jaya Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media

Dimyati dan Mujiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta

Djauhar, Siddiq M. 2008. Pengembangan Bahan Pembelajaran SD. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

Hamalik, Oemar. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Herrhyanto, Nur. 2008. Statistik Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka

Jacobsen A., David, et.al (Penerjemah Fawaid, Ahmad dan Anam, Khoirul). 2009.Methods for Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Laulik, Nikmatul.2010. Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas III SDN Petung 1 Kecamatan Pasuruan. Pasuruan: UT PGSD

Mulyono, Anton. 2006. Aktivitas belajar siswa. (http://id.shvoong.com/social- sciences/1961162-aktifitas-belajar/#ixzz1Xk3VfeLb diakses 12 September 2011)