UPAYA PENINGKATAN DISIPLIN WAKTU,

KESIAPAN PERANGKAT PEMBELAJARAN,

DAN KETERCAPAIAN KURIKULUM

MELALUI REWARD AND PUNISHMENT GUNA

MENUNJANG EFEKTIVITAS PROSES BELAJAR MENGAJAR

DI SD NEGERI 5 PANUNGGALAN KECAMATAN PULOKULON KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

 

Endang Dwi Trustiningsih

SDN 5 Panunggalan Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian tindakan ini adalah untuk menganalisis dampak pemberian reward dan punishment yang berupa non materiil terhadap peningkatan disiplin waktu, disiplin kesiapan perangkat pembelajaran, dan disiplin ketercapaian kurikulum dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Subjek penelitian ini adalah semua guru di Sekolah Dasar Negeri 5 Panunggalan dengan jumlah 7 guru. Tempat penelitian ini di SD Negeri 5 Panunggalan Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2016/2017. Teknis pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, observasi atau pengamatan. Hasil penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan kedisiplinan guru dan meningkatkan kesiapan perangkat pembelajaran maupun ketercapaian kurikulum dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, sebaiknya kegiatan tranparansi kedisiplinan guru dilakukan secara terus menerus, baik dalam hal disiplin waktu disiplin perangkat administrasi maupun ketercapaian kurikulum. Supaya kedisiplinan guru dapat membudaya dan berpengaruh positif terhadap kegiatan pembelajaran di kelas.

Kata kunci: disiplin waktu, perangkat pembelajaran, reward and punishment

 

PENDAHULUAN

Guru adalah suatu sebutan bagi jabatan atau profesi dengan keahlian khusus yang dimilikinya melalui proses pendidikan tinggi untuk mengabdikan dirinya dalam bidang pendidikan melalui proses edukatif secara terpola, formal, dan sistematis. Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen (pasal 1) dinyatakan bahwa: “Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah”. Guru profesional akan tercermin dalam kemampuannya mengelola diri sendiri untuk melaksanakan tugas sehari-hari dengan menerapkan keahlian dibidang pengajaran. Keahlian yang dimiliki oleh guru profesional adalah keahlian yang diperoleh melalui suatu proses pendidikan dan pelatihan yang diprogramkan secara khusus. Keahlian tersebut mendapat pengakuan formal yang dinyatakan dalam bentuk sertifikasi, akreditasi, dan lisensi dari pihak yang berwenang (dalam hal ini pemerintah dan organisasi profesi). Dengan keahliannya itu seorang guru mampu menunjukkan otonominya, baik secara pribadi maupun sebagai pemangku profesinya.

 

KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA

Disiplin Guru                                                         

Unaradjan (2003: 62) mengemukakan bahwa ”disiplin yaitu suatu upaya sadar dan bertanggung jawab dari seseorang untuk mengatur, mengendalikan, dan mengontrol tingkah laku dan sikap hidupnya agar membuahkan hal-hal positif baik bagi diri sendiri maupun orang lain”. Tidak jauh berbeda dengan Unaradjan, Hasibuan mengungkapkan pengertian kedisiplinan yang dikaitkan dengan instansi atau organisasi. Menurut Hasibuan (2008: 193) menjelaskan “kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku”. Sedangkan menurut Mangkunegara (2008: 129) disiplin kerja adalah suatu pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi. Disiplin preventif adalah suatu upaya untuk menggerakkan pegawai mengikuti dan mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah digariskan oleh perusahaan. Tujuan dasarnya adalah untuk menggerakkan pegawai berdisiplin diri. Disiplin preventif merupakan suatu sistem yang berhubungan dengan kebutuhan kerja untuk semua bagian sistem yang ada dalam organisasi.

Sistem Reward dan Punishment

Reward

Reward diambil dari bahasa inggris yang artinya penghargaan merupakan segala aspek yang diberikan organisasi kepada anggotanya dengan tujuan membangun, memelihara dan memperkuat harapan-harapan anggota supaya dalam diri mereka timbul semangat kerja yang lebih besar untuk berpartisipasi bagi organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. Hal ini berarti apabila di satu pihak seseorang menggunakan pengetahuan, ketrampilan, tenaga dan sebagian waktunya untuk berkarya pada suatu organisasi, di lain pihak ia mengharapkan menerima imbalan tertentu

Punishment

Punishment merupakan reinforcement (penguatan) yang negatif, tetapi diperlukan dalam dunia pendidikan. Punishment yang dimaksud adalah punishment yang bersifat mendidik bukan seperti hukum pidana atau sejenisnya. Punishment merupakan salah satu alat pendidikan refresif, artinya punishtment ini digunakan hanya untuk menyadarkan siswa kepada hal-hal yang benar. Beberapa para ahli telah mengemukakan pendapatnya tentang punishment. Salah satunya Ahmadi (2005: 150) mengatakan bahwa hukuman/ punishtment adalah suatu perbuatan, di mana kita secara sadar dan sengaja menjatuhkan nestapa kepada orang lain, yang baik dari segi kejasmanian maupun dari segi kerohanian orang lain itu mempunyai kelemahan bila dibandingkan dengan diri kita dan oleh karena itu maka kita mempunyai tanggung jawab untuk membimbingnya dan melindunginya

Kegiatan Proses Belajar Mengajar

Hasibuan (2006: 37), konsep mengajar dalam proses perkembangannya masih dianggap sebagai suatu kegiatan penyampaian atau penyerahan pengetahuan. Pandangan semacam ini masih umum digunakan di kalangan pengajar. Hasil penelitian dan pendapat para ahli sekarang ini lebih menyempurnakan konsep tradisional. Mengajar menurut pengertian mutakhir merupakan suatu perbuatan yang kompleks. Perbuatan mengajar yang kompleks dapat diterjemahkan sebagai penggunaan secara integratif sejumlah komponen yang terkandung dalam perbuatan mengajar itu untuk menyampaikan pesan pengajaran. Dalam proses belajar mengajar guru memiliki peran yaitu: (1) tahap sebelum pengajaran, (2) tahap pengajaran, dan (3) tahap setelah pengajaran.

Kerangka Berpikir

Reward dan punishment yang diberikan secara tepat dapat mendorong guru untuk bekerja lebih baik. Penyampaian hasil kerja yang disampaikan secara terbuka dengan aplous (tepuk tangan) merupakan sambutan yang menggembirakan bagi guru yang memiliki prestasi atau kedisiplinan yang baik, sebaliknya aplause (tepuk tangan) bagi guru yang kurang disiplin dianggap sebagai hukuman yang semestinya harus dihindari..

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir tersebut di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah: melalui reward and punishment disiplin guru dalam upaya peningkatan efektivitas proses belajar mengajar dapat ditingkatkan.

METODE PENELITIAN

Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah semua guru di SD Negeri 5 Panunggalan dengan jumlah 7 guru.

Seting Penelitian

Tempat penelitian ini di SD Negeri 5 Panunggalan Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2016/ 2017

Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2016/ 2017 mulai bulan April sampai dengan bulan Juli 2017 (selama 4 bulan)

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi, observasi atau pengamatan. Dokumentasi dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran hasil belajar siswa sebagai indikator efektifitas proses belajar mengajar guru yang tercermin dalam nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada setiap kali pertemuan. Sedangkan observasi dan pengamatan dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang keadaan disiplin guru baik disiplin waktu maupun dalam pengadaan administrasi perangkat pembelajaran.

Rencana Penelitian

Pada awal pelaksanaan siklus, peneliti merancang mengajak guru agar mau meningkatkan disiplin dalam hal waktu dan pengadaan persiapan perangkat administrasi pembelajaran melalui brifing atau pengarahan. Pada tahap awal sebelum pelaksanaan siklus, peneliti mempersiapkan hal-hal sebagai berikut :

1.     Mengadakan format penelitian sebagai mana telah disebutkan di atas

2.     Mengamati/mengobservasi waktu kedatangan setiap guru pada awal kegiatan

3.     Mengamati penggunaan waktu dalam pelaksanaan proses kegiatan pembelajaran di kelas

4.     Meminta data hasil evaluasi atau ketercapaian target pembelajaran dari masing-masing guru yang ditunjukkan dengan nilai rata-rata yang dicapai

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Pra Siklus

Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti melakukan pengamatan awal tentang kedisiplinan waktu pembelajaran, kedisiplinan administrasi pembelajaran, dan kedisiplinan ketercapaian kurikulum. Hasil observasi dicatat dalam lembar observasi dan diberi bobot skore, bagi guru yang memenuhi aspek kedisiplinan diberi skore 1 dan guru yang tidak memenuhi aspek kedisiplinan diberi skor 0 (lampiran 1).

Berdasarkan observasi awal, diketahui bahwa kedisiplinan guru yang ditinjau dari disiplin pemanfaatan waktu kerja selama 1 bulan, disiplin mempersiapkan perangkat pembelajaran, dan disipllin dalam mencapai kurikulum, masih tergolong rendah, yaitu baru mencapai 39,68%, untuk itu perlu dilakukan tindakan. Adapun tindakan yang dapat dilakukan yaitu dengan memberikan reward and Punishment yang berbentuk non materiil terhadap guru yang disiplin, dan guru yang tidak disiplin.

Deskripsi Siklus I

Berdasarkan pelaksanaan tindakan pada siklus I menunjukan bahwa hasil kedisiplinan guru melalui sistem reward dan punishment guna menunjang efektivitas proses pembelajaran sebesar 46.03%. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan dari pra siklus ke siklus yaitu sebesar 6,35% dimana pada prasiklus diperoleh hasil 39.68% dan siklus I diperoleh hasil 46.03%. Tetapi kenaikan yang diperoleh belum memuaskan, karena belum mencapai target yang diinginkan yakni sekurang-kurangnya mencapai 85%.

Deskripsi Siklus II

Berdasarkan pelaksanaan tindakan pada siklus II menunjukan bahwa kedisiplinan guru dalam menunjang efektivitas proses belajar mengajar melalui reward dan punishment diperoleh hasil rata-rata besar 72.22%. Ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kedisiplinan guru dari siklus I ke siklus II sebesar 26,21%. Reward dan punishment yang diterapkan untuk menunjang kedisiplinan guru ternyata memiliki dampak terhadap kegiatan proses pembelajaran di kelas, hal ini tercermin dari ketercapaian target kurikulum yang menstandarkan pada KKM tiap mata pelajaran masing-masing. Pada akhir siklus I rata-rata kedisiplinan guru mencapai 46,03% saja, sedangkan pada siklus ini mencapai 72,22%. Ini menunjukkan kenaikan yang cukup tinggi, tetapi belum memuaskan karena belum sesuai dengan target yang diinginkan yakni sekurang-kurangnya mencapai 85%.

Deskripsi Siklus III

Berdasarkan pelaksanaan tindakan pada siklus III menunjukan bahwa kedisiplinan guru dalam menunjang eefktivitas proses belajar mengajar melalui reward dan punishment diperoleh hasil rata-rata besar 87.30%. Ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kedisiplinan guru dari siklus II ke siklus III sebesar 15,08%.

Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan diketahui bahwa terjadi peningkatan kedisiplinan guru baik dari segi waktu, kesiapan guru dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran, dan kedisiplinan ketercapaian kurikulum. Peningkatan kedisiplinan tersebut disebabkan adanya kebijakan untuk menyampaikan penghargaan berupa pujian dalam kegiatan pertemuan guru, dan penyampain skor hasil observasi kedisiplinan guru secara terbuka.

Walaupun guru yang memiliki skor rendah tidak dilakukan pembinaan secara langsung, namun dengan adanya penyampaian hasil secara terbuka tersebut, guru akan menyadari kekurangannya, sehingga guru yang bersangkutan secara otomatis akan memperbaiki kekurangannya. dengan demikian kedisiplinan guru dalam melaksanakan tugas, khususnya dalam memanfaatkan waktu, penyediaan perangkat pembelajaran, dan ketercapaian kurikulum dapat meningkat.

PENUTUP

Simpulan

Pemberian reward and punishment berupa pujian dan pembinaan, disertai dengan penyampain ketercapaian kedisiplinan waktu, kedisiplinan menyediakan perangkat pembelajaran, dan kedisiplinan ketercapaian kurikulum secara transparan dapat meningkatkan kedisiplinan guru.

Kesadaran guru untuk datang dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, dan menggunakan waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, dapat meningkat setelah guru mengetahui kekurangan dalam menyikapi waktu, demikian pula dengan kesiapan guru dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran dapat meningkat, setetelah guru mengetahui bahwa perangkat pembelajaran yang belum dilengkapi diketahui oleh orang lain hal ini merupakan bentuk hukuman. Pujian yang disampaikan pada saat pertemuan dengan guru secara terbuka membangkitkan semangat guru untuk menepati waktu pembelajaran, melengkapi perangkat pembelajaran, dan mencapai tujuan kurikulum dengan sebaik-baiknya.

Saran

Untuk meningkatkan guru sebaiknya kepala sekolah melakukan monitoring secara terus menerus, khususnya dalam hal kehadiran guru, selain itu untuk mendisiplinkan guru terkait dengan kesiapan perangkat pembelajaran dan ketercapaian kurikulum, kepala sekolah dapat membuat jurnal secara teratur, misalnya setiap semester sekali, dan jurnal tersebut diumumnya secara transparan kepada setiap guru.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Uhbiyati, Nur. 2005. Ilmu Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta

Daryanto. 2008. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Apollo.

Gomes, Cardoso Faustino. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Offset.

Hasibuan dan Moedjiono. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Hasibuan, Malayu. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revis. PT. Bumi Aksara, Jakarta;

Indrakusuma, Daien. 2007. Ilmu Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional

Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Makmun, Abin Syamsudin. 2006. Psikologi Kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Makmun, Sa’ud, Udin Syaefudin. 2006. Perencanaan Pendidikan, Suatu pendekatan Komprehensif, Bandung, PT. Semaja Rosdakarya.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nasution. 2007. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Prijodarminto, Soegeng. 2004. Disiplin Kiat Menuju Sukses. Jakarta : PT. Pradnya Paramita

Purwanto, Ngalim. 2008. Ilmu Pendidikan, Bandung: CV. Remadja Karya

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN.

Soejono. 2007. Pendahuluan Ilmu Pendidikan Umum, Bandung: CV. Ilmu

Sudjana, Nana. 2005. Metode Pembelajaran, Usaha Nasional, Surabaya

Suparman, Atwi. 2005. Desain Instruksional. Jakarta: PAU-PPAI Universitas Terbuka

Suprihanto John, TH. Agung M. Harsiwi, dan Prakosa Hadi. 2005. Perilaku Organisasional, YKPN, Yogyakarta

Unaradjan, Dolet. 2003. Manajemen Disiplin, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.