PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENYUSUN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MELALUI PEMBINAAN AKADEMIK BERKELANJUTAN BAGI GURU

DI SDN KODOKAN KECAMATAN KUNDURAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2016/2017

 

Budi Haryanto

Pengawas SD UPT TK/SD Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat dan kemampuan menyusun RPP bagi guru Sekolah Dasar Negeri Kodokan Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora Tahun 2016/2017 dengan populasi 8 orang. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) yang ditempuh dalam dua siklus, di mana setiap siklus terdapat empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pembinaan akademik yang dilakukan pada siklus I adalah secara klasikal dan pada siklus II secara individual. Subjek penelitian adalah guru Sekolah Dasar Negeri Kodokan Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora. Hasil penelitian pada siklus II menunjukkan bahwa melalui pembinaan akademik secara individual menunjukkan hasil yang signifikan jika dibandingkan dengan kondisi awal dan siklus I. Dari 8 guru pada siklus II yang mendapatkan nilai sangat baik adalah 2 orang (25%) dan nilai baik 5 orang (63%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui Pembinaan Akademik Berkelanjutan dapat meningkatan minat dan kemampuan menyusun RPP bagi Guru di Sekolah Dasar Negeri Kodokan Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora Tahun 2016/2017.

Kata Kunci:    Minat menyusun RPP, Kemampuan menyusun RPP, Pembinaan Akademik Berkelanjutan.

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Di dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengelola pembelajaran, guru diharapkan memiliki kesiapan atau perencanaan yang matang. Salah satu bentuk perencanaan adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hal ini tentunya berkaitan dengan minat dan kemampuan guru dalam menyusun RPP.

Minat dan kemampuan guru dalam menyusun RPP sangat penting untuk ditingkatkan karena dengan RPP yang baik maka juga berdampak pada kualitas proses pembelajaran. Selama ini pembinaan penyusunan RPP hanya dilakukan melalui kegiatan Kelompok Kerja Guru yang pelaksanaannnya seminggu sekali dan dilaksanakan secara klasikal sehingga banyak guru yang tidak bisa menindaklanjuti hasil pembinaan dengan baik. Pembinaan secara klasikal apa lagi dalam jumlah besar yaitu guru se-Gugus, hasilnya kurang maksimal. Seharusnya pembinaan dilakukan baik secara klasikal maupun individual dan dilakukan secara kontinu dan terprogram.

Kepala sekolah memiliki peran penting dalam pembinaan terhadap para guru khususnya dalam penyusunan RPP. Pembinaan dapat dilakukan secara kontinu dan terprogram sehingga guru dapat berkonsultasi secara lebih intens karena memiliki waktu yang lebih luang. Selain itu pembinaan bisa lebih detail sesuai dengan kebutuhan guru. Di samping itu, kepala sekolah bertanggung jawab terhadap sumber daya manausia (guru) agar mampu melaksanakan tugasnya secara maksimal.

Guru adalah tenaga profesional. Salah satu indikator profesinalisme adalah adanya kemampuan menyusun RPP sebagai pedoman untuk melaksanakan proses pembelajaran. Maksudnya, tanpa RPP yang bermutu maka seorang guru tidak akan melaksanakan proses pembelajaran secara profesional. Sebab, di dalam melaksanakan tugasnya, seorang guru harus merencanakan terlebih dahulu. Perencanaan di sini salah satunya adalah penyusunan RPP. Untuk itu, minat dan kemampuan guru menyusun RPP melalui pembinaan akademik berkelanjutan harus dilakukan, baik secara klasikal maupun individual.

Menurut hasil observasi yang dilakukan peneliti, minat dan kemampuan menyusun RPP guru SDN Kodokan Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora masih rendah. Dari sejumlah 8 guru, nilai rata-rata minat rendah yaitu 63,75 dari nilai maksimal 100. Begitu juga dengan kemampuan menyusun RPP juga masih rendah dengan nilai rata-rata 60,63 dari nilai maksimal yang diharapkan yaitu 100.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, serta hasil pengamatan peneliti, maka perlu diadakan tindakan. Untuk itu peneliti akan mengadakan penelitian tindakan sekolah dengan judul Peningkatan Minat dan Kemampuan Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Melalui Pembinaan Akademik Berkelanjutan Bagi Guru di Sekolah Dasar Negeri Kodokan Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora Tahun 2016/2017.

Rumusan Masalah

Masalah pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1.   Apakah pembinaan akademik berkelanjutan dapat meningkatkan minat menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)?

2.   Apakah pembinaan akademik berkelanjutan dapat meningkatkan kemampuan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)?

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini bertujuan untuk:

1.   Mendeskripsikan pembinaan akademik berkelanjutan dapat meningkatkan minat menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

2.   Mendeskripsikan pembinaan akademik berkelanjutan dapat meningkatkan kemampuan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Manfaat Penelitian

            Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini antara lain:

1.   Bagi Guru: (a) meningkatkan minat menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); (b) meningkatkan kemampuan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP); (c) meningkatkan keprofesionalan guru; (d) meningkatkan kreatifitas guru.

2.   Bagi Siswa: (a) dapat menerima materi pembelajaran secara tersetruktur dan terprogram; (b) meningkatkan keaktifan siswa; (c) meningkatkan hasil belajar siswa.

3.   Bagi Sekolah: meningkatkan kwalitas pembelajaran disekolah.

KAJIAN TEORI

Minat

Minat dapat diartikan sebagai kecenderungan yang tinggi terhadap sesuatu, tertarik, perhatian, gairah dan keinginan. Menurut Syah (2003:151) secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Dengan kata lain minat merupakan penyebab seseorang mengerjakan sesuatu yang diinginkannya.

Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minatnya. Menurut Slameto (dalam Djali, 2008:121), minat adalah rasa lebih suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Sedangkan Sutikno (2007:15) berpendapat bahwa minat merupakan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.

Minat belajar dapat kita definisikan sebagai ketertarikan dan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan terlibat dalam aktivitas belajar karena menyadari pentingnya atau bernilainya hal yang ia pelajari. Menurut Schunk (2012:7) minat dapat mempengaruhi pembelajaran baru serta kinerja dari keterampilan, strategi, dan perilaku yang sudah dipelajari sebelumnya.

Berdasarkan uraian di atas maka yang dimaksud dengan minat adalah segala bentuk pendorong baik dari diri seseorang maupun di luar dirinya yang menimbulkan melakukan ativitas dan memberikan arah sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Dalam PP tersebut termuat jelas bahwa salah satu standar yang harus dikembangkan adalah standar proses. Berdasarkan landasan hukum tersebut, setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban untuk menyusun perangkat pembelajaran secara lengkap dan sistematis agar proses pembelajaran berlangsung dengan interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan salah satu perangkat pembelajaran sebagai wujud persiapan yang dilakukan oleh guru sebelum mereka melakukan proses pembelajaran. Untuk membuat perencanaan yang baik dan dapat menyelenggarakan proses pembelajaran yang ideal, setiap guru harus mengetahui unsur-unsur perencanaan yang baik (Jannatul. Dkk. 2014. jurnal.unej.ac.id/).

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat dikatakan bahwa seorang guru harus memiliki minat untuk menyusun RPP, karena RPP merupakan perangkat pembelajaran yang wajib dimiliki guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

Kemampuan

Menurut John dkk (2007:85), kemampuan adalah bakat seseorang untuk melakukan tugas mental atau fisik. Robbins (2001:46) mendefiniskan bahwa kemampuan adalah suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Di mana kemampuan individu pada hakekatnya tersusun dari dua faktor yaitu: Kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan mental. Salah satu cara mengetahui kemampuan intelektual adalah dengan menggunakan Tes IQ. Kemampuan fisik adalah kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan dan ketrampilan. Arfida (2003:37) menyatakan kemampuan karyawan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, latihan, motivasi, etos kerja, mental dan kemampuan fisik karyawan yang bersangkutan (Wijaya dan Suhaji. 2012. Jurnal.widyamanggala.ac.id).

Berdasarkan uraian di atas maka yang dimaksud kemampuan adalah kapasitas yang dimikili seseorang baik secara psikis maupun fisik untuk melakukan sesuatu pekerjaan. Kaitannya dengan kemampuan guru menyusun RPP adalah suatu hal yang mutlak dimiliki oleh guru, karena tanpa kemampuan menyusun RPP maka RPP yang dihasilkan tidak bermutu dan akan berimbas pada proses pelaksanaan pembelajaran.

Pembinaan Akdemik Berkelanjutan

Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang berperan dalam maju mundurnya satuan pendidikan. Untuk itu kepala sekolah harus mengetahui tugas-tugasnya. Menurut Permendiknas No.1 Tahun 2007 disyaratkan 5 kompetensi yang harus dimiliki kepala sekolah. Kelimanya yaitu: kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan, kompetensi supervisi, dan kompetensi sosial. Kaitannnya dengan pembinaan akademik sering diistilahkan dengan dengan supervisi. Menurut Daresh (1989), supervisi sebagai suatu proses mengawasi kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan organisasi. Wiles (1995) mendefinisikan supervisi sebagai bantuan dalam pengembangan situasi belajar-mengajar. Lucio dan McNell (1978) mendefinisikan tugas supervisi, yang meliputi:

  1. Tugas perencanaan, yaitu untuk menetapkan kebijaksanaan dan program.
  2. Tugas administrasi, yaitu pengambilan keputusan serta pengkoordinasian melalui konferensi dan konsultasi yang dilakukan dalam bentuk usaha mencari perbaikan kualitas pengajaran.
  3. Partisipasi secara langsung dalam pengembangan kurikulum, yaitu dalam kegiatan merumuskan tujuan, membuat penuntun mengajar bagi guru, dan memilih isi pengalaman belajar.
  4. Melaksanakan demonstrasi mengajar guru-guru, serta
  5. Melaksanakan penelitian (Simandjuntak, 2007:85).

Berdasarkan uraian di atas maka supervisi adalah kegiatan yang dilakukan oleh supervisor (kepala sekolah) kepada para guru untuk meningkatkan minat dan kemampuan menyusun RPP.

Kerangka Berpikir

Sebelum dilaksanakan PembinaanAkademik Berkelanjutan, minat dan kemampuan menyusun RPP bagi guru di Sekolah Dasar Negeri Kodokan masih rendah, dan setelah dilaksanakan Pembinaan Berkelanjutan secara klasikal dan individual, minat dan kemampuan menyusun RPP bagi guru di Sekolah Dasar Negeri Kodokan meningkat menjadi baik.

Kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah berupa hipotesis bahwa dengan menerapkan Pembinaan Akademik Berkelanjutan dapat meningkatan Minat dan Kemampuan Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Bagi Guru di Sekolah Dasar Negeri Kodokan Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora Tahun 2016/2017.

Hipotesa Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas dapat dinyatakan bahwa: Melalui pembinaan akademik berkelanjutan dapat meningkatan minat dan kemampuan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bagi guru di Sekolah Dasar Negeri Kodokan Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora Tahun 2016/2017.

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini dilakukan di SDN Kodokan Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora. Adapun waktu penelitian pada Semester II tahun 2014-2015. Lama penelitian adalah lima bulan mulai bulan Januari sampai dengan Mei 2015.

Subyek Penelitian

Subyek penelitian dalam PTS ini adalah seluruh guru di Sekolah Dasar Negeri Kodokan Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora yakni sebanyak 8 orang yang terdiri dari 4 guru laki-laki dan 4 guru perempuan. Guru berstatus PNS sebanyak 5 orang dan wiyata bakti sebanyak 3 orang.

Sumber Data

Data dalam penelitian ini adalah kata-kata atau deskripsi hasil observasi dan penilaian minat dan kemampuan guru dalam menyusun RPP. Sedangkan sumber datanya adalah dokumen atau catatan minat dan kemampuan guru dalam menyusun RPP.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data berupa analisis dokumen hasil observasi minat dan kemampuan menyusun RPP, baik sebelum diadakan tindakan maupun setelah diadakan tindakan (siklus I dan siklus II). Sedangkan teknik yang digunakan untuk memeriksa validitas data yaitu membandingkan antara Kondisi Awal (Pra Siklus), Siklus I dan Siklus II mengenai minat dan kemampuan guru dalam menyusun RPP.

Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan adalah teknik deskriptif komperatif untuk membandingkan hasil sebelum penelitian dengan hasil akhir setiap siklus mengenai mengenai minat dan kemampuan guru dalam menyusun RPP.

Indikator Keberhasilan

Indikator kinerja/keberhasilan adalah dengan pembimbingan akademik berkelanjutan ada peningkatan minat dan kemampuan guru dalam menyusun RPP. Minat dan kemampuan guru diukur secara kualitatif, dengan sangat rendah, rendah, sedang, baik, dan baik sekali.

Prosedur Penelitian

Sedangkan prosedur penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Penilaian Tindakan Sekolah (PTS) yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kondisi Awal

Kondisi awal minat guru dalam menyusun RPP masih rendah. Setiap kali diminta kepala sekolah untuk mengumpulkan RPP sebelum melaksanakan pembelajaran pasti tidak terealisasi. Berikut ini tabel nilai minat guru dalam menyusun RPP pada kondisi awal.

Tabel 1. Nilai Minat Menyusun RPP pada Kondisi Awal

No

Nama Guru

Skor rata-rata

Keterangan

1.

Edy Siswanto

50

Sangat Rendah

2.

Ahmad Rosikin

55

Rendah

3.

Suwarjo

50

Sangat Rendah

4.

Sri Kartini

65

Rendah

5.

Neneng Sri Rohayati

65

Rendah

6.

Aedhwi Sulastri

65

Sedang

7.

Sri Indartatik

75

Sedang

8.

Djajusman

60

Rendah

Jumlah

485

Rata-rata

60,62

Rendah

Sangat rendah: <-50; Rendah: 51-65; Sedang: 66-75; Baik: 76-85; Sangat baik: 86-100

Sedangkan distribusi nilai minat menyusun RPP sebagai berikut.

Tabel 2. Distribusi Minat Menyusun RPP pada Kondisi Awal

No.

Interval

Frekuensi

Prosentase

Keterangan

1.

< – 50

2

25

Sangat rendah

2.

51 – 65

4

50

Rendah

3.

66 – 75

2

25

Sedang

4.

76 – 85

5.

86 – 100

Jumlah

8

100

 

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa minat menyusun RPP dari 8 guru yang mendapat nilai < – 50 adalah 2 orang (25%), mendapat nilai 51 – 65 sebanyak 4 orang (50%), mendapat nilai 66 – 75 sebanyak 2 orang (25%). Nilai kemampuan menyusun RPP guru Sekolah Dasar Negeri Kodokan juga masih rendah. Rata-rata nilai kemampuan menyusun RPP baru mencapai 60,62 dari nilai yang diharapkan 100. Nilai tertinggi adalah 75 dan nilai terendah adalah 50.

 

Deskripsi Siklus I

Hasil pengamatan tentang minat guru dalam menyusun RPP pada siklus I nilai rata-rata sedang, yaitu 68,2 dengan nilai tertinggi 80 dan terendah 55, seperti dalam tabel berikut ini.

Tabel 3. Nilai Minat Menyusun RPP pada Siklus I

No

Nama Guru

Skor rata-rata

Keterangan

1

Edy Siswanto

55

Rendah

2.

Ahmad Rosikin

60

Rendah

3,

Suwarjo

60

Rendah

4.

Sri Kartini

67

Sedang

5.

Neneng Sri Rohayati

70

Sedang

6.

Aedhwi Sulastri

75

Sedang

7.

Sri Indartatik

80

Baik

8.

Djajusman

70

Sedang

Jumlah

537

Rata-rata

67,13

Sedang

Sangat rendah: <-50; Rendah: 51-65; Sedang: 66-75; Baik: 76-85; Sangat baik: 86-100

Sedangkan distribusi nilai minat menyusun RPP pada siklus I sebagai berikut.

Tabel 4. Distribusi Minat Menyusun RPP pada Siklus I

No.

Interval

Frekuensi

Prosentase

Keterangan

1.

< – 50

2.

51 – 65

3

37

Rendah

3.

66 – 75

4

50

Sedang

4.

76 – 85

1

13

Baik

5.

86 – 100

Jumlah

8

100

 

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa minat menyusun RPP dari 8 guru yang mendapat nilai 51 – 65 sebanyak 3 orang (37%), mendapat nilai 66 – 75 sebanyak 4 orang (50%), dan mendapat nilai 76 – 85 sebanyak 1 orang (12%). Hasil pengamatan tentang kemampuan guru dalam menyusun RPP pada siklus I nilai rata-rata sedang, yaitu 67,13 dengan nilai tertinggi 80 dan terendah 55. Dari hasil pengamatan pada siklus I menunjukkan bahwa sudah ada kenaikan nilai baik dari sisi minat maupun kemampuan menyusun RPP tetapi kenaikan belum seperti yang diharapkan. Untuk itu perlu dilanjutkan ke siklus II.

Deskripsi Siklus II

Hasil pengamatan tentang minat guru dalam menyusun RPP pada siklus II nilai rata-rata baik, yaitu 83,75 dengan nilai tertinggi 90 dan terendah 75, seperti dalam tabel berikut ini.

Tabel 5. Nilai Minat Menyusun RPP pada Siklus II

No

Nama Guru

Skor rata-rata

Keterangan

1

Edy Siswanto

75

Sedang

2.

Ahmad Rosikin

78

Baik

3,

Suwarjo

85

Baik

4.

Sri Kartini

85

Baik

5.

Neneng Sri Rohayati

90

Sangat baik

6.

Aedhwi Sulastri

85

Baik

7.

Sri Indartatik

90

Sangat baik

8.

Djajusman

82

Baik

Jumlah

670

Rata-rata

83,75

Baik

Sangat rendah: <-50; Rendah: 51-65; Sedang: 66-75; Baik: 76-85; Sangat baik: 86-100

 

Sedangkan distribusi nilai minat menyusun RPP pada siklus II sebagai berikut.

Tabel 6. Distribusi Minat Menyusun RPP pada Siklus II

No.

Interval

Frekuensi

Prosentase

Keterangan

1.

< – 50

2.

51 – 65

3.

66 – 75

1

13

Sedang

4.

76 – 85

5

62

Baik

5.

86 – 100

2

25

Sangat Baik

Jumlah

8

100

 

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa minat menyusun RPP dari 8 guru yang mendapat nilai 66 – 75 sebanyak 1 orang (13%), mendapat nilai 76 – 85 sebanyak 5 orang (62%), dan mendapat nilai 86 – 100 sebanyak 2 orang (25%). Hasil pengamatan tentang kemampuan guru dalam menyusun RPP pada siklus II nilai rata-rata sangat baik, yaitu 83,75 dengan nilai tertinggi 90 dan terendah 75,untuk itu tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya.

 

 

 

 

 

 

 

Perbandingan Antarsiklus

Tabel 7. Perbandingan Nilai Minat Menyusun RPP pada Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II

No

Nama Guru (Disamarkan)

Skor rata-rata

Kondisi Awal

Siklus I

Siklus II

1.

Edy Siswanto

50

55

75

2.

Ahmad Rosikin

55

60

78

3.

Suwarjo

50

60

85

4.

Sri Kartini

65

67

85

5.

Neneng Sri Rohayati

65

70

90

6.

Aedhwi Sulastri

65

75

85

7.

Sri Indartatik

75

80

90

8.

Djajusman

60

70

82

Jumlah

485

537

670

Rata-rata

60,63

67,13

83,75

Keterangan

Rendah

Sedang

Baik

Sangat rendah: <-50; Rendah: 51-65; Sedang: 66-75; Baik: 76-85; Sangat baik: 86-100

Tabel 8. Perbandingan Distribusi Minat Menyusun RPP pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II

Kondisi Awal

Siklus I

Siklus II

No.

Interval

Frekuensi

Prosentase

Frekuensi

Prosentase

Frekuensi

prosentase

1.

2.

3.

4.

5.

< – 50

51 – 65

66 – 75

76 – 85

86 – 100

2

4

2

25

50

25

3

4

1

37

50

13

1

5

2

13

62

25

Jumlah

8

100

8

100

8

100

 

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa ada peningkatan minat menyusun RPP yang signifikan. Dari 8 guru pada siklus II yang telah mencapai hasil sangat baik 2 orang (25%), hasil baik 5 orang (62%), dan hasil sedang 1 orang (13%).

Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang menyatakan bahwa melalui pembinaan akademik berkelanjutan dapat meningkatan minat dan kemampuan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bagi guru di Sekolah Dasar Negeri Kodokan Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora Tahun 2016/2017 terbukti dan dapat diterima.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan: (1) Melalui Pembinaan Akademik Berkelanjutan dapat meningkatan minat menyusun RPP bagi Guru di Sekolah Dasar Negeri Kodokan Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora Tahun 2016/2017, (2) Melalui Pembinaan Akademik Berkelanjutan dapat meningkatkan kemampuan menyusun RPP bagi Guru di Sekolah Dasar Negeri Kodokan Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora Tahun 2016/2017.

Saran

Berpijak pada kesimpulan di atas, maka saran yang diajukan sebagai berikut: (1) Pembinaan Akademik Berkelanjutan sangat diperlukan untuk meningkatkan minat dan kemampuan guru dalam menyusun RPP, (2) Kepala sekolah hendaknya memperhatikan karakteristik setiap guru agar pembinaan dapat berjalan optimal, dan (3) bagi guru hendaknya senantiasa meningkatkan kualitas dan profesionalismenya dengan tetap meningkat minat dan kemampuan menyusun RPP.

DAFTAR PUSTAKA

Djali, H. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Schunk, D.H., dkk. 2012. Motivasi dalam Pendidikan. Jakarta: Indeks.

Simandjuntak, Togap P. 2007. “Supervisi dan Peningkatan Profesionalisme”.

Sutikno, M.Sobry. 2007. Rahasia Sukses Belajar dan Mendidik Anak. Mataram: NTP Press.

Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Wijaya, Andree dan Suhaji. 2012. “Pengaruh Kemampuan dan Motivasi Terhadap Kinerja

______Karyawan”. Sumber: jurnal.widyamanggala.ac.id. Diunduh tanggal 28 April 2015 pukul 13.00 WIB.