Peningkatan Minat dan Keterampilan Membaca Melalui Program Sahasabu
PENINGKATAN MINAT DAN KETERAMPILAN MEMBACA
MELALUI PROGRAM SAHASABU PADA SISWA KELAS VI
SD NEGERI 1 KACANGAN KECAMATAN TODANAN
SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Sukardi
SD Negeri 1 Kacangan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat dan keterampilan membaca siswa menjadi lebih baik. Pada kondisi awal siswa malas untuk membaca baik pada saat pembelajaran maupun saat jam kosong karena iswa lebih tertarik untuk bermain dan bergurau dengan temannya. Seiring hal tersebut keterampilan membaca siswa juga masih rendah karena siswa tidak dapat menceritakan kembali apa yang telah dibaca. Melihat kondisi tersebut maka digunakan program sahasabu yaitu sebuah program yang mengharuskan satu siswa membaca satu buku dalam satu hari. Setelah menggunakan program tersebut minat baca siswa menjadi lebih meningkat yaitu siswa yang berkategori sedang pada kondisi awal 6,9% menjadi 51,72% (siklus I) dan 58,6% (siklus II). Minat siswa dengan kategori tinggi dari kondisi awal 0% menjadi 13,79% (siklus I) dan 24,1% (siklus II). Keterampilan membaca siswa juga meningkat setelah menggunakan program ini yaitu dari 29 siswa kategori baik dari 6,9% pada kondisi awal menjadi 17,2% (siklus I) dan 27,6% (siklus II). Kategori sangat baik dari kondisi awal sebesar 0% meningkat menjadi 41,4% (siklus I) dan 58,6 (siklus II). Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengunaan program sahasabu terbukti dapat meningkatkan minat dan keterampilan membaca siswa kelas VI SDN 1 Kacangan semester I tahun pelajaran 2019/2020.
Kata Kunci: minat baca, keterampilan membaca, program sahasabu
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Salah satu pelaksanaan penumbuhan budi pekerti didasarkan pada nilai-niai dasar kebangsaan dan kemanusiaan yang meliputi pembiasaan untuk menumbuhkan perhargaan terhadap keunikan potensi peserta didik untuk dikembangkan, yaitu mendorong peserta didik gemar membaca dan mengembangkan minat yang sesuai dengan potensi bakatnya untuk memperluas cakrawala kehidupan di dalam mengembangkan dirinya sendiri. Sejalan dengan hal tersebut juga telah digalakkan Gerakan membaca atau dikenal dengan Gerakan Literasi Sekolah (GLS). Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan gerakan literasi yang aktivitasnya banyak dilakukan di sekolah dengan melibatkan siswa pendidikan dan tenaga kependidikan, serta orang tua (Kemendikbud,2017:19). Salah satu tujuan dari gerakan tersebut adalah untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik.
Melihat kondisi di lapangan bahwa siswa kelas VI di SD Negeri 1 Kacangan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora minat dan keterampilan membaca masih rendah. Hal tersebut terlihat dari banyaknya siswa yang jarang terlihat pada saat jam kosong ataupun istirahat untuk kegiatan membaca. Mereka lebih senang bermain dan bersendau gurau bersama temannya dibandingkan untuk datang ke perpustakaan. Dari hasil statistik pengunjung perpustakaan hampir semua siswa tidak pernah meminjam buku untuk dibaca. Dari jumlah seluruh siswa kelas VI hanya terdapat 2 siswa yang berkunjung ke perpustakaan sebanyak 1-2 kali dalam seminggu. Sedangkan siswa yang tidak pernah datang ke sebanyak 27 siswa. Selain minat membaca, keterampilan siswa dalam membaca juga rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari rendahnya pengetahuan siswa tentang buku apa yang telah dibaca. Seringkali buku yang dibaca hanya dilihat gambar-gambar nya saja tanpa membaca isi dari bacaan sehingga siswa tidak bisa menjelaskan buku apa yang mereka baca. Jika siswa disuuh untuk menceritakan kembali buku yang telah dibaca mereka mengalami kesulitan. Dari hasil wawancara yang dilakukan banyak siswa yang belum bisa menyampaikan identitas buku baik secara singkat maupun rinci.
Dari kondisi tersebut maka perlu sebuah cara atau program yang dapat meningkatkan minat dan keterampilan membaca siswa menjadi lebih baik. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis akan melakukan penelitian dengan judul “ Peningkatan Minat dan Keterampilan Membaca Melalui Program Sahasabu Pada Siswa Kelas VI SDN 1 Kacangan Semester I Tahun Pelajaran 2019/2020”. Dengan program tersebut siswa dapat meningkatkan minat dan keterampilan membaca yang akan berpengaruh pada prestasi belajar.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: (1) bagaimanakah peningkatan minat membaca melalui program sahasabu pada siswa kelas VI SDN 1 Kacangan semester I tahun pelajaran 2019/2020?; (2) bagaimanakah peningkatan keterampilan membaca melalui program sahasabu pada siswa keals VI SDN 1 Kacangan semester I tahun pelajaran 2019/2020?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah: (1) meningkatkan minat membaca siswa kelas VI SDN 1 Kacangan melalui program sahasabu semester I tahun pelajaran 2019/2020; (2) meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas VI SDN 1 Kacangan melalui program sahasabu semester I tahun pelajaran 2019/2020
Manfaat Penelitian
Secara teoritis manfaat penelitian ini adalah dapat meningkatkan minat dan keterampilan siswa dalam membaca. Sedangkan secara praktis manfaannya antara lain:
- Bagi Siswa: membantu siswa mengatasi masalah tentang minat dan keterampilan membaca yang masih rendah, dapat membantu siswa dalam menemukan berbagai varian jenis buku bacaan, meningkatkan motivasi siswa untuk gemar membaca sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajar, menambah wawasan siswa dalam memilih dan menambah materi pelajaran dari buku bacaan yang diambil.
- Bagi guru: memberikan arah baru yang dapat dimanfaatkan oleh guru dalam meningkatkan minat dan keterampilan membaca siswa melalui program sahasabu, memberikan gambaran tentang kegiatan belajar yang dapat ditumbuhkan melalui membaca, membantu guru dalam menggali potensi siswa melalui program sahasabu
- Bagi Sekolah: sebagai wadah dalam menumbuhkan kegemaran siswa dalam membaca, dapat menggalakkan gerakan literasi sekolah melalui program sahasabu, menghidupkan dan meramaikan perpustakaan melalui program sahasabu.
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Kajian Teori
Minat Baca
Minat merupakan keinginan dari diri seseorang untuk melakukan sesuatu secara senang hati. Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh (Slameto,2010:180). Sedangkan menurut Nyanyu (2014:59) menyatakan bahwa adanya minat terhadap objek sesuatu yang dipelajari akan mendorong orang untuk mempelajari sesuatu untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa minat merupakan kemauan dan dorongan dari disi seseorang untuk melakukan sesuatu yang disenangi tanpa ada satu paksaan dari orang lain.
Minat baca merupakan kekuatan yang mendorong anak untuk memperhatikan, merasa tertari dan senang terhadap aktivitas membaca sehingga mereka mau melakukan aktivitas membaca dengan kemauan sendiri (Sudarsana,2010:427). Sejalan dengan pendapat tersebut Dalman (2014,141) menyatakan bahwa minat baca merupakan kemauan atau keinginan seseorang untuk menganali huruf untuk menangkap makna dari tulisan tersebut (Dalman,2014:141). Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa minat baca adalah kemauan atau dorongan seseorang untuk memperoleh informasi melaluimakna tulisan dan mengembangkan intelektualitas yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan perasaan senang yang timbul dari dalam dirinya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca menurut Dalman (2014:142) antara lain: (1) lingkungan keluarga; (2) kurikulum dan pendidikan sekolah yang kurang kondusi, (3) infrastruktur masyarakat yang kurang mendukung peningkatan minat baca masyarakat, (4) keberadaan dan kejangkauan bahan bacaan.
Keterampilan Membaca
Keterampilan membaca adalah suatu keterampilan dalam kegiatan yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan (Dalman,2013:5). Sedangkan menurut Kundharu (2014:5) keterampilan membaca merupakan suatu proses kegiatan dan teknik yang ditempuh oleh pembaca yang mengarah pada tujuan melalui tahap-tahap tertentu seperti mengenali huruf, kata, ungkapan, frasa, kalimat, dan wacana, serta menghubungkannya dengan bunyi dan maknanya. Selain itu keterampilan membaca merupakan salah satu dari keempat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa, yaitu menulis, mnyimak, dan berbicara.
Menurut Tarigan (2015:12) keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam menunjang kegiatan membaca antara lain: (1) keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) dengan aktivitas yang paling sesuai adalah membaca nyaring dan membaca bersuara, (2) keterampilan yang bersiat pemahaman (comprehension skills) yang dianggap berada –pada urutan yang lebih tinggi.
Program Sahasabu
Sahasabu merupakan singkatan dari satu hari satu buku yang dilaksanakan diluar jam pelajaran. Program ini mengharuskan setiap siswa dalam satu hari dapat membaca buku sebanyak satu buah. Program ini dilakukan untuk dengan tujuan untuk mendukung gerakan literasi sekolah. Selain itu tujuan utama dari program sahasabu adalah agar siswa terbiasa dan gemar untuk membaca dengan giat. Sehingga dengan siswa sudah terbiasa dalam satu hari satu buku maka minat siswa dalam membaca semakin tinggi. Dengan minat siswa dalam membaca semakin tinggi maka keterampilan siswa dalam membaca juga akan meningkat.
Program sahasabu dilaksanakan selama satu hari setiap seminggu sekali. Adapun langkah-langkah dalam menggunakan program ini adalah: (1) siswa diberikan arahan tentang tata cara meminjam buku di perpustakaan, (2) siswa bebas memilih jenis buku bacaan baik fiksi, non fiksi, koran, majalah, buku pelajaran, dan buku yang lainnya; (3) Siswa diterangkan tentang cara menjelaskan identitas buku; (4) Siswa diajarkan untuk untuk menceritakan kembali buku apa yang dibaca; (5) guru menganalisis keterampilan siswa dalam membaca; (6) pengamatan minat membaca siswa diberikan selama satu minggu setelah pernjelasan tersebut dengan melihat data statistic pengunjung perpustakaan.
Kerangka Berpikir
Pada kondisi awal siswa belum sepenuhnya terlihat minat dan keterampilan untuk membaca buku. Melihat kondisi tersebut maka perlu perbaikan dengan sebuah program yaitu sahasabu. Program ini dilaksanakan sebanyak dua siklus dan setiap siklusnya sebanyak 3 kali pertemuan. Pada siklus I siswa dengan menggunakan buku fiksi, sedangkan siklus II menggunakan jenis varian buku bacaan non fiksi.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka berpikir tersebut, maka hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah melalui program sahasabu diduga dapat meningkatkan minat dan keterampilan membaca pada siswa kelas VI SDN 1 Kacangan semester I tahun Pelajaran 2019/2020.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan yaitu bulan Agustus sampai November 2019 dan dimulai dari pembuatan proposal hingga seminar penelitian. Tempat yang digunakan penelitian ini adalah SD Negeri 1 Kacangan Kecamatan Todanan karena merupakan tempat tugas penulis. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri 1 Kacangan Kecamatan Todanan Kabupaten Blora tahun pelajaran 2019/2020. Jumlah siswa dalam kelas tersebut berjumlah 29 anak yang terdiri dari 12 siswa lak-laki dan 17 siswa perempuan. Pnelitian ini dilakukan karena minat dan keterampilan membaca siswa masih rendah.
Dalam mengukur keberhasilan penelitian ini menggunakan beberapa prosedur. Sumber data diambil dari statistik pengunjuang perpustakaan untuk menentukan minat baca siswa, sedangkan jurnal membaca digunakan untuk menentukan keterampilan membaca siswa. Teknik yang digunakan dalam penelitian adalah dengan jumlah berkunjung siswa ke perpustakaan, wawancara, dan lembar analisis keterampilan membaca.
Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan membandingkan minat dan keterampilan siswa pada kondisi awal dengan siklus I dan siklus II. Analisis setiap pertemuan dilakukan pemantauan selama satu minggu dengan melihat statistik pengunjung perpustakaan. Dalam menentukan indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah minat belajar siswa yang dicapai minimal 75% atau dengan kategori cukup. Sedangkan rata-rata keterampilan membaca siswa yang dicapai minimal 80 atau minimal dengan kategori baik. Penelitian dikatakan telah berhasil jika telah memenuhi indikator kinerja yang telah ditentukan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Siklus I
Pelaksanaan siklus I dimulai dari perencanaan dengan membuat langkah kerja program sahasabu dengan waktu yang telah ditentukan. Pelaksanaan program pada siklus I antara lain tanggal 24 Agustus 2019, 31 Agustus 2019, dan 7 September 2019. Setelah dilakukan pengamatan terhadap pengunjung perpustakaan diperoleh hasil minat baca siswa semakin meningkat. Minat membaca siswa kategori tinggi sebanyak 4 siswa atau 13,7%, minat baca siswa dengan kategori sedang sebanyak 15 siswa atau 51,7%, dan minat baca siswa dengan kategori rendah sebanyak 11 siswa atau 37,9%.. dengan kondisi tersebut maka ketercapaian minat baca pada siklus ini adalah sebanyak 19 siswa atau 65,5%. Keterampilan siswa pada siklus ini juga ikut meningkat hal tersebut dapat dilihat dari perolehan keterampilan membaca siswa yaitu:
Tabel 1 Hasil Keterampilan Membaca Siswa Pada Siklus I
No | Nilai | Jumlah Siswa | Persentase |
1. | Amat baik (85 – 100) | 12 | 41,3% |
2. | Baik (70-84) | 5 | 17,2% |
3. | Cukup (55-69) | 7 | 24,1% |
4. | Kurang (40-54) | 5 | 17,2% |
5. | Gagal (0-39) | – |
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan yang lebih baik yaitu sebanyak 12 siswa atau 41,3% mendapatkan kategori amat baik, 5 siswa atau 17,2 dengan kategori baik, sebanyak 7 siswa atau 24,1% dengan kategori cukup, dan sebanyak 5 siswa atau 17,2% dengan kateogi kurang. Pencapaian keterampilan membaca siswa pada siklus ini adalah sebanyak 17 anak atau 58,62%. Dari hasil tersebut juga akan dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya.
Siklus II
Pelaksanaan program sahasabu pada siklus II juga sama dengan siklus sebelumnya yaitu sebanyak 3 kali pertemuan yaitu tanggal 21 September 2019, 28 September 2019, dan 5 Oktober 2019. Minat siswa pada siklus II juga mengalami kenaikan yang lebih baik lagi dari siklus sebelumya. Minat baca pada siklus II dengan kategori tinggi sebanyak 7 siswa atau 24,1%, kategori sedang sebanyak 17 siswa atau 58,6%, dan kategori rendah sebanyak 5 siswa atau 17,2%. Ketercapaian minat baca siswa pada siklus II adalah sebanyak 24 siswa atau 82,7%. Dengan hasil tersebut maka penelitian ini sudah sesuai standar minimal yang telah ditentukan. Keterampilan siswa pada siklus II juga mengalami peningkatan dengan melihat data pada tabel berikut:
Tabel 2 Hasil Keterampilan Membaca Siswa Pada Siklus II
No | Nilai | Jumlah Siswa | Persentase |
1. | Amat baik (85 – 100) | 17 | 58,6% |
2. | Baik (70-84) | 8 | 27,5% |
3. | Cukup (55-69) | 4 | 13,7% |
4. | Kurang (40-54) | – | |
5. | Gagal (0-39) | – |
Keterampilan membaca siswa pada siklus ini terjadi peningkatan yang lebih baik lagi yaitu sebanyak 17 siswa atau 58,6% mendapatkan kategori amat baik, 8 siswa atau 27,5% dengan kategori baik, sebanyak 7 siswa atau 24,13% dengan kategori cukup, dan sebanyak 4 siswa atau 13,7% dengan kateogi kurang. Pencapaian keterampilan membaca siswa pada siklus ini adalah sebanyak 25 anak atau 86,2%. Dari kondisi tersebut maka penguunaan program sahasabu telah berhasil meningkatkan keterampilan membaca siswa.
Pembahasan
Dari kondisi awal saat sebelum menggunakan program sahasabu sampai siklus II telah mengalami kenaikan yang signifikan baik minat baca maupun keterampilan membaca siswa. Pada siklus I penggunaan program sahasabu ditiikberatkan pada jenis buku fiksi. Siswa diperbolehkan memilih jenis buku cerita sesuai keinginan baik fiksi anak-anak maupun dewasa. Sedangkan pada siklus II penggunaan program sahasabu difokuskan pada jenis buku non fiksi. Buku ini berkaitan dengan buku pengetahuan maupun teks pelajaran.
PENUTUP
Kesimpulan
Program sahasabu merupakan program yang bertujuan untuk mendorong siswa untuk membaca satu buku dalam satu hari sehingga minat dan keterampilan membaca siswa meningkat. Dari penggunaan program sahasabu dapat disimpulkan sebagai berikut:
- Minat baca siswa semakin meningkat setiap siklusnya. Pada kondisi awal minat baca siswa dengan kategori rendah sebanyak 27 siswa, kategori sedang sebanyak 2 siswa, dan tidak ada dengan kategori tinggi. Pada siklus I mengalami peningkatan dengan kategori rendah ada 11 siswa, kategori sedang ada 15 siswa, dan kategori tinggi sebanyak 4 siswa. Pada siklus II kategori rendah sebanyak 5 siswa,kategori sedang ada 17 siswa, dan 7 siswa dengan kategori tinggi.
- Keterampilan membaca siswa pada kondisi awal hanya ada 2 siswa yang memnuhi kriteria ketuntasan. Pada siklus I mengalami kenaikan menjadi 17 siswa atau 58,6%. Sedangkan pada siklus II naik menjadi 25 siswa atau 86,2%.
Berdasarkan dari data tersebut maka penggunaan program sahasabu telah berhasil meningkatkan minat dan keterampilan membaca pada siwa kelas VI SDN 1 Kacangan semester 1 tahun pelajaran 2019/2020.
Saran
Saran dari penelitian ini adalah sebalum program ini dilakukan, alangkah baiknya siswa diberikan sosialisasi maupun teknis dari sahasabu. Selain itu siswa diberikan batasan waktu dalam menjalankan program sahasabu/ Siswa juga harus diberikan materi tentang cara mengetahui identitas buku, amanat dari buku, dan cara mengisi lembar observasi melalui jurnal membaca. Program ini juga dapat diterapkan dalam kegiatan kemasyarakatan dan dunia pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Dalman.2013.Keterampilan Menulis.Jakarta;Rajawali Pers.
_______2014.Keterampilan Membaca.Jakarta:Rajawali Pers.
Kemendikbud.2017.Panduan Gerakan Literasi Nasional.Jakarta:Tim GLN Kemendikbud.
Khodijah, Nyanyu.2014.Psikologi Pendidikan.Jakarta:Rajawali Pers.
Khundaru dkk.2014.Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia Teori dan Aplikasi.Yogyakarta:Graha Ilmu.
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Pelaksanaan Penumbuhan Budi Pekerti.
Slameto.2010.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta:Rineka Cipta.
Sudarsana,Undang,dan Bastiano.2010.Pembinaan Minat Baca.Jakarta:Universitas Terbuka.
Tarigan, Henry Guntur.2015.Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:Angkasa.