PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN CARI PASANGAN KELAS IV
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPA
MELALUI PEMBELAJARAN CARI PASANGAN KELAS IV
SD NEGERI 3 JENGGAWUR SEMESTER 2
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Urip Winarni
Guru SD Negeri 3 Jenggawur
ABSTRAK
Kemampuan minat dan prestasi belajar di SD Negeri 3 Jenggawur masih rendah, hanya 3 siswa yang memiliki kemampuan minat tinggi dan prestasi belajar rerata 64,87. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar melalui penerapan cari pasangan. Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 3 Jenggawur Kecamatan Banjarmangu tahun pelajaran 2014/2015. Subyek penelitian 16 siswa terdiri 6 Siswa laki-laki dan 10 Siswa perempuan. Penelitian dilakukan 2 siklus dengan prosedur umum planning, acting. observing dan reflecting. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi dan metode tes. Lembar pengumpulan data untuk mengetahui kemampuan minat dan untuk mengetahui proses belajar. Teknik analisis data dengan menggunakan metode deskriptif komperatif yaitu membandingkan pra siklus dan antar siklus. Hasil penelitian menunjukan kemampuan minat siklus I. 43,75% tinggi, 25% sedang 31,25% rendah. Siklus II: 75% minat tinggi, 18,75% sedang dan 6,25% rendah. Tes prestasi belajar Siklus I nilai rata-rata 69,62 dengan ketuntasan belajar 50%. dan sklus II nilai rata-rata 73,75 dengan ketuntasan 93,75%. Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran cari pasangan dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar.
Kata Kunci : Minat, Prestasi Belajar dan Pembelajaran Cari Pasangan
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
SD Negeri 3 Jenggawur adalah salah satu sekolah dasar yang berada di bawah binaan UPT Dindikpora Kecamatan Banjarmangu. SD Negeri 3 Jenggawur berada di Jalan Raya Jenggawur, Desa Jenggawur. Pada saat ini, tepatnya tahun pelajaran 2014/2015 jumlah siswa kelas IV sebanyak 16 siswa dengan rincian jumlah siswa putri sebanyak 10 anak, dan jumlah siswa putra sebanyak 6 anak. Pada studi prasiklus pembelajaran pada mata pelajaran IPA menunjukkan rendahnya minat dan penguasaan materi pembelajaran yaitu tidak rajin dalam belajar, tekun dalam belajar, ketertiban dan kreatifitas siswa.
Hasil pengamatan pada pra siklus menunjukkan bahwa dari sejumlah 16 siswa, hanya 3 siswa atau sebesar 18,75% yang terlihat minat belajar tinggi. Lainnya, sebanyak 5 siswa atau sebesar 31,25% kategori minat sedang, dan selebihnya 8 siswa atau sebesar 50% kategori minat rendah
Faktor-faktor yang menyebabkan rendaahnya minat dan prestasi belajar antara lain: semangat belajar masih rendah, minat belajar masih rendah, metode pembelajaran belum bervariasi sehingga membosankan, media pembelajaran masih terbatas, alat peraga belum di manfaatkan secara maksimal, sumber belajar siswa hanya mengandalkan informasi guru dan satu buku, dan guru kurang bervariasi dalam memggunakan model pembelajaran yang digunakan.
Untuk mengetahui peningkatan minat dan prestasi belajar siswa maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini diharapkan dapat mengatasi masalah rendahnya minat belajar dan prestasi belajar yang rendah.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1). Apakah penerapan model cari pasangan dapat meningkatkan minat belajar mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri 3 Jenggawur semester 2 tahun pelajaran 2014/2015? 2). Apakah penerapan model cari pasangan dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri 3 Jenggawur semester 2 tahun pelajaran 2014/2015?
Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah 1). untuk meningkatkan minat belajar mata pelajaran IPA melalui penerapan model cari pasangan siswa kelas IV SD Negeri 3 Jenggawur semester 2 tahun pelajaran 2014/2015. 2). untuk meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran IPA melalui penerapan model cari pasangan siswa kelas IV SD Negeri 3 Jenggawur semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Minat
Pengertian minat menurut Syaeful Bahri Djamarah (2008:132) Minat adalah kecendrungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas.
Minat merupakan dorongan dari dalam diri seseorang atau faktor yang menimbulkan ketertarikan atau perhatian secara selektif, yang menyebabkan dipilihnya suatu objek atau kegiatan yang menguntungkan, menyenangkan dan lama-lama akan mendatangkan kepuasan dalam dirinya, namun jika kepuasan berkurang maka minat seseorangpun akan ikut berkurang (Mikarsa, 2007;3.5).
Penelitian ini yang dimaksud minat adalah sesuatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktifitas tanpa ada yang memaksa, dengan aspek/indicator: rajin belajar, tekun dalam belajar, rapi dalam mengerjakan tugas, memiliki jadwal belajar, disiplin dalam belajar, memiliki perasaan senang, tertarik dalam belajar, keterlibatan siswa dan kreatifitas.
Prestasi Belajar
Pengertian prestasi belajar menurut Winkel dalam Sunarto (2009) Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan debat yang di capainya.
Prestasi belajar adalah suatu hasil usaha yang telah dicapai oleh siswa yang mengadakan suatu kegiatan belajar di sekolah dan usaha yang dapat menghasilkan perubahan pengetahuan, sikap dan tingkah laku. Hasil perubahan tersebut diwujudkan dengan nilai atau skor (Winkel, 2005:532).
Pada penelitian ini yang dimaksud prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemapuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu, baik perubahan tingkah laku, ketrampilan dan pengetahuan dan kemudian akan di ukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam nilai atau pernyataan.
Metode Cari Pasangan
Pengertian Metode Cari Pasangan menurut Anita Lie (2008:56) bahwa modal pembelajaran cari pasangan merupakan teknik belajar yang memberi kesempatan siswa untuk bekerja sama dengan orang lain.
Penelitian ini yang dimaksud Metode Cari Pasangan adalah kegiatan siswa untuk mencari pasangan dengan sintaks pembelajaran sebagai berikut: 1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep/topik yang cocok untuk review; 2) Setiap siswa mendapat satu buah kartu; 3) Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya. Misalnya, pemegang kartu yang bertuliskan energi panas akan berpasangan dengan pemegang kartu kalor; 4) Siswa dapat juga bergabung dengan dua atau tiga siswa lain yang memegang kartu yang cocok; 5) Siswa mendiskusikan atau menyelesaikan tugas secara bersama-sama; dan 6) Presentasi hasil kelompok atau kuis
Mata Pelajaran IPA
Pengertian mata pelajaran IPA menurut (Hamalik, 2008:25) pembelajaran IPA merupakan suatu proses penyampaian pengetahuan yang dilaksanakan dengan menuangkan pengetahuan kepada siswa.
Tujuan pembelajaran mata pelajaran IPA dalam penelitian ini adalah mengembangkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap SAINS, tekhnologi dan masyarakat. Dengan ruang lingkup materi yang terdapat dalam Kurikulum KTSP adalah mahluk hidup dan kehidupannya.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian kerangka teori dan kerangka berpikir diatas, maka hipotesis tindakan perbaikan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas ini diduga adalah: 1) Penerapan model pembelajaran Cari Pasangan dapat meningkatkan kemampuan minat belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Jenggawur semester 2 tahun pelajaran 2014/2015. 2). Penerapan model pembelajaran cari pasangan dapat meningkatkan Prestasi Belajar siswa kelas IV SD Negeri 3 Jenggawur semester 2 tahun pelajaran 2014/2015.
METODE PENELITIAN
Subyek, Setting dan Waktu
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 3 Jenggawur berjumlah 16 siswa, terdiri dari 10 siswa perempuan dan 6 siswa laki-laki dengan karakteristik siswa memiliki potensi dan kompetensi yang heterogen. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 3 Jenggawur Kecamatan Banjarmangu Kabupaten Banjarnegara. Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran IPA selama 2 siklus. Jadwal pelaksanaan penelitian sebagai berikut, Siklus I : tanggal 2 Maret sampai dengan 18 Maret 2015 dengan kompetensi dasar 8.1 Mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat di lingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Siklus II: tanggal 1 April 2015 sampai dengan 15 April 2015 dengan kompetensi 8.2 Menjelaskan berbagai energi alternatif dan cara penggunaannya.
Data, Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
Sumber data pada penelitian tindakan kelas ini yang digunakan adalah: Sumber data siswa meliputi: data tentang kemampuan minat, data tentang prestasi belajar pada mata Pelajaran IPA, dan data tentang penerapan model pembelajaran cari pasangan. Sumber data guru meliputi data ketrampilan guru merencanakan perbaikan pembelajaran dan ketrampilan melaksanakan perbaikan pembelajaran, proses pembelajaran seperti interaksi pembelajaran, implementasi penerapan model pembelajaran cari pasangan. Sumber data kolaborator meliputi pengamatan penerapan model pembelajaran cari pasangan, hasil refreksi bersama guru penelitian.
Pada penelitian ini teknik dan alat pengumpulan data menggunakan: Teknik tes yang digunakan adalah tes prestrasi belajar, Teknik Pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini pengamatan tentang minat. Penerapan tentang penerapan cari pasangan dalam proses pembelajaran, dan Teknik Dokumentasi.
Pada penelitian ini validasi tes prestasi belajar menggunakan validasi empirik dan validasi teoritik yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif sedang data pengamatan menggunakan triangulasi sumber, triangulasi metode dan triangulasi peneliti.
Prosedur Pelaksanaan
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas terdiri dari 2 siklus. Prosedur umum penelitian ini melalui tahapan planning, acting, observing, dan reflecting.
Indikator Kinerja
Setelah pelaksanaan penelitian ini maka indikator kinerja sebagai berikut: 1). Kemampuan minat dinyatakan berhasil, jika 70% atau 12 siswa dengan kategori tinggi dalam proses pembelajaran IPA. 2). Prestasi belajar dinyatakan berhasil, jika nilai rata-rata tes prestasi belajar 70% dengan ketuntasan belajar 70% pada mata pelajaran IPA.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kondisi Awal
Pembelajaran mata pelajaran IPA yang dilakukan peneliti pada umumnya masih menunjukan rendahnya minat belajar dan penguasaan materi. Kondisi proses belajar ini berakibat minat rendah. Hal ini di tunjukan hasil pengamatan dari 16 siswa hanya 3 siswa atau 18,75% yang minatnya tinggi. Kondisi rendahnya minat berdampak juga pada rendahnya Prestasi belajar. Hal ini ditunjukan nilai tes prestasi belajar pra siklus menunjukkan banyak siswa yang belum tuntas atau yang mendapatkan nilai lebih besar dari KKM 70 ada 11 siswa dengan ketuntasan belajar 31,25%. Nilai tertinggi 82, nilai terendah 58 dengan rentang nilai 0 – 100 dengan nilai rata-rata 64,87
Siklus I
Hasil penelitian untuk mengetahui seberapa besar minat siswa dalam proses pembelajaran mata pelajaran IPA , dan mengetahui seberapa besar prestasi belajar mata pelajaran IPS. Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Cari Pasangan siklus I, diperoleh data sebagai berikut:
1. Minat Belajar
Data tentang minat diambil setelah melakukan pembelajaran pada akhir siklus I, Instrumen data berupa lembar pengamatan yang terdiri dari 10 indikator. Dari data diperoleh kemampuan Minat skor 8 – 10 kategori tinggi kemampuan minat skor 4 – 7 kategori sedang, kemampuan minat skor 1 – 3 kategori rendah.
Kemampuan minat diperoleh hasil sebagai berikut: minat tinggi 7 siswa (43,75%), minat sedang 4 siswa (25%) dan minat rendah 5 siswa atau 31,25%, Siswa yang mendapatkan minat tinggi hanya 7 anak atau 43,75%.
Tes Prestasi Belajar
Hasil tes prestasi belajar diatas diperoleh hasil sebagai berikut: nilai tertinggi pada rentang 81 – 90, nilai terendah pada rentang 61 – 70, nilai rerata 69,62, Masih ada 8 siswa 50% yang mendapat skor dibawah ketuntasan belajar minimal (KKM).
Berdasarkan hasil diskusi refleksi pada siklus I dengan hasil analis dan diskusi secara kolaboratif diperoleh data sebagai berikut: Berdasarkan kriteria keberhasilan, maka: 1). Kemampuan minat baru mencapai 7 siswa yang tinggi atau 43,75% sehingga belum berhasil, karena kriteria keberhasilan 70% atau 12 siswa. 2). Prestasi belajar mata pelajaran IPA nilai rata-rata baru mencapai 69,62 dengan ketuntasan belajar 50% sehingga belum berhasil karena kriteria keberhasilan nilai rata-rata 70%.
Keputusan refleksi bersama kolaborator, maka kekurangan yang segera diperbaiki adalah: penentuan alokasi pembelajaran, penentuan dan pengembangan alat bantu pembelajaran, siswa masih kurang terlibat aktif dalam pembelajaran, dan perlu menambah media pembelajaran. Perbaikan yang dilakukan kelompok diperkecil Akhirnya memutuskan untuk melanjutkan siklus II karena inidikator kinerja belum tercapai. .
Siklus II
Hasil penelitian untuk mengetahui seberapa besar minat siswa dalam proses pembelajaran mata pelajaran IPA , dan mengetahui seberapa besar prestasi belajar mata pelajaran IPS. Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Cari Pasangan siklus II, diperoleh data sebagai berikut:
Kemampuan Minat
Data tentang kemampuan minat diambil setelah melakukan pembelajaran pada akhir siklus II, Instrumen data berupa lembar pengamatan yang terdiri dari 10 indikator. Dari data diperoleh kemampuan Minat skor 1 – 3 kategori rendah, kemampuan minat skor 4 – 7 kategori sedang, kemampuan minat skor 8 – 10 kategori tinggi.
Kemampuan minat diperoleh hasil sebagai berikut: minat tinggi 12 siswa (75%), minat sedang 3 siswa (18,75%) dan minat rendah 1 siswa (6,25). , skor rerata 6,4 Siswa yang mendapatkan skor tinggi 12 siswa atau 75%.
Tes Prestasi Belajar
Setelah pembelajaran berlangsung 3 kali pertemuan maka dilakukan tes tertulis Jumlah soal 35.
Nilai tertinggi pada rentang 91 – 100, nilai terendah pada rentang 61 – 70, nilai rerata 74,75 dengan ketuntasan 15 siswa (93,75%)
Diskusi refleksi pada siklus II dilakukan dengan hasil analis dan diskusi secara kolaboratif berdasarkan criteria keberhasilan, maka: 1). Kemampuan Minat sudah mencapai 12 siswa yang tinggi atau 75% sehingga berhasil. 2). Prestasi belajar mata pelajaran IPA nilai rata-rata sudah mencapai 74,75 dengan ketuntasan belajar 93,75 % sehingga berhasil.
Pembahasan.
Pada pengamatan pra siklus kemampuan minat tinggi hanya 18,75 % atau 3 siswa dari 16 siswa, kemampuan minat sedang 31,25 % atau 5 siswa, dan kemampuan minat rendah 50%, atau 8 siswa. Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan model Cari Pasangan pada siklus I kemampuan minat mengalami peningkatan. Kemampuan minat tinggi 43,75% atau 7 siswa dari 16 siswa. Kemapuan minat sedang 25% atau 4 siswa, dan kemampuan minat rendah 31,25% atau 5 siswa,. Berkat intervensi dengan penerapan pembelajaran Cari Pasangan maka minat dan prestasi belajar ada kenaikan. Hal ini disebabkan model pembelajaran cari pasangan kondisi siswa menjadi: kreatif dalam belajar, tanggung jawab, mau bertanya, konsentrasi dan tidak jenuh. Situasi kelas: lebih menarik, menyenangkan, kelas lebih tertib. Hal ini sesuai karakteristik pembelajaran cari pasangan Yang dikemukakan oleh (Anita Lie, 2003:55) yang menyatakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match (mencari pasangan) adalah siswa mencari pasangan sambil belajar mengenal konsep atau topic dalam suasana yang menyenangkan. Teknik ini digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik.
Selain itu menurut Benyamin Bloom dikutip dari Nana Sudjana (2005:22) menjelaskan hasil belajar di klasifikasikan menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif dan psikomotorik.
Menurut Lie (2003:30)Â menyatakan bahwa pembelajaran Cari Pasangan adalah pembelajaran yang mengerjakan siswa ketrampilan kerjasama dan kolaboratif serta dapat memahami konsep yang dianggap sulit oleh siswa. Selanjutnya dikemukakan bahwa unsur-unsur dasar pembelajaran Cari Pasangan adalah sebagai berikut: a) saling ketergantungan positif. b) tanggung jawab perseorangan, tatap muka, komunikasi antar anggotan dan evaluasi proses kelompok.
Penerapan pembelajaran cari pasangan pada konsep Energi Alternatif dan Penggunaannya siswa kelas IV SD Negeri 3 Jenggawur, ini menunjukan adanya prestasi yang meningkat, hal ini disebabkan adanya perubahan kondisi siswa dan kondisi guru sesuai dengan karakteristik pembelajaran Cari Pasangan. . Namun kemampuan minat belum mencapai indikator keberhasilan. Pada suklus II penerapan model pembelajaran cari pasangan dengan penekanan/perubahan pembelajaran dengan membentuk kelompok dengan anggota lebih kecil mampu meningkatkan kemampuan minat secara optimal. Hasil pengamatan pada siklus II adalah sebagai berikut Kemampuan Minat tinggi 75% atau 12 siswa dari 16 siswa, kemampuan minat sedang 18,75% atau 3 siswa dan kemampuan minat rendah 6,25% atau 1 siswa.
Presatasi belajar mata pelajaran IPA yang diukur melalui tes prestasi menunjukan hasil pada pra siklus rerata 64,87 dan ketuntasan 31,255. Setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metoda Cari Pasangan ada peningkatan. Pada siklus I rerata 69,625 dan ketuntasan 50%. Dari hasil refleksi hasil tersebut masih belum mencapai indikator keberhasilan. Dengan memperbaiki kekurangan yang ada pada siklus I yaitu meningkatkan hasil tes prestasi pada siklus II rerata 74,75 dan ketuntasan 93,75.
Pra siklus nilai rata-rata 64,87 pada siklus I rata-rata 69,62 dan siklus II 73,75. Dengan demikian pembelajaran dengan metode cari pasangan dapat meningkatkan prestasi belajar pada pra siklus 64,87 menjadi 69,62 dan siklus II 69,62 menjadi 73,75. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode cari pasangan dapat meningkatkan Prestasi belajar dari rerata 64,87 menjadi 73,75. Ketuntasan belajar pada pra siklus 31,25%, pada siklus I 50,00% dan siklus II 93,75%. Ini berarti pada siklus I ada peningkatan ketuntasan belajar dari 31,25% menjadi 50,00% sedangkan pada siklus II meningkat dari 50% menjadi 93,75%. Pembelajaran dengan menerapkan metode cari pasangan dapat meningkatkan ketuntasan belajar dari 31,25% menjadi 93,75%.
Penerapan model pembelajaran cari pasangan berdampak perubahan situasi kelas dan siswa. Perubahan kondisi siswa antara lain lebih bersemangat, serius, aktif dan antusias, kondisi kelas lebih tertib, kondusif dan menyenangkan. Pada siklus II proses pembelajaran menjadi lebih baik karena tujuan pembelajaran. Hal ini menyebanakan kemampuan minat dan Presatasi belajar menjadi meningkat. Hal ini sebagaimana pendapat Anita Lie (2003:56) menyatakan bahwa metode Pembelajaran cari pasangan merupakaan teknik belajar yang memberi kesempatan siswa untuk bekerja sama dengan orang lain.
Dari uraian diatas maka dapat diperoleh hasil penelitian bahwa penerapan metode cari pasangan dapat meningkatkan kemapuan minat dan dapat meningkatkan prestasi belajar rata-rata 64,87 menjadi 73,75 dan ketuntasan belajar dari 31,25% menjadi 93,75%.
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai beriku: 1). Penerapan Model Cari Pasangan dapat meningkatkan minat belajar Belajar mata Pelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri 3 Jenggawur semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 dari para siklus 18,75% menjadi 75,00% pada akhir siklus II. 2). Penerapan Model Cari Pasangan dapat meningkatkan Prestasi Belajar IPA pada siswa kelas IV SD Negeri 3 Jenggawur semester 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 dari rata-rata 64,87 menjadi 73,75 dan ketuntasan belajar dari 31,25% menjadi 93,75%.
SARAN
Berakhirnya siklus II, agar hasil penelitian lebih optimal maka disarankan a). Pelaksanaan penelitian ini baru 2 siklus, penelitian lain selanjutnya dapat menambah siklus –siklus untuk mendapatkan temuan-temuan yang lebih signifikan, b). Instrumen tes dan lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini masih merupakan instrumen yang tingkat validasinya belum memuaskan, penelitian berikutnya dapat menggunakan instrumen yang standar atau validasi dan realiabilitas yang standar.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rinela Cipta
Lestari Mikarsa, Hera, dkk. 2007. Pendidikan Anak SD. Jakarta: Universitas Terbuka
Lie, Anita 2008. Cooperative learning (Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas.Jakarta:Grasindo
Sutarno, 2003. Materi dan Pembelajaran IPA SD. Edisi ke – 1. Jakarta: Universitas Terbuka
Nasution. Noehi.2004. Pendidikan IPA SD. Edisi ke-12. Jakarta: Universitas Terbuka
Wiranata Putra. Udin, S. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Edisi ke – 1: Jakarta: Universitas Terbuka.
Winkel, 2005. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi
Â