Peningkatan Motivasi Belajar

dan Kemampuan Bernyanyi Unisono

Melalui Metode Solfegio Berbantuan Media MIDI

pada Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 1 Tayu Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2017/2018

 

Damianus Harsono

Guru SMP Negeri 1 Tayu Kabupaten Pati

 

ABSTRAK

Dalam mata pelajaran seni budaya terdapat sub mata pelajaran seni musik dan seni suara. Pembelajaran seni musik di sekolah sebenarnya merupakan pembelajaran yang mengasyikkan bagi siswa. Namun, sebagian besar siswa merasa kesulitan ketika harus bernyanyi musik. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran guru harus menggunakan metode yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam penelitian ini permasalahan yang timbul adalah rendahnya motivasi belajar dan kemampuan bernyanyi unisono. Tujuan penelitian ini ada dua macam, yaitu: (1) Untuk mendeskripsikan peningkatan motivasi belajar bernyanyi unisono siswa kelas VIII-B SMP Negeri 1 Tayu Kabupaten Pati tahun pelajaran 2017/2018 melalui metode solfegio berbantuan iringan MIDI. (2) Untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan bernyanyi unisono siswa kelas VIII-B SMP Negeri 1 Tayu Kabupaten Pati tahun pelajaran 2017/2018 melalui metode solfegio berbantuan iringan MIDIPenelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam penelitian tindakan kelas pengambilan data melalui beberapa tiga tahap yaitu: tahap pra siklus, siklus I, dan siklus II. Subjek yang diteliti adalah semua siswa kelas VIII-A yang berjumlah 32 orang. Proses pemecahan permasalahan dimulai dari perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection). Teknik pengambilan data dengan cara kuesinoer, dan tes ujuk kerja. Data dianalisis dengan analisis interaktif.Berdasarkan analisa data penelitian disimpulan bahwa: (1) Metode solfegio berbantuan iringan MIDI dapat meningkatkan motivasi belajar bernyanyi unisono siswa kelas VIII-B SMP Negeri 1 Tayu Kabupaten Pati tahun pelajaran 2017/2018. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian bahwa rata-rata motivasi belajar pada siklus I sebesar 69,79, dan pada siklus II sebesar 81,28. (2) Metode solfegio berbantuan iringan MIDI dapat meningkatkan kemampuan bernyanyi unisono siswa kelas VIII-B SMP Negeri 1 Tayu Kabupaten Pati tahun pelajaran 2017/2018 sesuai dengan hasil penelitian bahwa rata-rata kemampuan bernyanyi unisono pada kondisi awal sebesar 68,75, pada siklus I sebesar 74,61, dan pada siklus II sebesar 81,84.

Kata kunci: solfegio, MIDI, motivasi belajar, bernyanyi unisono

 

PENDAHULUAN

Mata pelajaran pendidikan seni memiliki berfungsi menumbuhkan sikap toleransi, demokrasi, beradab, serta mampu hidup rukun dalam masyarakat yang majemuk. Pelajaran seni bertujuan untuk mengembangkan kemampuan imajinatif intelektual, ekspresi melalui seni, mengembangkan kepekaan rasa, keterampilan, serta mampu menerapkan teknologi, dalam berkreasi seni dan dalam memamerkan dan mempergelarkan karya seni, pendidikan seni di sekolah umum pada dasarnya diarahkan untuk menumbuhkan rasa estetik dan artistik sehingga terbentuk sikap kritis, apresiasif dan kreatif pada diri siswa secara menyeluruh.

Mengacu pada makna dan tujuan pembelajaran seni budaya dan keterampilan untuk sekolah lanjutan dan sekolah menengah memiliki dua makna yaitu multilingual dan multidimensional. Makna multilingual bermakna pengembangan kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media seperti bahasa, rupa, gerak, bunyi, peran dan berbagai kompetensi meliputi konsep (pengetahuan pemahaman, analisis, evaluasi, apresiasi dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika, kinestika, dan etika.

MIDI menurut sudut pandang pemusik adalah penghubung yang memungkinkan alat musik elektronik, komputer dan peralatan lainnya untuk berkorelasi dengan pihak lainnya dalam kegiatan bermusik. Sehingga pembelajaran vokalpun tidak luput dari perkembangan MIDI tersebut. MIDI atau Musical Instrumen Digital Interface adalah sebuah standar hardware atau software Internasional untuk tujuan saling bertukar data seperti kode musik atau instrumen musik elektrik, pengendali, komputer dan peranti sejenis untuk berkomunikasi dan tidak hanya untuk instrumen tapi MIDI juga membantu dalam bernyanyi untuk lebih memudahkan dalam bernyanyi. Roos (2009) memberikan pendapat bahwa MIDI bukanlah sebuah musik, tidak berisi suara aktual/nyata, dan bukanlah format file digital, seperti MP3. Dari sudut pandang pemusik, MIDI adalah penghubung yang memungkinkan alat musik elektronik, komputer, dan peralatan lainnya untuk berkomunikasi, mengontrol, mensinkronisasi satu lain dengan waktu yang aktual.

Berdasarkan hal tersebut peneliti mencoba mencari metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan bernyanyi siswa secara unisono. Peneliti mencoba menerapkan metode solfegio dalam kegiatan pembelajaran seni suara (benyanyi). peneliti menganggap bahwa penerapan pelatihan solfegio ini cocok apabila digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan bernyanyi unisono dan dengan penerapan solfegio ini dapat menjadi inovasi untuk memperbaiki pembelajaran seni suara di SMP Negeri 1 Tayu.

Hasil observasi sebelum tindakan dilaksanakan, didapatkan data bahwa kemampuan bernyanyi unisono dan motivasi belajar siswa kelas VIII-B SMP Negeri 1 Tayu belum optimal karena siswa di SMP Negeri 1 Tayu memberikan perilaku negatif seperti: (1) siswa acuh-tak acuh dalam proses belajar mengajar, (2) siswa berbicara sendiri dengan yang lain, (3) siswa kesulitan mengikuti proses belajar mengajar.

Hasil penelitian awal menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan bernyanyi unisono sebesar 68,75 dan siswa yang tuntas belajar yakni 13 orang dari 32 orang. Dari data yang diperoleh, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Peningkatan Motivasi Belajar dan Kemampuan Menyanyi Unisono Melalui Metode Solfegio Berbantuan Media MIDI pada Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 1 Tayu Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2017/2018.

Rumusan masalah dalam penelitian ini ada dua yaitu apakah metode solfegio berbantuan iringan MIDI dapat meningkatkan motivasi belajar bernyanyi unisono siswa kelas VIII-B SMP Negeri 1 Tayu Kabupaten Pati tahun pelajaran 2017/2018 dan apakah metode solfegio berbantuan iringan MIDI dapat meningkatkan kemampuan bernyanyi unisono siswa kelas VIII-B SMP Negeri 1 Tayu Kabupaten Pati tahun pelajaran 2017/2018?

Tujuan penelitian ini ada dua yaitu untuk mendeskripsikan peningkatan motivasi belajar bernyanyi unisono siswa kelas VIII-B SMP Negeri 1 Tayu Kabupaten Pati tahun pelajaran 2017/2018 melalui metode solfegio berbantuan iringan MIDI dan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan bernyanyi unisono siswa kelas VIII-B SMP Negeri 1 Tayu Kabupaten Pati tahun pelajaran 2017/2018 melalui metode solfegio berbantuan iringan MIDI.

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk (1) memperluas teori tentang aspek peningkatan motivasi siswa terhadap pembelajaran bernyanyi unisono dengan penggunaan iringan MIDI yang berdampak pada meningkatnya kemampuan bernyanyi unisono siswa, dan sebagai referensi pada penelitian yang serumpun berikutnya; (2) memberikan partisipasi positif hasil pikiran peneliti, bagi lembaga-lembaga pendidikan formal dan nonformal, khususnya guru seni musik untuk lebih mengenal media dalam pembelajaran menyanyi di sekolah; dan (3) memberikan informasi bagi masyarakat, agar lebih memahami penggunaan dan iringan musik yang memiliki makna secara tertulis

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai “daya penggerak yang telah menjadi aktif” (Sardiman, 2001: 71). Menurut Dalyono (2005: 55), motivasi adalah daya penggerak/ pendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan, yang bisa berasal dari dalam diri dan juga dari luar. Sartain mengatakan bahwa motivasi adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang (incentive).

Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan dalam diri seseorang dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubahnya pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya, keterampilan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu (Sudjana, 2002: 280).

Dua jenis motivasi yaitu motivasi primer, adalah motivasi yang didasarkan atas motif-motif dasar, dan motivasi sekunder, adalah yang dipelajari” (Dimyanti dan Mudjiono, 1999:88). bentuk motivasi yang sering dilakukan di sekolah adalah memberi angka, hadiah, pujian, gerakan tubuh, memberi tugas, memberi ulangan, mengetahui hasil, dan hukuman. (Djamarah dan Zain, 2002: 168). Sesuai dengan pendapat Djamarah, upaya yang dilakukan untuk meningkatkan motivasi menulis teks rekaman percobaan dalam penelitian ada sembilan macam. Mereka adalah penggunaan iringan MIDI, pemberian angka, pemberian hadiah, pemberian pujian, gerakan tubuh, pemberian tugas, memberikan ulangan, mengetahui hasil dan hukuman.

Stanley (dalam Sumaryanto 2005: 4) mengemukakan bahwa solfegio merupakan istilah yang mengacu pada menyanyikan tangganada, interval, dan latihan-latihan melodi dengan zillaby solmization, yaitu menyanyikan nada musik dengan menggunakan suku kata. Dalam pembelajaran solfegio, pelatihan mengidentifikasi kepekaan musikal ditekankan pada tiga aspek, yaitu: (1) kemampuan mendengar (ear training), (2) kemampuan membaca notasi musik (sight reading), (3) kemampuan menyanyikan (sight singing) (Fithrah, 2012: 61).

Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran,perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanafatkan untuk tujuan pembelajaran atau pelatihan.

Media pembelajaran, menurut Kemp dan Dayton (dalam Arsyad, 2002: 20-21) dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakanuntuk perorangan, kelompok atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu: memotivasi minat dan tindakan adalah melahirkan minat dan merangsang para siswa atau pendengar untuk bertindak; menyajikan informasi berfungsi sebagai pengantar ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang; dan memberi instruksi dimana informasi yang terdapat dalam bentuk atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi.

Brown (1983:17) menyatakan bahwa educational media of all types incresaingly important roles in enabling students to reap benefits from individualized learning; semua jenis media pembelajaran akan terus meningkatkan peran untuk memungkinkan siswa memperoleh manfaat dari pembelajaran yang berbeda. Menggunakan media pembelajaran secara efektif, akan menciptakan suatu proses belajar mengajar yang optimal.

Beberapa definisi MIDI berdasarkan Paul Messick (1998, p3). MIDI adalah: (1) Media untuk menghubungkan antara perangkat musik, komputer, dan perangkat lainnya, (2) Media untuk memainkan suara yang telah diolah, (3) Media untuk standarisasi protokol komunikasi, (4) Berguna sebagai media untuk mengendalikan perangkat non musikal, seperti sistem pencahayaan pada sebuah pertunjukan teater, tape rekorder, dan lain-lain, (5) Sebuah kegiatan yang berhubungan erat dengan proses tetapi tidak dengan audio, (6) Bentuk nyata dari proses pembuatan musik, (7) Media yang dapat diubah-ubah.

Hipotesis tindakan yang diajukan ada dua, yaitu metode solfegio berbantuan iringan MIDI diduga dapat meningkatkan motivasi belajar bernyanyi unisono siswa kelas VIII-B SMP Negeri 1 Tayu Kabupaten Pati tahun pelajaran 2017/2018 dan metode solfegio berbantuan iringan MIDI diduga dapat meningkatkan kemampuan bernyanyi unisono siswa kelas VIII-B SMP Negeri 1 Tayu Kabupaten Pati tahun pelajaran 2017/2018.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas VIII-B, SMP Negeri 1 Tayu. SMP ini beralamat di Jalan Pangeran Diponegoro, Tayu, Sambiroto, Tayu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah 59155. Penelitian akan dilaksanakan pada semester gasal tahun pelajaran 2017/2018 mulai bulan Oktober 2017.

Yang menjadi subjek penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII-B SMP Negeri 1 Tayu yang berjumlah 32 orang terdiri atas laki-laki 8 (delapan) orang dan perempuan 26 orang. Fokus penelitian ini adalah peningkatan motivasi dan kemampuan bernyanyi unisono. Subjek penelitian heterogen ditinjau dari hasil belajarnya. Sebagian siswa mempunyai kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.

Adapun bentuk datanya adalah hasil pengamatan proses pembelajaran siswa, presensi, nilai tugas, dan nilai ulangan. Nilai ulangan diperoleh dari penilaian tes tertulis. Selain itu ditunjang oleh Perangkat pembelajaran yang dibuat guru; Buku sumber pelajaran; Masukan, saran dari observer yang dilakukan sebelum, selama, dan sesudah tindakan penelitian.

Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat peningkatan yang terjadi dari siklus ke siklus.

Prosedur penelitian adalah suatu rangkaian tahap-tahap penelitian dari awal sampai akhir. Penelitian ini merupakan proses pengkajian sistem berdaur sebagaimana kerangka berpikir yang dikembangkan oleh Madya (dalam Suroso, 2007:35). Prosedur ini mencakup tahap-tahap: (1) penyusunan rencana, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Keempat kegiatan tersebut saling terkait dan secara urut membentuk sebuah siklus.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Penilaian prasiklus bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal bernyanyi siswa sebelum diterapkan pembelajaran menggunakan metode solfegio berbantuan iringan MIDI. Hasil pra siklus dapat diketahui rata-rata kemampuan bernyanyi unisono pada kondisi awal sebesar 68,75. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sebesar 75. Jadi, rata-rata kelas masih di bawah KKM. Dari 32 siswa yang mengikuti penilaian akhir siklus, terdapat 13 siswa (40,63%) yang telah mencapai KKM, sedangkan sebanyak 19 orang (59,38%) belum mencapai KKM. Hasil yang masih rendah pada kondisi awal atau prasiklus ini disebabkan siswa belum mempunyai kesungguhan dalam berlatih menyanyi, siswa rata-rata belum menguasai kemampuan untuk membaca notasi, dan guru belum menggunakan media iringan MIDI. Oleh karena itu, dilanjutkan ke siklus 1.

Siklus I

Berdasarkan hasil penilaian motivasi belajar setelah diadakan kegiatan pada siklus I secara lebih jelas diketahui bahwa rata-rata motivasi belajar siswa pada siklus I sebesar 69,79. Jika dibandingkan dengan tabel 3, angka 69,79 terdapat di rentang antara 60% – 74% dengan sebutan cukup baik. Jadi rata-rata motivasi belajar siswa kelas VIII-B SMP Negeri 1 Tayu pada siklus I termasuk cukup baik. Karena rata-rata motivasi belajar siswa belum mencapai indikator kinerja, maka penelitian dilanjutkan ke siklus II.

Data kemampuan bernyanyi secara unisono didapatkan dari rekapitulasi hasil observasi terhadap tes unjuk kerja. Ada empat aspek yang dinilai, yakni: (1) intonasi, (2) artikulasi, (3) pernapasan, dan (4) harmonisasi. Diketahui bahwa rata-rata kemampuan bernyanyi siswa kelas VIII-B pada siklus I sebesar 74,61. Jika dibandingkan dengan KKM yang ditetapkan sekolah sebesar 75, rata-rata kelas belum mencapai KKM. Jadi, siswa yang sudah tuntas sebanyak 24 orang (75%), sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 8 orang (25%). Karena indikator kinerja belum tercapai, maka penelitian dilanjutkan ke siklus II.

Refleksi

Kemampuan bernyanyi siswa dalam kegiatan pembelajaran seni suara pada siklus I sudah mengalami peningkatan dari kondisi awal (prasiklus). Nilai rata-rata dari prasiklus adalah 68,75 dan nilai rata-rata yang diperoleh dari siklus I adalah 74,61. Namun, pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan, karena siswa yang mencapai kategori baik dan sangat baik (>75) hanya 75% belum mencapai target 85% dari jumlah siswa kelas VIII-B. Pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I masih terdapat beberapa kekurangan. Dalam proses pembelajaran masih ada 15% siswa yang kurang serius dan disiplin dalam mengikuti pembelajaran. Indikatornya, siswa masih ragu-ragu dan malu dalam mengeluarkan suara, dan masih ada yang mengalami kesulitan dalam membaca notasi musik. Hal ini disebabkan karena sikap siswa yang kurang serius dan kurang percaya diri ketika berlatih membaca, mendengarkan, maupun menyanyi. Solusi yang diambil untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan melakukan kegiatan siklus II.

Siklus II

Berdasarkan hasil penilaian motivasi belajar setelah diadakan kegiatan pada siklus I secara lebih jelas diketahui bahwa rata-rata motivasi belajar siswa pada siklus II sebesar 81,28. Jika dibandingkan dengan tabel 3, angka 81,28 terdapat di rentang antara 75% – 84% dengan sebutan baik. Jadi, rata-rata motivasi belajar siswa kelas VIII-B SMP Negeri 1 Tayu pada siklus II termasuk baik. Karena rata-rata motivasi belajar siswa telah mencapai indikator kinerja, maka penelitian dihentikan di siklus II.

Data kemampuan bernyanyi secara unisono didapatkan dari rekapitulasi hasil observasi terhadap tes unjuk kerja. Ada empat aspek yang dinilai, yakni: (1) intonasi, (2) artikulasi, (3) pernapasan, dan (4) harmonisasi. Diketahui bahwa rata-rata kemampuan bernyanyi siswa kelas VIII-B pada siklus II sebesar 81,84. Jika dibandingkan dengan KKM yang ditetapkan sekolah sebesar 75, rata-rata kelas telah mencapai KKM. Jadi, siswa yang sudah tuntas sebanyak 31 orang (96,88%), sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 1 (satu) orang (3,12). Karena indikator kinerja tercapai, maka penelitian dihentikan di siklus II.

Refleksi                                                                                

Kemampuan bernyanyi siswa dalam kegiatan pembelajaran seni suara pada siklus I sudah mengalami peningkatan dari kondisi awal (prasiklus). Nilai rata-rata dari prasiklus adalah 68,75 dan nilai rata-rata yang diperoleh dari siklus II adalah 81,84. Namun, pada siklus I belum mencapai indikator keberhasilan, karena siswa yang mencapai kategori baik dan sangat baik (>75) kurang dari 85% dari jumlah siswa kelas VIII-B. Pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus II telah diperbaiki. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa hasil kemampuan bernyanyi unisono siswa pada siklus II memenuhi indikator keberhasilan yakni sebanyak 85% siswa sudah mencapai nilai dengan kategori baik dan sangat baik (>75).

 

PEMBAHASAN

Ringkasan peningkatan motivasi belajar diketahui bahwa terdapat peningkatan belajar dari siklus I ke siklus II. Rata-rata motivasi belajar pada siklus I sebesar 69,79 dengan kategori cukup baik, dan pada siklus II sebesar 81,28 dengan kategori baik. Data kemampuan bernyanyi unisono berdasarkan hasil observasi pada tes unjuk kerja yang telah ditabulasikan pada tabel berikut..

Tabel Data Kemampuan Bernyanyi Unisono

No Aspek yang Diobservasi Kondisi Awal Siklus 1 Siklus 2
1 Jumlah siswa yang mengikuti tes 32 32 32
2 Nilai rata-rata 68,75 74,61 81,84
3 Siswa yang tuntas belajar 13 24 31
4 Persentase siswa yang tuntas belajar 40,63 78,12 96,87
5 Siswa yang belum tuntas belajar 19 12 1
6 Persentase siswa yang belum tuntas belajar 59,38 37,50 3,13

 

Sesuai dengan tabel diatas diketahui rata-rata kemampuan bernyanyi unisono pada kondisi awal sebesar 68,75, pada siklus I sebesar 74,61, dan pada siklus II sebesar 81,84. Peningkatan kemampuan bernyanyi sejalan dengan jmlah siswa yang tuntas belajar yakni 13 orang, 24 orang, dan 31 orang. Setelah menerapkan metode solfegio dalam kegiatan pembelajaran seni suara serta melakukan evaluasi dalam tiap siklus melalui penilaian bernyanyi, didapat hasil penilaian kemampuan bernyanyi secara unisono siswa sudah mencapai indikator keberhasilan. Lebih 85% siswa dapat bernyanyi dengan baik yaitu mendapatkan kategori nilai baik dan sangat baik (>75) dengan mencapai nilai rata-rata 81,84. Dengan demikian terbukti bahwa metode solfegio berbantuan MIDI dapat meningkatkan kemampuan bernyanyi unisono siswa kelas VIII-B SMP Negeri 1 Tayu.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa Metode solfegio berbantuan iringan MIDI dapat meningkatkan motivasi belajar bernyanyi unisono siswa kelas VIII-B SMP Negeri 1 Tayu Kabupaten Pati tahun pelajaran 2017/2018. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian bahwa rata-rata motivasi belajar pada siklus I sebesar 69,79, dan pada siklus II sebesar 81,28.

Metode solfegio berbantuan iringan MIDI dapat meningkatkan kemampuan bernyanyi unisono siswa kelas VIII-B SMP Negeri 1 Tayu Kabupaten Pati tahun pelajaran 2017/2018 sesuai dengan hasil penelitian bahwa rata-rata kemampuan bernyanyi unisono pada kondisi awal sebesar 68,75, pada siklus I sebesar 74,61, dan pada siklus II sebesar 81,84.

Saran  

Beberapa saran yang dapat disampaikan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagi guru seni budaya, disarankan agar menerapkan pelatihan solfegio dalam pembelajaran seni suara karena terbukti dapat meningkatkan kemampuan bernyanyi siswa.
  2. Rutinitas latihan paduan suara sebaiknya dilakukan secara teratur sesuai dengan jadwal pelajaran yang sudah ditetapkan, sehingga siswa mendapat hasil belajar bernyanyi dengan baik. Hal tersebut juga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif.
  3. Sekolah hendaknya perlu menyediakan ruangan khusus (ruang musik) untuk menunjang segala kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan bermusik, karena pembelajaran seni musik masih dilakukan kelas atau di laboratorium IPA atau di ruang ketrampilan.

DAFTAR PUSTAKA                                                           

Ahmad, Abu. 1991. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian – Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Djamarah, Syaiful Bahri. 1991. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Fithrah, Radhiatul. 2012. Peningkatan Kemampuan Bernyanyi Melalui Solfegio dalam Pembelajaran Vokal di MAN Lubukalung. Skripsi. Universitas Negeri Padang

Jamalus. 1988. Panduan Pengajaran: Buku Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan.

Kodijat, Latifah. 1983. Istilah-istilah Musik. Jakarta: Depdikbud

Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2010. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks

Latuheru. 1988. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar-Mengajar Masa Kini. Jakarta: Depdikbud.

Mumpuni, Hanjrah Sri. 2007. Pelaksanaan Pembelajaran Vokal dengan Metode Solfegio di Kelas IV Unggulan Sekolah Dasar Negeri Ungaran Kabupaten Semarang. Skripsi. Universitas Negeri Semarang

Oktara, Bebi. 2011. 6 Jam Jago Teknik Vokal. Jakarta: Gudang Ilmu.

PML. 1992. Ilmu Harmoni. Yogyakartya: Pusat Musik Liturgi.

——-. 1992. Teori Musik Umum. Yogyakartya: Pusat Musik Liturgi.

Prier S.J., Karl Edmund. 2003. Menjadi Dirigen III – Membina Paduan Suara. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi

Purwanto, M. Ngalim. 2007. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Roos. 2009. Teknologi Musik. Semarang: Banteng Raya.

Sardiman, A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo

Satya, Bayu. 2013. Teknik Dasar Bernyanyi untuk Sekolah Dasar dan Menengah. Yogyakarta: ANDI

Simanungkalit, N. 2008. Teknik Vokal Paduan Suara. Jakarta: Gramedia Slameto. 2003. Belajar dan Faktor faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Soehardi, Sigit. 2003. Pengantar Metodologi Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sumaryanto, Florentinus Totok. 1997. Pengembangan Instrument Pengukuran Kemampuan Solfegio. Thesis. Jakarta: IKIP Jakarta.

Witherington. 1999. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.