PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

MATERI DUNIA TUMBUHAN (KINGDOM PLANTAE)

MELALUI METODE PETA KONSEP

DISERTAI PEMANFAATAN MEDIA RIIL LINGKUNGAN

PADA SISWA KELAS X-6 MAN SUKOHARJO

SEMESTER GENAP TAHUN 2013/2014

Sri Suciatun

MAN Sukoharjo

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar Biologi materi Kingdom Plantae pada siswa kelas X.6 MAN Sukoharjo semester genap tahun 2013/2014 dengan metode peta konsep disertai pemanfaatan media riil lingkungan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang berusaha merefleksi dan mencari solusi berupa tindakan untuk mengatasi masalah yang ada dalam pembelajaran Biologi. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini berupa tes tertulis dan nontes. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode peta konsep disertai pemanfaatan media riil lingkungan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar Biologi materi Kingdom Plantae pada siswa kelas X.6 MAN Sukoharjo semester genap tahun 2013/2014 baik secara teori maupun empiris. Perubahan perilaku siswa lebih bersemangat,motivasi meningkat dalam mengikuti pembelajaran. Hasil belajar siswa rata-rata sebelum tindakan nilainya 63,86, pada siklus I menjadi72,32 dan siklus II menjadi 75,54.

Kata kunci:      Kingdom Plantae,peta konsep, pemanfaaatan media riil lingkungan,pembelajaran biologi.

 

PENDAHULUAN

Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Materi Biologi terdapat konsep-konsep yang benar-benar harus dimengerti dan dipahami siswa. Ketuntasan belajar Biologi sangat penting karena dengan belajar tuntas siswa tidak mengalami kesulitan yang berarti dalam melanjutkan materi pembelajaran berikutnya. Kingdom Plantae salah satu materi Biologi yang masih terdapat kendala dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini berkaitan dengan cakupan materi yang sangat banyak dan menggunakan bahasa ilmiah siswa menjadi malas belajar sehingga hasil belajar Biologi masih rendah.

Peran guru dalam kegiatan pembelajaran memiliki arti penting untuk mengadakan perubahan-perubahan dalam pola dan model pembelajaran bagi siswa. Pemilihan metode harus disesuaikan dengan materi pelajaran,tujuan dan karakteristik siswa. Metode yang digunakan adalah metode yang dapat menyenangkan dan menarik perhatian siswa yang dapat meningkatkan kemampuannya selama proses pembelajaran berlangsung. Sehingga siswa menjadi termotivasi dan mencari solusi dalam menghadapi kesulitannya. Metode pembelajaran yang menyenangkan belajar siswa untuk memperoleh hasil belajar siswa yang meningkat sesuai dengan KKM.

Pengalaman proses pembelajaran yang selama ini dialami guru dijadikan suatu landasan untuk dilaksanakannya penelitian tindakan kelas. Tindakan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan materi Kingdom Plantae dengan inovasi pembelajaran menggunakan metode peta konsep disertai pemanfaatan media riil lingkungan. Metode peta konsep merupakan metode merupakan salah satu inovasi pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas belajar siswa, tidak membosankan dan pembelajaran lebih menyenangkan. Pengembangan metode belajar dengan memanfaatkan media riil lingkungan/fenomena alam mengurangi tingkat kejenuhan siswa dalam menerima materi,sehingga akan meningkatkan motivasi siswa dan hasil belajar siswa meningkat sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Motivasi Belajar Biologi

Menurut Ridwan (2013: 49-50), motivasi merupakan kondisi yang menimbulkan perilaku, mengarahkan perilaku, atau mempertahankan intensitas perilaku. Motivasi mempengaruhi tingkat keberhasilan atau kegagalan belajar, da pada umumnya belajar tanpa motivasi akan sulit berhasil. Oleh sebab itu, pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang dimiliki oleh peserta didik.

Motivasi atau minat belajar merupakan hasrat untuk belajar dari seseorang individu. Seorang siswa dapat belajar secara lebih efisien apabila ia berusaha untuk belajar secara maksimal. Artinya, ia memotivasi dirinya sendiri. Motivasi belajar datang dari dalam diri siswa yang rajin membaca buku dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap suatu masalah. Motivasi belajar dapat dibangkitkan, ditingkatkan, dan dipelihara oleh kondisi-kondisi luar, seperti penyajian pelajaran oleh guru dengan media bervariasi, metode yang tepat, komunikasi yang dinamis, dan sebagainya (Hamdani, 2010: 290).

Menurut Idris dan Djumadi (2009: 12), dalam proses pembelajaran motivasi merupakan salah satu aspek dinamis yang sangat penting. Sering terjadi siswa yang kurang berprestasi bukan disebabkan oleh kemampuannya yang kurang, tetapi tidak adanya motivasi untuk belajar sehingga ia tidak mengerahkan segala kemampuannya. Beberapa petunjuk membangkitkan motivasi belajar siswa: 1). Memperjelas tujuan yang ingin dicapai, 2). Membangkitkan minat siswa, 3). Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar, 4). Berikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan siswa, 5). Berikan penilaian, 6). Berikan komentar terhadap hasil pekerjaan siswa, 7). Ciptakan persaingan dan kerja sama.

Hasil Belajar Biologi

Menurut Musfiqon (2012: 2), belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada setiap orang sepanjang hidupnya, sejak dilahirkan hingga manusia mati. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dan lingkungan sekitarnya. Belajar dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang disebabkan telah terjadi perubahan pada tingkat pengetahuan,keterampilan atau sikapnya.

Hasil belajar mencakup tiga ranah yaitu kognitif,afektif dan psikomotor. Ranah kognitif berisi perilaku-perilaku menekankan aspek intelektual seperti pengetahuan,pengertian dan keterampilan berpikir. Aspek kognitif dapat diukur dengan menggunakan tes esai dan objektif. Ranah afektif berisi perilaku-perilaku yanng menekankan aspek perasaan dan emosi seperti minat, sikap, apresiasi dan cara penyesuaian diri. Dilakukan selama berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, baik di dalam maupun di luar kelas. Ranah psikomotorik adalah kemampuan yang mengutamakan keterampilan jasmani. Aspek psikomotorik dilakukan selama berlangsungnya proses kegiatan belajar mengajar. Mengukur aspek psikomotor dilakukan terhadap hasil belajar yang berupa penampilan. Namun biasanya pengukuran aspek psikomotor ditentukan atau dimulai dengan pengukuran aspek kognitif sekaligus (Husamah dan Yanur, 2013: 128).

Metode Pembelajaran Peta Konsep disertai Pemanfaatan Media Riil Lingkungan

Sugiyanto (2009: 108-109) menjelaskan bahwa, cara pembelajaran dengan peta konsep perlu disajikan dengan metode tugas kerja kelompok. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1). Guru melakukan apersepsi dengan pertanyaan pada materi, 2). Sajikan gambar/CD, 3). Gunakan pertanyaan tentang dimensi-dimensi atau cakupan materi, 4). Sambil bertanya guru mencoba mentransfer jawaban siswa dalam bentuk peta konsep, 5). Perbaiki peta konsep yang belum terstruktur menjadi terstruktur, 6). Setelah gambar peta konsep jadi di papan tulis, guru meminta siswa untuk membuat peta konsep secara berkelompok berdasarkan sub-sub materi yang ada atau menurut apa yang dipikirkan siswa tentang materi, 7). Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, kemudian siswa kerja kelompok untuk membuat peta konsep. Untuk itu perlu diberi batasan waktu misal 15-20 menit. Jika siswa sudah terbiasa membuat peta konsep siswa dapat ditugaskan secara individual atau kelompok kecil per dua orang, 8). Selama siswa menyusun peta konsep guru keliling untuk memberikan penjelasan jika ada kelompok yang bertanya, 9). Guru meminta siswa untuk membuat matrik konsep, pengelompokkan dan atributnya, 10). Setelah selesai wakil-wakil kelompok disuruh maju untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya. Sementara itu kelompok lain diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan dan masukan, 11). Jika diperlukan guru perlu memberikan penjelasan penjelasan terhadap materi yang belum dapat dipahami siswa, 12). Berikan masukan terhadap hasil pekerjaan siswa, 13). Lakukan postest tentang konsep yang dikuasai, 14). Berikan siswa untuk memberikan masukan terhadap cara pembelajaran yang dilakukan guru sebagai evaluasi untuk pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.

Media pembelajaran adalah sebagai penyampai pesan dari beberapa sumber saluran ke penerima pesan. Media pembelajaran tidak hanya meliputi media komunikasi elektronik yang kompleks, tetapi juga bentuk sederhana, seperti slide,A foto, diagram buatan guru, objek nyata dan kunjungan ke luar kelas. Manfaat media pembelajaran antara lain: (1). Bahan yang disajikan menjadi lebih jelas maknanya bagi siswa, (2). Gairah minat belajar meningkat, (3). Siswa menjadi lebih aktif, (4). Interaksi langsung dengan lingkungan (Trianto, 2007: 75-76).

Surtikanti dan Hartini (2009: 18) menjelaskan bahwa media realia adalah merupakan alat bantu visual dalam pendidikan yang berfungsi memberikan pengalaman langsung (direct experience) kepada siswa. Realia ini merupakan model dan objek nyata dari suatu benda seperti mata uang, tumbuhan, binatang, dan sebagainya.

Lingkungan adalah sumber belajar riil,bukan tiruan. Lingkungan (fisik,sosial atau budaya) merupakan sumber yang sangat kaya untuk bahan belajar anak. Lingkungan dapat berperan sebagai media belajar,tetapi juga sebagai objek kajian (sumber belajar). Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar sering membuat anak merasa senang dalam belajar. Belajar dengan menggunakan lingkungan tidak selalu harus keluar kelas. Bahan dari lingkungan dapat dibawa keruang kelas untuk menghemat biaya dan waktu. Pemanfaatan lingkungan dapat mengembangkan sejumlah keterampilan seperti mengamati (dengan seluruh indra), mencatat, merumuskan pertanyaan, berhipotesis, mengklasifikasikan, membuat tulisan dan membuat gambar atau diagram (Hamdani, 2010: 108),

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2010: 169-171), pengajaran klasikal merupakan kegiatan kegiatan mengajar yang tergolong efisien. Kebaikannya bahan pelajaran lebih cepat terselesaikan dan secara ekonomis, pembiayaan kelas lebih murah.

Siswa dalam kelompok kecil adalah anggota kelompok yang belajar untuk memecahkan masalah kelompok. Kelompok kecil merupakan satuan kerja yang kompak dan kohesif. Pembentukan kelompok kecil merupakan kunci keberhasilan belajar kelompok yang dapat meningkatkan hasil belajar (Dimyati dan Mudjiono,2010: 166-168).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X.6 MAN Sukoharjo semester genap tahun 2013/2014 jumlah siswa 28 yang terdiri atas 13 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap mulai bulan Januari 2014 sampai Desember 2014 tahun pelajaran 2013/2014.

Subjek penelitian ini adalah peningkatan motivasi dan hasil belajar Biologi materi Kingdom Plantae melalui metode pembelajaran peta konsep disertai pemanfaatan media riil lingkungan. Sumber data adalah siswa kelas X.6 MAN Sukoharjo yang memiliki prestasi belajar yang rendah.

Variabel pertama adalah peningkatan motivasi dan hasil belajar materi Kingdom Plantae. Penelitian ini memiliki variabel tersebut karena motivasi dan hasil belajar kelas X.6 rendah,sebab siswa mengalami kesulitan tentang materi Kingdom Plantae. Hal ini berdasarkan hasil evaluasi dan pengamatan pembelajaran pada materi sebelumnya. Variabel kedua adalah penggunaan metode pembelajaran peta konsep disertai pemanfaatan media riil lingkungan. Variabel ini digunakan untuk tindakan peningkatan motivasi dan hasil belajar Biologi materi Kingdom Plantae kelas X.6 MAN Sukoharjo.

Penelitian tindakan kelas dilakukan dalam empat tahap meliputi: Planning, Acting, Observing dan Reflecting untuk masing-masing siklus. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus.Siklus I bertujuan untuk mengetahui motivasi dan hasil belajar Biologi materi Kingdom Plantae metode pembelajaran peta konsep disertai pemanfaatan media riil lingkungan sekaligus dipakai untuk refleksi siklus II. Siklus II untuk mengetahui peningkatan motivasi dan hasil belajar Biologi materi Kingdom Plantae melalui metode pembelajaran peta konsep disertai pemanfaatan media riil lingkungan.

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini berupa tes dan nontes. Instrumen tes dengan menggunakan butir soal materi Kingdom Plantae yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa memahami materi Kingdom Plantae. Instrumen nontes terdiri dari observasi, dokumentasi, catatan harian guru dan siswa serta dokumentasi digunakan untuk mengetahui perubahan-perubahan perilaku siswa selama proses pembelajaran Biologi materi Kingdom Plantae.

 

 

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil tindakan siklus I dan siklus II. Hasil penelitian ini terdiri atas hasil tes dan nontes. Hasil tes tindakan siklus I dan siklus II berupa kemampuan siswa menjawab tes tertulis dan nontes berupa observasi, wawancara,catatan harian dana dokumentasi.

Siklus I merupakan tindakan awal pembelajaran kemampuan siswa melaksanakan diskusi melalui metode pembelajaran peta konsep disertai pemanfaatan media riil lingkungan. Hasil pembelajaran materi Kingdom Plantae melalui metode pembelajaran peta konsep disertai pemanfaatan media riil lingkungan pada siklus I terdiri atas hasil tes tertulis dan hasil nontes yang meliputi hasil tes dan perilaku siswa selama proses diskusi pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil tes nilai rata-rata tes pemahaman siswa mengalami peningkatan dari siklus I dan siklus II. Hasil siklus I menunjukkan bahwa pada aspek kesiapan; 4 siswa sangat siap mengikuti pelajaran,22 siswa siap mengikuti pelajaran,2 siswa cukup siap dan tidak ada siswa yang kurang siap mengikuti pelajaran.Aspek semangat;belum ada siswa yang sangat semangat,6 siswa semangat,18 siswa cukup semangat dan 3 siswa kurang semangat.Aspek keaktifan;belum ada siswa yang sangat aktif,4 siswa aktif,7 siswa cukup aktif dan 17 siswa kurang aktif. Aspek keinginan mendalami materi; belum ada siswa yang sangat ingin mendalami materi,17 siswa ingin mendalami materi,11 siswa cukup ingin mendalami materi dan tidak ada siswa yang kurang ingin mendalami materi. Aspek berusaha berprestasi; belum ada siswa yang sangat ingin berprestasi,3 siswa berusaha berprestasi, 7 siswa cukup berusaha berprestasi dan 19 siswa kurang berusaha berprestasi. Jadi dapat disimpulkan pada pelaksanaan kegiatan tindakan siklus I ; 3 siswa sangat mempunyai motivasi,6 siswa mempunyai motivasi,19 siswa cukup mempunyai motivasi dan tidak ada siswa yang kurang mempunyai motivasi. Hasil belajar biologi materi Kingdom Plantae pada siklus I terdapat 5 siswa yang belum mencapai KKM dan 23 siswa sudah mencapai KKM. Nilai terendah adalah 55 dan nilai tertinggi 90 dengan rata-rata nilai 72,32.

Siklus II merupakan tindak lanjut dari refleksi siklus I untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan siswa dalam melakasanakan diskusi melalui metode pembelajaran peta konsep disertai pemanfaatan media rill lingkungan. Hasil pembelajaran materi Kingdom Plantae melalui metode peta konsep disertai pemanfaatan media riil lingkungan pada siklus II terdiri atas hasil tes dan non tes. Siklus II menunjukkan pada aspek kesiapan;21 siswa sangat siap mengikuti pelajaran,7 siswa siap mengikuti pelajaran,tidak ada siswa yang cukup siap dan tidak ada siswa yang kurang siap. Aspek semangat; 6 siswa sangat semangat, 13 siswa semangat,9 siswa cukup semanngat dan tidak ada siswa yang kurang semangat. Aspek keaktifan;5 siswa sangat aktif,5 siswa aktif,18 siswa cukup aktif dan tidak ada siswa yang kurang aktif. Aspek keinginan mendalami materi;7 siswa sangat ingin mendalami materi,14 siswa ingin mendalami materi,7 siswa cukup ingin mendalami materi dan tidak ada siswa yang kurang ingin mendalami materi. Aspek berusaha berprestasi;5 siswa sangat berusaha berprestasi,4 siswa berusaha berprestasi,16 siswa cukup berusaha berprestasi dan 3 siswa kurang berusaha berprestasi. Sehingga dapat disimpulkan pada tindakan siklus II;8 siswa sangat mempunyai motivasi,17 siswa mempunyai motivasi, 3 siswa cukup mempunyai motivasi dan tidak ada siswa yang kurang mempunyai motivasi. Hasil belajar Biologi materi Kingdom Plantae pada siklus II tidak terdapat siswa yang belum mencapai KKM dan 28 siswa sudah mencapai KKM. Nilai terendah 75 dan tertinggi 95 dengan rata-rata nilai 75,54.

SIMPULAN

  1. Berdasarkan hipotesis 1, melalui metode peta konsep disertai pemanfaatan media riil dapat meningkatkan motivasi belajar Biologi materi Kingdom Plantae pada siswa kelas X.6 MAN Sukoharjo semester genap Tahun Pelajaran 2013/2014 dan hasil tindakan menunjukkan bahwa metode peta konsep disertai pemanfaatan media riil dapat meningkatkan motivasi belajar Biologi materi Kingdom Plantae pada siswa kelas X.6 MAN Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014. Maka simpulan 1, melalui metode peta konsep disertai pemanfaatan media riil dapat meningkatkan motivasi belajar Biologi materi Kingdom Plantae pada siswa kelas X.6 MAN Sukoharjo semester genap Tahun Pelajaran 2013/2014 baik secara teori maupun empiris.
  2. Berdasarkan hipotesis 2, melalui metode peta konsep disertai pemanfaatan media riil dapat meningkatkan hasil belajar Biologi materi Kingdom Plantae pada siswa kelas X.6 MAN Sukoharjo semester genap Tahun Pelajaran 2013/2014 dan hasil tindakan melalui metode peta konsep disertai pemanfaatan media riil dapat meningkatkan hasil belajar Biologi materi Kingdom Plantae pada siswa kelas X.6 MAN Sukoharjo semester genap Tahun Pelajaran 2013/2014. Maka simpulan 2, melalui metode peta konsep disertai pemanfaatan media riil dapat meningkatkan hasil belajar Biologi materi Kingdom Plantae pada siswa kelas X.6 MAN Sukoharjo Tahun Pelajaran 2013/2014 baik secara teori maupun empiris.
  3. Berdasarkan simpulan 1, melalui metode peta konsep disertai pemanfaatan media riil dapat meningkatkan motivasi belajar Biologi materi Kingdom Plantae pada siswa kelas X.6 MAN Sukoharjo semester genap Tahun Pelajaran 2013/2014 baik secara teori maupun empiris dan simpulan 2, melalui metode peta konsep disertai pemanfaatan media riil dapat meningkatkan hasil belajar Biologi materi Kingdom Plantae pada siswa kelas X.6 MAN Sukoharjo semester genap Tahun Pelajaran 2013/2014 baik secara teori maupun empiris. Maka simpulan 3, bahwa melalui metode peta konsep disertai pemanfaatan media riil dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar Biologi materi Kingdom Plantae pada siswa kelas X.6 MAN Sukoharjo semester genap Tahun Pelajaran 2013/2014 baik secara teori maupun empiris.

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati,Mudjiono.2010. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan,Rineka Cipta.

Hamdani.2010.Strategi Belajar Mengajar.Bandung: Pustaka Setia.

Idris,Djumadi.2009.Modul PLPG Pendalaman Materi Metode Pembelajaran. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 41 Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Husamah,Yanur.2013.Desain Pembelajaran.Jakarta: Prestasi Pustaka.

Musfiqon.2012.Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran.Jakarta: Prestasi Pustaka.

Ridwan.2013.Inovasi Pembelajaran.Jakarta: Bumi Aksara.