Peningkatan Motivasi Dan Prestasi Belajar Melalui Penggunaan Media Audio –Visual
PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO –VISUAL SISWA KELAS V SDN 2 JOMBLANG
KECAMATAN JEPON KABUPATEN BLORA
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Kusni
SDN 2 Pelem Kecamatan Blora Kabupaten Blora
ABSTRAK
Pembelajaran menggunakan media mempunyai peranan penting untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar, Media memiliki peran penting dalam proses pembelajaran karena menjadi lebih bervariasi sehingga proses belajar siswa menjadi menarik, aktif, dan kreatif. Kemajuan teknologi dan informasi memungkinkan guru memilih berbagai media yang mendukung penyampaian materi, sehingga tujuan pembeljaran mudah dalam pencapaiannya. upaya meningkatkan prestasi dan motivasi dapat di capai dengan menerapkan media audio visual. Media ini dapat menumbuhkan motivasi karena disajikan dalam bentuk yang menarik, sehingga siswa lebih bersemangat, tertarik dan senang menerima pelajaran. Belajar yang di lakukan dengan rasa senang dan menarik pada akhirnya dapat meningkatkan presatsi belajar. Permasalaan penelitian ini adalah apakah dengan penggunaan media audio visual, motivasi belajar dan prestasi belajar anak dapat meningkat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan media audio visual. Dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, dan prestasi belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah tindakan kelas. Penelitian di lakukan pada bulan januari sampai dengan februari 2012 bertempat di sekolah Dasar Negeri 2 Jomblang Kecamatan Jepon Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2012 yang jumlah siswanya 25 siswa. Pelaksanaan tindakan sebanyak 2 siklus dengan prosedur rencana tindakan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data mengunakan tes dokumentasi, dan lembar observasi, analisis data dengan deskriptif persentasi sedangkan uji hipoteses menggunakan analisis Manova.Hasil penelitan(a) ada pengaruh penggunaan media terhadap motivasi belajar siswa. Peningkatan motivasi belajar siswa yang di ajarkan dengan menggunakan media audio visual berbeda dengan yang tidak menggunakan media, (b) ada pengaruh penggunaan media audio visual terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam, (c)ada pengaruh penggunaan media audio visual terhadap peningkatan motivasi belajar dan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas V SDN 2 Jomblang Kecamatan Jepon Kabupaten Blora. Penigkatan motivasi belajar di ikuti peningkatan prestasi belajar. Media audio visual bagi siswa sangat menarik, karena dikemas dalam tampilan yang memudahkan siswa untuk menguasai materi.
Kata kunci: Penerapan Media Audio Visual, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar Pendidikan agama Islam
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan melalui proses belajar mengajar sangat dipengaruhi oleh diikuti peningkatan beberbagai faktor diantaranya faktor Media pembelajaran, tenaga pendidikan sarana dan prasarana dan faktor siswa itu sendiri. proses belajar mengajar yang baik akan menghasilkan pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), sehingga tujuan pembelajaran yang diajarkan akan tercapai.
Secara umum, pemilihan suatu metode atau model pembelajaran dipengaruhi tujuan instruksional. hal ini dapat mencakup: penerimaan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, prinsip: aplikasi pengetahuan atau penerimaan ketrampilan dan tujuan yang bersifat efektif atau motivasional yaitu berhubungan dengan perkembangan atau perubahan sikap atau perasaan. selain itu, yang mempengaruhi pemilihan metode atau model pembelajaran adalah keadaan siswa yang mengikuti proses pembelajaran, setiap guru harus menyadari adanya kenyataan bahwa senantiasa terdapat perbedaan pada individu dikalangan para siswanya.
Dengan mengetahui perbedaan-perbedaan individu dikalangan para siswanya, guru harus dapat memilih dan menetapkan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan kemampuan dan karakteristik siswa, lingkungan yang tersedia, serta kondisi pada saat proses pembelajaran berlangsung, yang tentunya disesuaikan kurikulum yang berlaku (Sudjana, 2005: 7). Kurikulum yang sedang berlangsung saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Dalam mengimplementasikan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa, berlangsung dalam suasana yang mendidik, menyenangkan dan menantang berbagai prinsip pedagogis. Menurut Siskandar dalam Nurdin (2005: 12), pembelajaran tersebut siswa diharapkan secara aktif dapat berkembang menjadi pribadi yang berwatak matang dan memiliki kompetensi yang selaras dengan perkembangan kejiwaannya. Suasana belajar harus dirancang sedemikian rupa sehingga anak mampu menggunakan seluruh potensinya secara optimal, yang pada intinya kurikulum ini berorentasi pada proses bukan orientasi materi (Yamin, 2007: 96).
Dengan pengajaran metode konvensional ini dianggap kurang mengena, kurang tercapai dalam mencapai suatu tujuan kegiatan belajar mengajar, yaitu paling awal dari tujuan KBM, knowledge sudah gagal atau tidak bisa diserap murid dengan sempurna dan murid menganggap bahwa materinya sulit yang pada akhirnya akan menimbulkan ketidaksukaan atau paling tidak kebosanan, maka model pembelajaran dengan menambahkan media Audio-visual adalah salah satu alternatifnya.
Realita proses pembelajaran di atas juga di temui di Sekolah Dasar Negeri 2 Jomblang pada pembelajaran PAI yaitu: (1) sebagian besar proses pembelajaran PAI menggunakan metode ceramah, guru masih menggunakan orientasi pembelajaran bank concept. Untuk mengurangi permasalahan di atas peneliti memanfaatkan media VCD untuk mendorong dan meningkatkan motivasi, memberi peluang kepada siswa untuk mengenal dan mendengar sejarah Nabi dan Rasul Allah. Penggunaan media VCD juga dapat ditunjukkan pada kelompok besar dan kecil, diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Sebagai sekolah yang terletak di daerah pinggiran, dengan siswa yang mayoritas berasal dari daerah pedesaan, dan sebagian besar tingkat pendidikan orang tuanya tergolong masih rendah, sehingga berpengaruh besar terhadap cara membimbing dan mengarahkan putra-putrinya dalam belajar yang kurang maksimal, hal tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap motivasi siswa dalam proses pembelajaran, sehingga akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Dalam kaitan pentingnya motivasi belajar dan prestasi belajar pada diri siswa, sebagai salah satu faktor penting untuk meraih prestasi akademik yang ditunjukkan dengan laporan hasil belajar yang baik, maka penulis tertarik mengadakan penelitian untuk penulisan tesis dengan judul: “Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Penggunaan Media Audio-Visual Siswa Kelas V SDN 2 Jomblang, Kecamatan Jomblang , Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2011/2012â€.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dideskripsikan di atas, dapat dirumuskan permasalahan penelitian tindakan ini sebagai berikut:
- Apakah ada pengaruh penggunaan media Audio-Visual terhadap peningkatan motivasi belajar PAI siswa Kelas V SDN 2 Jomblang Tahun Pelajaran 2011 / 2012?
- Apakah ada pengaruh penggunaan media Audio-Visual terhadap peningkatan prestasi belajar PAI siswa Kelas V SDN 2 Jomblang Tahun Pelajaran 2011 / 2012?
- Apakah ada pengaruh penggunaan Media Audio-Visual terhadap motivasi belajar dam peningkatan prestasi belajar PAI siswa Kelas V SDN 2 Jomblang Tahun Pelajaran 2011 / 2012?
Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
- Untuk mengetahui pengaruh Penggunaan Audio-Visual terhadap Peningkatan Motivasi Belajar PAI siswa kelas V SDN 2 Jomblang.
- Untuk mengetahui pengaruh Penggunaan Audio-Visual terhadap Peningkatan Prestasi Belajar PAI siswa kelas V SDN 2 Jomblang.
- Untuk mengetahui Apakah ada pengaruh penggunaan Media Audio-Visual terhadap motivasi belajar dam peningkatan prestasi belajar PAI siswa Kelas V SDN 2 Jomblang.
Hipotesis Tindakan
Sebelum melakukan tindakan kelas ini, penulis terlebih dahulu memberikan dugaan-dugaan mengenai hasil yang akan diperoleh Dugaan tersebut antara lain:
- Melalui Penggunaan Audio-Visual dapat meningkatan Motivasi Belajar PAI siswa kelas V SDN 2 Jomblang.
- Melalui Penggunaan Audio-Visual dapat meningkatan Prestasi Belajar PAI siswa kelas V SDN 2 Jomblang.
- Melalui penggunaan Media Audio-Visual dapat mempengaruhi motivasi belajar dan meningkatan prestasi belajar PAI siswa Kelas V SDN 2 Jomblang.
Manfaat Penelitian
- Bagi siswa
Melalui hasil penelitian ini diharapkan siswa akan lebih semangat dalam mengikuti proses pembelajaran PAI, disamping itu siswa akan mendapatkan pembelajaran yang tepat dan menyenangkan, sehingga dimungkinkan dapat meningkatkan prestasi belajar.
- Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat memberi pengalaman langsung bagi guru yang terlibat untuk memperoleh pengalaman baru dalam menerapkan metode pembelajaran yang menarik perhatian siswa. Sehingga pada perkembangan selanjutnya guru akan lebih kreatif dan berusaha menghilangkan kejenuhan siswa melalui media pembelajaran tersebut.
- Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan pengalaman pada guru-guru lain untuk menerapkan media audio-visual dalam pembelajaran.
KAJIAN TEORI
Pengertian Motivasi Belajar
Menurut Ngalim Purwanto (2000: 60) motif adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu. Apa saja yang diperbuat manusia, yang penting maupun yang kurang penting, yang berbahaya maupun yang tidak mengandung resiko, selalu ada motivasinya.
Kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif pada saat-saat tertentu bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak (Sardiman, 2005: 73)
Motivasi dapat diartikan sebagai tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. ada tidaknya motivasi dalam diri peserta didik dapat diamati dari observasi tingkah lakunya. Apabila peserta didik mempunyai motivasi, ia akan: (a) bersungguh-sungguh, menunjukkan minat, mempunyai perhatian, dan rasa ingin tahu yang kuat untuk ikut serta dalam kegiatan belajar, (b) berusaha keras dan memberikan waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan tersebut, dan (c) terus bekerja sampai tugas-tugas tersebut terselesaikan (Muhaimin, 2001: 133)
Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi belajar, tak mungkin melakukan aktivitas belajar. hal ini merupakan pertanda sesuatu yang dikerjakan tidak menyentuh kebutuhannya (Djamarah, 2002: 114). Seseorang yang melakukan aktivitas belajar secara terus menerus tanpa motivasi, baik motivasi itu dari luar (ekstrinsik), maupun dari dalam diri seseorang (instrinsik), maka ia tidak akan mendapatkan hasil/prestasi belajar yang memuaskan. Karena motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas belajar seseorang. Tidak ada seorangpun yang belajar tanpa motivasi, dan tidak ada motivasi yang berarti tidak ada kegiatan belajar (Djamarah, 2002: 119).
Tinggi rendahnya motivasi dijadikan indikator baik buruknya prestasi belajar seseorang anak didik. Bila motivasi yang diberikan oleh guru dapat membantu anak didik keluar dari lingkaran masalah kesulitan belajar, maka motivasi dapat diperankan dengan baik oleh guru. peranan yang dimainkan oleh guru dengan mengandalkan fungsi motivasi merupakan langkah yang akurat untuk menciptakan iklim belajar yang kondusif bagi anak didik.
Karena pengaruh motivasi sangat penting dalam pembelajaran, maka perlu adanya inovasi dari guru sebagai pendidik, untuk mengembangkan pembelajaran. pengembangan pembelajaran yang bervariasi, mengunakan model dan strategis yang sesuai kebutuhan anak yang akan mengimbas perubahan positip bagi peningkatan prestasi belajar, membangkitkan motivasi dan pencerahan dunia pembelajaran. Motivasi belajar menurut Uno (2011: 23) adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung.
Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah sebagai hasil yang dapat dicapai atau dilakukan atau dikerjakan (Poerwodarminto, 1979: 768). Belajar adalah suatu kegiatan seseorang membuat atau menghasilkan suatu perubahan tingkah laku yang ada seseorang membuat atau menghasilkan suatu perubahan tingkah laku yang ada dalam dirinya pengetahuan, sikap dan ketrampilan, tingkah laku yang dimaksud adalah tingkah laku yang paling dalam untuk mencapai kesempurnaan hidupnya. Prestasi belajar yang tidak tercapai dengan baik, salah satunya disebabkan anak didik merasa kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran adalah disebabkan dari penggunaan model pembelajaran atau metode pembelajaran yang kurang mendapat perhatian siswa, mungkin karena selalu monoton dan kaku, terkesan memaksa, bahkan tersedianya perangkat pembelajaran yang kurang mencukupi atau ada tetapi belum difungsikan.
Menurut Poewodarminto (dalam Djamarah, 1994:20) bahwa prestasi adalah hasil yang telah di capai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Sedangkan Nasrun harapan dan kawan-kawan (dalam Djamarah, 1994:21) memberikan batasan, prestasi adalah penelitian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum.
Dari beberapa pengertian prestasi yang dikemukakan para ahli di atas, jelas terlibat perbedaan pada kata-kata tertentu sebagai penekanan, namun intinya sama, yakni hasil yang dicapai dari suatu kegiatan. Untuk itu dapat difahami, bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati yang di peroleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara indifidual maupun kelompok dalam bidang kegiatan tertentu (Djamarah, 1994:21).
Jadi bisa di simpulkan bahwa yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa dalam bentuk nilai atau skor yang merupakan penilaian pengetahuan dan pengalaman terhadap ilmu yang dipelajari. Hasil belajar tiap anak tentulah tidak sama antara yang satu dengan yang lainnya, ada yang tinggi, sedang dan ada yang rendah. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang pada garis besarnya dapat datang dari dalam dan dari luar yang sedang belajar. Dan prestasi belajar yang dicapai antara yang satu dengan yang lainnya tentu tidak sama, karena kemampuan dan kesempatan setiap orang adalah berbeda.
Media Audio Visual
Pembelajaran memakai media di sekolah sekarang ini sudah sesuatu yang sangat mendesak dilakukan, Sistem, konstruksi, kurikulum akhirnya akan sangat membutuhkan peranan teknologi-mutimedia.
Peneliti merefleksikan bahwa tantangan terbesar peradaban termasuk dunia pendidikan adalah â€teknologiâ€. Makin multimedia dikenal dan diperdalam dalam pendidikan kita, maka pendidikan kita akan menjadi sangat prospektif dan sangat siap menghadapi tantangan-tantangan zaman modern yang sudah memasuki kiblat post-moderen ini.
Istilah audio-visual bermakna sejumlah peralatan yang dipakai guru dalam menyampaikan konsep, gagasan dan pengalaman yang ditangkap oleh indera pandang dan indra dengar. Penekanan utama dalam pengajaran audio-visual adalah pada nilai belajar yang diperoleh melalui pengalaman kongkrit. tidak hanya didasarkan atas kata-kata belaka pengajaran audio-visual bukan metode mengajar. materi audio-visual hanya dapat berarti bila dipergunakan sebagai bagian dari proses pengajaran (Sudjana, 2007: 58).
Pendapat tentang belajar menyenangkan diatas sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Schroeder dalam Silberman (2004: 23) bahwa berdasarkan hasil penelitian, siswa sekolah menengah lebih menyukai kegiatan belajar yang benar-benar aktif dari pada kegiatan yang reflektif abstrak dengan rasio perbandingan lima banding satu.
Multimedia merupakan perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, gambar, sound, video, interaksi, dan lain-lain yang telah dikemas menjadi file digital, digunakan untuk menyampaikan pesan kepada publik.
Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasikan. Multimedia terbagi menjadi dua kategori, yaitu multimedia linier dan multimedia interaktif (Ariani, 2010: 11).
Multimedia linier adalah suatu multimedia yang tidak dilengkapi dengan alat pengontrol apapun yang dapat dioperasikan oleh pengguna. Multimedia ini berjalan sekuensial (berurutan).
Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang di lengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna sehingga pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya.
METODOLOGI PENELITIAN
Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Jomblang Kecamatan Jomblang Kabupaten Blora. Pertimbangannya peneliti memilih SDN 2 Jomblang tersebut sebagai lokasi penelitian adalah karena berdasarkan observasi awal, motivasi siswa dalam pembelajaran serta prestasi belajar siswa dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam rendah. Hal tersebut membuat peneliti tergerak untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui Media Audio-Visual sebagai alternatif tindakan bersama guru mata pelajaran sebagai mitra kolaborator peneliti.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN 2 Jomblang Kecamatan Jomblang Kabupaten Blora Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa. Alasan peneliti mengambil sampel siswa kelas V disebabkan karena kelas V dianggap tepat karena hasil pengamatan peneliti siswanya aktif tetapi dalam kenyataan nilainya masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian, yakni dari tahap persiapan hingga pelaksanaan penelitian dilakukan selama 3 bulan, yakni mulai bulan januari sanpai dengan Maret 2012. Adapun pelaksanaan pembelajaran/tindakan diselenggarakan pada semester genap (semester 2), yaitu bulan Februari hingga Maret 2012 dengan rincian sebagai berikut: Pertama melakukan observasi awal yang dilaksanakan pada tanggal 16 Januari dan 24 Januari 2012, kemudian dilakukan tindakan siklus I yang dilakukan pada tanggal 6 Februari 2012. Siklus II di laksanakan pada tanggal 20 Februari 2012.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini dirancang dengan menggunakan penelitian tindakan kelas yang kolabiratif dan partisipatorik. Peneliti bertindak sebagai guru yang menerapkan Media Audio-Visual dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islan dan peneliti di bantu seorang guru sebagai mitra peneliti yang bertugas mengamati jalannya pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti dan aktifitas belajar siswa.
Menurut Arikunto, dkk. (2008: 16), desain PTK yang digunakan adalah: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi.
Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik yang peneliti lakukan dalam pengumpulan data penelitian tindakan ini adalah dengan cara sebagai berikut:
- Metode Observasi
Observasi artinya pengamatan atas sumber primer yang menghasilkan deskripsi khusus tentang apa yang telah terjadi dari peristiwa-peristiwa atau pernyataan secara sistimatik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian (Margono, 2000: 65). Metode ini digunakan untuk mengamati secara langsung penerapan Media pembelajaran bagi siswa.
- Metode Angket
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data siswa tentang peningkatan motivasi belajar, penggunaan media pengajaran di SDN 2 Jomblang Kelas V. Menganalisis data yang terkumpul dari hasil penelitian, kemudian penulis mengananalisis dengan cara menghitung nilai kualitas dan kuantitas dengan cara memberikan penilaian berdasarkan jawaban angket yang telah disebarkan sebanyak 25 item.
- Metode Tes
Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai prestasi belajar siswa pada tiap siklus. tes hasil difokuskan pada aspek kognitif, hal ini dilakukan agar peneliti lebih terarah pada salah satu aspek hasil belajar yaitu hanya aspek kognitif saja, sehingga perbedaan hasil belajar antara yang menggunakan media dan yang tidak, mudah diamati perbedaannya.
4. Metode Dukumentasi.
Penggunaan metode ini di harapkan memperoleh makna yang lebih valid kebenarannya. Kejadian yang merupakan sebuah proses yang tak terbatas diharapkan mampu terungkap secara empiris dan selanjutnya mampu dijadikan sebagai bukti yang akurat. Teknik pengumpulan data ini untuk menggali data hasil belajar siswa dan profil sekolah SDN 2 Jomblang yang bersumber dari dokumen buku daftar nilai dan kurikulum.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Kondisi Pra Siklus
Hasil amatan pra siklus dilakukan peneliti di kelas V SDN 2 Jomblang Kecamatan Jomblang pada Tanggal 16 Januari dan 30 Januari 2012, dibagi dalam dua kategori, yaitu; hasil pengumpulan data tentang motivasi belajar siswa, dan prestasi belajar siswa. Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui dari 25 siswa, sebanyak 12 siswa memiliki motivasi belajar sedang dengan skor antara 50 s.d. 79, sebanyak 13 siswa memiliki motivasi belajar pada kriteria rendah dengan perolehan skor antara 20 s.d. 49. Ini berarti sebagian besar motivasi siswa sedang. Untuk prestasi belajar siswa, hanya 1 siswa yang memperoleh nilai dengan kategori tinggi yaitu skor antara 80-100, sebanyak 20 siswa yang memperoleh nili antara 50 – 79 dengan kategori sedang, dan sebanyak 4 siswa yang memperoleh nilai antara 20 – 49 dengan kategori rendah. Ini berarti prestasi belajar siswa sebelum dilaksanakan tindakan kelas sebagian besar memperoleh nilai antara 50 – 79 dengan kategori rendah.
Deskripsi Siklus I
Peneliti melakukan pengamatan sesuai dengan instrumen pengamatan tentang aspek-aspek pada proses pembelajaran yang dilakukan guru dan aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Aspek-aspek pada proses pembelajaran yang di lakukan guru dan aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pada plaksanaan siklus I ada kenaikan motivasi belajar siswa bila dibandingkan dengan hasil pra siklus (skor rata-rata motivasi pra siklus 49,2, pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 73,8 bagi siswa yang dibelajarkan menggunakan media audio visual, sedangkan yang tidak skor motivasi sebesar 48). Prestasi belajar siswa juga mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan prestasi pada prasiklus (pra siklus rata-rata prestasi belajar 62,1 sedangkan pada siklus I rata-rata 68,7 yang menggunakan media audio visual, sedangkan yang tidak menggunakan dengan rata-rata 68,3).
Deskripsi Siklus II
Sasaran observasi penelitian siklus II pada dasarnya sama dengan sasaran observasi penelitian pada siklus I, yaitu aspek-aspek proses pembelajaran yang dilakukan guru dan aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran yaitu aspek afektif dan psikomotorik. Motivasi belajar siswa mengalami peingkatan pada siklus II bila dibandingkan dengan hasil pra siklus dan siklus I (skor rata-rata motivasi pra siklus 49,2, pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 73,8 bagi siswa yang dibelajarkan menggunakan media audio visual, sedangkan yang tidak skor motivasi sebesar 48. Skor rata-rata motivasi belajar yang menggunakan media pada siklus II sebesar 89,8 sedangkan yang tidak menggunakan media skor rata-rata motivasi sebesar 54,3). Prestasi belajar siswa pada siklus II mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan prestasi pada prasiklus dan siklus I (pra siklus rata-rata prestasi belajar 62,1 sedangkan pada siklus I rata-rata 68,7 yang menggunakan media audio visual, sedangkan yang tidak menggunakan dengan rata-rata 68,3. Siklus II reta-rata 90,3 yang menggunakan media audio visual, sedangkan yang tidak menggunakan media rata-rata 69,4).
Pembahasan
1. Pengaruh Penggunaan Media Audio-Visual terhadap Peningkatan Motivasi Belajar PAI siswa Kelas V SDN 2 Jomblang Tahun Pelajaran 2011 / 2012
Motivasi belajar sebagai tenaga pendorong atau penarik siswa yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan bagi siswa, sebab siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar, tak mungkin melakukan aktivitas belajar.
Motivasi sangat berpengaruh dalam pembelajaran, maka perlu adanya inovasi dari guru sebagai pendidik, untuk mengembangkan pembelajaran. pengembangan pembelajaran yang bervariasi, mengunakan model dan strategis yang sesuai kebutuhan anak yang akan mengimbas perubahan positip bagi peningkatan prestasi belajar, membangkitkan motivasi dan pencerahan dunia pembelajaran.
2. Pengaruh Penggunaan Media Audio-Visual terhadap Peningkatan Prestasi Belajar PAI siswa Kelas V SDN 2 Jomblang Tahun Pelajaran 2011 / 2012
Peranan Media Audio Visual dalam proses belajar mengajar mempunyai keistemewaan. Ia memiliki kemampuan untuk menangkap, menyimpan dan menampilkan kembali suatu objek atau kejadian, memiliki kemampuan untuk menampilkan kembali objek atau kejadian dengan berbagai macam cara disesuaikan dengan keperluan, dan mempunyai kemampuan utuk menampilkan sesuatu objek atau kejadian yang mengandung makna.
3. Pengaruh Penggunaan Media Audio-Visual terhadap Peningkatan Prestasi Belajar PAI siswa setelah dimediasi oleh motivasi belajar siswa Kelas V SDN 2 Jomblang Tahun Pelajaran 2011 / 2012
Media audio visual dapat meningkatkan daya cerna siswa karena meminimalisasi verbalisme dalam proses pembelajaran. Siswa melalui pendengaran dan penglihatan dapat lebih optimal menyerap informasi atau pesan yang disampaikan oleh media, apalagi media tersebut dikemas dan dipublikasi dengan tampilan yang menarik dan tidak membosankan. Hal ini tentu akan menambah minat dan menarik belajar siswa.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan refleksi tiap siklus dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh penggunaan media terhadap motivasi belajar siswa kelas V SD Jomblang Jepon kabupaten Blora. Peningkatan motivasi belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan media audio visual berbeda dnegan yang tidak menggunakan media. Pada awalnya yaitu siklus I belum nampak adanya perbedaan yang signifikan sumbangan media hanya 4,3%, namun setelah dicoba pada siklus II nampak adanya perbedaan yang signifikan pada peningkatan motivasi belajar siswa. Besarnya kontribusi penggunaan media terhadap peningkatan motivasi naik menjadi 66,9%. Hal ini berarti penggunaan media audio visual pada pembelajaran agama sangat efektif karena dapat meningkatkan motivasi belaar siswa.
2. Ada pengaruh penggunaan media audio visual terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas V SD Jomblang Jepon Kabupaten Blora. Perbedaan peningkatan prestasi belajar sudah mulai nampak pada siklus I dengan sumbangan penggunaan media terhadap prestasi belajar sebesar 86,5%. Sedangkan pada siklus ke II juga mengalami peningkatan yang pesat pada prestasi belajar yaitu sebesar 94,7%.
3. Ada pengaruh penggunaan media audio visual terhadap peningkatan motivasi belajar dan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas V SD Negeri Jomblang Jepon kabupaten Blora. Peningkatan motivasi belajar juga diikuti peningkatan prestasi belajar. Media audio visual bagi siswa sangat menarik, karena dikemas dalam tampilan yang memudahkan siswa untuk menguasai materi.
Saran
Saran -saran yang dapat diberikan antara lain:
1. Kepada guru: Guru hendaknya dalam merancang media harus disesuaikan dengan materi ajar sehingga media yang digunakan mendukung penyampaian materi ajar.
2. Kepada Siswa: Dapat mengoptimalkan penguasaan materi melalui media audio yang tersedia dengan cara mengulang-ulang tampilan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2001, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi V,Yogyakarta: Renerka Cipta.
———–, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Yogyakarta: Reneka Cipta.
———–, Suhardjana dan Supardi (2006), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi, dkk., 2008, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara.
Bahri, Syaiful Djamarah, 2002, Psikology Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional
Djaali, 2011, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara
Darajat, Zakiyah, dkk., 2001, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: PT Bumi Aksara.
Dimyati, dan Mudjiono, 1994, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Pusat Pembukuan Deoartemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Rineka Cipta.
Fadjar, H.A.Malik, 1998, Visi Pembaharuan Pendidikan Islam, cet.I, (ed. H. Mustofa Syarif & Juanda Abu Bakar, Jakarta: LP3NI
Gunawan , Adi W., 2006, Genius Learning Strategy Petunjuk Praktis untuk Menerapkan Accelerated Learning, cet.ketiga, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hamruni, 2009a, Edutainment dalam Pendidikan Islam & Teori-Teori Pembelajaran Quantum, Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga.
Imam Ghozali, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate, Semarang: Universitas Diponegoro.
Kustiono, 2000, Media Pembelajaran, Semarang: Aneka Ilmu.
Jonatan Sarwono, 2009, Panduan kompulasi statistik SPSS 16, Yogyakarta: Andi Offiset.
Maryatun, Siti, 2005, Pemanfaatan Video Campach disk (ved) dalam meningkatkan Iptek dan imtaq pada meteri reproduksi manusia mata pelajaran Biologi Kelas III di MTS Al-Wataniyah Semarang“Tesis Magister Teknologi Pendidikan, PPs. UNNES Semarang.
Nurdin, Syafrudin, (2005) Model Pembelajaran Yang Memperhatikan Keragaman Individu Siswa dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Ciputat Press.
Niken Ariani, 2010, Pembelajaran Multi Media di Sekolah, Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya.
Sulaeman, D. 1988. Teknologi/Metodologi Pengajaran, Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
Winkel, W.S. 1999. Psikologi Pengajaran (Cetakan kelima). Jakarta: Grasindo