PENINGKATAN PERHATIAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA

MATERI PEREDARAN DARAH MELALUI METODE

TIME TOKEN ARENDS SISWA KELAS V SEMESTER 1

SD NEGERI MOJOPURO 3 TAHUN PELAJARAN 2018/2019

 

Mami Handayani

SD Negeri Mojopuro 3

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan perhatian dan prestasi belajar IPA materi peredaran darah melalui metode Time Token Arends bagi siswa kelas 5 semester I SD Negeri Mojopuro 3 Sumberlawang. Penelitian ini terdiri atas dua siklus, masing-masing siklus terdiri atas dua pertemuan yang terdiri atas empat langkah yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi. Hasil penelitian kelas yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Penerapan metode pembelajaran Time Token Arends dapat meningkatkan perhatian dan prestasi belajar IPA, (2) Penerapan metode pembelajaran Time Token Arends dapat meningkatkan perhatian dan prestasi belajar IPA siswa Kelas V materi Peredaran Darah di SD Negeri Mojopuro 3 Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019.

Kata-kata Kunci: Perhatian, Prestasi belajar, IPA, metode pembelajaran Time Token Arends

 

PENDAHULUAN

 Kualitas pendidikan mempengaruhi penerus geberasi bangsa Indonesia yang akan dating. Karena dengan pendidikan bangsa ini dibangun dan maju serta mampu bersaing dengan bengsa-bangsa lain. Memperbaiki kualitas pendidikan berarti memperbaiki bangsa ini. Kualitas pendidikan dapat diperbaiki dengan cara memperbaiki proses pembelajaran yang terdiri dari sarana-prasarana pendidikan, metode dan model pembelajaran. maka dari itu pada setiap mata pelajaran harus bisa mengaitkannya dengan kehidupan siswa sehingga siswa lebih memahami makna dari apa yang mereka pelajarai.

 Berdasarkan hasil analisis hasil evaluasi pra siklus siswa kelas V SD negeri Mojopuro 3 pada pembelajaran IPA materi Peredaran Darah diperoleh perhatian dan prestasi belajar siswa yang masih rendah. Jumlah siswa yang mencapai nilai tuntas sesuai KKM yang ditetapkan hanya 10 siswa dari 23 siswa dengan rata-rata 71,30 dan prosentase ketuntasan klasikalnya adalah 43,48%. Maka dari itu diperlukan metode pembelajaran yang sesuai sehingga diperoleh hasil yang sesuai dan memuaskan. Penggunaan metode pembelajaran yang kreatif, iovatif, dan menarik dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran.

 Melihat kondisi rendahnya perhatian siswa tersebut beberapa upaya dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran, salah satunya menggunakan metode pembelajaran Time Token Arends dengan pemberian tugas berupa latihan soal kepada siswa. Metode ini merupakan salah satu contoh kecil dari penerapan pembelajaran yang demokratis di kelas. Proses pembelajaran yang demokratis adalah proses belajar yang menempatkan siswa sebagai subyek. Mereka harus mengalami sebuah perubahan kea arah yang lebih positif. Dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang tidak paham menjadi paham, dan dari yang tidak tahu menjadi tahu. Di sepanjang proses belajar itu, aktivitas siswa menjadi titk perhatian utama. Dengan kata lain mereka selalu dilibatkan secara aktif. Guru dapat berperan untuk mengajak siswa mencari solusi bersama terhadap permasalahan yang ditemui.

Berdasarkan permasalahan yang penulis temukan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: (1) Apakah penerapan metode pembelajaran Time Token Arends dapat meningkatkan perhatian pada mata pelajara IPA materi Peredaran Darah Siswa Kelas V SD Negeri Mojopuro 3 Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019? (2) Apakah penerapan metode pembelajaran Time Token Arends dapat meningkatkan prestasi pada mata pelajara IPA materi Peredaran Darah Siswa Kelas V SD Negeri Mojopuro 3 Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019? (3) Bagaimanakah penerapan metode pembelajaran Time Token Arends dapat meningkatkan perhatian dan prestasi pada mata pelajara IPA materi Peredaran Darah Siswa Kelas V SD Negeri Mojopuro 3 Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019?

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui penerapan metode pembelajaran Time Token Arends dapat meningkatkan perhatian pada mata pelajara IPA materi Peredaran Darah Siswa Kelas V SD Negeri Mojopuro 3 Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019. (2) Untuk megetahui penerapan metode pembelajaran Time Token Arends dapat meningkatkan prestasi pada mata pelajara IPA materi Peredaran Darah Siswa Kelas V SD Negeri Mojopuro 3 Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019. (3) Untuk meningkatkan kualitas pembelajarn mata pelajaran IPA di SD Negeri Mojopuro 3 Kecamatan Sumberlawang Kabuapten Sragen.

KAJIAN PUSTAKA

Perhatian Belajar

Menurut Sumadi Suryabrata (1989: 14) mengungkapkan perhatian adalah perumusan tenaga psikis yang tertuju pada suatu objek, atau banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan. Hal ini senada dengan Ramayulis (1994: 175) bahwa perhatian adalah merupakan salah satu factor psikologis yang dapat membantu terjadinya interaksi dalam proses belajar mengajar. Menurut Jalaludin Rahmat (2000:52) perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaianstimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli melemah. Perhatian terjadi bila kita mengkonsentrasikan diri pada salah satu alat indera kita, dan mengesampingkan masukan-masukan melalui alat indera yang lain.

Perhatian meupakan salah satu factor psikologis yang mempunyai sifat-sifat yang menonjol, baik dari dalam maupun dari luar individu yang dapat membantu dalam interaksi belajar mengajar. Yang berasal dari dalam adalah factor biologis, social, kebiasaan, serta kemauan, sedangkan yang yang berasal dari luar adalah gerakan dan lingkungan. Proses timbulnya perhatian yaitu, ada ransangan yang menonjol dari objek, rangsangan diterima oleh indera yang kemudian dibawa masuk ke syaraf dalam otak, lalu diserap oleh persepsi kita. Adapun objek tersebut dipengaruh oleh jenis kelamin, umur, latar belakang yang bersangkutan, ada tidaknya prasangka, atau keinginan tertentu dan sikap batin tertentu. Dan hasil akhir terjadilah perhatian yang berbeda-beda.

Prestasi Belajar         

 Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, di mana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk. Yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar. Karena dalam setiap perbuatan manusia untuk mencapai tujuan, selalu diikuti oleh pengukuran dan penilaian demikian pula halnya di dalam proses belajar.

 Menurut Kamus Bahasa Indonesia (1991) bahwa “Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru”. Dengan mengetahui prestasi belajar anak, kita dapat mengetahui kedudukan anak di dalam kelas, apakah anak termasuk anak pandai, sedang atau kurang. Prestasi belajar ini dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, maupun tindakan sebagai hasil belajarnya dalam periode tertentu yang sudah ditemukan.

Menurut Tirto Negoro (2001) menyimpulkan bahwa prestasi belajar adaah hasil dari pengukuran dan penilaian uasaha belajar, prestasi belajar ini dapat dinyatakan dalam bentuk angka, huruf maupun symbol pda periode tertentu. Misalnya taip catur wulan atau semester hasil belajar siswa dinyatakan dalam bentuk raport. Prestasi hasil belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perbahan dalam individu sebagai hasil dari aktivitas belajar.

Metode Pembelajaran Time Token Arends

 Metode Time Token Arends termasuk dalam model pembelajaran kooperatif. Di mana pengertian pembelajaran kooperatif itu sendiri adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.

Metode pembelajaran Time Token Arends merupakan salah satu contoh kecil dari penerapan pembelajaran yang demokratis di sekolah. Proses pembelajaran yang demokratis adalah proses belajar yang menempatkan siswa sebagai subjek. Mereka harus mengalami sebuah perubahan ke arah yang lebih positif. Dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari tidak paham menjadi paham, dan dari tidak tahu menjadi tahu. Dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang tidak paham menjadi paham, dan dari yang tidak tahu menjadi tahu. Di sepanjang proses belajar itu, aktivitas siswa menjadi titk perhatian utama. Dengan kata lain mereka selalu dilibatkan secara aktif. Guru dapat berperan untuk mengajak siswa mencari solusi bersama terhadap permasalahan yang ditemui.

Hakekat Pembelajaran IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang berkaitan erat dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis. IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pembelajaran IPA di SD menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan ketrampilan proses dan sikap ilmiah. Setiap siswa diajak untuk mengenal dirinya sendiri, lingkungan, alam semesta, dan tehnologi yang akan membawanya kepada sebuah pemahaman tentang ilmu pengetahuan alam.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan suatu pengetahuan yang tersusun terbimbing dan sistematis. Hal ini sejalan dengan kurikulum KTSP (Depdiknas, 2006) bahwa “IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan”

Kerangka Berpikir

Kerangka pemikiran pada hakekatnya bersumber dari kajian teoritis dan sering diinformasikan dalam bentuk anggapan dasar. Menurut Arikunto (2010:104), anggapan dasar adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti harus dirumuskan secara jelas. Kerangka pemikiran pada hakekatnya bersumber dari kajian teoritis dan sering diinformasikan dalam anggapan dasar. Menurut Arikunto (2010: 104), anggapan dasar adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh peneliti harus dirumuskan secara jelas.

Proses pembelajaran yang dilaksanakan di kelas secara sistematis dengan tindakan pengelolaan kelas melalui startegi, pendekatan, metode, dan tehnik pengajaran yang tepat dan cermat dengan penerapannya kondisional yang mengacu perencanaan tindakan yang telah tersusun sebelumnya. Metode ceramah yang sering dipandang sudah biasa bahkan cenderung membuat meras bosan dengan apa yang disampaiakan oleh gururnya sehingga membuat siswa menjadi pasif.

Hipotesis Tindakan

Hipotesis adalah jawaban atas masalah yang masih harus dibuktikan kebenarannya. Berdasarkan landasan teori tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan adalah: “Penerapan Metode Pembelajaran Time Token Arends Dapat Meningkatkan Perhatian dan Prestasi Belajar IPA Materi Peredaran Darah Bagi Siswa Kelas V SD Negeri Mojopuro 3 Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019”

METODOLOGI PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Mojopuro 3 Sumberlawang Sragen Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019, selama 5 bulan dari bulan Juli sampai dengan bulan November 2018. Subyek penelitian dibagi menjadi dua, sebagai berikut: subyek pelaku tindakan yaitu guru sebagai peneliti, dan subyek penerima tindakan adalah siswa kelas V SD Negeri Mojopuro 3 Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adaah penelitian kualitatif. Menurut Rubiyanto (2011: 47) penelitian kualitatif merupakan suatu penelitian yang menghsilkan data deskripstif (kata-kata tertulis/ lisan dari orang-orang yang diamati) dan digunakan untuk meneliti kondisi alamiah. Penelitian kualitatif ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Rubiyanto (2011:97) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk pencermatan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas untuk meningkatkan suatu hal di mana guru telah menentukan focus permasalahan, tindakan yang harus dilakukan, dan menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan tersebut.

Prosedur Penelitian

 Penelitian Tindak Kelas (PTK) dilaksanakan dalam beberapa siklus dan setia siklus terdiri dari emat tahapan yaitu 1. Perencanaan (planning); 2. Pelaksanaan (action) 3. Pengamatan (observation) dan 4. Refleksi (reflection), begitu seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (indicator keberhasilan).

Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik yang digunakan untuk mengumpulkan data di atas meliputi pengamatan/observasi, wawancara, dan tes.

Instrumen Penelitian

 Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: (1) Butir soal, digunakan sebagai instrument pengakuan prstasi belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPA materi Peredaran Darah melalui tes pada tiap akhir siklus pembelajaran. (2) Lembar pedoman observasi, digunakan untuk mengamati jalannya kegiatan pembelajaran. (3) Lembar Unjuk Kerja, digunakan untuk menilai keterampilan dan aktivitas siswa ketika dalam pembelajaran.

Validitas Data

 Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan Triangulasi. Moleong (2012: 330) mengemukakan bahwa triangulasi adalah tehnik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Sedangkan Sukardi (2006: 106) mengemukakan bahwa triangulasi dapat diartikan sebagai kombinasi beberapa metode atau sumber data dalam sebuah studi tunggal. Untuk menjadikan data akurat dan tepat, maka dalam penelitian ini digunakan triangulasi: (1) Triangulasi Data (sumber), (2) Triangulasi Tehnik.

Teknik Analisis Data

Analisa data dalam penelitian ni menggunakan analisis model Interaktif Milles dan Hilberman dalam Sugiyono (2010: 337) mengemukakan aktivitas atau kegiatan poko dalam analisis data model interaktif meliputi: reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan-kesimpulan: penarikan/ verifikasi.

Indikator Peningkatan

Yang menjadi indikator sebagai tolok ukur dalam menyatakan bahwa pembelajaran yang berlangsung selama penelitian berhasil meningkatkan prrestasi dan minat belajar siswa, jika terjadi peningkatan nilai rata-rata akhir setiap siklus dari rata-rata sebelum diterapkan pembelajaran Time Token Arends. Penelitian ini akan diakhiri setelah 75% siswa telah mengalami peningkatan prestasi belajar IPA materi Peredaran Darah dengan nilai ketuntasan IPA yang diperoleh yaitu ≥ 75.

 

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

 Berdasarkan data awal hasil observasi yang dilakukan oleh Peneliti ketika pembelajaran berlangsung di kelas, ternyata masih ditemukan banyak kesulitan dalam menguasai pelajaran IPA materi Peredaran Darah. Karakteristik lain yang menonjol dari kelas tersebut adalah sebagian besar siswa bersikap pasif dalam menerima pelajaran sehingga interaksi belajar mengajar tidak berlangsung dengan baik. Minat siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA materi Peredaran Darah belum nampak, misalnya siswa nilainya rendah. Hal-hal tersebut secara tidak langsung menyebabkan prestasi belajar IPA siswa relatif rendah.

 Berdasarkan berbagai masalah di atas peneliti ingin memperbaiki atau meningkatkan perhatian dan prestasi belajar IPA materi Peredaran Darah siswa kelas V dengan mencoba melaksanakan beberapa siklus pembelajaran dengan menerapkan metode Pembelajaran Time Token Arends agar perhatian dan prestasi belajar IPA materi Peredaran Darah meningkat.

 Dari hasil penilaian perhatian dan prestasi belajar siswa yang dilakukan sebelum siklus (Pra-siklus) pada pembelajaran IPA materi Peredaran Darah Kelas V diketahui bahwa prosentase ketuntasan baru mencapai 43,48% atau hanya 10 siswa saja yang tuntas dari 23 siswa di kelas V SD Negeri Mojopuro 3. Dan rata-rata nilai prestasi belajar siswa sebelum tindakan adalah 71,30.

Berdasarkan berbagai masalah di atas, maka peneliti ingin memperbaiki atau meningkatkan prestasi dan minat belajar IPA materi Peredaran Darah kelas V dengan melaksanakan beberapa siklus pembelajaran dengan menerapkan metode Pembelajaran Time Token Arends agar prestasi dan minat belajar IPA khususnya materi Peredaran Darah Kelas V SD Negeri Mojopuro 3 Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019 meningkat.

Deskripsi Hasil Siklus I

Setelah dilaksanakan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan metode Pembelajaran Time Token Arends pada mata pelajaran IPA materi pokok Peredaran Darah Kelas V SD Negeri Mojopuro 3 Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019, peneliti memperoleh data tentang prestasi belajar siswa dari hasil analisis dan hasil observasi pra-siklus diperoleh prosentase ketuntasan perhatian dan prestasi belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPA materi Peredaran Darah adalah 43,48% atau hanya 10 siswa yang mencapai nilai ketuntasan, dengan nilai terndah 50 dan nilai tertinggi 90, sedangkan nilai rata-rata perhatian dan prestasi belajar siswa adalah 71,30.

Dari hasil analisis dan hasil observasi siklus I diperoleh prosentase ketuntasan perhatian dan prestasi belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPA materi Peredaran Darah adalah 69,57% atau hanya 16 siswa yang mencapai nilai tuntas. Nilai terendah pada siklus I adalah 60 dengan nilai rata-rata 79,57. Terjadi peningkatan perhatian dan prestasi belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPA materi Peredaran Darah sebesar 26,09%.

 

 

Deskripsi Hasil Siklus II                   

Dari hasil analisis dan hasil observasi siklus II diperoleh prosentase ketuntasan perhatian dan prestasi belajar siswa kelas V pada pembelajaran IPA materi Peredaran Darah adalah 82,61% atau hanya 19 siswa yang mencapai nilai tuntas. Nilai terendah pada siklus II adalah 65 sedangkan nilai tertinggi adalah 100, dan dengan nilai rata-rata adalah 86,3. Selanjutnya, setelah diperoleh data prestasi siswa seperti tersebut pada tabel, ternyata masih ada siswa yang belum tuntas yaitu 12 siswa dari 22 siswa, sehingga dilanjutkan tindakan perbaikan siklus II, dengan diperoleh data seperti dapat dilihat pada laporan sebagai berikut:

Berdasarkan data dari pra-siklus, siklus I dan siklus II dapat diketahui setiap siklus mengalami peningkatan. Dan dari data yang diperolehdari siklus II prosentase perhatian dan prestasi siswa kelas V pada pembelajaran IPA materi Peredaran Darah di SD Negeri Mojopuro 3 adalah 82,61%., sudah memenuhi indikator keberhasilan yaitu sebesra 75%.

Dari rekapitulasi data prestasi belajar IPA siswa dalam materi pokok Peredaran Darah di atas dapat dilihat perkembangan prestasi belajar siswa mulai pra tindakan sampai dengan siklus II. Dari tabel rekapaitulasi data pencapaian prestasi belajar IPA siswa pada materi pokok Peredaran Darah Kelas V SD Negeri Mojopuro 3 pra siklus, siklus I dan siklus II di atas dapat dilihat adanya perubahan data yang sifatnya menuju adanya peningkatan prestasi belajar IPA. Tercapainya peningkatan prestasi belajar IPA ini merupakan dampak dari penggunaan Metode Pembelajaran Time Token Arends. Perubahan data itu dapat dilihat ada peningkatan banyak siswa yang tuntas dari 43,48% menjadi 69,56% pada Siklus I pertemuan. Ini berarti terjadi peningkatan 26,08%. Pada perbaikan pembelajaran siklus II juga terjadi peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu 19 siswa atau 82,61%. Ini berarti ada peningkatan prestasi dari sebelum tindakan (pra-siklus) sebesar 39,13%. Dari pengolahan hasil penilaian dan observasi selama tindakan dan berakhirnya tindakan siklus II ini menunjukkan pencapaian tingkat ketuntasan klasikal sebesar 82,61% memenuhi indikator yang telah ditetapkan. Pencapaian nilai prestasi sebesar 86,30 telah memenuhi indikator yang telah ditetapkan juga.

PENUTUP

Simpulan

Hasil penelitian kelas yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.     Penerapan metode pembelajaran Time Token Arends dapat meningkatkan perhatian dan prestasi belajar IPA siswa Kelas V materi Peredaran Darah di SD Negeri Mojopuro 3 Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019. Hal ini dapat dilihat dari indikator pencapaian penilaian terhadap perhatian belajar siswa dari 57,39% pertemuan kesatu dan 62,43% pada pertemuan kedua siklus I menjadi 72,35% pada pertemuan kesatu dan 77,39% diakhir siklus II. Dengan demikian dapat disimpulkan penelitian tindakan kelas telah mencapai target peningkatan minat belajar yang ditetapkan sebesar ≥ 75,00.

2.     Penerapan metode pembelajaran Time Token Arends dapat meningkatkan perhatian dan prestasi belajar IPA siswa Kelas V materi Peredaran Darah di SD Negeri Mojopuro 3 Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019. Hal ini dapat dilihat dari indikator pencapaian ketuntasan klasikal dari pra-siklus 43,48% menjadi 69,56% di siklus I, naik menjadi 82,61%. di siklus II. Dengan demikian dapat disimpulkan penelitian tindakan kelas telah mencapai target ketuntasan belajar yang ditetapkan sebesar ≥ 75%.

3.     Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan Metode Pembelajaran Time Token Arends dapat meningkatkan perhatian dan prestasi belajar IPA materi Peredaran Darah Siswa Kelas V SD Negeri Mojopuro 3 Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019

 Implikasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka implikasi dari penelitian ini adalah:

1.     Memberi implikasi bahwa penerapan Metode Pembelajaran Time Token Arends dapat meningkatkan perhatian dan prestasi belajar IPA siswa materi Peredaran Darah Kelas V di SD Negeri Mojopuro 3 Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019, maka akan berpengaruh positif pada guru dalam mempertimbangkan metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran selanjutnya.

2.     Memberikan implikasi yang menggambarkan adanya peningkatan perhatian dan prestasi belajar IPA siswa materi Peredaran Darah Kelas V di SD Negeri Mojopuro 3 Semester 1 Tahun Pelajaran 2018/2019, maka hal ini menunjukkan bahwa penerapan Metode Pembelajaran Time Token Arends merupakan salah satu solusi untuk meningkatkan prestasi dan minat belajar siswa.

3.     Secara praktis hasil penelitian digunakan sebagai masukan bagi guru dan calon guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada siswa kelas atas dengan penerapan Metode Pembelajaran Time Token Arends.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian kelas V di SD Negeri Mojopuro 3 yang telah dilaksanakan dalam peningkatan pemahaman dan prestasi belajar siswa melalui penerapan Metode Pembelajaran Time Token Arends, maka diajukan sejumlah saran sebagai berikut:

Kepala Sekolah

Kepala sekolah perlu mengikutsertakan guru dalam program-program pelatihan yang lebih spesifik dengan mengacu pada kompetensi-kompetensi guru yang selalu disesuaikan dengan kebutuhan guru kelas dan perkembangan dalam strategi dan metode pembelajaran.

Bagi Guru

1.     Guru hendaknya mampu memilih metode mengajar yang tepat dan menarik agar proses pembelajaran di kelas dapat berlagsung secara efektif dan efisien, serta menyenangkan salah satunya adalah penerapan metode Pembelajaran Time Token Arends.

2.     Sebelum menjelaskan materi hendaknya guru memberikan motivasi, memberitahukan tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan seta dalam menjelaskan materi hendaknya guru mengaitkan matri dengan kehidupan sehari-hari siswa.

Bagi Peneliti Berikutnya

Mengingat dalam penelitian tindakan kelas ini masih banyak kekurangan, maka kepada peneliti berikutnya sebaiknya melakukan penelitian lebih lanjut lagi dengan materi dan metode yang tertentu guna mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran. hal ini dilakukan agar proses pembelajaran di sekolah pada masa yang akan dating lebih bermutu, berjalan efektif tanpa hambatan, sesuai dengan yang diinginkan sehingga dihasilkan lulusan yang handal.

DAFTAR PUSTAKA

Djamarah,Syaiful Bahri.2002.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta:Rineka Cipta

http://www.sarjanaku.com/2013/04/pengertian-metode-pembelajaran-macam.html

M.Toha Anggoro, dkk. 2008. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka

Mujiman, Haris. 2007. Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Nugraha, Ali dan Yeni Rahmawati. 2005. Metode Pengembangan Sosial Emosional. Jakarta: Universitas Terbuka

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 19 Tahun 2007. Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: PGSD FKIP UMS

Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sri Anitah W, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Sriyono. 1992. Teknik Belajar Mengajar CBSA. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana, Nana. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif-Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.

Surtikani dan Santoso, Joko. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: Badan Penerbit- FKIP Universitas Muhamadiyah Surakarta

Usman, Muhammad Uzer. 2002. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosda Karya

Wardani, IGAK dan Kuswaya Wihardit. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka

Yuliani Nurani Sujiono, dkk. 2005. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka

Zaini Hisyam, dkk. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: CTSD (Center for Teaching Staff Development)