Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Melalui Metode Index Card Match
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SIFAT WAJIB BAGI ALLAH MELALUI METODE INDEX CARD MATCH
BAGI SISWA KELAS III SDN 1 KARANGGENENG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Marnowo
SDN 1 Karanggeneng Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi sifat wajib Allah pada siswa kelas III SDN 1 Karanggeneng Kecamatan Kunduran tahun pelajaran 2015/2016 melalui penerapan metode index card match. Subjek penelitian ini siswa kelas III SDN 1 Karanggeneng Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora yang berjumlah 28 siswa. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdapat tiga kali pertemuan dan terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dengan tes, observasi dan wawancara. Validitas data menggunakan triangulasi data dan sumber. Analisis data dilakukan dengan teknik deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui metode index card match dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi sifat wajib Allah pada siswa Kelas III SDN 1 Karanggeneng tahun pelajaran 2016/2017. Pada pembelajaran pra siklus, ketuntasan belajar siswa adalah 57,14% dengan nilai rata-rata 66,79. Pada siklus I, ketuntasan belajar meningkat menjadi 71,43% dengan nilai rata-rata 72,86. Pembelajaran siklus II kembali menunjukkan peningkatan ketuntasan belajar yaitu 82,14% dengan nilai rata-rata 77,86.
Kata Kunci : prestasi belajar, metode pembelajaran, index card match
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sekolah sebagai institusi pendidikan dan miniatur masyarakat perlu mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan era global. Karena Proses pembelajaran yang baik akan dapat menciptakan prestasi yang berkualitas. Oleh karena itu guru sebagai salah satu komponen penting keberhasilan pembelajaran, harus mampu menempatkan dirinya sebagai sosok yang mampu membangkitkan hasrat siswa untuk terus belajar.
SDN 1 Karanggeneng Kecamatan Kunduran sebagai salah satu lembaga pendidikan yang sangat menjunjung keberhasilan pembelajaran, sehingga siswa yang dihasilkan mampu berperan dalam persaingan global. Usaha kearah tersebut sudah banyak dilakukan oleh pihak sekolah terkait, seperti pemenuhan sarana prasarana, media pembelajaran, guru yang profesional serta komponen lain yang mampu meningkatkan kualitas pendidikan yang dijalankan, dengan harapan akan mampu menciptakan manajemen pembelajaran dengan baik, yang pada ujungnya akan menjadikan sekolah yang berkualitas (Slameto, 2010: 4).
Namun ternyata saat ini masih banyak permasalahan-permasalahan yang muncul di sekolah ini, diantaranya adalah metode yang digunakan dalam pembelajaran pendidikan agama islam adalah ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Kondisi ini mengakibatkan prestasi belajar siswa rendah. Di kelas III SDN 1 Karanggeneng, ketika dilakukan ulangan pada pokok bahasan sifat wajib Allah, prestasi belajar siswa menunjukkan rata-rata ulangan hariannya adalah 66,79. Tingkat ketuntasan belajar dari 28 siswa kelas III adalah 57,14%.
Dari permasalahan yang ada, maka dibutuhkan tindakan yang mampu menjadi jalan keluarnya. Salah satu solusinya adalah penggunaan metode yang tepat, yaitu metode yang mampu membuat seluruh siswa terlibat dalam suasana pembelajaran. Metode mengajar merupakan salah satu cara yang dipergunakan guru dalam membelajarkan siswa. Oleh karena itu, peranan metode mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar.
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh seorang guru guna menjawab dari permasalahan-permasalan pembelajaran tersebut serta untuk lebih mengaktifkan pembelajaran di kelas adalah dengan menerapkan metode index card match. Metode index card match dapat dilaksanakan dengan cara: membuat potongan-potongan kertas sejumlah peserta didik yang ada di dalam kelas, bagi jumlah-jumlah kertas tersebut menjadi dua bagaian yang sama, tulis pertanyaan tentang materi yang telah di berikan sebelumnya pada setengah bagaian kertas yang telah disiapkan. setiap kertas berisi satu pertanyaan, pada separo kertas yang lain, tulis jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang tadi dibuat, kocoklah semua kertas sehingga tercampur antara soal dan jawaban, beri setiap peserta didik satu kertas, jelaskan bahwa ini adalah aktivitas yang dilakukan berpasangan. separo peserta didik akan mendapatkan soal dan separuh yang lain akan mendapatkan jawaban.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian: Bagaimanakah metode index card match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran pendidikan agama islam materi sifat wajib Allah pada siswa kelas III SDN 1 Karanggeneng tahun pelajaran 2016/2017 ?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan penerapan metode index card match dalam meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi sifat wajib Allah bagi siswa kelas III SDN 1 Karanggeneng Kecamatan Kunduran Tahun Pelajaran 2016/2017.
Manfaat Penelitian
Bagi siswa, memudahkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
Bagi Guru, sebagai bahan evaluasi, usaha untuk memperbaiki kualitas diri sebagai Guru yang profesional dalam upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran yang dilakukan, khususnya dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran.
Bagi Sekolah, penerapan strategi index card match dapat bermanfaat menjadikan pijakan dasar untuk lembaga atau sekolah dalam kaitannya menentukan kurikulum pengajaran Pendidikan Agama Islam yang lebih baik untuk masa depan
KAJIAN TEORI
Prestasi Belajar
Belajar merupakan suatu proses internal yang kompleks, yang terlibat dalam proses internal adalah yang meliputi unsur afektif, dalam matra afektif berkaitan dengan sikap, nilai -nilai, interes, apresiasi, dan penyesuaian perasaan sosial (Dimyati, 2002: 18).
Beberapa prinsip dalam belajar yaitu: Pertama, belajar berarti mencari makna. Makna diciptakan oleh siswa dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan dan alami. Kedua, kontruksi makna adalah proses yang terus menerus. Ketiga, belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, tetapi merupakan pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru. Belajar bukanlah hasil perkembangan, tetapi perkembangan itu sendiri. Keempat, hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subjek belajar dengan dunia fisik dan lingkungannya. Kelima, hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui, siswa belajar, tujuan dan motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan yang sedang dipelajari (Sardiman, 2011: 38).
Menurut Slameto (2010: 2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
Menurut Suharsini (2008: 5) prestasi belajar dapat ditentukan oleh beberapa faktor dalam kegiatan proses pembelajaran di sekolah antara lain: 1) Siswa sendiri; 2) Guru dan personal lainnya; 3) Bahan pengajaran; 4) Metode mengajar dan sistem evaluasi; 5) Sarana penunjang; dan 6) Sistem administrasi.
Metode Pembelajaran
Metode berasal dari bahasa Latin meta yang berarti “melaluiâ€, dan hodos yang berarti “jalan ke†atau “cara keâ€. Dalam bahasa Arab, metode disebut tariqoh artinya “jalanâ€, â€caraâ€, â€sistem†atau “ketertiban†dalam mengerjakan sesuatu. Sebagai suatu istilah, metode berarti suatu sistem atau cara yang mengatur suatu cita-cita (Sudiyono, 2009: 180).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003: 973), metode adalah “cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan guna mencapai apa yang telah ditentukanâ€. Dengan kata lain metode adalah suatu cara yang sistematis untuk mencapai tujuan tertentu.
Aktivitas yang menonjol dalam pengajaran ada pada siswa, namun demikian bukanlah berarti peran guru terisihkan, melainkan bertindak sebagai penyampai informasi, tetapi bertindak sebagai pengaruh dan pemberi fasilitas untuk terjadinya proses belajar oleh karena itu metode yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran haruslah berorientasi pada keaktifan siswa.
Metode Index Card Match
Menurut Ismail (2008: 81) metode index card match adalah metode yang dikembangkan untuk menjadikan siswa aktif mempertanyakan gagasan orang lain dan gagasan diri sendiri dan seorang siswa memiliki kreatifitas maupun menguasai keterampilan yang diperlihatkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Manfaat yang bisa didapat ketika menerapkan metode pembelajaran dengan menggunakan metode index card match adalah guru dapat menciptakan suasana belajar yang mendorong anak-anak untuk saling membutuhkan, inilah yang dimaksud positive interdepenceatau saling ketergantungan positif. Saling ketergantungan positif ini dapat dicapai melalui ketergantungan tujuan, ketergantungan tugas, ketergantungan sumber belajar, ketergantungan peranan dan ketergantungan hadiah (Ismail, 2008: 17).
Kerangka Berpikir
Kondisi awal guru, guru mengajar dengan metode konvensional. Dominasi guru nampak dengan banyaknya metode ceramah saat pembelajaran. Hal ini menyebabkan prestasi belajar siswa rendah.
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh seorang guru guna menjawab dari permasalahan-permasalan pembelajaran tersebut serta untuk lebih mengaktifkan pembelajaran di kelas adalah dengan menerapkan metode index card match. Dengan menerapkan metode index card match diyakini mampu meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III SDN 1 Karanggeneng pada materi sifat wajib Allah.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas, hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah: melalui metode index card match dapat meningkatkan prestasi belajar PAI materi sifat wajib Allah pada siswa kelas III SDN 1 Karanggeneng tahun pelajaran 2016/2017.
METODE PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Karanggeneng Kecamatan Kunduran Kabupaten Blora tahun pelajaran 2016/2017. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 1 Karanggeneng Tahun Pelajaran 2016/2017 berjumlah 28 siswa, yang terdiri dari 15 laki-laki dan 13 perempuan. Sumber data dari penelitian ini adalah hasil observasi dan tes unjuk kerja.
Validitas penelitian ini menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Pengumpulan data ini dilakukan dengan teknik tes, teknik wawancara dan teknik observasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis yang menggunakan teknik deskriptif komparatif.
Prosedur penelitian ini merupakan siklus kegiatan yang akan dilaksanakan selama dua siklus, dan untuk setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Masing-masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pra Siklus
Dari analisis dokumen daftar nilai diperoleh data prestasi belajar pra siklus pada materi sifat-sifat wajib Allah. Secara rinci berikut ini adalah tabel perolehan nilai hasil ulangan harian pada pembelajaran pra siklus.
Tabel 1. Data Hasil Tes Unjuk Kerja Pra Siklus
Nilai (N) |
Jml Siswa (f) |
Persentase |
Kategori |
40 |
1 |
3,57% |
Tidak Tuntas |
50 |
5 |
17,86% |
Tidak Tuntas |
60 |
6 |
21,43% |
Tidak Tuntas |
70 |
8 |
28,57% |
Tuntas |
80 |
6 |
21,43% |
Tuntas |
90 |
2 |
7,14% |
Tuntas |
Jml |
28 |
100% |
|
Rata-rata |
66,79 |
|
Berdasarkan tabel 1 di atas, jumlah siswa yang mendapat nilai 40 adalah 1 anak, nilai 50 adalah 5 anak, nilai 60 adalah 6 anak, nilai 70 adalah 8 anak, nilai 80 adalah 6 anak, dan nilai 90 adalah 2 anak. Persentase ketuntasan belajar adalah 57,14% atau 16 anak dan rata-rata nilai ulangan hariannya 66,79.
Siklus I
Setelah tindakan pada siklus I dengan menerapkan metode index cardmatch, prestasi belajar siswa mengalami peningkatan. Hal tersebut terbukti dari adanya peningkatan nilai tes unjuk kerja pada siklus I yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2. Data Hasil Tes Unjuk Kerja Siklus I
Nilai (N) |
Jml Siswa (f) |
Persentase |
Kategori |
50 |
3 |
10,71% |
Tidak Tuntas |
60 |
5 |
17,86% |
Tidak Tuntas |
70 |
8 |
28,57% |
Tuntas |
80 |
6 |
21,43% |
Tuntas |
90 |
5 |
17,86% |
Tuntas |
100 |
1 |
3,57% |
|
Jml |
28 |
100% |
|
Rata-rata |
72,86 |
|
Berdasarkan tabel 2, jumlah siswa yang mendapat nilai 50 adalah 3 anak, nilai 60 adalah 5 anak, nilai 70 adalah 8 anak, nilai 80 adalah 6 anak, nilai 90 adalah 5 anak, dan nilai 100 adalah 1 anak. Persentase ketuntasan belajar adalah 71,43% atau 20 anak dan rata-rata nilai ulangan hariannya 72,86.
Siklus II
Pembelajaran pada siklus II adalah proses perbaikan hasil refleksi dari pelaksanaan siklus I. Prestasi belajar siswa pada siklus II semakin meningkat. Hasil ulangan harian dapat disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 3. Data Hasil Tes Unjuk Kerja Siklus II
Nilai (N) |
Jml Siswa (f) |
Persentase |
Kategori |
60 |
5 |
17,86% |
Tidak Tuntas |
70 |
8 |
28,57% |
Tuntas |
80 |
6 |
21,43% |
Tuntas |
90 |
6 |
21,43% |
Tuntas |
100 |
3 |
10,71% |
Tuntas |
Jml |
28 |
100% |
|
Rata-rata |
77,86 |
|
Tabel 3 menunjukkan jumlah siswa yang mendapat 60 adalah 5 anak, nilai 70 adalah 8 anak, nilai 80 adalah 6 anak, nilai 90 adalah 6 anak, dan nilai 100 adalah 3 anak. Persentase ketuntasan belajar adalah 71,43% atau 20 anak dan rata-rata nilai ulangan hariannya 77,86.
Pembahasan
Dari dua siklus yang telah dilakukan, prestasi belajar siswa sudah mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan. Pembelajaran PAI materi sifat-sifat wajib Allah sudah mencapai ketuntasan yang diharapkan. Pada kondisi awal nilai rata-rata siswa hanya mencapai 66,79 dengan ketuntsan belajar hanya sebesar 57,14% (16 siswa dari 28 siswa). Peningkatan terjadi pada pembelajaran siklus I. Guru menerapkan metode index card match. Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Guru tidak mendominasi pembelajaran. Rata-rata ulangan harian pada siklus I mencapai 72,86 dengan ketuntasan belajar sebesar 71,43%. Pada pembelajaran siklus II, siswa semakin terbiasa dengan metode index card match yang diterapkan guru. Siswa sudah tidak canggung. Hal ini membuat prestasi belajar pada siklus II semakin meningkat. Rata-rata ulangan harian pada siklus II adalah 77,86 dengan ketuntasan belajar sebesar 82,14%. Berikut ini tabel perbandingan prestasi belajar siswa pada pembelajaran pra siklus, siklus I, dan siklus II.
Tabel 4. Perbandingan Prestasi Belajar
Uraian |
Pra Siklus |
Siklus I |
Siklus II |
Jumlah Siswa |
28 |
28 |
28 |
Nilai Rata-rata |
66,79 |
72,86 |
77,86 |
Nilai Tertinggi |
90 |
100 |
100 |
Nilai Terendah |
40 |
50 |
60 |
Tuntas Belajar |
16 (57,14%) |
20 (71,43%) |
23 (82,14%) |
Tidak Tuntas |
12 (42,86%) |
8 (28,57%) |
5 (17,86%) |
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilakukan selama dua siklus pembelajaran dengan menggunakan metode index card match pada siswa kelas III SDN 1 Karanggeneng dapat disimpulkan bahwa penerapan metode index card match dapat meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi sifat wajib Allah pada siswa kelas III SDN 1 Karanggeneng Kecamatan Kunduran Tahun Pelajaran 2016/2017.
Saran
Mengingat metode index card match dapat mendorong siswa lebih aktif dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa maka penerapan metode index card match disarankan dilaksanakan pada setiap pembelajaran Pendidikan Agama Islama, karena dapat mengurangi permasalahan belajar yang dihadapi siswa sehingga mampu mengurangi kesulitan dan kesalahan belajar Pendidikan Agama Islam
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Ismail. 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM. Semarang: Rasail Media Group
Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2003. KBBI. Jakarta: Balai Pustaka
Sardiman A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Sudiyono. 2009. Ilmu Pendidikan Islam jilid 1. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009
Suharsimi Arikunto. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara