Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode Kooperatif
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA JERMAN
PADA MATERI TEKS KEHIDUPAN SEHARI-HARI
MELALUI METODE KOOPERATIF PADA KELAS XI BAHASA SEMESTER 1
SMA NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2018/2019
Hasri Restuningrum
SMA Negeri 1 Sukoharjo
ABSTRAK
Meningkatkan aktivitas bekerjasama antar siswa, daya nalar, dan kemampuan berpikir adalah model pembeljaran kooperatif. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif, dapat menyediakan lingkungan belajar yang kondusif untuk terjadinya interaksi belajar mengajar yang lebih efektif. Sehingga siswa dapat membangun sendiri pengetahuannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar mata Peajaran Bahasa Jerman siswa kelas XI BHS SMA Negeri 1 Sukoharjo akibat digunakannya model pembelajaran kooperatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sukoharjo pada semester 1 tahun pelajaran 2018/2019. Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah enam bulan. Penelitian dilaksanakan di kelas XI BHS.Hasil yang dicapai dalam penelitian ini menyatakan bahwa sebagian besar siswa mengangap bahwa model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar Bahasa Jerman ditandai dengan peningkatan hasil pengerjaan LKS siswa dari tindakan I sampai tindakan III. Skor pengerjaan LKS yang diperoleh siswa dari tindakan I sampai pada tindakan III mengalami peningkatan. Pada tindakan I skor rata-rata siswa kelas XI BHS yaitu 5.65 point, pada tindakan II yaitu 6.64 point, pada tindakan III yaitu 7.35 point. berdasarkan skor rata-rata pengerjaan LKS siswa kelas XI BHS dari tindakan I sampai tindakan II, mengalami peningkatan sebesar 0.99 point sedangkan rata-rata pengerjaan LKS dari tindakan II mengalami peningkatan pada tidakan III sebesar 0.71 point. Model pembelajaran kooperatif hendaknya diterapkan di kelas lainnya tidak hanya di kelas XI BHS. bagi guru yang mengajar Bahasa Jerman, di kelas lain baik kelas XI BHS maupun kelas lainnya model pembelajaran kooperatif bisa dijadikan salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil proses dan hasil pembelajaran siswa.
Kata kunci: pembelajaran bahasa, materi teks kehidupan sehari-hari, metode kooperatif
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Berdasarkan data yang diperoleh guru kelas XI BHS di SMA Negeri 1 kota Sukoharjo, dari 35 siswa hanya 17 siswa atau sebesar 39,63% yang mencapai nilai diatas KKM sebesar 70 dalam kompetensi dasar berbicara. Dalam Kurikulum 2013, suatu pembelajaran dikatakan tuntas apabila melampaui Target Pencapaian Kompetensi (TPK) yaitu sebesar 75%. Jadi, pelajaran Bahasa Jerman di kelas XI BHS SMA Negeri 1 Sukoharjo belum tuntas.
Penyebab lainnya adalah sarana dan prasarana yang minim dapat mempengaruhi aktifitas belajar menjadi tidak kondusif seperti penggunaan media yang kurang tepat dan tidak menarik serta faktor lingkungan yang belum tercukupi sepenuhnya hal ini akan menimbulkan berbagai macam keluhan seperti malas belajar, membosankan (jenuh), kurang bergairah, tidak menarik, akan mempengaruhi hasil belajar siswa yang tidak dapat tercapai dengan baik dan ini merupakan suatu permasalahan dasar yang harus segera diatasi.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dilakukan penelitian dengan Judul “Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Jerman pada Materi Teks kehidupan sehari-hari Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif di kelas XI Bahasa Semester 1 SMA Negeri 1 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2018/2019â€.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana proses pembelajaran teks kehidupan sehari hari yang melalui metode kooperatif dapat meningkatkan hasil prestasi belajar siswa kelas X Bahasa Semester 1 SMAN 1 Sukoharjo. (2) Berapa persen Peningkatan hasil pembelajaran teks kehidupan sehari hari kelas XI BHS SMA Negeri 1 Sukoharjo setelah digunakannya model pembelajaran kooperatif. (3) Bagaimana perubahan perilaku yang menyertai peningkatan hasil pembelajaran teks kehidupan sehari hari siswa kelas X Bahasa Semeter 1 SMAN 1 Sukoharjo.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Meningkatkan hasil belajar mata pada materi teks kehidupan sehari hari pada siswa kelas XI BHS SMA Negeri 1 Sukoharjo setelah digunakannya model pembelajaran kooperatif. (2) Meningkatkan aktivitas siswa kelas XI BHS SMA Negeri 1Sukoharjo setelah digunakannya metode pembelajaran kooperatif pada materi teks kehidupan sehari hari (3) Merubah Perilaku siswa dalam kehidupan sehari hari lebih kooperatif.
KAJIAN TEORI
Pengertian Pembelajaran Bahasa
Pembelajaran bahasa merupakan pembelajaran siswa. Kegiatan pengupayaan ini akan mengakibatkan siswa dapat mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan efisien. Belajar bahasa pada hakikatnya adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu pembelajarn bahasa diarahkan untuk meningkatkan pengetahuan pembelajar berkomunikasi baik lisan maupun tertulis.
Strategi Pembelajaran Bahasa
Pembicaraan mengenai strategi pembelajaran bahasa tidak terlepas dari pendekatan, metode, dan teknik mengajar. Pendekatan Pembelajaran, istilah pendekatan dalam kegiatan pembelajaran bahasa mengacu pada teori-teori tentang hakekat bahasa dan pembelajaran bahasa yang berfungsi sebagai sumber landasan atau prinsip pengajaran bahasa. Teori tentang hakikat bahasa mengemukakan asumsi-asumsi tentang hakikat bahasa, karakteristik bahasa, unsur-unsur bahasa, serta fungsinya. Metode Pembelajaran, Istilah metode berarti perencanaan secara menyeluruh untuk menyajikan materi pembelajaran bahasa secara teratur. Istilah ini lebih bersifat prosedural dalam arti penerapan suatu metode dalam pembelajaran bahasa. Dalam strategi pembelajaran, terdapat variabel metode pembelajaran yang diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu strategi pengorganisasian isi pembelajaran, strategi penyampaian pembelaaran, dan strategi pengelolaan pembelajaran.
Teknik Pembelajaran
Istilah teknik dalam pembelajaran bahasa mengacu pada pengertian implementasi perencanaan pengajaran di depan kelas, yaitu penyajian pelajaran daram kelas tertentu, dalam jam dan materi tertentu.
Keterampilan Berbahasa
Teks tentang kehidupan sehari-hari
Teks agak panjang adalah teks atau bacaan yang terdiri dari 150 sampai dengan 200 kata. Membaca secara cepat teks agak panjang artinya membaca bacaan ringan menggunakan teknik membaca sekilas. Tujuan dari membaca sekilas teks agak panjang adalah untuk menemukan informasi yang terdapat di dalam bacaan tersebut.
Cara mudah menemukan pokok pikiran dalam bacaan adalah sebagai berikut (1) Membaca dengan cepat setiap paragraf dalam bacaan. (2) Mencermati kalimat awal dan akhir setiap paragraf. (3) Menandai pokok pikiran paragraf yang berada di awal, akhir, atau awal dan akhir paragraf.
Kerangka Pemikiran
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, judul, rumusan masalah, tujuan serta kajian teori, penelitian ini ingin memperoleh masukan khusus tentang cara menetapkan bahan pengajaran Teks tetang kehidupan sehari-hari siswa kelas XI BHS SMA Negeri 1 Sukoharjo.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian diatas maka Hipotesis penelitian ini adalah “jika model kooperatif diterapkan dalam pembelajaran teks kehidupan sehari hari bahasa jerman, diduga terdapat peningkatan pada teks tentang kehidupan sehari-hari pada mata pelajaran Bahasa Jerman kelas XI BHS SMA Negeri 1 Sukoharjoâ€.
METODOLOGI PENELITIAN
Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sukoharjo pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016. Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini selama Tiga Bulan, dengan dua siklus tindakan. Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan, mulai dari bulan September 2015 sampai bulan Februari 2016.
Penelitian dilaksanakan di kelas XI Bahasa SMA Negeri 1 Sukoharjo yang dipilih secara acak, dengan kemampuan yang heterogen. Siswa kelas XI BHS berjumlah 35 siswa. Sedangkan karakteristik siswa di kelas tersebut mempunyai karakteristik sama seperti kelas-kelas yang lain.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Pembelajaran Tindakan I (Pra Siklus)
Hasil Pengerjaan Tugas Siswa Tindakan I (Pra siklus)
No |
Skor |
Tindakan I |
% |
1 |
>5 – 6 |
3 |
4,76 |
2 |
>6 – 7 |
6 |
9,52 |
3 |
>7 – 8 |
7 |
23,81 |
4 |
>8 – 9 |
10 |
40,48 |
Jumlah |
28 |
|
Deskripsi Pembelajaran Tindakan II (Siklus 1)
Skor Hasil Pengerjaan Tugas Siswa Tindakan II (Siklus 1)
No |
Skor |
Tindakan II |
% |
1 |
>5 – 6 |
2 |
4.76 |
2 |
>6 – 7 |
4 |
9.52 |
3 |
>7 – 8 |
9 |
21.42 |
4 |
>8 – 9 |
20 |
64.28 |
Jumlah |
35 |
|
Deskripsi Pembelajaran Tindakan III (Siklus 2)
Skor Hasil Pengerjaan LKS Siswa dari Tindakan III (Siklus 2)
No |
Skor |
Tindakan I |
% |
1 |
>5 – 6 |
2 |
4,76 |
2 |
>6 – 7 |
4 |
9,52 |
3 |
>7 – 8 |
6 |
23,81 |
4 |
>8 – 9 |
23 |
40,48 |
Jumlah |
35 |
|
Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran dari Tindakan I–III (Pra Siklus-Siklus 1-Siklus 2)
Jumlah siswa & presentase |
Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran Dari Tindakan I -III |
||||||||
Menyimak |
Berdiskusi |
Mengerjakan jawaban |
|||||||
I |
II |
III |
I |
II |
III |
I |
II |
III |
|
Jumlah siswa |
12 |
30 |
35 |
19 |
27 |
33 |
33 |
28 |
36 |
presentase |
28.57 |
71.42 |
82.14 |
46.42 |
64.28 |
78.57 |
78.57 |
66.67 |
85.71 |
Rata-rata Pengerjaan LKS Siswa XI BHS Tindakan I-III (Pra Siklus – Siklus 1 – Siklus 2)
Skor rata-rata pengerjaan LKS siswa kelas XI BHS |
||
Tindakan I |
Tindakan II |
Tindakan III |
5.65 |
6.64 |
7.35 |
Presentase daya serap Klasikal Siswa dari Tindakan I–III (Pra Siklus – Siklus 1 – Siklus 2)
Presentase daya serap Klasikal Siswa dari Tindakan I –III |
||
Tindakan I |
Tindakan II |
Tindakan III |
40.48 |
66.67 |
85.71 |
Sikap Siswa Terhadap Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif
Persentase Sikap Siswa untuk Tiap Pertanyaan
No |
Pernyataan |
Presentase |
|
|
|
|
Ya |
Tidak |
|
1 |
Pembelajaran seperti ini meningkatkan minat saya dalam belajar Bahasa Jerman |
78.5 |
9.52 |
|
2 |
Model pembelajaran ini menghamburkan waktu |
4.76 |
85.71 |
|
3 |
Pembelajaran yang dilakukan membosankan |
9.52 |
78.57 |
|
4 |
Saya sulit memahami konsep dengan menggunakan pembelajaran ini |
16.67 |
83.33 |
|
5 |
Pembelajaran ini meningkatkan keaktifan saya dalam belajar |
92.86 |
7.14 |
|
6 |
Jika disuruh guru mencari contoh-contoh yang berhubungan dengan Teks tentang kehidupan sehari-hari saya melakukan dengan senang hati |
83.33 |
16.67 |
|
7 |
Pembelajaran ini tidak berbeda dengan pembelajaran sebelumnya |
4.76 |
95.24 |
|
8 |
Dengan menggunakan model pembelajaran ini dapat membantu saya dalam mengatasi kesulitan menyelesaikan soal-soal Bahasa Jerman yang diberikan guru |
71.42 |
26.19 |
|
9 |
Model pembelajaran ini memperkaya, memperdalam, serta memperluas pengetahuan saya |
66.67 |
30.95 |
|
10 |
Saya senang jika guru Bahasa Jerman mengadakan pembelajaran dengan model pencapaian ini yang ada hubungannya dengan pokok bahasan yang diajarkan |
85.71 |
4.76 |
|
Penutup
Simpulan
Setelah penulis mengadakan penelitian dapat diperoleh simpulan sebagai berikut (1) Adanya peningatan hasil pengerjaan LKS siswa dari tindakan I sampai tindakan III. Skor pengerjaan LKS yang diperoleh siswa dari tindakan I sampai pada tindakan III mengalami peningkatan. Pada tindakan I skor rata-rata siswa kelas XI BHS yaitu 5.65 point, pada tindakan II yaitu 6.64 point, pada tindakan III yaitu 7.35 point. Berdasarkan skor rata-rata pengerjaan LKS siswa kelas XI BHS dari tindakan I ke tindakan II, mengalami peningkatan sebesar 0.99 point sedangkan rata-rata pengerjan LKS dari tindakan II mengalami peningkatan pada tindakan III sebesar 0.71 point. Peningkatan skor pengerjaan LKS menunjukkan bahwa siswa telah memahami konsep-konsep kompetensi dasar Teks tentang kehidupan sehari-hari, setelah melaksanakan pembelajaran menggunakan model kooperatif.
(2) Daya serap klasikal yang diperoleh siswa tindakan I sampai pada tindakan III mengalami peningkaatan. Pada tindakan I daya serap klasikal siswa sebesar yaitu 40.48%, pada tindakan II yaitu 66.67% dan pada tindakan III yaitu 85.71%. berdasarkan daya serap klasikal siswa kelas XI BHS pada tindakan I dan III, peningkatan yang terjadi sebesar 26.19% sedangkan daya serap klasikal dan tindakan II mengalami peningkatan pada tindakan III sebesar 19.04%.
(3) Adanya peningkatan aktivitas siswa selama mengikuti proses pembelajaran sejak tindakan I sampai tindakan III, peningkatan tersebut dalam bentuk menyimak, berdiskusi dan menjawab LKS secara mandiri.
(4) Selama proses pembelajaran mulai tindakan I sampai tindakan III, guru/penulis berusaha memotivasi setiap siswa pada semua kelompok dengan intensif dan adil, supaya setiap siswa pada semua kelompok dengan intensif dan adil, supaya setiap siswa berpartisifasi menyimak, menjawab, memberi sanggahan dan masukan selama diskusi berlangsung, selanjutnya menuliskan jawaban hasil diskusi tersebut pada lembar jawab.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman. 2009. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:Rineka Cipta.
Ahmad Riva’i dan Nana Sudjana. 2009. Media Pembelajaran. Bandung: Sinar Baru.
Aminuddin. 2009. Pembelajaran Terpadu Bahasa dan Sastra. Malang: FPBS FKIP
Arikkuto,S. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Bradja. 2009. Kapita Selekta Pengajaran Bahasa. Malang: IKIP.
Semiawan. 2009. Pendekatan Keterampilan Proses. Jakarta: Gramedia.
Dahar, R. W. 2005. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlanggga..
Dawud, dkk. 2004. Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlanga.
Depdikbud. 2008. Tata Bahasa Baku Bahasa Jerman. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Depdiknas. 2003. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Bahasa Jerman untuk SMA/ MA. Jakarta.
Harianto. 2000. Media Pengajaran dan Model-Model Pembelajaran. P2TK. Jakarta: Depdikbud.
Harianto. 2000. Perbandingan Hasil Belajar Bahasa Jerman Antara Siswa yang Pembelajarannya Menggunakan Model Kooperatif Tipe Jigsaw dengan Model Tradisional dikelas XI MAN Jember. Tesis UPI Bandung. Tidak diterbitkan.
Hodson, D. 2006. Practical Work in School & Change. International Journal of Sience Education 18. (7).755-760.
Retno. 2003. Media Pndidikan dan Media Pembelajaran pengembangan, dan pemanfaatannya, pengertian. Jakarta: Rajawali.
Saraswati. 2000. Pendidikan Kooperatif Dengan Penerapan Kooperatif dalam Konteks Sets. Bandung: Depdikbud.
Sri Nluliawati. 2006. Peningkatan Kemampuan Menarik Kesimpulan Siswa Melalui Praktikum dalamm Model Siklus Belajar. Tesis FPMIPA UPI. Tidak diterbitkan.
Sudjana. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Jakarta: Sinar Baru.
Sukidin. 2002. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Insan Cendikia.
Sumadi dan Mujianto. 2007. Evaluasi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Makalah. Malang: JPBSI FPBS IKIP Malang.
.