PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PERUBAHAN SIFAT BENDA DENGAN METODE E-LEARNING PADA SISWA KELAS 3

Imam Nuraini

SD Negeri Pucangan 04 Kecamatan Kartasura

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah Meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran IPA perubahan sifat benda dengan metode e-learning pada siswa kelas 3 semester 1 tahun 2017/2018 SD Negeri Pucangan 04 kecamatan Kartasura kabupaten Sukoharjo. Metode dalam Penelitian ini adalah penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada siswa kelas 3 dengan jumlah siswa laki-laki 15 dan siswa perempuan 8. Sebelum diadakan perbaikan hanya terdapat 10 siswa yang dapat mencapai nilai di atas KKM 70, pada siklus I siswa yang mencapai KKM menjadi 18 siswa, dan pada siklus II meningkat menjadi 22 siswa yang bisa mencapai KKM, artinya dari 23 siswa, ada 22 siswa yang tuntas mencapai KKM. Dari penelitian ini dapat dilihat adanya peningkatan prestasi siswa sebagai berikut: Rata-rata sebelum diadakannya perbaikan 66, siklus I meningkat menjadi 74.5, dan pada siklus II meningkat lagi menjadi 88. Ini membuktikan bahwa penggunaan metode e-leraning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA perubahan sifat benda kelas 3 semester 1 tahun pelajaran 2017/2018.

Kata Kunci: Prestasi belajar, e-learning

ABSTRACT

The purpose of this study was to increase the learning achievement of students in natural science subject to changes in the nature of e-learning methods for students in the third grade semester 1 of 2017/2018 SD Negeri Pucangan 04. The method in this study is Classroom Action research was conducted on the thrid grade students with 15 male students and 8 female students. Before repairs there were only 10 students who could achieve grades above KKM is 70, in cycle I students who reached KKM became 18 students, and in cycle II increased to 22 students who were able to reach KKM, meaning that out of 23 students, there were 22 students who had finished reaching KKM. From this research, it can be seen that there is an increase in student achievement as follows: On average before an increase of 66, the first cycle increased to 74.5, and in the second cycle increased again to 88. This proves the use of e-learning methods can improve student learning achievement in Science subjects change the nature of objects in class 3 semester 1 of the school year 2017/2018.Keywords: Learning achievement, e-learning

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

            Pembelajaran yang berkualitas merupakan tanggung jawab setiap pendidik dalam melaksanakan tugas dalam mengajar di kelas. Ini sudah tertuang dalam Undang – undang nomor 20 tahun 2003 pasal 40 ayat 2 yang berbunyi: Pendidik dan Tenaga Kependidikan berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan dialogis. Untuk menciptakan suasana yang dialogis seharusnya pendidik tidak hanya mampu berbicara di depan kelas saja, tetapi dimanapun dan kapanpun harus siap untuk berdialog dengan peserta didik.

Pada zaman moderen yang penuh dengan keunggulan teknologi sekarang ini, tidak bisa dipungkiri bahwa komunikasi sangat memungkinkan untuk dilakukan dimanapun dan kapanpun. Dengan memakai gadget kita bisa melakukan komunikasi dengan singkat dan cepat.

Begitu juga dengan pembelajaran yang dilakukan pendidik di kelas, seharusnya bisa mengaitkan antara pembelajaran yang dilakukan dengan kemajuan teknologi informatika yang ada. Salah satu cara yang bisa dilakukan yaitu dengan penerapan pembelajaran e-learning.

Dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dan menghadapi pembelajaran abad 21 serta revolusi industri 4.0 pada saat ini menjadi perhatian semua pihak baik pemerintah dengan berbagai upaya antara lain dengan memperbesar alokasi belanja pemerintah dibidang pendidikan, memperbanyak sekolah,meningkatkan kemampuan. Namun yang paling penting adalah upaya meningkatkan hasil pendidikan dan pengajaran yang langsung menyentuh kepada kemampuan siswa.

Proses kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Pucangan 04 Kecamatan Kartasura pada siswa kelas 3 Tahun Pelajaran 2017/2018 sampai sekarang berjalan lancar meski masih terdapat tenaga pendidik dengan tingkat SDM yang harus perlu ditingkatkan demi terciptanya iklim belajar yang baik dan Prestasi Belajar siswa 100% mendapatkan nilai KKM

Setelah melakukan evaluasi, ternyata pembelajaran IPA Standar Kompetensi Perubahahan Sifat Benda Kelas 3 belum mencapai nilai standar 70% KKM yakni dari 23 orang siswa sebanyak 13 orang siswa mendapat nilai dibawah KKM atau sekitar 57% dan 10 orang siswa mendapat nilai di atas KKM atau sekitar 43%. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan peneliti bahwa pembelajaran IPA di kelas 3 SD Negeri Pucangan 04 dikatakan belum mencapai nilai di atas KKM.

Untuk mengatasi hal tersebut di atas di gunakan metode pembelajaran e-learning, atau pembelajaran berbasis elektronik. Pembelajaran e-learning merupakan pembelajaran yang menggunakan fasilitas elektronik dalam prosesnya. Pembelajaran ini sangat efektif dilakukan karena bisa memberi simulasi kepada siswa secara nyata materi pembelajaran yang sifatnya tidak bisa dipelajari secara serta-merta pada suatu saat

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas penulis menetapkan fokus rumusan masalah pada penelitian tindakan kelas ini yaitu:

  1. Bagaimana penerapan pembelajaran e-learning mata pelajaran IPA perubahan sifat benda pada siswa kelas 3 SD Negeri Pucangan 04 Tahun pelajaran 2017/2018?
  2. Bagaimana cara meningkatkan Prestasi Belajar siswa kelas 3 pada pelajaran IPA perubahan sifat benda di SD Negeri Pucangan 04 Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan menggunakan metode e-learning?

 

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan perbaikan dalam penelitian pembelajaran bertujuan:

  1. Mendeskripsikan penerapan pembelajaran e-learning mata pelajaran IPA perubahan sifat benda pada siswa kelas 3 SD Negeri Pucangan 04 Tahun pelajaran 2017/2018.
  2. Mendeskripsikan cara meningkatkan Prestasi Belajar siswa kelas 3 pada pelajaran IPA perubahan sifat benda di SD Negeri Pucangan 04 Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan menggunakan metode e-learning.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat bagi siswa, guru dan sekolah sebagai berikut:

Secara teoritis

Sebagai acuan bagi penelitian-penelitian yang akan datang dan digunakan sebagai tolak ukur dalam keberhasilan proses pembelajaran khususnya pembelajaran IPA.

Secara praktis

Bagi Guru:

  1. Untuk memperoleh gambaran tentang masalah yang sering ditemukan dalam pembelajaran IPA perubahan sifat benda pada siswa kelas 3 dan cara menyelesaikan masalah yang dihadapi guru pada waktu proses belajar mengajar berlangsung.
  2. Menambah pengetahuan atau wawasan guru mengenai pembelajaran IPA perubahan sifat benda kelas 3 dengan metode e-learning.

Bagi Siswa:

  1. Memberi motivasi siswa untuk selalu belajar dengan aktif kreatif dan menyenangkan.
  2. Meningkatkan Prestasi Belajar siswa dalam proses pembelajaran

Bagi Sekolah:

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan untuk mengembangkan pembelajaran IPA dengan menggunakan metode e-learning.

KAJIAN PUSTAKA

Pengertian Metode E-learning

Paradigma sistem pendidikan yang semula berbasis tradisional dengan mengandalkan tatap muka, beralih menjadi sistem pendidikan yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu dengan sentuhan dunia teknologi informasi khususnya dunia cyber (maya). Sistem pendidikan yang berbasis dunia cyber yang dimaksudkan disebut dikenal dengan istilah e-learning. Dalam Himpunan Masyarakat Amerika untuk Kegiatan Pelatihan dan Pengembangan (The American Society for training and Development / ASTD) mengemukakan definisi e-learning sebagai berikut: “E-Learning is a broad set of applications and prosesses which include web-based learning, computer-based learning, virtual and digital classrooms. Much of this is delivered via the internet, intranets, audio and vidiotape, satellite broadcast, interactive TV, and CD ROM. The definition of e-learning varies depending on the organization and how it is used but basically it is involves elektronic means communication, education and training”.

Definisi tersebut menyatakan bahwa e-learning merupakan proses dan kegiatan penerapan pembelajaran berbasis web, pembelajaran berbasis komputer, kelas virtual, dan kelas digital. Materi-materi dalam kegiatan pembelajaran elektronik tersebut kebanyakan dihantarkan melalui media internet, tape video atau audio, penyiaran melalui satelit televisi interaktif serta CD ROM. Definisi ini juga menyatakan bahwa definisi dari e-learning itu bisa bervariasi tergantung dari penyelenggara kegiatan e-learning tersebut dan bagaimana cara penggunaannya, termasuk juga apa tujuan penggunaannya. Definisi ini juga menyiratkan simpulan yang menyatakan bahwa e-learning pada dasarnya adalah pengaplikasian kegiatan komunikasi, pendidikan dan pelatihan secara elektronik.

Konsep e-learning sendiri sebenarnya bukanlah hal baru dalam dunia pendidikan. E-learning merupakan bentuk pembelajaran yang memanfaatkan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Pemanfaatan TIK digunakan sebagai sumber belajar dan alat bantu dalam setiap proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik adalah subyek yang memiliki peran aktif dalam menentukan keberhasilan e-learning. Untuk mencapai keberhasilan itu, pengajar dan peserta didik harus memiliki kemauan dan kemampuan dalam memanfaatkan TIK. E-learning merupakan aplikasi TIK yang bersifat pragmatis yang memerlukan dukungan infrastruktur dan superstruktur lain yang terkait.

Menurut Stockley (2010:33) E-learning yaitu penyampaian program pembelajaran dengan menggunakan sarana elektronik seperti komputer, telepon genggam, radio atau alat yang lainnya dengan berbagai acara untuk memberikan bahan ajar.Semua komponen untuk pembelajaran e-learning sudah tersedia dan mudah untuk didapatkan.

Penelitian yang dilakukan oleh Azliza Yacob, dkk (2011) menyatakan bahwasanya strategi penerapan e-learning akan menjadi cara terbaik bagi siswa untuk menyadari teknologi baru dan mau belajar dalam berbagai konsep. Penggunaan teknologi baru akan membuat mereka tertarik untuk mencari dan meningkatkan pengetahuan mereka.Thomas Moravec (2015) dalam penelitiannya yang berjudul “The influence of using e-learning tools on the results of students at the tests” pengaruh penggunaan alat e-learning terhadap hasil tes siswa menyatakan bahwasanya penelitian ini mengkonfirmasi tentang penyediaan alat e-learning bagi siswa telah mendapat pengaruh positif pada kemajuan hasil tes yang dilakukan pada siswa.A.A. Drozdova (2016) menyatakan bahwasanya pembelajaran e-learning dapat digunakan untuk keperluan pendidikan mandiri yang lebih efektif dan efisien.

Prestasi belajar

Prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran terhadap siswa setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes. Menurut Ahmadi (2002:33), prestasi belajar adalah hal yang menyangkut hasil
pembelajaran atau hasil yang dicapai anak didik yang diukur melalui aktivitas
belajar. Prestasi belajar merupakan suatu indikator dari perkembangan dan kemajuan siswa atas penguasaan dari pelajaran-pelajaran yang telah diberikan guru kepada siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan olah Nasrun Harahap, dkk. sebagaimana dikutip oleh Djamarah (2008:226) bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan murid yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum.

Sedangkan, Menurut Tu’u (2004:75) prestasi belajar adalah penguasaan
pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran dan
lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka. Lebih jelasnya lagi beliau
menuturkan bahwa prestasi belajar siswa ditunjukkan melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan tes atau ujian yang ditempuh. Selanjutnya Nasution (2004:54) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dalam berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempuma apabila memenuhi tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum memenuhi target dalam kriteria tersebut. Prestasi belajar merupakan hasil dari proses belajar mengajar yang dipengaruhi juga oleh peenguasaan konsep. awal.

METODE

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (Action Research) berdasarkan pendekatan Naturalistik Kualitatif. Pendekatan ini memandang kenyataan sebagai sesuatu yang berdimensi jamak, utuh dan merupakan kesatuan serta open minded. Karena itu tidak mungkin disusun rancangan penelitian yang terinci dan fixed sebelumnya. Rancangan penelitian berkembang selam proses penelitian berlangsung. Peneliti dan obyek yang diteliti saling berinteraksi, yang proses penelitiannya dilakukan dari “ luar” dan dari “dalam” dengan melibatkan banyak fudgement.

Dalam pelaksanaannya peneliti sekaligus seorang alat peneliti yang dengan sendirinya tidak dapat melepaskan sepenuhnya dari unsur subyektifitas. Dengan kata lain dalam penelitian ini tidak ada alat penelitian yang baku yang telah disiapkan sebelumya.

Penerapan penelitian didalam kelas diharapkan mampu memotivasi guru memiliki kesadaran diri, melakukan refleksi diri dan kritik diri terhadap aktivitas pembelajaran yang dilaksanakan (MC. Niff, 1992, Hopkins, 1985,1993). Maka penelitian tindakan ini didasarkan pada prinsip situasional yang berkaitan dengan realitas lapangan yang dalam hal ini adalah suasana kelas. Membiarkan kelas dalam suasana kewajaran, sebagaimana keadaan sebenarnya, artinya tindakan dan penelitian yang akan dilakukan bertolak dari informasi-informasi yang actual yang diperoleh dari “realitas” yaitu guru, siswa dan proses-proses selama pembelajaran berlangsung. Kemudian dijadikan bahan dasar refleksi diri dalam menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan.

Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas III semester ganjil SD Negeri Pucangan 04 Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo Tahun Pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 23 orang yang terdiri dari 15 laki-laki orang dan perempuan 8 orang.

Pengumpulan data diperoleh dari: dokumentasi, observasi dan catatan lapangan yang dilakukan oleh peneliti. Analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi terhadap tumbuhnya minat membaca dan hasil belajar dengan langkah-langkah sebagai berikut: Melakukan reduksi yaitu mengecek dan mencatat kembali data-data yang telah terkumpul, melakukan interpelasi yaitu menafsirkan yang diwujudkan dalam bentuk pernyataan, melakukan inferensi yaitu menyimpulkan apakah dalam pembelajaran terjadi peningkatan kemampuan membaca dan hasil belajar atau tidak, tahap tindak lanjut yaitu merumuskan langkah-langkah perbaikan untuk siklus berikutnya atau pelaksanaan di lapangan setelah siklus berhasil berdasarkan inferensi yang telah ditetapkan, pengambilan kesimpulan diambil berdasarkan analisis hasil-hasil observasi yang sesuai dengan tujuan penelitian ini. Kemudian dituangkan dalam bentuk pernyataan.

PEMBAHASAN

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan pada siswa kelas III semester I SD Negeri Pucangan 04 Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo Tahun 2017/2018 terkait hasil belajar IPA tentang “perubahan sifat benda” melalui metode e-learning, yang dilaksanakan dalam perbaikan pembelajaran pada siklus I dan siklus II secara lengkap dijabarkan sebagai berikut.

Kondisi Awal/ Pra Siklus

Pembelajaran pra siklus mata pelajaran IPA kelas III semester I di SD Negeri Pucangan 04 Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo, tahun pelajaran 2017 / 20158 dengan materi pokok “perubahan sifat benda” dilaksanakan pada hari Senin, 16 Oktober 2017 hasilnya belum memuaskan.

Dari hasil belajar siswa menunjukkan nilai rata rata hanya 66 masih banyak anak yang belum tuntas. KKM yang diberikan untuk mata pelajaran IPA adalah 70 dan hanya 10 anak atau sekitar 43% yang mendapat nilai di atas KKM. Siswa yang belum mendapatkan nilai di atas KKM sekiar 13 siswa atau 57% dari jumlah keseluruhan 23 siswa. Karena hasil pada awal pembelajaran kurang memuaskan maka penulis mengadakan perbaikan dengan pembelajaran siklus I.

Siklus I

Sebelum melaksanakan pembelajaran pada siklus II, peneliti mencoba melaksanakan pembelajaran menggunakan metode e-learning secara offline dengan media power point animation. Perbaikan pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 23 Oktober 2017 dengan objek siswa kelas III semester I SD Negeri Pucangan 04 Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2017 / 2018. Dengan dibantu oleh teman sejawat yang bertindak sebagai observer, peneliti melaksanakan sesuai rencana. Skenario pembelajaran berlangsung dengan baik. Peneliti melaksanakan sesuai rencana. Pada akhir pembelajaran peneliti mengadakan evaluasi hasil belajar untuk mengetahui tingkat keberhasilan Hasil evaluasi menunjukkan nilai siswa pada siklus I sudah meningkat dibanding dengan pra siklus, namun ada beberapa siswa yang belum memenuhi KKM. Dari hasil evaluasi belajar siswa pada siklus I didapat data data yang menunjukkan bahwa, dari 23 orang siswa pada pelajaran IPA di SD Negeri Pucangan 04 Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2017 / 2018 ada 18 siswa atau 78% yang sudah dapat dinyatakan tuntas dan 5 orang (22%) siswa yang belum tuntas. Walaupun sudah ada peningkatan yang signifikan,penulis merasa belum berhasil dalam pembelajaran siklus I ini. Pada siklus I membuktikan bahwa metode e-learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran IPA

Untuk meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar siswa terhadap materi pelajaran IPA, peneliti menggunakan metode e-learning dalam pembelajaran sehingga mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.

Pada pelaksanaan tindakan siklus I metode yang digunakan adalah metode e-learning offline sedangkan media yang digunakan adalah media power point animation. Sebelum dilaksanakan pembelajaran dimulai dengan apersepsi agar siswa siap menerima pembelajaran

Kemudian guru memperkenalkan media yaitu media power point animation. Sebelum memulai menjelaskan materi guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai yaitu Mendemonstrasikan adanya perubahan sifat pada benda akibat pembakaran, pemanasan dan diletakkan di tempat terbuka, Membandingkan benda sebelum dan sesudah mengalami pembakaran, pemanasan, dan diletakkan di tempat terbuka.

Selanjutnya siswa mengamati tampilan power point yang berbentuk animasi tentang perubahan sifat bendai, guru hanya sebagai fasilitator apabila siswa kurang memahami tampilan yang ada.

Siswa menjelaskan di depan kelas hasil dari amatan terhadap tampilan yang telah dilihat. Siswa lain bertanya dan menanggapi apa yang dijelaskan temannya. Setelah siswa maju di depan kelas dan terjadi tanya jawab, kemudian guru memberikan konfirmasi/ penguatan materi pembelajaran, dengan cara menjelaskan secara singkat isi tampilan layar. Guru menjelaskan sambil melakukan tanya jawab dengan siswa. Hasilnya banyak siswa yang bisa menjawab pertanyaan guru terkait dengan materi perubahan sifat benda.

Siklus II

Perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari hari Senin, 6 November 2017 dengan objek siswa kelas III semester I SD Negeri Pucangan 04 Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2017 / 2018. Dengan dibantu oleh teman sejawat yang bertindak sebagai observer, peneliti melaksanakan sesuai rencana.

Skenario pembelajaran berlangsung dengan baik. Peneliti melaksanakan sesuai rencana. Pada akhir pembelajaran peneliti mengadakan evaluasi hasil belajar untuk mengetahui tingkat keberhasilan. Hasilnya dari data yang diperoleh dari perbaikan pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut, pada siklus II diperoleh hasil temuan dari 23 orang siswa pada mata pelajaran IPA sebanyak 22 orang siswa atau sekitar (96%) orang siswa yang sudah dapat dinyatakan tuntas dan sebanyak 1 orang siswa atau sekitar (4%) yang dinyatakan belum tuntas.

Dalam penelitian ini membuktikan bahwa Metode e-learning berbasis offline dan online dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar mata pelajaran IPA kelas III semester I SD Negeri Pucangan 04 Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2017 / 2018.

Dari tabel pemelajaran awal sampai perbaikan pembelajaran siklus II pada mata pelajaran IPA kelas III semester I tentang “Perubahan sifat benda”” di SD Negeri Pucangan 04 Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2017/2018 dapat disajikan pada tabel berikut.

Tabel 1: Hasil Belajar dan Peningkatan Nilai Rata – Rata

No Ketuntasan Pra Siklus Siklus I Siklus II
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Tuntas 10 43 18 78 23 96
2 Belum Tuntas 13 57 5 22 1 4
3 Nilai rata -rata 66 75.4 88

 

Berdasarkan tabel dapat kita lihat bahwa pada Pra Siklus hanya 43% siswa yang meraih ketuntasan, pada siklus I 78% dan sebanyak 96% pada Siklus II. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan yang signifikan apabila kita menggunakan metode e-learning dan cara belajar yang tepat sehingga siswa dapat belajar dengan semangat dan meraih prestasi yang kita harapkan.

Pada nilai rata – rata juga mengalami peningkatan yang signifikan, nilai rata – rata pada pembelajaran awal 66 pada siklus I mengalami peningkatan yaitu 75.4 dan pada perbaikan pembelajaran siklus II menjadi 88. Perbaikan pembelajaran cukup pada siklus II tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya karena sudah melebihi 80% yang tuntas.

Pada gambar di atas menunjukkan grafik peningkatan nilai rata – rata mata pelajaran IPA dengan materi perubahan sifat benda“ kelas III semester I di SD Negeri Pucangan 0 4 Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo tahun pelajaran 2017 / 2018 bahwa sebelum perbaikan pembelajaran nilai rata – rata 66 pada perbaikan siklus I nilai rata – rata 75.4. Pada perbaikan pembelajaran siklus II nilai rata – rata 88 kenaikan nilai rata – rata dari perbaikan pembelajaran siklus I ke perbaikan siklus II.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan selama tiga siklus hasil seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

  • Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana peningkatan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang diajarkan.
  • Pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran e-learning dapat meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap materi pelajaran IPA siswa kelas III semester I SD Negeri Pucangan 04 Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo Tahun 2017/2018.
  • Penerapan pembelajaran e-learning mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi, minat, dan prestasi belajar siswa.
  • Metode pembelajaran e-learning memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus.
  • Siswa dapat bekerja secara mandiri maupun kelompok, serta mampu mempertanggungjawabkan segala tugas individu maupun kelompok.
  • Model pembelajaran e-learning dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2002. Psikologi Sosial. Jakarta. Rineka Cipta.

Hartanto, A.A. Onno W.P. 2012. E-Learning berbasis PHP dan MySql. Jakarta. Elex Media Komputindo.

Baharuddin, Wahyuni, N,. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogjakarta: Ar-Ruz Media Group.

Djamarah. 2008. Guru dan Anak Didik. Jakarta. Penerbit Rineka Cipta.

Depdiknas. 2003. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. Depdiknas.

Depdiknas. 2007. Pedoman Penilaian Hasil Belajar di SD / MI. Lotim: Depdiknas: Ditjen Diknasmen.

Drocdova, A.A, Guseva, A.I. 2017. “Modern technologies of e-learning and its evaluation of efficiency”. International Jurnal Procedia – Social and Behavioral Sciences 237 (2017) 1032 – 1038. Available online at www.sciencedirect.com

Hamalik, O. 2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

The American Society for Training and Development (ASTD). 2012. Definition of e-learning. (Online). Tersedia: http://www.about-elearning.com/definition-of-elearning-html. (20 Oktober 2017)

I Made Alit Mariana & Wandy Praginda. 2009. Hakikat IPA dan Pendidikan
IPA
. PPPPTK IPA: Bandung.

Moravec, T., Stcpanek, P. Valenta, P. 2015. “The influence of using e-learning tools on the results of studentsat the tests”. International Jurnal rocedia – Social and Behavioral Sciences 176 (2015) 81 – 86. Available online at www.sciencedirect.com

Nasution. (2004). Metode Research: Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi Aksara.

Rusman, 2012. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme
Guru,
RajaGrafindo Persada, Jakarta

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.

Stockley, D. 2010. What is e-learning. Sydney: Laeral