Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Melalui Actual Learning Sebagai Metode Pembelajaran
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI ACTUAL LEARNING SEBAGAI METODE PEMBELAJARAN MATERI MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT SISWA KELAS IV SEMESTER GENAP DI SD NEGERI I SARADAN BATURETNO TAHUN PELAJARAN 2012/2013
A. RH. Supriyadi
SD Negeri I Saradan Baturetno
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi penjumlahan dan mengurangkan bilangan bulat pada siswa kelas IV semester Genap di SD Negeri 1 Saradan Baturetno Tahun ajaran 2012/2013, melalui penerapan metode pembelajaran Actual Learning. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri I Saradan Baturetno Kabupaten Wonogiri. Subyek adalah siswa kelas IV sebanyak 24 siswa. Hasil penelitian tindakan kelas ini tercapai sesuai dengan harapan bila dalam penelitian apabila mencapai 85% siswa telah mencapai kreteria ketuntasan minimal pelajaran matematika sebesar 65. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan prasiklus hasil motivasi belajar siswa yang memiliki motivasi belajar baik dalam kegiatan belajar sebanyak 1,83 (7,6%). Kegiatan siklus I hasil motivasi belajar siswa yang termotivasi baik sebanyak 4,5 (18,75%). Kegiatan siklus II hasil motivasi belajar siswa yang termotivasi baik sebanyak 9,17 (38,19%). Kegiatan siklus III hasil motivasi belajar siswa yang termotivasi baik sebanyak 18,33 (76,39%). Hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Saradan pada kegiatan prasiklus menunjukkan ketuntasan siswa sebanyak 6 siswa (25,00%) dengan menggunakan metode konvensional. Pada kegiatan siklus I meningkat menjadi 10 siswa (41,67%). Hasil belajar pada siklus II meningkat menjadi 16 siswa (66,67%) pada siklus II. Pada siklus III meningkat menjadi 21 siswa (87,50%) pada siklus III. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran actual learning, siswa kelas IV dalam proses pembelajaran matematika mampu meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa.
Kata kunci: metode Actual Learning, motivasi belajar, dan prestasi belajar
PENDAHULUAN
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Pembelajaran matekatika merupakan salah satu bagian dari proses pendidikan di sekolah yang mempunyai peranan sangat penting dalam upaya mengembangakan kemampuan dan ketrampilan berpikir serta membentuk sikap peserta didik. Oleh karena itu, di dalam pembelajran matematika proses komunikasi yang terjadi antara guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik harus berlangsung secara harmonis.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dijelaskan bahwa tujuan diberikannya mata pelajaran matematika di sekolah adalah agar peserta didik memiliki kemampuan: (1) memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dlam pemecahan maslah. (2) menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan pernyataan matematika, (3) memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. (4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbul, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. (5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Dalam proses pembelajaran matematika khususnya pada kelas IV semester Genap di SD Negeri 1 Saradan Baturetno Kabupaten Wonogiri tahun 2012/2013, metode yang digunakan masih sering menggunakan metode ekspositori, yaitu suatu metode yang menyajikan materi ajar selain menyampaikan informasi juga dengan menggunakan alat bantu atau media pembelajaran untuk memperjelas penyampaian informasi tentang materi yang diajarkan. Walaupun demikian metode tersebut ternyata belum banyak melibatkan peserta didik untuk perperan aktif dalam pembelajaran.
Adanya pembelajaran matematika dengan metode pembelajaran ekspositori seperti tersebut di atas, berdampak pada prestasi belajar siswa yang kurang maksimal, karena keterlibatan siswa kurang diutamakan. Oleh sebab itu perlu adanya inovasi guru untuk menerapkan metode pembelajaran yang lebih menitik beratkan pada keaktifan peserta didik.
Untuk mengoptimalkan prestasi belajar peserta didik, guru hendaknya memfasilitasi peserta didik dengan pembelajaran yang dapat peserta didik untuk berperan aktif dalam mengkomunikasikan permasalahan matematis, sehingga peserta didik dapat meningkatkan hasil belajar matematikanya. Salah satu metode yang dapat mendorong peserta didik untuk selalu aktif dalam pembelajaran yaitu dengan menggunakan strategi actual learning Dengan strategi actual learning, siswa dimotivasi untuk aktif, siswa adalah pusat dari kegiatan belajar mengajar. Siswa harus dilibatkan dalam tanya-jawab yang terarah, siswa digalakkan untuk bertanya, memecahkan masalah dan didorong menafsirkan informasi itu dapat diterima oleh akal sehat.
Implementasi metode actual learning diharapkan seorang guru mampu menyajikan materi pembelajaran dengan starategi pembelajaran berpusat pada kegiatan belajar siswa aktif, dimulai dari hal yang sudah diketahui dan dipahami siswa, materi pembelajaran dibuat sedemikian rupa sehingga membangkitkan motivasi belajar siswa, dan mampu mengurangi kebosanan siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika.
Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini peneliti berupaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui actual learning sebagai metode pembelajaran materi penjumlahan dan mengurangkan bilangan bulat pada siswa kelas IV semester Genap di SD Negeri 1 Saradan Baturetno Tahun ajaran 2012/2013.
Rumusan Masalah
Agar permasalahan yang disajikan dalam penelitian ini menjadi jelas makna perlu dirumuskan masalahnya sebagai berikut: apakah metode Actual Learning dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika materi penjumlahan dan mengurangkan bilangan bulat pada siswa kelas IV semester Genap di SD Negeri 1 Saradan Baturetno Tahun ajaran 2012/2013.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas ini untuk mendeskripsikan peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi penjumlahan dan mengurangkan bilangan bulat pada siswa kelas IV semester Genap di SD Negeri 1 Saradan Baturetno Tahun ajaran 2012/2013, melalui penerapan metode pembelajaran Actual Learning.
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan pekerjaan. Dari penjelasan pada hakekat prestasi maka penulis menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai siswa berupa perubahan/ penambahan dan peningkatan kualitas perilaku dari koginitif, afektif, dan psikomotor yang dicapai melalui aktivitas. Menurut Nana Sudjana (2008: 3) menyatakan bahwa “penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentuâ€. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Penilaian proses belajar adalah upaya memberi nilai terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam mencapai tujuan-tujuan pengajaran.
Pengertian Metode Actual Learning
Actual Learning adalah belajar berdasarkan kenyataan (bahasa Inggris: Actual = Nyata dan Learning = Belajar), maksudnya adalah metode pembelajaran dengan memanfaatkan contoh nyata yang ada di lingkungan sekitar sekolah di mana siswa berada. Strategi metode pembelajaran actual learning adalah suatu metode yang mengajak siswa untuk berfikir dan memahami materi pelajaran bukan sekedar mendengar, menerima dan mengingat. Setiap materi pelajaran harus diolah dan diinterpretasikan sedemikian rupa sehungga masuk akal. Pengetahuan baru terbentuk dari sesuatu yang masuk akal, sesuatu yang tidak masuk akal tidak akan lama dalam fikiran. Strategi Actual Learning berbeda dari metode belajar mengajar dengan menghafal. Dalam metode menghafal, murid hanya mendengar dan menerima, kemudian mengingat-ingat materi pelajaran yang diterima tersebut. Kadang-kadang terdapat materi yang kurang dipahami siswa, bahkan tidak masuk akal siswa, dalam metode ini sering disebut chalk and talk, dalam metode ini pembelajaran terjadi dalam situasi yang membosankan.
Pembelajaran Matematika
Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu sepanjang hidupnya. Sedangkan proses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang di dalamnya terjadi proses siswa belajar dan guru mengajar dalam konteks interaktif, dan terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa, sehingga terdapat perubahan dalam diri siswa baik perubahan pada tingkat pengetahuan, pemahaman dan keterampilan atau sikap (Hamalik, 2006: 48).
Menurut Wirodikromo (2007: 4), matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam bahasa Belanda disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran. Ciri utama matematika adalah penalaran deduktif, yaitu kebenaran suatu konsep atau pernyataan diperoleh sebagai akibat logis dari kebenaran sebelumnya sehingga kaitan antar konsep atau pernyataan dalam matematika bersifat konsisten.
Jihad (2008: 20), matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi pengukuran dan geometri, aljabar, peluang dan statistika, kalkulus dan trigonometri. Matematika juga berfungsi mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan melalui model matematika yang dapat berupa kalimat dan persamaan matematika, diagram, grafik atau tabel.
Kerangka Berpikir
Berbagai usaha guru dilakukan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pembelajaran matematika di SD Negeri I Saradan Baturetno Kabupaten Wonogiri, salah satu upaya guru adalah dengan menerapkan metode pembelajaran actual Learning. Dengan menggunakan metode actual Learning. Diharapkan siswa dapat mudah memahami standar kompetensi yang telah ditetapkan, karena dengan menggunakan metode actual Learning Guru tidak sekedar menyampaikan informasi dengan menggunakan alat bantu mengajar, melainkan guru memberikan motivasi kepada siswa untuk bertanya, sehingga pembelajaran lebih menekankan pada aktivitas siswa dalam bertanya. Dengan diterapkannya metode pembelajaran actual Learning dalam pembelajaran matematika, diharapkan siswa mempunyai terdorong untuk meningkatkan aktivitas dan perhatian dalam kegiatan belajar mengajar serta prestasi belajarnya.
Perumusan Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir seperti tersebut di atas, maka hipotesis dalam penelitian tindakan ini adalah: metode Actual Learning dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran matematika materi penjumlahan dan mengurangkan bilangan bulat pada siswa kelas IV semester genap di SD Negeri I Saradan Baturetno Kabupaten Wonogiri tahun pelajaran 2012/2013.
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan mengambil lokasi di SD Negeri I Saradan Baturetno Kabupaten Wonogiri kelas IV. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 tepatnya pada bulan Maret 2013 sampai dengan bulan April 2013.
Subyek Penelitian dan Obyek Penelitian
Subyek dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SD Negeri I Saradan Baturetno tahun ajaran 2012/2013, dengan jumlah siswa sebanyak 24 siswa (lampiran2). Adapun obyek penelitian ini adalah peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran matematika materi menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat melalui penerapan metdode Actual Learning.
Teknik dan alat pengumpul Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini dalam pengumpulan data digunakan berbagai tehnik antara lain: tes tertulis dan alat pengumpul data, serta deskripsi perilaku siswa.
Prosedur Penelitian Tiap Siklus
Sebelum mengadakan tindakan pada penelitian ini, peneliti mengadakan observasi cara mengajar guru dalam kelas serta mencari data kemampuan awal penguasaan materi menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwasannya pada penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 3 siklus namun bila dari dari dua siklus yang direncanakan masih terdapat masalah yang harus dipecahkan maka dapat dilanjutkan dengan siklus berikutnya.
Validasi Data
Penelitian ini dipergunakan untuk mencari suatu strategi pembelarjaran yang tepat untuk meningkatkan penguasaan materi menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat secara efektif dan efisien, sehingga arah penelitian ini yaitu mengaktifkan dan memberi pemahaman kepada siswa dalam penguasaan materi menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat dengan efektif, dan untuk pengukuran masalah tersebut peneliti menggunakan alat pengumpul data yang berupa tes tertulis yang berupa soal dan dilengkapi dengan kisi – kisi soal secara lengkap.
Pada penelitian tindakan kelas ini proses validasi data dilakukan dengan meminta penilaian terhadap para ahli dan praktisi berkenaan dengan isi dan kisi – kisi dari tes dengan mengacu pada RPP yang telah dibuat sebelumnya sebagai alat pengumpul data, sehingga alat yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam penelitian ini kevalidannya benar-benar dapat dipertanggung jawabkan.
Indikator Keberhasilan
Hasil penelitian tindakan kelas ini tercapai sesuai dengan harapan bila dalam penelitian apabila penguasaan materi menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat kelas IV SD Negeri I Saradan Baturetno pada akhir penelitian ini meningkat hingga mencapai 85% siswa telah mencapai kireteria ketuntasan minimal pelajaran matematika sebesar 65.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pra Siklus
Pada kegiatan prasiklus, peneliti melaksanakan pembelajaran seperti biasanya dengan menerapkan ekspository, kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan siswa dalama mengikuti pembelajaran. Semua kegiatan yang berkaitan dengan motivasi belajar siswa dicatat pada lembar aktivitas siswa. Setelah akhir pembelajaran dilakukan post tes dan hasilnya dicatat pada lembar hasil belajar siswa.
Dari pengamatan yang dilakukan pada kegiatan prasiklus diketahui bahwa secara umum siswa dalam mengikuti pembelajaran kurang bersemangat, kurang berani mengemukakan pendapat, kurang berinisiatif, kurang berani bertanya, dan siswa terlihat kurang aktif. Hasil menunjukkan bahwa prosentase rata-rata siswa yang kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran matematika sebesar 54,9%, siswa yang cukup termotivasi 37,5%, dan mempunyai motivasi baik sebesar 7,6%. Dengan demikian motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Saradan Baturetno dalam mengikuti pembelajaran matematika, tergolong kurang.
Selanjutnya berdasarkan hasil post tes yang dilakukan dengan menggunakan instrumen soal esay, peneliti dapat mengetahui prestasi belajar aiswa sebelum dilakukan tindakan. Adapun daftar nilai pre test yang diperoleh siswa pada pertemuan pertama sebelum dilakukan tindakan dengan menggunakan metode Actual Learning dari jumlah siswa keseluruhan dalam kelas yakni 24 siswa yang dinyatakan tuntas hanya 6 siswa atau sebesar 25,00% dan yang dinyatakan tidak tuntas sebanyak 18 siswa atau sebesar 75,00%. Siswa yang dinyatakan tuntas masih belum mencapai 85% dari indikator keberhasilan tindakan dalam penelitian. Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan prestasi dan aktivitas siswa dalam belajar matematika dengan menerapkan metode Actual Learning.
Siklus I
Hasil pengamatan Peneliti terhadap semua kerjaan pembelajaran pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Saradan Baturetno Kabupaten Wonogiri pada semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013, baik pertemuan I dan II menggunakan lembar observasi yang meliputi motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hasilnya dapat diketahui bahwa prosentase rata-rata siswa yang kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran matematika sebesar 42,36%, siswa yang cukup termotivasi 38,89%, dan mempunyai motivasi baik sebesar 18,75%. Dengan demikian motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Saradan Baturetno dalam mengikuti pembelajaran matematika, tergolong kurang.
Selanjutnya berdasarkan hasil post tes yang dilakukan dengan menggunakan instrumen soal esay, peneliti dapat mengetahui prestasi belajar aiswa sebelum dilakukan tindakan. Adapun daftar nilai pre test yang diperoleh siswa pada kegiatan siklus I dengan menggunakan metode Actual Learning adalah dari hasil ulangan harian sebelum diadakannya pembelajaran dengan metode actual learning (pre test) dari jumlah siswa keseluruhan dalam kelas yakni 24 siswa yang dinyatakan tuntas hanya 10 siswa atau sebesar 41,67% dan yang dinyatakan tidak tuntas sebanyak 14 siswa atau sebesar 58,33%. Siswa yang dinyatakan tuntas masih belum mencapai 85% dari indikator keberhasilan tindakan dalam penelitian. Untuk itu perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan prestasi dan aktivitas siswa dalam belajar matematika dengan menerapkan metode Actual Learning.
Dari hasil observasi dan evaluasi terhadap siswa, maka dapat direfleksikan bahwa penggunaan metode Actual Learning dalam kegiatan pembelajaran ini telah berhasil pada siklus I. Berdasarkan refleksi pada siklus I, motivasi belajar siswa cukup optimal. Siswa merasa mudah memahami materi pembelajaran, siswa sangat termotivasi dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Namun peningkatan tersebut belum mampu melebihi indikator keberhasilan belajar siswa yang telah ditetapkan, untuk itu maka perlu diadakan kegiatan penelitian pada siklus yang ke 2.
Siklus II
Hasil pengamatan Peneliti terhadap semua kerjaan pembelajaran pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Saradan Baturetno Kabupaten Wonogiri pada semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013, baik pertemuan I dan II menggunakan lembar observasi motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hasil pengamatan dapat diketahui bahwa prosentase rata-rata siswa yang kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran matematika sebesar 20,8%, siswa yang cukup termotivasi 41,0%, dan mempunyai motivasi baik sebesar 38,2%. Dengan demikian motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Saradan Baturetno dalam mengikuti pembelajaran matematika, tergolong cukup.
Dari data di atas dapat dikemukakan bahwa dengan metode Actual Learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran matematika. Adapun prestasi belajar siswa hasil post test dengan menggunakan butir soal pilihan ganda, hasilnya bahwa dari jumlah siswa keseluruhan dalam kelas yakni 24 siswa yang dinyatakan tuntas hanya 16 siswa atau sebesar 66,67% dan yang dinyatakan tidak tuntas sebanyak 8 siswa atau sebesar 33,33%. Siswa yang dinyatakan tuntas belum mencapai 85% dari indikator keberhasilan tindakan dalam penelitian, sehingga perlu dilakukan tindakan selanjutnya.
Siklus III
Hasil pengamatan Peneliti terhadap semua kerjaan pembelajaran pada siswa kelas IV SD Negeri 1 Saradan Baturetno Kabupaten Wonogiri pada semester 2 Tahun Pelajaran 2012/2013, baik pertemuan I dan II menggunakan lembar observasi motivasi belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hasilnya dapat diketahui bahwa prosentase rata-rata siswa yang kurang termotivasi dalam mengikuti pembelajaran matematika sebesar 1,39%, siswa yang cukup termotivasi 19,44%, dan mempunyai motivasi baik sebesar 76,39%. Dengan demikian motivasi belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Saradan Baturetno dalam mengikuti pembelajaran matematika, tergolong baik.
Dari data di atas dapat dikemukakan bahwa dengan metode Actual Learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada pelajaran matematika. Adapun prestasi belajar siswa hasil post test dengan menggunakan butir soal pilihan ganda, hasilnya dari jumlah siswa keseluruhan dalam kelas yakni 24 siswa yang dinyatakan tuntas hanya 21 siswa atau sebesar 87,50% dan yang dinyatakan tidak tuntas sebanyak 3 siswa atau sebesar 12,50%. Siswa yang dinyatakan tuntas sudah mencapai 85% dari indikator keberhasilan tindakan dalam penelitian, sehingga tidak perlu dilakukan tindakan selanjutnya.
PEMBAHASAN
Motivasi Belajar
Pada tahap awal tindakan (prasiklus), saat guru mengajar dengan menggunakan metode konvensional dengan ceramah dan tanya jawab, motivasi belajar siswa cenderung sangat rendah, namun setelah dilakukan perubahan metode belajar, timbul peningkatan, walaupun peningkatannya belum signifikan. Adapun perbandingan motivasi belajar sebelum dilakukan tindakan dan sesudah dilakukan tindakan I (siklus I) menunjukkan bahwa setelah dilakukan kegiatan pada siklus I, motivasi belajar yang kurang termotivasi rata-rata berkurang sebesar 12,5%, untuk siswa yang mempunyai motivasi cukup berkurang 1,4%, dan siswa yang tergolong mempunyai motivasi baik meningkat 11,1%. Dengan demikian melalui pembelajaran dengan menerapkan metode actual learning, motivasi belajar siswa rata-rata meningkat. Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh indikator. Indikator yang peningkatannya paling besar terlihat pada tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas.
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa indikator semangat siswa dalam belajar, kriteria penilaian baik meningkat 19,4% anak, kriteria penilaian cukup meningkat 2,1%, sedangkan kriteria penilaian kurang menurun 21,5%. Dengan demikian melalui pembelajaran dengan menerapkan metode actual learnig, motivasi belajar siswa rata-rata meningkat. Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh indikator.
Adapun perbandingan motivasi belajar siklus 2 dan siklus 3 dapat diketahui bahwa indikator semangat siswa dalam belajar, kriteria penilaian baik meningkat 38,2%, kriteria penilaian cukup menurun 21,5%, sedangkan kriteria penilaian kurang menurun 19,4%. Dengan demikian melalui pembelajaran dengan menerapkan metode actual learning, motivasi belajar siswa rata-rata meningkat. Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh indikator.
Adapun perbandingan motivasi belajar prasiklus dan siklus 3 berdasarkan indikator dan kriteria penilaian dapat diketahui bahwa indikator semangat siswa dalam belajar, kriteria penilaian baik meningkat 68,8%, kriteria penilaian cukup menurun 18,1%, sedangkan kriteria penilaian kurang menurun 53,5%. Dengan demikian melalui pembelajaran dengan menerapkan metode actual learning, motivasi belajar siswa rata-rata meningkat. Peningkatan tersebut terjadi pada seluruh indikator.
Berdasarkan perbandingan sksor motivasi belajar dilihat dari kegiatan prasiklus, ke siklus 1, siklus I ke siklus 2, siklus 2 ke siklus 3 terbukti mengalami peningkatan. Peningkatan motivasi belajar tersebut dapat dilihat melalui semangat siswa dalam belajar, keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat dan mendiskusikan permasalahan, peningkatan tanggungjawab dalam penyelesaian tugas, peningkatan insiatif, keberanian bertanya, dan keaktifan dalam mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan hasil observsi diketahui bahwa semua indikator motivasi belajar siswa menunjukkan hasil yang baik. Dimana pada kriteria penilaian baik terjadi peningkatan, sedangkan pada kriteria penilaian cukup dan kurang terindikasi adanya penurunan. Perbandingan motivasi belajar setiap siklus mengindikasikan bahwa indikator semangat siswa dalam belajar, kriteria penilaian baik meningkat 17 anak, dan kriteria penilaian cukup menurun 3 anak, sedangkan kriteria penilaian kurang menurun 14 anak. Dengan demikian semangat siswa dalam belajar dengan adanya pembelajaran metode actual learning semakin meningkat.
Indikator keberanian mengemukakan pendapat dan mendiskusikan permasalahan, kriteria penilaian baik meningkat 17 anak, kriteria penilaian cukup menurun 5 anak, sedangkan kriteria penilaian kurang menurun 15 anak. Dengan demikian keberanian mengemukakan pendapat dan mendiskusikan permasalahan dengan adanya pembelajaran metode actual learning semakin meningkat. Indikator tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas, kriteria penilaian baik meningkat 17 anak, kriteria penilaian cukup menurun 7 anak, sedangkan kriteria penilaian kurang menurun 10 anak. Dengan demikian tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dengan adanya pembelajaran metode actual learning semakin meningkat.
Indikator inisiatif, kriteria penilaian baik meningkat 17 anak, kriteria penilaian cukup menurun 6 anak, sedangkan kriteria penilaian kurang menurun 12 anak. Dengan demikian, digunakannya metode pembelajaran metode actual learning dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan inisiatif siswa. Indikator keberanian bertanya, kriteria penilaian baik meningkat 17 anak, kriteria penilaian cukup meningkat 7 anak, sedangkan kriteria penilaian kurang menurun 10 anak. Dengan demikian keberanian bertanya dengan adanya pembelajaran metode actual learning semakin meningkat.
Indikator keaktifan dalam mengikuti pembelajaran, kriteria penilaian baik meningkat 14 anak, kriteria penilaian cukup meningkat 2 anak, sedangkan kriteria penilaian kurang menurun 16 anak. Dengan demikian keaktifan dalam mengikuti pembelajaran dengan adanya pembelajaran metode actual learning semakin meningkat.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata motivasi belajar siswa dilihat dari ke enam indikator tersebut di atas mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan semakin meningkatnya kriteria penilaian baik serta turunnya kriteria penilaian yang tergolong cukup dan kurang.
Hasil Belajar Siswa
Perbandingan hasil belajar nilai rata-rata dan ketuntasan belajar pra siklus ke siklus 1 dapat diketahui bahwa hasil belajar matematika menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat melalui metode actual learning pada kelas IV Semester Genap SD Negeri 1 Saradan Baturetno tahun pelajaran 2012/2013 dari siklus ke siklus terbukti mengalami peningkatan baik dilihat dari nilai individu, rata-rata kelas, maupun nilai ketuntasan belajar. Peningkatan nilai dari pra siklus ke siklus 1 sebesar 16,67% dengan ketuntasan meningkat 4 orang. Meningkatnya nilai rata-rata dan ketuntasan dari pra siklus ke siklus 1 tersebut disebabkan oleh penerapan metode pembelajaran dari metode konvensional yang berupa ceramah dan tanya jawab ke metode actual learning.
Perbandingan hasil belajar nilai rata-rata dan ketuntasan belajar siklus 1 ke siklus 2 adalah dapat diketahui bahwa hasil belajar matematika menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat melalui metode actual learning pada kelas IV Semester Genap SD Negeri 1 Saradan Baturetno tahun pelajaran 2012/2013 dari siklus ke siklus terbukti mengalami peningkatan baik dilihat dari nilai individu, rata-rata kelas, maupun nilai ketuntasan belajar. Peningkatan nilai dari siklus I ke siklus II sebesar 25,00% dengan ketuntasan meningkat 6 orang. Meningkatnya nilai rata-rata dan ketuntasan dari siklus I ke siklus II tersebut disebabkan oleh penerapan metode pembelajaran actual learning. Perbandingan hasil belajar nilai rata-rata dan ketuntasan belajar siklus 2 ke siklus 3 dapat diketahui bahwa hasil belajar matematika menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat melalui metode actual learning pada kelas IV Semester Genap SD Negeri 1 Saradan Baturetno tahun pelajaran 2012/2013 dari siklus ke siklus terbukti mengalami peningkatan baik dilihat dari nilai individu, rata-rata kelas, maupun nilai ketuntasan belajar. Peningkatan nilai dari siklus II ke siklus III sebesar 20,83% dengan ketuntasan meningkat 5 orang. Meningkatnya nilai rata-rata dan ketuntasan dari siklus II ke siklus III tersebut disebabkan oleh penerapan metode pembelajaran actual learning.
PENUTUP
Kesimpulan
Untuk mencapai keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar di perlukan suatu metode sesuai dengan judul penelitian tindakan kelas ini maka metode yang dipergunakan adalah metode Actual Learning. Metode ini dipergunakan pada saat proses belajar mengajar pada bidang studi matematika. Maka dengan dipergunakan metode tersebut akan senantiasa anak termotivasi dalam belajar. Dengan demikian semakin banyak diberikan tugas-tugas kepadanya maka anak akan mudah memahami materi pembelajaran matematika, maka akan mengakibatkan prestasi belajar semakin meningkat.
Para prasiklus hasil motivasi belajar siswa yang memiliki motivasi belajar baik dalam kegiatan belajar sebanyak 1,83 (7,6%) dan siswa yang termotivasi cukup sebanyak 9 (37,5%) serta siswa yang termotivasi kurang dalam kegiatan belajar sebanyak 13,17 (54,9%). Kegiatan siklus I hasil motivasi belajar siswa yang termotivasi baik sebanyak 4,5 (18,75%), siswa yang termotivasi cukup sebanyak 9,33 (38,89%), dan siswa yang termotivasi kurang dalam kegiatan pembelajaran sebanyak 10,17 (42,36%). Kegiatan siklus II hasil motivasi belajar siswa yang termotivasi baik sebanyak 9,17 (38,19%), siswa yang termotivasi cukup sebanyak 9,83 (40,97%), dan siswa yang termotivasi kurang dalam kegiatan pembelajaran sebanyak 5 (20,83%). Kegiatan siklus III hasil motivasi belajar siswa yang termotivasi baik sebanyak 18,33 (76,39%). Siswa yang cukup termotivasi sebanyak 4,67 (19,44%), dan siswa yang kurang termotivasi sebanyak 0,33 (1,39%).
Hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Saradan pada kegiatan prasiklus menunjukkan ketuntasan siswa sebanyak 6 siswa (25,00%) dengan menggunakan metode konvensional. Pada kegiatan siklus I hasil belajar mengalami peningkatan jumlah ketuntasan sebanyak 4 siswa (16,67%) dari jumlah ketuntasan prasiklus sebanyak 6 siswa (25,00%) meningkat menjadi 10 siswa (41,67%) pada siklus I. Hasil belajar pada siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebanyak 6 siswa (25,00%) dari jumlah ketuntasan siklus I sebanyak 10 siswa (41,67%) meningkat menjadi 16 siswa (66,67%) pada siklus II. Peningkatan hasil belajar pada siklus II ke siklus III sebanyak 5 siswa (20,83%), hal ini ditunjukkan dari jumlah ketuntasan siklus II sebanyak 16 siswa (66,67%) meningkat menjadi 21 siswa (87,50%) pada siklus III. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran actual learning, siswa kelas IV dalam proses pembelajaran matematika mampu meningkatkan hasil belajar dan motivasi belajar siswa.
Saran
Atas dasar kesimpulan di atas, maka didasarkan kepada Bapak/Ibu Guru agar berusaha meningkatkan prestasi belajar dengan menggunakan metode mengajar yang tepat pada proses belajar mengajar sehingga prestasi belajar mata pelajaran matematika semakin meningkat atau agar mendapatkan hasil yang memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Hamalik, Oemar. 2006. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Jihad, Asep. 2008. Pengembangan Kurikulum Matematika (Tinjauan Teoritis dan Historis). Yogyakarta: Multi Pressindo.