PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA

DALAM MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

COTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

 

Dariah

SMA Negeri 4 Cimahi

 

ABSTRAK

Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam materi “Menyusun Laporan Keuangan” pada siswa kelas XI IPS 3 di SMA Negeri 4 Cimahi, dengan menggunakan metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). Pendekatan ini menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Permasalahan yang muncul karena kurangnya daya serap siswa pada materi niali pencapaian rata rata 65 dalam penelitian ini adalah “apakah penerapan metode pembelajaran CTL dalam materi Menyusun Laporan Keuangan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI IPS 3 di SMA Negeri 4 Cimahi pada tahun pelajaran 2014/1015?”. Subyek penelitian adalah siswa SMA Negeri 4 Cimahi kelas XI IPS 3 yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus. Pada siklus I dilaksanakan dua pertemuan dan pada siklus II satu pertemuan, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Indikator keberhasilan adalah tercapainya tujuan penelitian ini sesuai dengan alokasi waktu yang dirancang untuk membahas materi yang ditunjukkan dengan terlampauinya skor minimal ketuntasan LKS yaitu 90, terlampauinya skor KKM 75 dan ketuntasan kelas adalah 80%, serta serta meningkatnya persentase aktivitas siswa dalam pembelajaran hingga mencapai > 70% Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai LKS pada siklus I mencapai 73,7 dengan ketuntasan 64,5%, dan pada siklus II mencapai nilai 79,8 dengan ketuntaan kelas 100%. Dengan nilai tes akhir tertinggi mencapai nilai 95. Aktivitas siswa pada siklus I mencapai 47%, meningkat pada siklus II 90%, penguasaan kompetensi dasar sudah mencapai indikator keberhasilan yang diharapkan.  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa melalui implementasi kurikulum berbasis kompetensi dengan model pembelajaran CTL, percepatan pencapaian kompetensi dasar, hasil belajar, serta aktivitas belajar pada pokok bahasan “Materi Menyusun Laporan Keuangan” pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 4 Cimahi tahun pelajaran 2014/2015 dapat ditingkatkan.

Kata kunci: CTL, prestasi belajar, menyusun laporan keuangan.

 

Pendahuluan

Latar Belakang Masalah

Berdasarkan pengalaman peneliti sebagai guru bidang studi Akuntansi pada kelas XI IPS 3 di SMA Negeri 4 Cimahi, pada umumnya para siswa masih belum mampu menunjukan prestasi belajar yang maksimal. Masih rendahnya prestasi mereka ditunjukkan oleh kemampuan siswa dalam menganalisis soal dan dalam menjawab pertanyaan dengan persentase masih dibawah nilai ketuntasan minimal (KKM).

Prestasi belajar siswa yang belum memuaskan tersebut, sebagian besar mungkin disebabkan oleh karena proses pembelajaran yang masih dilakukan dengan menggunakan metode konvensional, berupa metode ceramah yang diselingi dengan tanya jawab, baik pertanyaan yang berasal dari guru kepada siswa ataupun sebaliknya dari siswa kepada guru. Metode pembelajaran konvensional ini tampaknya masih belum mampu meningkatkan prestasi siswa, karena dirasakan membosankan, monoton dan kurang variatif..

Prestasi belajar siswa yang masih rendah tampak pada hasil tes lisan dan tulisan serta rendahnya siswa yang mengerjakan tugas. Hasil tes pada akhir pelajaran dengan pokok bahasan ”Tahap pengikhtisaran siklus akuntansi” menunjukkan hasil yang masih rendah. Dari 31 orang peserta didik hanya 29% (9 orang) yang baru mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 75 dan 71% (22 orang) lagi belum mampu mencapai KKM. Nilai rata-rata mereka adalah 65, dengan nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 50. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di SMA Negeri 4 Cimahi adalah nilai 75, dengan indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran adalah minimal 80% hasil belajar siswa telah mencapai KKM.

Berdasarkan hasil pengamatan selama mengajar, perilaku dan sikap siswa dalam proses pembelajaran cenderung bersifat individual dan keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas juga masih rendah, sehingga berdampak pada prestasi belajar mereka yang juga rendah. Hal ini disadari oleh penulis bahwa rendahnya prestasi belajar mereka antara lain disebabkan oleh karena penggunaan metode pembelajaran yang masih kurang variatif, serta penggunaan media pembelajaran yang belum optimal.

Untuk meningkatkan hasil pembelajaran yang lebih baik, dalam arti menarik dan tidak membosankan bagi para peserta didik, maka perlu dilakukan tindakan perbaikan dalam kegiatan proses pembelajaran. Salah satu diantaranya adalah dengan melakukan penerapan metode pembelajaran secara bervariasi. Banyak metode yang bisa diterapkan dalam proses belajar mengajar, dimana guru harus berani melakukan terobosan baru dengan mencari alternatif baru guna menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif bagi tercapainya tujuan pembelajaran tersebut.

Salah satu metode yang dianggap dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa adalah metode Contextual Teaching and Learning (CTL), suatu metode pembelajaran yang dapat membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. (Dir.PLP, 2003). Sebagaimana ditulis oleh Johnson (2002:3) bahwa “Contextual teaching and learning engages students in significant activities that help them connect academic studies to their context in real-life situation.” Dengan demikian konsep dasar dari strategi Contextual Teaching and Learning ini adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menentukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.

Sehubungan dengan latar belakang permasalahan tersebut, maka penulis mencoba untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dalam rangka mengupayakan peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Akuntansi. Dalam PTK ini penulis mencoba menerapkan strategi pembelajaran dengan menggunakan “metode pembelajaran Contextual and Teaching Learning (CTL)” Adapun penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan oleh peneliti berjudul: ”Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dalam Materi Laporan Keuangan” (PTK Pada Mata Pelajaran Akuntansi Perusahaan Jasa di Kelas XI IPS 3 SMA Negeri 4 Cimahi, Tahun Pelajaran 2014/2015).

Masalah dan Pemecahan masalah

Permasalahan yang terungkap dalam latar belakang masalah diatas dicoba diatasi dengan metode pembelajaran yang lebih variatif dan menggugah minat siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas (mengerjakan tugas-tugas di rumah). Adapun metode pembelajaran yang dipilih dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL), suatu metode pembelajaran yang menekankan keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menentukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Selain itu diharapkan akan muncul rasa tanggung jawab siswa untuk turut aktif dalam proses pembelajaran tersebut dan pada akhirnya akan mendorong peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Ekonomi Akuntansi.

Dalam pelaksanaan penlitian ini, dirancang waktu penelitian yang minimal sama atau kurang dari alokasi waktu di dalam silabus. Kompetensi dasar dalam penelitian ini direfleksikan dalam Lembar Kerja Siswa (LKS), tes hasil belajar dan aktivitas siswa. Sehingga LKS tersebut selain sebagai salah satu media yang dapat membantu siswa dalam penanaman dan pemahaman konsep, juga dianalisis sebagai salah satu tolok ukur pencapaian kompetensi dasar. Selanjutnya berdasar penerapan model pmbelajaran ini prestasi belajar siswa dianggap meningkat apabila semua siswa mencapai nilai sama dengan atau lebih besar dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), yaitu ≥ 75.

Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: (a) mendeskripsikan peningkatan hasil atau prestasi belajar siswa, dan (b) mengukur besarnya peningkatan hasil atau prestasi belajar siswa dalam materi laporan keuangan dengan menggunakan model pembelajaran Contextual and Teaching Learning (CTL).

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK), yang pertama kali diperkenalkan oleh ahli psikologi sosial Amerika Serikat Kurt Lewin pada tahun 1946. Inti gagasan Lewin ini selanjutnya dikembangkan oleh ahli-ahli lain seperti Stephen Kemmis, Robin Mc. Taggart, John Elliot, Dave Ebbutt dan sebagainya. Di Indonesia sendiri PTK baru diperkenalkan pada akhir dekade 80-an (Aqib 2006: 87). Kemudian model PTK ini banyak diterapakan oleh para pendidik dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa.

Hasil Penelitian

Adapun prestasi hasil belajar siswa pada waktu pratindakan sebelum menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) ini dilaksanakan menunjukkan bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 65 dengan nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 50. Berdasarkan ketentuan nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) = 75, maka siswa yang telah mencapai ketuntasan baru 29% atau sebanyak 9 orang dari jumlah siswa 31 orang, sedangkan yang belum mencapai ketuntasan berjumlah 22 orang atau 71%.

Pencapaian nilai siswa tersebut memberikan gambaran bahwa prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akuntansi masih tergolong rendah.

Berdasarkan hasil analisis dan refleksi yang peneliti lakukan terhadap prestasi hasil belajar siswa pada pratindakan sebagaimana terlihat pada grafik 1 di atas, ditemukan beberapa kekurangan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran yang meliputi:

1)    Minat dan perhatian siswa terhadap materi ajar “menyusun laporan keuangan” masih rendah, karena cara penyampaian materi yang masih kurang menarik dan terkesan membosankan.

2)    Siswa masih kurang responsif dalam mengikuti KBM, karena penyajian materi yang masih terlalu berbelit.

3)    Siswa masih cenderung pasif, karena guru terlalu dominan dan kurang memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran.

4)    Siswa masih menunjukkan sikap ragu-ragu dalam mengajukan pertanyaan, yang disebabkan oleh karena belum optimal nya guru dalam membangkitkan keberanian siswa untuk bertanya ataupun mengajukan gagasannya.

5)    Rendahnya pemahaman siswa terhadap materi ajar “menyusun laporan keuangan”, karena siswa belum dapat mengikuti uraian dan penjelasan materi yang disampaikan guru yang disebabkan oleh penggunaan metode konvensional ceramah.

Tindakan Siklus I

Siklus 1 merupakan kegiatan pembelajaran pada materi “Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa, dengan menggunakan model pembelajaran CTL pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri 4 Cimahi. Komponen materi pembelajaran nya meliputi: (1) Pengertian laporan keuangan (2) Macam-macam laporan keuangan, (3) Unsur-unsur laporan laba rugi, dan (4) Menyusun laporan laba rugi. Pada siklus 1 ini proses pembelajaran dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 7 Januari 2015 yaitu pada jam pelajaran ke 3 dan 4. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 14 Januari 2015, pada jam pelajaran ke 1 dan 2.

Kegiatan siklus 1 diawali oleh peneliti dengan menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) selama 10 menit. Selanjutnya guru membagikan LKS untuk didiskusikan secara berkelompok dengan alokasi waktu sebanyak 60 menit. Hasil diskusi kelompok tersebut selanjutnya dipresentasikan dalam kelompok asal dengan alokasi waktu 20 menit. Kemudian pada pertemuan yang kedua dilaksanakan tes tertulis dengan materi yang sudah didiskusikan.

Tindakan Siklus II

Materi pembelajaran yang dipersiapkan dalam kegiatan pembelajaran pada tindakan atau siklus II adalah dengan Kompetensi Dasar “Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa, dengan indikator menyusun laporan perubahan modal (capital statement) dan neraca (balance sheet).

Kegiatan proses pembelajaran pada siklus/tindakan ke II dilaksanakan dua kali pertemuan, pertemuan ke-1 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 21 Januari 2015, pada jam pelajaran ke-3 dan ke-4 selama 90 menit. Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 28 Januari 2015. Pada pertemuan ke2 kegiatan pembelajaran diisi dengan pemberian tes tertulis yang dilaksanakan pada jam pelajaran ke1 dan 2.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan observer terhadap aktivitas siswa seperti terlihat dalam table 6, 7 dan tabel 8 di atas, terlihat adanya kemajuan yang cukup berarti bila dibandingkan dengan saat kegiatan pembelajaran pada tindakan 1 atau Siklus I. Setelah tindakan II atau Siklus II, siswa sudah mampu menjalin komunikasi dan interaksi yang lebih baik diantara mereka termasuk juga dengan guru. Siswa dapat menciptakan kerjasama kelompok yang lebih solid atau kompak, serta berani mengungkapkan ide – ide dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada guru. Siswa juga telah dapat menyelesaikan tugas-tugas individual dan kelompok dengan lebih baik. Kemajuan aktivitas siswa ini sekaligus juga menunjukkan tentang keberhasilan para siswa dalam memahami dan menyerap materi pelajaran yang diberikan guru kepada mereka.

Refleksi da Evaluasi Tindakan Siklus II

Kegiatan refleksi dilakukan setelah proses pembelajaran berakhir. Kegiatan ini diikuti seluruh siswa peserta pembelajaran serta dihadiri oleh observer. Masukan dan saran-saran penting dari observer serta kesulitan-kesulitan siswa yang relative semakin berkurang dijadikan catatan bagi penyempurnaan dalam pembelajaran berikutnya pada siswa dan kelas yang berbeda.

Pada tindakan II proses pembelajaran berjalan lebih baik dan tanpa kendala yang berarti bila dibandingkan dengan saat tindakan I. Permasalahan dan kekurangan-kekurangan yang telah dapat diperbaiki pada tindakan II ini, antara lain:

1)    Sikap dan aktivitas siswa dalam pembelajaran jauh lebih baik dibanding pada tindakan I.

2)    Antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran jauh lebih meningkat dan mereka merasa betul-betul puas dengan proses pembelajaran yang mereka ikuti.

3)    Ada peningkatan dalam kerjasama kelompok maupun secara individu, sehingga tugas-tugas kelompok bisa diselesaikan dengan lebih baik.

4)    Pada tindakan II ini, keaktifan dan intensitas keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran telah meningkatkan prestasi hasil belajar siswa, sehingga lebih dari 90% siswa telah melampaui nilai KKM.

5)    Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sesuai RPP yang telah dibuat.

Dengan demikian tujuan pembelajaran pada tindakan II telah berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa. Pencapaian tujuan pembelajaran pada tindakan II ini ditunjukkan dengan perolehan nilai rata-rata siswa yaitu 79,8 dan siswa yang telah mencapai ketuntasan sebanyak 31orang siswa (100%) dari peserta didik sebanyak 31 orang siswa.

 

 

Pembahasan Hasil

Prestasi belajar siswa pada saat pratindakan, dari 31 orang siswa hanya 9 orang (29%) yang baru mampu mencapai nilai sesuai KKM, sedangkan nilai dari 18 siswa lainnya (71%) masih berada di bawah ketentuan KKM, dimana nilai rata-rata klasikalnya adalah 65 nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 80.

Namun setelah dilakukan tindakan pertama, dimana proses pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL), trend peningkatan dalam prestasi belajar siswa sudah mulai nampak, walaupun belum signifikan. Peningkatan prestasi belajar siswa ini terlihat pada hasil tes mereka, yaitu 20 siswa (64,5%) telah berhasil dan 11 siswa (35,5%) yang belum berhasil memenuhi ketentuan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 65. Rata-rata nilai klasikalnya juga meningkat, yaitu menjadi 73,7 Sedangkan pada proses pembelajaran pratindakan atau sebelum menggunakan model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL) rata-rata prestasi belajar siswa baru mencapai nilai 65 (masih di bawah nilai KKM 75), ini berarti sudah terjadi peningkatan rata-rata prestasi belajar pada tindakan siklus 1.

Prestasi belajar siswa pada saat pratindakan menunjukan 29% dari jumlah siswa 31 orang yang mampu mencapai KKM. Namun setelah dilakukan PTK dengan menggunakan model pembelajaran contextual teaching and learning (CTL), maka ada peningkatan dalam prestasi belajar siswa walaupun masih belum signifikan. Pada siklus I siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 64,5%, dan yang belum tuntas terjadi penurunan menjadi 35,5%.

Karena prestasi siswa pada tindakan I belum berhasil memenuhi ketentuan minimum 80% siswa yang harus memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), maka kegiatan pembelajaran dilanjutkan pada siklus ke II. Pada siklus atau tindakan ke II ini, peningkatan prestasi belajar siswa telah meningkat dengan tajam. Berdasarkan hasil tes yang mereka kerjakan, hasilnya menunjukkan seluruh siswa atau 100% telah berhasil mencapai KKM. nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus II ini yaitu nilai 95 dan nilai terendah 75, dimana nilai rata-rata klasikalnya juga turut meningkat menjadi 79,8 atau 80.

Dari rekapitulasi diatas pada siklus II angka ketuntasan pratindakan 29% dan pada siklus II menjadi 100% berarti telah terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa pada siklus II sebesar 71%. Sedangkan untuk siswa yang tidak tuntas terjadi penurunan sebesar 71%

Berdasarkan hasil analisis data dalam pembahasan di atas, maka terlihat adanya keberhasilan peningkatan prestasi belajar siswa yang ditunjukkan oleh indikator sebagai berikut:

(1)   Angka ketuntasan mengalami kenaikan dari 9 Siswa (29%) pada pratindakan meningkat menjadi 20 siswa (64,5%) pada siklus I dan meningkat menjadi 31 siswa (100%) pada siklus II.

(2)   Ketidaktuntasan mengalami penurunan yakni dari 22 siswa (71%) pada pratindakan menurun menjadi 9 siswa (29%) pada siklus I dan menjadi sama sekali tidak ada siswa yang belum atau tidak tuntas (0%) pada siklus II.

(3)   Nilai tertinggi mengalami kenaikan dari 80 pada pratindakan meningkat menjadi 85 pada siklus I dan meningkat menjadi 95 pada siklus II.

(4)   Nilai terendah mengalami kenaikan yakni dari 50 pada pra-tindakan meningkat menjadi 65 pada siklus I dan meningkat menjadi 75 pada siklus II.

(5)   Nilai rata-rata juga mengalami kenaikan yakni dari 65 pada pratindakan meningkat menjadi 73,7 pada siklus I dan meningkat menjadi 79,8 pada siklus II.

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Dengan memperhatikan hasil pembahasan tentang keseluruhan data yang diperoleh selama penelitian tindakan kelas (PTK) ini, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model contextual teaching and learning (CTL) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam materi Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa, pada kelas XI IPS 3 SMA Negeri 4 Cimahi tahun pelajaran 2014/1015.

Saran

Bagi guru dan peneliti lain agar terus menerus memperluas wawasan pengetahuan tentang metodologi pengajaran dengan menerapkan model-model pembelajaran yang bervariasi, khususnya dalam menerapkan model contextual teaching and learning (CTL)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dan Suhardjono dan Supardi (2007), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara.

Johnson, Elaine B (2002), contextual teaching and learning (CTL), California, Corwin Press.

Karli, Hilda dan Oditha R. Hutabarat (2007), Implementasi KTSP Dalam Model-model Pembelajaran, Penerbit: Generasi Info Media.

Lubis, Irsan, Persamaan Dasar Akuntansi (Accounting Equation), LPMB, Ciledug.

Muslichudin (2009), Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas dan Sekolah: Panduan Praktis Untuk Guru dan Tenaga Kependidikan, Bandung: Rizqi Press.

Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Malang: Universitas Negeri Malang.

Sagala, Syaiful, (2008), Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung, Alfabeta.

Sudjana, Nana, (1983), Metode dan Teknik Kegiatan Belajar Partisipatif, Bandung.

Wiriaatmadja, Rochiati, (2005), Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja Rosada Karya.