Peningkatan Prestasi dan Kreatifitas Melalui Kegiatan Supervisi Dengan Teknik Kelompok
PENINGKATAN PRESTASI DAN KREATIFITAS KERJA GURU
MELALUI KEGIATAN SUPERVISI DENGAN TEKNIK KELOMPOK
DI SD NEGERI 4 TUKO SEMESTER 2 UPTD PENDIDIKAN
KECAMATAN PULOKULON TAHUN AJARAN 2017/2018
Haryanti
SDN 4 Tuko Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan
ABSTRAK
Penelitian Tindakan Sekolah ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan prestasi kerja guru dan seberapa besar peningkatan prestasi kerja guru setelah dilaksanakan supervisi dengan teknik kelompok oleh kepala sekolah di SD Negeri 4 Tuko Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. Subyek penelitian yaitu guru-guru kelas I, II, III, IV, V dan VI di SD Negeri 4 Tuko Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018. Dalam Penelitian ini untuk mengumpulkan data digunakan metode dokumentasi. Penilaian terhadap kriteria kualitas pelaksanaan proses belajar mengajar dari guru yang diamati dan diobservasi dengan rentang skor antara 1 sampai dengan 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan prestasi kerja guru yang dinilai melalui 4 aspek penilaian menunjukkan peningkatan yang signifikan pada setiap siklusnya. Kesimpulannya adalah pelaksanaan supervisi dengan teknik dan pendekatan kelompok ditunjang dengan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas terbukti mampu meningkatkan prestasi kerja guru-guru di SD Negeri 4 Tuko.
Kata Kunci: supervisi, teknik kelompok, prestasi kerja
PENDAHULUAN
Dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya, guru sebagai profesi menyandang persyaratan tertentu sebagaimana tertuang di dalam Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam pasal 39 (1) dan (2) dinyatakan bahwa tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab di atas, seorang guru dituntut memiliki beberapa kemampuan dan keterampilan tertentu. Kemampuan dan keterampilan tersebut sebagai bagian dari kompetensi profesionalisme guru.
Kompetensi merupakan suatu kemampuan yang mutlak dimiliki oleh guru agar tugasnya sebagai pendidik dapat terlaksana dengan baik. Tugas guru erat kaitannya dengan peningkatan sumber daya manusia melalui sektor pendidikan, oleh karena itu perlu upaya-upaya untuk meningkatkan mutu guru untuk menjadi tenaga profesional. Agar peningkatan mutu pendidikan dapat berhasil. Sebagaimana dikemukakan oleh Tilaar (1999:104) peningkatan kualitas pendidikan tergantung banyak hal, terutama mutu gurunya.
Untuk menjadikan guru sebagai tenaga profesional tidak semata-mata hanya meningkatkan kompetensinya baik melalui pemberian penataran, pelatihan maupun memperoleh kesempatan untuk belajar lagi namun perlu juga memperhatikan guru dari segi yang lain, seperti peningkatan disiplin, pemberian motivasi, pemberian bimbingan melalui supervisi, pemberian insentif, gaji yang layak dengan keprofesinalannya sehingga memungkinkan guru menjadi puas dalam bekerja sebagai pendidik.
Pembelajaran akan berhasil dengan baik bila pembelajaran itu mampu menggali kemampuan siswa dan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi sehingga siswa betul-betul memahami materi yang telah dipelajari. Demikian pula dalam mengakhiri pembelajaran, seorang guru harus menanamkan kesan yang mendalam bagi siswa sehingga materi itu harus betul-betul dikuasai dan dipahami siswa, guru membuat umpan balik sesuai materi yang dipelajari secara proporsional, serta bersama-sama siswa menyimpulkan materi pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan awal bahwa terdapat kesan guru belum melaksanakan tugasnya secara optimal dalam pembelajaran. Guru masih ada yang melaksanakan pembelajaran secara tradisional, kurang sistematis serta kurang memperhatikan metode dan teknik pembelajaran. Pembelajaran yang kurang sistematis maka hasil pembelajaran juga tidak maksimal. Untuk melaksanakan pembelajaran yang sistematis guru harus membuat persiapan mengajar, mempersiapkan sarana prasarana pembelajaran yang dibutuhkan, membuka pelajaran dengan baik, memotivasi siswa untuk belajar, menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas dan dapat diterima siswa, mengaktifkan siswa dalam pembelajaran, mengevaluasi hasil pembelajaran dan bersama siswa guru menyimpulkan materi pelajaran.
Kesenjangan yang terjadi adalah masih ada guru yang belum maksimal dalam pelaksanaan pembelajaran, sehingga diperlukan motivasi eksternal bagi guru. Untuk memotivasi guru agar melaksanakan pembelajaran secara optimal maka kepala sekolah dan pengawas perlu mengefektifkan kembali supervisi kelas terhadap beberapa guru di SD Negeri 4 Tuko Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. Supervisi kelas yang akan dilakukan meliputi tiga tahap kegiatan yaitu: 1) Kepala sekolah, pengawas, dan guru mengadakan pertemuan awal untuk membuat kesepakatan pelaksanaan supervisi kelas, guru dapat menggali berbagai macam informasi tentang persiapan pembelajaran, sebaliknya kepala sekolah dan pengawas dalam hal ini dapat memberikan pembinaan untuk perbaikan perencanaan pembelajaran. 2) pelaksanaan pembelajaran, kepala sekolah dan pengawas, mengamati, mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran guru, 3) kepala sekolah dan pengawas menyampaikan kelemahan dan kelebihan guru dalam mengajar serat membimbing dan memberikan saran perbaikan, sehingga kelemahan-kelemahan itu tidak akan terjadi pada pembelajaran berikutnya.
Berdasarkan kenyataan yang ada di SD Negeri 4 Tuko belum maksimal dilakukan supervisi dan masih banyak kendala atau persoalan yang berkaitan dengan pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah. Partisipasi guru untuk disupervisi masih rendah. Padahal tujuan supervisi untuk membantu guru-guru melihat dengan jelas tujuan pendidikan dan berusaha mencapai tujuan pendidikan itu dengan membina dan mengembangkan metode-metode dan prosedur pengajaran yang lebih baik.
Bertitik tolak dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Peningkatan Prestasi dan Kreativitas Kerja Guru Melalui Kegiatan Supervisi dengan Teknik Kelompok di SD Negeri 4 Tuko Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018â€.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah yang ditetapkan adalah bagaimana upaya kepala sekolah dalam meningkatkan prestasi kerja dengan pelaksanaan supervisi menggunakan teknik kelompok (meeting) di SD Negeri 4 Tuko Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan.
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang dijabarkan di atas, maka tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui: (1) Untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan prestasi kerja guru setelah dilaksanakan kegiatan supervisi dengan teknik kelompok. (2) Untuk mengetahui seberapa besar peningkatan prestasi kerja guru setelah dilaksanakan kegiatan supervisi dengan teknik kelompok.
KAJIAN TEORI
Supervisi Kepala Sekolah
Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara afektif (Purwanto, 2003:32).
Menurut Jones dalam Mulyana (2003:155), supervisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh proses administrasi pendidikan yang ditujukan terutama untuk mengembangkan efektivitas kinerja personalia sekolah yang berhubungan tugas-tugas utama pendidikan.
Supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan petugas-petugas lainya dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru serta merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode serta evaluasi pengajaran (Sahertian, 2007:17).
Suharisimi Arikunto menyatakan tentang pengertian Supervisi Pengajaran dengan menyebutkan sebagai “Supervisi Klinis†yaitu suatu bentuk supervise yang difokuskan pada peningkatan kualitas mengajar dengan melalui sarana siklus yang simpatik untuk langkah-langkah intensif dan cermat tentang penampilan mengajar yang nyata serta bertujuan untuk mengadakan perubahan dengan cara yang rasional.
Glickman dalam Ibrahim Bafadal mendefinisikan supervisi pangajaran adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuanya mengelola proses belajar mengajar demi pencapaian tujuan pengajaran.
Daresh mengemukakan supervisi pengajaran adalah upaya membantu guru-guru mengembangkan kemampuanya mencapai tujuan pengajaran.
Menurut pendapat Harris dalam Piet A. Sahertian supervisi pengajaran adalah apa yang dilakukan oleh petugas sekolah terhadap stafnya untuk memelihara (maintain) atau mengubah pelaksanaan kegiatan di sekolah yang langsung berpengaruh terhadap proses mengajar guru dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa.
Selanjutnya Crosby sebagaimana dikutip oleh Burhanuddin mengemukakan supervisi adalah pembinaan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan supervisi pengajaran adalah upaya seorang kepala sekolah dalam pembinaan guru agar guru dapat meningkatkan kualitas mengajarnya dengan melalui langkah-langkah perencanaan, penampulan mengajar yang nyata serta mengadakan perubahan dengan cara yang rasional dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa.
Karakteristik Supervisi
Menurut Mulyasa (2004:112) salah satu supervisi akademik yang populer adalah supervisi klinis, yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
1) Supervisi diberikan berupa bantuan (bukan perintah), sehingga inisiatif tetap berada di tangan tenaga kependidikan.
2) Aspek yang disupervisi berdasarkan usul guru, yang dikaji bersama kepala sekolah sebagai supervisor untuk dijadikan kesepakatan.
3) Instrumen dan metode observasi dikembangkan bersama oleh guru dan kepala sekolah
4) Mendiskusikan dan menafsirkan hasil pengamatan dengan mendahulukan interpretasi guru
5) Supervisi dilakukan dalam suasana terbuka secara tatap muka, dan supervisor lebih banyak mendengarkan serta menjawab pertanyaan guru daripada memberi saran dan pengarahan.
6) Supervisi klinis sedikitnya memiliki tiga tahap, yaitu pertemuan awal, pengamatan dan umpan balik.
7) Adanya penguatan dan umpan balik dari kepala sekolah sebagai supervisor terhadap perubahan tingkah laku guru yang positif sebagai hasil pembinaan.
8) Supervisi dilakukan secara berkelanjutan untuk meningkatkansuatu keadaan dan memcahkan suatu masalah.
Teknik-Teknik Supervisi
Menurut Gwynn, dalam Bafadal (2004:48-50), teknik supervisi digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu teknik perorangan dan teknik kelompok. Teknik supervisi individual meliputi kunjungan kelas, percakapan pribadi, kunjungan antar kelas, penilaian sendiri. Sedangkan teknik supervisi kelompok meliputi: kepanitiaan, kursus, laboratorium kelompok, bacaan terpimpin, demonstrasi pembelajaran, perjalanan staf, diskusi panel, perpustakaan profesional, organisasi professional, bulletin supervisi, sertifikasi guru, tugas belajar, dan pertemuan guru.
Dari beberapa pendapat dan uraian di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa supervisi kepala sekolah adalah proses pembinaan kepala sekolah kepada guru dalam rangka memperbaiki proses belajar mengajar.
Prestasi Kerja Guru
Mangkunegara (2006:50) menyatakan bahwa prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugasnya, sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Prestasi kerja yang dikemukakan oleh Kusryanto (dalam hasibuan, 2005:250) adalah perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu.
Dharma (dalam Ruki, 2002:121) mengemukakan bahwa prestasi kerja adalah suatu yang dikerjakan atau jasa yang dihasilkan atau diberikan seseorang.
Handoko (1997:19) mengartikan prestasi kerja sebagai ungkapan kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap, keterampilan dan motivasi dalam menghasilkan sesuatu.
Wirawan (2001:17) mengungkapkan bahwa indikator-indikator yang dinilai dalam prestasi kerja antara lain: (1) Kuantitas dan kualitas pekerjaan. (2) Kerjasama. (3) Kepemimpinan. (4) Kehati-hatian. (5) Pengetahuan mengenai jabatan. (6) Kejujuran. (7) Kesetiaan. (8) Dapat tidaknya diandalkan. (9) Inisiatif.
Kerangka Berfikir
Salah satu tugas kepala sekolah adalah sebagai supervisor, yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan. Jika kepala sekolah sebagai supervisor dapat melakukan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya dengan baik melaksanakan supervisi pendidikan secara efektif dan profesioal maka logikanya pemberian supervisi oleh kepala sekolah akan meningkatkan prestasi kerja guru.
Di samping itu motivasi kerja guru sebagai perangsang keinginan dan data gerak yang menyebabkan seorang guru bersemangat dalam mengajar. Guru yang bersemangat dalam mengajar terlihat dalam ketekunannya ketika melaksanakan tugas, ulet, minatnya yang tinggi dalam memecahkan masalah, penuh kreatif dan sebagainya. Hal ini berdampak pada terciptanya prestasi kerja yang baik.
Hipotesis Tindakan Penelitian
Berdasarkan teori–teori dan kerangka pikir di atas dapat dikemukakan hipotesis dari pelaksanaan tindakan penelitian ini yaitu pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah menggunakan teknik kelompok (meeting) dapat meningkatkan pretasi kerja guru–guru di SD Negeri 4 Tuko Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan.
METODE PENELITIAN
Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Tuko, UPTD Pendidikan Kecamatan Pulokulon pada tahun pelajaran 2017/2018. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SD Negeri 4 Tuko, UPTD Pendidikan Kecamatan Pulokulon pada tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumlah 6 orang. Dalam penelitian tindakan sekolah (PTS) ini mengambil subyek penelitian yaitu guru kelas I, II, III, IV, V dan VI di SD Negeri 4 Tuko pada tahun pelajaran 2017/2018, karena peneliti sebagai kepala sekolah di sekolah ini.
Objek penelitian dari penelitian tindakan sekolah ini adalah menerapkan supervisi kepala sekolah dengan teknik kelompok yaitu pendekatan pertemuan/rapat (meeting) untuk meningkatkan prestasi kerja guru dalam proses belajar mengajar.
Rencana penelitian tindakan sekolah ini dilaksanakan untuk siklus 1 pada minggu ke 3 (tiga) bulan bulan Februari 2018 dan siklus II dilaksanakan minggu ke 1 (satu) bulan Maret 2018. Sebelum melakukan penelitian tindakan sekolah ini, dilakukan pendekatan sosialisasi dalam rapat, bahwa akan dilaksanakan suatu tindakan sekolah melalui supervisi teknik kelompok.
Untuk mengumpulkan data dalam penelitian tindakan sekolah ini, peneliti menggunakan metode pengamatan dengan menggunakan instrumen dan metode dokumentasi. Data dapat diperoleh dari sumber tertulis yang berhubungan dengan penelitian yaitu informasi tentang 7 kompetensi dasar guru. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik sederhana yang secara kualitatif.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA
Dari hasil analisis data pengamatan dan administrasi perangkat pembelajaran guru-guru dalam 4 aspek–aspek penilaian yang telah ditetapkan dan setelah dianalisis maka dapat terlihat pada tabel-tabel di bawah ini.
Rekapitulasi Hasil Penilaian Prestasi Kerja Guru pada Aspek Perencanaan, Pelaksanaan, Penilaian dan Pengawasan Proses Pembelajaran pada kondisi awal, siklus I dan siklus II
No |
Siklus |
Penilaian Tiap Aspek |
Jumlah Nilai |
Rata-rata |
Kriteria Nilai |
|||
a |
b |
c |
d |
|||||
1 |
Awal |
55,00 |
55,00 |
73,75 |
55,00 |
219,58 |
56,18 |
C |
2 |
Pertama |
74,69 |
75,00 |
75,00 |
74,17 |
298,87 |
74,20 |
C |
3 |
Kedua |
94,69 |
96,66 |
96,25 |
94,17 |
381,78 |
95,15 |
SB |
|
Rata – Rata |
74,79 |
75,55 |
75,00 |
74,44 |
300,07 |
75,17 |
B |
Dari paparan di atas menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi kepala sekolah dengan pendekatan kelompok (meeting) terbukti dapat meningkatkan prestasi kerja guru dalam pembelajaran bagi guru-guru di SD Negeri 4 Tuko. Dari uraian dan penjelasan serta analisis data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa:
1. Pentingnya supervisi oleh kepala sekolah yag di dalamnya bermuatan daya upaya yang akurat guna meningkatkan kemampuan, kinerja maupun prestasi guru khususnya dalam mengelola proses pembelajaran;
2. Kemampuan kepala sekolah dalam mendayagunakan antar komponen penting terkait dengan upaya peningkatan kemampuan, kinerja maupun prestasi guru khususnya dalam mengelola proses pembelajaran;
3. Meningkatnya prestasi kerja guru SD Negeri 4 Tuko dalam mengelola proses pembelajaran, tidak terlepas dari meningkatnya kesadaran kepala sekolah yang didalamnya secara bertanggung jawab, yang diaktualisasikan pada tindakan-tindakan nyata yang bersifat preventif (mencegah), membimbing, mengarahkan dan menjadi rekan sejawat nan bijak dalam memenuhi setiap kebutuhan guru dan siswa dalam rangka mencapai suatu perubahan yang diinginkan.
4. Dengan berkembangnya perilaku-perilaku baik seperti diatas, maka terjadilah suatu perubahan ke arah yang diinginkan oleh masing-masing. Kepiwaian kepala sekolah dalam memilih tingkat resiko, baik secara ekonomis maupun material, dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pemborosan, lebih meluangkan waktu, tenaga dan pemikiran.
5. Termasuk masalah yang kompleks dan tidak mudah dalam menyelesaikan kasus pengelolaan proses pembelajaran. Terlebih lagi ketika maslaah itu berkaitan dengan kualitas pengelolaan proses pembelajaran. Sudah menjadi rumus yang baku untuk bisa berlangsungnya hal itu diperluikan segala sesuatunya yang berkualitas, baik SDM guru, material, maupun proses berlangsungnya. Dalam rangka mengupayakan kualitas ini, peran serta kepala sekolah akan sangat mewarnai peran serta guru dan siswa. Supervisi merupakan bagian integral dari kemampuan profesional kapala sekolah yang berkualitas. Tanpa berkemampuan melakukan supervisi, mustahil kepala sekolah SD Negeri 4 Tuko berhasil meningkatkan kualitas kemampuan, kinerja dan prestasi guru-guru dalam mengelola proses pembelajaran.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Penelitian Tindakan Sekolah ini dilaksanakan sebanyak 2 (dua) siklus. Berdasarkan hasil analisis data baik siklus I dan siklus II dapat disimpulkan bahwa: (1) Pelaksanaan supervisi dengan teknik dan pendekatan kelompok ditunjang dengan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas terbukti mampu meningkatkan prestasi kerja guru-guru di SD Negeri 4 Tuko. (2) Peningkatan prestasi kerja guru yang dinilai melalui 4 aspek penilaian menunjukkan peningkatan yang siginifikan pada setiap siklusnya. (3) Rata-rata hasil penilaian terhadap 4 aspek penilaian prestasi kerja guru pada setiap siklusnya dapat dijelaskan bahwa pada kondisi awal sebesar 56,18 masuk dalam kreteria (C), pada siklus kedua 74,20 masuk dalam kreteria (C) dan pada siklus terakhir sebear 95,15 dan masuk dalam kreteria nilai (SB). (4) Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan supervisi kepala sekolah dengan teknik dan pendekatan kelompok dinyatakan berhasil dan selesai pada siklus kedua karena semua indikator keberhasilan telah terpenuhi pada pelaksanaan kegiatan siklus kedua.
Saran
1. Untuk perbaikan prestasi kerja guru-guru disarankan untuk menggunakan beberapa supervisi termasuk teknik kelompok dengan pendekatan pertemuan (meeting).
2. Dalam penerapan teknik supervisi agar tidak terpaku pada satu teknik saja.
3. Hasil pelaksanaan kegiatan penelitian ini dapat dijadikan acuan tidak hanya untuk penulis secara pribadi tetapi juga bagi kepala sekolah lain sebagai salah satu upaya meningkatkan prestasi kerja guru-guru dalam sekolahnya masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2001. Manajemen sumber Daya Manuasia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Arikunto, Suharsimi. 1999. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Bittel L.R dan Newsrom J.W. 1996. Pedoman Penyelia. Jakarta: Binaman Pressindo LPPM
Blanchard, Kenneth dan Spencer Johnson. 1992. The One Minute Manager. New York: William Morrow
Cherrington, J. David. 1995. The Management of Human Resource. New Jersey: Prentice Hall International, Inc
Gay, L.R. 2000. Education Research: Competences for analysis and Application. New Jersey: Prentice-Hall, Inc
Gomez-Mejia, R. Luis, dkk., 2001. Managing Human Resources. New Jersey: Prentice-Hall, Inc
Handoko, T. Hani. 1997. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua, Cetakan Keenambelas. Yogyakarta: BPFE
Hasibuan, Malayu SP. 1999. Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara
Hikmawati, Afni. 2005. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Guru pada SMK Negeri di Wonosobo. Tesis Tidak dipublikasikan. Semarang: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Semarang
Ibrahim Bafadal.2003. Supervisi Pengajaran: Teori dan Aplikasinya Dalam Membina Profesional Guru. Jakarta: Bumi Aksara
Muchinsky, Paul M. 1993. Psychology Applied to Work, (Fourth Edition), Brooks/Cole Publishing Company, New York
Mulyasa. 2003. Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Piet Sahertian. 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta
Purwanto, M. Ngalim. 2003. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Ruki, S. Achmad. 2002. Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Tilaar. H.A.R. 1999. Beberapa Agenda Reformasi Pendidikan Nasional dalam Perspektif Abad 21. Magelang: Tera Indonesia
Wirawan, Sarlito. 1997. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada