PENINGKATAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN MEMAKSIMALKAN GIAT BERLATIH MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIIG SMP NEGERI 5 SRAGEN
PENINGKATAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR
DENGAN MEMAKSIMALKAN GIAT BERLATIH MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIIG SMP NEGERI 5 SRAGEN
Nemi Pangastuti
SMP Negeri 5 Sragen
ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah: (a). Untuk meningkatkan prestasi belajar dengan memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VIIG SMP Neger 5 Sragen. (b). Untuk meningkatkan Motivasi belajar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan memkasimalkan giat berlatih dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIIG SMP Negeri 5 Sragen. Metodologi penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri atas dua siklus, yang masing-masing siklus terdiri 4 (empat) kegiatan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil prestasi belajar dilihat dari ketuntasannya dari kondisi awal ada 10 siswa (31,3%) yang tuntas pada siklus I ada 25 siswa (78,2%) jadi ada peningkatan 15 siswa (46,8%).. Hasil penelitian pada siklus II dilihat dari ketuntasannya dari siklus I ada 25 siswa (78,2%) yang tuntas pada siklus II ada 29 siswa (90,6%) jadi ada peningkatan 4 siswa (12,5%).
Kata kunci: Giat Berlatih, Prestasi dan Motivasi Belajar, Bahasa Indonesia
PENDAHULUAN
Dalam kurikulum Pendidikan Dasar khususnya Sekolah Menengah Pertama (SMP) terdapat sejumlah mata pelajaran. Sekian banyak mata pelajaran di SMP, pembelajaran Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa yang dipakai bahasa sehari-hari oleh para siswa. Sesuai dengan kenyataan di lapagan tentang hasil Ujian Sekolah atau Nasional,pelajaran Bahasa Indonesia menunjukkan rata-rata yang relatif belum memuaskan utamanya di SMP Negeri 5 Sragen Hal itu perlu adanya penelitian lebih mendalam agar nilai rata-rata hasil Ujian Nasional maupun Ujian Sekolah dapat lebih meningkat secara signifikan.
Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 5 Sragen telah menggunakan multimetode pembelajaran dan multimedia pembelajaran. Namun demikian, masih saja pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang mudah dan diminati, lagi pula digemari bagi para siswa.
Di depan telah di singgung tentang keengganan atau kurangnya minat siswa dalam mengerjakan tugas-tugas, baik di kelas maupun di rumah untuk pembelajaran mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal itu terjadi disebabkan oleh beberapa hal yang terkait, antara lain: (1) Adanya fenomena guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang tidak mau memeriksa seluruh pekerjaan atau tugas siswa yang telah dikerjakan. (2) Adanya guru mata pelajaran Bahasa Indonesia memberikan tugas yang mungkin terlalu banyak bagi siswa sehingga merasa terlalu berat dan akibatnya tugas tidak dikerjakan secara keseluruhan. (3) Adanya guru mata pelajaran Bahasa Indonesia hanya membahas tugas-tugas yang dianggap sukar bagi siswa saja. (4) Siswa kurang termotivasi untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, bahkan yang dianggap salah satu program studi/mata pelajaran penting
Untuk mengatasi dan mengantisi–pasi hal-hal tersebut dan agar motivasi dan prestasi siswa untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkat, guru harus berusaha memberi tugas-tugas memaksimalkan giat berlatih, dan bila perlu dikerjakan secara berkelompok.
Berdasarkan latar belakang masa–lah maka dapat dirumuskan sebagai berikut: (1) Bagaimanakah upaya peningkatan prestasi belajar dan motivasi belajar dengan memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VIIG SMP Neger 5 Sragen ? (2) Apakah motivasi belajar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan memakasimalkan giat berlatih dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIIG SMP Negeri 5 Sragen ?
Berdasarkan rumusan masalah maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut: (1) Mendiskripsikan langkah-langkah upaya peningkatan prestasi belajar dan motivasi belajar dengan memaksi–malkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas VIIG SMP Neger 5 Sragen. (2) Motivasi belajar dalam pembe–lajaran Bahasa Indonesia dengan memkasi–malkan giat berlatih dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIIG SMP Negeri 5 Sragen.
LANDASAN TEORI
Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi Belajar merupakan hasil akhir yang telah dicapai dari suatu usaha dalam mengikut kegiatan temasuk pendidikan dan atau pelatihan, yang hasilnya dapat ditentukan dengan cara memberikan tes pada akhir tahapan pendidikan/pelatihan. Oemar Hamalik (1978:29) berpendapat bahwa, Prestasi adalah hasil yang dicapai setelah seseorang melakukan suatu kegiatan. Adapun menurut Poerwodarminto (1985:268) berpendapat bahwa, Prestasi, adalah suatu hasil yang dicapai, dilakukan, dikerjakan.
Belajar dapat diartikan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Rochman Natawidjaja, 1978:13).
Dari pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa Prestasi Belajar adalah hasil akhir yang telah dicapai dari kegiatan belajar yang dinyatakan dalam angka, huruf, maupun dalam kalimat yang mencerminkan hasil perubahan dalam ketrampilan dan sikap yang dicapai seseorang individu merupakan hasil interaksi dengan lingkungan.
Pengertian Motivasi Belajar
Thulus Hidayat (1986:73) berpen–dapat, bahwa Motivasi adalah pemberian dorongan kepada motif-motif untuk mencapai tujuan tertentu. Sedang Motif adalah sesuatu yang terdapat dalam diri manusia yang mendorong manusia untuk berbuat menuju ke suatu tujuan.
Djaja Djajuri (1997:1,8) berpenda–pat, bahwa Motivasi Belajar berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai oleh individu yang sedang belajar itu sendiri. Jika seseorang yang sedang belajar menyadari bahwa tujuan yang hendak dicapai berguna atau bermanfaat baginya, maka motivasi belajar seperti itu disebut motivasi instrinsik atau internal. Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Motivasi Belajar adalah dorongan untuk melakukan kegiatan belajar yang timbul dari dalam dirinya atau pun yang datang dari luar diri manusia itu sendiri untuk memaksimalkan giat berlatih mata pelajar–an Bahasa Indonesia.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan latar belakang masa–lah tentang dengan memaksimalkan giat berlatih Bahasa Indonesia yang telah diuraikan di depan, maka penulis/peneliti mengajukan hipotesis tindakan tentang kegiatan dengan memaksimalkan giat berlatih Bahasa Indonesia sebagai berikut: (1) Dengan memaksimalkan giat berlatih Bahasa Indonesia dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran, khususnya kelas VIIG SMP Negeri 5 Sragen. (2) Dengan memaksimal–kan giat berlatih Bahasa Indonesia, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran, khususnya para siswa kelas VIIG SMP Negeri 5 Sragen
METODE PENELITIAN
Setting dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIIG. Alasanya peneliti adalah sebagai guru di SMP Negeri 5 Sragen, sehingga lebih mengenal serta memahami kondisi siswa dan lingkungannya. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap kelas VIIG tahun pelajaran 2013/2014, selama 11 minggu, mulai bulan Maret hingga bulan Mei 2014. Alasanya berkaitan materi yang akan diajarkan.
Dalam proses pembelajaran mata pelajaran kelas VIIG SMP Negeri 5 Sragen sebanyak satu kelas, yaitu kelas VIIG dengan jumlah siswa 32 anak, dengan jumlah jam tatap muka setiap minggu sebanyak 6 jam pelajaran.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik dan alatpengumpulan data dilakukan dengan cara: Teknik pengumpul–an data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah dengan cara: (a) Tes; (b) Observasi. (c) Wawancara. Sedangkan alat Pengumpul Data meliputi: (a) Lembar Soal Tes; (b) Lembar Observasi; dan (c) Pedoman wawancara.
Data yang diperoleh dalam peneli–tian ini menggunakan:
1. Triangulasi Sumber
Proses pembelajaran (tes dan observasi) yang divalidasi datanya dengan pendekatan memaksimalkan giat berlatih Bahasa Indonesia dengan melalui trianggulasi (materi, metode dan sumber).
2. Triangulasi Metode
Agar data dapat dipercaya menggunakan dari berbagai sumber antara lain: metode ceramah, metode pemberian tugas serta metode observasi.
Dalam penelitian tindakan kelas ini penulis/peneliti sengaja tidak menggu–nakan analisis deskriptif komparatif. De–ngan cara membuat perbandingan nilai atau hasil tes antar siklus dalam kegiatan dengan pendekatan memaksimalkan giat berlatih Bahasa Indonesia dengan indikator kinerja.
Tes dan observasi dengan analisis deskriptif berdasarkan hasil tes dan observasi maupun refleksi dengan pendekatan memaksimalkan lebih giat berlatih Bahasa Indonesia.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS–AN
Deskripsi Kondisi Awal
Hasil awal didapatkan dari hasil ulangan harian pertama mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIIG SMP Negeri 5 Sragen sebelum diterapkannya pendekatan memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia pada awal bulan Maret semester genap tahun pelajaran 2013/2014.
Dari ulangan harian pertama sswa kelas VIIG SMP Negeri 5 Sragen, Kabupaten Sragen untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia sebelum siswa diterapkan pendekatan memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia diperoleh hasil, sebagai berikut: (a) Jumlah peserta ulangan harian: 32 siswa; (b) Jumlah siswa yang telah tuntas belajar: 10 siswa; (c) Jumlah siswa yang belum tuntas belajar: 22 siswa; dan (d) Seluruh siswa mengikuti ulangan.
Deskripsi Siklus I
1. Perencanaan
Perencanaan penelitian tindakan kelas atau classroom action research tentang penerapan pendekatan memaksi–malkan giat berlatih. Kegiatan dalam perencanaan ini adalah:
a. Membuat skenario tindakan tentang kegiatan dengan pendekatan memak–simalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia yang akan dilakukan. Penelitian ini direncanakan satu siklus dua kali pertemuan. Pokok bahasan yang akan dipelajari adalah teori dan praktek, yaitu konsep dengan pende–katan memaksimalkan giat berlatih.
b. Menentukan kelompok dengan pende–katan memaksimalkan giat berlatih di dalam mengerjakan tugas dengan pendekatan memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indo–nesia.
c. Membuat soal tugas dengan pende–katan memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia sesuai dengan materi yang dipelajari.
d. Membuat alat evaluasi dengan tujuan pembelajaran dengan pendekatan memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah dipelajari.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas atau classroom action research tentang penerapan dengan pendekatan memaksimalkan giat berlatih Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Kegiatan pelaksanaan tindakan kelas tentang kegiatan dengan pendekatan memaksimal–kan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kegiatan pokok dalam penelitian. Apabila semua pelaksa–naan, maka penelitian melaksanakan strategi tindakan kelas yang telah disusun. Pada pelaksananan tindakan kelas ini peneliti mengadakan observasi dalam pendekatan memaksimalkan giat berlatih.
3. Observasi
Observasi penelitian tindakan kelas atau classroom action research tentang penerapan dengan pendekatan memaksi–malkan giat berlatih. Kegiatan observasi atau penyelidikan dilaksanakan untuk memantau terhadap pelaksanaan dan merekam semua peristiwa yang terjadi dalam kegiatan dengan pendekatan memacu lebih giat bertanya mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam kegiatan observasi ini diperoleh data-data untuk dianalisis dan direfleksikan atau disimpul–kan dalam kegiatan dengan pendekatan memaksimalkan giat berlatih.
4. Refleksi
Hasil yang dicapai dalam Siklus I pada keaktifan siswa tugas rumah kelompok anak yang aktif adalah 25 siswa sedangkan anak tidak aktif adalah 7 siswa. Kalau dilihat dari prosentase perolehan siswa yang aktif yaitu 78,2% sedangkan siswa yang tidak aktif 21,8%. Hasil prestasi belajar siswa dilihat dari ketuntasannya ada 25 siswa yang tuntas, sedangkan anak yang tidak tuntas 7 siswa. Hasil yang dicapai ketuntasan dalam prosentase siswa yang tuntas adalah 78,2% sedangakan siswa yang tidak tuntas 21,8%. Hasil refleksi pada Siklus I baru mencapai 75% baru sama dengan indikator kinerja yang dirumuskan maka perlu diadakan tindakan yang berikutnya atau pada tindakan Siklus II.
Deskripsi Siklus II
1. Perencanaan
Perencanaan penelitian tindakan kelas atau classroom action research tentang penerapan pendekatan memaksi–malkan giat berlatih. Kegiatan dalam perencanaan ini adalah:
a. Membuat skenario tindakan tentang kegiatan dengan pendekatan memaksi–malkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia yang akan dilakukan. Penelitian ini direncanakan satu siklus dua kali pertemuan. Pokok bahasan yang akan dipelajari adalah teori dan praktek, yaitu konsep dengan pendekatan memaksimalkan giat berlatih.
b. Menentukan kelompok dengan pende–katan memaksimalkan giat berlatih di dalam mengerjakan tugas dengan pendekatan memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indone–sia.
c. Membuat soal tugas dengan pendekat–an memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia sesuai dengan materi yang dipelajari.
d. Membuat alat evaluasi dengan tujuan pembelajaran dengan pendekatan memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia yang telah dirumuskan.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas atau classroom action research tentang penerapan dengan pendekatan memaksimalkan giat berlatih Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Kegiatan pelaksanaan tindakan kelas tentang kegiatan dengan pendekatan memaksi–malkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kegiatan pokok dalam penelitian. Apabila semua pelaksa–naan, maka penelitian melaksanakan strategi tindakan kelas yang telah disusun. Pada pelaksananan tindakan kelas ini peneliti mengadakan observasi dalam pendekatan memaksimalkan giat berlatih.
3. Observasi
Observasi penelitian tindakan kelas atau classroom action research tentang penerapan dengan pendekatan memaksi–malkan giat berlatih. Kegiatan observasi atau penyelidikan dilaksanakan untuk memantau terhadap pelaksanaan dan merekam semua peristiwa yang terjadi dalam kegiatan dengan pendekatan memacu lebih giat bertanya mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam kegiatan observasi ini diperoleh data-data untuk dianalisis dan direfleksikan atau disimpulkan dalam kegiatan dengan pendekatan memaksimalkan giat berlatih.
4. Refleksi
Hasil yang dicapai dalam Siklus II pada keaktifan siswa tugas rumah kelompok siswa yang aktif adalah 29 siswa sedangkan anak tidak aktif adalah 3siswa. Kalau dilihat dari prosentase perolehan siswa yang aktif yaitu 90,6% sedangkan siswa yang tidak aktif 9,4%. Hasil prestasi belajar siswa dilihat dari ketuntasannya ada 29 siswa yang tuntas, sedangkan anak yang tidak tuntas 3 siswa. Hasil yang dicapai ketuntasan dalam prosentase anak yang tuntas adalah 90,6% sedangakan anak yang tidak tuntas 9,4%. Hasil refleksi pada Siklus II yang sudah mencapai 90,6% sudah melebihi dari indikator kinerja yang dirumuskan maka tidak perlu diadakan tindakan lagi atau tindakan yang berikutnya.
Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus
1. Siklus I
Dalam pembelajaran mata pelajar–an menggunakan strategi pembelajaran apresiasi dan motivasi pembelajaran. Dalam struktural pengajaran mata pelajaran tersebut utamanya memaksi–malkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia terdapat 3 langkah, antara lain:
a. Langkah pertama (pendahuluan)
Dalam pendahuluan berisi Instro–duksi (pengawalan), Motivasi (dorongan), Revisi (Pembenahan), dan Apersepsi (Batu Loncatan) dalam memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam Instroduksi guru berusaha memberikan penjelasan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran baru yang akan diajarkan untuk memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia. Kemudian diberikan motivasi kepada siswa untuk membangkitkan semangat dan minat serta perhatian terhadap pelajaran yang baru dalam memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Revisi dilaksanakan dengan cara membenahi secara singkat gagasan-gagasan atau ide lama, termasuk memba–has tugas-tugas secara kelompok dalam memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia. Apersepsi dilaksanakan dengan cara mengungkap gagasan-gagasan lama yang mendukung pelajaran baru atau bahan ajar baru tentang memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia.
b. Langkah kedua (pengembangan dan penerapan)
Pengembangan dan penerapan merupakan kegiatan yang saling berkaitan, yaitu kegiatan penyajian guru dan kegiatan siswa secara terpadu dalam memaksimal–kan giat berlatih mata pelajaran matemati–ka, yaitu: (1) Pada pengembangan pertama: ajakan, setahap dari suatu tema dengan melibatkan siswa dalam memaksi–malkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia. (2) Memberikan kegiatan siswa yaitu dengan kegiatan penerapan atau latihan untuk memantapkan tema yang dibicarakan dalam memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia. (3) Jika setahap tema tersebut telah dikuasai siswa utamanya dalam memaksi–malkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia, baru diajarkan lagi tahap dari tema lanjutan sebagai pengembangan lanjutan. Pengembangan lanjutan merupa–kan pemantapan hasil dan proses belajar dari tugas pertama dalam memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia. (4) Kemudian diberikan lagi kegiatan siswa yang berhubungan dengan pengembangan lanjutan tentang memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia, demikian dan seterusnya.
c. Langkah ketiga (penutup)
Pada langkah penutup, berisi kegiatan membuat rangkuman, kesimpul–an, pemberian tugas-tugas, dan memberi informasi pelajaran tentang bahan ajar yang akan datang tentang memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dari uraian di atas ternyata tugas guru tidaklah ringan untuk memperoleh hasil belajar siswa yang baik dan mencapai tujuan (efektif) serta berkualitas. Guru harus bekerja dengan sungguh-sungguh, selaras dengan kesungguhan belajar para siswa, utamanya dalam upaya meningkatkan motivasi dan mutu prestasi belajar dalam memaksi–malkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa SMP Negeri 5 Sragen, utamanya di kelas VIIG. Dari hasil yang diperoleh dalam kondisi awal dengan siklus I lebih jelasnya lihat tabel perbandingan antara kondisi awal dengan Siklus I sebagai berikut:
2. Siklus II
Dalam pembelajaran mata pelajar–an menggunakan strategi pembelajaran apresiasi dan motivasi pembelajaran. Dalam struktural pengajaran mata pelajaran tersebut utamanya memaksi–malkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia terdapat 3 langkah, antara lain:
a. Langkah pertama (pendahuluan)
Dalam pendahuluan berisi Instro–duksi (pengawalan), Motivasi (dorongan), Revisi (Pembenahan), dan Apersepsi (Batu Loncatan) dalam memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam Instroduksi guru berusaha memberikan penjelasan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran baru yang akan diajarkan untuk memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia. Kemudian diberikan motivasi kepada siswa untuk membangkitkan semangat dan minat serta perhatian terhadap pelajaran yang baru dalam memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Revisi dilaksanakan dengan cara membenahi secara singkat gagasan-gagasan atau ide lama, termasuk membahas tugas-tugas secara kelompok dalam memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia. Apersepsi dilaksanakan dengan cara mengungkap gagasan-gagasan lama yang mendukung pelajaran baru atau bahan ajar baru tentang memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia.
b. Langkah kedua (pengembangan dan penerapan)
Pengembangan dan penerapan merupakan kegiatan yang saling berkaitan, yaitu kegiatan penyajian guru dan kegiatan siswa secara terpadu dalam memaksi–malkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia, yaitu: (1) Pada pengembangan pertama: ajakan, setahap dari suatu tema dengan melibatkan siswa dalam memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia. (2) Memberikan kegiatan siswa yaitu dengan kegiatan penerapan atau latihan untuk memantapkan tema yang dibicarakan dalam memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia. (3) Jika setahap tema tersebut telah dikuasai siswa utamanya dalam memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia, baru diajarkan lagi tahap dari tema lanjutan sebagai pengembangan lanjutan. Pengembangan lanjutan merupakan pemantapan hasil dan proses belajar dari tugas pertama dalam memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia. (4) Kemudian diberikan lagi kegiatan siswa yang berhubungan dengan pengembangan lanjutan tentang memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia, demikian dan seterusnya.
c. Langkah ketiga (penutup)
Pada langkah penutup, berisi kegiatan membuat rangkuman, kesimpulan, pemberian tugas-tugas, dan memberi informasi pelajaran tentang bahan ajar yang akan datang tentang memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dari uraian di atas ternyata tugas guru tidaklah ringan untuk memperoleh hasil belajar siswa yang baik dan mencapai tujuan (efektif) serta berkualitas. Guru harus bekerja dengan sungguh-sungguh, selaras dengan kesungguhan belajar para siswa, utamanya dalam upaya meningkatkan motivasi dan mutu prestasi belajar dalam memaksimalkan giat berlatih mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa SMP Negeri 5 Sragen, utamanya di kelas VIIG.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Hasil prestasi belajar dilihat dari ketuntasannya dari kondisi awal ada 10 siswa (31,3%) yang tuntas pada siklus I ada 25 siswa (78,2%) jadi ada peningkatan 15 siswa (46,8%).. Hasil penelitian pada siklus II dilihat dari ketuntasannya dari siklus I ada 25 siswa (78,2%) yang tuntas pada siklus II ada 29 siswa (90,6%) jadi ada peningkatan 4 siswa (12,5%).
Saran
Dengan pendekatan memaksimal–kan giat berlatih dalam pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VIIG SMP Negeri 5 Sragen tahun pelajaran 2013/2014, mampu meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan mengerjakan tugas secara efektif dengan pendekatan memaksimalkan giat berlatih serta mampu meningkatkan prestasi belajar maupun GSA para siswa.
Untuk itu tiada jeleknya jika kegiatan pembelajaran untuk mata pelajaran Bagasa Indonesia di kelas lain, serta mata pelajaran lain, dapat menerapkan pendekatan memaksimalkan giat berlatih seperti halnya yang dilaksanakan peneliti pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIIG SMP Negeri 5 Sragen, Kabupaten Sragen.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1995. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta: Depdikbud.
Djadja Djadjuri. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud.
Instruktur PKB. 1995. Beberapa Metode dan Keterampilan Mengajar. Jakarta: Depdikbud.
Oemar Hamlik.1982. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.
Poerwodarminto. 1987. Kamus Umum Belajar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Purwoto. 1999. Penelitian Tindakan kelas Bagi Mahasiswa PGSM. Jakarta:
Depdiknas.
Rachman Nata Widjaja. 1978. Pengajaran Remedial. Jakarta: Depdiknas.
Soedarinah Padmosusastro. 1990. Pengelolaan Kelas Interaksi Belajar Mengajar. Surakarta: U N S.
Soeharso.1988. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: U N S.
Thulus Hidayat. 1986. Masalah belajar dan Bimbingan. Surakarta: U N S.
Tim Pelatih Proyek PGSM. 1999. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdikbud.