Peningkatan Prestasi Olah Raga Melalui Pendampingan Berkelanjutan, Terarah dan Terpadu
PENINGKATAN PRESTASI OLAH RAGA BOLA VOLI
DI SMP NEGERI 2 TODANAN
MELALUI PENDAMPINGAN GURU OLAH RAGA SECARA BERKELANJUTAN, TERARAH DAN TERPADU
Jaka Subiyana
SMP Negeri 2 Todanan
ABSTRAK
Olah raga bola voli merupakan icon SMP Negeri 2 Todanan dan andalan Kabupaten Blora. Hampir semua piala yang mengisi almari di SMP Negeri 2 Todanan di peroleh dari olah raga bola voli sampai tak terhitung jumlahnya. Berbagai kejuaraan bola voli di tingkat kecamatan, kabupaten, karisidenan bahkan tingkat propinsi berhasil disabet oleh SMP Negeri 2 Todanan. Prestasi bola voli SMP Negeri 2 Todanan tersebut lambat laun mengalami penurunan sehingga harus di carikan solusinya. Berdasarkan kondisi tersebut maka peningkatan prestasi olah raga bola voli di SMP Negeri 2 Todanan diupayakan melalui pendampingan guru olah raga berkelanjutan, terarah dan terpadu. Pendampingan terhadap guru olah raga secara berkelanjutan, terarah dan terpadu dapat meningkatan prestasi olah raga bola voli di SMP Negeri 2 Todanan. Kendala – kendala yang yang berasal dari guru dan siswa berhasil diatasi dengan pendampingan secara berkelanjutan , terarah dan terpadu serta faktor cuaca masih menjadi kendala karena belum memiliki gedung latihan (in door). Berbagai kejuaraan bola voli yang bergulir di level sekolah maupun di level club serta animo masyarakat yang tinggi terhadap olah raga bola voli menjadi modal pendukung anak – anak giat berlatih. Hasil yang dicapai dari pendampingan yang berkelanjutan, terarah dan terpadu berupa juara 1 (satu) O2SN tingkat Karsidenan Pati Tahun 2016, dan juara 3 (Tiga) O2SN tingkat Propinsi Jawa Tengah.
Kata Kunci: prestasi, bola voli, pendampingan guru
PENDAHULUAN
Induk organisasi bola voli nasional (PBVSI) akan menyelenggarakan pertandingan akbar Livoli 2016 di Kab. Blora dari tanggal 4 – 11 Desember 2016(Jawa Pos. com). Berita tersebut memantik penghobi olah raga bola voli di seantero kota Blora bahkan kota sekitarnya untuk menyaksikan kedigdayaan para pemain Nasional menggebuk si kulit bundar di depan mata. Euforia akan di gebernya pertandingan tersebut juga merambah ke SMP Negeri 2 Todanan. Anak – anak penggila bola voli ini tidak sabar ingin melihat idolanya tanpa jarak seperti di tayangan TV atau Youtube. Olah raga bola voli merupakan icon SMP Negeri 2 Todanan dan andalan Kabupaten Blora. Hampir semua piala yang mengisi almari di SMP Negeri 2 Todanan di peroleh dari olah raga bola voli sampai tak terhitung jumlahnya. Berbagai kejuaraan bola voli di tingkat kecamatan, kabupaten, karisidenan bahkan tingkat propinsi berhasil disabet oleh SMP Negeri 2 Todanan. Masyarakat Todanan sangat antusisas menonton pertandingan bola voli dimanapun pertandingan tersebut diadakan bahkan sampai keluar kota sekalipun. Utamanya bila yang bertanding adalah team – team yang sudah punya nama dan tentu saja team dari Todanan baik yang level SD, SMP, SMA dan team Desa Todanan. Dari pertandingan POPDA, O2SN, dan dari pertandingan tingkat RT sampai tingkat Kabupaten selalu di banjiri oleh masyarakat Todanan. Inilah salah satu bentuk energi dukungan masyarakat Todanan terhadap pervolian. Tak ayal team Todanan baik yang mewakili sekolah maupun desa selalu penuh sesak oleh penonton dari Todanan. Prestasi dan fanatisme penonton yang luar biasa inilah yang membuat team lawan segan dan keder bila bertemu dengan team dari Todanan. Namun prestasi bola voli SMP Negeri 2 Todanan tersebut lambat laun mengalami penurunan sehingga harus di carikan solusinya.
Berdasarkan kondisi tersebut maka peningkatan prestasi olah raga bola voli di SMP Negeri 2 Todanan diupayakan melalui pendampingan guru olah raga secara berkelanjutan, terarah dan terpadu. Pilihan ini didasari oleh kenyataan bahwa olah raga bola voli merupakan icon SMP Negeri 2 Todanan khususnya dan olah raga fafourit masyarakat Todanan. Guru olah raga perlu pendampingan secara terencana terarah dan terpadu agar termotivasi didalam melatih anak dan tergugah semangatnya untuk mengeluarkan segala daya dan kemampuannya dalam meraih kembali prestasi bola voli di segala level kejuaraan.
Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah peningkatan prestasi olah raga bola voli di SMP Negeri 2 Todanan melalui pendampingan guru olah raga secara berkelanjutan, terarah dan terpadu?
2. Apakah yang menjadi kendala dalam peningkatan prestasi olah raga bola voli di SMP Negeri 2 Todanan ?
3. Apakah yang menjadi daya dukung SMP Negeri 2 Todanan dalam peningkatan prestasi olah raga bola voli tersebut ?
4. Apakah dampak/ hasil yang diperoleh terhadap prestasi olah raga bola voli di SMP Negeri 2 Todanan ?
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui bagaimanakah peningkatan prestasi olah raga bola voli di SMP Negeri 2 Todanan melalui pendampingan guru olah raga berkelanjutan, terarah dan terpadu
2. Mengetahui kendala dalam peningkatan prestasi olah raga bola voli di SMP Negeri 2 Todanan
3. Mengetahui daya dukung SMP Negeri 2 Todanan dalam peningkatan prestasi olah raga bola voli tersebut.
4. Mengetahui dampak/ hasil yang diperoleh terhadap prestasi olah raga bola voli di SMP Negeri 2 Todanan.
Manfaat Penelitian
1. Sebagai upaya penulis untuk meningkatkan prestasi olah raga bola voli di SMP Negeri 2 Todanan yang menjadi tanggungjawab penulis selaku kepala sekolah.
2. Sebagai karya best practice yang bisa menjadi referensi kepala sekolah lain dalam upaya peningkatan prestasi sekolah.
KAJIAN PUSTAKA
Prestasi
Secara etimologi, pengertian prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Selanjutnya dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang diartikan sebagai “hasil usaha”. Prestasi adalah “Bukti usaha yang dapat dicapai, atau prestasi adalah hasil yang dicapai pada suatu saat”(WS. Winkel, 1984:161). Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan tertentu (Tu’u 2004:75). “Prestasi adalah, perubahan tingkah laku yang diharapkan pada murid setelah melakukan proses belajar mengajar”( Oemar Hamalik, 1983:84).
Dari tiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil usaha yang dicapai oleh seseorang setelah melakukan kegiatan tertentu selama masa tertentu.
Olahraga Bola Voli
Bola voli merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang dilakukan oleh dua tim atau regu yang saling berlawanan. Masing-masing tim memiliki enam orang pemain didalam lapangan dan enam pemain pengganti bila dibutuhkan demi strategi tim.
Pada dasarnya untuk melakukan teknik dasar dalam permainan bola voli terdapat 4 macam jenis teknik yaitu: (1) Teknik Dasar Service; (2) Teknik Dasar Passing; (3) Teknik Dasar Spike; dan (4) Teknik Dasar Block.
Pada permainan bola voli pelatih wajib menata susun strategi dengan cerdas agar dapat menguasai pertandingan dan bisa dikendalikan. Pengaturan tersebut juga berlaku pada posisi pemain satu dengan pemain lainnya, yaitu: (1) Posisi Pemain Bola Voli Tosser (Setter); (2) Posisi Pemain Bola Voli Spikker (Smash); (3) Posisi Pemain Bola Voli Libero; dan (4) Posisi Pemain Bola Voli Defender (Pemain bertahan)
Pendampingan
Frank Parson. 1951 (dalam RM Fatihah http://eko13.wordpress.com) menyatakan, “pendampingan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat memilih, mempersiapkan diri dan memangku suatu jabatan dan mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya.†Chiskon 1959 (dalam RM Fatihah http://eko13.wordpress.com ) menyatakan, “pendampingan membantu individu untuk lebih mengenal berbagai informasi tentang dirinya sendiri.â€
Berikutnya Bernard dan Fullmer 1969 (dalam RM Fatihah http://eko13.wordpress.com ) menyatakan, â€bahwa pendampingan dilakukan untuk meningkatkan perwujudan diri individu.†Dapat dipahami bahwa pendampingan membantu individu untuk mengaktualisasikan diri dengan lingkungannya.
Pendampingan merupakan proses interaksi timbal balik( tidak satu arah) antara individu / kelompok / komunitas yang mendampingi dan individu / kelompok / komunitas yang didampingi yang bertujuan memotivasi dan mengorganisir individu/kelompok/ komunitas dalam mengembangkan sumber daya dan potensi orang yang di dampingi dan tidak menimbulkan ketergantungan terhadap orang yang mendampingi (mendorong kemandirian) (yayasan pulih, 2011).
Berdasarkan pengertian pendampingan dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pendampingan adalah pemberian bantuan yang diberikan seorang ahli kepada seseorang atau individu secara berkelanjutan berlangsung secara terus menerus untuk dapat mengembangkan potensi dirinya secara optimal dan mendapat kemajuan dalam bekerja.
Langkah – langkah Pendampingan yang dilakukan antara lain: (1) Mengadakan rapat koordinasi dengan guru olah raga dalam upaya untuk peningkatan prestasi olah raga bola voli di SMP Negeri 2 Todanan; (2) Menyusun jadwal latihan dengan pola 212; (3) Mencari bibit; (4) Pembenahan lapangan; (5) Penambahan bola voli untuk latihan; (6) Pemberian reward atau penghargaan bagi guru dan anak – anak atau tim yang berhasil meraih prestasi; dan (7) Daftar hadir untuk anak – anak dan guru untuk mengetahui kesungguhan, integritas dan motivasi guru dan siswa dalam berlatih dan melatih.
Berkelanjutan, Terarah dan Terpadu
Berkelanjutan artinya berlangsung terus – menerus; berkesinambungan (KBBI online). Terarah artinya direncanakan dengan baik (KBBI online). Terpadu artinya dipadu (disatukan, dilebur menjadi satu, dsb) (KKBI online).
METODE BEST PRACTICE
Lokasi Best Practice di SMP Negeri 2 Todanan. Waktu dimulai Agustus 2015 sampai dengan April 2016. Sebagai subyek adalah Guru olahraga SMP Negeri 2 Todanan
Data dikumpulkan dengan terlibat langsung dalam penyusunan rencana, pelaksanaan dan pendanaan. Analisis Data menggunakan Deskriptif Naratif yaitu data dianalisis secara deskriftif yaitu dengan cara mendeskripsikan prestasi bola voli di SMP Negeri 2 Todanan, cara menanggulangi dan hasil yang dicapai. Naratif karena penulis terlibat langsung dalam kejadian itu. Validasi Data menggunakan trianggulasi data, data dilihat dari hasilnya, hasil bisa dilihat secara langsung dan dari piagam dan piala yang diperoleh dari kejuaraan lomba bola voli di berbagai level.
PEMBAHASAN
Kondisi Riil Prestasi Bola voli
Tabel: 1. Hasil Lomba Bola Voli
NO |
NAMA LOMBA |
TAHUN PELAKSANAAN |
TINGKAT |
HASIL |
1 |
Bola Voli Putra POPDA |
07 Maret 2015 |
Kabupaten |
Juara 2 |
2 |
Bola Voli Putri POPDA |
07 Maret 2015 |
Kabupaten |
Juara 1 |
3 |
Bola Voli Putra Tk. Kec. HUT RI |
08 Agustus 2015 |
Kecamatan |
Juara 3 |
4 |
Bola Voli Putri Tk. Kec. HUT RI |
08 Agustus 2015 |
Kecamatan |
Juara 2 |
Deskripsi Siklus I
Pada pembelajaran Matematika siklus I peneliti menerapkan model pembelajaran Group Investigation. Di akhir siklus, peneliti melakukan ulangan harian untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari. Hasil ulangan harian pada siklus I yaitu: siswa dengan nilai ulangan 40 sejumlah 2 siswa, siswa dengan nilai ulangan 50 sejumlah 2 siswa, siswa dengan nilai ulangan 60 sejumlah 5 siswa, siswa dengan nilai ulangan 70 sejumlah 7 siswa, siswa dengan nilai ulangan 80 sejumlah 5 siswa, dan siswa dengan nilai ulangan 90 sejumlah 2 siswa. Dari hasil ulangan harian siswa tersebut dapat dihitung rata-rata nulai ulangan harian yaitu 67,39. Dari 23 siswa yang tuntas belajar adalah 14 anak (60,87%). Sementara yang belum tuntas belajar adalah 9 anak (39,13%).
Deskripsi Siklus II
Pembelajaran Siklus II masih menerapkan model pembelajaran Group Investigation dengan pembagian kelompok lebih kecil. Proses pembelajaran tampak lebih aktif. Siswa lebih bersemangat dan tampak sibuk dengan kegiatan belajar. Hal ini mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Pada saat dilakukan tanya jawab, jumlah siswa yang berani menjawab pertanyaan guru semakin banyak. Di akhir siklus, dilakukan ulangan harian. Hasil ulangan harian pada akhir siklus adalah: siswa dengan nilai ulangan 50 sejumlah 1 siswa, siswa dengan nilai ulangan 60 sejumlah 3 siswa, siswa dengan nilai ulangan 70 sejumlah 5 siswa, siswa dengan nilai ulangan 80 sejumlah 7 siswa, siswa dengan nilai ulangan 90 sejumlah 5 siswa, dan siswa dengan nilai ulangan 100 sejumlah 2 siswa. Dari hasil ulangan harian siswa tersebut dapat dihitung rata-rata nulai ulangan harian yaitu 77,83. Dari 23 siswa yang tuntas belajar adalah 19 anak (82,61%). Sementara yang belum tuntas belajar adalah 4 anak (17,39%).
Pembahasan
Dari hasil penelitian pada pembelajaran pra siklus, siklus I dan siklus II diperoleh data tingkat ketuntasan belajar siswa sebagai berikut:
Tabel Perbandingan Tingkat Ketuntasan Belajar
Ketuntasan |
Pra Siklus |
Siklus I |
SiklusII |
Tuntas |
11 (47,83%) |
14 (60,87%) |
19 (82,61%) |
Belum Tuntas |
12 (52,17%) |
9 (39,13%) |
4 (17,39%) |
Selain membandingkan tingkat ketuntasan belajar siswa, peneliti juga membandingkan nilai ulangan harian siswa dari pembelajaran pra siklus, siklus I dan siklus II.
Tabel Perbandingan Nilai Ulangan Harian Siswa
Nilai |
Pra Siklus |
Siklus I |
Siklus II |
30 |
1 |
0 |
0 |
40 |
4 |
2 |
0 |
50 |
2 |
2 |
1 |
60 |
5 |
5 |
3 |
70 |
8 |
7 |
5 |
80 |
3 |
5 |
7 |
90 |
0 |
2 |
5 |
100 |
0 |
0 |
2 |
Rata-Rata |
60,43 |
67,39 |
77,83 |
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Sendangmulyo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar Matematika tentang operasi hitung pecahan pada siswa kelas IV SD Negeri Sendangmulyo tahun pelajaran 2015/2016.
Pada kondisi awal nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 60,43 sedangkan pada kondisi akhir menjadi 77,83. Meningkat sebesar 17,39 poin. Tingkat ketuntasan belajar juga mengalami peningkatan dari 47,83% pada kondisi awal menjadi 82,61% pada kondisi akhir, meningkat sebesar 34,78%.
Saran
1. Guru: guru dapat menentukan metode yang sesuai dengan materi dan kondisi siswa agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Siswa: jangan ragu-ragu untuk menyampaikan ide atau apapun itu yang ingin kalian sampaikan.
3. Sekolah: sekolah melalui Kepala Sekolah dapat memberikan dorongan kepada para guru agar dapat menentukan metode yang sesuai dengan materi dan kondisi siswa SD. Sekolah perlu mengembangkan metode yang tidak hanya berdampak pada hasil belajar siswa secara kognitif, namun berdampak juga pada perubahan sikap belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Slavin, E Roberts. 2010. Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik cetakan VIII. Bandung: Nusa Media
Sudjana, Nana. 2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Sinar Baru Algesindo
Suherman, Erman, dkk. (2003). Common Text Book; Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA-UPI
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Winkel, W.S. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: PT. Gramedia.