PENINGKATAN PROSES KEAKTIFANDAN HASIL KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN TEMA

SEMBILAN LINGKUNGAN SAHABAT KITA MELALUI PENGGUNAAN

STRATEGI STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

PADA SISWA KELAS V SEMESTER II SD NEGERI JOMBOR 01 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Sarimin

SD Negeri Jombor 01 Kecamatan Bendosari Kabupaten Sukoharjo

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan sebagai peningkatan proses keaktifan dan hasil kerja kelompok dalam pembelajaran tema Sembilan lingkungan sahabat kita melalui penggunaan strategi student team achievementdivision (STAD). Jenis penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas).Subyek penerima tindakan adalah siswa kelas V semester II SDN Jombor 01 Sukoharjo yang berjumlah 22 anak. Metode pengumpulan data dilakukan dengan tes, observasi, dan dokumentasi.Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif interaktif dengan langkah-langkah yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan proses keaktifan dan hasil kerja kelompok dalam pembelajaran tema Sembilan lingkungan sahabat kita. Hasil ini terlihat dari aspek sikap dan aspek keterampilan. Hasil tes tertulis yang dilakukan sebelum dan sesudah penelitian dilakukan menunjukkan adanya peningkatan pada hasil belajar kelompok siswa. Sebelum diberikan tindakan hasil belajar siswa mencapai ketuntasan (nilai ketuntasan 70) adalah 59,09%, sedangkan diakhir tindakan nilai ketuntasan siswa mencapai 100%. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan strategi Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan proses keaktifan dan hasil kerja kelompok dalam pembelajaran tema Sembilan lingkungan sahabat kita.

Kata kunci: proses keaktifan, hasil kerja kelompok, pembelajaran, Student Teams Achievement Division (STAD)

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan ilmu pengetahuan yangbersifat abstrak dan verbal yang berbeda dengan ilmu-ilmu terapan yang bersifatpasti. Hal ini akan menjadikan siswa terkadang merasa kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran. Akibatnya, sering terdapat siswa yang menampakkan sikap acuh dan malas dalam proses belajar mengajar sehingga hasil belajar kurang memuaskan karena siswa banyak melakukan kekeliruan dan kesalahan. Kekeliruan dan kesalahan yang dilakukan siswa ini tidak mutlak disebabkan oleh kurangnya kemampuan siswa dalam pembelajaran PPKn tetapi juga karena faktor lain seperti gaya atau metode mengajar guru, lingkungan, sarana dan prasarana belajar, motivasi siswa dan lain-lain. Guru harus mampu membangkitkan motivasi belajar peserta didik dengan memperhatikan prinsip-prinsip bahwa peserta didik akan bekerja keras kalau iapunya minat dan perhatian terhadap pekerjaannya, memberikan tugas yang jelasdan dapat dimengerti, memberikan penghargaan terhadap hasil kerja dan prestasi peserta didik, menggunakan hadiah dan hukuman secara efektif dan tepat guna. Lingkungan serta sarana dan prasarana belajar juga perlu diperhatikan untuk mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar di kelas yang nyaman.

Hal tersebut didukung dengan hasil pengamatan yang dilakukan di SDNegeri Jombor 01,terdapat beberapa faktor yang berkaitan dengan rendahnya keaktifan dan hasil kerja kelompok dalam pembelajaran tema sembilan lingkungan sahabat kita, yaitu rendahnya minat siswa untuk mengikuti pembelajaran, baik secara individual maupun kerja kelompok. Selain itu, hal yang juga berpengaruh adalahcara mengajar guru yang kurang menarik dengan menggunakan strategi satu arah serta terbatasnya sarana dan prasarana pendukung yang digunakan saat proses pembelajaran.

Mengingat kondisi siswa yang demikian dalam proses pembelajaran, maka guru harus menguasai bahan yang akan diajarkan dan mampu mengatasi berbagai masalah yang muncul dalam proses pembelajaran. Guru harus mampu memilih dan menggunakan strategi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, materipelajaran dan karakteristik siswa agar tujuan pembelajaran yang ditetapkan tercapai secara maksimal.Bagiguru, kemampuan dalam mengelola suatu kegiatan pembelajaran merupakan kunci utama berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran. Dalam seluruh pelaksanaan kegiatan mengajar komponen strategi mempunyai peranan penting, tanpa strategi yang tepat, seluruh proses dan pemahaman belajar kurang berhasil. Jadi, strategi mengajar yang baik dan tepat sangat berperan dalam proses belajar mengajar.

Maka dari itu dalam penelitian ini penulis memberikan judul penelitian: “Peningkatan Keaktifan dan Hasil Kerja Kelompok dalam Pembelajaran Tema Sembilan Lingkungan Sahabat Kita Melalui Penggunaan Strategi Student Team Achievement Division (STAD) Pada Siswa Kelas V Semester II SD Negeri Jombor 01 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2014/2015”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian masalah yang telah dikemukakan maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah penggunaan Strategi Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil kerja kelompok dalam pembelajaran tema Sembilan lingkungan sahabat kita pada siswa kelas V semester II SD Negeri Jombor 01 Kec. Bendosari Sukoharjo Tahun Pelajaran 2014/2015?”.

Tujuan Penelitian

Dengan menggunakan strategi Student Teams Achievement Division (STAD), maka tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keaktifan dan hasil kerja kelompok dalam pembelajaran tema Sembilan lingkungan sahabat kita pada siswa kelas V semester II SD Negeri Jombor 01 Kec.Bendosari Sukoharjo Tahun Pelajaran 2014/2015.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian bagi siswa memperoleh pengalaman belajar yang inovatif dalam suasana yang menyenangkan serta memperoleh pengalaman bekerja sama dalam kelompoknya. Manfaat bagi sekolah sebagai bahan masukan guru dalam peningkatkan mutu pendidikan di sekolah serta menambah wawasan dan pengetahuan khususnya penggunaan strategi STAD untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keaktifan kerja kelompok. Manfaat bagi sekolah menfasilitasi guru untuk menerapkan pendekatan atau model strategi pembelajaran kooperatif. Dan membudayakan sikap senang meneliti di kalangan guru untuk memperluas wawasan dalam bidang pendidikan.

LANDASAN TEORI

Strategi Student Teams Achievement Division (STAD) dalam Pembelajaran Tematik

Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaan tematik (Akhmat Sudrajat, 2008) adalah pembelajaran tepadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Penjelasan tersebut dimaknai bahwa pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yangsecara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam segi kognitif, psikomotorik, dan afektif antar mata pelajaran. Dengan pembelajaran tematik siswa memperoleh pengalaman belajar yang utuh dan bermakna. Utuh dalam arti pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna bagi siswa. Bermakna disini memberikan arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Jika dibandingkan dengan pendekatan konvensional, pembelajaran terpadu tampak lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam belajar, sehingga siswa aktif terlibat dalam proses pembelajaran untuk pembuatan keputusan.

Materi pembelajaran kelas V semester II terdiri dari 4 (empat) tema yaitu:1)Organ Tubuh Manusia dan Hewan; 2)Sejarah Peradaban Indonesia; 3)Ekosistem; 4)Lingkungan Sahabat Kita. Untuk kesempatan ini penulis akan meneliti pada tema Lingkungan Sahabat Kita yang fokusnya pada materi PPKn. Pada setiap tema selalu menampilkan jaringan Tema, yang materinya selalu berkaitan antara Mata Pelajaran yang satu dengan yang lainnya.

Strategi Pembelajaran STAD

Menurut Ngalimun (2014: 168) Strategi Student Teams Achievement Division (STAD) adalah salah satu model pembelajaran kooperatif dengan sintaks: pengarahan, buat kelompok heterogen (5-6 orang), diskusikan bahan belajar tugas guru, modul secara kolaboratif, sajian-presentasi kelompok sehingga terjadi diskusi kelas, kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa atau kelompok, umumkan rekor tim dan individual dan berikan reward.

STAD merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktifitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapaiprestasi yang maksimal. Menurut Slavin (dalam Noornia, 1997: 21) ada lima komponen utama dalam pembelajaran kooperatif metode STAD, yaitu: 1)Penyajian Kelas ; 2)Menetapkan siswa dalam kelompok ; 3)Tes dan Kuis, 4)Skor peningkatan individual dan 5)Pengakuan kelompok .

Menurut Suprijono (2014: 133) adapun langkah-langkah strategi STAD adalah sebagai berikut: 1)Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang secara heterogen; 2)Guru menyajikan pelajaran; 3)Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan kepada anggota lainnyasampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti; 4)Guru memberi kuis / pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab kuis tidak boleh saling membantu; 5)Memberi evaluasi dan 6)Penutup.

Keaktifan dan Hasil KerjaSiswa dalam Kelompok

Menurut Homans (dalam Aji, 2015),kelompok adalah sejumlah individu berkomunikasi satu dengan yang lain dalam jangka waktu tertentuyang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga tiap orang dapatberkomunikasi dengan semua anggota secara langsung. Menurut Muzafer Sherif (dalam Aji, 2015), Kelompok adalah kesatuan yang terdiridari dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi social yang cukup intensif dan teratur, sehingga di antara individu itu sudahterdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma tertentu.

Dalam kamus Bahasa Indonesia arti kelompok adalah kumpulan, golongan, gugusan atau kumpulan manusia yang merupakan kesatuan beridentitas dengan adat istiadat dan sistem norma yang mengatur pola-pola interaksi antara manusia itu. Kelompok adalah belajar bersama-sama secara berkelompok untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Dalam kerja kelompok saling membantu dan belajar bersama-samasehingga yang kurang mampu dapat dibantu oleh teman yang lebih mampu.

Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran tidak hanya keterlibatan dalambentuk fisik seperti duduk melingkar, mengerjakan/ melakukan sesuatu, akantetapi dapat juga dalam bentuk proses analisis, analogi, penghayatan,yang kesemuanya merupakan keterlibatan siswa dalam hal psikis dan emosi(Sugandi, dkk, 2007: 75). Keaktifan siswa dalam kelompok sangat diperlukan dalam strategi STAD.

Macam-macam keaktifan menurut Paul D. Dierich dalam Oemar (2007) membagi kegiatan belajar siswa dalam 8 kelompok, yaitu: 1)Visual activeties (kegiatan-kegiatan visual) Membaca, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain; 2)Oral Activities (kegiatan-kegiatan lisan). Mengemukakan suatu fakta, menghubungkan sutu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi; 3)Listening Activities (kegiatan-kegiatan mendengarkan). Mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato, dan sebagainya.; 4)Writing activities (kegiatan-kegiatan menulis) .Menuliscerita karangan, laporan, tes, angket, menyalin, dan sebagainya; 5)Drawing activities (kegiatan-kegiatan menggambar).Menggambar, membuat grafik, peta, diagaram, pola, dan sebagainya; 6)Motor activities (kegiatan-kegiatan motorik). Melakukanpercobaan, membuat konstruksi, model bermain, berkebun, memelihara binatang, dan sebagainya; 7)Mental activities (kegiatan-kegiatan mental). Merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan, dan sebagainya; dan 8)Emotional activities (kegiatan-kegiatan emosional) seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani, tenang, gugup,dan sebagainya.

Hasil Kerja Kelompok dalam Pembelajaran

Hasil kerja kelompok merupakan juga salah satu hasil belajar siswa di sekolah. Adapun pengertian hasil belajar itu sendiri merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana Sudjana (2009:3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono (2006: 3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar. Salah satu bentuk metode yang digunakan dalam pembelajaran adalah metode kerja kelompok. Kerja kelompok merupakan salah satu metode mengajar yang diterapkan pada hampir semua bentuk pembelajaran. Kerja kelompok dilakukan sebagai pendekatan pembelajaran, karena melatih bekerja dalam kelompok (teamwork), melatih keterampilan berkomunikasi,pembagian kerja, melatih kemampuan bertanggungjawab dan melatih keterampilan sosial (kepemimpinan, sikap positif)

Dalam pelaksanaan strategi STAD mengajak siswa untuk belajar secara berkelompok dalam pembelajaran tema sembilan lingkungan sahabat kita dengan memperhatikan kaerakteristik masing-masing individu. Siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran akan termotivasi untuk turut serta dalam prosesnya dengan cara mengamati teman sejawatnya yang aktif didalam kelas. Sehingga, hasil kerja kelompok siswa juga akan meningkat seiring dengan keterlibatan siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Siswa akan terlibat secara penuh dalam pelaksanaan strategi STAD dari awal pembelajaran sampai akhir sehingga keaktifan siswa akan tumbuh dan berkembang. Strategi STAD merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktifitas dan interaksi diantara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantudalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.

Sedangkan kelompok adalah salah satu bentuk metode yang digunakan dalam pembelajaran. Kerja kelompok merupakan salah satu metode mengajar yang diterapkan pada hampir semua bentuk pembelajaran. Kerja kelompok dilakukan sebagai pendekatan dalam pembelajaran dengan kolaborasi teman sebaya, siswa alih-alih kerja kelompok tetapi mempunyai tanggung jawab yang harus diselesaikan. Dengan demikian, strategi STAD akan membantu meningkatkan proses keaktifandan hasil kerja kelompok dalam mengikuti pembelajaran.

Kerangka Berpikir

Keaktifan belajar kelompok masih rendah untuk meningkatkan perlu adanya strategi beajar yaitu dengan menggunakan strategi STAD. Diharapkan setelah melalui pembelajaran strategi STAD dapat meningkatkan keaktifan kelompok dalam pembelajaran tematik tema sembilan lingkungan sahabat kita.

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir tersebut diatas diajukan hipotesis tindakan, yakni melalui penggunaan Strategi Student Teams Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan proses keaktifan dan hasil kerja kelompok dalam pembelajaran tema sembilan lingkungan sahabat kita pada siswa Kelas V Semester II SD Negeri Jombor 01 Sukoharjo tahun pelajaran 2014/2015.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Jombor 01 Sukoharjo yang berada di Jl. Tentara Pelajar No. 7 Jombor, Kec. Bendosari, Sukoharjo. Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu bulan Maret sampai April 2015. Adapun rincian kegiatan penelitian tersebut adalah persiapan penelitian, koordinasi persiapan tindakan, pelaksanaan (perencanaan, tindakan, monitoring, evaluasi, dan refleksi) penyusunan laporan penelitian, seminar hasil penelitian, penyempurnaan laporan penelitian, seminar hasil penelitian penyempurnaan laporan berdasarkan masukan dalam seminar, serta pengadaan dan pengiriman laporan penelitian.

Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas. Secara singkat penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat refleksi oleh pelaku tindakan, yang dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan rasional dari tindakan-tindakan yang dilakukan serta memperbaiki kondisi dimana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan. Dilaksanakan melalui 4 tahap yaitu meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa pada Sekolah Dasar Negeri Jombor 01 Sukoharjo. Siswa yang dijadikan subjek penelitian ini adalah siswa kelas V. Siswa tersebut berjumlah 22 anak.

Data penelitian yang dikunpulkan berupa informasi tentang proses keaktifan siswa dan hasil kerja kelompok, serta kemampuan guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran (termasuk penggunaan strategi dalam pembelajaran) di kelas. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data di atas meliputi pengamatan, Wawancara, dokumen dan tes.Teknik yang digunakan yang digunakan dalam penelitian ini untuk memeriksa validitas data adalah triangulasi (triangulasi metode dan triangulasi sumber). Teknik analis data yang digunakan untuk menganalisis data–data yang telah dikumpulkan dengan teknik komparatif yaitu membandingkan hasil pembelajaran Siklus I dan Siklus II

Indikator kinerja penelitian ini adalah dinyatakan berhasil jika 1)Nilai rata-rata yang dicapai adalah ≥ 73 dan 80% siswa sudah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu mencapai nilai

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan melakukan kerja sama antara peneliti dengan guru kelas yang selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang optimal melalui strategi dan prosedur yang paling efektif. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari 2 siklus, dan masing-masing siklus meliputi perencanaan tindakan (planning), tindakan (action), observasi (observation),dan refleksi (reflektion) yang dilakukan secara berulang.

HASIL PENELITIHAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Kondisi Awal

Sebelum melakukan tindakan perbaikan, peneliti melakukan penelitian terhadap proses keaktifan dan hasil kerja kelompok siswa tentang tema sembilan lingkungan sahabat kita yang ada di kelas V SD Negeri Jombor 01 Sukoharjo. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keberhasilan dari tindakan perbaikan apakah mempunyai pengaruh atau tidak terhadap peningkatan proses keaktifan dan hasil kerja kelompok tema sembilan lingkungan sahabat kita kelas V SD Negeri Jombor 01 Sukoharjo.

Terdapat 2 siswa atau 9,09% yang menunjukkan kriteria baik sekali, 12 siswa atau 54,54% yang menunjukkan kriteria baik, 5 siswa atau 22,72% yang menunjukkan kriteria cukup, dan 3 siswa atau 13,63% yang menunjukkan kriteria perlu bimbingan.

Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa terdapat 2 siswa atau 9,09% yang menunjukkan kriteria baik sekali, 13 siswa atau 59,09% yang menunjukkan kriteria baik, 6 siswa atau 27,28% yang menunjukkan kriteria cukup, dan 1 siswa atau 4,54% yang menunjukkan kriteria perlu bimbingan.

Analisis hasil evaluasi dari data awal sebelum dilakukan tindakan kepada siswa diperoleh nilai rata-rata kemampuan siswa menjawab soal dengan benar masih di bawah rata-rata nilai yang diinginkan dari pihak guru atau peneliti, dan sekolah yaitu sebesar 40,90%. Sedangkan, besarnya persentase siswa tuntas pada materi tema Sembilan lingkungan sahabat kita adalah 59,09%, dari pihak peneliti ketuntasan siswa diharapkan mencapai lebih dari 75%. Dari hasil analisis data awal tersebut, maka dilakukan tindakan lanjutan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil kerja kelompok.

Deskripsi Siklus I

Dapat dijelaskan bahwa terdapat 2 siswa atau 9,09% yang menunjukkan kriteria baik sekali, 16 siswa atau 72,72% yang menunjukkan kriteria baik, 2 siswa atau 9,09% yang menunjukkan kriteria cukup, dan 2 siswa atau 9,09% yang menunjukkan kriteria perlu bimbingan.

Dapat dijelaskan bahwa terdapat 3 siswa atau 13,63% yang menunjukkan kriteria baik sekali, 14 siswa atau 63,64% yang menunjukkan kriteria baik, 4 siswa atau 18,18% yang menunjukkan kriteria cukup, dan 1 siswa atau 4,54% yang menunjukkan kriteria perlu bimbingan.

Dari hasil penelitian pada siklus I, diketahui bahwa siswa kelas V di SD Negeri Jombor 01 Sukoharjo yang mendapatkan nilai dibawah KKM (≤70) sebanyak 5 siswa atau 22,73%, sedangkan yang sudah memenuhi KKM (≥70) sebanyak 17 siswa atau 77,27%.

Dari hasil analisa data perkembangan keaktifan dan hasil kerja kelompok siswa pada tes siklus I dapat disimpulkan bahwa prosentase hasil tes siswa yang tuntas belajar mengalami kenaikan yaitu siswa yang tuntas pada siklus I sebesar 77,27%, yang semula pada data awal hanya terdapat 59,09% siswa mencapai batas tuntas. Untuk nilai rata-rata kelas juga mengalami kenaikan yaitu pada data awal sebesar 71,82 naik pada tes siklus I menjadi 72,73. Ketuntasan yang diperoleh siswa belum sesuai dengan ketuntasan yang diinginkan dari pihak guru atau peneliti dan sekolah yaitu dengan 80% dari 22 siswa mencapai batas ketuntasan KKM yakni 70.

Deskripsi Siklus II

Terdapat 3 siswa atau 13,64% yang menunjukkan kriteria baik sekali, 19 siswa atau 86,36% yang menunjukkan kriteria baik, 0 siswa atau 0% yang menunjukkan kriteria cukup, dan 0 siswa atau 0% yang menunjukkan kriteria perlu bimbingan.

Terdapat 2 siswa atau 9,09% yang menunjukkan kriteria baik sekali, 20 siswa atau 90,91% yang menunjukkan kriteria baik, 0 siswa atau 0% yang menunjukkan kriteria cukup, dan 0 siswa atau 0% yang menunjukkan kriteria perlu bimbingan.

Di sini hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik pada tema Sembilan lingkungan sahabat kita mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I dan II, dapat diketahui bahwa melalui strategi STAD dapat meningkatkan proses keaktifan dan hasil kerja kelompok siswa kelas V SD Negeri Jombor 01.

Penggunaan Strategi Student Teams Achievement Divison dapat meningkatkan proses keaktifan dan hasil kerja kelompok dalam pembelajaran tema Sembilan lingkungan sahabat kita. Dengan menggunakan strategi STAD yang diraih dalam pembelajaran menjadi tanda bahwa tindakan telah berhasil sehingga tindakan tidak perlu dilanjutkan. Namun guru harus terus melaksanakan bimbingan belajar untuk mempertahankan keaktifan, kerjasama, maupun perhatian siswa dalam kelas sebagai tindak lanjut.

Hasil analisa data perkembangan keaktifan kerja kelompok, hasil belajar siswa siklus I dapat disimpulkan bahwa prosentase hasil tes siswa mengalami peningkatan dengan nilai batas tuntas 70, siswa yang tuntas belajar pada siklus I sebesar 72,73%, yang semula pada data awal hanya terdapat 59,09% siswa mencapai batas tuntas.

Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus dilakukan refleksi oleh peneliti. Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat dijelaskan bahwa:

Keaktifan siswa dalam kerja kelompok pada pembelajaran PPKn tema Sembilan lingkungan sahabat kita sebelum tindakan maupun setelah tindakan dapat dilihat sebagai berikut: Siswa yang memiliki aspek sikap memenuhi kriteria baik sekali terdapat 2 siswa pada data awal, 2 siswa pada siklus I, dan 3 siswa pada siklus II. Untuk kriteria baik terdapat 12 siswa pada data awal, 16 siswa pada siklus I, dan 19 siswa pada data siklus II. Untuk kriteria cukup terdapat 5 siswa pada data awal, 2 siswa pada siklus I, dan 0 siswa pada siklus II. Dan, untuk kriteria perlu bimbingan terdapat 3 siswa pada data awal, 2 siswa pada siklus I, dan 0 siswa pada siklus II.

Selain itu, siswa yang memiliki aspek keterampilan memenuhi kriteria baik sekali terdapat 2 siswa pada data awal, 3 siswa pada siklus I, dan 2 siswa pada siklus II. Untuk kriteria baik terdapat 13 siswa pada data awal, 14 siswa pada siklus I, dan 20 siswa pada siklus II. Untuk kriteria cukup terdapat 6 siswa pada data awal, 4 siswa pada siklus I, dan 0 siswa pada siklus II. Untuk kriteria perlu bimbingan terdapat 1 siswa pada data awal, 1 siswa pada siklus I, dan 0 siswa pada siklus II.

Hasil Kerja Kelompok

Meningkatnya hasil kerja kelompok siswa untuk materi tema sembilan lingkungan sahabat kita dapat diketahui dari adanya nilai tes yang mengalami peningkatan setelah tindakan yaitu pada siklus I dapat dilihat adanya peningkatan hasil tes siswa yaitu 77,27% siswa mendapatkan nilai di atas KKM atau di atas 70. Sedangkan,siswa lainnya yaitu 22,73% mendapat nilai kurang dari 70. Nilai rata-rata yang dicapai siswa pada siklus I yaitu 72,73.

Siklus II merupakan lanjutan dari siklus sebelumnya untuk memperbaiki kekurangan di siklus I dan mencapai tujuan penelitian. Hasil tes siswa pada siklus II menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa yaitu nilai rata-rata siswa yaitu 75,23 dan siswa belajar tuntas mencapai 22 siswa atau 100% dari jumlah seluruh siswa.

Analisis data terhadap pelaksanaan pembelajaran tematik tema sembilan lingkungan sahabat kita dengan strategi STAD pada setiap siklus, secara umum telah menunjukkan perubahan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan nilai terendah siswa, nilai tertinggi siswa, rata-rata kelas, dan siswa yang tuntas belajar dari tes awal hingga pada tes siklus II.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka pelaksanaan pada siklus I dan II dapat dinyatakan bahwa penggunaan strategi STAD dapat meningkatkan proses keaktifan dan hasil kerja kelompok pada pembelajaran tema Sembilan lingkungan sahabat kita pada siswa kelas V SD Negeri Jombor 01. Hal tersebut dikarenakan metode yang digunakan yaitu STAD memberikan kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan keaktifan dalam mengikuti pembelajaran dan mendorong siswa untuk mendapatkan hasil kerja kelompok yang optimal. Jadi, guru hanya sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran yakni membagi kelompok secara heterogen agar tercipta suatu keaktifan dalam pembelajaran dan memberikan bimbingan dan arahan agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan selama dua siklus, hasil seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1)Penggunaan strategi Student Team Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan proses keaktifan dan hasil kerja kelompok pada pembelajaran tema Sembilan lingkungan sahabat kita pada siswa kelas V semester II SD Negeri Jombor 01 Sukoharjo tahun pelajaran 2014/2015.2)Strategi Student Team Achievement Division (STAD) memiliki dampak positif dalam meningkatkan proses keaktifan siswa yang ditandai dengan peningkatan aspek sikap dan keterampilan dalam setiap siklus, yaitu

Aspek Sikap

Siswa yang memenuhi kriteria baik sekali terdapat 2 siswa pada data awal, 2 siswa pada siklus I, dan 3 siswa pada siklus II. Untuk kriteria baik terdapat 12 siswa pada data awal, 16 siswa pada siklus I, dan 19 siswa pada data siklus II. Untuk kriteria cukup terdapat 5 siswa pada data awal, 2 siswa pada siklus I, dan 0 siswa pada siklus II. Dan, untuk kriteria perlu bimbingan terdapat 3 siswa pada data awal, 2 siswa pada siklus I, dan 0 siswa pada siklus II.

Aspek Keterampilan

Siswa yang memenuhi kriteria baik sekali terdapat 2 siswa pada data awal, 3 siswa pada siklus I, dan 2 siswa pada siklus II. Untuk kriteria baik terdapat 13 siswa pada data awal, 14 siswa pada siklus I, dan 20 siswa pada siklus II. Untuk kriteria cukup terdapat 6 siswa pada data awal, 4 siswa pada siklus I, dan 0 siswa pada siklus II. Untuk kriteria perlu bimbingan terdapat 1 siswa pada data awal, 1 siswa pada siklus I, dan 0 siswa pada siklus II.

Strategi Student Team Achievement Division (STAD) memiliki dampak positif dalam meningkatkan hasil kerja siswa yang ditandai dengan peningkatan rata-rata hasil kerja kelompok siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (72,73) dan pada siklus II (75,23).

Saran

Saran penelitian bagi siswa hendaknya lebih meningkatkan keaktifan dan hasil kerja kelompok. Serta memanfaatkan kerja kelompok waktu pembelajaran Tematik di dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. Manfaat bagi guruhendaknya memperbaiki pembelajaran yang selama ini dilaksanakan sehingga dapat memberikan proses pembelajaran yang lebih baik bagi siswa.dapat membantu dalam meningkatkan mutu pembelajaran Tematik di sekolah. Manfaat bagi sekolah menciptakan dan meningkatkan kualitas pembelajaran para guru.

DAFTAR PUSTAKA

Akhmat, S. (2008). Pembelajaran Tematik. Diunduh pada tanggal 12 April 2015, dari https://akhmadsudrajat.wordpress.com

Aji, I. (2015). Pengertian Kelompok. Diunduh pada tanggal 12 April 2014, dari http://www.academia.edu/4626796/Definisi_Kelompok

Buku Tematik Tematik2013. (2014). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Dimyati&Mujiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Renika Cipta

Muhibbin, S. (2005). Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada

Ngalimun. (2014). Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo

Noornia. (1997). Penerapan Pembelajaran Kooperatif dengan Metode STAD (Student Teams Achievement Division) Pada Pengajaran Persen di Kelas VI SD Islam Al ma’arif 02 Singosari Malang. Tesis, Tidak Diterbitkan. Malang: Pasca Sarjana Program Studa Pendidikan IKIP Malang.

Oemar, H. (2007). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Halaman 171-178.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugandi, Achmad dan Haryanto. (2007).Teori Pembelajaran. Semarang: Unnes Press.

Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D. Bandung: Alfabeta

Suprijono, A. (2014). Cooperative Learning: Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar