PENINGKATKAN HASIL BELAJAR

TEMA MASYARAKAT PEDULI LINGKUNGAN

MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISKUSI KELOMPOK

SISWA KELAS VI SDN TEMPURAN SEMESTER II

KECAMATAN BLORA KABUPATEN BLORA

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

 

Sutiah

Guru SDN Tempuran Kecamatan Blora Kabupaten Blora

 

ABSTRAK

Penelitian yang dilaksanakan dari bulan Januari 2020 s.d bulan April 2020 memiliki tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan peningkatan hasil belajar dapat tercapai secara maksimal Hasil belajar pra siklus melalui tes formatif kegiatan pembelajaran secara konvensional dapat dikatakan preses kegiatan belum menunjukkan keberhasilan yang dimaksud guru belum diberikan kesempatan menyampaikan kesulitan yang dialami selama mengikuti pembelajaran.belum diberikan kesmpatan berpendapat baik secara individu maupun kelompok,akan merugikan siswa yang pandai dan kurang sehingga ketuntasan belajar baru mencapai 52% Nilai rata-rata 68.Pembelajaran menerapkan metode diskusi kelompok dari jumlah 23 siswa, guru memberikan tes formatif, yang mencapai nilai ketuntasan sebanyak 17 siswa dengan rincian yang memperoleh nilai 90 sebanyak 5 siswa nilai 85 sebanyak 0 siswa,nilai 80 sebanyak 6 siswa, nilai 75 sebanyak 0 siswa dan nilai 70 sebanyak 6 siswa, yang belum mencapai ketuntasan 6 siswa,dengan perolehan nilai masing-masing 65 sebanyak 0 siswa, 60 sebanyak 6 siswa, nilai tertinggi yang diperoleh 90, nilai terendah 60.Nilai rata-rata 74 Pembelajaran menerapkan metode pembelajaran diskusi kelompok dari jumlah 23 siswa mengikuti pembelajaran kegiatan akhir memberikan tes formatif yang dilaksanakan guru nilai yang diperoleh siswa adalah nilai 90 sebanyak 7 siswa,nilai 85 sebanyak 0 siswa, nilai 80 sebanyak 8 siswa nilai 75 sebanyak 0 siswa dan nilai 70 sebanyak 8 siswa, nilai tertinggi yang dapat dicapai sebesar 90 dan nilai terendah 70 Nilai rata-rata 80 sekolah menentukan KKM 70.

 Kata Kunci: Diskusi Kelompok Terdapat Peningkatkan Hasil Belajar Siswa

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru sudah menyusun rencana pembelajaran,sangat mengharapkan materi pelajaran yang diberikan kepada siswa, dapat diterima dengan baik artinya nilai hasil belajar sudah memenuhi standart yang ditentukan,.tepat waktu sesuai dengan yang dijadwalkan,namun dalam prakteknya tidak dapat mewujudkan karena kenyataan pada akhir kegiatan guru memberikan tes formatif, hasil penilaian yang diperoleh masih rendah jauh dari harapan, maka guru supaya mencari kekurangan,kelemahan yang terjadi mengapa pembelajaran mengalami kegagalan supaya semua siswa bisa mencapai nilai lebih baik dari yang diharapkan,melalui menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran RPP dengan memperhatikan kekurangan kegiatan yang sudah dilaksanakan sebelumnya, perlunya untuk menidentifikasi masalah yang terjadi pada pembelajaran,perlunya mengadakan perbaikan kekurangan yang terjadi.

Guru melaksanakan perbaikan melalui penelitian karena sebagai bukti hasil penilaian yang diperoleh siswa masih rendah belum memenuhi harapan karena dari jumlah 23 siswa yang memperoleh nilai ketuntasan baru 12 siswa atau 52%.perlunya mencari penyebab mengapa hasil belajar siswa begitu rendah, factor penyebabnya mungkin siswa kurang terlibat langsung ketika pembelajaran tidak diberikan kesempatan untuk bertanya selesai memberikan penjelasan langsung diberikan tes formatif,sehingga kenyataan terjadi hasil belajar rendah siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran, kurang bersemangat tidak memperhatikan ketika diberikan penjelasan, lebih banyak bermain sendiri dengan teman dekatnya,motivasi, sarana dan prasarana berupa alat peraga yang dapat menarik perhatian,belum disediakan ketika proses pembelajaran..

Sebagai guru untuk bisa mawas diri sampai terjadi kegagalan belum dapat mencapai hasil belajar yang dipersyaratkan,mencari jalan keluar untuk memecahkan kesulitan yang dihadapi dan kekurangan terjadi pada kegiatan pembelajaran agar dapat meningkatkan hasil belajar. Dalam kondisi seperti ini maka perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas.Kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan melalui perbaikan program pembelajaran yang sudah dilaksanakan untuk menyediakan,sarana dan prasarana yang memadai menerapkan metode sesuai dengan materi yang diajarkan.sesuatu hal perlu diupayakan guru mencapai tujuan belajar yang diharapkan keberhasilan siswa.

Pembelajaran metode diskusi kerja kelompok agar sswa untuk saling memberikan masukan merupakan pembelajaran dalam bekerja bersama-sama untuk memecahkan masalah yang dihadapi supaya mencapai tujuan khusus atau menyelesaikan sebuah tugas. Dalam pembelajaran nampak komponen utama yang dipersiapkan melaksnakan pembelajaran Pertama, pembelajaran kooperatif artinya mengajak siswa untuk bekerja sama dalam menyelesaikan tugas, memecahkan masalah, karena pembelajaran kurikulum 2013 supaya siswa lebih aktif dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi, mengerjakan lembar kerja, yang sudah dipersiapkan, kedua, pengetahuan siswa dalam kelompok kecil yang hetorogen menantang siswa untuk saling membantu, berbagi tugas dan saling mendukung belajar teman lainnya dalam kelompok. Ketiga, adanya saling ketergantungan yang positif diantara anggota kelompok membantu kesulitan teman sehingga suasana belajar dapat hidup. Keempat, menumbuhan rasa tanggung jawab untuk belajar dan bekerja sama. Kelima, terjadinya pemrosesan kerja kelompok dalam belajar lebih baik yang lebih baik guru perlu melakukan kontrol selama kegiatan mengingatkan siswa yang kurang aktif dalam kerja sama.

Dengan berlandaskan hasil penilaian yang masih rendah guru menyusun rancana program untuk memperbaiki proses pembelajaran memperbaiki rencana pembelajaran sehingga pembelajaran berikut tidak terjadi kembali kegagalan ditunjukkan rendahnya hasil belajar melalui pembelajaran terdapat peningkatan hasil belajar siswa kelas VI semester II SDN Tempuran materi masyarakat peduli lingkungan,sekolah menentukan syarat siswa memenuhi ketuntasan KKM 70.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka guru sebagai peneliti menyusun merumuskan masalah sebagai berikut.

  • Apakah guru menerapkan metode pembelajaran diskusi kelompok terdapat peningkatan kemampuan belajar tentang masyarakat peduli lingkungan siswa kelas VI semester II SDN Tempuran tahun pelajaran 2019/2020 ?
  • Apakah guru menerapkan metode pembelajaran diskusi kelompok terdapat peningkatan motivasi belajar siswa kelas VI semester II SDN Tempuran tahun pelajaran 2019/2020 ?
  • Apakah guru menerapkan metode pembelajaran diskusi kelompok terdapat peningkatan hasil belajar masyarakat peduli lingkungan siswa kelas VI semester II SDN Tempuran tahun pelajaran 2019/2020 ?

Tujuan Penelitian

Penelitian dilaksanakan dalam rangka untuk mengetahuai sejauh mana tingkat kekurangan /keberhasilan kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan guru dan siswa kelas VI yang meliputi ;

  1. Untuk mengetahui sampai sejauh mana persiapan guru yang perlu dalam melaksanakan pembelajaran kepada siswa.
  2. Untuk memberikan motivasi kepada siswa sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran supaya mencapai keherhasilan yang optimal perlu persiapan RPP sarana penunjang.
  3. Guru selalu untuk memanfaatkan waktu yang sebaik-baiknya selama melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
  4. Guru hendaknya selalu mengawasi kegiatan yang dilakukan oleh siswa sehingga lebih aktif dan efesien dalam belajar.
  5. Untuk mendorong siswa memahami materi yang dipelajarinya dengan mengkaitkan konteks kehidupan sehingga dapat tumbuh pengetahuan atau ketrampilan secara refleksi diterapkan memecahkan permasalahan yang dihadapinya.
  6. Menumbuhkan sswa untuk bersemangat dalam belajar sehingga menjadi bertanggung jawab dalam setiap tugas apapun yang diberikan gurunya, sehinnga siswa memiliki
  7. Supaya tingkat keberhasilan yang dilaksanakan guru dan siswa lebih dapat tercapai sesuai harapan belajar dan hasil maksimal

Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilaksanakan guru karena memiliki manfaat untuk peningkatan kualitas pendidikan meliputi:

1 Mengembangan metode pembelajaran diskusi kelompok menyediakan media dalam menanamkan konsep berarti untuk kemampuan utama belajar efektif dapat tercakup seluruh kegiatan.

2 Diharapkan dapat memberikan kontribusi didalam perkembangan ilmu pengetahuan sangat berguna khususnya siswa.supaya mengembangkan diri mendapatkan wawasan yang lebih luas, sebagai bekal untuk waktu yang akan datang

 

 

Secara praktis

  • Siswa termotivasi meningkatkan kemampuan belajar supaya memperoleh nilai yang diharapkan.
  • Siswa termotivasi dalamharus berusaha belajar menggunakan waktu dengan baik sehingga memperoleh hasil yang maksimal

Bagi Guru

  • Terjadinya inovasi dalam proses belajar mengajar di kelas.yang dapat mengikuti perubahan kurikulum melaksanakan cara belajar mengajar yang didapatkan melalui diklat fungsional maupun kegiatan kolektif guru.
  • Mengubah strategi pembelajaran untuk peningkatan kegiatan belajar mengajar.dapat berpengaruh dalam peningkatan hasil belajar dan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan.

Bagi Sekolah

  • Untuk peningkatan kualitas menjadi sekolah unggulan.dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai perlu diupayakan setiap satuan pendidikan.
  • Peningkatan popularitas menjadi pilihan masyarakat,untuk mencapai guru harus meningkatkan pengetahuan, untuk memperbaiki proses pembelajaran melengkapi sarana penunjang yang memadai untuk kemajuan

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

Kajian Teori

Teori Konstruktivisme menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan menstrasformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan struktur kognitif yang sudah ada dan menyesuaikannya apabila tidak sesuai (Slavin, 1994). Bagi siswa dapat memahami dan menerapkan pengetahuan baru yang diperoleh, harus memecahkan masalah, menemukan sendiri segala sesuatu untuk dirinya, dan berusaha mengembangkan.

Salah satu prinsip yang paling penting dalam teori Konstruktivisme adalah guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Peranan penting guru menyediakan suatu dalam suasana dimana siswa dapat membangun diri sendiri dengan pengetahuan dalam benaknya. guru dapat memberikan tahapan membawa pemahaman yang lebih tinggi,dengan catatan siswa sendiri yang menemukan atau mendapatkan catatan yang menemukan atau mendaptkan pemahaman (Slavin, 1994).

Mengajar, dapat diartikan sebagai penciptaan suatu sistem menjalin hubungan interaksi guru dan siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang diharapkan, lingkungan mendukung memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem lingkungan terdiri dari komponen yang saling mempengaruhi antara lain Kompetensi Dasar yang diinginkan dicapai, materi diajarkan, guru dan siswa yang akan memainkan peran sertanya dalam hubungan sosial tertentu, bentuk kegiatan akan dilakukan, serta sarana dan prasarana yang tersedia. komponen pada sistem saling mempengaruhi bervariasi sehingga peristiwa belajar mengajar memiliki “profil” tertentu. yang masing-masing terdapat lingkungan belajar mengakibatkan tercapainya tujuan belajar yang berbeda berdasarkan minat, belajar kemampuan,dan karakteristik individu

Mengajar, dapat diartikan sebagai penciptaan suatu sistem menjalin hubungan interaksi guru dan siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang diharapkan, lingkungan mendukung memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem lingkungan terdiri dari komponen yang saling mempengaruhi antara lain Kompetensi Dasar yang diinginkan dicapai, materi diajarkan, guru dan siswa yang akan memainkan peran sertanya dalam hubungan sosial tertentu, bentuk kegiatan akan dilakukan, serta sarana dan prasarana yang tersedia. komponen pada sistem saling mempengaruhi melaksanakan bervariasi sehingga peristiwa belajar mengajar memiliki“profil” tertentu. Masing-masing profil lingkungan belajar mengakibatkan tercapainya tujuan belajar yang berbeda berdasarkan minat, kemampuan, dan karakteristik individu

Mengajar, dapat diartikan sebagai penciptaan suatu sistem menjalin hubungan interaksi guru dan siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang diharapkan, lingkungan mendukung memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem lingkungan terdiri dari komponen yang saling mempengaruhi antara lain Kompetensi Dasar yang diinginkan dicapai, materi diajarkan, guru dan siswa yang akan memainkan peran sertanya dalam hubungan sosial tertentu, bentuk kegiatan akan dilakukan, serta sarana dan prasarana yang tersedia. komponen pada sistem saling mempengaruhi bervariasi sehingga peristiwa belajar mengajar memiliki “profil”tertentu. Masing-masing individu terjadi lingkungan belajar mengakibatkan tercapainya tujuan belajar yang berbeda berdasarkan minat,kemampuan,dan karakteristik individu

Penelitian Yang Relevan

Dari hasil pengamatan nilai ulangan harian dari 23 siswa kelas VI semester II di SDN Tempuran, nilai ulangan harian masih masih kurang dari 70. dikarenakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran masih kurang dalam mempersiapkan semua kelengkapan perangkat dalam pembelajaran baik itu sumber dan alat pembelajaran, metode dan kesiapan.

Melalui metode pembelajaran untuk diskusi kelompok siswa dibagi dalam kelompok tertentu. Dalam metode pembelajaran ini siswa diberikan kesempatan bekerja sama untuk memecahkan masalah, untuk mencapai tujuan. dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini yang dilakukan pada siswa kelas VI semester II di SDN Tempuran untuk dapat memberikan manfaat bagi siswa perorangan bagi guru dengan penelitian tindakan kelas supaya guru secara perlahan dapat menemukan strategi dan teknik pembelajaran yang bervariasi memberikan keunggulan tersendiri. Dalam melaksanakan penelitian subtema masyarakat peduli lingkungan selama kegiatan penelitian bekerja sama dengan teman sejawat sebagai observer dalam mengumpulkan data dan dokumentasi

Berdasarkan metode pembelajaran yang sudah ditentukan guru sudah mempunyai rancangan dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan maka,perlu dipersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan diantaranya rencana program pembelajaran disusun secara sistematis,dilengkapi dengan media, lembar kerja siswa digunakan untuk menyelesaikan masalah secara bersama sesuai kelompok yang sudah dibentuk setiap kelompok beranggotakan 4 – 5 siswa secara hetergen ada yang pandai,sedang,dan rendah,supaya terjadi saling memberi dan menerima, sehingga pada akhir kegiatan yang dilaksanakan dapat memperoleh pengetahuan baru sehingga dapat diterapkan pada kegiatan waktu mendatang dapat meningkatkan kemampuan, tumbuh motivasi baru dalam belajar memecahkan masalah yang dihadapi mengerjakan soal tes formatif dapat mencapai hasil belajar yang dipersyaratkan.

Kerangka Berfikir

Seorang guru sebagai peneliti menguasai teori sebagai dasar dalam menyusun. kerangka berfikir merupakan penjelasan sementara terhadap masalah yang menjadi objek perlu untuk penyelesaian (Suriasumantri, 1986).pola pikiran yang logis sebagai berikut

  • Guru menerapkan metode pembelajaran diskusi kelompok untuk peningkatan kemampuan belajar subtema masyarakat peduli lingkungan siswa kelas VI semester II di SDN Tempuran, tahun pelajaran 2019/2020
  • Guru menerapkan metode pembelajaran diskusi kelompok untuk peningkatan motivasi belajar siswa kelas VI semester II di SDN Tempuran tahun pelajaran 2019/2020
  • Guru menerapkan metode pembelajaran diskusi kelompok meningkatkan motivasi dan hasil belajar subtema masyarakat peduli lingkungan siswa kelas VI semester II di SDN Tempuran tahun pelajaran 2019/2020

Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berfikir di atas maka maka peneliti mengajukan hipotesis tindakan:

1 Diduga guru menerapkan metode pembelajaran diskusi kelompok terdapat peningkatan kemampuan belajar siswa kelas VI semester II di SDN Tempuran tahun pelajaran 2019/2020

  1. Diduga.guru menerapkan metode pembelajaran diskusi kelompok terdapat peningkatan motivasi belajar siswa kelas VI semester II di SDN Tempuran tahun pelajaran 2019/2020

3 Diduga guru menerapkan metode pembelajaran diskusi kelompok terdapat peningkatan hasil belajar subtema masyarakat peduli lingkungan siswa kelas VI semester II di SDN Tempuran tahun pelajaran 2019/2020.

METODE PENELITIAN

Seting Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada sekolah saya bertugas sebagai guru di SDN Tempuran, pemilihan tempat untuk memudahkan memperoleh data yang dibutuhkan lebih mudah karena sudah terbiasa setiap hari melaksanakan tugas mengajar,di SD tersebut..Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan yang dimulai dari bulan Januari 2020 s.d bulan April 2020 jadwal kegiatan sudah diatur peneliti.

Subyek Penelitian

Data penelitian tindakan kelas dikumpulkan guru yang melaksanakan penelitian dibantu teman sejawat untuk mengadakan pengamatan selama proses pemelajaran dilaksanakan pada siswa kelas VI semester II di SDN Tempuran yang berjumlah 23 siswa yang terdiri 14 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan melaksanakan pembelajaran, pengamat mengadakan pengamatan selama proses pembelajaran dilaksanakan

 

Sumber Data

Observasi dilakukan teman sejawat sesama guru yang mengajar dalam satu sekolah membantu melaksanakan. observasi dan kepala sekolah ikut masuk dalam ruangan kelas, untuk mengamati langsung pembelajaran setiap kegiatan, sehingga selama kegiatan pembelajaran berlangsung dapat diikuti terus menerus baik dari sisi kegiatan siswa

Refleksi dari teman sejawat sesama guru yang mengajar dan kepala sekolah dilaksanakan pembelajaran setiap siklus. Kekurangan yang terjadi pada setiap siklus baik dari menyusun perencanaan program pembelajaran dan selama pelaksanaan pembelajaran hasilnya didiskusikan memperoleh rencana dan pelaksanaan yang lebih baik.

Tehnik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian menggunakan data yang meliputi: data kualitatif, dan data kuantitatif.

Data kualitatif adalah data yang diambil dari hasil observasi tentang kegiatan pembelajaran guru dan keaktifan belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran dan hasil belajar siswa dari tes formatif.

Data kuantitatif adalah data yang sifatnya terukur dinyatakan dengan angka Data diambil dari hasil belajar siswa yang berhubungan dengan materi masyarakat peduli lingkungan

Validasi Data

Validasi data pada penelitian meliputi:

  1. Validasi hasil belajar siswa yang berbentuk nilai hasil tes tertulis yang dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran. Instrumen soal mengacu pada materi pokok masyarakat peduli lingkungan disusun soal pilihan ganda, isian dan uraian.
  2. Validasi proses, yaitu memeriksa kelayakan data dari proses penyusunan, hasil observasi dan hasil refleksi melalui triangulasi, yakni melalui sumber data dan metode yang digunakan, baik dari peneliti, observer dan kepala sekolah melaksanakan pengamatan selama

Analisa Data

Pada penelitian tindakan kelas analisis data dilakukan menggunakan analisis diskriptif,yaitu Menganalisis hasil belajar bentuknya nilai ulangan pada akhir setiap siklus. dianalisis secara diskriptip komparatif, kemudian dengan cara membandingkan nilai ulangan (tes) pada setiap siklus dengan indikator kinerja menggunakan angka.kuantitatif.

Menganalis hasil observasi teman sejawat dan kepala sekolah dengan menggunakan analisis diskriptip berdasarkan hasil observasi dan fefleksi setiap siklus. menggunakan huruf data kualitatif

Indikator Kinerja

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data kemudian dianalisis meliputi pengamatan, wawancara, kajian dokumen, angket, dan test formatif

Pengamatan dilakukan terhadap guru ketika melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas maupun kinerja siswa selama proses belajar mengajar berlangsung,pengamat dengan mengambil tempat duduk paling belakang. peneliti dapat secara lebih leluasa melakukan pengamatan terhadap aktifitas belajar mengajar siswa dan guru di kelas.

Wawancara dilakukan setelah dan atas dasar hasil pengamatan di kelas maupun kajian dokumen. Wawancara atau diskusi dengan guru dilaksanakan setelah melakukan pengamatan pertama terhadap kegiatan belajar mengajar dimaksudkan untuk memperoleh informasi berbagai berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran

Angket diberikan kepada para siswa untuk mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan aktifitas dalam menyelesaikan soal dalam materi gaya magnit. Angket diberikan dua kali, sebelum kegiatan penelitian dan pada akhir kegiatan

Prosedur Penelitian

Perbaikan pembelajaran dilaksanakan dalam,siklus I dan siklus II meliputi 4 tahapan: menyusun perencanaan tindakan (planning), melakukan tindakan (acting), pengamatan tindakan (observing), merefleksi tindakan (reflecting).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Diskripsi Kegiatan Pembelajaran Pra Siklus

Guru untuk menyiapkan rencana pembelajaran, memberikan apersepsi materi menjelaskan belum memberikan kesempatan siswa bertanya masalah kesulitan belajar menggunakan media tidak sesuai, subtema masyarakat peduli lingkungan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan soal tes formatif, menggunakan waktu yang belum tepat sehingga. siswa kurang memperhatikan guru ketika melakukan pembelajaran meskipun sesuai rencana program melaksanakan pembelajaran,kegiatan secara konvensional,akhirnya siswa kurang memahami penjelasan yang disampaikan

Pembelajara pra siklus dari jumlah 23 siswa, guru memberikan soal tes formatif, yang mencapai nilai ketuntasan sebanyak 12 siswa dengan rincian nilai 90 sebanyak 4 siswa,nilai 80 sebanyak 4 siswa, nilai 75 sebanyak 0 siswa dan nilai 70 sebanyak 4 siswa, yang belum mencapai ketuntasan 11 siswa,dengan perolehan nilai masing-masing 65 sebanyak 0 siswa, 60 sebanyak 6 siswa dan 50 sebanyak 5 siswa, nilai tertinggi yang diperoleh 90, nilai terendah 50.Nilai rata-rata 68. Dalam tes formatif 12 siswa yang berhasil memenuhi target

Diskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus I

Keterlibatan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran sudah dilaksanakan dilibatkan selama kegiatan. Peneliti mengatasi dengan cara banyak melibatkan siswa dengan menggunakan media menerapkan kerja kelompok..Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran, karena pengasaan siswa dilaksanakan sepenuhnya gambaran proses pembelajaran guru menstranfer materi pada siswa, secara aktif berkerja sama dalam kelompok untuk kerja sama serta mendiskuiskannya. Siswa tampak aktif dan bergairah dalam pembelajaran. kegiatan mereka saling bekerja sama saling membantu bertanggung jawab berkompetensi dalam kelompok untuk menyelesaikan Lembar Kerja Siswa suasana pembelajaran lebih menyenangkan, nampak semua siswa bergairah dalam mengikuti kegiatan kerjaa kelompok meskipun masih beberapa siswa kurang aktif.

Pembelajaran menerapkan metode pembelajaran diskusi kelompok dari jumlah 23 siswa, guru memberikan tes formatif, yang mencapai nilai ketuntasan sebanyak 17 siswa dengan rincian nilai 90 sebanyak 5 siswa nilai 85 sebanyak 0 siswa,yang mendapat nilai 80 sebanyak 6 siswa, nilai 75 sebanyak 0 siswa dan nilai 70 sebanyak 6 siswa, yang belum mencapai ketuntasan 6 siswa,dengan perolehan nilai masing-masing 65 sebanyak 0 siswa, 60 sebanyak 6 siswa, nilai tertinggi yang diperoleh 90, nilai terendah 60.Nilai rata-rata 74. Yang memperoleh nilai ketuntasan sebanyak 17 siswa

Diskripsi Kegiatan Pembelajaran Siklus II

Pada pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan media sesuai subtema, lembar kerja yang dikemas dalam bentuk lembar kerja yang dikompetisikan kelompok, sehingga siswa dibagi dalam kelompok. beranggotakan 4 -5 siswa untuk mengerjakan lembar kerja secara kelompok. Pelaksanaan tindakan dapat dideskripsikan sebagai:pembelajaran subtema masyarakat peduli lingkungan meneraapkan metode pembelajaran diskusi kelompok dalam kegiatan pembelajaran menggunakan langkah berikut:guru memberikan materi kegiatan pembelajaran,memberikan motivasi pentingnya strategi untuk direnanakan

Pembelajaran menerapkan metode pembelajaran diskusi kelompok dari jumlah 23 siswa mengikuti kegiatan akhir yang dilaksanakan guru memberikan tes formatif nilai yang diperoleh siswa adalah nilai 90 sebanyak 7 siswa,(30%) nilai 85 sebanyak 0 siswa, nilai 80 sebanyak 8 siswa (35) nilai 75 sebanyak 0 siswa dan nilai 70 sebanyak 8 siswa, (35)nilai tertinggi yang dapat dicapai sebesar 90 dan nilai terendah 70 Nilai rata-rata 80.

Pembahsan

Pembahasan Kegiatan Pembelajaran Pra Siklus

Hasil belajar pra siklus siswa kelas VI nilai rata-rata pembelajaran sangat rendah khususnya khususnya dalam subtema menggunakan media pada kompetensi yang harus dikuasainya dan perlu daya ingat yang setia sehingga mampu menghafal dalam jangka waktu lama. Sebelum dilakukan tindakan guru memberi tes. Berdasarkan ketuntasan belajar siswa dari sejumlah 23 siswa terdapat 12 siswa atau 52% yang baru mencapai ketuntasan minimal sedangkan 11 siswa atau 48% belum mencapai kriteria ketuntasan minimal menggunakan kerja kelompok dalam kegiatan yang telah ditentukan 70 sedangkan hasil nilai pra siklus terdapat nilai tertinggi 90 terendah 50 rata-rata kelas 68.

Pembahasan Kegiatan Pembelajaran Siklus I

Hasil tindakan pembelajaran berupa hasil tes dan non tes. Berdasarkan hasil observbasi yang dilakukan oleh penelitian terhadap pelaksanaan diperoleh keterangan sebagai berikut:Hasil Belajar Dari hasil, menunjukkan bahwa hasil yang mencapai nilai A 5 siswa atau 22%, sedangkan yang mendapat nilai B 12 siswa (52%) sedangkan yang mendapat nilai C 6 siswa (26%) yang mendapat nilai D 0 siswa (0%) sedangkan yang mendapat nilai E 0 siswa (0%.) ketuntasan siswa dari sejumlah 23 siswa terdapat 17 siswa atau 74% yang sudah mencapai ketuntasan belajar. Sedangkan 6 siswa atau 26%, belum mencapai ketuntasan. Adapun dari hasil nilai siklus I dapat dijelaskan bahwa perolehan nilai tertinggi adalah 90 nilai terendah 60 dengan nilai rata-rata kelas sebesar 74

Pembahasan Kegiatan Pembelajaran Siklus II

Hasil tindakan pembelajaran berupa hasil tes dan non tes, berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan oleh peneliti terhadap pelaksanaan diperoleh keterangan sebagai berikut: Dari pelaksanaan tindakan dapat di ketahui bahwa yang mendapatkan nilai sangat baik (A) sebanyak 7 siswa (30%). Sedangkan yang terbanyak yaitu yang mendapat nilai baik (B) adalah 17 siswa atau (70%) sedangkan yang mendapat nilai (C) adalah 0 siswa (0%) dan yang mendapat nilai (D) adalah 0 siswa atau (0%) nilai E tidak ada atau 0% sedangkan nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 70 nilai rata-rata 80.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan penelitian yang dilaksanakan guru kelas VI memperbaiki penyusunan program melaksanakan pembelajaran dalam kegiatan dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Pembelajara pra siklus melalui kegiatan pembelajaran secara konvensional maka dapat dikatakan preses kegiatan belum menunjukkan keberhasilan yang dimaksud guru belum diberikan kesempatan menyampaikan kesulitan yang dialami selama mengikuti pembelajaran.belum diberikan kesmpatan berpendapat baik secara individu maupun kelompok,akan merugikan siswa yang pandai dan kurang sehingga ketuntasan belajar baru mencapai 52% Nilai rata-rata 68.
  2. Pembelajaran menerapkan metode diskusi kelompok dari jumlah 23 siswa, guru memberikan tes formatif, yang mencapai nilai ketuntasan sebanyak 17 siswa dengan rincian yang memperoleh nilai 90 sebanyak 5 siswa nilai 85 sebanyak 0 siswa,nilai 80 sebanyak 6 siswa, nilai 75 sebanyak 0 siswa dan nilai 70 sebanyak 6 siswa, yang belum mencapai ketuntasan 6 siswa,dengan perolehan nilai masing-masing 65 sebanyak 0 siswa, 60 sebanyak 6 siswa, nilai tertinggi yang diperoleh 90, nilai terendah 60.Nilai rata-rata 74

3..Pembelajaran menerapkan metode pembelajaran diskusi kelompok dari jumlah 23 siswa mengikuti pembelajaran kegiatan akhir memberikan tes formatif yang dilaksanakan guru nilai yang diperoleh siswa adalah nilai 90 sebanyak 7 siswa,nilai 85 sebanyak 0 siswa, nilai 80 sebanyak 8 siswa nilai 75 sebanyak 0 siswa dan nilai 70 sebanyak 8 siswa, nilai tertinggi yang dapat dicapai sebesar 90 dan nilai terendah 70 Nilai rata-rata 80 sekolah menentukan KKM 70.

 Saran

Berdasarkan hasil kegiatan penelitian tindakan kelas yang sudah dilaksanakan guru kelas VI maka disarankan diajukan kepada:

1 Guru perlu melakukan penelitian tindakan sejenis untuk subtema yang lain dengan menerapkan metode pembelajaran lain yang paling cocok dengan subtema berbeda dengan pembahasan menerapkan metode bervariasi sehingga pembelajaran lebih menarik.

  1. Guru lebih kreatif dalam menyajikan subtema pelajaran memberikan motivasi melalui kegiatan yang membuat siswa tidak merasa bosan setiap proses kegiatan belajar mengajar. memberikan pujian pada setiap kegiatan diberikan kepada siswa memiliki semangat tinggi dan berpristasi.
  2. Dalam melaksanakan pembelajaran guru menumbuhkan kompetisi yang sehat bersaing mencapai pristasi yang terbaik,sangat berguna untuk menghadapi lomba siswa berpristasi guru tidak kesulitan untuk menunjuk siswa karena sudah terbiasa belajar tekun dan selalu memperoleh nilai yang baik setiap mengerjakan soal yang diberikan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi 1998: 5. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta.

Depdiknas. 2007. Bahan Ajar Pembelajaran SD. Konsorsium PJJ SI PGSD. Depdiknas. Jakarta.

Depdikbud, (1994:6). Kurikulum Pendidikan Dasar Kelas VI SD.

Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Johson, D.W., dan Johnson, R.T., 1989. Cooperative and Competitive: Theory and Researc. Edina, WN: Interaction Book Co.

Khaerudin, 2007, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Konsep dan Implementasi di Madrasah. Jawa Tengah. Madrasah Development Center (MDC).

Lundgren, L., 1994. Cooperative Learning in the Science Classroom. New York: MC. Millan/MC. Graw – Hill.

Sutrisno, Leo dkk., Pengembangan Pembelajaran SD. Depdikmas, Jakarta, 2007.

Suyoso (1998:23), Ilmu Alamiah Dasar. Yogyakarta: IKIP.

Slavin, Robert E. 1995. Cooperative Learning. Masscochusets: Allyn and Bacon Publisher.

Sulistyorini, Sri. 1999. Penerapan Pembelajaran Diskusi Kelompok pada Subtema Masyarakat peduli lingkungan No. 1- tahun XXVIII-1999-11-19. Semarang: IKIP Semarang.

Usman, Moh. Uzer dan Setiawan, Lilis (1993:5), Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1993.

Winata Putra, Udin. S. [et.al]. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.