Upaya Peningkatan Disiplin Guru Masuk Kerja Melalui Pembinaan Kepala Sekolah
UPAYA PENINGKATAN DISIPLIN GURU MASUK KERJA
MELALUI PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH SEMESTER II
DI SDN GADON KECAMATAN CEPU KABUPATEN BLORA
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Sutarno
Kepala Sekolah SDN Gadon Kecamatan Cepu Kabupaten Blora
ABSTRAK
Penelitian yang dilaksanakan selama 4 bulan dimulai bulan Januari 2020 s.d bulan April 2020 memiliki tujuan untuk memperbaiki kegiatan disiplin masuk kerja Pada pelaksanaan kegiatan guru pra siklus dalam menyusun, melaksnakan program kegiatan dan penilaian diperoleh hasil 2 orang memperoleh kreteria sangat baik, 4 orang memperoleh kreteria baik, 2 orang memperoleh kreteria cukup,dan 2 orang memperoleh kreteria kurang maka perlu pembinaan menerapkan displin masuk kerja Kepala sekolah menerapkan disiplin masuk kerja pada siklus I terjadi peningkatan hasil penilaian yang diperoleh 4 orang atau 40% memperoleh kreteria sangat baik,4 orang atau 40% memperoleh kreteri baik dan 2 orang atau 2% memperoleh kreteria cukup, kepala sekolah menerapkan disiplin masuk kerja sudah adanya peningkatan dalam melaksanakn menyusn rograam, melaksanakan program dan penilaian kegiatan Kepala sekolah menerapkan disiplin masuk kerja siklus II memberikan penilaian 6 orang atau 60% memperoleh kreteria sangat baik dan 4 orang atau 40% memperoleh penilaian kreteria baik menunjukkan keberhasilan yang perlu untuk dikembangkan pada kegiatan mengerjakan tugas mencapai keberhasilan.
Kata kunci: Peningkatan Disiplin Guru Masuk Kerja Melalui Pembinaan.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pada sekolaah negeri guru dan tenaga kependidikan banyak yang honorer sehinggaa dalam kehadiran ke sekolah belum dapat tepat waktu,maka sebagai kepala sekolah perlu memberikan pembinaan kepada guru pada unit kerjanya supaya dapat datang ke sekolah sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan, kedatangan supaya diusahakan sebelum melaksanakan kegiatan sudah dapat menyiapkan administrasi yang akan digunakan untuk menyampaikan materi kepada siswa,dengan media yang diperlukan, karena sangat membantu dalam motivasi siswa belajar lebih tekun,
Kualitas guru dapat ditinjau dari dua segi, dari segi proses dan dari segi hasil. Dari segi proses guru dikatakan berhasil apabila mampu melibatkan sebagian besar siswa secara aktif, baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran. disamping itu, dapat dilihat dari gairah dan semangat mengajarnya, serta adanya rasa percaya diri. Sedangkan dari segi hasil, guru dikatakan berhasil apabila pembelajaran yang diberikannya mampu mengubah perilaku sebagian besar siswa ke arah penguasaan kompetensi dasar yang lebih baik. untuk memenuhi tuntutan diperlukan kompetensi pembelajaran
Kemerosotan pendidikan bukan diakibatkan oleh kurikulum tetapi oleh kurangnya kemampuan guru disamping itu keengganan belajar siswa.guru untuk penguasaan ilmu pengetahuan atau kemampuan manajemen beserta strategi penerapannya. Profesional bukan sekadar pengetahuan teknologi dan manajemen tetapi merupakan sikap, disiplin masuk kerja lebih dari seorang teknisi bukan hanya memiliki keterampilan yang tinggi tetapi memiliki suatu tingkah laku yang dipersyaratkan. Guru yang profesional pada dasarnya ditentukan attitudenya berarti pada tataran kematangan yang mempersyaratkan willingness dan ability, baik secara intelektual maupun pada kondisi yang prima. profesionali harus dipandang sebagai proses yang mengalami kemajuan.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang maka kepala sekolah sebagai peneliti menyusun rumusan masalah sebagai berikut:
- Apakah kepala sekolah menerapkan disiplin masuk kerja terdapat peningkatan kinerja guru di SDN Gadon ?
- Apakah kepala sekolah dalam menerapkan disiplin masuk kerja terdapat mengembangkan tugas profesional guru di SDN Gadon ?
- Apakah kepala sekolah menerapkan disiplin masuk kerja terdapat peningkatan hasil pembelajaran yang dilaksanakan guru di SDN Gadon semester II di SDN gadon tahun pelajaran 2019/2020 ?
Tujuan Penelitian
Kepala sekolah melaksanakan penelitian tindakan sekolah mempunyai tujuan yang ingin diwujudkan sebagai berikut:
1 Peningkatan disiplin masuk kerja guru supaya dalam menyiapkan perangkat pembelajaran dapat lebih optimal.
- Untuk mengetahui peningkatan disiplin masuk kerja guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di SDN Gadon
- Dapat mengetaahui peningkatan keberhasilan yang dicapai melaksanakan disiplin kerja
- Dapat mengetahui keberhasilan kepala sekolah menerapkan disiplin masuk kerja di SDN Gadon
- Dapat mengetahui keberhasilan belajar siswa, kepala sekolah menerapkan disiplin masuk kerja
- Dapat mengetahui semangat kerja guru setelah kepala sekolah menerapkan disiplin masuk kerja
Manfaat Penelitian
Penelitian dilaksanakan kepala sekolah diharapkan dapat memberikan bermanfaat teoritis dan praktis
Manfaat Teoritis
- Manfaat teoritis dari penelitian diharapkan dapat menambah bahan kajian, disiplin masuk kerja guru dalam proses pembelajaran di SDN Gadon.
- Bagi penulis, penelitian menerapkan teori dan mendapatkan pengalaman praktis profesional guru kemampuan guru di SDN Gadon
Manfaat Praktis
- Penelitian dilaksanakan dapat digunakan dalam mengimplementasikan mengenai disiplin masuk kerja guru di SDN Gadon.
- Disiplin masuk kerja guru dalam peningkatan proses pembelajaran.yang dilaksanakan guru di SDN Gadon
- Displin masuk kerja dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan guru di SDN Gadon dalam mencapai keberhasilan.
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
Kajian Teori
Jarvis dalam Yamin (2008: 3) mengartikan profesional sebagai usaha yang menekuni pekerjaan berdasarkan keahlian, kemampuan, teknik, dan prosedur berlandaskan intelektualitas. Kemampuan profesional meurut Yamin (2008: 5) mencakup penguasaan materi pelajaran yang terdiri atas penguasaan bahan yang harus diajarkan, dan konsep dasar keilmuan penghayatan sebagai landasan dan wawasan kependidikan penguasaaan proses pembelajaran.
Bruner (dalam Budiningsih, 2005:17) mengemukakan bahwa teori pembelajaran adalah preskriptif (bersifat memberi ketentuan) dan teori belajar adalah deskriptif (gambaran). Preskriptif karena tujuan utama dalam teori pembelajaran adalah yang optimal, sedangkan deskriptif karena tujuan utama teori belajar adalah menjelaskan proses belajar. Teori belajar menaruh perhatian pada hubungan di antara variabel yang menentukan hasil pembelajaran. Teori ini menaruh perhatian bagaimana seseorang belajar. Sedangkan teori pembelajaran sebaliknya, teori menaruh perhatian pada bagaimana seseorang mempengaruhi orang lain agar terjadi proses belajar. Dengan kata lain, teori pembelajaran berurusan dengan mengontrol variabel yang dispesifikasikasi dalam teori memudahkan belajar (Budiningsih, 2005: 17).
Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh kepala sekolah tentang keberhasilan sekolah menjelaskan keberhasilan profesional yang bertempat tinggal di sekolah. guru supaya mampu untuk memberikan pembelajaran kepada siswa memiliki kualitas tinggi dalam pengembangan sistem pendidikan. disiplin masuk kerja sebagai sebuah aktivitas nasional dan keinginan guru dalam strategi disiplin masuk kerja kegiatan yang dilaksanakan menggunakan strategi dan model pengembangan pendidikan untuk keberhasilan secara maksimal maka tidak dapat terlepas dari peranan guru sebagai tenaga pengajar harus berkembang termasuk menyampaikan pelajaran secara khusus mampu memberikan warna tersendiri terhadap kualitas pembelajaran.yang dilaksanakan
Kerangka Berfikir
Kepala sekolah sebagai peneliti menyusun kerangka berfikir sebagai berikut:
- Kepala sekolah belum menerapkan disiplin masuk kerja hasil kegiatan yang dilaksanakan guru masih rendah
- Kepala sekolah menerapkan disiplin masuk kerja,guru dapat melaksanakan tugas menyusun, melaksanakan program,penilaian dapat dilaksanakan tepat waktu yang ditentukan.
- Kepala sekolah melaksanakan disiplin masuk kerja terdapat peningkatan hasil kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada siswa di SDN Gadon
Hipotesis Tindakan
Kepala sekolah melaksanakan penelitian tindakan sekolah mengajukan hipotesis tindakan sebagai berikut:
- Diduga kepala sekolah dalam menerapkan guru disiplin masuk kerja terdapat peningkatan dalam menyusun perangkat pembelajaran di SDN Gadon.
- Diduga kepala sekolah dalam menerapkan guru disiplin masuk kerja terjadi peningkatan melaksanakan proses pembelajaran bisa tepat waktu
- Diduga kepala sekolah menerapkan disiplin masuk kerja terjadi peningkatan dalam menyusun program, melaksanakan kegiatan dan mencapai hasil yang maksimal sesuaai harapan di SDN Gadon.
METODE PENELITIAN
Seting Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan kepala sekolah membutuhkan waktu selama 4 bulan dimulai dari bulan Januari 2020 sampai dengan bulan April 2020 dengan rincian jadwal kegiatan diatur.
Subyek Penelitian
Subyek penelitian merupakan kajian utama data hasil kegiatan guru yang dikumpulkan kepala sekolah sendiri dari subyek dalam penelitian berjmlah 10 orang yang terdiri dari 1 orang kepala sekolah, 6 orang guru kelas dan 3 orang guru mata pelajaran selama penelitian diharapkan supaya terjadi peningkatan disiplin masuk kerja,sehingga dapat memcapai keberhasilan melaksanakan tugas pokok di sekolah SDN Gadon yang diberikan kepala sekolah.
Sumber Data
Yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 2002: 107). Menurut Lofland dan Lofland dalam (Moleong, 2007: 157) Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain Sumber data dalam penelitian etnografi adalah nara sumber (informan), peristiwa (aktivitas), tempat (lokasi), benda atau rekaman, dokumen dan arsip (Sutopo, 2002:50). Sumber data dalam penelitian ini meliputi nara sumber dan dokumen. Nara sumber adalah sumber data berupa manusia (Sutopo, 2002:50). Nara sumber dalam penelitian ini adalah guru SDN Gadon
Tehnik Pengumpulan Data
Dalam teknik dan alat pengumpulan data, penelitian etnografi seperti halnya dengan penelitian kualitatif atau naturalistik diperoleh dari sumber data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu metode yang bersifat interaktif dan yang non interaktif. Teknik interaktif terdiri dari wawancara dan pengamatan berperan serta, sedangkan yang non interaktif meliputi pengamatan tak berperan serta, analisis, dokumen dan arsip. Sumber data dalam penelitian etnografi adalah “orang” (manusia) dengan perilakunya, peristiwa, arsip, dokumen dan benda-benda lain (Sutopo, 1988; dalam Mantja, 2005: 55).
Validasi Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian harus diuji keabsahannya untuk memperoleh temuan yang akurat. untuk memeriksa keabsahan data penelitian menggunakan teknik trianggulasi. Trianggulasi teknik pemeriksaan keabsahan data memanfaatkan sesuatu diluar data untuk keperluan pengecekan atau pembandingan terhadap data (Moleong, 2007:331). Untuk memeriksa keabsahan data peneliti menggunakan teknik trianggulasi metode, trianggulasi sumber dan trianggulasi teori.
Analisa Data
Dalam analisis data menurut Sutopo, (2002:88) adalah memberi nomor halaman, membuat daftar kategori koding, merancang penomoran unit-unitnya, dan membuat salinannya. Miles dan Huberman dalam Sutopo (2002:91) menjelaskan dalam proses analisis data kualitatif terdapat tiga kegiatan utama yang saling berkaitan dan dapat terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dilaksanakan verifikasi.
Indikator Kinerja
Pada penelitian tindakan sekolah indikator kinerja diharapkan dapat terlihat disetiap kegiatan menunjukkan suatu hasil yang positif dapat berdampak pada peningkatan hasil akhir setiap kegiatan yang dilaksanakan. Pada bagian ini tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan ditetapkan secara eksplisit sehingga memudahkan verifikasinya untuk tindak lanjut perbaikan melalui kegiatan yang bertujuan untuk peningkatan disiplin masuk kerja berorentasi pada peningkatan penyusunan,pelaksanakan,penilaian sebagai wujud keberhasilan kepala sekolah menerapkan guru disiplin masuk kerja yang diterapkan di SDN Gadon.
Prosedur Penelitian
Perbaikan kegiatan guru pada, siklus I dan siklus II dilaksanakan melalui 4 tahapan: perencanaan (planning) tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting) merupaakan tahapan yang dilaksanakan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Diskripsi Kegiatan Guru Pra Siklus
Guru harus mampu mengambil keputusan dilakukan secara mandiri (independent) terutama dalam masalah yang berkaitan dengan pembelajaran dan pembentukan kompetensi, serta bertindak sesuai dengan kondisi siswa, dan lingkungan. guru harus mampu bertindak dan mengambil keputusan secara cepat, tepat waktu, dan tepat sasaran, terutama berkaitan dengan masalah pembelajaran dan siswa, tidak menunggu perintah atasan. Sedangkan disiplin, dimaksudkan guru harus mematuhi berbagai peraturan dan tata tertib secara konsisten, atas kesadaran merupaakan tugas profesional, karena bertugas untuk menekankan disiplinkan kepada siswa di sekolah, terutama dalam pembelajaran. oleh karena itu, dalam menanamkan disiplin harus memulai dari dirinya sendiri, dalam berbagai tindakan dan perilakunya (mulyasa, 2006:38). Pada kondisi awal yang terjadi sebelum dilakukan penelitian tindakan sekolah pada SDN Gadon disiplin masuk kerja guru dalam peningkatan proses pembelajaran masih kurang, memperhatikan siswa dalam proses pembelajaran dan kurangnya dukungan dorongan siswa dari orang tua Disiplin kerja harus diterapkan pada guru dan siswa untuk mencapai keberhasilan.
Diskripsi Kegiatan Guru Siklus I
Tindakan perencanaan (planning) kegiatan dilaksanakan melalui menyusun perencanaan guru sebagai pendidik yang akan disampaikan,melaksanakan kegiatan (acting) memberikan motivasi dirinya sendiri dan kepada siswa sehingga dapat mencapai keberhasilan apabila belum mencapai kebrhasilan memperbaiki semua kekurangan,selama kegiatan (observing), guru melaksanakan observasi, sehingga untuk memperkecil kekurangan memberikan evaluasi terhadap siswa, metode dalam pembelajaran dan memperbaiki cara penyampaian guru kepada siswa, sehingga siswa mengerti yang dijelaskan oleh guru dalam proses pembelajaran di kelas dan terdapat peningkatan prestasi sekolah terutama prestasi guru dan siswa. Untuk melaksanakan tindakan apabila diperlukan memberikan refleksi (reflecting)
Diskripsi Kegiatan Guru Siklus II
Sebelum melaksanakan kegiatan guru menyusun perencanakan (planning), secara sistimatis merupakan bagian disiplin melaksaakan kegiatan apabila perencanakan baik maka kegiatan dapat terlaksana secara lancar melaksanakan kegiatan (acting), sesuai jadwal yang sudah ditentukan melalui tahapan yang sudah ditentukan dalam perencananakan selama kegiatan mengadakan pengamatan supaya dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan yang terjdi pengamatan (observing), pada akhir kegiatan melaksanakan evaluasi supaya dapat mengetahui keberhasil kegiatan,Hasil penilaian sebagai baahan refleksi tindakan (reflecting).apabila belum mencapai keberhasilan yang diaharapkan perlu melaksanakan tndakan.
Pembahasan
Pembahasan Kegiatan Guru Pra Siklus
Kepala sekolah sebagai pemimpin,motivator, belum menerapkan disiplin masuk kerja sehingga merencanakan (planning), kegiatan kurang maksimal, tindakan (acting), menyampaikan materi kurang tepat waktu karena persiapan yang belum maksimal, selama kegiatan yang dilakanakan pengamatan kegiatan guru perlu pengamatan (observing), supaya dapat mengetahui keberhasilan dan kekurangan yang keberhasilan yang diperoleh dapat digunakan sebagai bahan melaksanakan (reflecting).
Hasil pengamatan yang dilaksanakan memberikan penilaian termasuk bagian dari kegiatan guru kehadiran masuk kerja,dalam menyusun rencana kegiatan,belum secara sistematis,pelaksanakan tugas pokok masih perlu diberikan pembinaan, merupakan tugas kepala sekolah,karena selama guru menyampaikan materi kepada siswa,diperoleh hasil penilaian yang memperoleh katagori sangat baik 2 orang atau 20%, yang memperoleh penilaian kreteria baik sebanyak 4 orang atau 40%,yang memperoleh kreteria cukup sebanyak 2 orang atau 20%,sedangkan yang masih memperoleh kreteria kurang 2 orang atau 20%, perlunya untuk dilaksanakan tindakan
Pembahasan Kegiatan Guru Siklus I
Kepala sekolah sebagai pemimpin,motivator, melihat kekurangan yang perlu mendapatkan perhatian untuk perubahan, menerapkan disiplin masuk kerja sehingga merencanakan (planning), kegiatan kurang maksimal,tindakan (acting) menyampaikan materi kurang tepat waktu karena persiapan yang belum maksimal, selama kegiatan yang dilakanakan pengamatan kegiatan guru perlu pengamatan (observing), supaya dapat mengetahui keberhasilan dan kekurangan yang keberhasilan yang diperoleh dapat digunakan sebagai bahan melaksanakan (reflecting).
Hasil pengamatan ketika guru melaksanakan bertugas kepala sekolah memberikan penilaian termasuk bagian dari kegiatan guru kehadiran masuk kerja,dalam menyusun rencana kegiatan,sudah terdapat peningkatan secara sistematis,pelaksanakan tugas pokok masih perlu diberikan pembinaan, merupakan tugas kepala sekolah,karena selama guru menyampaikan materi kepada siswa,diperoleh hasil penilaian yang memperoleh katagori sangat baik 2 orang atau 20%, yang memperoleh penilaian kreteria baik sebanyak 4 orang atau 40%,yang memperoleh kreteria cukup sebanyak 2 orang atau 20%,sedangkan yang masih memperoleh kreteria kurang 2 orang atau 20%, perlunya untuk dilaksanakan tindakan
Pembahasan Kegiatan Guru Siklus II
Guru dalam kegiatan harus menyusun perencanakan (planning), meliputi perangkat pembelajaran melaksanakan kegiatan (acting) sudah terlaksana lebih baik karena hasil,pengamatan (observing),yang dilaksanakan sebelumnya sudah dilaksanakan perbaikan berdasarkan catatan hasil penilaian dari kepala sekolah yang memperoleh kreteria sangat baik sebanyak 6 orang atau 60%,dan 4 orang atau 40% memperoleh penilaian kreteria baik, refleksi (reflecting).dilaksanakan berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilaksanakan, kepala sekolah berhasil menerapkan disiplin masuk kerja dalam penigkatan kinerja
PENUTUP
Simpulan
Kegiatan penelitian tindakan sekolah yang dilaksanakan disiplin masuk kerja guru dalam peningkatan tugas disimpulkan sebagai berikut:
- Pada pelaksanaan kegiatan guru pra siklus dalam menyusun, melaksnakan program kegiatan dan penilaian diperoleh hasil 2 orang memperoleh kreteria sangat baik, 4 orang memperoleh kreteria baik, 2 orang memperoleh kreteria cukup,dan 2 orang memperoleh kreteria kurang maka perlu pembinaan menerapkan displin masuk kerja
- Kepala sekolah menerapkan disiplin guru masuk kerja pada siklus I terjadi peningkatan hasil penilaian yang diperoleh 4 orang atau 40% memperoleh kreteria sangat baik,4 orang atau 40% memperoleh kreteri baik dan 2 orang atau 2% memperoleh kreteria cukup, kepala sekolah menerapkan disiplin masuk kerja sudah adanya peningkatan dalam melaksanakn menyusn rograam, melaksanakan program dan penilaian kegiatan
- Kepala sekolah menerapkan disiplin guru masuk kerja siklus II memberikan penilaian 6 orang atau 60% memperoleh kreteria sangat baik dan 4 orang atau 40% memperoleh penilaian kreteria baik menunjukkan keberhasilan yang perlu dikembangkan pada kegiatan mendatang dapat lebih ditingkatkan.
Saran
Penelitian tindakan sekolah yang dilaksanakan kepala sekolah supaya guru berhasil mengadakan perubahan tentang komponen yang perlu maka disarankan:
- Pada penelitian tindakan sekolah dilaksnakan untuk membahas tentang disiplin masuk kerja dalam menyusun,menggunakan media untuk peningkatan proses belajar mengajar dilaksanakan karena dengan kerjasama memahami komponen pembelajaran perlu adanya ditindak lanjuti melengkapi kekurangan berkaitan dengan tugas pokok di sekolah.
- Kepala sekolah melaksanakan kegiatan untuk peningkatan kinerja guru semua sekolah dasar diharapkan mampu peningkatan menerapkan metode untuk kinerja professional memiliki perilaku disiplin tanggungjawab kerja sama dalam melaksanakan tugas sebagai. untuk mewujudkan hasil yang maksimal sesuai harapan.
- Professional guru selalu dikembangkan sesuaai perubahan sehingga proses pembelajaran dapat berjalan semaksimal guru dapat menjadi panutan bagi siswa, dan memberikan yang dianggap baik pada ditempat tugas menjadi kewajiban dalam mengemban tugas.dengan baik hasil dari pengamatan perlu ditingktkan disiplin masuk kerja sangat menentukan keberhasilan.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto.S., Suhardjono, Supardi. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara-Jakarta
Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Pustaka: Jakarta.
Sutopo,2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. UNS-Surakarta
Moleong L.J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya-Bandung
Mulyasa E. 2006. Menjadi Guru Profesional. Remaja Rosdakarya-Bandung
Mantja, W. 2008. Profesionalisasi Tenaga Kependidikan: Manajemen Pendidikan dan Supervisi Pengajaran. Malang: Elang Mas.
Majid, Abdul, 2006. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rohiat. 2008. Manajemen Sekolah. Bandung: Refika Aditama.
Sutikno, Sobry M. 2007. Menggagas Pembelajaran Efektif dan Bermakna. Kota Mataram. Penerbit: NTP Press.
Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Yamin, M. 2008. Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP. Gaung Persada Press. Jakarta.
Zamroni. 2007. Peningkatan Mutu Sekolah. PSAD Muhammadiyah: Jakarta