UPAYA PENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE

PADA SISWA KELAS II SD NEGERI PATEMON 02 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2016/2017

 

Muniri

Sekolah Dasar Negeri Patemon 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang

 

ABSTRAK

Permasalahan pembelajaran IPA di SD Negeri Patemon 02 adalah guru dalam pembelajaran belum menggunakan multimedia belum menggunakan model pembelajaran yang inovatif serta belum menggunakan model kooperatif tipe picture and picture hanya penguasaan konsep-konsep saja dan belum dikaitkan media nyata yang ada di sekitar siswa. Kemampuan berpikir siswa kurang dioptimalkan menjadi lebih kritis dan lebih aktif melalui kerja sama sehingga hasil belajar siswa rendah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa? Pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan, guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa kelas II SD Negeri Patemon 02 dalam pembelajaran IPA melalui model kooperatif tipe picture and picture. Rancangan penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas melalui model kooperatif tipe picture and picture menggunakan dua siklus, setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah guru (peneliti) dan siswa kelas II SD Negeri Patemon 02. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes. Hasil penelitian menujukkan bahwa: keterampilan guru sebelum perbaikan termasuk dalam kriteria cukup, pada siklus I menjadi baik, dan mengalami peningkatan lagi menjadi sangat baik pada siklus II. Aktivitas siswa sebelum perbaikan termasuk dalam kriteria cukup, pada siklus I menjadi baik, dan mengalami peningkatan lagi menjadi sangat baik pada siklus II. Persentase ketuntasan klasikal hasil belajar sebelum perbaikan 22%, siklus I 44%, dan siklus II 84%. Simpulan penelitian ini adalah melalui model kooperatif tipe picture and picture dapat meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar pada pembelajaran IPA. Saran adalah guru dapat menggunakan model kooperatif tipe picture and picture untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada mata pelajaran lain dan kelas lain.

Kata kunci: Kualitas pembelajaran IPA, kooperatif tipe Picture and Picture.

 

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

IPA merupakan wahana untuk mengembangkan anak berpikir rasional dan ilmiah agar mencapai hasil yang maksimal. Peningkatan prestasi belajar siswa merupakan tujuan yang diikuti upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Pelajaran IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang mencakup materi cukup luas. Dalam pelaksanaannya guru dituntut menyelesaikan target ketuntasan belajar siswa, sehingga perlu perencanaan, pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi, metode, media, alat peraga, sumber belajar yang memadai. Namun tidak sedikit guru dalam proses pembelajarannya tidak menggunakan strategi, metode pembelajaran , alat peraga, sumber belajar yang memadai.

Berdasarkan temuan Depdiknas (2007), hasil penelitian menunjukkan masih banyak permasalahan pelaksanaan standar isi mata pelajaran IPA, Guru dalam menerapkan pembelajaran belum inovatif sehinggan pembelajaran yang dilakukan guru kurang kreatif, belum menggunakan multimedia. Sehingga siswa kurang inovatif dalam pembelajaran.

Tuntutan dalam dunia pendidikan sudah banyak berubah, kita tidak bisa lagi mempertahankan paradigma lama. Pendidik perlu menyusun dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar berdasarkan beberapa pokok pikiranyaitu Menurut pendapat Piaget (dalam Lie 2002: 5), “Pengetahuan ditemukan, dibentuk dan dikembangkan oleh siswa. Guru menciptakan kondisi, situasi yang memungkinkan siswa membentuk makna dari bahan-bahan pelajaran melalui suatu proses belajar, menyimpannya dalam ingatan yang sewaktu-waktu dapat diproses dan dikembangkan lebih lanjut”. Menurut pendapat Anderson (dalam Lie 2002: 5), “Siswa membangun pengetahuan secara aktif. Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan siswa, bukan sesuatu dilakukan terhadap siswa”. Menurut pendapat Maslow (dalam Lie, 2002: 5) bahwa pengajar perlu berusaha mengembangkan kompetensi dan kemampuan siswa.

Mata Pelajaran IPA di sekolah dasar bertujuan mengembangkan pengetahuan,,pemahaman konsep-konsep yang bermanfaat, dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari serta mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip, kesadaran tentang adanya hubungan saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat (KTSP, 2010).

Permasalahan tersebut terjadi dalam pelaksanakan pembelajaran masih sering dijumpai kendala sehingga siswa kurang memahami materi yang dipelajari. Kendala dalam proses pembelajaran dihadapi para guru di SD Negeri Patemon 02 ketika melaksanakan pembelajaran. Minat belajar, aktifitas siswa masih sangat kurang, sehingga hasil belajar rendah. Disebabkan guru dalam pembelajaran kurang inovatif sehingga siswa kurang aktif serta guru belum menggunakan multimedia. Hasil belajar sangat rendah ini merupakan suatu permasalahan harus segera diatasi. Untuk mengatasi masalah tersebut guru hendaklah menciptakan suasana pembelajaran menyenangkan. Kegiatan pembelajaran menyenangkan dapat tercipta bila menggunakan metode bervariasi, media pembelajaran relevan dengan materi IPA melaui pendekatan pembelajaran yang tepat. Siswa akan merasa tertarik mempelajari IPA, mencoba dan membuktikan sendiri, sehingga akan memperkuat kemampuan kognitifnya dengan demikian pembelajaran menjadi lebih bermakna dan tujuan pembelajaran IPA SD dapat tercapai.

Berdasarkan hasil analisis terhadap nilai ulangan harian dan ulangan akhir semester I siswa kelas II SD Negeri Patemon 02 pada mata pelajaran IPA belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 70. Hasil Ulangan Akhir Semester I tahun 2016/ 2017 siswa kelas II SD Negeri Patemon 02, pada mata pelajaran IPA diperoleh nilai terendah 40, nilai tertinggi 80 dan nilai rata-rata 54. Dari 18 siswa yang mencapai KKM hanya 4 siswa. Demikian pula dari hasil observasi awal yang dilaksanakan pada siswa kelas II diperoleh data bahwa masih banyak konsep Ilmu Pengetahuan Alam belum di pahami siswa, antara lain konsep tentang Kedudukan Matahari.

Berdasarkan diskusi dengan tim kolaborasi, untuk memecahkan masalah tersebut maka menetapkan alternatif tindakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA menggunakan salah satu model pembelajaran inovatif yaitu model Kooperatif tipe picture and picture. Pembelajaran kooperatif model ini menggunakan media gambar dalam proses pembelajaran yaitu dengan cara memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. Melalui cara seperti ini diharapkan siswa mampu berpikir dengan logis sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Hasil belajar IPA yang sangat rendah merupakan suatu permasalahan harus segera diatasi. Untuk mengatasi masalah tersebut guru harus menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Kegiatan pembelajaran dapat tercipta bila guru menggunakan metode bervariasi, media pembelajaran relevan dengan materi IPA serta menggunakan pendekatan pembelajaran. Siswa akan merasa tertarik mempelajari IPA, mencoba dan membuktikan sendiri, sehingga akan memperkuat kemampuan kognitifnya dengan demikian pembelajaran menjadi lebih bermakna serta tujuan pembelajaran IPA SD dapat tercapai.

Dalam memperbaiki proses pembelajaran, peneliti menetapkan pemecahan masalah dengan menggunakan pendekatan kooperatif. Guru dalam pendekatan kooperatif menciptakan sebuah revolusi pembelajaran di dalam kelas.

Dari uraian latar belakang masalah tersebut maka peneliti ingin melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Upaya Peningkatkan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Tipe Picture And Picture Pada Siswa Kelas II SD Negeri Patemon 02 Semester Genap Tahun Pelajaran 2016/2017”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan peneliti mengkaji: “Bagaimanakah cara meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di kelas II SD Negeri Patemon 02?

Adapun permasalahan secara khusus:

  1. Apakah melalui Model Kooperatif tipe picture and picture dapat meningkatkan keterampilan guru dalam pembelajaran IPA di Kelas II SD Negeri Patemon 02?
  2. Apakah melalui Model Kooperatif tipe picture and picture dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA di Kelas II SD Negeri Patemon 02?
  3. Apakah melalui Model Kooperatif tipe picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA di Kelas II SD Negeri Patemon 02?

LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Hakikat pembelajaran

Pembelajaran merupakan proses interaksi antara pendidik, peserta didik, sarana prasarana pendukung untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Pembelajaran mempunyai pengertian yang beragam dari para ahli. Sesuai Anitah (2009: 2.30) pembelajaran merupakan suatu upaya untuk mencapai tujuan atau kompetensi yang harus di kuasai siswa.

Pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses bersifat individual, merubah      stimuli dari lingkungan seseorang kedalam sejumlah informasi selanjutnya dapat menyebabkan adanya interaksi hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang. (Gagne dan Briggs, 1985 dalam Sugandi 2006:9).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan pembelajaran sebagai kegiatan yang dilakukan guru untuk mengembangkan kreativitas berfikir siswa serta memudahkan siswa mencapai tujuan melalui perantara berbagai media pendukung.

Model Kooperatif tipe picture and picture

Picture and Picture adalah suatu model pembelajaran menggunakan media gambar. Dalam oprasionalnya gambar-gambar dipasangkan satu sama lain menjadi urutan yang logis.

Dalam pembelajaran kooperatif tipe Picture and Picture dikembangkan diskusi dan komunikasi dengan tujuan agar siswa saling berbagi kemampuan, saling belajar berpikir kritis, saling menyampaikan pendapat, saling memberi kesempatan menyalurkan kemampuan, saling membantu belajar, saling menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman lain.

Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan model picture and picture merupakan usaha guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan cara menggali aktivitas siswa dalam menyusun gambar sebagai bentuk apersepsi terhadap materi.

Kerangka Berpikir

Proses pembelajaran IPA di SD Negeri Patemon 02 Bawen belum optimal, guru dalam mengajarkan pembelajaran IPA masih menggunakan metode ceramah. siswa kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru dan kurang aktif selama proses pembelajaran berlangsung, sehingga siswa kurang tertarik dengan materi.Permasalahan tersebut mengakibatkan hasil belajar siswa dibawah KKM (70).

Melalui penerapan model kooperatif tipe picture and picture di Kelas II SD Negeri Patemon 02, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran IPA meliputi keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar.

METODOLOGI PENULISAN

Setting Penelitian

Waktu Penelitian

Penelitian direncanakan pada hari Jumat tanggal 30 Oktober 2016 untuk siklus I, siklus II pada hari Sabtu tanggal 7 November 2016, dan siklus III pada hari Sabtu tanggal 14 November 2016.

Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di kelas II Sekolah Dasar Negeri Patemon 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, yang merupakan objek Penelitian.

Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Kelas II Sekolah Dasar Negeri Patemon 02 Desa Patemon Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang sebanyak 18 orang yang terdiri dari 6 orang laki-laki dan perempuan sebanyak 12 orang.

 

Sumber Data

Sumber data yang diperoleh peneliti adalah berdasarkan penelitian guru dalam proses Pembelajaran IPA dari hasil ulangan yang diperoleh hanya mencapai rata-rata 54 ketika ditanyakan pada siswa ternyata hampir 80% siswa mendapat nilai dibawah KKM.

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENULISAN

Deskripsi Kondisi Awal

Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 14 siswa atau 78%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 4 siswa dengan persentase 22%.

Deskripsi dan Pembahasan Siklus 1

Ketuntasan belajar siswa Siklus I dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 10 siswa atau 56%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 8 siswa dengan persentase 44%.

Deskripsi Dan Pembahasan Siklus II

Ketuntasan belajar siswa siklus II dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM=70) sebanyak 3 siswa atau 16%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 15 siswa dengan persentase 84%.

Berdasarkan hasil penulisan pada Siklus II maka hasil refleksi selama kegiatan pada penulisan yang dimulai dari persiapan sampai pada pelaksanaan dianggap sudah berhasil, hal ini berdasarkan tingkat kemampuan siswa yang cukup baik.

Berikut ini akan disajikan peningkatan hasil keterampilan guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui Metode Eksperimen dengan pada siklus I, siklus II yang dapat dilihat pada tabel berikut:

Rekapitulasi Hasil Observasi Pembelajaran dengan menggunakan  Model Kooperatif Tipe Picture And Picture pada Siswa Kelas VI dalam Pembelajaran IPA

No Aspek yang diamati Sebelum Perbaikan Siklus I Siklus II

 

1 Ketrampilan Guru Cukup Baik Sangat Baik
2 Aktivitas Siswa Cukup Baik Sangat Baik
4 Hasil Belajar 22% Tuntas 44% Tuntas 84% Tuntas

 

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa keterampilan guru sebelum perbaikan termasuk dalam kriteria cukup, pada siklus I menjadi baik, dan mengalami peningkatan lagi menjadi sangat baik pada siklus II. Aktivitas siswa sebelum perbaikan termasuk dalam kriteria cukup, pada siklus I menjadi baik, dan mengalami peningkatan lagi menjadi sangat baik pada siklus II. Persentase ketuntasan klasikal hasil belajar sebelum perbaikan 22%, siklus I 44%, dan siklus II 84%. Pelaksanaan tindakan dari siklus I sampai dengan siklus II menunjukkan adanya peningkatan keterampilan guru, aktivitas siswa, keterampilan berpidato anak, dan hasil belajar siswa.

SIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran IPA melalui model kooperatif tipe picture and picture yang telah dilaksanakan di kelas II SD N Patemon 02, maka penulis menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Model Kooperatif tipe picture and picture meningkatkan keterampilan guru hal ini ditunjukkan dengan peningkatan keterampilan guru pada setiap siklusnya, siklus I skor 22 kategori baik siklus II skor 27 kategori baik
  2. Model Kooperatif tipe picture and picture meningkatkan aktivitas siswa ditunjukkan dengan peningkatan siklus I jumlah rata-rata skor 15 kategori baik siklus II skor 18 kategori bai
  3. Model Kooperatif tipe picture and picture meningkatkan hasil belajar siswa dengan peningkatan ketuntasan klasikal pada siklus I 44%, siklus II meningkat menjadi 84%.
  4. Model Kooperatif tipe picture and picture meningkatkan kualitas pembelajaran hal ini ditunjukkan dengan peningkatan keterampilan guru,aktivitas siswa serta hasil belaja

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang disimpulkan diatas, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:

  1. Dalam pembelajaran seorang guru perlu mengikuti perkembangan informasi khususnya mengenai penggunaan pendekatan, model, model, dan strategi pembelajaran yang terbaru, sehingga guru dapat menerapkannya di kelas dan diharapkan mampu mengadakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif yang mampu memotivasi keaktifan siswa dalam pembelajara
  2. Dalam pembelajaran, hendaknya guru menggunakan berbagai macam media pembelajaran yang bervariasi untuk memudahkan siswa mempelajari mater
  3. Dalam kegiatan pembelajaran, siswa harus berani aktif serta mampu untuk memberikan pendapat atau arg
  4. Dalam pendekatan Picture and Picture memerlukan perencanaan waktu yang lama agar dapat meningkatkan keaktifan siswa secara
  5. Penelitian tindakan dengan model Picture and Picture ini hendaknya dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian tindakan kelas selanjutnya maupun dikembangkan lagi sehingga kualitas pembelajaran dapat meningka

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, Sri dkk. 2009. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas Terbuka Aqib, Zainal.2015. Model– model, media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (inovatif). Bandung: Yrama Widya

Anggoro,Toha dkk.2008. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka Arikunto,Suharsimi dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Andi, Widodo.2012. Aktivitas Belajar.

http://widodoandy.blogspot.com/2012/06/dalam-proses- pembelajaran-tentu.html diaskes pada 28 Maret 2015 pukul 15.02

Aprudin.2012. Model Pembelajaran Picture and Picture. http:// 007 indien.blogspot.com/2012/06/ model-pembelajaran-picture-and- picture-html diaskes pada 30 Maret 2015 pukul 12.04

Adzjio.2012.Konsep Tentang Tes. http://adzjiotarbiyah.blogspot.com/2012/03/konsep-tentang- tes.html diaskes pada 2 April 2015 pukul 13.18

Diansari,Dewi.2011.Penelitian Tindakan Kelas model picture and picture.Malang: Universitas Negeri Malang http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id=48723 diaskes pada 31 maret 2015 pukul 16.00

Faridah Hulwah, Asma.2012.Definisi Belajar Menurut para ahli. http//widhiieaprilia.blogspot.com/P/blog-page 16.html diaskes pada 23 Maret 2015 pukul 13.07

Herrhyanto, hamid.2008.Statistika Pendidikan.Jakarta: Universitas Terbuka Hasanah.2009. Teori Belajar Kognitif.http://hasanahworld.wordpress.com/2009/03/01/teori- belajar kognitif/ diaskes pada 23 Maret 2015 pukul 14.07

Hafis.2010.Konsep Pembelajaran Sains. http://hafismuaddab.wordpress.com/tag/konsep- pembelajaran-sains/ diaskes pada 30 Maret 2015 pukul 14.14

.           Hakikat Pembelajaran IPA di SD. http://cayangsamultian.blogspot.com/2015/01/hakikat- pembelajaran-ipa-di-sd.html diaskes pada 30 Maret 2015 pukul 13.58

.           Hakikat Pembelajara IPA di Sekolah Dasar. http://www.sekolahdasar.net/2011/05/hakekat-pembelajaran-ipa- di-sekolah.html # ixzz2PobZIDDx diaskes pada 30 Maret pukul 15.03

Harlina.2012.Penelitian Tindakan Kelas model kooperatif picture and picture.Palangkaraya:STAIN Palangkaraya http://digilib.stainpalangkaraya.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=re ad&id=stain-plk–harlina-373 diaskes pada 31 maret 2015 pukul 15.55

.           .Kumpulan ilmu.2011.http://mbegendut.blogspot.com/2011/02/pengertian- hasil-belajar-menurut-para.html #.UNZS1Df-WYE diaskes pada 30 maret 2015 pukul 09.57

Poerwanti,Endang,dkk.2008.Asesmen Pembelajaran SD.Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional

Permendiknas No. 22 Tahun 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Purba,Erni sanita dewi.2012.Penelitian Tindakan Kelas model picture and picture.Medan: Universitas Negeri Medan http://digilib.unimed.ac.id/bookmark/24742/Motivasi diaskes pada 31 maret 2015 pukul 16.17

Penelitian Tindakan Kelas http://luckmancell.blogspot.com/2011/10/skripsi-ptk-peningkatan- hasil-belajar.html#ixzz2O8lyD1uT diunduh tanggal 23 maret 2015 pukul 14.12

Rusman.2012.Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Rohmadi.2011. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: Universitas Negeri Semarang

Sugandi, Achmad dkk.2007. Teori Pembelajaran.Semarang: Universitas Negeri Semarang

Tri Anni, Catharina dkk.2007. Psikologi Belajar. Semarang: Universitas Negeri Semarang

Wahyudin, Dinn dkk.2008. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka Widyatun,Diah.2012.Makalah Evaluasi Pendidikan Non Tes. http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/04/makalah-evaluasi- pendidikan-non-tes.html#ixzz2PHnAjBiQ diaskes pada 2 april 2015 pukul 13.45