Profesionalisme Guru
PROFESIONALISME GURU
DI SMP ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG
Muhardi
Guru SMPN2 Ambarawa Kabupaten Semarang
ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: (1) karakteristik profesionalisme guru melalui pelaksanaan tugas, (2) karakteristik profesionalisme guru melalui responsi dan (3) karakteristik profesionalisme guru melalui perkembangan diri di SMP Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, subjek penelitiannya adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, bidang kurikulum dan guru di SMP Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang. Metode pengumpulan data dengan menggunakan teknik interview, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data kualitatif menggunakan teknik analisis model interaktif yaitu mengumpulkan data secara terus menerus sampai tuntas hingga datanya jenuh. Tahap-tahap analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Keabsahan data meliputi validitas internal, validitas eksternal, ketergantungan, dan kepastian. Hasil dari penelitian ini pertama, karakteristik profesionalisme guru melalui pelaksanaan tugas adalah guru hadir sebelum jam 07.00 WIB dan meninggalkan sekolah setelah jam 14.00 WIB, memberikan tugas kepada siswa saat berhalangan hadir, mengajar sesuai bidang atau pun serumpun, dan mengikuti PLPG. Kedua, karakteristik profesionalisme guru melalui responsi adalah menyelesaikan masalah bidang studi melalui MGMP, menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mengikuti kegiatan seminar maupun studi banding, memanfaatkan alat peraga dan media yang ada, memanfaatkan strategi dan model pembelajaran yang bervariasi dan terpusat pada siswa, proses pembelajaran dilakukan dengan CTL dan PAIKEM, memanfaatkan sumber bacaan dari berbagai buku, atau pun artikel, guru membuat perencanaan pengajaran berupa silabus, Program Tahunan, Program Semester, RPP, KKM dan perangkat lainnya sebelum melaksnakan tugas mengajar, meksanakan evaluasi pembelajaran mulai dari proses, mid semester, semester dan tugas terstruktur, Ketiga, karakteristik profesionalisme guru melalui pengembangan diri adalah: guru bertindak sebagai fasilitator, siswa dianggap sebagai subyek didik sekaligus obyek didik di dalam pembelajaran, pemanfaatan multimedia, laboratorium kusus guru IPA dan bahasa dengan baik, pengembangan diri guru yang dilakukan dengan membuat artikel, jurnal, Penelitian Tindakan Kelas atau pun buku belum bisa dilaksanakan oleh para guru, guru membimbing kegiatan ekstrakurikuler (rebana, musik, tari, KIR, PMR, pramuka, MTQ/BTA, bola volly, basket, bimbingan belajar, dan BK); guru mengadakan kegiatan jam pelajaran tambahan bagi kelas IX khusus mata pelajaran EBTANAS, merupakan karakteristik profesionalisme guru di SMP Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang.
Kata Kunci: Profesionalisme guru, Pelaksanaan tugas, Responsi, Pengembangan diri
PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Reformasi pendidikan telah meng-ubah paradigma guru dari pekerjaan yang penuh dedikasi tanpa mempertimbangkan profesionalisme, menjadi sebuah profesi, yakni seseorang bisa berdiri di depan kelas untuk mendampingi para siswa mengem-bangkan profesionalisme, dengan empat kompetensi utama, yaitu kompetensi pro-fesional, pedagogik, personal dan sosial.
Beberapa paradigma baru yang harus diperhatikan guru dewasa ini adalah sebgai berikut.
a. Tidak terjebak pada rutinitas belaka, tetapi selalu mengembangkan dan memberdayakan diri secara terus menerus.
b. Guru mampu menyusun dan melaksa-nakan strategi dan model pembe-lajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM) yang dapat menggairahkan motivasi belajar peserta didik.
c. Dominasi guru dalam pembelajaran.
d. Guru mampu memodifikasi dan mem-perkaya bahan pembelajaran.
e. Guru menyukai apa yang diajarkannya dan menyukai mengajar.
f. Guru mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.
g. Guru mampu menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat luas.
h. Guru mempunyai visi ke depan dan mampu membaca tantangan (Kunan-dar, 2007:42-43).
Berdasarkan atas kenyataan tersebut di atas, kiranya tepat jika dilakukan penelitian dengan judul “Profesionalisme Guru di SMP Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang”.
Tujuan Penelitian
1. Karakteristik profesionalisme guru da–lam pelaksanaan tugas di SMP Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Sema–rang.
2. Karakteristik profesionalisme guru me–lalui responsi di SMP Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang.
3. Karakteristik profesionalisme guru me–lalui pengembangan diri di SMP Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Sema–rang.
KAJIAN TEORI
Profesionalisme Guru
Profesionalisme berasal dari kata profesi yang artinya suatu bidang peker-jaan yang ingin atau akan ditekuni oleh seseorang. Profesi juga diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan keteram-pilan khusus yang diperoleh dari pendi-dikan akademis yang intensif.Webstar dalam (Kunandar, 2007:45).
Profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang yang menjadi sumber penghasilan kehi-dupan yang memerlukan keahlian, ke-mahian atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi (UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen).
Jadi profesionalisme adalah peker-jaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang, yang memerlukan keahlian, kecakapan, maupun kemahiran tertentu yang digunakan sebagai sumber pengha-silan dengan standar dan norma tertentu.
Karakteristik Profesionalisme Guru
Secara akademik seorang guru menjadi profesional harus memiliki karak-teristik tertentu. Menurut Houle (dalam Suyanto, 2007:3-4) karakteristik tersebut adalah.
a. Harus memiliki landasan yang kuat;
b. Harus berdasar kompetensi individu;
c. Memiliki sistem seleksi dan sertifikasi;
d. Ada kerjasama dan kompetisi yang sehat antarsejawat;
e. Adanya kesadaran profesional yang tinggi;
f. Memiliki prinsip-prinsip etik (kode etik);
g. Memiliki sistem sanksi profesi;
h. Adanya militansi individual;
i. Memiliki organisasi profesi.
Sedangkan menurut Hamalik (2003: 38) bahwa guru disebut profesional apabila memiliki karakteristik sebagai berikut.
a. Guru tersebut mampu mengembang-kan tanggung jawab dengan sebaik-baiknya.
b. Guru tersebut mampu melaksanakan peranan-peranannya secara berhasil.
c. Guru tersebut mampu bekerja dalam usaha mencapai tujuan pendidikan (tujuan instruksional) sekolah.
d. Guru tersebut mampu melaksanakan peranannya dalam proses mengajar dan belajar dalam kelas.
Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa untuk menjadi seorang guru tidak-lah mudah, karena harus dipenuhi berbagai macam syarat yang tidak semua orang bisa memperoleh dan memilikinya.Untuk itulah agar seseorang bisa menjadi guru yang profesional maka haruslah dipersiapkan sedini mungkin.
Profesionalisme guru dalam pelaksa-naan tugas
Profesionalisme dapat dilihat dari pelaksanaan tugas yang pada dasarnya merupakan upaya memadukan antara potensi profesional dengan pelaksanaan tugas-tugas pokoknya. Hanya saja di dalam pelaksanaan tugas disini harus dengan sungguh-sungguh
Adapun kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan menurut Surya (2003:34) adalah.
a. Kerja kelompok untuk menumbuhkan saling menghormati dan memahami sosial,
b. Diskusi kelompok untuk bertukar pi-kiran dan membahas masalah yang dihadapi bersama,
c. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan sehingga dapat meningkatkan ketrampilan dan rasa percaya diri.
Profesionalisme guru dalam responsi
Profesionalisme dalam responsi maksudnya adalah bahwa profesionalisme dapat dilakukan dalam bentuk suatu interaksi secara formal ataupun informal. Kegiatan ini bisa dilakukan melalui berbagai interaksi seperti pendidikan dan pelatihan, seminar, lokakarya, ceramah, konsultasi, studi banding, penggunaan media, alat peraga, strategi pembelajaran dan forum-forum lainnya.
Agar kegiatan-kegiatan di atas dapat dilaksanakan seefektif mungkin maka perlu dibentuk kegiatan MGMP (Musyawa-rah Guru Mata Pelajaran) sejenis yang memungkinkan terjadinya interaksi dan ko-munikasi berkelanjutan. MGMP biasa juga disebut dengan istilah MGBS yang menurut Hamalik (2008:206) bahwa MGBS (musya-warah guru bidang studi) adalah suatu wadah kegiatan bagi guru dalam mening-katkaan profesinya yasng bertugas memu-syawarahkan kesukaran dan masalah-masalah yang dihadapi sehingga dapat dipecahkan bersama secara kekeluargaan terutama dalam bidang studi pegangannya.
Dari uraian di atas dapat di simpulkan bahwa MGMP ataupun MGBS hendaknya dilaksanakan terutama dalam rangka meningkatkan profesionalisme gu-ru.
Profesionalisme dalam pengembang-an diri.
Guru profesional akan selalu berusaha sedemikian rupa agar selalu menciptakan pembelajaran yang menuntut peran serta guru dan murid secara aktif dalam pembelajaran, sehingga terwujud suasana yang kreatif, inovatif, menyenang-kan. Hal ini bisa dilakukan melalui pengem-bangan dirinya. Disisi lain dukungan sistem akan sangat berpengaruh terhadap pe-ngembangan diri guru dimana guru bertugas. Iklim yang kondusif akan mendukung sistem kerja ini. Profesionalis-me hendaknya berlangsung dalam suasana sistem kerja yang kondusif.
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah pene-litian kualitatif yang memberikan gambaran apa adanya tentang karakteristik pening-katan profesionalisme guru di SMP Islam Sudirman Ambarawa. Data yang dihasilkan berupa kata-kata tertulis atau kesan dari orang-orang dan pelaku yang diamati, yang diarahkan pada latar individu tersebut secara holistik (Moeloeng, 2010:4).
Desain
Desan penelitian merupakan bagi-an yang sangat penting dalam suatu penelitian, karena desain memuat strategi, cara, atau langkah-langkah yang akan ditempuh oleh peneliti selama melaksana-kan penelitian di lapangan. Desain penelitian merupakan kunci pokok keberha-silan sebuah penelitian dan mengandung makna yang sangat mendalam di dalam sebuah penelitian.
Dalam hal ini langkah-langkah dilakukan sebagai berikut: pertama, dilakukan pengumpulan data di SMP Islam Sudirman Ambarawa. Data yang masuk dipelajari, diberi sandi kemudian dikerjakan dengan melihat kategori-kategori yang dikembangkan dalam tema, sehingga berkembang temuan konseptual di SMP Islam Sudirman Ambarawa. Kedua, dilaku-kan pengamatan tentang karakteristik profesionalisme guru yang terjadi me-nyangkut perencanaan, pelaksanaan mau-pun evaluasi pembelajaran telah dilaksana-kan, responsi guru, maupun pengembang-an diri guru yang dilakukan. Berdasarkan temuan konseptual dari subyek tersebut kemudian dilakukan analisis dengan melakukan pengembangan konseptual yang dihasilkan di SMP Islam Sudirman Ambarawa. Dengan langkah-langkah ini diperoleh tema konseptual yang bersifat lebih mantap dan dapat diabstraktikan secara mendalam tentang karakteristik profesionalisme di SMP Islam Sudirman Ambarawa
Data
Data yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yaitu data yang disiapkan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Data kualitatif dalam hal ini adalah hasil wawancara dengan narasumber yaitu kepala sekolah, urusan kurikulum dan guru yang merupakan data primer. Selain data primer adalah data sekunder yang digunakan sebagai data pendukung. Adapun data sekunder diperoleh dari dokumentasi maupun administrasi.
Sumber Data
Sumber data dapat diperoleh dari sumber data primer maupun sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sedangkan sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung, bisa berasal dari tangan kedua, ketiga dan seterusnya dalam memberikan data kepada pengum-pul data. Sumber data meliputi hal-hal yang berhubungan dengan penelitian mela-lui wawancara, ucapan dan tindakan. Orang dalam penelitian ini bersifat deskripsi etnografi, structural dan kontras melalui wawancara, kejadian maupun dokumentasi.
Nara Sumber
Nara sumber dalam penelitian ini adalah orang yang memberikan informasi. Pemilihan informan dilakukan berdasarkan pertimbangan pada kemampuan mereka untuk memberikan informasi yang diperlu-kan dalam penelitian. Dalam penelitian ini melibatkan orang yang berperan sebagai orang kunci (key person) atau orang yang berkompeten dalam penelitian ini antara lain: kepala sekolah, wakasek, bidang kurikulum, guru, administrator , murid dan informan lain di SMP Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang yang dipilih sebagai tempat penelitian.
PAPARAN DATA
Profesionalisme guru dalam pelaksa-naan tugas
Berdasarkan pengamatan, doku-mentasi dan wawancaran mendalam berkaitan dengan profesionalisme guru melalui pelaksanaan tugas di SMP Islam Sudirman Ambarawa diperoleh karakteristik sebagai berikut.
1) Guru hadir sebelum jam pelajaran di mulai yaitu 07.00 WIB dan mening-galkan sekolah setelah kegiatan sekolah selesai yaitu selah jam 14.00 WIB
2) Memberikan tugas kepada siswa saat berhalangan hadir ke sekolah melalui guru piket atau pun pengajaran dan kepala sekolah
3) Mengampu bidang studi sesuai dengan jurusannya atau pun serumpun
4) Mengikuti PLPG untuk meningkatkan profesionalismenya
Profesionalisme guru dalam responsi
Dari hasil wawancara, dokumentasi penelitian, dan observasi dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri profesionalisme guru melalui responsi di SMP Islam Sudirman Ambarawa adalah.
1) Sebagian kecil guru menempuh pen-didikan yang lebih tinggi
2) Mengikuti kegiatan kegiatan seminar, maupun studi banding baik yang diadakan sekolah maupun di luar sekolah
3) Memanfaatkan alat peraga dan media yang ada
4) Memanfaatkan strategi dan model pembelajaran yang bervariasi dan terpusat pada siswa
5) Proses pembelajaran dilakukan CTL dan PAIKEM
6) Memanfaatkan sumber bacaan dari berbagai buku yang bervarasi dan dilengkapi artikel dari koran maupun media masa lain
7) Guru membuat perencanaan pengajar-an berupa silabus, Prota, Promes, RPP, KKM dan perangkat lainnya sebelum melaksanakan tugas mengajar
8) Meksanakan evaluasi pembelajaran mulai dari free tes, proses, pos tes, mid semester, semester dan tugas terstruktur
Profesionalisme guru dalam pengem-bangan diri
Dari pengamatan, dokumentasi dan wawancara diperoleh kesimpulan bah-wa karakteristik profesionalisme guru berkaitan dengan pengembangan diri guru di SMP Islam Sudirman Ambarawa adalah.
1) Guru bertindak sebagai fasilitator di dalam pembelajaran
2) Siswa dianggap sebagai subyek didik sekaligus obyek didik di dalam pembelajaran
3) Pemanfaatan multimedia, laboratorium kusus guru IPA dan Bahasa dengan baik.
4) Pengembangan diri guru yang dilaku-kan dengan membuat artikel, jurnal, PTK atau pun buku belum bisa dilaksanakan.
TEMUAN PENELITIAN
Karakteristik profesionalisme guru dalam pelaksanaan tugas
1) Guru hadir sebelum jam pelajaran di mulai yaitu 07.00 WIB dan mening-galkan sekolah setelah kegiatan seko-lah selesai yaitu selah jam 14.00 WIB
2) memberikan tugas kepada siswa saat berhalangan hadir ke sekolah melalui guru piket atau pun pengajaran dan kepala sekolah
3) mengampu bidang studi sesuai dengan jurusannya atau pun serumpun
4) mengikuti PLPG untuk meningkatkan profesionalismenya
Karakteristik profesionalisme guru dalam responsi
1) Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bidang studi dengan sesama guru bidang studi atau pun pada MGMP
2) Mengikuti kegiatan MGMP pada waktu-waktu tertentu apabila ada hal yang perlu dibicarakan.
3) Mengikuti kegiatan kegiatan seminar, maupun studi banding baik yang diadakan sekolah maupun di luar sekolah
4) Memanfaatkan alat peraga dan media yang ada
5) Memanfaatkan strategi dan model pembelajaran yang bervariasi dan terpusat pada siswa
6) Proses pembelajaran dilakukan CTL dan PAIKEM
7) Memanfaatkan sumber bacaan dari berbagai buku yang bervariasi dan dilengkapi artikel dari koran maupun media masa lain
8) Perencanaan pengajaran berupa silabus, Prota, Promes, RPP, KKM dan perangkat lainnya
9) Melaksanakan evaluasi pembelajaran mulai dari free tes, proses, pos tes, mid semester, semester dan tugas terstruktur
Karakteristik profesionalisme guru dalam pengembangan diri
1) Guru bertindak sebagai fasilitator di dalam pembelajaran
2) Siswa dianggap sebagai subyek didik sekaligus obyek didik di dalam pembelajaran
3) Pemanfaatan multimedia, laboratorium kusus guru IPA dan Bahasa dengan baik.
4) Pengembangan diri guru yang dilakukan dengan membuat artikel, jurnal, PTK atau pun buku belum bisa dilaksanakan.
5) Membimbing siswa di dalam kegiatan ekstrakurikuler, rebana, musik, tari, bola volly, basket, PMR, KIR, bimbingan belajar, BK, dan Pramuka.
6) Mengadakan kegiatan jam tambahan bagi kelas IX khususnya mata pelajaran EBTANAS.
PEMBAHASAN DATA
Karakteristik profesionalisme guru dalam pelaksanaan tugas
Guru SMP Islam Sudirman Amba-rawa dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru telah melaksanakan program dan proses pembelajaran dengan baik. Kedesiplinan guru telah dijadikan acuan pada siswa sehingga terbentuk siswa yang mandiri, desiplin, berdedikasi tinggi serta memiliki prestasi yang bisa di banggakan oleh sekolah maupun orang tua.
Pelaksanaan tugas pada dasarnya merupakan upaya memadukan antara potensi profesional dengan pelaksanaan tugas-tugas pokoknya. Kesungguhan se-orang guru di dalam memadukan potensi akademik dengan tugas pokoknya akan berpengaruh terhadap meningkatnya ke-trampilan dan rasa percaya diri pada siswa.
Profesionalisme guru dalam responsi
Responsi guru dalam profesionalis-me dapat dilakukan melalui kegiatan MGMP, seminar, maupun studi banding baik yang diadakan sekolah maupun di luar sekolah, memanfaatkan alat peraga dan media yang ada, memanfaatkan strategi dan model pembelajaran yang bervariasi dan terpusat pada siswa, proses pembelajaran dilakukan CTL dan PAIKEM, memanfaatkan sumber bacaan dari berbagai buku yang bervarasi dan dilengkapi artikel dari koran maupun media masa lain ,guru membuat perencanaan pengajaran berupa silabus, prota, promes, RPP, KKM dan perangkat lainnya sebelum melaksanakan tugas mengajar.
Profesionalisme guru dalam pengem-bangan diri
Secara rinci pengembangan diri guru dapat diuraikan sebagai berikut: guru bertindak sebagai fasilitator di dalam pembelajaran, siswa dianggap sebagai subyek didik sekaligus obyek didik di dalam pembelajaran, pemanfaatan multimedia, laboratorium kusus guru IPA dan Bahasa dengan baik. Pengembangan diri guru juga bisa dilakukan dengan membuat artikel, jurnal, PTK atau pun buku.
SIMPULAN
Ciri-ciri profesonalisme guru dalam pelaksanaan tugas
a. Guru hadir sebelum jam pelajaran di mulai yaitu 07.00 WIB dan meninggalkan sekolah setelah kegiatan sekolah selesai yaitu selah jam 14.00 WIB.
b. Guru memberikan tugas kepada siswa saat berhalangan hadir ke sekolah melalui guru piket atau pun pengajaran dan kepala sekolah.
c. Guru mengampu bidang studi sesuai dengan jurusannya atau pun serumpun.
d. Guru mengikuti PLPG untuk mening-katkan profesionalismenya.
Ciri-ciri profesionalisme guru dalam responsi
a. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bidang studi dengan sesama guru bidang studi atau pun pada MGMP.
b. Mengikuti kegiatan MGMP pada waktu-waktu tertentu apabila ada hal yang perlu dibicarakan.
c. Sebagian guru menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
d. Guru mengikuti kegiatan seminar, maupun studi banding baik yang diadakan sekolah maupun di luar sekolah.
e. Guru memanfaatkan alat peraga dan media yang ada.
f. Guru memanfaatkan strategi dan model pembelajaran yang bervariasi dan terpusat pada siswa.
g. Proses pembelajaran dilakukan dengan CTL dan PAIKEM
h. Guru memanfaatkan sumber bacaan dari berbagai buku yang bervariasi dan dilengkapi artikel dari koran maupun media masa lain.
i. Guru membuat perencanaan pengajaran berupa silabus, Prota, Promes, RPP, KKM dan perangkat lainnya sebelum melaksnakan tugas mengajar.
j. Guru meksanakan evaluasi pembelajaran mulai proses, mid semester, semester dan tugas terstruktur
Ciri-ciri profesionalisme guru dalam pengembangan diri
a. Guru bertindak sebagai fasilitator di dalam pembelajaran.
b. Siswa dianggap sebagai subyek didik sekaligus obyek didik di dalam pembelajaran.
c. Pemanfaatan multimedia, laboratorium kusus guru IPA dan Bahasa dengan baik.
d. Pengembangan diri guru yang dilakukan dengan membuat artikel, jurnal, PTK atau pun buku belum bisa dilaksanakan.
e. Guru melaksnakan bimbingan melalui kegiatan ekstrakurikuler bola volly, basket, MTQ/BTA, PMR, KIR, rebana, musik, tari, bimbingan belajar, BK dan Pramuka.
f. Menambah jam pelajaran bagi kelas IX khusus mata pelajaran yang di EBTANAS kan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2003. Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan.
Anonim, 2005. Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Anonim, 2006. Panduan Pengembangan Diri: Untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Jakarta:Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia.
Demirkasimoglu, Nihan. 2010. Definiting Teacher Professionalism from different perspectives.Angkara University. p. 2047-2051.
Hamalik, Oemar. 2003. Pendidikan Guru: Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamalik, Oemar. 2008. Manajemen Pengembangan Kurikulum.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Jogthong, Chalermsri dkk. Participatory Action Research for School-based Management and Tacher Professional Development. Rajabhat University. Thailand.
Kunandar. 2007. Guru Profesional: Imlementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Mantja, W. 2010. Profesionalisasi Tenaga Kependidikan: Manajemen Pendidikan dan Supervisi Pengajaran. Malang: Elang Mas.