Program Adiwiyata Dalam Menanamkan Karakter Peduli Lingkungan
PROGRAM ADIWIYATA DALAM MENANAMKAN
KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN SISWA
SD NEGERI 02 TEGOWANU WETAN KAB.GROBOGAN
Alfi Rahmatika1)
Ari Widyaningrum2)
Husni Wakhyudin3)
1) Mahasiswa PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas PGRI Semarang
2) 3)Dosen Universitas PGRI Semarang
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil dari pelaksanaan program adiwiyata dalam menanamkan karakter peduli lingkungan siswa SD Negeri 02 Tegowanu Wetan Kabupaten Grobogan.. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang berupa deskripsif. Penelitian kualitatif adalah metode yang digunakan untuk memahami fenomena yang sedang terjadi pada kondisi yang alamiah. Data diperoleh bersifat deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa yang dilakukan oleh peneliti yang tertarik secara alamiah. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 02 Tegowanu Wetan yang beralamat di Jalan Raya Jend. Sudirman No. 8, Tegowanu Wetan, Tegowanu, Krajan, Tegowanu Wetan, Tegowanu, Kabupaten Grobogan. SD Negeri 02 Tegowanu Wetan merupakan sekolah adiwiyata yang melaksanakan program adiwiyata untuk menanamkan karakter peduli lingkungan siswa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa SD Negeri 02 Tegowanu Wetan berhasil menanamkan karakter peduli lingkungan siswa melalui diadakannya program adiwiyata.
Kata kunci: program adiwiyata, karakter peduli lingkungan
LATAR BELAKANG
Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia internasional saat ini. Hal ini dipicu oleh perilaku manusia yang kurang peduli pada lingkungannya yang menyebabkan kondisi lingkungan alam semakin hari semakin memprihatinkan. Tidak hanya itu, kualitas lingkungan hidup sekarang ini semakin menurun karena tindakan eksploitatif terhadap alam yang berlebihan tanpa memperhatikan daya dukung lingkungan dan fungsi ekologinya. Perilaku peduli lingkungan merupakan hal yang harus ditanamkan secara terus menerus melalui pembiasaan. Aspek-aspek peduli lingkungan yang di kembangkan di sekolah meliputi pembiasaan memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah, penyediaan tempat pembuangan sampah, melakukan pembiasaan memisahkan jenis sampah organik dan anorganik, penyediaan peralatan kebersihan, serta pembuatan program cinta bersih lingkungan.
|
Beberapa hal pokok yang menyebabkan timbulnya masalah lingkungan antara lain adalah tingginya tingkat pertumbuhan penduduk, meningkatnya kualitas dan kuantitas limbah, adanya pencemaran lintas batas Negara (Tim Mata Kuliah PLH, 2016: 26). Meningkatnya jumlah pertumbuhan penduduk menyebabkan kepadatan manusia semakin meningkat sehingga aktifitas juga semakin meningkat. Aktifitas manusia banyak sekali yang memepengaruhi lingkungan tanpa memperdulikan akibatnya. Sehingga meningkatnya jumlah penduduk jua menyebabkan meningkatnya aktifitas perusakan terhadap alam. Hal tersebut juga selaras dengan meningkatnya aktifitas kuantitas dan kualitas limbah. Semakin banyak aktifitas dari manusia maka semakin banyak juga limbah yang dihasilkan baik secara kuantitas atau jumlahnya dan kualitas dari limbah tersebut.
Kondisi diatas menunjukkan bahwa kepedulian manusia terhadap lingkungan berada pada tahap yang mengkhawatirkan. Kepedulian manusia terhadap lingkungan perlu ditingkatkan. Sehingga masalah-masalah seperti yang dikemukaan diatas tidak terjadi lagi. Untuk itu perlu adanya peran pendidikan dalam hal ini. Pendidikan dituntut untuk bisa menanamkan karakter peduli lingkungan sejak atau sedari dini mungkin.
Perilaku seseorang yang berkarakter pada hakekatnya merupakan perwujudan fungsi totalitas psikologis yang mencakup seluruh potensi individu manusia dan fungsi totalitas sosial kultural dalam konteks interaksi dan berlangsung sepanjang hayat. Menurut (Salahudin, 2013:42) karakter adalah nilai-nilai yang khas baik (tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingkungan) yang terpatri dalam diri dan terwujud dalam perilaku.
Membuat siswa berkarakter adalah tugas pendidikan, yang esensinya adalah membangun manusia seutuhnya, yaitu manusia yang baik dan berkarakter. Pengertian baik dan berkarakter mengacu pada norma yang dianut, yaitu nilai-nilai luhur Pancasila. Menurut Saptono (2011: 23) dalam hubungannya dengan pendidikan, pedidikan karakter dapat dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang bertujuan mengembangkan kemampuan siswa untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara kebaikan, mewujudkan dan menebar kebaikan dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.
Peduli lingkungan dipahami sebagai sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Menurut Yaumi (2014:111), mengemukakan bahwa peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang berupaya mencegah kerusakan alam dilingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Peserta didik yang peduli terhadap lingkungan alam sekitar pasti merasa nyaman jika lingkungan sekitar itu bersih, indah, dan rapi. Mereka bersahabat dengan alam, bukan merusak dan mengeksploitasinya.
Suparno (2004:84) menyatakan bahwa sikap kepedulian terhadap lingkungan ditunjukkan dengan adanya penghargaan terhadap alam. Hakikat penghargaan trhadap alam adalah kesadaran bahwa manusia menjadi bagian alam, sehingga mencintai alam juga mencintai kehidupan manusia. Mencintai lingkungan hidup dan alam haruslah diarahkan agar ada sikap untuk mencintai kehidupan. Jika semua orang mencintai lingkungan hidup dan alam, maka semua orang akan peduli untuk memelihara kelangsungan hidup lingkungan, tidak pernah merusak dan mengeksploitasi sehingga di kemudian hari tercipta lingkungan yang menguntungkan semua manusia yang termasuk bagian dari lingkungan tersebut.
Kesadaran manusia dalam menjaga dan melestarikan lingkungan dapat dilakukan sejak dini melalui pendidikan dasar. Pendidikan memberikan kesadaran bagi manusia untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, setiap orang berhak mendapatkan pendidikan lingkungan hidup. Pemerintah memberikan dukungan untuk memberikan pendidikan, pelatihan, pembinaan, penghargaan kepada orang atau lembaga yang berjasa di bidang lingkungan hidup. Maka dari itu di tetapkanlah peraturan tentang pelaksanaan program adiwiyata.
Kementerian Lingkungan Hidup mengeluarkan keputusan No. 5 Tahun 2013 tentang program pendidikan lingkungan hidup pada jenjang pendidikan dasar dan menengah melalui program Adiwiyata. Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian Negara Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah sehingga menjadi sebuah karakter peduli lingkungan dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Adapun tujuan diadakannya program Adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah, khususnya peserta didik yang peduli dan berbudaya lingkungan. Program Adiwiyata tingkat sekolah merupakan tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.
Dalam penelitian Rahmat Mulyana (2009) dengan Judul Penanaman Etika Lingkungan Melalui Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan, yang diterbitkan melalui Jurnal Tabularasa PPs Unimed Vol. 6 No. 2 Desember 2009, ia menemukan bahwa pendidikan lingkungan hidup yang dilakukan di sekolah peduli dan berbudaya lingkungan dinilai efektif dalam menanamkan kepedulian terhadap kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan. Kesemua penelitian diatas menegaskan keefektifan sekolah berpredikat adiwiyata dalam membentuk karakter peduli lingkungan hidup siswa
SD Negeri 02 Tegowanu Wetan Kecamatan Tegowanu Kabupaten Grobogan, merupakan salah satu SD negeri yang menerapkan sekolah dasar berbasis adiwiyata. Program Adiwiyata dilaksanakan berdasarkan prinsip edukatif, partisipatif, dan berkelanjutan. Hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu Kasmonah, S.Pd selaku kepala sekolah SD Negeri 02 Tegowanu Wetan diperoleh hasil bahwa dalam pelaksanaan program adiwiyata SD Negeri 02 Tegowanu telah memiliki program yaitu (1) Pengelolaan Air di Sekolah, (2) perawatan sanitasi, (3) pengelolaan sampah, (4) penghematan energi di sekolah, (5) pengelolaan halaman sekolah, (6) pengelolaan lahan kosong, (7) pengelolaan UKS, dan (8) pemberdayaan kantin sekolah.
Agar ruang lingkup tidak melebar maka perlu adanya batasan dan fokus penelitian. Peneliti membatasi penelitian hanya untuk menjawab permasalahan yang berkaitan dengan “Program Adiwiyata Dalam Menanamkan Karakter Peduli Lingkungan Siswa SD Negeri 02 Tegowanu Wetan Grobogan”.
METODE PENELITIAN
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang berupa deskripsif.. Melalui penerapan metode penelitian deskriptif kualitatif dilakukan dengan menguraikan fakta-fakta atau data-data yang diperoleh dari sumber data. Data-data tersebut kemudian dianalisis atau disajikan sesuai dengan program adiwiyata dalam menanamkan karakter peduli lingkungan siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil analisis pelaksanaan program adiwiyata dalam menanamkan karakter peduli lingkungan siswa SD Negeri 02 Tegowanu Wetan Kabupaten Grobogan. Penelitian ini telah dilaksanakan di SD Negeri 02 Tegowanu Wetan Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah 58165. Untuk subjek pada penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Guru kelas II, Guru kelas V siswa kelas II yang berjumlah 20 siswa, dan siswa kelas V yang berjumlah 20 siswa..
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket, observasi, wawancara. Angket yang digunakan adalah lembar angket kepedulian lingkungan siswa. Angket ini akan menentukan tingkat kepedulian lingkungan siswa yang akan dijadikan subjek penelitian..Sasaran dari angket ini adalah siswa kelas rendah yaitu sampel dari siswa kelas II serta siswa kelas tinggi yaitu sampel siswa kelas V. pada teknik observasi peneliti menggunakan lembar observasi peduli lingkungan siswa behavioral checklist. Dan dalam wawancara, peneliti ini menggunakan metode wawancara tertutup.
Penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data dari Miles dan Huberman (1992) yang mencakup tiga kegiatan yang bersamaan, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan pen Dalam teknik pemeriksaan data, peneliti menggunakan triangulasi dengan sumber data. Triangulasi sumber data dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda dalam metode kualitatif Bungin, Burhan, (2017:265). Sehingga nantinya hasil perbandingan yang diharapkan adalah berupa kesamaan atau alasan-alasan terjadinya perbedaan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada penelitian ini, pelaksanaan program adiwiyata dilakukan sejak tahun 2013 setelah dikukuhkannya SD Negeri 02 Tegowanu Wetan menjadi sekolah adiwiyata. Beberapa program yang dilaksanakan seperti kegiatan bersih-bersih lingkungan sekolah yang dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah tanpa terkecuali. Kegiatan ini dilakukan pada pagi hari mulai pukul 06.00. masing-masing siswa mulai dari kelas I-VI memiliki peran masing-masing. Ada yang menyapu lantai kelas, mengepel, membersihkan taman sekolah, menyapu di halaman sekolah, mengepel kamar mandi, membuang sampah di bak sampah ke tempat pembuangan akhir, meembersihkan kamar mandi sekolah dan membersihkan lingkungan depan dan belakang sekolah. Guru juga turut serta dalam kegiatan tersebut. Guru turut membantu dalam menjaga kebersihan sekolah sekolah sekaligus mengawasi jalannya kegiatan ini.
Cara menanamkan karakter peduli lingkungan pada siswa SD Negeri 02 Tegowanu Wetan adalah dengan pelaksanaan program adiwiyata jadi siswa terbiasa menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih. Namun dalam penanaman karakter peduli lingkungan perlu melihat karakter dari masing-masing siswa karena siswa memiliki karakter yang berbeda jadi guru berperan dalam hal ini untuk menentukan perlakuan terhadap siswa tersebut. Guru selalu mensosialisasikan kegiatan peduli lingkungan baik dalam kegiatan upacara ataupun dalam bentuk poster. Dalam penanaman karakter peduli lingkungan di kelas I-III perlu mendapat perhatian khusus dari guru karena masih dalam proses adaptasi namun untuk kelas IV-VI tidak ada kendala dan siswa sudah mengetahui tanggungjawab masing-masing. Setelah diadakannya program adiwiyata ini terdapat perubahan besar yang terjadi dibandingkan sebelum sekolah menerapkan program adiwiyata. Setelah adanya program adiwiyata ini siswa lebih memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan sekitarnya dari kerusakan lingkungan.
Pelaksanaan program adiwiyata dalam menanamkan karakter peduli lingkungan siswa SD negeri 02 Tegowanu Wetan sudah berjalan dengan baik untuk mengembangkan karakter peduli siswa terhadap lingkungannya, hal ini dapat dilihat bahwa tidak hanya siswa yang berperan tapi semua warga sekolah berperan aktif dalam kegiatan adiwiyata ini. Pembiasaan penanaman karakter peduli lingkungan dimulai dari membiasakan siswa menjaga kebersihan lingkungan. Setiap pagi siswa bergotong royong membersihkan lingkungan sekolah tanpa perintah dari guru. Mereka melakukannya secara sadar agar lingkungan sekolah tetap bersih dan indah.
Berdasarkan hasil angket, wawancara dan observasi dapat peneliti simpulkan bahwa karakter peduli lingkungan siswa SD Negeri 02 Tegowanu Wetan menunjukkan hasil yang baik, hal ini dapat peneliti lihat dari hasil angket yang telah diisi oleh siswa kelas II dan V SD Negeri 02 Tegowanu Wetan, dalam persebaran angket tersebut dapat peneliti simpulkan bahwa nilai karakter peduli lingkungan sudah berjalan baik dengan adanya pembiasaan rutin diterapkan di sekolah melalui program adiwiyata. Dari beberapa indikator pada angket kelas II yaitu (1) Buang air besar dan kecil di WC (2)Membuang sampah di tempatnya (3)Membersihkan halaman sekolah (4)Tidak memetik bungan di taman sekolah (5) Tidak menginjak rumput di taman sekolah(6) Menjaga kebersihan sekolah sudah menjalankannya dengan baik. Pada nilai karakter peduli lingkungan indikator membuang air besar dan kecil di WC, siswa tidak membuang air besar dan kecil di sembarang tempat dan menyiramnya agar tidak bau. Pada indikator membuang sampah pada tempatnya, sudah berjalan dengan sangat baik, hal ini dapat dilihat dari kebiasaan siswa yang selalu membuang sampah pada tempatnya dan tidak membuang sampah sembarangan, jika melihat temannya yang membuang sampah sembarangan, ia akan menegur dan menyuruh untuk membuang di tempat sampah sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Pada indikator membersihkan halaman sekolah sudah dijalankan baik oleh siswa, hal ini dapat dilihat dari siswa yang selalu membersihkan halaman sekolah jika terlihat kotor dan bersemangat dalam membersihkannya, ia juga akan mengajak temannya untuk membersihkan bersama. Pada indikator tidak memetik bunga di taman sekolah, siswa sudah melaksanakannya dengan cukup baik. Pada indikator tidak menginjak rumput di taman sekolah, siswa sudah melaksanakannya dengan baik, hal ini dapat dilihat pada saat siswa bermain tidak akan bermain di taman sekolah agar tidak menrusak rumput di taman sekolah. Pada indikator menjaga kebersihan sekolah sudah dilaksanakan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari kebiasaan siswa yang tidak suka mengotori lingkungan, tidak pernah mengotori lingkungan dan membersihkan lingkungan sekolah jika terlihat kotor.
Pada perhitungan angket siswa kelas V, dari beberapa indikator yaitu membersihkan WC, membersihkan tempat sampah, membersihkan lingkungan sekolah, memperindah kelas dan sekolah dengan tanaman, ikut memelihara taman di halaman sekolah dan ikut dalam kegiatan menjaga lingkungan sekitar sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari indikator kebersihan water closet (WC), siswa sudah membersihkan WC setiap hari secara bergantian mulai dari menguras bak mandi dan mengepel lantai kamar mandi. Pada indikator kebersihan tempat sampah siswa secara mandiri akan membersihkan tempat sampah, artinya siswa secara sadar akan membuang sampah yang sudah penuh di bak ke tempat pembuangan akhir, siswa juga membersihkan sampah yang berserakan di sekitar bak sampah. Pada indikator kebersihan lingkungan sekolah, siswa secara mandiri akan membersihkan lingkungan sekolah yang kotor tanpa diperintah oleh guru, dalam hal ini menunjukkan bahwa siswa memiliki tingkat kepedulian lingkungan yang tinggi sehingga tidak suka melihat lingkungan sekolah yang kotor. Siswa juaga mengajak teman untuk membersihkan lingkungan sekolah secara bergotong royong. Pada indikator memperindah kelas dan sekolah dengan tanaman, siswa bersama melakukan kegiatan menanam pohon bersama., siswa juga ikut merawat tanaman agar tidak mati dengan cara menyiramnya setiap pagi. Pada indikator memelihara taman di halaman sekolah, siswa berperan baik dalam ikut memelihara taman di halaman sekolah dengan cara tidak merusak tanaman tersebut, dan membersihkan taman jika banyak daun berguguran. Indikator ikut kegiatan menjaga lingkungan sekitar, siswa sudah cukup aktif dalam mengikutinya, hal ini dibuktikan dengan keaktifan siswa dalam mengikuti semua kegiatan kebersihan lingkungan sekolah yang diadakan setiap pagi, siswa juga bersemangat saat mengikuti kegiatan kebersihan lingkungan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, Dari proses penanaman karakter peduli lingkungan siswa SD Negeri 02 Tegowanu Wetan ini berbasis pembiasaan, dimana siswa dibiasakan untuk membersihkan lingkungan sekolah setiap harinya. Penanaman karakter peduli lingkungan ini gencar dilakukan setelah SD Negeri 02 Tegowanu Wetan mendapat predikat sekolah adiwiyata pada tahun 2013 yang berarti sekolah berlandaskan lingkungan hidup. Dengan diadakannya program adiwiyata terbukti efektif dalam menanamkan karakter peduli lingkungan siswa SD Negeri 02 Tegowanu Wetan. Nilai karakter peduli lingkungan siswa kelas II dan kelas V SD Negeri 02 Tegowanu Wetan sudah berjalan dengan baik terbukti dari hasil observasi, wawancara, dan angket. Hal itu juga dapat dilihat dari fasilitas yang menunjang pelaksanaan program adiwiyata dalam menanamkan karakter peduli lingkungan, keterlibatan seluruh warga sekolah dan keberhasilan sekolah dalam penanaman karakter peduli lingkungan siswa.
Dalam penelitian ini, peneliti memberi saran bahwa program pendidikan karakter yang dilaksanakan di SD Negeri 02 Tegowanu Wetan telah berjalan dengan baik, namun demikian masih ada beberapa kendala yang harus dihadapi, untuk itu sekolah agar senantiasa menyempurnakan program pendidikan karakter tersebut dengan lebih memaksimalkan sarana adiwiyata yang ada agar kedepannya SD Negeri 02 Tegowanu Wetan menghasilkan siswa yang berkarakter peduli lingkungan yang baik. Selain itu dengan keterbatasan kemampuan dan waktu penelitian ini masih kurang sempurna masih banyak kekurangannya, sehingga peneliti terbuka menerima kritik dan saran yang membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Basrowi, dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Fadilla, Azmi.2012. Analisis Sikap Peduli Lingkungan Siswa Melalui Program Adiwiyata Di Sma Negeri 1 Medan. http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/geo. Diakses pada 29 November 2018
Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Kurikulum. 2010. Bahan Pelatihan: Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing Dan Karakter Bangsa. Jakarta: Pusat Kurikulum.
Mukminun, Amirul. 2014. Strategi Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan Di Sekolah Adiwiyata Mandiri. http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/tadib/article/download/16/11.
(Diakses pada 15 desember 2018)
Muslich, Masnur. 2011. Pendidikan Karakter. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Musri’ah. 2012. “Implementasi Pendidikan Karakter Lingkungan Dalam Program Adiwiyata Pada Peserta Didik MIN Jejeran Bantul”.http://digilib.uin-suka.ac.id/21567/1/12480008_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR PUSTAKA.pdf
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup. 2012. Panduan Program Adiwiyata. Jakarta. Kementerian Lingkungan Hidup dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Rimadhani, Melia. 2011. Implementasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Di Sekolah Dasar Negeri Tritih Wetan 05 Jeruklegi Cilacap. http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/pgsd/article/download/1139/1011 (diakses pada 20 Desember 2018).
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Sukron, Fajar. 2013. “Implementasi Pendidikan Karakter Lingkungan Dalam Program Adiwiyata Di SDN Kotagede Yogyakarta. http://digilib.uin-suka.ac.id/21567/1/12480008_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf. (diakses pada 10 januari 2019)
Tim IKIP PGRI Semarang. Pedoman Pendidikan Karakter. Semarang: IKIP PGRI Semarang.
Undang-undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 32 tahun 2009.
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003.
Wibowo, Agus.2012. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
________. 2013. Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata. Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup.
________. 2009. Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata. Jakarta. Kementrian Lingkungan Hidup.