TINDAKAN MEREFRENSIKAN

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN

KEPADA CALON MAHASISWA

Nugroho Yulianto

Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universias Kristen Satya Wacana

ABSTRAK

Jenis penelitian ini menggunakan pengujian model, yang bertujuan untuk menguji meassurement model atau hubungan indikator-indikator dengan variabel latennya dan menguji structural model yaitu hubungan antara sikap mereferensi, norma subyektif merefernsi, niat mereferensi terhadap tindakan mereferensi mahasiswa program studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Obyek penelitian dilakukan pada masiswa program studi Magister Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, data yang digunakan berasal dari data kuisioner yang layak diolah 111 responden, data rekap menggunakan SPSS 16 dan pengolahan data statistik dengan metode Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian hubungan antara sikap mereferensi dengan tindakan mereferensi memiliki pengaruh negatif tidak signifikan. Hanya pada hasil penelitian dari hubungan antara norma subektif mereferensi dengan niat mereferensi memiliki pengaruh positif dan signifikan. Sedangkan hasil penelitian hubungan antara niat mereferensi dengan perilaku rereferensi memiliki pengaruh positif tidak signifikan. Dimensi variabel dari hasil analisis hubungan norma subektif mereferensi dengan tindakan mereferensi tidak signifikan. Dan hasil analisis hubungan antara niat mereferensi dengan perilaku mereferensi juga terdapat hasil hubungan yang tidak signifikan.

Kata Kunci: Sikap, Norma Subyektif, Niat, Tindakan, Mereferensi


PENDAHULUAN

Tindakan atau perilaku seseorang bukanlah sesuatu tindakan tunggal, artinya bukan merupakan tindakan yang tanpa alasan atau tanpa sesuatu yang mem-pengaruhi. Dengan kata lain tindakan atau perilaku yang dilakukan dipengaruhi oleh adanya faktor-faktor penyebab. Dalam Teori Tindakan Beralasan (TRA) Theory of Reaction Action oleh Ajzen dan Fishbein (1975, 1980) menyatakan bahwa tindakan (Behavior) dipengaruhi langsung oleh mi-nat untuk melakukan tindakan itu. Sedangkan minat atau niat (Attention) merupakan perpaduan antara sikap terhadap perilaku (Attitude Toward Behavior) dan norma subjektif (Subjectif Norm).Yang dimaksud dengan sikap adalah pengaruh dari individu secara personal terhadap perilaku yang akan dilakukan dapat berupa tindakan positif maupun tindakan negatif, sedangkan norma subjek-tif adalah sikap orang lain yang menjadi pertimbangan-pertimbangan terhadap peri-laku akan mempengaruhi individu untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku. Sedangkan niat merupakan tindakan yang masih direncanakan, belum merupakan suatu tindakan atau perilaku, sehingga masih dalam rencana untuk dilakukan.Teori Tindakan Beralasan dari Ajzen mengukur perilaku sukarela (Volitional Behavior) bukan perilaku dalam tekanan atau perilaku mandatory (Mandatory Behavior). Tindakan mereferensi merupakan tindakan menginformasikan suatu objek atau subjek yang dirasa perlu untuk disampaikan kepada pihak lain. Penelitian ini dibatasi hanya lingkup perilaku untuk mengetahui tindakan mereferensi dalam hubungannya dengan sikap terhadap berperilaku, niat, dan norma subjektif pada mahasiswa Pascasarjana Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

TINJAUAN PUSTAKA

Tindakan Mereferensikan

Perilaku menurut Jogiyanto (2008: 11) adalah tindakan-tindakan (actions) atau reaksi-reaksi dari suatu objek atau organisme. Dalam melakukan segala aktivitas kehidupan, manusia mempunyai pertimbangan-pertimbangan mengapa itu dilakukan bahkan mempertimbangkan bagaimana jika aktivitas yang dilakukan tersebut berhubungan dengan orang lain. Hal inilah yang disebut sebagi perilaku umum atau Common Behavior. Manusia mengevaluasi tindakannya dengan standar norma sosial           dan meregulasikannya dengan menggunakan kontrol sosial. Perilaku (Behaviour) adalah operasionalisa-si dan aktualisasi sikap seseorang atau suatu kelompok terhadap sesuatu situasi dan kondisi lingkungan (alam, masyarakat, teknologi, atau organisasi). Masih dalam Jogiyanto tindakan merupakan action nyata yang dapat dilihat berbeda dengan niat yang masih berupa keinginan yang tentunya belum diwujudkan dalam tindakan. Apabila tindakan mereferensi merupakan perilaku maka           tindakan ini sebanding linear terhadap niat mereferensi.

TRA (Theory Reasoned Action) Teori Tindakan Beralasan

Individu dalam berperilaku selalu memiliki motivasi atau alasan-alasan mengapa ia melakukan tindakan. Jawaban atas mengapa ini tercakup dalam berperilaku dan sikap, sehingga munculah studi mengenai sikap dan perilaku dalam lingkup theory of attitude dan theory of behavior. Kedua teori ini selanjutnya oleh Ajzen dan Fishbein, 1980 dikembangkan menjadi Theory Of Reasoned Action (TRA). Mereka berpendapat bahwa hasil penelitian yang menguji sikap, yaitu hubungan sikap dan perilaku kurang memuaskan, serta ditemukannya hubungan yang lemah antara sikap dan perilaku sukarela.

Teori ini disusun menggunakan asumsi dasar bahwa manusia berperilaku dengan cara yang sadar dan mempertim-bangkan segala informasi yang tersedia. Dalam TRA ini, Ajzen (1980) menyatakan bahwa niat seseorang untuk melakukan suatu perilaku akan dilakukan atau tidak dilakukannya perilaku tersebut. Lebih Ajzen mengemukakan bahwa perilaku tertentu dipengaruhi niat berperilaku. Niat ber-perilaku dipengaruhi oleh dua penentu dasar, yang pertama berhubungan dengan sikap (Attitude towards behavior) dan yang lain berhubungan dengan pengaruh sosial yaitu norma subjektif (subjective norms).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian eksplanasi yang bertujuan untuk memberi jawaban atas pertanyaan mengapa dengan menjelaskan alasan terjadinya suatu fenomena (Supramono & Utami 2003). Sedang-kan dalam penelitian ini jawaban atas pertanyaan mengapa mencoba menghubungkan dengan variabel- varibel penelitian untuk menguji korelasinya. Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya (Sudja-na, 2002:6). Dalam penelitin ini yang menjadi populasi adalah keseluruhan mahasiswa Magister Manajemen Pendidik-an Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Sampel adalah sebagian dari populasi (Hadi, 1988: 220). Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2002: 109).

Jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer. Yang dimaksud dengan data primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan berhu-bungan langsung dengan permasa-lahan yang diteliti (Cooper & Emory, 1995). Data primer dalam penelitian ini      adalahdata yang diperoleh langsung dari penye-baran kuesioner atau daftar pertanyaan kepada responden. Kuisioner yang diajukan disusun berdasarkan      variabel yang telah ditentukan dengan menyediakan beberapa alternatif jawaban.

Pengumpulan data dalam peneliti-an ini menggunakan metode angket atau kuesioner. Angket adalah cara pengum-pulan data dengan menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga responden hanya tinggal mengisi atau menandainya dengan mudah dan cepat (Sudjana, 1992). Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian, bagian pertama merupakan isian tentang nama, jenis kelamin, pekerjaan, tahun angkatan, dan pada bagian kedua berisi pertanyaan sesuai dengan variabel penelitan yaitu sikap, norma subjektif, niat, perilaku. Dari 114 angket yang diberikan kepada responden, kesemuanya dapat dikumpul-kan. Tetapi dari 114 angket yang kembali terdapat 4 eksemplar yang tidak dapat digunakan karena pengisiannya tidak meme-nuhi standar pengisisan atau tidak lengkap pada bagian pengisian identitas dan pada bagian respon jawaban. Sehingga yang dapat digunakan dalam penelitian ini berjumlah 111 eksemplar.

Skala pengukuran yang digunakan untuk menilai jawaban responden dalam kuesioner adalah Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat atau persepsi seseorang terhadap variabel penelitian yang telah dijabarkan dalam item-item pertanyaan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengujian dan Analisis Data

Teknik SEM pada penelitian ini menggunakan dua macam model, yaitu: 1. Analisis Faktor Konfirmatori (Confirmatory Factor Analysis) Analisa ini digunakan untuk mengkonfirmasi faktor yang paling dominan dalam satu kelompok variabel. Faktor konfirmasi digunakan untuk uji indikator yang membentuk faktor sikap mereferensikan, norma subyektif mereferensikan, niat mereferensikan dan tindakan mereferensikan. 2. Regression Weight Dalam SEM, Regression Weight digunakan untuk meneliti seberapa besar pengaruh: a.Variabel sikap mereferensi, norma subyektif mereferensi terhadap niat mereferensi. b.Variabel sikap mereferensi, norma subyektif mereferensi terhadap tindakan mereferensi dan variabel niat merefereni terhadap tindakan mereferensi. Sebuah permodelan SEM yang lengkap pada dasarnya terdiri dari Measurement Model dan Structural Model. Measurement Model atau Model Pengukuran ditujukan untuk mengkonfirmasi dimensi-dimensi yang dikembangkan pada sebuah faktor. Sedang Structural Model atau Model Struktural adalah model mengenai struktur hubungan yang membentuk atau menjelaskan kausalitas antar faktor yang pada prinsipnya yaitu hubungan antara variabel laten.

Uji Measurement Model

Uji Measuremen Model atau analisis faktor konfirmatori karena pada tahap ini model akan dikonfirmasi apakah variabel dapat mencerminkan faktor yang sedang dalam analisis, merupakan uji unidimensionalitas dari kontruk-kontruk eksogen dan kontruk-kontruk endogen. Ferdinand (2002)

Analisis Faktor Konfirmatori Variabel Eksogen

Dalam penelitian ini dua variabel kontruk eksogen siakp mereferensi dan norma subyektif mereferensi mahasiswa program studi Magister manajemen Pendi-dikan. Sedangkan variabel eksogen menu-rut. Ghozali (2008), adalah variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lainyan dalam rangkaian hubungan kausalitas antar variabel. Gambar 4.1. sedangkan hasil dari output analisis uji variabel kontstruk eksogen niat mereferensi dan norma subyektif mereferensi terdapat pada Tabel 4.1 dapat dilihat hasil chi square, propabilitas, GFI, AGFI, TLI, yang menujukan hasil tidak fit

Dalam Ghozali (2008) berdasar uji validitas konstruk, suatu model akan akan memiliki convergen validity diatas 0,50 menunjukan indikator-indikator pembentuk konstruk adalah valid. Sedangkan yang dibawah 0,50 dinyatkan tidak valid sebagai pengukur sikap mereferensi dan norma subyektif mereferensi mahasiswa, sehinga indicator yang membentuk variabel sikap dan norma subyektif dibawah0,50 harus didrop dari analisis. Tabel 1 menujukanfaktor loading dari masing-masing indikator pengukur niat dan norma Asubyektif mereferensi. ada tiga indicator yang harus di drop karena memiliki nilai dibawah 0,50 yaitu indicatorx1= 0,37, x5= 0,49 dan x6=0,42.

Hasil yang didapat dari uji kesesuaian model yang telah di revisi menunjukan perubahan pada lima evaluasi model menunjukan hasil baik dari delapan unsur kriteria evaluasi hal ini berarti model sudah dianggap fit. Oleh karena itu perlu dilakukan modification indices, hasil dari modifikasi model konfirmatori variabel eksogen dapat dilihat pada tabel 3

Gozali   (2008)   menyatakan bah-wa variabel atau konstruk endogen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain tetapi juga bisa saja variabel ini pada saat Bersamaan mempengaruhi variabel lain dalam suatu hubungan kausalitas. Dalam penelitian ini terdapat duavariabel endogen yaitu, niat mereferensi dan tindakan mereferensi mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Pendidikan UKSW.

Tabel 8 Hasil Modifikasi Analisis Full Structural Model

Goodness of Fit

Index

Cut of Value

Hasil

analisis

Evaluasi

model

X² Chi Square

Statistics

30,14353

0,05;19

33.689

Baik

Significance

probability

0,05

753

Baik

CMIN/DF

2,00

840

Baik

GFI

0,90

Marjinal

RMSEA

0,08

000

Baik

AGFI

0,90

Marjinal

TLI

0,95

1.018

Baik

Dari tabel 8 diketahui bahwa dalam model persamaan structural terdapat nilai marginal dalam AGFI dan GFI, dan model ini sudah dianggap memenuhi sebagian besar criteria goodness of fit index, sehingga diangap fit.

KESIMPULAN

Uji Hipotesis

Hipotesis atau anggapan semen-tara dalam penelitian ini didasarkan pada hubungan yang erat antara variabel independen dan variabel dependen sesuai dalam teori dan model SEM (Structural Equation Modeling).

Tabel 9 Regression Weights

Estim

ate

S.E.

C.R.

P

niat_mereferensi

<–

sikap_mereferensi

.220

.439

.501

.615

niat_mereferensi

<–

norma

s_mereferensi

.974

.332

2.926

.003

tindakan_merefere

nsi

<–

norma

s_mereferensi

.602

.767

.784

.432

tindakan_merefere

nsi

<–

sikap_mereferensi

-.599

.546

-1.095

.273

tindakan_merefere

nsi

<–

niat_mereferensi

.731

.497

1.472

.140

Tabel 10 Standardized Regression Weights

Estimate

niat_mereferensi

<—

sikap_mereferensi

.116

niat_mereferensi

<—

norma s_mereferensi

.791

tindakan_mereferensi

<—

norma s_mereferensi

.361

tindakan_mereferensi

<—

sikap_mereferensi

-.233

tindakan_mereferensi

<—

niat_mereferensi

.540

Pengujian Hipotesa 1 Pada hipotesis pertama menduga bahwa dimensi sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat mereferensi mahasiswa. Estimasi pada nilai p Regression Weights menunjukan (p) 0,61 > 0,05 Ho diterima, sehingga Tidak ada hubungan antara sikap dengan niat mereferensikan mahasiswa Program Magister Manajeman Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana kepada calon mahasiswa.

Pengujian Hipotesis 2 Pada hipote-sis kedua menduga bahwa dimensi norma subyektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat mereferensi mahasiswa. Estimasi pada nilai p Regression Weights menunjukan (p) 0,00 < 0,05 Ho ditolak, sehingga ada hubungan antara norma subyektif dengan niat mereferensikan mahasiswa Program Magister Manajeman Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana kepada calon mahasiswa.

Pengujian Hipotesis 3 Pada hipote-sis ketiga menduga bahwa dimensi norma subyektif berpengaruh positif dan signifikan terhadap tindakan mereferensi mahasiswa. Estimasi pada nilai p Regression Weights menunjukan (p) 0,43 > 0,05 Ho diterima, sehingga tidak ada hubungan antara norma subyektif dengan tindakan merefe-rensikan mahasiswa Program Magister Manajeman Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana kepada calon mahasiswa.

Pengujian Hipotesis 4 Pada hipotesis keempat menduga bahwa dimensi sikap berpengaruh positif dan signifikan terhadap tindakan mereferensi mahasiswa. Estimasi pada nilai p Regression Weights menunjukan (p) 0,27 > 0,05 Ho diterima, sehingga tidak ada hubungan antara sikap dengan tindakan mereferensikan mahasis-wa Program Magister Manajeman Pendidik-an Universitas Kristen Satya Wacana kepada calon mahasiswa.

Pengujian Hipotesis 5 Pada hipote-sis kelima menduga bahwa dimensi niat berpengaruh positif dan signifikan terhadap tindakan mereferensi mahasiswa. Estimasi pada nilai p Regression Weights menunjuk-an (p) 0,14 > 0,05 Ho diterima, sehingga tidak ada hubungan antara niat dengan tindakan mereferensikan mahasiswa Pro-gram Magister Manajeman Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana kepada calon mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

Ajen, I. 2005. Attitude, personality, and Behavior, Burkingham: Open university press, Milton K eynes.

Anderson.J.C & Gerbing, D.W (1988) structural equation modeling in practice:     A Review And Recommended Two Step, approach psikological bulletin,103 (3) 411-42

Azwar, S. 1989. Sikap Manusia: Teori Dan Pengukurannya. Edisi ke-1. Yogyakarta. Pustaka Pelajar

Fishbein, M & Ajzen, I. 1975. Belief, attitude, Intention, and Behavior: an intrukduction to theory and research. Addison- Wesley Publishing company

Ghozali,I. 2008. Model Persamaan Structural Konsep Dan Aplikasi Dengan Program          Amos 16.0, Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.

Hansen,T. Jensen, J.M. & solgard, H.S. 2004. Predicting online grosery buying intention: A Comparation Of Theory Of Reasoned Action And The Theory Of Planed Behavior. International journal of imformation management, 24 (6) 531-550

 

Jogiyanto, 2008. Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta. Penerbit Andi Yogyakarta.