UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA

SURAH AL FALAQ DENGAN METODE CARD SORT

PADA SISWA KELAS IV SEMESTER I SDN NGADIKERSO 02

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

 

Rahayu Sriwati

SDN Ngadikerso 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan membaca Al Quran Surah Al Falaq melalui penerapan metode card sort. Metode ini merupakan salah satu bentuk pengembangan pembelajaran kooperatif yang mempunyai ciri mengembangkan aktifitas berfikir melalui diskusi atau kerja kelompok. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas IV (empat) SD N Ngadikerso 02 tahun pelajaran 2017/2018. Pendekatan penelitiannya adalah pendekatan kuantitatif jenis penelitiannya yaitu tindakan kelas (PTK). Peneliti ini menggunakan penelitian tindakan kelas sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri empat tahap yaitu: perncanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, tes, dokumentasi. Teknik analisis data deskriftif komparatif membandingkan data kuantitatif dari kondisi awal (prasiklus), Siklus I dan Siklus II, dari aspek (1) partisipasi siswa dalam pembelajaran, (2) Nilai rata-rata (mean) maupun, (3) persentase siswa yang mendapatkan nilai di atas KBM. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa melalui metode card sort dapat meningkatkan hasil pembelajaran mwmbaca surah Al Falaq kelas empat SD Negeri Ngadikerso 02 Sumowono. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan angka prosentase ketuntasan belajar pesrta didik pada kondisi awal yang hanya 45% meningkat menjadi 60% pada siklus I dan mencapai angka 100% pada akhir siklus II.Total peningkatan ketuntasan adalah sebesar 55% Hasil capaian rata-rata pada tahap pra siklus sebesar 50,9 meningkat menjadi 71 pada siklus I dan menjadi 82,2pada siklus II. Total peningkatan rata-rata adalah 31 poin.

Kata kunci: kemampuan membaca, belajar kooperatif, metode card sort

 

PENDAHULUAN

Kompetensi dasar membaca Al Qur’an Surah Al Falaq, termasuk materi yang penting untuk diajarkan siswa. Pentingnya pemahaman tentang upaya meningkatkan hasil belajar kompetensi dasar tersebut bagi siswa bertujuan agar prestasi belajar siswa di atas KBM yang ditetapkan sekolah dapat terpenuhi.

Kenyataan, kondisi awal siswa dalam menguasai kompetensi dasar membaca Al Qur’an Surah Al Falaq itu rendah, terlihat hasil belajar siswa dari 20 anak, pada tahap awal (pra siklus), yang mendapatkan nilai di atas KBM baru 6 anak (30%), itu artinya masih 14 anak atau 70% yang berada di bawah standar PKB yang ditetapkan di SDN Ngadikerso 02 yaitu nilai 65(enam puluh lima). Hal ini perlu adanya tindakan kelas dengan metode yang baru.

Mengatasi masalah di atas, perlu adanya upaya memperbaiki kualitas pembelajaran agar dapat meningkatkan keaktifan, pemahaman, dan hasil belajar siswa. Sebagai alternatif digunakn metode card sort.

Metode card sort merupakan aktifitas kerja sama yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta tent!ng benda atau menilai informasi. Gerakan fisik yang ada didalamnya dapat membantu menggairahkan siswa yang merasa penat (Melvin L. Cilberman, 2004: 179), Card sort yakni metode pembelajaran berupa potongan-potongan kertas yang dibentuk seperti kartu yang berisi informasi atau materi pelajaran.

Metode card sort peneliti yakini dapat mengatasi masalah rendahnya Kompetensi Dasar membaca Al Qur’an surah Al Falaq pada siswa kelas IV SDN Ngadikerso 02.

Harapan kondisi akhir guru sudah menggunakan metode/teknik Card Sort dalam proses pembelajaran kompetensi dasar membaca Al Qur’an surah Al Falaq. Hal ini tentunya akan terlihat dari yang semula menggunakan metode konvensional dalam proses pembelajarannya berubah menjadi metode/teknik Card Sort.

Harapan kondisi akhir siswa Kelas IV SD N Ngadikerso 02 Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2017/2018 dalam rendahnya hasil belajar pembelajaran Pendidikan Agama Islam kompetensi dasar membaca Al Qur’an Surah Al Falaq, dapat meningkat di atas KBM. Hal ini tentunya akan terlihat dengan adanya perubahan dari hasil belajar siswa di bawah KBM (Ketuntasan Belajar Minimal)kemudian berubah meningkat menjadi di atas KBM.

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan Metode Card Sort dalam pembelajaran membaca Al Quran Surah Al Falaq. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan metode card Sort dapat meningkatkan kemampuan membaca Al Quran Surah Al Falaq peserta didik kelas IV SDN Ngadikerso 02 Kecamatan Sumowono Tahun Pelajaran 2017/2018.

Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai landasan bagi para peneliti lain untuk mengadakan penelitian mengenai media-media pembelajaran yang menarik bagi peserta didik dalam rangka meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Untuk peserta didik, penelitian ini dapat memotivasi peserta didik untuk semakin giat belajar membaca Al Quran sehingga secara otomatis prestasi belajar peserta didik semakin meningkat. Penelitian ini diharapkan dapat mendorong pihak sekolah untuk memotivasi semangat guru untuk mengadakan penelitian sejenis, sehingga dapat meningkatkan kinerja guru dan mutu sekolah akan meningkat.

KAJIAN PUSTAKA

Aktivitas hidup manusia sehari-hari sebenarnya merupakan gejala dari belajar. Seseorang dapat melakukan sesuatu kegiatan dengan baik melalui proses belajar. Belajar dapat dikatakan sebagai suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh bentuk perilaku baru yang relatif menetap. Menurut Oemar Hamalik (Sesungguhnya belajar adalah ciri khas manusia sehingga manusia dapat dibedakan dengan binatang. Belajar dilakukan manusia seumur hidupnya, kapan saja, dan di mana saja, baik di sekolah, kelas, jalanan, dan dalam waktu yang tidak ditentukan sebelumnya. Sekalipun demikian, belajar dilakukan manusia senantiasa oleh iktikad dan maksud tertentu. Skiner berpandangan bahwa pada saat orang belajar, responya menjadi kuat, apabila ia tidak belajar, responnya menurun. Dalam belajar ditemukan: (1) kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons belajar;(2) respons pembelajaran;(3) konsekwensi yang bersifat menguatkan respon tersebut.

Hasil belajar merupakan penampilan (performance) kemampuan siswa setelah mengalami perbuatan belajar dalam proses pembelajaran. Dari performence ini dapat dilihat tingkat keberhasilan siswa dalam belajar. Hasil belajar yang diperoleh biasanya akan diketahui setelah guru melakukan penilaian. Menurut Nasar hasil belajar adalah merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Berbagai pemikiran mengenai taksonomi hasil belajar telah dikemukakan oleh para ahli pendidikan dewasa ini, Bloom sebagaimana dikutip oleh Briggs mengklasifikasikan hasil belajar menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah sikap dan psikomotor.Setiap ranah dapat diklasifikasikan menjadi enam yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisa, sintesa dan evaluasi (Nashar.2003:78)

Faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal , yaitu faktor yang berasal dari anak itu sendiri, yang meliputi bakat, inteligensi, dan kreatifitas. Faktor-faktor eksternal, yaitu faktor dari luar diri anak yang ikut mempengaruhi belajar anak, yang antara lain berasal dari orang tua, sekolah, dan masyarakat.

Card sort bisa disebut sortir kartu yaitu pemilahan kartu. Metode ini merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang obyek atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamiskan kelas yang jenuh dan bosan. Menurut Yasin (2008:158) metode card sort adalah suatu strategi yang digunakan pendidik dengan maksud untuk mengajak peserta didik menirukan konsep dan fakta melalui klarifikasi materi yang akan dibahas dalam pembelajaran. Kesimpulannya metode card sort adalah suatu bentuk kartu kecil dari kertas karton yang berisi informasi materi yang berfungsi sebagai metode pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar untuk mengaktifkan kegiatan belajar siswa dan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam suatu mata pelajaran yang berkaintan.

Mengutip dalam skripsi yang ditulis oleh Prapti utami(2012:28) Card sort yakni strategi pembelajaran berupa potongan-potongan kertas yang dibentuk seperti kartu yang berisi informasi atau materi pelajaran.

Menurut (Melvin L. Cilberman, 2004: 179), strategi card sort merupakan aktifitas kerja sama yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta tent!ng benda atau menilai informasi. Gerakan fisik yang ada didalamnya dapat membantu menggairahkan siswa yang merasa penat.

Dengan demikian, tujuan dari penggunaan metode card sort dalam pembelajaran lebih ditekankan pada gerakan fisik yang dominan dan mendorong peserta didik untuk berperan lebih aktif sehingga menciptakan suasana kelas yang menyenangkan, aktif, persuasif, efetif dan efisen serta menghindarkan suasana yang menjenuhkan, membosankan, jumud dan memberikan pengalaman secara langsung kepada peserta didik.

Ismail. (2008: 88) menyebutkan bahwa langkah-langkah metode card sort adalah:

a.     Pada awal kegiatan dibentuk beberapa kelompok. Kemudian setiap kelompok diberi satu set kartu yang sudah diacak sehingga kategori yang mereka sortir tidak nampak.

b.     Setiap peserta didik diberi potongan kartu yang berisi informasi atau contoh yang tercakup dalam satu atau lebih suatu kategori.

c.     Setiap kelompok diminta untuk mensortir kartu-kartu tersebut ke dalam kategori-kategori tertentu. Peneliti dapat mengumumkan kategori tersebut sebelum atau membiarkan peserta didik menemukan sendiri.

d.     Setiap kelompok memperoleh nilai untuk setiap kartu yang disortir dengan benar.

e.     Setiap kelompok mempresentasikan dan menjelaskan tentang kategori yang mereka selesaikan.

f.      Seiring dengan presentasi dari tiap-tiap kategori, peneliti dapat memberikan penjelasan tekait poin-poin yang penting dalam materi pelajaran yang disampaikan.

Hipotesis tindakan pada pada penelitian ini adalah: “Penggunaan Metode Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar membaca Al Qur’an Surat Al Falq bagi siswa kelas 4 SDN Ngadikerso 02 Kecamatan Sumowono tahun pelajaran 2017/2018”

METODE

Tempat penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Ngadikerso 02 Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang untuk mata pelajaran PAI. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah kelas IV tahun pelajaran 2017/2018 dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang, terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester satu tahun pelajaran 2017/2018. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas.

Data yang berasal dari subyek atau data primer berupa hasil belajar peserta didik, banyaknya 20 siswa. Data yang berasal dari selain subyek atau data sekunder, berbentuk dokumen, banyaknya data penilaian hasil belajar, data diperoleh dengan cara evaluasi pra siklus, siklus I dan siklus II.

Menurut Nawawi (1985: 95-95) ada empat macam teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian pada umumnya yaitu: 1) Teknik observasi, dibagi menjadi teknik observasi langsung, dan teknik observasi tidak langsung; 2) Teknik komunikasi langsung, dibagi menjadi teknik komunikasi langsung, dan teknik komunikasi tidak langsung; 3) Teknik pengukuran; 4) Teknik/studi dokumenter. Menurut Darwan Syah (2009: 12) bahwa instrumen adalah alat yang digunakan pada saat peneliti menggunakan suatu metode.

Validasi Data Agar alat pengumpul data dan data yang diperoleh valid maka dilakukan validasi. Cara validasinya disesuaikan dengan alat maupun data yang diperlukan, misalnya tes tertulis akan divalidasi butir soalnya melalui kisi-kisi,wawancara/observasi akan divalidasi datanya melalui triangulasi. Ada dua triangulasi yang dilakukan, yakni: (1) Triangulasi sumber dan (2) Triangulasi metode.

Analisi data.Mengingat PTK datanya berbentuk bilangan/kuantitatif maka data yang ada dianalisis dengan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan data kuantitatif dari kondisi awal (prasiklus), Siklus I dan Siklus II, dari aspek (1) partisipasi siswa dalam pembelajaran, (2) Nilai rata-rata (mean) maupun, (3) persentase siswa yang mendapatkan nilai di atas KBM.

Indikator kerja. Metode card sort dinilai efektif kinerjanya untuk menjawab masalah rendahnya hasil belajar ketentuan-membaca Al Qur’an Surah Al Falaq, apabila ada peningkatan berupa; partisipasi siswa dalam pembelajaran, nilai rata-rata (mean) dari prasiklus ke siklus I dan siklus II secara nyata dan persentase siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM mencapai 100%.

 Desain penelitian menggunakan konsep pokok penelitian tindakan menurut Kurt Lewinyang dikutip oleh Arikunto (2006: 16), terdiri atas empat komponen,yaitu: (1) perencanaan (planning); (2) tindakan (acting); (3) pengamatan (observing); dan (4) refleksi (reflecting) dengan beberapa siklus tindakan dalam pembelajaran.

Prosedur penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas terdiri atas 3 tahap dengan 2 siklus. Tahap pertama adalah tahap prasiklus sementara tahap dua dan tiganya adalah siklus satu dan siklus dua. Adapun langkah-langkah pembelajaran pada tahap prasiklus adalah: 1) Guru merencanakan kegiatan pembelajaran, meliputi: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. 2) Guru melaksanakan pembelajaran diawali dengan apersepsi, motivasi belajar, dan menyampaikan materi yang akan diajarkan. Guru menjelaskan materi tentang membaca Al Qur’an Surah Al Falaq dengan metode ceramah. 3) Guru menutup kegiatan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan sebagai umpan balik dari materi yang telah diceramahkan kepada siswa.

Dalam planning atau perencanaan tindakan prasiklus, guru membuat perencanaan tindakan, terdiri dari penyusunan RPP untuk kegiatan pembelajaran (lampiran1a), mempersiapkan bahan pembelajaran dari berbagai sumber (lampiran2), mengembangkan latihan dan butir soal untuk evaluasi hasil belajar (lampiran 3a), menyiapkan lembar observasi (lampiran 4).

Acting atau melaksanakan tindakan, yang meliputi: tindakan yang mengacu pada skenario yakni melaksanakan pembelajaran dengan metode card sort. Implementasi dari rencana yang telah dibuat dalam skenario pembelajaran diaktualisasikan pada saat pelaksanaan ini dan pada dasarnya setiap perencanaan telah dapat dijabarkan dengan baik dan tidak ditemukan permasalahan yang dapat menggangu proses penelitian. Proses pembelajaran prasiklus dilaksanakan 1 kali pertemuan dengan Kompetensi Dasar Membaca Al Qur’an Surah Al Falaq yang dilaksanakan pada hari Selasa, 31 Juli 2017. Dalam tahap ini peneliti mengingat dan menaati apa yang telah dirumuskan dalam rancangan. Proses ini dilaksanakan dalam kurun waktu empat jam pelajaran.

Observing yakni melaksanakan pengamatan: dengan mengamati peserta didik, peneliti mengamati perubahan perilaku mereka dalam proses pembelajaran tentang membaca Al Qur’an Surah Al Falaqdan hikmahnya. Pelaksanaan observasi meliputi proses mengamati aktivitas siswa secara umum selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil yang diamati berupa lembar observasi.

Reflecting yakni melaksanakan refleksi, tentang pembelajaran yang telah dilakukan.

Demikian seterusnya dilakukan berulang ulang (jumlah siklus yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dua siklus). Proses tindakan siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I. Hal-hal yang kurang sesuai pada siklus I diperbaiki pada siklus II.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pra Siklus

Sebelum penelitian ini dilaksanakan, pembelajaran membaca dilaksanakan dengan pembelajaran tradisional. Pembelajaran hanya bersifat monoton, guru menyampaikan materi pelajaran dengan ceramah dan peserta didik cenderung mendengarkan sehingga peserta didik akan bosan dan tidak tertarik dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu sebagian besar peserta didik belum bisa membaca huruf-huruf hijaiyyah. Sehingga hal tersebut akan berdampak pada peserta didik dan proses pembelajaran yang kurang berhasil secara optimal. Selain itu, prestasi belajar peserta didik akan cenderung rendah dan tidak memuaskan. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil prestasi belajar PAI dalam materi membaca Al Quran Surah Al Falaq peserta didik kelas IV SDN Ngdikerso 02 yang masih kurang dari harapan.

Hal ini dapat dilihat dari banyaknya peserta didik yang memperoleh nilai dibawah KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 65. Dari 20 peserta didik kelas IV SDN Ngadikerso 02, pada nilai ulangan harian sebelum dilakukan penelitian, nilai tertinggi sebesar 80, nilai terendah sebesar 20, dan rata-rata kelas sebesar 50,9 atau peserta didik yang masih memperoleh nilai < KKM sebanyak 14 peserta didik atau 30% sedangkan peserta didik yang memperoleh nilai > KKM sebanyak 6 peserta didik atau 70%. Berdasarkan nilai tersebut, maka dapat dilihat rendahnya prestasi belajar PAI dalam pembelajaran membaca Al Quran Surah Al Falaq.

Siklus 1

Pada tahapan ini peneliti melaksanakan identifikasi masalah dan perumusan masalah sebagai acuan dalam pembuatan perangkat pembelajaran. Hal-hal yang peneliti persiapkan adalah peneliti menyusun rencana perbaikan pambelajaran, menyusun lembar pengamatan untuk siswa, menyusun petunjuk melakukan pembelajaran metode card sort.

Berdasarkan lembar observasi aktifitas peserta didik dan hasil tes peserta didik pada tindakan siklus I, maka diperoleh data-data dalam tindakan siklus I. Observasi digunakan untuk mengetahui saat proses pembelajaran berlangsung. Pada siklus I, masih ada sebagian besar peserta didik yang masih kurang konsentrasi tidak aktif dalam kelompok belajar, dan sering bercanda dengan temanya. Hal itu mungkin dikarenakan teman dalam kelompok sudah terbiasa yang berdekatan tempat duduk dalam kesehariannya.

Pada hasil tes tindakan siklus I diperoleh nilai tertinggi adalah 80, nilai terendah adalah 60, rata-rata kelas dalam siklus I adalah 71. Peserta didik yang masih memperoleh nilai <KKM sebanyak 8 peserta didik atau 40% sedangka peserta didik yang memperoleh nilai >KKM sebanyak 12 peserta didik atau 60%.      

Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat adanya peningkatan kemampuan membaca Al Quran Surah Al Falaq peserta didik pada tindakan siklus I dibanding dengan kemampuan membaca sebelum diadakan tindakan. Namun demikian, hasil belajar tersebut belum signifikan dalam mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan. Oleh karena itulah, untuk ketuntasan hasil belajar perlu dilanjutkan dengan diadakan tindakan siklus II

SIKLUS II

Pembagian kelompok pada tindakan siklus II berdasarkan prestasi belajar peserta didik secara merata. Sehingga aktifitas peserta didik pada tindakan II terlihat sangat aktif. Keaktifan peserta didik dapat dilihat dari antusias peserta didik dalam menjawab pertanyaan maupun konsentrasi dalam mengerjakan tugas dalam kelompoknya. Peserta didik yang cenderung pandai dan aktif akan membantu peserta didik yang kurang aktif, sehingga dalam kelompok akan dapat menunjukkan keaktifan secara menyeluruh. Kerjasama dalam kelompok akan semakin terlihat dan saling membantu satu dengan yang lain. Peserta didik saling berlomba saat diminta untuk mengerjakan tugas menyusun kata pada papan stereoform. Peserta didik akan merasa lebih senang dan termotivasi untuk menyusun kata secara cepat dan benar sehingga akan memenangkan permainan. Sehingga proses pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan.

Pada hasil tes tindakan siklus II diperoleh nilai tertinggi adalah 100, nilai terendah adalah 70, rata-rata kelas dalam siklus II adalah 82,2. Persentase ketuntasan belajar sebesar 100%. Artinya dari 20 peserta didik, semua tuntas belajar. Maka dapat diperoleh adanya peningkatan hasil belajar yang signifikan dengan ketuntasan Kriteria Ketuntasan Mengajar (KKM) pada seluruh peserta didik.

Dari observasi hasil tes dari tindakan siklus I dan siklus II, dilihat dari tabel 10:

Perbandingan Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II

No

Hasil belajar

Data awal

Siklus I

Siklus II

1

Nilai Tertinggi

80

80

100

2

Nilai Terendah

20

60

70

3

Rata-rata

50,95

71

82,25

4

Tuntas belajar

45%

60%

100%

5

Tidak tuntas belajar

55%

40%

0%

 

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca Al Quran Surah Al Falaq peserta didik dapat ditingkatkan melalui penggunaan metode card sort. Peningkatan kemampuan membaca Al Quran Surah Al Falaq dapat dilihat dari peningkatan angka persentase ketuntasan belajar peserta didik pada kondisi awal yang hanya 30% meningkat menjadi 60% pada siklus I dan mencapai 100% pada akhir siklus II. Total peningkatan ketuntasan adalah sebesar 70% peningkatan Hasil capaian rata-rata pada tahap pra siklus sebesar 50,9 meningkat menjadi 71 pada siklus I dan menjadi 82,2 pada siklus II. Total peningkatan rata-rata adalah 31 poin.

 

Saran

Beberapa saran sebagai bahan masukan dan tindak lanjut kerkenaan dengan hasil penelitian ini, yaitu: 1. Bagi Kepala Sekolah, sebaiknya Kepala Sekolah selalu mendorong dan membina guru untuk lebih pro aktif dalam usaha menerapkan model-model pembelajaran yang bervariasi untuk mencapai proses dan hasil pembelajaran yang berkualitas bagi peserta didik, 2. Bagi Guru, a. Guru sebaiknya selalu tanggap terhadap masalah yang timbul dalam pembelajaran berusaha mencarikan solusinya, b. Guru sebaiknya menggunakan keterampilan dasar mengajar secara optimal dan kreatif dalam upaya merancang pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna, c. Guru hendaknya mampu dan mau menerapkan pengggunaan model-model pembelajaran baru yang disesuaikan dengan standar kompetensi yang akan dicapai, d. Guru dituntut untuk selalu meningkatkan hasil belajar sesuai dengan tuntutan standar kompetensi yang digariskan dalam kurikulum, seimbang antara hasil belajar dan keterampilan proses.

DAFTAR PUSTAKA

Beni S. Ambarjaya. Psikologi Pendidikan dan Pengajaran Teori dan Praktik. 2012.Yogyakarta: CAPS.

Direktorat Jendral Pendidikan Islam Departemen Agama RI.Undang-undang dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan.2006.Jakarta

Elis Ratnawulan dan Rusdiana. Evaluasi Pembelajaran. 2014. Bandung: Pustaka Setia.

Hamdani.Strategi Belajar Mengajar. 2010.Bandung:CV Pustaka Setia.

Hasan Basri dan Beni Ahmad Saebani. Ilmu Pendidikan Islam. 2010. Bandung: CV. Pustaka Setia.2010.

Ismail. Strategi pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM. 2008.Semarang: RaSAIL Media Group.

Jamal Makmur Asmani. 7 Tips Aplikasi Pakem. 2010. Jogjakarta: DIVA Press.

Kharisma Fitriana. Meningkatkan PrestasiBbelajar IPA Melalui Metode card sort Pada sSswa Kelas IV MI ma’arif Mendongan Kecamatan Bandungan Kabupaten SemarangTahun Pelajaran 2013/2014.2014. IAIN Salatiga.

Nashar. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal Dalam Kegiatan Pembelajaran.2003.Jakarta:Delia Press. Dikutip dari SKRIPSI Subahrun dengan judul Upaya Peningkatan Hasil Belajar Pada Materi PAIi dengan Metode Resitasi Kelas V SDN Banyusari Tegalrejo Magelang Tahun Ajaran 2012/2013. 2015. STAIN Salatiga.

Prapti Utami. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akidah Akhlak melalui Penerapan Metode card sort Pada Siswa Kelas IV MI Khoiriyah Kalirejo Salaman Tahun Pelajaran 2011/2012. 2012. Salatiga: IAIN Salatiga.

Wina Sanjaya. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.2008.Jakarta: Kencana. Dikutip dari PTK Isnaniah dengan judul Upaya Peningkatan HasilBelajar PAI Materi Surah Al Fatihan Pada Siswa Kelas I SDN Salat Makmur Kecematan Beruntung Baru Kabupaten Banjar.2012.Banjar.