UPAYA MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR

ILMU PENGETAHUAN ALAM

MELALUI PENDEKATAN DIRECT INSTRUCTION

TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 TREMBULREJO

KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Supriyanti

Guru SDN 1 Trembulrejo

ABSTRAK

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA Melalui Pendekatan Direct Instruction Tentang Gaya pada kelas IV, Semester II, SDN 1 Trembulrejo, Tahun Pelajaran 2013/2014 “. Penelitian dilaksanakan selama 3 minggu yaitu 13 Januari sampai dengan 27 Januari 2014 yang terdiri dari 2 siklus. Tempat penelitian di SDN 1 Trembulrejo dengan jumlah siswa 25 anak, untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Pendekatan Direct Instruction Tentang Gaya. Metode penelitian yang digunakana dalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian siswa kelas IV SDN 1 Trembulrejo Tahun pelajaran 2013/2014. Analisis data menggunakan dikriptif dengan membandingkan hasil belajar pada setiap siklus, dan membandingkan hasil observasi dan refleksi tiap siklus. Hasil penelitian melalui penerapan pembelajaran system Pendekatan Direct Instruction adalah terjadi peningkatan hasil belajar dari kondisi awal rata-rata kelas 62, padasiklus I, 66 dansiklus II 76 , padasiklus I, anak yang tuntas 11 siswa (55%), sedangkan pada siklus II, anak yang tuntas 20 siswa (90%) dari 25 siwa. Dengan demikian pada akhir penelitian terdapat peningkatan hasil belajar dan proses pembelajaran secara positif.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Melalui Pendekatan Direct Instruction Tentang Gaya.


PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses mengbah sikap dan perilaku seseorang atau kelom-pok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran atau pelatihan (Fattah, 2008: 274)

Sejalan dengan perkembangan zaman yang semakin maju, dunia pendidikan diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang handal, aktif, kreatif, inovatif dan produktif. Banyak program kegiatan yang telah dilakukan oleh pemerintah dengan maksud untuk dapat meningkatkan mutu pendidikan seperti yang diamanatkan dalam Undang – undang Sistem Pendidikan Nasional. Demi mencapai tujuan tersebut diharapkan berkaitan dengan program tersebut kualitas kependidikan khususnya guru tentu saja ditingkatkan juga pendidikannya, hal ini terkait dengan guru yang menjadi ujung tombak pendidikan sehingga kemampuan profesionalnya harus sesuai tuntutan zaman.

Menurut Nurhadi (2004) sejauh ini pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta – fakta yang harus dihafal, kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah sebagai pilihan utama strategi belajar. Demikian juga halnya dengan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah dasar. Kecenderungannya disam-paikan dalam bentuk ceramah akdemik sehingga siswa lebih banyak menghafal dalil dan fakta. Akibatnya adalah siswa tidak memahami konsep dasarnya. Proses belajar mengajar yang dilakukan dengan berorientasi pada target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetensi “mengingat” jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan per-soalan dalam kehidupan jangka panjang. Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam seharus-nya disampaikan untuk membangun pola logika siswa agar berpikir sistematis, obyektif dan kreatif melalui keterampilan proses dan pemecahan masalah.

Berdasarkan pengamatan awal pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang gaya dapat mengubah bentuk benda dan gerak benda di kelas IV SDN 1 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora pada pembelajaran awal Senin, 13 Januari 2014 menunjukkan rendahnya penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran dari 25 siswa yang mencapai tingkat penguasaan materi 75% ke atas hanya 5 anak.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dirumuskan beberapa permasalahan pada pembelajaran IPA di SDN 1 Trembulrejo tentang gaya dapat mengubah bentuk dan gerak benda adalah:

Bagaimana cara meningkatkan aktifitas belajar siswa melalui pendekatan Direct Intrustion dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang gaya dapat mengubah bentuk benda dan gerak benda pada siswa kelas IV SDN 1 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan hasil yang penulis tuliskan pada latar belakang masalah, tuju-an dari penelitian tindakan kelas adalah: (a) Untuk mengetahui apakah pendekatan Direct Intruction dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang gaya dapat mengubah bentuk benda dan gerak benda. (a) Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pende-katan Direct Instruction dapat mening-katkan aktifitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang gaya dapat mempengaruhi bentuk benda dan gerak benda pada siswa kelas IV SDN 1 Trembulrejo

Tujuan Penelitian

Berdasarkan hasil yang penulis tuliskan pada latar belakang masalah, tujuan dari penelitian tindakan kelas adalah: (a) Untuk mengetahui apakah pendekatan Direct Intruction dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang gaya dapat mengubah bentuk benda dan gerak benda. (b) Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pendekatan Direct Instruction dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang gaya dapat mempengaruhi bentuk benda dan gerak benda pada siswa kelas IV SDN 1 Trembulrejo

KAJIAN PUSTAKA

Aktifitas Belajar

Teori kognitif dari Gagne dan Berline berkenaan dengan prinsip aktifitas belajar mengemukakan bahwa belajar menunjukkan kondisi jiwa yang aktif, dimana jiwa tidak sekedar menerima informasi/materi akan tetapi mengolah dan melakukan transformasi (Asep Herry Hernawan, 2008: 11.5).

Bijak dari teori ini maka seorang guru harus mengupayakan dengan berbagai cara agar subyek belajar (siswa) dapat memiliki aktivitas belajar seperti mencari, mengolah informasi, mengan-alisis, mengidentifikasi, memecahkan, menyimpulkan dan melakukan transformasi belajar (transfer of learning) ke dalam kehidupan lain yang lebih luas.

Berkenaan dengan belajar aktif, setiap individu harus melakukan sendiri aktivitas belajar karena belajar tidak dapat diwakilkan kepada orang lain. Oleh karena itu, John Dewey misalnya menyatakan “ belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan oleh dirinya sendiri, maka inisiatif belajar harus dikerjakan oleh dirinya sendiri, maka inisiatif belajar harus muncul dari dirinya “. Dengan demikian, kesadaran untuk melakukan kegiatan belajar harus datang dari individu, sebab belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain.

Upaya untuk mengaktifkan belajar perlu selalu guru lakukan mengingat setiap individu memiliki potensi seperti rasa ingin tahu, kemampuan menganalisis, memecah-kan masalah, melakukan sintesis dan aspek – aspek aktivitas lainnya. Untuk mengajak siswa berlatih menganalisis suatu masalah, berilah kesempatan pada siswa untuk melakukannya.

Pendekatan Direct Instruction

Direct Instruction merupakan salah satu pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa dalam mempelajari kete-rampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah (Arends, 1997: 64). Model pembelajaran ini dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik, yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan bertahap selangkah demi selangkah (Kardi dan Nur, 2000: 5). Hal ini sesuai dengan pendapat Carin (1993: 82) bahwa Direct Instruction secara sistematis menuntun dan membantu siswa untuk meningkatkan hasil belajar dari masing – masing tahap.

Hakekat Pembelajaran Ilmu Pengeta-huan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam adalah suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik dan dalam aplikasinya secara umum terbatas pada gejala – gejala alam. Perkembangan IPA tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi metode ilmiah dan sikap ilmiah (Carin, 1993). Dalam kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) (Puskur, 2001) juga dijelaskan bahwa program studi ilmu alam menekankan pada pemahaman prinsip – prinsip alam serta mendorong siswa untuk bekerja dan bersikap ilmiah.

Selaras dengan pendapat Carin, IPA sebagai produk mencakup fakta, konsep, prinsip, teori dan hukum. Fakta merupakan kegiatan – kegiatan empiris di dalam IPA, sedangkan konsep, prinsip, teori dan hukum merupakan kegiatan analitis di dalam IPA. Sebagai proses, IPA dipandang sebagai kerja atau sesuatu yang harus dilakukan yang harus dilakukan atau diteliti yang dikenal dengan proses ilmiah atau metode ilmiah melalui keterampilan menemukan, yaitu mengamati, meng-klasifikasi, mengukur, mengkomunikasi, memprediksi, menduga, mendefinisikan secara operasional, merumuskan hipotesis, menginterpretasikan data, mengontrol variabel dan melakukan eksperimen.

Penerapan Pendekatan Direct Ins-truction pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

Prinsip dasar pembelajaran IPA di sekolah dasar sebagaimana tertuang dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembang-kan kompetensi agar peserta didik mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk menumbuhkan keingintahuan dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

PELAKSANAAN PENELITIAN

Subyek Penelitian

Lokasi subyek penelitian adalah SDN 1 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora. Kelas yang dipakai penelitian adalah siswa kelas IV tahun pelajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa 25 anak. Mata pelajaran yang diadakan perbaikan adalah Ilmu Pengetahuan Alam kompetensi gaya dapat mengubah bentuk benda dan gerak benda. Perbaikan pembelajaran dilaksanakan dalam 2 siklus, yaitu: Siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 20 Januari 2014, Siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 27 Januari 2014.

Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus

Pra Siklus

Pelaksanaan pembelajaran pada pra siklus dilaksanakan pada hari Senin tanggal 13 Januari 2014. Dari analisis nilai ulangan yaitu hasil evaluasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi gaya dapat mengubah bentuk benda dan gerak benda hanya 8 siswa dari 25 siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Dengan KKM materi 75, dengan demikian 26% siswa yang nilainya memenuhi standar ketuntasan.

Siklus I

Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan berdasarkan hasil analisis masalah dalam pembelajaran awal atau pra siklus I. Dari analisis nilai ulangan yaitu hasil evaluasi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan materi gaya dapat mengubah bentuk benda dan gerak benda hanya 15 siswa dari 25 siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM). Dengan KKM materi 75, dengan demikian 52% siswa yang nilainya memenuhi standar ketuntasan.

Siklus II

Berdasarkan hasil refleksi dari siklus I dan atas masukan dari pengamat untuk melakukan tindakan pada siklus II maka disusunlah suatu tindakan baru lagi pada siklus II: (a) Membuat RPP materi yang akan diajarkan (b) Menyiapkan sumber – sumber materi atau referensi (c) Menyiapkan bahan atau alat/media yang diperlukan (d) Membuat skenario pembelajaran.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS-AN

Deskripsi Per Siklus

Berdasarkan data – data yang diperoleh hasil ulangan harian mata pela-jaran ilmu pengetahuan alam menunjukkan hanya 6 siswa yang mendapat nilai diatas 75, sedangkan ketuntasan hanya mencapai 30%, ini artinya perlu diadakan perbaikan secara klasikal. Hal ini dapat disimpulkan bahwa siswa kurang menguasai materi tentang gaya dapat mengubah arah benda dan bentuk benda.

Siklus I

Dari hasil pengamatan terlihat adanya perubahan yang sangat signifikan baik tingkah laku siswa maupun pemahaman siswa terhadap materi, ini tampak pada tabel di atas. Untuk itu perlu diadakan perbaikan pembelajaran lagi dengan pendekatan Direct Intruction. Sebelum siklus I berakhir diadakan evaluasi hasilnya rata – rata naik dari 57 menjadi 73 , keaktifan siswa dari 30% naik menjadi 48%.

Siklus II

Dari hasil pengamatan terlihat siswa sebagian besar terlibat aktif dalam pembelajaran dengan pendekatan Direct Intruction, siswa tidak terlalu membutuh-kan bimbingan dari guru secara intensif, siswa saling membantu. Perubahan tingkah laku ini diiringi perubahan pemahaman siswa pada materi ilmu pengetahuan alam. Hal ini ditujukan adanya kenaikan ketun-tasan belajar menjadi 30 dan rata – rata kelas naik dari 73 menjadi 86.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil perbaikan pembelajaran yang telah penulis laksanakan dapat disimpulkan bahwa materi pelajaran ilmu pengetahuan alam dengan materi gaya dapat mengubah arah benda dan bentuk benda di kelas IV semester II SDN 1 Trembulrejo Kecamatan Ngawen Kabupa-ten Blora dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Dengan menerapkan pendekat-an Direct Intruction pada pelajaran ilmu pengetahuan alam dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pelajaran ilmu pengetahuan alam, meningkatkan aktifitas belajar dan prestasi belajar siswa. (2) Pelaksanaan perbaikan pembelajaran mata pelajaran ilmu pengetahuan alam kurang baik dengan rata – rata kelas 57 pada sebelum PTK 56, meningkat menjadi baik pada siklus I sebesar 73, dan meningkat menjadi sangat baik pada siklus II sebesar 83. (3) Dengan melaksanakan PTK seorang guru dapat mengetahui kekurangan – kekurangan pada proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk diperbaiki agar prestasi siswa meningkat dan guru mendapat pengalaman dan pengetahuan serta bertambahnya wawasan sehingga profesionalisme guru meningkat.

Saran

Berdasarkan hasil perbaikan pem-belajaran yang penulis laksanakan, maka perlu penulis sampaikan kepada rekan – rekan guru, siswa dan lembaga pendidikan dalam pelajaran ilmu pengetahuan alam agar mencapai prestasi belajar yang baik, hendaknya: (1) Bagi guru, penerapan pendekatan Direct Intruction dapat diterapkan secara maksimal agar mencapai prestasi belajar yang baik. (2) Bagi siswa, penerapan pendekatan Direct Intruction dapat memberikan pengalaman baru bagi siswa dalam pelajaran ilmu pangetahuan alam. (3) Bagi lembaga pendidikan, hendaknya dapat menunjang fasilitas pendidikan untuk mendukung kemajuan pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Hernawan Henry Asep, dkk. 2008. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka

Makhrus Muh, A. Syahrial, Hadinata Odo. 2008. Metode Pembelajaran IPA. Jakarta: Azka Press

Sutarno Nano, dkk. 2008. Materi dan Pembelajaran IPA SDN. Jakarta: Universitas Terbuka

Sumantri Mulyani, Syaudiah Nana. 2007. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka