Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Melalui Model Problem Based Learning
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI LEMBAGA JASA KEUANGAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING
PADA SISWA KELAS X IPS-3 SMA NEGERI 3 PATI
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2019/2020
Anik Hastiyaningsih
Guru mapel Ekonomi SMA N 3 Pati
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui Model Problem Based Learning. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adapun subjek penelitian ini adalah siswa kelas X IPS-3 SMA Negeri 3 Pati pada semester genap Tahun Pelajaran 2019/2020 yang berjumlah 32 siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas terdiri dua siklus masing-masing melalui 4 tahap, yaitu tahap Perencanaan (Planing), Pelaksanaan Tindakan (Action), Pengamatan (Observasi), dan Refleksi (Reflection) Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi/pengamatan, metode tes, tugas dan dokumentasi. Data yang diperoleh meliputi data aktivitas dan hasil belajar. Alat pengumpulan data berupa dokumen daftar nilai, lembar observasi dan butir soal tes. Kesimpulan peneliian ini adalah: Melalui penerapan Model Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran ekonomi materi Lembaga Jasa Keuangan bagi siswa kelas X IPS-3 SMA Negeri 3 Pati pada semester genap Tahun Pelajaran 2019/2020, dari kondisis awal aktivitas siswa masih rendah yaitu hanya 49,34% dan pada kondisi akhir meningkat menjadi 80,27%. Hasil belajar pada kondissi awal rendah yaitu ada 25 siswa (75%) yang tidak tuntas dengan nilai rata rata 59,25, siklus I jumlah siswa tuntas 20 siswa dengan nilai rata rata meningkat menjadi 43,75% dan siklus II jumlah siswa yang tuntas 29 (90,63%).
Kata kunci: aktivitas, hasil belajar, Model Problem Based Learning
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Kondisi awal sebelum penelitian dilakukan menunjukkan bahwa aktivitas dan hasil belajar pada siswa kelas X IPS-3 SMA Negeri 3 Pati pada semester genap tahun pelajaran 2919/2020 masih rendah belum sesuai yang diharapkan. Berdasarkan pengamatan pra tindakan dari 32 siswa kelas X IPS-3 ada 24 siswa atau 75% yang aktivitasnya rendah dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Adapun hasil tes pada materi Lembaga Jasa Keuangan saat pra tindakan adalah 60 masih jauh dari kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah sebesar 67. Siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan hanya ada 8 atau 25%. Masih rendahnya aktivitas dan hasil belajar pada materi Lembaga Jasa Keuangan siswa kelas X IPS-3 pada semester genap SMA Negeri 3 Pati disebabkan oleh peneliti yang belum menerapkan pendekatan pembelajaran yang tepat dan efektif. Sedangkan siswa yang lain memperhatikan dan menyalin hasil pekerjaan di buku dari siswa yang betul hasil pekerjaannya. Berdasarkan pengamatan dari kondisi tersebut bisa ditarik kesimpulan bahwa banyak siswa yang pasif tidak melakukan aktivitas mengerjakan secara tuntas dan hanya menunggu siswa yang lain yang pekerjaannnya benar kemudian menyalinnya Dengan adanya masalah tersebut di atas, maka perlu adanya pemecahan masalah. Pemecahan masalah tersebut perlu adanya suatu tindakan yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan penerapan Model Problem Based Learning kelompok pada siklus I dan pada siklus II. Hal tersebut dilakukan dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi materi Lembaga Jasa Keuangan bagi siswa kelas X IPS-3 SMA Negeri 3 Pati semester genap tahun pelajaran 2019/2020
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dituliskan rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu apakah melalui Model Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran ekonomi materi Lembaga Jasa Keuangan bagi siswa kelas X IPS-3 SMA Negeri 3 Pati pada semester genap tahun pelajaran 2019/2020 ?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui melalui Model Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran ekonomi materi Lembaga Jasa Keuangan bagi siswa kelas X IPS-3 SMA Negeri 3 Pati pada semester genap tahun pelajaran 2019/2020.
KAJIAN TEORI
Aktivitas belajar
Pada proses pembelajaran, aktivitas yang dilakukan siswa tidak hanya mendengar dan mencatat saja. Banyak aktivitas yang dapat dilakukan siswa. Untuk mengukur dan menilai apakah siswa melakukan aktivitas di dalam proses pembelajaran, guru memiliki beberapa indikator. Menurut Paul B. Diedrich dikutip oleh Sardiman (2014:101) aktivitas siswa dapat digolongkan ke dalam aspek sebagai berikut: aspek visual, Oral, Listening, writing, motor, mental, emotional actinities.
Dari uraian aktivitas di atas, menunjukkan bahwa aktivitas dapat dilakukan pada proses pembelajaran yang cukup kompleks. Interaksi-interaksi yang terjadi selama proses pembelajaran akan menimbulkan pengalaman dan keinginan untuk memahami sesuatu yang baru atau yang belum dipahami atau belum dialami. Belajar aktif adalah suatu usaha untuk membangun pengetahuan dalam dirinya. Belajar aktif ditandai melalui keaktivan siswa secara fisik maupun mental, dimana keaktivan mental merupakan hal yang sangat penting dan utama dalam belajar aktif dibandingkan dengan keaktivan fisik. (M. Yamin, 2007:52).
Hasil Belajar
Hasil merupakan sesuatu yang telah dicapai para siswa dalam kegiatan belajar (dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan seterusnya) Menurut Sutrisno Hadi (1997) pengukuran penilaian hasil belajar dapat diartikan sebagai suatu tindakan untuk mengidentifikasikan besar kecilnya gejala. Sedangkan`menurut Hamalik (2004:31) hasil belajar adalah pola perbuatan, nilai nilai, pemgetahuan, sikap, apresiasi, abilitas dan ketrampilan. Dari pengertian tersebut maka dapat disimpulkan hasil belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai atau angka yang diberikan oleh guru. Belajar itu sebagai proses perubahan tingkah laku, atau memaknai sesuatu yang diperoleh. Bila kita bicara tentang belajar, maka hal itu merupakan hasil yang telah dicapai oleh sipembelajar. Istilah belajar mempunyai hubungan erat dengan prestas belajar.
Menurut Nana Sudjana (2012: 100) mengemukakan pengertian hasil adalah “Keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor dari hasil tes mengenai sejumlah mata pelajaran tertentu “, masih menurut Nana Sudjana bahwa hasil belajar dibagi menjadi 3 macam yaitu; (a) Hasil belajar yang berupa kemampuan ketrampilan atau kecakapan di dalam melakukan atau mengerjakan suatu tugas, termasuk didalamnya ketrampilan menggunakan alat. (b) Hasil belajar yang berupa kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan tentang apa yang dikerjakan. (c). Hasil belajar berupa perubahan sikap dan tingkah laku.
Model Problem Based Learning
Menurut Duch (1995) dalam Aris Shoimin (2014:130) mengemukakan bahwa pengertian dari model Problem Based Learning adalah: Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasih masalah adalah model pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan.
Finkle and Torp (1995) dalam Aris Shoimin (2014:130) Problem Based Learning merupakan pengembangan kurikulum dan sistem pengajaran yang mengembangkan secara stimulan strategi pemecahan masalah dan dasardasar pengetahuan dan keterampilan dengan menempatkan para peserta didik dalam peran aktif sebagai pemecah permasalahan sehari-hari yang tidak terstruktur dengan baik.
KERANGKA BERPIKIR
Dengan penerapan model pembelajaran yang bervariatif akan meningkatkan aktivitas siswa sehingga hasil belajar siswa juga meningkat. Model Problem Based Learning diharapkan mampu untuk diterapkan secara efektif. Model Problem Based Learning menuntut siswa untuk dapat mengamati, mengukur, dan menggambar kembali sebuah objek secara mandiri.
METODE PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan di kelas X IPS-3 semester genap SMA Negeri 3 Pati yang beralamat di Jl. P Sudirman No 1A Pati. Alasan pemilihan tempat ini adalah karena peneliti sebagai pengajar atau guru di sekolah tersebut. Waktu penelitian yang dibutuhkan mulai tahap persiapan hingga penulisan laporan hasil peneltian tindakan kelas, yaitu mulai bulan Januari sampai bulan Maret 2020. Subjek penelitian adalah siswa kelas X IPS-3 pada SMA Negeri 3 Pati semester genap Tahun Pelajaran 2019/2020, dengan jumlah peserta 32 siswa terdiri 12 putra dan 20 putri. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi/pengamatan, metode tes, tugas project dan dokumentasi. Metode observasi berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terkait prosesnya. Observasi dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat lembar observasi. Metode tes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa terhadap materi yang telah disampaikan oleh guru. Tes dilakukan dengan memberi tes tertulis. Alat pengumpulan data berupa dokumen daftar nilai, lembar observasi dan butir soal tes. Validasi data dilakukan dengan melibatkan observer teman sejawat dan dengan membuat kisi-kisi. Penilaian meliputi kebenaran jawaban sesuai dengan yang dimaksud, ketelitian, kerapian format, kesabaran dan ketepatan waktu. Sedangkan analisa data dengan menggunakan diskriptif dilanjutkan refleksi.
Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observasi (pengamatan) dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus I dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kondisi Awal
Peneliti melakukan pengamatan atau observasi terlebih dahulu terhadap siswa kelas X IPS-3 sejumlah 32 siswa yang terdiri 20 siswa putri dan 12 siswa putra. Hasil observasi/pengamatan aktivitas materi Lembaga Jasa Keuangan dalam pra tindakan dianalisis untuk mengetahui keadaan awal aktivitas belajar sebelum peneliti melakukan tindakan siklus. Aspek aktivitas yang diamati dalam belajar materi materi Lembaga Jasa Keuangan antara lain ; Visual activities,oral activities, listening activities, writing activities, motor activities, mental activities dan emotional activities. Hasil pengamatan menunjukkan aktivitas siswa pada setiap rata-rata masih rendah yaitu 49,34%
Hasil belajar pada kondisi awal (Pra siklus) yang mendapat nilai sesuai standart KKM (67) hanya 8 siswa dari 32 siswa atau 12,5%. Nilai tertinggi 70 dicapai oleh 4 siswa dan nilai terendah 55 sejumlah 14 siswa 43,75%, dengan nilai rata-rata 59,15.
Deskriptif Siklus I
Pada kegiatan siklus I telah dilakukan dengan menerapkan Model Problem Based Learning pada kelompok besar dengan materi Lembaga Jasa Keuangan Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I telah menunjukkan adanya peningkatan. Aktivitas belajar siswa pada siklus I sudah mulai mengalami peningkatan dibanding dengan kondisi awal. Rata-rata aktivitas menunjukkan peningkatan yang pada kondisi awal 49,43% pada kondisi siklus I menjadi 65,85% dengan rata-rata sedang.
Pada siklus I hasil belajar siswa mengalami peningkatan dibanding kondisi awal. Jika di kondisi awal nilai terendah 55 pada siklus I naik menjadi 60 dicapai oleh 12 siswa Sedangkan nilai tertinggi dari kondisi awal 70 pada siklus I meningkat menjadi 85 oleh 5 siswa. Jumlah Siswa yang memiliki nilai diatas KKM atau nilai tuntas pada Siklus I ada 20 (62,5%) siswa dan jumlah yang belum tuntas terdapat 12 (37,5%) siswa.
Deskripsi Siklus II
Pada siklus II pembelajaran melalui Model Problem Based Learning peneliti lakukan melalui pendekatan kelompok kecil. Dari hasil pengamatn pada siklus II, altivitas peserta didik sudah sesuai harapan, tidak terlihat lagi siswa yang pasif, bergurau, malas bertanya tetapi semua aktif mengerjakan proyek/tugas yang diberikan guru. Rata-rata aktivitas menunjukkan peningkatan yang pada kondisi awal 49,43% pada kondisi siklus I menjadi 65,85% dan pada siklus II 89,27% termasuk kategori rata-rata tinggi.
Berdasarkan tabel diatas nilai tuntas KKM sejumlah 29 siswa (90,63%) dari 32 siswa, yang mendapat nilai tertinggi 95 ada 6 siswa, nilai terendah 66 dicapai 3 siswa, siswa lainnya mendapat nilai bervariasi berkisar 76 sampai 94 ada 23 siswa dan 3 siswa (9,37%) yang mendapatkan nilai 65 dibawah KKM. Pada siklus II terlihat bahwa aktivitas siswa pada setiap kategori meningkat. Hal ini disebabkan karena siswa sudah dapat beradaptasi dengan Model Problem Based Learning..Hasil pengamatan aktivitas menunjukkan adanya peeningkatan dari 65,85% di siklus I meningkat menjadi 80,27% pada siklus II.Rata-rata aktivitas belajar siswa pada Pra Siklus sebesar 49,34% naik menjadi 65,85% pada Siklus I dan naik menjadi 80,27% pada Siklus II. Bahwa Hasil Belajar Antar Siklus menunjukkan bahwa dengan KKM 67 jumlah tuntas siswa pada Pra Siklus sebesar 25%, dan 43,75% pada Siklus I serta 90,63% pada Siklus II.
PENUTUP
Simpulan
Melalui penerapan Model Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mata pelajaran ekonomi materi Lembaga Jasa Keuangan bagi siswa kelas X IPS-3 SMA Negeri 3 Pati pada semester genap Tahun Pelajaran 2019/2020, dari kondisis awal aktivitas siswa semakin meningkat dimana pada kondisi awal masih rendah yaitu hanya 49,34% dan pada kondisi akhir meningkat menjadi 80,27%. Hasil belajar pada kondissi awal rendah yaitu ada 25 siswa (75%) yang tidak tuntas dengan nilai rata rata 59,25, siklus I jumlah siswa tuntas 20 siswa dengan nilai rata rata meningkat menjadi 43,75% dan siklus II jumlah siswa yang tuntas 29 (90,63%). Dengan demikian Model Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
Dalam melaksanakan pembelajaran hendaknya guru dapat memanfaatkan dan memilih metode, tehnik, maupun model pembelajarn yang tepat dan sesuai dengan materi pembelajaran agar proses pembelajarn menjadi aktif, efektif dan menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas bagi Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Yrama Widya.
Eko Mulyadi. 2015. Guru Berprestasi. Yogyakarta
Hadi, Sutrisno, 1982. Metodologi Research, Jilid I. Yogyakarta: YP Fak. Psikologi UGM
Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung Sinar Baru Algesindo.
Ihksanudin Eka. 2014. Model Problem Based Learning. Ikhsanudin Eka Net
Margono, 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta Rineksa Cipta
- Yahmin, 2007. Profesionalisasi Guru & Implementasi KTSP. Jakarta: Gunung Persada Press
Nana Sudjana, 2012. Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandund: Remaja Rosdakarya
Nasution. 2000. Didaktik Asas-asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Sardiman: 2914 Motivasi Belajar. Jakarta PT Grafindo Persada
Satoto Endar Nayono dan Nuryadin, 2013.Pengembangan Model Pembelajaran
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.